Jump to ratings and reviews
Rate this book

Good Memories

Rate this book
"Tiga bulan lagi, di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."

Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya semua tidak semudah itu.

Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya harus menghadapi Luc, teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan menyatakan suka kepadanya.

Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku kuponnya? ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

"Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?

336 pages, Paperback

First published September 1, 2013

10 people are currently reading
213 people want to read

About the author

Lia Indra Andriana

23 books382 followers

1. My Cousin is Gay (2006)
2. Pretend tobe Nice (2007)
3. Benang Jodoh (2007)
4. The Secret (2007)
5. Sven (2008)
6. Seoul Cinderella (2008)
7. Non fiksi: Ga Gi Gu Gigi (2009)
8. Marrying AIDS (2009)
9. Non fiksi: Gokilboy/Gokilgirl (ditulis bersama Andikobe)(2009)
10. Dentistory (2010)
11. SeoulMate (2011)
12. Khokkiri (2011)
13. Bubble Love (ditulis bersama Fei) (2011)
14. Non fiksi: SeoulVivor (2011)
15. Oppa&I ((ditulis bersama Orizuka 2011)
16. SeoulMate is You (2012)
17. Non fiksi:(Not) Alone in Otherland ((ditulis bersama Fei & Andry Setiawan 2012)
18. Oppa&I: Love Missions (ditulis bersama Orizuka 2012)
19. Paper Romance (2013)
20. Good Memories (2013)
21. Oppa & I: Love Signs ((ditulis bersama Orizuka 2013)
22. This is How I Do (Oktober 2014)
23. Intertwine (FLOCK, 2014)
24. SeoulMate (cetak ulang, November 2016)
25. Oppa & I Series (cetak ulang) (ditulis bersama Orizuka Desember 2016)
26. Jackson (Januari 2018)

email: lia.indra@gmail.com
twitter: @sayaquavi

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
51 (26%)
4 stars
56 (29%)
3 stars
72 (38%)
2 stars
8 (4%)
1 star
2 (1%)
Displaying 1 - 30 of 32 reviews
Profile Image for Rachel Yuska.
Author 9 books245 followers
October 3, 2013
Seri Hi! Kwangdae terbitan Penerbit Haru pertama yang gue baca. Ceritanya simpel dan ringan. Tentang seorang gadis bernama Maya yang belajar bahasa Korea di Kwangdae (Kwanghan Daehakkyo) dan terpaksa harus menjalankan LDR dengan pacarnya di Indonesia, Alva.

Karena Maya sakit, ia tidak dapat mengikuti ujian akhir level 2. Terpaksa ia harus mengulang kelas yang sama, dan harus beradaptasi dengan guru dan teman-teman baru. Seperti kebanyakan cewek Indonesia (atau mungkin Asia), Maya sering menggunakan hp di kelas untuk berkomunikasi dengan Alva, sehingga menyebabkan nilai afektifnya buruk.

Ketika Maya mendapat pesan dari adiknya, Rani, ia mendapat ide untuk membuat ‘Good Memories Project’. Maya bertekad untuk mengukir kenangan bersama teman-temannya karena ia, dengan PDnya, merasa waktunya di Korea semakin sempit karena ia yakin ayahnya akan memintanya pulang ke Indonesia. Maya menjadi dekat dengan Luc, cowok bermata hazel asal Prancis yang ceria dan memiliki pribadi hangat dan menyenangkan (sangat nggak Prancis banget). Kebetulan di kelas, Ahn sonsaengnim meminta murid-murid kelas tersebut untuk membuat PR kupon menarik. Maya akhirnya membuat kupon berisi Friendvitation dengan masa berlaku tiga bulan, berhubungan dengan proyek Good Memories-nya itu. Karena tidak ada yang berminat, maka Luc yang kasihan dengan Maya, bersedia untuk menjadi temannya selama tiga bulan.

Sudah bisa ditebak kemana arah pertemanan mereka ini.

Lalu, kabar buruk menimpa Maya. Karena nilai-nilainya jauh dari memuaskan, ayah Maya tidak mengijinkan Maya pulang sebelum lulus S1. Tentu Maya bingung dengan keputusan ayahnya, dan sedih, karena Alva juga memberi ultimatum tentang status hubungan mereka berdua (what a jerk).

Maya berusaha untuk bisa pulang cepat dengan ingin naik tingkat lebih cepat. Luc yang seharusnya berada di level 3 menolak naik tingkat, dan Maya bersedia menggantikannya. Namun, Maya gagal ujian naik tingkat, membuatnya harus tinggal di level 2.

Maya yang merasa diberi ide oleh Luc, mulai gigih untuk mencari pekerjaan part-time untuk membeli tiket pulang ke Indonesia. Namun, ternyata tidak mudah mencari pekerjaan di sana, apalagi Maya masih berbicara dengan bahasa Korea yang terbata-bata.

Di tengah pencarian kerja part-time, Luc mengungkapkan isi hatinya pada Maya, yang disambut dengan ketidakantusiasan dari pihak Maya tanpa ada penyelesaian yang jelas (memang sudah sifat Maya kalau ia tidak mampu bersikap tegas terhadap laki-laki).

Di tengah kekalutannya mencari pekerjaan, Maya juga dihadapkan pada dua pilihan: kembali ke Indonesia dan mengorbankan studinya atau meninggalkan Alva dan fokus pada pendidikannya, sesuai dengan harapan ayahnya.

Well, untuk mengetahuinya tentu kamu harus membaca buku ini :)

Gue suka dengan cover buku ini yang girlie banget dan mewakili isi cerita. Warnanya pastel, terkesan lembut namun eye-catching. Ilustrasi di dalam buku juga lucu dan khas Haru banget.

Setting tempat di novel ini fiktif, namun terasa real, apalagi ada peta dan ilustrasi tempat-tempat penting di bagian belakang novel. Liur gue menetes ketika membaca tentang adegan makan-makan samkyeopsal, tteokbokki, juga minuman soda Korea.

Novel ini manis dan romantis, namun nggak mendayu-dayu. Walau di bagian awal agak lamban dan rada dragging, gue sangat terhibur dengan perkembangan cerita, alur, juga gaya bertutur Lia yang mengalir.

Sayang, penggambaran daerah-daerah di Korea seperti Itaewon, dan lain-lain kurang dideksripsikan secara detil, sehingga gue kurang bisa merasakan suasana khas di sana. Gue belum pernah ke Korea, jadi gue mengharapkan penulisnya bisa menggambarkan suasana khas di sana. Jadinya, gue harus googling untuk mendapat gambaran dan berimajinasi tentang suasana di Itaewon.

Yang paling menarik dari novel ini adalah idenya, yaitu mengukir kenangan. Sederhana namun cukup kuat dan nempel pada ingatan.
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
November 12, 2013
Uhuukkk.. Lagi dan lagi terjebak di novel2 Korea begini ya. Ya abis mau gimana lagi dong. Gk dibaca ya penasaran,dibilang udah gerah banget sama korea2an ya memang gerah.

