Jump to ratings and reviews
Rate this book

Geek in High Heels

Rate this book
Athaya membuka Blog-nya dan membuat sebuah post baru:

Hai..... Nama saya Athaya. Seorang web designer. Yup, saya memang geek, tapi saya juga stylish; suka koleksi high heels dan memadankannya dengan cat kuku. Saya sedang cari pacar, eh calon suami. Kalau kamu tertarik, feel free to comment ya. Oh ya, umur saya 27 tahun. Sekarang kamu ngerti kan kenapa saya membuat iklan cari jodoh seperti ini?Yes, I’m absolutely pathetic. Problem?! Oke, saya mencari cowok ganteng—

Athaya melirik ke arah cowok berkacamata yang duduk jeda beberapa meja darinya. Cowok itu kelihatan seperti cowok canggung yang manis.

Oke, saya mencari cowok ganteng, berkacamata, menarik, usia tidak boleh lebih dari 35 tahun dan bukan duda, bukan suami orang, bukan selingkuhan orang, dan straight.

Athaya menghela napas, menyesap kopinya, dan meng-klik tombol: Publish!

208 pages, Paperback

First published December 2, 2013

1 person is currently reading
78 people want to read

About the author

Octaviani Nurhasanah

1 book8 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (9%)
4 stars
12 (23%)
3 stars
23 (45%)
2 stars
8 (15%)
1 star
3 (5%)
Displaying 1 - 22 of 22 reviews
Profile Image for Herlina P Dewi.
Author 9 books31 followers
January 4, 2014
Novel dengan genre chicklit keempat terbitan Stiletto Book yang saya edit. Berkisah tentang Athaya, seorang web designer, berumur 27 tahun yang sangat tergila-gila pada high heels. Bahkan, seringkali dia mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya (coding website atau apalah itu) dengan sepasang stiletto yang nangkring di mejanya. Katanya sih, dengan begitu, Athaya bisa lebih fokus.

Baca novel ini seperti mengintip kehidupan Athaya yang sebenarnya serius tapi juga fun. Seru. Dialog2nya khas chicklit yang lucu dan penuh dengan humor-humor cerdas. Recommended untukmu yang suka bacaan genre metropop. Apalagi ada kisah dua cowok yang berhasil bikin bingung pembaca juga. Jadi, akhirnya Athaya berhasil dapet cowok nggak ya? Read on! :)
Profile Image for Tristanti Tri Wahyuni.
183 reviews6 followers
July 9, 2018

Athaya adalah seorang web designer yang juga shoe fetishism. Athaya memiliki obsesi khusus terhadap sepatu. Dia bahkan dapat merasa lebih bersemangat bekerja ketika menaruh high heels di samping meja kerjanya. Athaya suka menyerasikan warna sepatu dan cat kukunya sehingga membuat penampilannya tampak modis. Namun di balik penampilannya yang selalu modis tersebut, ada hal yang sangat menggelisahkan hati Athaya, yaitu kehidupan cintanya. Pasalnya, di usianya yang sudah menginjak 27 tahun, Athaya belum juga menemukan jodoh yang tepat. Tekanan dari keluarga besar, terutama sang tante, akan status jomblonya membuat hari-hari Athaya jadi terasa berat.

Takdir kemudian mempertemukan Athaya dengan Kelana dan Ibra. Sejak berkenalan dengan Kelana dan Ibra, nasib kehidupan cinta Athaya jadi berubah drastis. Dari yang semula jomblo jatuh tempo, menjadi seorang gadis yang didekati oleh dua pria. *iri sumpeh*

Jadi, siapa yang dipilih Athaya?

Cerita cinta segitiga ala Athaya, Ibra, dan Kelana ini sebenarnya sudah cukup mainstream. Namun, narasi-narasi yang lucu ataupun celetukan dialog tokoh-tokohnya menjadikan novel ini tetap menarik untuk dibaca hingga akhir.

Cowok seperti Kelana mungkin banyak disukai sama cewek-cewek ya. Tapi, kalau jadi Athaya, saya sepertinya akan lebih memilih Ibra. Karena yaa… Ibra itu:

“Single dan mapan. Terlalu menarik untuk dilewatkan.” – Hlm. 93 #eh

Nggak, ding. Karena Ibra itu dewasa dan berani berkomitmen. Tidak ilang-ilangan seperti Kelana.

