KISAH LELAKI YANG SANGAT PERCAYA PADA ‘TAKDIR’, DAN WANITA YANG MENGANGGAP SEMUA KEJADIAN HANYA ‘KEBETULAN SEMATA’.
Chae Song Hwa, Cinderella Bertubuh Besar “Dasar lelaki cabul! Awas saja kalau kau tertangkap tanganku lagi.”
Lelaki itu sungguh arogan. Ia menganggap bahwa seluruh wanita di Korea Selatan harus menyukainya. Selain itu, ia juga punya kebiasaan berbicara banmal kepada para pasiennya seenaknya. Ia bahkan dengan beraninya memanggilku ‘ajumma’, mentang-mentang ia dokter pengobatan tradisional. Entah apa yang terjadi padanya, setelah selama ini bersikap tak sopan padaku, kini tiba-tiba saja lelaki itu tak hentinya memintaku menjadi kekasihnya.
Mencurigakan! Pasti ada sesuatu yang busuk di balik semua sikapnya itu.
Yoon Sang Yup, Romeo yang Kurang Ajar “Pasti nanti kau akan menyesal. Sudahlah, tidak usah banyak alasan. Ayo, berpacaran denganku!”
Setiap pagi wanita itu selalu tertidur di dalam kereta dengan bau alkohol yang tercium kuat dari tubuhnya. Tidak hanya itu, bahkan air liurnya sampai menetes-netes. Benar-benar ‘suguhan’ sebelum bekerja yang tidak menyenangkan. Namun entah sejak kapan, wanita bernama Song Hwa ini mulai membuatku tersenyum.
Akan tetapi, ketika aku mengajaknya berpacaran, mengapa ia malah menjawabnya dengan permainan gunting-batu-kertas? Aneh. Apa yang sebenarnya ada di dalam kepala wanita itu?
I really enjoy this ride, thank you Hyun seonsaeng.
Sinopsis buku ini menggambarkan awal cerita bagaimana dua karakter utama kita bertemu. Ceritanya di first half itu udah romantic comedy, tetapi second half to end jadi melodrama. Bener2 enjoy awal2 mereka berjumpa, pacaran. Pas masuk melodrama, aduh hatiku diremas-remas, tapi kok konflik yg diberikan sedikit konyol ya? I mean both of them passed their 25th birthday, one of them is a doctor, but none of them knew that they need to have safe sex before marriage? What’s condom anyway?!
Tapi karena konflik absurd ini lah critanya jd melodrama. Aku malah tertarik sama side chara si Tae Sup dan Yang Ji-Jin Wook (ini jin wook super bucin).
Inti dari semua melodrama korea adalah tidak adanya komunikasi di antara pasangan. Semua saling ga percaya, saling menyimpan rahasia masing2.
Bener sih firasatku bahwa aku harus memiliki buku ini. Tapi aku ga dapet copy nya sama sekali. Hahaha. Ngincer sale haru jg selalu kehabisan, padahal selang sehari sale nya dimulai.
Ini buku dari penulis Korea yang kedua yang saya baca. Dan saya selalu merasa WAH dengan kemampuan penulisnya membangun emosi pembaca. Belum lagi terjemahannya yang baik, membuat saya tidak mendapati kesulitan selama membaca kisah dua insan manusia yang benar-benar harus berjuang demi menggapai apa yang mereka impikan. Meski ini tampak seperti karya yang ringan, tapi saya justru mendapat informasi menarik di sini. Seperti seorang anak yang bisa benar-benar dicoret dari keluarganya secara hukum. Sampai penamaan anak yang kalau belum ada surat resmi, belum dikasih nama.
Hal yang membuat saya tertarik lainnya adalah momen dimana saat Song Hwa berbalik badan dan menangis sambil jalan. Ini tuh, di kepala saya justru memutar lagu soundtrack korean drama. Duh, saking seringnya momen ini ada, jadi terngiang-ngiang selalu.
pada dasarnya, aku suka semua novel terjemahan korea. kenapa? karena berasa nonton k-drama tapi dalam bentuk novel, jadi berasa lebih detail dan mendalam. always with me ini, menurut aku masuk ke kategori romantic comedy, karena character dari masing-masing, baik cewek ataupun cowoknya lucu banget. dan alur ceritanya pun enak (terjemahannya bagus dan jelas).. ini termasuk salah satu yang harus kamu baca untuk novel terjemahan korea XD
terjemahan buku ini bagus sehingga alurnya enak dibaca. ceritanya romantis ala-ala drama korea. dan happy ending.
berikut beberapa kutipan dari buku tersebut.
dalam cinta, yang penting bukanlah berapa kali kalian bertemu. kalau hatimu sudah tergerak, otakmu pasti akan menyerah. entah apakah pilihanmu itu benar atau tidak." (p.129)
dunia slelau tetap sama, manusianya saja yang berubah. rasa cinta pun tak pernah berubah, manusianyalah yang berubah. (p. 172)
takdir hanyalah alasan saja. Tuhan tidak berbuat apa-apa, itu hanyalah pilihan manusia. (p. 172)
cintapun memerlukan suatu usaha, bahwa ada saatnya seseorang harus menunjukkan yang terbaik bagi seseorang yang ia cintai (p.255)
pernikahan itu bukan hanya antara dua orang yang saling mencintai. pernikahan itu berarti membentuk sebuah keluarga baru (p. 351)
toh, cinta memang seperti itu. rasanya memang hampir mati jika orang tersebut tidak ada, namun nyatanya hidup tetap berjalan seperti biasa. (p.352)
mungkin aku akan menyesal atas pilihanku tapi aku tidak bisa berbalik dan mengulang apa yang terjadi. karena setiap pilihan menyimpan tanggung jawabnya masing-masing (p.356)
menyebalkan sekali memag. saling mencintai namun akhirnya berpisah. saat perpisahan itu, seandainya perasaan ini ikut berhenti dan hilang, mungkin tidak akan sesakit ini rasanya. (p. 378)
di dunia iin, kadang ada hal-hal yang tidak perlu diucapkan dengan kata-kata (p.401)
Typical cerita drama Korea dimana sepasang manusia bertemu secara kebetulan yang dilanjutkan dengan kebetulan2 lainnya. Sang Yup, sang pria, adalah penerus perusahaan elektronik yang cukup ternama di Korea. Sedangkan Song Hwa adalah Cinderella yang memilikki seorang ibu tiri & 2 saudara perempuan. Song Hwa selalu merasa minder dengan kecantikan adiknya dan kepintaran kakaknya. Maka dari itu, ia selalu berusaha dengan segala kemampuannya sendiri sehingga ia menjadi wanita yang kuat. Awal mula hubungannya dengan Sang Yup sangat unik, Sang Yup yang merupakan orang asing bagi Song Hwa tiba2 mengajaknya pacaran. Dengan segala bujukan & rayuan mautnya, akhirnya Song Hwapun menerimanya. Semakin lama mereka semakin nyaman dan semakin jatuh cinta dengan satu sama lain. Sampai akhirnya Sang Yup melamar Song Hwa. Masalah muncul karena Ibu Sang Yup yang tidak setuju dengan hubungan mereka mencoba bunuh diri. Mereka akhirnya berpisah dengan hati yang tidak rela. Tapi yang namanya tipikal drama Korea pasti akhirannya happy. Somehow, a miracle brought em back together.