Oke kita mulai dari mana untuk membicarakan buku ini? *alah*

Dimulai dari mahasiswi Indonesia bernama Maya yang dipaksa ayahnya untuk kuliah di Korea. Maya tidak mau kuliah di korea karena tidak mau meninggalkan kekasihnya, Alva yang berada di Indonesia. Tapi ya mau gimana lagi dong ya,mau nentang ayahnya ya gk mungkin gitu..

Maya sekelas dengan pria Perancis yang bernama Luc yang menaksir dirinya. Pernah Luc secara terang-terangan nembak Maya.hanya saja ditolak karena Maya sudah memiliki Alva. Jadi apakah Maya akhirnya menerima Luc? Oke ceritanya masih panjang. Sebenrnya gue sendiri juga bingung mau ngomong apaan lg. Ya bisa dibilang inti ceritanya seperti itu. Sampai akhirnya yaudah sih Maya jadian sama Luc juga.

Oke sorry kalo review gue kebanyakan ngaconya ya -__-

Bagaimana dengan ceritanya? Ceritanya sendiri cukup menarik kalo menurut gue. Memang ada beberapa bagian yang agak ngebosenin,but for all semuanya oke. Makanya gue kasih 3,5 bintang ^^ Dan endingnya bikin gemeteran,sweet banget pokoknya ^^

Tapi tetep ya untuk saat ini Paper Romance yang jadi favorit gue. Okey selamat membeli dan membaca ^^

Nb: sorry kalo review nya gk jelas dan ngaco,kalo boleh jujur lagi males review2 ._.
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
June 30, 2020
"Not only good memory. Hari ini kau mendapatkan kenangan terbaik!"⁣
.
.
.
ginseng' agar tidak perlu berjauhan dengan kekasihnya di Indonesia. Untuk mewujudkannya, Maya melakukan usaha demi usaha yang menurut Maya dapat memuluskan rencananya.⁣
Tetapi yang terjadi justru tidak semudah yang dia bayangkan karena selain harus berurusan dengan lelaki berkebangsaan Prancis dan perkataan seseorang yang dikenal Maya tentang ide untuk mengabadikan banyak momen yang bagus...⁣
.⁣
.⁣
.⁣
Berbicara tokoh dalam novel ini... Tokoh yang di kisahkan menjadi kekasih seorang Maya, bagi saya pribadi justru memacu pergerakan emosi yang naik turun selama proses membaca novel ini, walaupun pada akhirnya alasan dari perilaku Alva -kekasih Maya- dalam novel ini rasanya cukup dapat dimengerti sebagai sebab yang mendasari perilaku perilaku mengesalkan yang dilakukannya pada Maya. ⁣

Dan tokoh yang sebelum ya saya sebutkan, seorang lelaki berkebangsaan Prancis, yang saya rasa dapat menjadi penarik terbesar dalam kisah ini justru berakhir sebagai harapan dari dalam diri yang sulit untuk diwujudkan. Mengapa? Karena hadirnya Luv dalam perjalanan mengabadikan momen momen oleh Maya dapat dikatakan sebagai pelengkap.⁣

Tanpa Luv, saya jadi kehilangan bayangan bahwa karakter Maya akan mampu menjalani kisahnya di negara Ginseng. Dan sebaliknya, kehadiran Maya dalam hidup Luv yang rasanya penting meskipun dalam beberapa bagian pemikiran bahwa Luv akan tetap memiliki kisahnya sendiri meski tak ada Maya.⁣

Juga kisah yang menghadirkan beberapa tokoh lainnya dalam novel ini yang punya peranan tidak kalah penting dalam membantu tokoh Maya dan Luv menemukan serta menyadari banyak pelajaran bagus untuk hidup dan keberlanjutan kisah mereka. Dan mengatakan novel ini cukup kaya dengan informasi, rasanya tidak berlebihan.⁣
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
June 1, 2015
Bercerita tentang cinta jarak jauh atau istilah bekennya LDR. Bisa ditebak dong peranan penting apa yang bisa membuat hubungan semacam ini bisa bertahan, kepercayaan dan komunikasi. Itu yang selalu Maya lakukan agar hubungan jarak jauh dengan pacarnya Alva tetap awet. Maya sedang menempuh pendidikan di Korea sedangkan pacarnya ada di Indonesia. Maya sebenarnya tidak ingin berjauhan dari Alva tapi ayahnya bersikeras ia harus kuliah di luar negeri dan pilihannya adalah Kwanghan University, Seoul. Karena bukan kehendak sendiri, Maya jadi malas-malasan untuk belajar, dia sering datang terlambat, kalau di kelas lebih banyak bermain dengan hp sampai tidak mengikuti ujian, Maya harus mengulang kelas bahasa Korea, dia tinggal kelas.

Membangun image menjadi murid badung ternyata lebih mudah ketimbang meraih gelar murid kesayangan.

Ada enam level kelas bahasa di Kwangdae, tiap satu level kelas bahasa akan dilalui selama 11 minggu, dan Maya harus mengulang level 2. Di kelas barunya itu tidak ada yang dikenal Maya, semua teman angkatannya lulus. Maya jadi teringat dengan perkataan adiknya, Rani, waktu Maya di Korea tidak lama lagi, setelah mengulang dia bisa kembali ke Indonesia dan bersama lagi dengan Alva, make a good impression, selama ini Maya tidak pernah dekat dengan siapa pun, semua waktunya dihabiskan untuk berkomunikasi dengan Alva. Dia ingin menjadi orang baru dan cepat-cepat menyelesaikan studinya. Ada tujuh orang di kelasnya, tiga cowok dan empat cewek termasuk dirinya. Maya sebangku dengan Luc Challand, mahasiswa pertukaran pelajar dari Prancis, tidak suka makanan Korea, banyak cewek yang tergila-gila padanya dan katanya dia orang kaya. Di mata Maya, Luc adalah cowok menyebalkan, dia selalu menggunakan dirinya kalau disuruh membuat kalimat oleh guru mereka.

'Mengukir kenagan indah dengan teman-teman', usul adiknya, tapi menurut Maya nggak hanya teman dengan barang pun juga bisa, dengan kamera polaroid yang ia simpan di koper, Maya akan mengabadikan kenangan indahnya saat-saat terakhir di Korea lewat foto. Dalam good memories project, Maya tidak sendirian, ada Luc yang akan membantu, selain satu kelas ternyata Maya dan Luc juga tinggal satu atap di iHouse. Lewat kupon pertemanan yang berlaku sampai tiga bulan, Luc menawarkan diri untuk menciptakan kenangan indah bersama Maya.

Tapi tidak semudah itu usaha Luc membantu Maya, kabar buruk datang ketika ayah Maya memblokir kartu kredit dan Maya harus sekolah S1 di Korea, padahal rencana awal hanya setengah tahun. Belum lagi Alva selalu meminta dibelikan ini itu dan kalau tidak dituruti marah, dan semua permintaannya berhubungan dengan Stella, teman dekat Alva. Waktu yang seharusnya digunakan Maya untuk belajar mengejar ketinggalan dia malah sibuk mencari pekerjaan, tidak jarang Luc dibuat kecewa olehnya, membatalkan janji demi memenuhi keinginan sang pacar. Luc tahu kalau dirinya menyukai Maya dan dia selalu ada jika Maya membutuhkannya, mengabaikan kalau orang yang dicintainya mencintai orang lain. Luc hanya bisa berharap kalau kupon pertemanannya bisa diperpanjang lagi atau mungkin menjadi sesuatu yang lebih. Luc tidak pernah berhenti berharap.

