What do you think?
Rate this book


328 pages, Paperback
First published November 1, 2013
"Ada yang aneh rasanya jika aku tahu ada masalah, terus aku hanya diam-diam saja. Sok tidak tahu. Apalagi kalau aku tahu, kalau aku dapat membantu. Biarpun sedikit."
"Mungkin aku takut menjadi tua seperti orangtuaku. Jika tidak melarikan diri dari masalah, atau membesar-besarkan masalah. Dua-duanya tidak menjawab apa-apa. Yang ada malah masalah makin menggunung dan meledak sekalian."
"Roz menyandarkan kepalanya ke sofa. Ia tidak dapat mengingat, kapan terakhir kalinya ia merasa begitu nyaman seperti sekarang. Sepertinya ia ratusan kilometer jauhnya dari semua masalah."Ini adalah pertama kali aku membaca karya Kusumastuti Fischer dan aku suka dengan pemilihan setting ceritanya yang unik yaitu di sebuah perkebunan anggur. Aku sendiri belum pernah melihat perkebunan anggur sebelumnya, jadi membaca buku ini juga sekaligus menjadi pengalaman yang baru untukku. Penulis mendeskripsikan dengan detail bagaimana rasanya berada di Langenlois dan menikmati pemandangan kebun anggur yang terdapat di sana. Kisahnya tentu saja berpusat pada karakter utamanya, Roz, yang sedang berusaha melupakan masalah pekerjaannya namun malah dihadapkan dengan masalah-masalah yang baru. Konflik yang terlibat dalam cerita ini menyangkut Hennerhof yang terbelit masalah dan juga hubungan Roz yang rumit dengan Bjorn dan Dagny. Aku suka bagaimana penulisnya berhasil membaurkan kedua konflik tersebut menjadi satu pada akhirnya :) Ending-nya sendiri cukup memuaskan karena semua konflik yang terjadi berhasil diselesaikan dengan baik.
"Bagaimana mungkin selama ini ia dapat dibodohi pria itu. Bagaimana mungkin..."Sayangnya, tidak ada karakter yang terlalu berkesan untukku dari buku ini; tetapi aku rasa karakter Dagny adalah yang paling aku sukai di antara semua yang terlibat dalam ceritanya. Walaupun ia tidak memberikan kesan pertama yang baik, sesungguhnya Dagny adalah sosok yang manis :) Aku sangat senang sewaktu Dagny melakukan transformasi dengan 'membersihkan' diri serta wajahnya, karena di bayanganku sebelumnya Dagny sangat lusuh. Dan meskipun Roz adalah karakter utama cerita ini, harus kuakui bahwa aku sama sekali tidak menyukai karakternya. Aku sudah agak sebal dengan Roz yang dengan begitu mudah terbuai oleh pesona Bjorn, dan lebih sebal lagi saat ia juga mulai dekat dengan Dagny. Ada suatu saat ketika aku merasa kasihan pada Dagny yang diperlakukan demikian oleh Roz :( Tentunya aku tidak akan menceritakan dengan detail setiap adegannya supaya tidak spoiler, yang jelas aku sama sekali tidak bisa bersimpati dengan karakter utama cerita ini. Sedangkan karakter Bjorn juga tidak kalah menyebalkan. Aku juga tidak akan membahas terlalu banyak tentang karakter ini supaya tidak memberikan spoiler terlalu banyak bagi yang belum membaca buku ini; yang jelas aku tidak suka karakter Bjorn :<