Alurnya lumayan, ga gitu ngebosenin walopun novelnya cukup tebal. Tapi sayangnya kurang berasa feelingnya. Kurang heart-wrenching gt. So far sih, novel Haru favorit gw masih ttp After D-100 yang oh-so-angsty. 3stars for Always With Me.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Chae Song Hwa yang bermimpi menjadi Cinderella dan suatu saat akan bertemu dengan pangeran impiannya. Ibunya meninggal bahkan sebelum ia berusia 100 hari. Ayahnya menikah lagi dan ia memiliki 2 saudara tiri, ya meski tidak jahat. Mirip sekali kan dengan Cinderella? Songhwa lalu bertemu dengan Sangyup saat tidak sengaja tertidur di dalam kereta dan menyandarkan kepalanya di pundak Sangyup. Bahkan ia tidak sengaja meninggalkan liurnya di baju Sangyup!
Suatu hari, Sangyup yang seorang dokter mendapat kejutan dengan kedatangan pasien tidak terduga. Chae Songhwa. Kemudian ia malah mengajak Songhwa berpacaran. Tapi nasib hubungan mereka justru ditentukan dengan permainan gunting-batu-kertas. Meski awalnya terpaksa, namun keduanya justru masuk lebih dalam ke hubungan itu.
Dalam cinta, yang penting bukanlah berapa kali kalian bertemu. Kalau hatimu sudah tergerak, otakmu pasti akan menyerah.
Tidak sengaja, Jangmi-adik Songhwa- bertemu dengan Sangyup dan...
Yeay! Novel yang susah dilepas karena ceritanya terlalu unyu. Sedikit ketebelan, sih. Cuma,tetep asyik dibaca. Dan,akhirnya saya galau untuk tulis review, terlalu banyak yang pengen dikomentarin. Semoga saja bener ada serinya :)
serasa nonton drama Korea, baik dari segi bahasa (Drama Korea yg sdh didubbing tentunya) maupun jalan cerita. Untuk saya yg suka drama Korea, senang-senang aja. Makanya saya bilang serasa nonton drama Korea, ya 11:12 lah...Lumayan menghibur :)
Another cinderella story, melihat sinopsis cerita saya kira buku ini fanfic dongeng tersebut, memang banyak kesamaan tetapi ternyata cerita jauh berbeda, lebih banyak unsur konyolnya :D. Si Cinderella tetap tidur di loteng rumahnya, mempunyai kakak tiri beda ayah beda ibu dan adik tiri beda ibu sama ayah. Pangerannya berasal dari keluarga kaya raya, tetapi memilih hidupnya sendiri. Saya jatuh cinta dengan kedua karakter utama di buku ini, mereka berdua bener-bener ancur, tapi justru itu yang membuat menarik :D. Tiga orang anak perempuan. Mereka lahir dari ibu dan ayah yang berbeda, tinggal bersama di bawah asuhan orang tua yang sama, namun bukanlah keluarga yang sepenuhnya bahagia. Meskipun mereka tinggal di rumah yang sama, dan setidaknya makan bersama selama satu atau dua kali dalam sebulan, tetapi rasa sayang sebagai sesama saudara tidak terlalu melimpah. Mereka tidak peduli satu sama lain. Mereka seperti keluarga yang tinggal di ladang bunga, yang tumbuh dengan ciri khas masing-masing, dan tanpa saling mengenal satu sama lain. Entah takdir atau kebetulan semata, Chae Song Hwa dan Yoon Sang Yup setiap pulang kerja sering sekali bertemu dalam satu kereta, Song Hwa tidak menyadarinya karena dia selalu mabuk dan tak jarang tertidur di pundak Sang Yup dan meneteskan air liur di baju Armaninya =)). Ajaibnya, setiap mendekati stasiun tempat pemberhentian Song Hwa, dia tiba-tiba sadar dan langsung keluar, tak menyadari apa yang diperbuatnya dan membuat Sang Yup takjub. Sang Yup hanya bisa menantikan setiap pulang kerja bisa bertemu dengan perempuan tersebut dan menyisihkan kursi disebelah untuknya.