Suka banget dengan ide kupon-kupon itu, baru pertama kali baca dan sepertinya seru banget kalau diadaptasi secara nyata, hehehe, poin plus untuk buku ini. Selain itu saya sukaaaaa banget dengan karakter Luc, orangnya humble, setia kawan, tidak gampang marah, suka nraktir makan, suka membantu dan terpenting adalah perhatian banget, sampai hapal apa yang disuka Maya, yang belum tentu pacarnya tahu. Suka covernya, sesuai banget dengan inti cerita buku ini.

Yang nggak disuka adalah karakter Maya dan Alva, eeerrrrr. maya tuh bodoh banget, mau aja disuruh-suruh Alva yang udah jelas-jelas matre, mending kalau untuk dirinya sendiri la ini untuk perempuan lain, Luc aja langsung tahu masak Maya nggak bisa ngerasain. Emang bener yang ditulis penulis, 'Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akanl?' Sepertinya penulis sukses menciptakan karakter yang menyebalkan :p Yang nggak disuka kedua adalah kenyataan bahwa kehidupan keluarga Alva bergantung dengan keluarga Maya, sooooo mainstream.

Best part-nya adalah waktu Luc ngasih kupon kedua, romantissssss banget, baca sendiri deh pasti bakalan senyum-senyum :)

Quote favoritnya nggak jauh-jauh dari kebiasaan dandan Luc, iya, Luc tipe cowok metroseksual :))

Make-up itu memang sepele, tapi wanita yang bisa ber make-up berarti bisa menghargai dirinya sendiri.
Good Memories merupakan seri ketiga dari seri Hi! Kwangdae, yang sebelumnya ada Close To You dan Ojou!. Seri Hi! Kwangdae adalah serial fiksi young adult yang ditulis oleh penulis Penerbit Haru yang bisa berdiri sendiri, satu buku tidak terikat dengan buku yang lain namun memiliki benang merah, yaitu universitas Kwangdae (Kwanghan Daehakkyo). karakter utamanya selalu berganti tapi tidak menutup kemungkinan akan muncul di seri lainnya. Di buku ini ada peta Kwanghan University, iHouse (asrama untuk pelajar asing atau pelajar lokal yang membantu pelajar asing untuk lebih mengenal kebudayaan dan bahasa Korea), dapur iHouse dan ruang kelas bahasa Korea yang sering dipakai buat setting buku ini, komplit. Saya jadi kepengen baca seri Kwangdae lainnya, biar lengkap :D

Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang menyukai romace komedi, korama atau yang sedang mengalami LDR :p

3 sayap untuk kupon pertemanan.

read more: http://kubikelromance.blogspot.com/20...
Profile Image for Kartika Nurfadhilah.
159 reviews21 followers
February 2, 2014
Kalau orang-orang berlomba-lomba menginginkan kuliah di luar negeri, akan tetapi hal sebaliknya terjadi pada Maya. Bagi Maya, kuliah di luar negeri merupakan bencana--dan itulah yang terjadi pada dirinya. Maya merupakan mahasiswi Kwanghan University yang sedang mendalami bahasa Korea, gadis ini sudah pernah tidak naik tingkat; karena seharusnya Maya berada di level 3. Sebenernya wajar aja sih, Maya ngga pernah mendengarkan guru ketika sedang belajar malah sibuk smsan di bawah meja, jarang masuk hingga akhirnya sakit saat ujian yang berujung ketidaklulusannya naik tingkat. Hal itu sengaja dilakukan oleh Maya yang berharap Ayahnya yang mengetahui nilai-nilainya yang kurang memuaskan akan kembali memulangkannya ke Indonesia.

Motivasi 'ingin-cepat-pulang- tidak lain karena desakan sang pacar yang katanya keren dan anak Fakultas Kedokteran, sang pacar-Alva selalu mewanti-wanti Maya kalau hingga beberapa bulan gadis itu tidak pulang maka lebih baik putus--dan sayangnya Maya terlalu sayang melepaskan sang pacar hingga akhirnya melakukan segala cara untuk bisa kembali ke Indonesia. Di lain hal ia pun mulai menyiapkan detik-detik kepulangannya ke Indonesia, atas saran sang adik ia pun menyiapkan proyek 'membuat kenangan' bersama teman-teman di tempat les bahasa Korea-nya dibantu oleh seorang temannya di tempat kursus; seorang pria Perancis bernama Luc.

Ekspetasi tinggi Maya yang mengharapkan seluruh teman-temannya berebutan ingin menjadi temannya hanyalah sia-sia belaka [ Maya ini tuh, sedikit ansos dan kurang terlalu disukai di kelas karena sikapnya di kelas] dan hanya Luc -lah yang ingin menjadi temannya. Alhasil, Luc menjadi teman Maya dengan batas pertemanan selama 3 bulan. Ternyata niat Luc menjadi teman Maya karena pria itu memang menyukai gadis Indonesia ini--di lain pihak sikap Alva yang mulai agak sedikit berbeda dalam pandangan Maya setelah gadis itu dekat dengan Luc. Lalu, gimana nasib Maya di Korea? kembali ke Indonesia atau bertahan di Korea? lalu bagaimana hubungannya dengan Alva? Mending baca aja deh novelnya :3

*
Oke, sebenernya Good Memories ini cukup asik untuk dibaca, konfliknya ngga terlalu kompleks dan bahasa penyampaian penulis pun ngga berbelit-belit malah sangat mudah dipahami. Ceritanya sederhana cewek yang manja, dan terlalu 'cinta' sama sang pacar hingga rela mengorbankan pendidikannya agar bisa bersama dengan sang pacar. Sayangnya, semua karakter di novel ini ngga ada yang jadi favorit gue -_- padahal biasanya dalam setiap novel yang gue baca suka ada salah satu tokoh yang gue suka--tapi ini ngga.

Maya, sikapnya dari awal cerita aja udah bikin gue ngga suka -_- manja banget gitulah--dan terutama nih ini cewek mau aja disuruh-suruh sama si Alva dan terlalu yakin banget kalau si Alva tuh sayang banget sama dia sebelumnya akhirnya dia insaf. Dan sikap gamangnya yang PHP-in Luc itu, bersikap ngga ada masalah, berharap si pria macem Luc ngertiin dia--tipikal cewek. Tapi giliran ngga ada Luc malah nyariin -_-

Alva, apalagi ini ==" Cewek brengsek kalau menurut gue. Sikap bossy dia ke Maya [bikin gue ilfell cap mampus; dari awal cerita pun gue sudah yakin kalau si Alva ini jadian sama Maya ada maunya dan ya meskipun hubungannya dengan Stella, ngga bisa gue tebak sih haha. Hanya saja, pas plot saat Maya nyamperin dia sama si Stella itu membuat Alva tuh keliatan lagi... nyebelinnya [dan kalau ada kata lebih nyebelin] meskipun dia akhirnya 'baik' tapi tapi tetap aja sikapnya sama Maya ngga seharusnya seperti itu...

