What do you think?
Rate this book


392 pages
First published January 1, 2007
Dengarlah anakku. Jangan bersedih, karena cintamu sudah digariskan. Martirlah mereka yang mati mencari cinta. Kau ditakdirkan untuk selalu berlalu di lautan cinta tanpa pernah berlabuh. Seluruh umurmu adalah kitab air mata. Kau ditakdirkan terpenjara di antara air dan api. (hal. 250)
"Kamu itu memang tak pernah tegas. Membenci orang pun setengah-setengah. Aku pikir, orang yang membenci setengah-setengah juga akan mencintai setengah-setengah." (hal.29)
Kita merasa rindu karena kita selalu berpikir, suatu hari kita akan pulang. Sekali kau mengatakan bahwa kau tak memiliki kampung tempatmu berpulang, sekali kau tak memakai kata pulang dan pergi untuk sebuah perjalanan, saat itu kau tak akan merasakan kerinduan. Rindu ada karena harapan. Harapan untuk kembali. (hal. 239)
Lewat ceritanya yang selintas ia seolah mengatakan kepadaku bahwa hal-hal cengeng seperti cinta juga patut diperjuangkan, patut menuntut pengorbanan yang amat besar, bahkan nyawa. (hal. 269)