Datanglah kesempatan Sang Yup berbicara secara sadar dengan Song Hwa, ketika perempuan tersebut terluka menolong teman kerjanya dan dipaksa berobat ke rumah sakit. Song Hwa takut setengah mati dengan jarum, kalau tidak terpaksa -kakinya yang semakin membesar, dia akan membiarkannya. Sang Yup adalah dokter pengobatan tradisional, pemilik rumah sakit yang didatangi Song Hwa. Ternyata perempuan kuat itu benar-benar tidak mengenalinya. Dengan jarum akupuntur di tangannya, Sang Yup bisa sedikit balas dendam :p
Di pertemuan berikutnya, Sang Yup langsung mengajak Song Hwa berpacaran tanpa basa basi, katanya, siapa lagi yang membangunkannya saat ketiduran di kereta saat setengah mabuk?. Song Hwa menganggap dokter itu gila, cabul, penguntit, arogan, pede sedunia, narsis, sok cakep (emang iya :p). "Kalau kau tidak berkata yang aneh-aneh, mungkin aku bisa sabar menghadapimu." "Ternyata kau tertarik padaku." "Aku muak menghadapimu." Tapiiiii, pesona dan kepedean Sang Yup membuahkan hasil juga. Song Hwa benar-benar tidak mengerti alasan kenapa Sang Yup bersikeras memintanya menjadi pacar, dia tidak cantik, tidak menarik, dia terlalu 'kuat' untuk ukuran perempuan dan jarang dilirik oleh lelaki, alasan Sang Yup menjadikannya pacar sangat mencurigakan. Dengan terpaksa karena tidak tahan diganggu Sang Yup terus, Song Hwa pun menawarkan permainan Gunting-Batu-Kertas, kalau dia menang, maka mereka langsung berpisah saat itu juga, kalau Sang Yup yang menang, maka dia akan menerima lelaki narsis itu menjadi pacarnya. Tentu saja Song Hwa kalah :D Bunga yang diberikan oleh seorang lelaki pada wanita. Bunga yang diberikan sebagai lambang akan janji cinta sepasang kekasih. Bunga yang digunakan sebagai hiasan di dada. Bunga Sang Pangeran Kecil yang bercerita tentang perpisahan. Di antara banyak makna tersebut, sebenarnya apa tujuan lelaki ini memberi bunga padanya? "Aku membutuhkan kekasih dan saat itu ada kau di sisiku. Mau bagaimana lagi? Tentu saja aku harus berpacaran denganmu. Mungkin aku ini hanya sebuah pilihan bagimu, tapi bagiku, kau ini adalah takdirku." Chae Song Hwa, ternyata kau sudah tertanam bertangkai-tangaki di dalam otakku. Di dunia ini, kadang ada hal-hal yang tidak perlu diucapkan dengan kata-kata. Masalah tidak selesai begitu saja, Song Hwa masih mencurigai alasan Sang Yup memilih dirinya, mereka menjalani kehidupan sehari-hari layaknya pasangan biasa, pulang kerja bersama, makan bersama, sering cekcok dan sesekali berciuman. Ada perasaan bersalah yang mendera Sang Yup, dia tidak sepenuhnya jujur terhadap Song Hwa akan alasan dan siapa dirinya sebenarnya, tapi kepolosan dan kejujuran perempuan tersebut malah membuat Sang Yup jatuh cinta sungguhan, dia hanya bisa meminta Song Hwa untuk percaya padanya kalau suatu saat hubungan mereka menghadapi suatu masalah. Ditambah adik tiri Song Hwa menjadi batu sandungan dalam hubungan mereka, membuat Song Hwa ragu apakah harus meneruskan hubungan yang awalnya tidak serius tersebut atau mengalah terhadap adik tirinya? Padahal dia mulai mencintai pangerannya itu. Apakah dia harus membuat pilihan lagi mengunakan permainan Gunting-Batu-Kertas untuk melanjutkan hubungannya dengan Sang Yup? Di mana Song Hwa sangat lemah dalam permainan tersebut, dia tidak pernah menang. "Ucapanmu bodoh sekali. Seseorang bisa saja mendapat kemengan dari permainan itu, namun perasaan seseorang kan tidak bisa seperti itu. Itu bukan takdir, malainkan pilihan." "Kalau ada wanita lain, aku akan menantangnya main gunting-batu-kertas." "Kalau ada lelaki lain, aku akan menusuknya habis-habisan dengan jarum akupuntur." "Meskipun aku tidak tahu mengapa kau membutuhkanku, tolong jangan terlalu berusaha keras seperti ini. Karena jika tidak tulus usaha keras apa pun akan sia-sia saja." Bahwa cinta pun memerlukan suatu usaha, bahwa ada saatnya seseorang harus menunjukkan yang terbaik bagi seseorang yang ia cintai. Saya sangat menikmati buku ini, khas drama Korea pada umumnya, kisah cinta dibumbui komedi dan masalah keluarga. Tidak ada peran yang benar-benar jahat, kalau menunjukkan sisi kelemahan manusia jelas, semua punya itu :D. Yang membuat saya menyukainya adalah karakter dan interaksi kedua tokoh utama, bertemu di kereta api, permainan gunting batu kertas, pertikaian yang manis, membuat saya betah membacanya. Untuk karakternya, Sang Yup dan Song Hwa memang sedikit bertolak belakang, Sang Yup dewa narsis sedangkan Song Hwa adalah tipe perempuan yang selalu mengalah dan suka menolong, walau secara fisik dirinya kuat. Ngakak waktu Sang Yup nggak terima kalah bermain kendo dengan Song Hwa, merasa harga dirinya jatuh, melihat sifat Sang Yup yang tidak mau menyerah =)). Kalau disamakan dengan Cinderella, cukup jauh berbeda, persamaannya hanya ibu dan dua saudara tiri, satu saudara tirinya pun masih sedarah dengan Song Hwa, lainnya benar-benar beda.
Sebenernya cerita terjalin dengan baik, prolog di buku ini merupakan teka teki akan masalah keluarga yang dihadapi Sang Yup dan di akhir semua terjelaskan dengan baik, sedikit ada twist malah, sayangnya saya agak kecewa kenapa adik Sang Yup tidak muncul lagi di dalam cerita. Mungkin penulis membuangnya, karena katanya buku ini sebenernya bisa menjadi dua jilid :D Kalau dilihat dari halamannya, memang termasuk tebal untuk sebuah kisah cinta, semoga saja benar akan ada lanjutannya, karena kisah para peran pembatu di buku ini mendukung sekali untuk dibuat cerita tersendiri :D. Untuk cover, nggak usah diragukan lagi, Haru salah satu penerbit yang selalu menghadirkan cover manis, untuk typo tidak terlalu mengamati dan sepertinya cukup 'bersih'. Untuk terjemahannya sendiri, ada beberapa kalimat yang sebenarnya membuat saya membaca berulang-ulang untuk memahaminya, memang agak sedikit kaku, dilihat saya juga agak lama menyelesaikannya (kalau ceritanya menarik biasanya saya cepat selesai bacanya), tapi overall tetap bisa dinikmati dan tahu inti ceritanya tentang apa :).
Yang terpenting, saya sangat puas dengan banyaknya interaksi antara Sang Yup dan Song Hwa, menambah kadar romantis diantara mereka. Banyak sekali adegan favorit di buku ini, ketika mereka bersama, itu menjadi bagian yang bikin saya senyum senyum sendiri. Selain itu banyak banget quote yang saya beri tanda di buku ini, bisa dilihat di atas, dan saya tambahkan sedikit: "Orang-orang memang biasanya seperti ini. Selalu ingat kesalahan orang lain, tapi mudah sekali melupakan kebaikan orang lain." "Memangnya jatuh cinta itu seperti lowongan kerja? memiliki batasan umur?" Buku ini bercerita tentang bagaimana kita bertahan untuk membuat suatu hubungan tetap kokoh, bagaimana belajar jujur terhadap pasangan sendiri. Ada sedikit adegan dewasa di buku ini tapi tidak ekplisit, dan saya rekomendasikan bagi kamu pengemar k-drama :D
4 sayap untung bunga chae song hwa, bunga kerokot atau ross moss dalam bahasa Inggris XD.