Luc-jujur sebenernya gue seneng sama dia. Warm person, women attractive--bener-bener magnet cewek; tapi sikap dia tuh ngga sesuai sama tipe cowok perancis yang dia sendiri gambarkan; arogan dan gengsi tinggi. Sementara Luc ini... rela lakuin apapun demi Maya, seperti Maya yang rela lakuin apapun demi Alva. Nahlooh...

Keseluruhan gue suka sih sama Good Memories ini, seneng sama cerita yang sederhana serta ringan dan ngga terlalu banyak konflik. Dan, di tunggu novel berikutnya!

p.s ini novel pertama yang selesai di hari liburan, rencana gagal menghabiskan liburan dengan novel ;_; sementara bentar lagi mau masuk huhuhu

Bahagia? Sebenarnya, apa parameter perasaan tersebut? Jika aku sering tersenyum.. apakah artinya aku bahagia?
Profile Image for Atria Dewi Sartika.
115 reviews10 followers
October 2, 2013
Novel ini merupakan salah satu dari seri “Hi!Kwangdae” yang diterbitkan Penerbit Haru. Serial ini mengambil tempat di sebuah universitas fiktif bernama Kwanghan University yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan. He..he.. ini mengingatkan saya pada seri lain yang mengambil tempat di sebuah kota fiktif kecil sehingga tokoh-tokoh dari buku yang satu dengan buku yang lain saling mengenal dan menceritakan beberapa kejadian yang sama namun dalam sudut pandang berbeda tergantung tokoh utama masing-masing buku. Ah, jadi penasaran bagaimana cerita dari buku-buku lain di seri Hi!Kwangdae ini. Soalnya buku ini adalah seri Hi!Kwangadae pertama yang saya baca dan miliki. (^_^)v

Nah, buku Good Memories ini menggunakan point of view orang ketiga namun dengan dunia yang berputar di sekitar Maya. Tokoh utama novel ini adalah Maya, cewek berusia 19 tahun yang tidak menyukai keberadaannya di Korea. Jelas ini berbeda dengan cewek-cewek Indonesia lain yang masih bermimpi ingin menjejakkan kaki di kota Ginseng itu. Maya lebih menyukai berada bersama sang kekasih, Alva, daripada bertemu cowok-cowok Korea. Hal ini juga yang membuat dia kurang memperhatikan pelajarannya di kelas. Hingga membuatnya ketinggalan kelas. Dia harus mengulang kelas Bahasa Korea Level 2-nya. Maya pikir, dengan tinggal kelas Ayahnya akan murka dan akan memanggilnya pulang ke Indonesia, tapi nyatanya tidak. Sang Ayah malah mengeluarkan ultimatum bahwa ia tidak boleh menginjakkan kaki di Indonesia sampai dia meraih gelar S1. Itu artinya masih butuh 4,5 tahun lagi.

Keadaan makin gawat saat Alva mengeluarkan ultimatum bahwa jika Maya tidak bisa datang di hari ulang tahun Alva, maka itu berarti Maya tidak lagi sayang pada Alva dan hubungan mereka berakhir. Ini membuat Maya makin panik. But thanks God, Maya punya adik bernama Rani yang tidak berhenti mengingatkan Maya bahwa ia harus berteman dan membuat kenangan yang indah dengan teman-temannya di Korea. Saat itulah Maya menyadari bahwa selama ini dia tidak memiliki teman. Maya terlalu sibuk dengan gadget-nya untuk “mempersempit” jarak antara dia dan Alva. Ini membuat dia lebih sering memperhatikan handphone saat di kelas dan lebih memilih ber-skype ria di laptop.

Kemudian hadir Luc, teman sekelasnya yang baru di level 2. Luc, cowok Prancis yang menjadi ketua kelas; disukai oleh Yujin, teman sekelas mereka; humoris; dan sering menolong Maya. Saat tahu Maya memiliki Project “Good Memories”, hasil desakan Rani, maka Luc pun sibuk membantu Maya membuat kenangan Indah. Kelas mereka yang tadinya kaku dan tidak akrab mulai sering berkumpul dan bercakap-cakap. Membuat acara makan malam bersama, piknik bersama, dan kegiatan lainnya. Namun terkadang teman-teman mereka menganggap Maya sebagai perusak suasana. Tapi syukurlah Luc selalu menjadi penyelamat suasan tersebut.

Luc akhirnya sering menemani dan membantu Maya. Luc salah paham bahwa Maya suka dengan Soda hingga sering mentraktir Maya sekaleng soda. Hingga suatu hari Luc menyatakan perasaannya. Maya tidak ingin Luc memiliki perasaan padanya. Maya ingin tetap setia. Maya ingin bisa bersama Alva lagi. Tapi Luc selalu bertanya apakah Alva benar-benar menyayanginya? Layakkah Alva mendapatkan semua cinta dan pengorbanan Maya?

Hm..sepertinya ada yang salah. Tidak hanya tentang hubungan Maya dan Alva, namun juga hubungan Maya dan Luc. Kenapa Maya tidak suka Luc dekat dengan Yujin? Mengapa Maya tidak bisa menolak Luc dengan tegas? Apakah hati Maya sudah mendua?

Cerita dalam buku ini alur dan kecepatannya sangat pas. Kita dibuat bertanya-tanya di waktu yang tepat. Membaca buku ini membuat kita tanpa sadar berhasil menyelasaikan ke 336 halamannya. Selain itu untuk yang sering menonton film Korea, ada beberapa selipan kata bahasa Korea yang cukup familiar ditemukan dalam percakapan di film-film Korea.

Cover buku ini menampilkan sebuah kamera polaroid dengan berbagai potongan kertas dengan berbagai tulisan. Setelah menyelesaikan buku ini, saya barulah mengamati tulisan-tulisan di dalam potongan kertas tersebut. Ternyata itu adalah kupon yang dibuat Luc. Hm..cover buku ini sangat manis (apalagi saya pencinta warna biru..ha..ha..) dan cukup merepresentasikan isi cerita.
224 reviews
October 1, 2013
Read here http://www.okydanbuku.com/2013/10/goo...

Maya terpaksa mengulang level 2 di kelas Bahasa Korea Kwangdae (Kwanghan University, fiktif, red.) karena tidak mengikuti Ujian Akhir gara-gara sakit flu. Di level 2 ia sekelas dengan Luc, mahasiswa asli Perancis. Bersama Luc, ia berusaha menciptakan kenangan bersama teman-teman sebelum ia pulang kembali ke Indonesia.

Good memories project ini digagas oleh adiknya, Rani, yang tak ingin kakaknya menyia-nyiakan waktu di Korea tanpa pertemanan. Berhubung Maya sadar dirinya tidak punya teman dan waktunya di Korea juga tinggal sebentar, maka setujulah dia dengan usul Rani.

Langkah pertama adalah merekam kenangan melalui kamera polaroid. Mulanya Maya memotret apapun yang menurutnya berkesan, misalnya saja kardus barang atau anting-anting. Lalu dengan sedih ia berpikir apabila memotret kenangan bersama teman akan lebih bagus. Maka dari itu, langkah keduanya adalah membuat Friendvitation Coupon atau kupon pertemanan.