“… kadang ada yang lebih penting dijadikan pertimbangan selain cinta…”
“Apa?”
“Komitmen."
(Hlm. 153)

Tapi, Kelana juga romantis, sih. Kalau ada yang punya kenalan cowok kayak Kelana ini, tolong kabari saya. #lah *kabur sebelum dikeroyok massa*

Satu hal yang agak mengganjal buat saya adalah judul novel ini, “Geek In High Heels”. Sepengetahuan saya, geek itu sosok yang cupu, unik, dan rada-rada antisosial. Tapi, Athaya yang disebut-sebut geek di novel ini kenapa justru sangat gaul dan stylish. Jauh dari geek sebagaimana bayangan saya.

Terakhir, izinkan saya mengutip salah satu kalimat yang menenteramkan hati para jomblowan dan jomblowati di dalam novel ini:

“Hidup memang berat. Apalagi buat para single kayak kita. Tapi buat yang dobel, beratnya juga dobel.” – Hlm 36.


Profile Image for Sayekti Ardiyani.
127 reviews3 followers
January 3, 2014
Geek in High Heels bercerita tentang Athaya, seorang geek, web designer, yang diusia ke-27 mengalami kegaulauan soal pasangan hidup. Desakan untuk menikah bukan datang dari orang tuanya sendiri melainkan dari keluarga besar, terutama tante yang begitu sering mempertanyakan kelajangannya. Cerita dimulai dari peristiwa kaburnya Athaya dari acara makan malam perkenalan keluarga besar Silvi—sepupunya—dengan sang pacar. Merasa disudutkan dengan topik pernikahan yang akhirnya menjurus pada desakan menikah, Atthaya menghilang dan melewatkan makan malam di restoran sendirian. Di restoran itulah, suatu kebetulan berebut meja mempertemukannya dengan Kelana, seseoang yang di kemudian hari di kenalnya sebagai seorang penulis novel best seller. Tanpa percakapan panjang, perkenalan kilat berlangsung, Athaya memberikan kartu namanya pada Kelana.

Ide aneh mendadak muncul. Di blognya, ia kemudian membuat postingan iklan diri. Apa yang terjadi selanjutnya nyatanya membuat ia melupakan postingan itu karena berbagai kesibukan dan hadirnya dua orang laki-laki dalam kehidupannya. Selain Kelana yang kemudian ia kenal—lagi— dalam acara book signing di sebuah toko buku tanpa sengaja, ada Ibra, sosok workaholic yang perusahaannya membutuhkan jasa Athaya.

Pertemuan demi pertemuan dengan Ibra karena urusan pekerjaan menggiring kedekatan mereka. Pun dengan Kelana, beberapa kali bertemu di toko buku berakhir dengan kencan. Alur bergulir dengan kebimbangan-kebimbangan Athaya soal siapa yang akan dipilihnya. Ibra yang menawarkan komitmen namun hubungannya berjalan datar dan semua serba terjadwal ataukah Kelana, sosok penulis karismatik yang datang dan menghilang sesuka hati karena ritme menulisnya.

Kebimbangan itu semakin meruncing justru ketika Ibra melamarnya. Dia baru saja mengalami mimpi buruk. Perasaannya tidak enak dan pikirannya jadi kusut. Beberapa bulan lalu yang lalu, dia sangat ingin dilamar cowok. Dia ingin merasakan deg-degan dan antusias ketika seorang cowok mengatakan ingin menikahinya. Tapi ketika saat itu benar-benar datang, dia malah merasa hampa dan aneh. Hampa karena dia sendiri tidak paham dengan perasaannya sendiri (hal. 148). Athaya juga merasa bahwa di mata Ibra, ia hanyalah ‘pengganti’ tunangan yang meninggalkannya. Apa yang dilakukan Ibra padanya, seperti mengajak ke toko kue, mengirimi kue adalah seperti apa yang dilakukan Ibra terhadap mantan tunangannya.

Mengahadapi kegalauan semacam itu, Manda sahabatnya mengingatkan bahwa kadang ada yang lebih penting dijadikan bahan pertimbangan selain cinta, komitmen. (hal. 153)

Cerita tidak selesai dengan lamaran Ibra kepada Athaya. Masih ada lika-liku yang digambarkan penulis untuk membuat rasa penasaran pembaca, emm… walaupun ending bisa ditebak (kalau saya penasaran apa dengan motif Athaya saat menjatuhkan pilihan) Hanya saja, sayang sekali, konflik yang mewarnai alur cerita masih terasa kurang tajam. Konflik yang digarap hanyalah konflik batin yang dialami Athaya. Belum optimalnya konflik mungkin juga karena penulis kurang memaksimalkan penokohan dan perannya dalam memunculkan konflik.