Judul: Always with me Penulis: Hyun go wun Penerbit: Haru Dimensi: 431 hal, cetakan pertama Oktober 2013, edisi digital RBK ISBN: 9786027742239
Akibat gurauan Kakeknya saat mabuk, terkait warisan perusahaan untuk cicit pertamanya, Sang Yup dipaksa segera menikah. Namun, pernikahan orangtuanya yang dingin justru membuat ia tidak ingin membangun rumah tangga. Beragam wanita yang dibayar ibunya tidak membuatnya tertarik sedikit pun. Hingga ia bertemu wanita berdada rata, kuat, dan bersuara nyaring, Chae Song Hwa. Memulai hubungan dengan permainan gunting-batu-kertas, mereka berpacaran. Meski awalnya main-main, keduanya tidak jujur tentang keluarga masing-masing, ternyata benih cinta menancap dalam hingga menimbulkan pedih, berkorban demi yang dicintai. Perjalanan yang tidak mudah, saat takdir memisahkan mereka sebab masa lalu orangtua. Berjuang mencintai dengan tulus, kini harus melepas dengan ikhlas. Akankah kisah mereka happy ending sebagaimana kisah cinta yang sering mereka baca?
Saya menemukan sisi menarik penulis. Meski baru membaca 2 karyanya, tapi isunya tetap sama: keluarga. Kali ini mengambil kisah mirip keluarga Cinderella, namun satu nilai, betapa pun buruknya keluarga, mereka adalah tempat kembali, berlindung, dan pendukung setia diri kita. Itulah yang membuat saya suka karyanya. Dibandingkan novel sebelumnya (4 ways to get a wife), romansa yang dihadirkan khas Korea banget. Lelaki kaya, pewaris, hamil sebelum menikah, dan lainnya yang biasa bagi kultur drama Korea. Sehingga kurang greget dan khas, tapi saya tetap sedih saat perpisahan Sang Yup dan Song Hwa terjadi, di bagian mereka bolos satu hari untuk bersama. Menyentuh hati sekali, menahan diri sebab cinta tidak selamanya harus egois.
Cocok untuk yang suka romance ala drama korea dan dinamika keluarga.
Membaca buku ini seperti menaiki roller-coaster. Ringan namun tetap mendebarkan dan tidak sabar untuk membuka halaman demi halaman hingga kata 'Epilog' muncul yang menyebabkan rasa sedih karena harus mengakhirinya.
Tokoh utamanya merupakan anak tengah yang hidup dalam bayangan kakak serta adik tirinya yang cantik dan memiliki sifat keras kepala. Hyun Go Wun menggambarkan ceritanya sedemikian apik yang membuat saya tersihir dan ikut bersimpati terhadap Chae Song Hwa, tokoh utamanya. Saya sebut seperti menaiki roller coaster karena saya pikir ketika ceritanya berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, ceritanya akan habis. Namun saya salah besar karena ternyata masih ada seratus lima puluh halaman dan tiba-tiba saja terdapat kejadian-kejadian yang tidak terduga.
4/5 for a nice light reading for your afternoon tea (or for when you feel like you can't sleep and ended up finishing the book 'till the sun rises).
Semuanya terkesan biasa aja, dari mulai cara penyampaian penulis mengenai karakternya sampai dengan isinya. Justru agak sedikit membingungkan dan ‘gak nyaman’. Banyak kalimat yang sering aku gak paham meskipun aku baca berulang kali sampe akhirnya memutuskan untuk skiming, padahal aku gak pernah ngelakuin metode skiming kalau baca novel 😭😭
Kisahnya gak related sama dikehidup nyataku, too much khayalan hiks. Tapi cukup menghibur untuk beberapa scene komedinya. Tapi sekali lagi baik dari ke semua karakternya gak ada satupun yang terkesan menarik, karna penulisnya sendiri kurang terlalu mekesplor karakternya, Beliau lebih ke menyeimbangkan untuk mengangkat semua karakter yang ada di buku.
Baca buku ini analoginya kayak kita ketiduran selama nonton bioskop, ntah terlalu ngebosenin atau emang karna ‘capek’ 😩😩
Sebenarnya aku reread buku ini dan aku lebih menikmatinya saat membacanya untuk kedua kalinya. Kisah romantis ttg seorang wanita kuat yang memiliki hati yang sangat polos bertemu dengan pria yang kehidupannya sangat rumit karena hubungan kedua ortunya. Kisah cinta mereka sangat manis dan menghangatkan hati gw yang belakangan lagi butuh kisah romcom beruntung sekali dari sekian banyak K-Iyagi Penerbit Haru memasukan buku ini di Aplikasi Gramedia Digital dan masuk dalam layanan langganan Premium.
Novel ini menarik menurutku. Antara perpaduan Cinderella dan Romeo. Pada bagian prolog saja sudah dibuat terkejut dengan konflik yang ada di bagian awal. Novel ini juga diselipkan pemaparan di balik kisah fairy tales yang membuatku mengangguk setuju dibuatnya.
Banyak plot twist di dalamnya dan seru sekali. Semua karakter yang ada di dalamnya memberikan kejutan tersendiri di dalam kisah ini. Untuk penyuka drama Korea, seharusnya menyukai novel ini. Manis. Sampai tidak sadar waktu untuk menyelesaikan membaca novel ini.
#AlwaysWithMe bisa dibilang another Cinderella story, mengisahkan tentang kehidupan Chae Song Hwa-- si Cinderella baik hati yang disukai banyak orang tapi memiliki rasa tidak percaya diri karena wajah dan bentuk tubuhnya. Song Hwa bertemu dengan Yoon Sang Yup-- pangeran yang memiliki rasa percaya diri yang berlebihan karena memiliki wajah tampan dan kehidupan yang mapan. Keduanya selalu bertemu di kereta perjalanan menuju ke tempat bekerja masing-masing, entah hanya sebuah kebetulan saja atau memang takdir yang sengaja mempertemukan.
Sang Yup sangat yakin apa-apa yang ia lalui karena takdir sudah menentukan dalam hidupnya, sedangkan Song Hwa tidak percaya akan adanya takdir ia selalu menganggap semua yang terjadi dalam hidupnya hanya sebuah kebetulan semata. Termasuk kehadiran Sang Yup dalam hidup Song Hwa.
Seperti kedua novel Hyun Go Wun sebelumnya yang kubaca, Always With Me menceritakan kisah cinta yang kental akan bumbu komedi dan masalah keluarga didalamnya. Aku sangat terhibur membacanya, terutama dengan interaksi antara kedua tokoh utama di novel ini. Pertikaian antara Song Hwa dan Sang Yup selalu terjadi dalam setiap pertemuan mereka. Tapi itu yang membuatku betah membaca. Sangat khas gaya menulis seorang Hyun Go Wun.