Awalnya tidak ada yang berminat mendapatkan kupon Friendvitation milik Maya ketika Ahn sonsaengnim menawarkannya di kelas. Luc, akibat tak tega, yang akhirnya menerima kupon itu. Jadilah Luc dan Maya akan berteman, jika menurut expired date yang tertera di kupon, hanya selama... tiga bulan saja.


"It's a deal! Tiga bulan lagi di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."

Luc menjabat tangan Maya. "Kalau kau sudah pulang ke Indonesia, kau harus terbang kembali ke Korea, oke? 18 Juli. Aku akan mengingatnya."

p.62-63



Tapi, bagaimana jika Luc ingin memperpanjang kupon itu?
Bagaimana jika Luc ingin menjadi lebih dari sekedar teman?

I have a bittersweet feeling for Maya's character. Masih ada ya zaman sekarang cewek yang segitu cintanya sama pacar mau aja diperbudak. I don't blame Alva (Maya's boyfriend) but I blame Maya's stupidity for always makes excuses for Alva's behaviour. Masa iya sih Maya mau aja disuruh Alva beli ini itu buat temen ceweknya. Bilangnya sih titip, tapi menurutku sih diporotin. Please deh..

Tapi disisi lain, saya lumayan salut sama Maya. Karena meski dia sudah sadar kalau perilaku Alva itu brengsek, ia masih membela Alva mati-matian dan nggak pernah menjelekkan pacarnya di depan Luc. Yah, bedanya bodoh sama baik kadang tipis juga sih. Cuma, Maya itu setia banget lah. She's a keeper.

Sementara Luc sendiri.. hm, he's unique. Seribu satu deh. Masa iya ada cowok hetero yang suka make-up tapi tetep macho. Haha, ada. Dan saya sukanya disini Luc benar-benar suka sama Maya nggak pakai gengsi ataupun ego. Tipikal cowok drama korea banget lah, saya suka.

Kedua karakter utama kita, baik Maya dan Luc ditampilkan dalam porsi yang sama dan keduanya sama-sama kuat. Keduanya lovable. Bahkan Maya, melalui keputusan-keputusan bodohnya untuk menyenangkan Alva menurut saya tetap mudah disukai karena di sisi lain Maya itu sebenarnya pekerja keras dan setia setengah mati. Banyak pesan moral yang bisa kita petik dari karakter Maya. Salah satunya, never taking anything for granted. Always be faithful to your friends and beloved. Never give up and always takeS your chance on anything to lead a success life.

Nah, untuk Luc.. well Luc is very fun and sociable. Everybody loves Luc. But Luc only loves Maya. Haha. Kayaknya cukup deh deskripsi itu untuk menunjukkan betapa lovablenya karakter Luc. Selain karakterisasi, saya cukup puas dengan plot serta alur yang di bangun Lia Indra Andriana dalam novel terbarunya ini, Good Memories. Begitu mengalir dan menyenangkan. Saya selesaikan buku ini dalam sekali duduk saja lho. If you want to take a good memories, why not starts now?
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews89 followers
November 21, 2013
Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya penulis dan aku lumayan terhibur dengan cerita ini, walau memang aku bukanlah pecinta novel bertema korea, tapi novel ini cukup ringan dan menarik untuk dibaca.

Novel ini berkisah tentang kehidupan Maya dan kehidupannya sebagai mahasiswa asing asal Indonesia yang belajar di Korea, suka dukanya sebagai mahasiswa asing. Maya awalnya ingin segera pulang ke Indonesia, hasil ujian kemampuan bahasanya tidak memuaskan sehingga dia harus tetap dilevel dua, tidak bisa naik ke level berikutnya.

Dan di level dua lah hidupnya berubah, pertemuannya dengan teman-teman sekelasnya membawa perubahan yang cukup berarti baginya. Maya bukanlah seorang yang pemalas, sehingga membuat dia harus mengulang level yang sama, tapi karena dia sedang sakit akhirnya nilainya pun tidak bisa maksimal. Di level dua, Maya bertemu dengan teman-teman baru dan salah satunya adalah Luc, mahasiswa asal Perancis yang pada akhirnya menjadi temannya.

Kenyataan bahwa nilai Maya buruk dan harus tetap mengulang level dua, membuat angan Maya melayang jauh, ya dia sangat berharap ayahnya akan segera menyuruhnya pulang dan dia dapat segera bertemu dengan kekasihnya, Alva. Tapi harapan tinggallah harapan, ayah Maya malah memblokir semua kartu kredit Maya dan hanya memberikan uang saku bulanan saja.

Hal ini membuat Maya harus memutar otak bagaimana caranya mengumpulkan uang agar bisa balik ke Indonesia, karena disatu sisi kekasihnya Alva tidak ingin LDR dan ingin Maya segera kembali. Maya akhirnya berusaha untuk mencari pekerjaan part-time dan itu tidaklah mudah karena dia hanyalah mahasiswa asing dan kemampuan berbahasa koreanya pun masih standar saja.

Dengan ide dari adiknya Rani, Maya pun bertekad untuk membuat "good memories project" selama perkuliahannya. Berbekal kamera polaroidnya dia ingin mengukir kenangan bersama temannya. Dengan tugas yang diberikan oleg gurunya, Maya pun membuat Friendvitation walau memang kedengarannya aneh dimata teman dan gurunya, karena semua teman sekelasnya otomatis adalah temannya ^^

Ternyata hanya Luc, cowok Perancis yang mengambil kupon Friendvitation tersebut dan dimulailah kisah pertemanan mereka. Maya dan Luc pun semakin dekat, dan kedekatan mereka membuat Luc menyukai Maya. Tapi Maya seakan menutup hatinya dari pria manapun, pernyataan cinta Luc pun hanya dianggap biasa saja dan terkesan menghindar, di pikiran Maya hanya ada Alva...Alva dan Alva kekasihnya di Indonesia dan bagaimana caranya dia bisa pulang.

Kesabaran Luc ternyata benar-benar teruji, walau dia tahu Maya sudah punya kekasih, tapi dia tetap berusaha merebut hati Maya. Apalagi sejak dia tahu bahwa Alva, bukanlah pria yang pantas untuk Maya, dengan sikapnya yang tidak pernah menghargai Maya.

Bagaimanakah akhir kisah Maya? Akankah Maya pulang ke Indonesia demi Alva? Bagaimana hubungan Maya dengan Luc?

Yuk dibaca novel yang ringan dan mengalir ini, terutama buat penyuka novel bertema korea dan ingin suatu hari nanti belajar di Korea, lumayan bisa menambah referensi tentang sistem pembelajaran disana =)

"Togetherness is a very important ingredient of friendship. By that you can create good memories"
Profile Image for Wenny.
134 reviews31 followers
December 1, 2013
Ketika banyak sekali orang Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di negeri lain yang lebih maju dari Indonesia, tampaknya Maya bukan salah satu di antaranya. Maya sangat tidak betah berkuliah di Korea Selatan karena ia harus menjalani hubungan jarak jauh dengan pacarnya, Alva. Apalagi ditambah Alva yang memaksanya untuk segera pulang, membuat Maya semakin ingin segera kembali ke negaranya dan menjalani hubungan yang baik-baik saja dengan Alva.