Meskipun menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun pusat penceritaan lebih banyak tertuju pada karakter Athaya . Dari sisi karakter, ada yang menarik dari diri Athya, seorang geek namun modis dan mengoleksi high heels. Passionnya pada sepatu tidak sekedar mengoleksi, namun sepatu-sepatu adalah pelariannya saat galau, bahkan saat menulis artikelpun, sepatu itu diletakkannya di samping laptop. Setiap beberapa menit sekali, Athaya melirik sepatu yang berwarna kuning terang itu. Warnanya membuat perasaan Athaya menjadi lebih baik. Dia sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu. Sepatu itu seperti memberikan harapan bahwa hidupnya akan jadi lebih baik walaupun banyak masalah yang dihadapinya. (hal. 37). Emm… agaknya, karakter Athaya ini mewakili penerbit bukunya, Stiletto.

Karena dibawakan dengan bahasa yang lugas, buku ini bisa dengan cepat saya lahap. Hanya saja, efeknya buat saya, bacanya berasa datar-datar saja. Pada akhirnya, buku ini memberikan satu ruang perenungan untuk perempuan, bagaimana menentukan pilihan hati.

Bintang untuk novel ini 2,5. Sayangnya nggak bisa ngasih setengah di bintangnya.

Berterima kasih sekali kepada Stiletto yang memberikan buku ini secara gratis lewat satu kuisnya di Facebook.
Profile Image for Weka Swasti.
15 reviews1 follower
June 3, 2015
Lucu dan seger! Cowok model Kelana emang banyak disukai cewek ya? Novel ini jadi bahan rumpianku dan seorang teman perempuan. Trus kami sepakat kalau Kelana mirip seseorang yang suka datang dan menghilang di whatsapp-ku. Ya ampun!
Profile Image for Tikah Kumala.
Author 6 books4 followers
December 12, 2013
Tokoh Kelana di novel ini, mengingatkanku pada seorang penulis yang 'ehmm' | Mantan temen (ada ya, temen aja mantanan)#Curcol
Profile Image for Yovano N..
239 reviews14 followers
September 14, 2014

Review on my blog: http://kandangbaca.blogspot.com/2014/...

geek
noun
—an unfashionable or socially inept person.
"His attempts to play a socially inept geek are awkward."

Kalau dari definisi yang saya googling di atas, kata geek mengacu kepada penampilan, atau orang yang kurang berkompeten dalam bersosialisasi. Tapi di novel ini, geek ternyata mengacu ke pekerjaan sang tokoh utama. Athaya, 27 tahun, web designer. Bagi penulis, pekerjaan yang berhubungan dengan coding dan sejenisnya adalah pekerjaan seorang geek. Masa sih? Padahal, selama ia tidak berpenampilan sebagai geek dan mampu bersosialisasi dengan baik, apa pun pekerjaannya, tak ada alasan untuk menyebutnya geek. Athaya selalu berpenampilan modis dan gemar mengoleksi high heels. Ia juga mampu bersosialisasi dengan baik. Jadi, menurut saya Athaya bukan geek.

Masalah Athaya hanya satu. Ia belum menikah. Yep, ini adalah salah satu novel tentang perempuan (Indonesia) yang belum menikah di usia yang menurut masyarakat kita sudah selayaknya menikah. Athaya bukan nggak laku. Dari penampilan, ia lumayan cakep (dan sama sekali nggak ada potongan geek dalam penampilannya, meski ia sendiri mengaku-ngaku dirinya geek. Duh!). Pekerjaannya juga oke. Meski bukan orang kantoran, ia selalu punya job. Athaya cuma apes aja, kehidupan cintanya kurang berjalan mulus. Apalagi ia pernah mengalami patah hati parah yang membuatnya susah move on.

Yang bikin kesal itu orang-orang di sekitar Athaya, terutama tantenya yang selalu rewel soal urusan percintaan Athaya. Sebal juga kan, kalau di setiap acara keluarga selalu ditanyai soal pasangan hidup? Seolah wanita yang belum menikah di usia seperti Athaya kayak dianggap aib (oke saya agak kebawa emosi). Padahal orang tua Athaya sendiri sebenarnya tidak memaksa Athaya. Yang rewel itu justru para tante dan sepupu-sepupu. Makanya tidak heran jika wanita itu memutuskan untuk menyelinap kabur dari acara pertunangan sepupunya dan mampir ke sebuah café.
Pembicaraan yang selalu mengarah ke hal jodoh dan pernikahan membuat suasana (dan makanan enak apa pun) jadi tidak menarik buat Athaya. Bayangkan! Ketika kamu sedang asyik makan shrimp salad dan tiba-tiba ditanyai, “Apa kamu tidak sebaiknya cepat-cepat menikah saja?” Aku yakin shrimp salad itu rasanya tiba-tiba berubah seperti sandal jepit.