Judul ini adalah harapan baik bagi tokoh-tokoh dalam novel ini juga harapan penulis. Always With Me menceritakan kisah si Cinderella dan seorang Romeo. Cinderella versi Chae Song Hwa ini hidup dengan kedua saudara dan ibu tirinya. Menjadi seorang pesuruh di rumahnya sendiri? Ya. Berada di antara kedua saudara tiri yang sempurna dan ibu tiri yang sempurna? Ya. Seakan-akan jadi itik buruk rupa di rumahnya? Ya. Chae Song Hwa memang memiliki keluarga Cinderella, tapi ia tak pernah sekalipun menjadi Cinderella karena semua anggota keluarganya menyayanginya dengan cara mereka masing-masing.
Lalu Si Romeo Yoon Sang Yup. Dia adalah seorang anak dari keluarga yang serba berkecukupan, memiliki aset yang besar pada sebuah perusahaan milik keluarga dan juga yang jelas adalah wajah yang tampan dan juga karir yang mapan. Tapi Yoon Sang Yup benar-benar tidak pernah sempurna, keluarganya yang terlihat baik-baik saja itu menyimpan luka yang orang lain tidak tau. Membuatnya meninggalkan rumah dan memilih pekerjaan yang berbeda yaitu sebagai dokter pengobatan tradisional.
Lalu bagaimana pasangan Cinderella dan Romeo ini bertemu? “Takdir” selalu Sang Yup menganggap semua pertemuannya dengan Song Hwa atas nama takdir. Kejadian memalukan di toilet pria, kereta, dan kebetulan lain yang membuat mereka berlari mendekat satu sama lain adalah takdir. Tapi bagi Song Hwa semua pertemuan dan kebersamaan mereka adalah sebuah pilihan. Karena Song Hwa memilih untuk mulai berpacaran dengan lelaki yang terlalu sempurna itu setelah lelaki itu mengajaknya pacaran, bukan takdir.
Song Hwa benar-benar pemula di dunia percintaan di usianya yang sudah 29 tahun itu. Sang Yup adalah lelaki pertama yang menajadi pacarnya secara resmi. Kedua saudara tirinya juga sama terkejutnya saat mengetahui lelaki yang dipacari oleh Song Hwa juga orang yang sama yang disukai oleh adiknya sendiri, Yang Mi. Yang Mi tidak bisa menerima kenyataan bahwa Sang Yup lebih memilih Song Hwa yang jauh dari kata cantik itu daripada dirinya yang kecantikannya mirip malaikat itu. Yang Mi mengancam dengan segala cara agar keduanya berpisah, hal ini benar-benar membuat Song Hwa pusing.
Masalah yang menerpa kedua pasangan ini sepertinya tidak pernah akan mudah. Saat mereka semua bersiap untuk melangsungkan pertunangan, semua itu berakhir dengan tragis. Keluarga Sang Yup tidak setuju dengan pernikahan yang mengungkap luka lama kedua orang tua dari kedua belah pihak dan juga alasan mendinginnya keluarga Sang Yup selama 30 tahun terakhir. Sang Yup harus memilih, mempertahankan Chae Song Hwa atau melihat ibunya mati perlahan-lahan.
“Mungkin aku masih bisa bernafas. Tidak sampai mati” Hanya itu yang mampu mereka berdua lakukan saat perpisahan itu harus mereka hadapi. Always With Me, kembali menjadi harapan terakhir bagi keduanya walau mereka sama-sama tahu bahwa hal itu mustahil. Apa boleh buat, tak ada jalan lain. Apakah harapan itu akan menjadi kenyataan? Keduanya juga sama-sama tidak tahu ujung dari cerita ini.
“Jika sudah tersandung masalah, maka harus siap untuk saling mempercayai, bersabar, saling memaafkan, dan berpikir ini-itu sampai kepala rasanya hampir pecah. Cinta itu sebenarnya bagaikan kotak Pandora yang menyimpan kegilaan dibalik setiap bisikan manis dan rasa berdebar-debar yang menyenangkan (hal 240).” Itulah yang harus dihadapi keduanya. Perjalanan kisah ini memberikan kita pemahaman untuk percaya, saling memahami, bersabar dan memaafkan ditengah masalah-masalah baik masalah diri kita sendiri, dengan pekerjaan dan tanggung jawab, keluarga dan dengan orang yang kita sayangi dan menyayangi kita. Karena itulah kenyataan hidup di dunia ini, tidak seperti kebanyakan buku yang selalu berakhir dengan happy ending. Karena hidup terus berjalan dan tak akan pernah berakhir.
"Didunia ini tidak banyak orang yang menyadari dan menghargai apa yang mereka miliki.Tidak banyak juga orang yang menyadari bahwa mereka memiliki sesuatu yang sangat berharga" hal 261 . Lelaki yang percaya takdir dan Perempuan yg menganggap kejadiang habya kebetulan semata. . Chae Song Hwa yang biasa dianggap tak menawan dan selalu di sebut sebagai Chae Gun (sebuatan untuk laki-laki) pada suatu hari diajak berpacaran oleh laki-laki tampan yang baru ia temui, Yoon Sang Yup. Jawaban Song Hwa di tentukan dengan permainan batu-kertas-gunting. Siapa yang tahu lama kelamaan akhirnya mereka sama-sama jatuh cinta ?
Bagus bro!plotnya ringan mudah di ikuti, 3jam selesai(tanpa di ganggu), cuma sayang gambaran perawakan tokoh utama nya tomboy dan rambutnya pendek(krg feminim bgt, jd terpaksa Abang bayangin personil SNSD yg lebih ADUHAI biar g merusak imajinasi).
Karakter tokoh utama maupun lawan main dinovel ini serta penulisannya menjiwai, sekali lagi Abang suka bro!
Banyak bumbu2 romantis dan blak2an, kata2 yang to the point tidak bertele2(apalagi ada anu itu h o t plus2 jadi mikir yg enggak)
Chae Song Hwa memiliki keluarga yang tidak biasa. Ia baru berumur seratus hari ketika ibunya meninggal, lalu ayahnya menikah lagi dengan seorang Janda yang memiliki anak perempuan. Kakaknya seanggun ratu dan luar biasa pintar, sedangkan adiknya seorang artis yang di sayang oleh seluruh warga korea.
Berada diantara dua makhluk luar biasa seperti kakak dan adik tirinya, Chae Song Hwa yang bertubuh besar dan tinggi jadi merasa bagaikan si buruk rupa. Belum lagi kelakuan kedua saudara tirinya yang suka menyuruh-nyuruhnya, ia seperti Cinderella. Hanya saja tanpa wajah rupawan dan pangeran berkuda putih yang datang menjemputnya.