Maya harus mengulang pelajaran bahasa Korea di level dua karena ketika ujian ia mengalami sakit. Kejadian ini membuatnya merasa punya peluang untuk berhenti kuliah dan kembali ke Indonesia. Maya bahkan sudah mulai membuat kenangan baik bersama teman-temannya dengan kamera polaroid kesayangannya. Namun apadaya, papanya justru marah dan mengharuskan Maya kuliah di Korea Selatan sampai lulus strata 1. Apalagi kartu kreditnya diblokir. Alva juga ikut-ikutan marah dan mengancam akan memutuskan hubungan mereka berdua jika Maya tidak datang ke acara ulang tahunnya yang akan berlangsung 3 bulan lagi.

Di tengah kebingungan Maya dalam mencari kerja part time untuk mencari uang demi menghadiri acara ulang tahun Alva, muncullah sosok Luc. Pemuda Perancis yang menurut Maya berbeda dengan lelaki Perancis lainnya. Mereka akhirnya berteman karena Maya memberikan Friendvitation, sebuah kupon pertemanan yang masa berlakunya habis dalam tiga bulan.

Namun, Luc menganggap Maya sebagai lebih dari sekedar teman. Luc bahkan menyatakan dengan jelas bahwa ia menyukai Maya, walaupun ia tahu Maya masih memiliki Alva. Maya pun tahu Alva menunggu kepulangannya di Indonesia.

--o--

Sepertinya memang terlambat untuk membuat review novel ini sekarang -_-

Novel ini merupakan buku ketiga dari seri Hi! Kwangdae, setelah Close To You dan Ojou!. Memiliki tema dan konflik yang sederhana, ringan, tetapi tetap menarik untuk dibaca dan diikuti.

Jujur saja, walaupun Lia Indra Andriana terkenal dengan keproduktifannya dalam menelurkan karya-karya baru, namun buku ini adalah karya pertama Lia yang kubaca. Namun hanya dengan membaca satu karyanya, aku bisa melihat gaya bercerita Lia yang cenderung singkat dan padat dalam deskripsinya. Hal ini menjadikan Good Memories mempunyai karakter yang unik, walau harus aku akui bahwa pada beberapa bagian aku merasa Lia terlalu terburu-buru dalam menjelaskan keadaan yang terjadi dalam ceritanya sehingga aku agak kesulitan mengikuti.

Untuk masalah penokohan, aku suka cara Lia menggambarkan karakter Maya. Maya yang keras kepala ini menurutku menjadikan jiwa dalam novel ini menjadi hidup. Namun penokohan Luc sendiri menurutku masih mengambang karena aku masih kesulitan menemukan karakter dominan dalam diri Luc.

Aku agak kecewa dengan ending dari novel ini karena penyelesaian konfliknya terlalu mudah dan terburu-buru, namun sebenarnya ide penulis untuk mengakhiri cerita ini sangat unik. Mungkin jika pada bagian-bagian tertentu pada ending (yang tidak bisa kusebutkan di sini karena takutnya mengandung spoiler) ini lebih dieksplorasi, akhir cerita akan berakhir dengan sangat baik.
Profile Image for Rizcha Mawadah.
50 reviews1 follower
March 3, 2016
Judul: Good Memories
Penulis: Lia Indra Andriana
Diterbitkan oleh: Penerbit Haru
Jumlah halaman: 336 halaman
Tahun terbit: September 2013 – cetakan pertama

Sinopsis:
“Tiga bulan lagi, di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan.”

Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya, semua tidak semudah itu.

Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya juga harus menghadapi Luc, teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan menyatakan suka padanya.

Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku kuponnya? Ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?

Review:
Aaaaaaaahhhh!!! Novel romantis yang sesuatu banget. Gimana harus menjelaskan detailnya ya? Alurnya lambat tapi lembut. Menyenangkan dan nggak membosankan. Kehidupan sehari-hari Maya bersama Luc juga teman-teman sekelas Maya yang lain dikemas dengan perkembangan yang nggak bikin kerasa lama ataupun kecepetan. Lalu alur soal masalah Maya dan Alva – kekasihnya – juga dikemas dengan begitu menyenangkan. Sampai-sampai semuanya terasa nyata.

Bahkan masalah yang sudah tercium sebelum pertengahan buku pun bisa selesai dengan cara yang tidak terduga. (Sayangnya aku suka banget ngintip, tapi tetep aja senyum gaje. >.<) Akhir yang agak drama sih tapi kerasa nyenengin banget. Udah berapa kali bilang nyenengin.

Aku tuh suka lupa detail, jadi aku sudah agak lupa apa aja sih adegan manis yang penting. Habis di dalam novel ini isinya adalah makan malam Luc dan Maya. Trus acara telfonan jarak jauh Maya – Alva. Juga Maya yang sibuk cari kerja part time. Waktu antara Luc dan Maya banyak banget di sini. Mereka ngobrolin apa ajah yang selalu aja mancing entah senyum atau gemas.

Konfliknya biasa aja sih sebenernya nggak seberat Khokkiri – karya Lia unnie sebelumnya – tapi dari tiga novel Hi! Kwangdae, Good Memories punya konflik yang lumayan ribet dari yang lain. Hehehehehe.

Oh iya, aku suka konsep album dari hasil cetak kamera polaroid sama kupon mereka. Gimana gitu jadinya. Terutama soal kupon. Bikin gemes sekaligus romantis. ^^

Semua seri Hi! Kwangdae aku suka. Setidaknya aku tahu lebih banyak soal budaya Korea, Jepang dan Prancis. Hehehehe. Menyenangkan kan? Kuliahnya di Korea semua, tapi asal negara masing-masing tokoh yang beda-beda selalu bikin takjub di setiap kesempatan.

5 of 5 star for this book
Profile Image for Rie_dominique.
664 reviews66 followers
September 30, 2013

Biasanya bersekolah ke luar negeri adalah impian semua orang. Tapi beda bagi Maya. Walaupun dulu ia emang niat banget mau sekolah ke luar negeri, tetapi sejak pacaran niatnya tersebut hilang. Mana enak kuliah di Seoul sementara dari si jantung hati jauh di kampung halaman sana? Apalagi si pacar juga dengan gamblang bilangin kalo dia ga suka pacaran jarak jauh. Mati-matian Maya berusaha mempertahankan hubungannya dengan Alva, si kekasih.

Ketika kemudian Maya tinggal kelas, dengan bahagia ia mengirimkan hasil ujiannya pulang. Kalau Papa melihat hasil ujiannya ini, ia pasti di panggil pulang. Tapi ternyata Papa tetap ngotot. Maya tidak boleh pulang dari Korea sebelum menyelesaikan kuliah S1-nya.

Di kelas barunya Maya bertemu dengan Luc, si cowok Prancis yang ganteng. Dari awal Luc sudah tertarik kepada Maya. Sikap Maya yang terang-terangan membuat ia terpikat. Walaupun tahu Maya sudah punya pacar, Luc tetap tidak bisa menghilangkan perasaan sukanya. Apalagi ketika ia merasa kalau Alva sama sekali tidak menghargai Maya.

