Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bumi: Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi

Rate this book
Tarik napas, dan lihat sekelilingmu dengan saksama. Ketika dunia menggila, selalu ada celah untuk sejenak bersembunyi dan beristirahat.


Buang napas, dan hapus air mata. Ketika tempat persembunyianmu terlalu gelap, selalu ada pintu yang menunggumu untuk melangkahkan kaki keluar darinya.


Tersenyum, dan sambut tangan mereka, Ketika dunia berkonspirasi untuk menundukkanmu, ingat, selalu ada mereka yang menyambutmu dengan senyum yang sama.


Dan bumi pun masih berputar, Seiring waktu berdetik, Seiring kakimu melangkah, Seiring cinta dan persahabatan menemukan porosnya.



Editor's Note
Persahabatan di Bumi ini akan memelukmu dan membawamu menyelami kisahnya.
—Comi Aziz Kariko, Payung Teduh

Persahabatan bukanlah sekadar mencari persamaan, namun menerima dan merangkul perbedaan. Novel ini menggambarkan lika-liku persahabatan empat anak muda urban yang unik, dinamis, dan penuh rahasia!
—Ryan Febrianto, British Council Global Changemaker, 2011

276 pages, Paperback

First published September 18, 2013

7 people are currently reading
33 people want to read

About the author

Cynthia Febrina

3 books10 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
8 (18%)
4 stars
17 (38%)
3 stars
16 (36%)
2 stars
3 (6%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 10 of 10 reviews
Profile Image for Neneng Lestari.
295 reviews1 follower
May 12, 2017
Aghniya, Windy, Ken, Donto, adalah sahabat yang dipertemukan di komunitas jurnalistik di universitas mereka.

Aghiya yang beringas, urakan, selalu ceria dan blak blakan iri sama Windy yang lemah lembut dan memiliki pacar sebaik dan semanis Daniel

Windy, iri pada kehidupan Agnhiya yang sempurna, memiliki ibu dan kakak yang menyanyanginya.

Ken cowok tampan, populer, pintar, tajir, dan macho

Donto, cowok yang dikenal dengan kehidupan lurus yang selalu mengedepankan logika.

Tiga tahun lamanya mereka berteman, dan tidak satupun dari mereka yang mengenal siapa teman mereka sebenarnya.

Review

Gila, buku ini asli bikin baper. Sudut pandang 4 orang dan 4 karakter yang berbeda pula jadi kekuatan novel ini. Perpindahan antara 1 pov dan pov lainnya rapi, nggak kayak ditulis satu orang, tapi 4 orang.

Plot dan ending novel ini nggak ketebak. Meski konfliknya itu sederhana dan banyak dipake novel-novel lain, tapi novel ini tetap layak malah super layak buat dibaca remaja. Masalah hidup itu nggak cuma cinta tapi ada masalah-masalah lainnya yang harus dipikirin, entah itu keluarga, atau pun diri sendiri nggak luput dari perhatian kita.

Satu hal yang paling aku suka dari novel ini adalah gaya tulisan yang blak blak kan. Nggak menye-menye atau terkesan cengeng. Hampir semua kutipan-kutipan dalam novel ini ngena sama aku, dan ngena sama sifat-sifat aku. Intinya sih, penulis berhasil menyentuh keseharian para tokohnya. Keseharian yang terasa normal dan emang biasa dilakukan oleh mahasiswa semestar 6 pada umumnya.

Novel ini tentu aja aku rekomendasikan buat dibaca. Banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil dari tokoh-tokoh dengan "kesempurnaan" yang mereka miliki.
Profile Image for Sasabl.
55 reviews2 followers
June 24, 2023
Ada berapa hal yang membuat aku kurang suka dengan novel ini:

1. Tema dan permasalahan yang diangkat sebenarnya sudah bagus, tapi setelah di eksekusi dalam cerita berasa serba tanggung. Permasalahan setiap tokoh kurang digali, pas baca rasanya datar aja gitu.

2. Pergantian sudut pandang yang terlalu sering, membuatku sebagai membaca tidak bisa mendalami cerita secara secara utuh. Kesulitan dan permasalahan dari keempat tokoh utama yang terus berganti dalam satu bab malah menjadi hambar. Akan lebih baik jika satu bab fokus menceritakan satu tokoh.

3. Alur ngebut, narasi bertele-tele. Narasi Repetisi banyak ditemukan di sepanjang novel. Ketimbang digali lebih dalam masalahnya, malah narasi menunjukan antar tokoh saling iri.