Tiga orang anak perempuan. Mereka lahir dari ibu dan ayah yang berbeda, tinggal bersama di bawah asuhan orang tua yang sama, namun bukanlah keluarga yang sepenuhnya bahagia. Meskipun mereka tinggal di rumah yang sama, dan setidaknya makan bersama selama satu atau dua kali dalam sebulan, tetapi rasa sayang sebagai sesama saudara tidak terlalu melimpah. Mereka tidak peduli satu sama lain. Mereka seperti keluarga yang tinggal di ladang bunga, yang tumbuh dengan ciri khas masing-masing, dan tanpa saling mengenal satu sama lain. page 45
Saat awal membaca monolog latar belakang keluarga tokoh utama Always With Me saya bisa merasakan dingin dan sepinya Chae Song Hwa. Sedih sekali berada dalam keluarga yang seperti itu. Tidak ada kehangatan sama sekali, tapi juga tidak ada kebencian yang mendalam. Yang ada hanyalah.. kekosongan.
Cerita mulai menarik ketika pangeran tampan berkuda putih Chae Song Hwa datang dalam wujud seorang dokter pengobatan tradisional, Yoon Sang Yup.
"Kau punya pacar?" "Tidak. Tapi aku tetap tidak tertarik denganmu."
Pria ini awalnya membuat Chae Song Hwa sebal setengah mati karena penyakit narsisnya yang keterlaluan. Yoon Sang Yup yang baru ia kenal tiba-tiba saja mengajaknya pacaran, pria itu sangat keras kepala dan berjuang setengah mati membuat Chae Song Hwa berkata "Ya" atas tawarannya. Chae Song Hwa sampai heran masih ada pria yang menganggapnya wanita, padahal ia lebih sering dipanggil Chae-gun (panggilan untuk laki-laki) daripada Chae-yang (panggilan untuk perempuan).
Pada akhirnya, mereka mulai berpacaran. Dan perasaan Chae Song Hwa pun tumbuh secara perlahan walaupun ia masih meragukan niat Yoon Sang Yup. Konflik mulai memuncak ketika adik tirinya yang luar biasa cantik dan selalu mendapat keinginannya itu juga menyukai Yoon Sang Yup. Bagaimana bisa dua kakak beradik menyukai pria yang sama??
Novel "Always With Me" merupakan novel terjemahan Hyun Go Wun yang kedua yang diterbitkan Penerbit Haru setelah "4 Ways to Get a Wife". Kabarnya "4 Ways to Get a Wife" jauh lebih seru daripada Always With Me yang terkesan lebih kalem. Di waktu mendatang akan saya review buku itu.
Akhirnya setelah beberapa minggu baca novel terbaru Penerbitharu ini, aku selesai juga bacanya.. Fiuhhh~
Buku Always With Me ini adalah karya Hyun Go Wun kedua yang aku baca, setelah 4 Ways To Get A Wife (karena Penerbit Haru baru keluarin 2 buku ini sebagai terjamahan Indonesia, kan? :D)
Nah, untuk aku yang baru baca dua karya Hyun Go Wun, aku menyimpulkan sepertinya memang gaya bahasanya dan tokohnya agak mirip antara Always With Me dan 4 Ways To Get A Wife. Untuk alur sih, aku bilang novelnya yang satu ini cukup bagus.. Aku suka alurnya, meskipun ketebak sih endingnya… Tapi, pas puncak masalahnya tetep aja membuat aku sempet kepingin nangis :”).
Nah, overall, aku kasih nilai untuk novel ini 8.7 dari 10, aku suka sama novel ini, karena walaupun alurnya bisa ketebak tapi aku suka sama kisah cinta beberapa karakter disney yang dijadiin satu itu.. Hihihi..
Untuk reviewnya, berikut di bawah ini :
Yoon Sang Yup, laki-laki ini sedang ke toilet ketika ia menemukan seseorang tergeletak didalamnya, Ketika ia membangunkannya, ia malah mendapatkan dirinya ditinju habis-habisan oleh laki-laki itu, eh ternyata ia perempuan! Sang Yup mengetahui bahwa orang itu adalah perempuan saat ia menyebutkan kata “cabul” pada Sang Yup, padahal ia hanya ingin membangunkannya daripada disana terus-terusan. Lagipula, siapa yang cabul? Laki-laki yang membangunkan perempuan di toilet laki-laki, atau perempuan yang tidur di toilet laki-laki?
Chae Song Hwa, perempuan ini terlalu banyak mabuk kurang lebih seminggu ini. Gadis itu tidak berhenti meminum alkohol dalam jumlah banyak. Jang Jin Wook, teman yang selalu mengajaknya minum itu memang sedang kesepian. Akibatnya, Chae Song Hwa lah yang jadi korban menemaninya minum. Saat itu, Song Hwa tiba-tiba dibangunkan oleh seorang laki-laki. Secepat mungkin, Song Hwa meninju laki-laki itu dan meninggalkannya. Cih, dasar cowok cabul!
Itulah pertemuan antara Yoon Sang Yup dan Chae Song Hwa untuk pertama kalinya. Dan entah itu takdir atau bukan, mereka bertemu beberapa kali kemudian di stasiun. Tidak hanya itu, mereka juga bertemu di tempat Sang Yup bekerja. Chae Song Hwa yang kakinya saat itu terkilir terpaksa ke tempat pengobatan tradisional dimana Sang Yup adalah dokternya.
Suatu hari, Sang Yup mengajak Song Hwa berpacaran. Entah mengapa, sepertinya ia ingin sekali memiliki Song Hwa, padahal, Song Hwa dan ia kan belum berkenalan dengan lama. Belum lagi, laki-laki itu suka berbicara banmal (informal). Song Hwa berusaha untuk mengabaikannya, namun entah mengapa hatinya tidak.