Yang paling saya sukai dari buku ini adalah konsep membuat kenangan indahnya. Mengingatkan saya akan penyesalan karena tidak mengabadikan beberapa kenangan yang mungkin tidak terulang kembali. Sekarang hanya ada dalam ingatan, kadang samar tapi kadang terkilas tajam.

full review lihat disini
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
October 9, 2013
"Maya tahu Luc menginginkan sesuatu yang lebih. Ia sempat ketakutan jika tiba-tiba Luc mengungkapkan isi hatinya. Ia takut persahabatan mereka rusak. Tetapi saat ini, bukan ketakutan yang ia rasakan. Ada perasaan aneh lain yang menyelip di hatinya."

Maya adalah seorang mahasiswa di Kwanghan University (Kwangdae) yang sedang mempelajari bahasa Korea. Karena ia sakit waktu ujian, akhirnya Maya harus mengulang kembali Level 2, yang kemudian mempertemukannya dengan Luc - mahasiswa asal Perancis. Berkat saran dari adiknya, Rani, Maya memutuskan untuk membuat kenangan-kenangan indah selama sisa waktunya berada di Korea yang tidak lama lagi. Maya sangat bersemangat untuk pulang kembali ke Indonesia untuk bertemu dengan kekasihnya, Alva. Namun ternyata semua tidak semudah yang Maya bayangkan.

Selama menjalani perkuliahan di Kwangdae, Maya tidak mempunyai begitu banyak teman - sehingga ia tidak tahu harus membuat kenangan indah bersama dengan siapa. Lewat tugas perkuliahan, Maya membuat kupon pertemanan untuk diberikan kepada siapapun yang mau menjadi temannya. Sayangnya, di kelas yang jumlahnya tidak besar, tidak ada yang tertarik dengan kupon tersebut. Hingga akhirnya Luc, yang melihat kekecewaan Maya, bersedia untuk menerima kupon tersebut. Sebuah kupon pertemanan yang berlaku selama tiga bulan....

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2013/1...
Profile Image for Deta NF.
234 reviews6 followers
March 30, 2014
Novel seri Hi! Kwangdae sekaligus novel Lia Indra pertama yang aku baca hehe... kocak! Bikin senyum-senyum sendiri dan konfliknya berasa sekali. Ide ceritanya sangat klise dan sederhana sebenarnya namun penuturan Lia sangatlah baik. Mengalir dangan apik dan enak dibaca.

Penulis juga mampu menggali karakter-karakter utama dengan sangat baik. Berhasil membawa emosiku naik turun karena karakter-karakter yang diciptakan. Maya yang aaah tolol wkwk yang nggak sadar dan mau saja dimanfaatin oleh orang lain namun ia bersikukuh kalau dirinya telah melakukan hal yang benar. OMG! Serius, ini bikin geregetan setengah mati bahkan sampai menjelang endingpun dia masih begini aja, Maya -_- Luc yang penyabar banget dan entah kenapa baik banget haha pria Perancis yang berbeda dari pria-pria Perancis pada umumnya, ia bahkan senang berdandan hihi cucok! Tapi jangan salah, dia normal loh :P Ada Alva yang nyebelinnya bukan main, minta ditendang kali hihi..

Konfliknya muncul pada saat yang tepat dan diramu dengan baik sekali. Penyelesaian pun dilakukan secara bertahap. Novel ini manis dan sedikit romantis, hihi... Banyak adegan-adegan kocak dan seru di dalamnya apalagi jika sudah masuk part Maya dan Luc, hihi sweet tapiii sampai ending pun sebenarnya saya belum menemukan alasan mengapa Luc sampai segitunya mencintai Maya. Alasannya kurang kuat maksud saya hehe but over all, it's nice, saya ingin memburu karya-karya Lia yang lain :)
Profile Image for Eve Agnes.
57 reviews
November 20, 2013
description

Maya, gadis Indonesia yang tinggal dan kuliah di Korea bertemu dengan Luc, pria asal Prancis yang sedang melakukan pertukaran pelajar di Korea dan mereka berada di kelas yang sama. Sejak pertama bertemu tingkah unik-aneh-langka dan unpredictable yang ditunjukan Maya selalu menarik perhatian Luc.

Maya juga punya misi untuk membuat sebanyak-banyaknya good memories. Namun ia sadar
bahwa ia tidak memiliki teman untuk berbagi memori. Ketika Maya membuat friendvitation
(friend invitation), Luc langsung mengajukan dirinya untuk menerima kupon itu, agar lebih dekat dengan Maya.

Di sisi lain, Maya memiliki kekasih - Alva - yang menantinya di Indonesia. Namun Luc dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia menyukai Maya! Ia siap ditolak mengetahui kenyataan bahwa Maya memiliki kekasih. Namun Maya justru...


Read more here ^^
Profile Image for Andrea Ika.
423 reviews24 followers
February 4, 2014
Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku kuponnya? ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

“Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?



Ini buku Lia Indra Andriani yang pertama yang saya baca. Dan setelah cek di goodreads ternyata buku yang diterbitkannya telah lumayan banyak. IDE ceritanya mengangkat kisah Cinta dengan bumbu Cinta segitiga Dan budaya korea.

Sampulnya

Cover buku Menarik dengan gambar kupon2 dan camera, memberi gambaran isi ceritanya
Isi cerita

Isi cerita sebenernya cukup cantik walaupun sudah dapat ditebak bagaimana endingnya suasana selama perkuliahan di korea digambarkan dengan detil.

Tokoh yang paling disukai adalah Luc yang Walau agak genit karena suka make up tapi hatinya baik Dan penyabar
Profile Image for Inge.
150 reviews3 followers
October 1, 2013
Pertama suka dengan covernya, warna biru dan nggak terlalu rame juga sih menurut saya.

Kemudian ceritanya, dibilang unik sih nggak juga... karena ketika sudah membaca 1/3 bagian seperti sudah mulai ketebak endingnya. Tetapi ternyata.... :)

Tokoh yang aku suka disini benernya gak ada sih, semua porsinya passs... Maya yang kalau nggak mau dibilang bego ya... dibutakan cinta lah ya... Tapi apa Maya "sebego" itu?? Kemudian Luc, cowok suka make up tapi sikapnya tetep "cowok" banget, sempat terpikir "ah Luc nih nasihatin Maya tapi dia sendiri... eng ing eng..." hehe.

Menarik ketika penulis mengangkat tentang "menciptakan kenangan bahagia" dengan menggunakan kamera polaroid. Ah... jadi pengen niru... #eh

3,5Bintang untuk kegigihan Maya dan Luc. Naik deh jadi 4Bintang untuk ending yang maniiiiissss :)
Profile Image for Adelia Ayu.
147 reviews1 follower
January 3, 2014
Memangnya jika kau mengatakan cinta, semuanya akan beres?

