Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bulan Di Langit Athena

Rate this book
Queen, gadis cantik dengan segudang prestasi, memutuskan untuk meninggalkan segalanya, termasuk keluarganya, setelah divonis terjangkit virus HIV/AIDS. Sempat berniat mengakhiri hidupnya, Queen menemukan kembali semangatnya di Bumi Cinta, rumah singgah untuk orang-orang yang bernasib sama dengannya.

Garis hidup membawa Queen ke Athena. Dalam kesibukannya mengabdikan diri di sebuah organisasi pencegahan AIDS, ia bertemu dengan seseorang yang mampu menggetarkan jiwanya, menggugah semangatnya, membakar kerinduannya. Orang pertama yang mengatakan cinta kepadanya: Zakhary. Namun, ketidaksempurnaannya sebagai wanita membuat Queen harus bertarung meredam perasaannya, tanpa ia sadari bahwa Zakhary sesungguhnya menyimpan ketakutan yang sama.

Akankah Queen membalas cinta Zakhary? Mampukah Zakhary menjadi rembulan yang menerangi lorong kesunyian hidup Queen? Ketakutan apa yang disembunyikan pemuda itu? Bukti Acropolis di bawah langit Athena menjadi saksi kisah pergolakan batin penderita HIV tanpa melupakan sifat alamiahnya sebagai manusia: merasakan cinta.

Sangat inspiratif!

***

“Para penyandang HIV/AIDS adalah orang-orang yang harus dijadikan sahabat. Hanya cinta yang dapat menggugah semangat hidup mereka.”

508 pages, Paperback

Published June 1, 2012

2 people are currently reading
22 people want to read

About the author

Zhaenal Fanani

38 books14 followers
Zhaenal Fanani lahir 7 Maret di Dampit, Malang, Jawa Timur. Jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya yaitu SD Negeri Dampit 1, MTsN Malang, MA Malang, dan UNISMA. Ia beberapa tahun nyantri di Pondok Pesantren Raudalatul Muta’allimien dan Pondok Pesantren Salafiyah Shirotul Fuqoha’, Malang.
Dalam kurun tahun 1993-1997, ia menulis serial silat, antara lain Pendekar Mata Keranjang; 12 Episode (Cinta Media, Jakarta), Joko Sableng; 58 Episode (Cinta Media, Jakarta), dan Pendekar Seribu Bayangan; 18 Episode (Karya Anda, Surabaya).
Novelnya yang telah diterbitkan adalah Madame Kalinyamat (Diva Press, 2009), Tsu Zhi (Diva Press, 2009), Kantata Ababil (Diva Press, 2010), Troy (Diva Press, 2010), The Cronicle Of Jengis Khan (Diva Press, 2010), Aeromatical (Diva Press, 2010), Sujudilah Cintamu (Diva Press, 2011), Gerbang Dunia Ketiga (Diva Press, 2011), Tabut; Ark of Covenant (Diva Press, 2011), Anak-Anak Langit (Diva Press, 2011), Shema; Whirling Dervish Dance (Diva Press, 2011), Senja di Alexandria (Diva Press, 2011), Menorah (Diva Press, 2011), Karbala (Diva Press, 2012), Bulan di Langit Athena (Diva Press, 2012), Sunset Terakhir Di Teheran (Diva Press, 2012).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
12 (54%)
4 stars
8 (36%)
3 stars
2 (9%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 5 of 5 reviews
Profile Image for Ahmad.
14 reviews
November 29, 2013
Kisah Perjuangan ODHA

Judul Buku : Bulan di Langit Athena

Penulis : Zhaenal Fanani

Penerbit : Diva Press, Yogyakarta

Tahun Terbit : Juni, 2012

Jumlah Halaman : 508 Halaman

ISBN : 978-602-7640-13-9

Bentuk pemarginalan atas ODHA masih sangat rentan terjadi. Mereka selalu mendapatkan deskriminatif, dan juga pelabelan-pelabelan negative lainnya. Padahal, belum tentu terjangkitnya mereka atas HIV/AIDS bukan dari perbuatan mereka sendiri. Akan tetapi, Karen tertular secara langsung, atau pun juga karena factor keturunan.

Ketika HIV/AIDS menimpa, penyakit itu sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya. Para ahli kesehatan baru menemukan vaksin yang dapat memperlambat pertumbuhan virus penyakit tersebut. Namun, yang lebih menyakitkan adalah justru respon social, berupa pemarginalan, deskriminasi, dan bentuk-bentuk pengucilan lainnya terhpadap para ODHA.

Hal demikian yang ingin dilukiskan dalam buku fiksi bertajuk Bulan di LAngit Athena yang ditulis oleh Zhaenal Fanani ini. Para ODHA seharusnya mendapatkan ‘cinta’ dan persahbatan seperti yang lainnya. Bukan berarti dengan menjadi ODHA mereka kehilangan segalanya, termasuk cinta dan persabatan.

Begitu juga dengan nasib yang dialami oleh Amiq Queen Shobo. Perempuan berparas cantik sekaligus seorang siswi teladan yang selalu meraih prestasi. Dia terlahir sebagai anak hasil pernikahan lintas etnis, budaya, dan lintas Negara. Ibunya merupakan perempuan kelahiran salah satu desa di Malang yang bernama Sumberdadi. Adapun ayahnya Harubi Shobo merupakan sosok laki-laki percampuran darah Prancis dan Jepang.

Adat masyarakat Sumberdadi menunjukkan tidak terbiasa anak-anak perempuan setempat diperistri oleh orang asing. Apalagi laki-laki itu tidak terlahir dengan paras eropa. Penduduk Sumberdadi digambarkan sebagai penduduk yang tidak pernah tergoda untuk melakukan tindakan yang merusak ekosistem lingkungan. (halaman 78).