Akhirnya, Song Hwa memutuskan untuk bermain gunting – batu – kertas. Jika Sang Yup menang, maka Song Hwa akan berpacaran dengannya. Apakah hasilnya? Akankah Sang Yup dan Song Hwa berpacaran? Sang Yup sempat berkata sebelumnya bahwa pertemuan mereka itu jodoh, bukan kebetulan. Akankah mereka berjodoh? Akankah kisah cinta mereka semudah dan sebahagia karakter dongeng lainnya? Temukan jawabannya di balik buku cerah ini yaaa~ :D
sebelum acak-acak nih buku, mau jujur dulu deh.. punya nih buku udah dari hhmm ya bisa dibilang sebelum nuh buku nongol di gramedia udah punya (iya ikutan PO) gitu,tapi setelah buku ini dateng pun sempet didiemin hampir 2 minggu.. setelah itu mulai baca,hanya aja mandek di halaman 100 sekian dan udah hampir sebulanan gitu dianggurin lagi,barulah akhirnya kemaren nyoba baca lagi dan sekarang selesai juga *horeee*
udah curhatnya? iyaa udah kak ._.
jadi berhubung gue anggurin nih buku terlalu lama,jadi gue agak lupa sama cerita2 di awal.. jadi dimaafkan ya kalo memang review nya agak melenceng dari cerita sebenarnya, karena gue juga gk liat2 awalnya lagi sih..
oke, Sang Yup seorang dokter tradisional yang dipaksa ibunya untuk mencari pacar dan menikah hanya karena kakeknya yang mempunyai perusahaan ini bakal ngasih perusahaannya ke cucu lelakinya yang udah nikah,nah tentu aja ibunya Sang Yup yang bis dibilang mata duitan ini pun gencarr maksa dia buat cari pacar.. btw,cerita awalnya begitu kan ya? lupa lupa inget dah hahaha..
nah sampai akhirnya dia ketemu Song Hwa, cewek galak dan kasar tapi sebenernya bae.. aelaahhh. pertemuan mereka bisa dibilang gk mulus gitu sih,malah kesannya saling sebel dan berantem terus. sampe akhirnya Sang Yup malah minta Song Hwa buat jadi pacarnya. tentu aja Song Hwa gk mau dong,tapi tetep kekeh Sang Yup maksa.. terus apa mereka pacaran?
iya mereka pacaran, awalnya mereka gk saling suka sampe akhirnya mereka jadi sayang juga. hanya aja gk kisah percintaan mereka gk berjalan mulus. adik Song Hwa yang seorang artis ini naksir sama Sang Yup dan terus godain and gangguin hubungan mereka berdua, ditambah lagi ternyata eh ternyata si Song Hwa ini anak dari perempuan bekas pacar ayahnya Sang Yup. jelas aja ibunya Sang Yup gk setuju. jadi yaudalah mereka akhirnya pisah, walau saling cinta tapi kedua orang tuanya nentang mau gimana lagi? kawin lari? pliss itu cuma ada di sinetron2 indonesia aja..
yang gk gue duga,ternyata Song Hwa hamil. iya,jadi mereka ini pas pacaran sempet ML gitu sih jadi yaudaa deh. cuma Song Hwa gk kasih tau Sang Yup sampe anak itu lahir..
yauda intinya sih kya gitu,kalo buat akhirnya tentu aja happy ending. namanya juga bangke kalo ditutupin lama2 bakal kecium juga,kya kasus Song Hwa yang nutupin anaknya dari Sang Yup pun akhirnya ketauan..
oke,ini pas bagian Song Hwa hamil ngingetin sama film Autumn Concerto yang dimaenin sama Vaness Wu itu lho (bener gk ya nulisnya) dan juga ngingetin gue sama cerita di salah 1 novel Agnes JessiCa (lupa judulnya)
udah dah itu gk penting ye,mau sama ceritanya kya apa kek apa kek yang penting BEDA..
kalo untuk ceritanya gue suka, terjemahannya pun enak dibaca dan gampang dipahami juga. tapi entah kenapa ada beberapa bagian juga yang gk gue nikmatin gitu sih. kalo dibandingin sama novel sebelumnya: 4 ways to get a wife sih memang bisa dibilang cerita ini lebih baik.. oke deh gue kasih 3,5 bintang yaa, jadi 4 deh ^^
Pertemuan pertama mungkin akan menjadi sesuatu yang tidak ingin dilupakan oleh setiap pasangan. Tapi, berbeda dengan Chae Song Hwa, ia ingin melupakan hal itu.
Setiap pagi wanita itu selalu tidur di kereta dengan bau alkohol yang tercium kuat dari tubuhnya. Tak hanya itu, bahkan air liurnya sampai menetes-netes.
Yah, Chae Song Hwa bertemu dengan Yoon Sang Yup di kereta, dengan keadaan yang memalukan. Air liur Song Hwa menetes-netes ke baju Armani-nya Sang Yup. Tapi, mungkin itu adalah pertemuan pertama yang disadari hanya oleh satu pihak, Sang Yup.
Sebenarnya itu bukan pertemuan pertama mereka, mereka juga pernah bertemu di klub malam. Dengan keadaan Song Hwa yang memalukan, tidur di toliet pria.
Pertemuan ketiga mereka terjadi di Rumah Sakit tempat Sang Yup praktek sebagai dokter Tradisional.
Lelaki itu sungguh arogan. Ia menganggap bahwa seluruh wanita di Korea Selatan harus menyukainya. Selain itu, ia juga punya kebiasaan berbicara banmal kepada para pasiennya seenaknya. Ia bahkan dengan beraninya memanggilku ‘ajumma’, mentang-mentang ia dokter pengobatan tradisional. Entah apa yang terjadi padanya, setelah selama ini bersikap tak sopan padaku, kini tiba-tiba saja lelaki itu tak hentinya memintaku menjadi kekasihnya.
Song Hwa yang bertubuh besar tapi takut dengan jarum akupuntur membuatnya terlihat menggemaskan dimata Sang Yup. Aku tidak suka jarum dan obat-obatan yang pahit. Saat itu, terpaksa saja aku harus rela ditusuk oleh jarum-jarum itu meskipun menyakitkan. Namun, untuk obat, dibayarpun aku tidak rela memakannya.
Sang Yup yang didesak oleh orang tuanya untuk menikah dan mempunyai anak karena wasiat dari Kakeknya sebagai calon penerus.
Sang Yup pun mengajak Song Hwa untuk berpacaran, dan anehnya, Song Hwa menjawab dengan permainan gunting-batu-kertas.
Kalau kau menang, aku akan menjadi pacarmu – Song Hwa
Hasilnya, Song Hwa kalah, artinya mereka berpacaran.
Kita berpacaran karena keputusanku – Song Hwa.
Kelemahan Song Hwa adalah pada permainan gunting-batu-kertas, ia akan selalu kalah dalam permainan itu, keberuntungan selalu tidak berada dipihaknya.
Kisah Hidup Song Hwa bagaikan Cinderella, bedanya, ibu tirinya menyayanginya. Ia juga tidak secantik Cinderella, tubuhnya besar. Song Hwa kehilangan ibunya saat umurnya bahkan belum mencapai 100 hari. Benar-benar menyedihkan.