Dimulai dari mahasiswi Indonesia bernama Maya yang dipaksa ayahnya untuk kuliah di Korea. Maya tidak mau kuliah di korea karena tidak mau meninggalkan kekasihnya, Alva yang berada di Indonesia. Tapi ya mau gimana lagi dong ya, mau nentang ayahnya ya gak mungkin gitu.

Citra dirimu ditentukan oleh perkataan yang keluar dari mulutmu.

Maya sekelas dengan pria Perancis yang bernama Luc yang menaksir dirinya. Pernah Luc secara terang-terangan nembak Maya, hanya saja ditolak karena Maya sudah memiliki Alva. Tapi sampai akhirnya Maya jadian sama Luc juga.

Bukan make -up lah yang membuat seorang wanita terlihat cantik, tetapi sebuah senyuman.

Bagaimana dengan ceritanya? Ceritanya sendiri cukup menarik sih. Memang ada beberapa bagian yang agak ngebosenin, but for all semuanya oke.
Profile Image for Natha.
780 reviews74 followers
March 30, 2015
Nyuh. Rupanya aku sudah tergabung dalam penggemar K-Pop neh. LoL Terakhir membaca buku dengan setting Korea, aku tidak kenal sama sekali dengan bahasanya, tetapi untuk yang satu ini, aku lumayan nangkep beberapa kata-kata Koreanya, dan jadi lebih semangat membaca semalam.

Untuk kisahnya, di bagian tengah terasa ingin menampol Alva karena sikapnya kepada si tokoh utama. Tetapi juga ingin menjitak sang tokoh utama karena terlalu bebal. Sayang sekali di bagian akhir aku tidak mendapatkan ending yang kuinginkan. Yeah, setidaknya si Alva kejitak atau ketampol, mungkin? LoL

Yeah, bolehlah kalau butuh bacaan romans dan ringan, tidak terlalu banyak nama-nama Korea yang ngejelimet itu kok. *aku juga tidak terlalu tertarik soalnya*
Profile Image for Gabriella Pratini.
65 reviews5 followers
February 9, 2014
Bagus. Tapi gak cukup buat aku puas. Di tengah2 agak nyebelin waktu si maya masih aja tetep percaya pacarnya padahal uda jelas banget diperlakukan kayak babu. Dia juga gak bisa ngeliat luc yang jelas2 sayang sama dia. Gak sabar baca sambil nebak2 kapan kira2 Maya bakal sadar ternyata udah pas hampir habis cerita sih. Menurutku sendiri development feeling Maya ke Luc agak kurang secara habis dia putus dari Alva langsung nyari Luc dan waktunya terlalu singkat. Sebenernya ekspektasiku kak Lia bisa buat novel sebagus Kkhokiri lagi dimana ceritanya bukan cuma cinta2an aja tapi juga bisa buat kita gak bisa nebak endingnya bakal kayak gimana. Covernya lucu + jadi bahan pertimbangan pas beli juga. Pengen kasih 3.5 tapi gak bisa. Overall bagus ^^
Profile Image for Hepi Kristiascika.
46 reviews9 followers
November 10, 2013
ini buku pertama dari penerbit haru yang saya baca. ceritanya ringan tapi bisa buat senyum-senyum sendiri sampe gak mau berenti baca. cerita cinta antara luc dan maya yang berawal dari pertemanan mungkin sudah jadi kisah klasik, tapi dalam novel ini mampu mengangkat kisah ini menjadi lebih menarik. satu pelajaran yang saya dapat dari novel ini adalah bagamana kita menghargai setiap waktu dan moment yang kita alami karena apa yang kita alami sekarang belum tentu terulang kembali, terkadang kita perlu berhenti dan menikmati yang ada di sekitar kita dan menikmatinya sebagai GOOD MEMORIES. walaupun banyak hal yang tidak kita inginkan, hal sedih dan lain-lain nikmati saja sisi positivnya..
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
October 11, 2013
Covernya lucu dan manis parah. Suka banget ^^~

Seperti kata para reviewers lain, aku juga enggak suka sama sikapnya Maya yang diperbudak sama Alva. Dan Luc, kok kamu bisa baik banget sama Maya?!

Membaca endingnya bener-bener bikin puas. Ketika emosiku meluap pada Alva, muncullah penjelasan tersendiri dari Alva (dan itu terasa logis buat aku, coba deh kalo ceritanya diputer dari sudut pandangnya Alva dan Stella). Selain itu, Maya juga dapet hikamhnya tersendiri dari kejadian 'perbudakan terselubung' itu.

4.2 bintang (?) ^^

(review macam apa ini)
Profile Image for Aida Fajriyatin.
113 reviews
January 19, 2014
Ehm...
Lagi-lagi saya baca karya mbak Lia, mungkin di mata saya seperti karya-karya yang lain (red: paper romance)
Dari awal hingga pertengahan kita di putar-putar dalam cerita kemudian di akhir kita dipertemukan ending yang memukau (lebay)
Nggak bisa dipungkiri, saya suka hubungan Maya sama Luc. Dan benar-benar benci sama Alva betapapun gantengnya dia! -_-
Good enough

Review selengkapnya>> http://aidafajriyatin.blogspot.com/20...
Profile Image for mulsujebi.
67 reviews25 followers
July 22, 2014
Sesuai judulnya, buku ini juga menyisakan kenangan yang indah bagi saya ^^

Meskipun dari awal saya sudah bisa menebak ending ceritanya. Tapi perjalanan menuju ending-nya yang penting. Cukup menghibur. Ide kupon nya sangat menarik. Itu adalah salah satu tugas yang diberikan di kelas Maya. Dan tentunya saya bisa mendapatkan kosa kata baru dalam bahasa Korea. Hihi

Satu lagi, good memories juga membuat saya menambah wish list membeli kamera polaroid. Ah, semoga terkabul. Amin.
Profile Image for Naomi Chen.
228 reviews14 followers
August 13, 2014
This novel has quite interesting plot. Lia can make me, who are not interested with Korean's lifestyle to grow little curiosity about that things. Even the setting are fict-made, I can feel the atmosphere just by reading the glossarium. Ah, about the story itself, it's quite common (romance), but Lia can make me eager with one of the character, Alva. Well, I guess this one is worth to read,especially if you're Korean lovers.
Profile Image for Finessa.
43 reviews
April 3, 2014
bagusssss<33
so sweet banget, cute, mendebarkan, penuh semangat, menggugah hati.
seperti yang aku bilang, di review review buku kak Lia sebelumnya, unpredictable Lia.
selalu gabisa nebak endingnya.
alur ceritanya bagus banget, rapi teratur, perlahan-laha.
ide cerita? it's not Lia if i don't like the story idea.
ehehehehehe.
RECOMMENDED!
Profile Image for Shen Meileng.
65 reviews5 followers
January 15, 2015
Jatuh cinta dengan sikap Luke tapi benci dengan sikap Maya. Tapi mereka berdua saling melengkapi dan aku suka interaksi mereka.

P.S:
Coba deh sambil dengerin lagu FIESTAR - TIGHT, cocok banget sama buku ini. Untuk menggambarkan perasaan dua sejoli ini XD

Review lengkapnya: http://thecutegeek.blogspot.com/2015/...
Displaying 1 - 30 of 32 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.