Walaupun kedua insane ini menganggap perbedaan tidak dianggap sebagai suatu hal yang menghalangi. Justru perbedaan harus itu harus disikapi sebagai kelaziman dan bukan sesuatu yang istimewa. Namun, adat yang dipegang oleh nenek atau keluarga Ken Pratiwi, ibunda Queen, berkata lain. Kedua orang tua Pratiwi tidak menyetujui hubungan mereka.

Kekuatan cinta yang sudah mengikat dua insane yang memiliki karakter berbeda ini mengalahkan ikatan adat yang berwacana di Sumberdadi. Pratiwi pun meninggalkan kedua orang tuanya, yang telah membesarkannya. Dia juga harus meninggalkan rumah dan kampung halaman yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Queen terlahir dari pernikahan dua insane yang berbeda bapaknya yang memiliki sifat atau pernah merasakan kehidupan glamour, sedangkan ibunya merupakan sosok perempuan kampung yang lugu. Sejak kecil, Queen telah memperlihatkan bakat-bakat mengagumkan. Sebelum genap berusia dua belas tahun. Ia telah menguasai beberapa tarian daerah. Di akhir pendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Pertamanya, Queen telah menguasai sejarah bangsa-bangsa dahulu. (halaman 148).

Queen pun tumbuh menjadi sosok perempuan yang berprestasi di kelasnya. Memiliki paras menawan membuat banyak teman-teman laki-lakinya terpesona melihatnya. Tapi tak seorang pun yang dapat meluluhkan hatinya.

Saat duduk di kelas XII, dia mengikuti kegiatan donor darah. Untuk pertama kalinya Queen berpartisipasi aktif dalam kegiatan donor darah. Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas, dari sekian banyak siswa yang melakukan donor darah ternyata dokter Harini menemukan terdapat satu sampel darah yang terinfeksi HIV/AIDS.

Namun, yang membuat Sorya Atmaja heran adalah siswanya yang selalu mendulang prestasi di kelas, Queen, ternyata positif terinfeksi. Queen yang selama ini dikenal oleh dirinya sebagai kepala sekolah tidak mungkin melakukan hal-hal yang tercela. Akhirnya, dr. Harini dan kepala sekolah pun bersepakat untuk merahasiakan hal itu kepada Queen dan teman-temannya untuk sementara waktu. Mengingat, sebentar lagi para murid akan melangsungkan Ujian Nasional (UNAS), agar para murid, terutama Queen, dapat ujian dengan fokus.

Haripun terus berganti, UNAS sudah di depan mata. Queen terbaring sakit, sudah beberapa hari terakhir. Pratiwi sangat mengkhawatirkan putri satu-satunya itu. Dengan kekuatan cinta yang diberikan sang ibunda dan kepedulian sang ayah yang mulai tumbuh kembali, Queen pun sehat dan dapat mengikuti UNAS.


Namun, pasca UNAS rampung, Queen pun harus dilarikan ke rumah sakit. Queen ingin mencoba mengakhiri hidupnya, setelah mendengar obrolan dokter dengan ayahnya, bahwa dia terinfeksi HIV/AIDS, Queen melarikan diri dari rumah sakit. Kemudiaan Queen mencoba untuk bunuh diri akibat tekanan batin yang dirasakannya.

Beruntung usaha itu digagalkan oleh sosok pria yang tiba-tiba muncul dan menasehati Queen. Akhirnya, Queen luluh dan
mengurungkan untuk mengakhiri hidupnya. Queen tanpa piker panjang ikut dengan pria yang memperkenalkan diri sebaga Barain. Tanpa menyanyakan lebih lanjut Queen langsung dihadapi kepada komunitas ‘posistif’ (ODHA) yang diberi nama Bumi Cinta. Di sana Queen menemukan kehidupan baru. Kehidupan yang membuatnya merasa terlahir kembali.

Kisah yang memilukan sekaligus menyadarkan setiap orang dalam memandang dan bersi]kap terhadap ODHA. Novel ini dikemas dengan apik dalam menghargai dan mengakui keberadaan orang lain, bagaimana pun keadannya. Kisah ini memberikan pesan kepada setiap orang agar tidak melihat perkara hanya dari satu sudut pandang saja.

sumber:
http://belajar-resensibuku.blogspot.c...
Profile Image for Azhar.
58 reviews1 follower
March 20, 2021
HIV / AIDS adalah penyakit yang berbahaya di dunia, bahkan sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan nya.

Para penderita HIV / AIDS itu banyak yang dijauhi, bahkan dikucilkan oleh orang orang.
Mereka orang orang yang hebat yang mampu bangkit dalam menjalani kehidupan, serta mereka adalah orang orang yang mampu memaknai arti cinta yang sesungguhnya.
Profile Image for Nina Dee.
93 reviews4 followers
February 27, 2019
Saya membaca buku ini untuk tugas erview saat masih duduk di bangku SMA. It was years ago. Yang pertama kali menarik perhatian saya adalah gaya bahasanya. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang cukup puitis, banyak quotes yang dulu menjadi favorit saya. Selain itu, Bulan di Langit Athena juga mengangkat tema yang cukup menarik—perjuangan para ODHA. Saat itu, buku ini yang membuka mata saya tentang HIV/AIDS. Banyak pesan moral yang bisa didapatkan dari buku ini. And I'm glad I read it at the first place.
1 review
Read
March 29, 2019
Suka sekali dengan novelnya bisa menambah wawasan tentang dunia sastra
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 5 of 5 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.