Hubungan Song Hwa dan Sang Yup ditentang oleh ibu Sang Yup dengan alasan karena ibu Kandung Song Hwa merupakan cinta pertama ayah Sang Yup yang sampai sekarangpun masih belum bisa dilupakan
Always With Me... KISAH LELAKI YANG SANGAT PERCAYA PADA ‘TAKDIR’, DAN WANITA YANG MENGANGGAP SEMUA KEJADIAN HANYA ‘KEBETULAN SEMATA’.
Kisah cinta yang berawal lucu, diawali oleh takdir dimana mereka sering sekali bertemu tanpa disengaja. Di awal pertemuan saja, lelaki yang bernama Yoon Sang Yup sudah melihat keburukan dari Chae Song Hwa, tetapi ia mengajak Song Hwa berpacaran. Chae Song Hwa menerimanya dengan permainan gunting-batu-kertas yang apabila Song Hwa kalah, maka mereka berpacaran. Tiba-tiba saja, adik dari Chae Song Hwa yang merupakan aktris paling cantik bernama Chae Jang Mi itu menyukai Sang Yup tanpa mengetahui bahwa itu adalah kekasih kakaknya. Ketika Jang Mi mengetahui bahwa Sang Yup adalah pacar kakaknya, dan Sang Yup tetap memilih Song Hwa (yang notabene berbadan besar, kuat, dan tidak cantik, kalah jauh dengan keanggunan Jang Mi) bukannya memilih Jang Mi, Jang Mi tidak terima. Jang Mi semakin mendekati Sang Yup, dan dari sanalah Sang Yup lebih mengetahui banyak hal lagi mengenai Song Hwa. Misalnya, bahwa Song Hwa memang selalu kalah dalam bermain gunting-batu-kertas... dan itu merupakan tanda bahwa Song Hwa berpacaran dengannya merupakan sebuah pilihan yang dibuat Song Hwa, bukan hanya takdir semata. Tetapi, titik permasalahannya bukan pada Jang Mi, melainkan pada masa lalu keluarganya. Meski saling mencintai, tapi keduanya bukan berarti bisa bersatu dengan mudah, kan? Begitulah petualangan mereka dimulai, rasa rindu yang benar-benar menyakitkan, tidak bertemu selama 10 bulan sampai akhirnya bertemu di sebuah tempat yang tak mereka sangka, hanya untuk 10 menit. Dan mereka mengetahui bahwa sama-sama masih mencintai, dan berjuang kembali untuk cinta mereka.
***
Cara penulisannya enak dibaca, pas gitu. Terus ada lucu-lucunya juga, pasti nggak akan bosen deh bacanya. Trus yang diceritain di awal ternyata bisa berhubungan juga sama cerita di akhir :)
Pertama-tama saya mau mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Haru yang sudah memberikan buku Always with Me edisi tanda tangan Hyun Go Wun ^^ Always with Me berkisah tentang Chae Song Hwa, gadis malang yang harus menelan pil pahit ditinggal ibunya ketika ia masih berusia seratus hari. Song Hwa memiliki seorang kakak perempuan yang anggun, Yang Ji (mengingatkan saya dengan kakaknya Dao Ming Shi), dan adik tiri perempuan yang bernama Jang Mi, berprofesi sebagai artis. Ayah Song Hwa menikah lagi dengan janda, dan akhirnya keluarga Chae riuh dengan tiga anak perempuan. Diapit si anggun dan si populer, Song Hwa terlihat seperti si ugly duckling.
Song Hwa tidak sengaja bertemu Sang Yup, dokter pengobatan alternatif yang narsisnya gila-gilaan. Pada awalnya Song Hwa sebal bukan main dengan Sang Yup, namun karena kegigihan Sang Yup, akhirnya Song hwa luluh ketika diminta untuk menjadi pacar Sang Yup.
Masalah kembali muncul ketika Jang Mi, si artis terkenal, tergila-gila pada Sang Yup. Ia gigih berjuang demi mendapatkan cinta Sang Yup.
Always with Me meramu Cinderella, Beauty and the Beast, Bridget Jones hingga Romeo and Juliet menjadi cerita segar a la K-Iyagi. Saya belum selesai membaca 4 Ways to Get a Wife, namun saya bisa merasakan napas yang sama di novel ini. Tulisan khas Hyun Go Wun yang meramu romance dengan drama keluarga dibalut komedi membuat Always with Me menjadi sajian yang mengenyangkan dan menghibur pembaca. Walau masih mengusung formula yang sama: cewek jutek naksir cowok naksir yang menyebalkan, Always with Me sama sekali tidak membosankan. Cuma kenapa semua buku Hyun Go Wun tebal ya?
Saya nggak sabar ingin membaca karya Hyun Go Wun yang lain.
Another Cinderella story yang cukup menghibur. Aku sangat menyukai kisah cinta Sang Yup dan Song Hwa dalam buku ini. tidak seperti kisah cinta fiksi kebanyakan yang diawal pertemuannya harus ada embel-embel benci atau gengsi dalam mengungkapkan perasaan, Sang Yup dan Song Hwa disini terasa lebih mengalir walaupun diawal sempat saling jengkel tapi itu tidak berlangsung lama. Hal yang paling menarik dalam buku ini adalah karakter masing-masing tokoh dan tentunya karakter favoritku adalah Song Hwa dan Sang Yup. Aku menyukai karakter wanita seperti Song Hwa, tegar, strong, dan tidak terkesan mengejar-ngejar lelaki, seperti kebanyakan karakter perempuan dalam novel-novel. Terlebih lagi karena dia adalah wanita yang sangat professional, yang tau menempatkan pekerjaan dan hubungan percintaannya. Dan tentunya karena dia adalah wanita yang bekerja di proyek, bidang teknik sipil. ^^ Lalu ada Sang Yup. Sosok lelaki idaman. Bertanggungjawab dan juga berani dalam mengungkapkan perasaannya. Aku sempat mengira kisah Always with Me akan sama dengan cerita2 korea kebanyakan, yang diawal cerita karakter cowoknya tidak mencintai si cewek, yang menjalin hubungan karena ada perjanjian khusus, kemudian butuh waktu lama untuk menyatakan perasaan. Hhmmm.. Tapi ternyata tidak. Sang Yup langsung menyatakan kalau dia menyukai Song Hwa. However, this is a nice story. So proud, dengan kepercayaan Sang Yup dan Song Hwa. Especially Song Hwa, dia tidak mudah termakan gosip dan omongan2 adiknya Jang Mi. Terlepas dari dua karakter di atas, Yang Ji onny juga cukup menarik. I like her. :) Semoga kedepannya, sesuai kesan sang penulis, ia tertarik untuk membuat buku berbeda yang menceritakan kisah Jang Mi dan Yang Ji. I'm waiting that.
Well, Nice book. :) Bakal banyak2 beli terjemahan korea nih. xixi