4. Bagi aku, persahabatan sebagai tema utama sangat hambar.
1 review
September 26, 2013
Novel ini menceritakan kisah persahabatan dengan cara berbeda. Kalau biasanya kita sering baca, persahabatan itu adalah selalu bersama kemana mana, cerita apa aja, dan ga pernah pisah satu sama lain, di novel ini ada cerita tentang rasa yang berbeda dari makna persahabatan. Aghniya, Doton, Windy, dan Kenn dengan kisah hidup mereka masing-masing bertemu karena persamaan hobi, yaitu jurnalistik. Siapa yang menyangka kalau selama ini mereka menyembunyikan satu hal penting di hidup mereka demi mempertahankan teman teman mereka untuk selalu di sisinya. Ya, kalau mengutip kata-kata cynthia di novel ini "manusia itu butuh diakui eksistensinya di muka bumi ini".
Yang gue suka dari novel ini adalah fakta bahwa semua orang pasti butuh diakui oleh sekitarnya. Bahwa manusia butuh teman. Bukan teman yang cuma ada di saat sedih dan senang. Tapi butuh orang yang bisa saling memahami apa yang kita rasain.
Hal lain yang gue suka adalah karakter setiap tokohnya dan keselarasan nama mereka yang judul yaitu Bumi. Suka banget :)
Mungkin hal yang kurang adalah bagian awalnya memang agak membosankan dalam pengenalan karakter. Tapi over all, suka banget sama seluruh ceritanya. Gak ketebak kalau ternyata bakal berakhir kaya gitu. Good job, cynthia :)
Profile Image for Abdul Azis.
127 reviews13 followers
November 3, 2013
baca buku keluaran Elex Media Komputindo yang berhalaman 257 ini sebenernya punya idea cerita yang bagus (setiap orang punya cerita sendiri yang gak bisa di ungkapin termasul sahabat lo). dari alur cerita yang naik turun,karakter/penokohan jarang ditemukan, tapi sayang penempatan 4 karakter sekaligus disatu cerita bikin imaginasi gw pusing,inti persahabatan kurang diceritain malah lebih ke persoalan masing-masing yang baru diakhir cerita "Sweetest Moment"nya baru ada antara satu sama lain.
Diceritain kalo aghniya,windy, kenn, dan dotton bersahabat udah 3 tahun tapi kenapa gak dari kecil aja ya? biar chemistry keempatnya didalam cerita lebih terjalin.si kenn jd waria cuman karena masalah ekonomi, dipasar malem lg *hello hari gini mba pasar malem adanya jualan barang murah* trus kenapa gk jadi gigolo aja padahal dia ganteng and fisik yang bagus? Aghniya yang rapuh gk diceritain gimana kelanjutan hubnya sama si ucil.Wendy yang merasa sendiri kudunya gak harus suka sama kenn, itu terlalu klise terlebih profesi kenn. Cerita dotton mungkin yang paling beralasan dan real. Oia.. Soal cover itu terlihat abstract dan gak ngeliatin sosok keempatnya. Tapi dari ide cerita si yang memperkuat cerita ini bisa gw baca dari awal sampai akhir. Keep writing mba chyntia :))))
11 reviews
February 12, 2016
Novel ini menceritakan mengenai konflik kehidupan secara realistis. Setiap orang memang mempunyai masalah masing-masing. Setiap orang menganggap hidup orang lain lebih mudah dari hidupnya tanpa tahu apa yg sebenarnya. Sama seperti Aghniya, Dotton, Kenn, dan Windy. Mereka bertemu di komunitas jurnalistik, menjalin persahabatan, tapi saling merahasiakan masalah berat mereka masing-masing. Tp pd akhirnya segalanya terungkap dan mereka berempat membentuk 'bumi' untuk mereka sendiri.
Saya suka gaya menulis Cyhthia Febrina yang terasa lebih 'sastra' daripada novel-novel lain yg pernah saya baca.
Profile Image for Fikri Azka.
1 review2 followers
September 23, 2013
Bumi: Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi secara perlahan menuntun kita untuk menemukan dan menyadari bahwa kita sepenuhnya belum mengetahui banyak hal tentang kehidupan, tentang orang terdekat kita, bahkan tentang keluarga kita sendiri. Penceritaan karakter yang kuat untuk setiap karakter dan semakin banyak misteri yang terbuka, semakin kita tidak mengetahui siapa sesungguhnya mereka dan membuat membaca tiap halamannya selalu mendebarkan dan tidak pernah membosankan. Pecah banget men!
Displaying 1 - 10 of 10 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.