LOL. I know that feel bro, eh, sist. :))

Tapi kehidupan cinta Athaya tak melulu buruk. Buktinya, dalam novel ini, mendadak Athaya didekati cowok. Tak hanya satu, tapi dua cowok sekaligus! Kebetulan? Beruntung? You name it. Pertama adalah Ibra, salah satu klien yang meminta jasa Athaya untuk membuatkan web bagi perusahaannya. Kedua, adalah penulis novel best seller bernama Kelana, yang bertemu dengan gadis itu di acara peluncuran novel terbarunya. Athaya yang di cerita kebingungan mencari pacar, kini ia kebingungan menentukan siapa yang akan dipilihnya. Keduanya baik. Sama-sama tidak jelek. Sama-sama perhatian. Awalnya Athaya lebih sreg ke Kelana. Tapi cowok itu kok sering susah dihubungi ya? Sementara Ibra terlihat lebih bersemangat untuk untuk mendapatkan hati Athaya. Malah, bukti keseriusannya itu diwujudkan dengan cara melamar gadis itu. Jadi, lelaki manakah yang akhirnya dipilih oleh gadis pecinta sepatu hak tinggi ini?

Saya lumayan menikmati novel ini. Gaya bercerita Octa NH menarik untuk disimak. Penulis punya selera humor yang membuat saya betah membaca buku ini hingga lembar terakhir. Namun unsur cinta segitiga dalam novel ini terasa kurang menarik bagi saya. Sejak awal saya sudah bisa menebak siapa yang akan dipilih Athaya, tapi penulis mengajak pembaca berputar-putar dulu. Pembaca diajak untuk ikut bingung menentukan pilihan. Sayangnya itu tidak berhasil, setidaknya bagi saya. Saya malah jatuh kasihan pada tokoh yang akhirnya tidak dipilih Athaya, karena mengesankan ia hadir dalam novel ini hanya untuk menguatkan pilihan gadis itu. Untung ending cukup manis. Saya rasa banyak gadis yang akan meleleh bila berada di posisi Athaya. :)

Satu hal sangat menganggu kenikmatan membaca novel ini adalah ukuran hurufnya yang terlalu kecil. Saya jadi mikir, jangan-jangan fontnya sengaja dicetak sangat kecil agar jumlah halamannya tidak terlalu banyak? Bisa jadi sih, karena total halaman novel ini hanya 208 halaman saja. Sisi baiknya, harganya jadi nggak mahal-mahal amat. Haha. Saya suka novel yang harganya terjangkau, tapi kalau sampai mengorbankan kenyamanan membaca, terutama sampai bikin mata perih, ya nggak bagus juga kan?

Secara keseluruhan, novel ini okelah. Tidak terlalu wah, tapi juga tidak jelek. Saya berharap semoga karya Mbak Octa selanjutnya lebih baik lagi.

***
Profile Image for Jessica.
1,214 reviews40 followers
February 6, 2014
wow, i can't believe it that I won this book in the giveaway! so shocked to receive the package this morning as my mom asked me if I joined any competition or giveaway lately, but I told her I think I didn't join any, and as I know I never won any book from goodreads before, but here you are, book, so happy to receive you. I'm gonna read and write a review for this book once I got the book from my mom (actually, currently I'm not in my hometown now). So so happy and this is so so surprised me. seriously, thank you very much to kak Octanh and Stiletto Book for sending me the book :) I'm so gonna enjoy it! from the deep of my heart. <3

-----------------------------------------------------------------------------

4/2/14 currently reading. working life is so hectic. i dunno why i wish i graduate faster and get a job. haha XD. and this novel is so entertaining in between my free time. i took a peek at the ending, now i am curious about the process. X3

first impression: i like the title, it makes me feel, ah, there is a little bit of me maybe, i like high heels but rarely wear one (it's hard to walk to train station in high heels), i'm a geek, and the surprise part is that, this book is in small size. I thought it's gonna be a long read. the truth is, i'm quite disappointed for the amount of the pages and the size.

------------------------------------------------------------------------------

6/2 yeayy. see, i'm done now if i want to. working life is super duper hectic. have no time for reading nowadays. siapa sih yang bilang kerja itu enak? ga mau cepet2 lulus. tapi ga mau banyak peer jugaa :p mulai dari sini, saya akan menulis review dalam bahasa Indonesia.


terima kasih kepada mbak Octa Nh buat bukunya. I'm so happy to win this book and--- ups, oke, saya sangat senangggggggggg sekali mendapatkan buku ini. saya sih suka banget sama judul dan covernya dan makin penasaran sama isi ceritanya. saya harap, review jujur dari saya tidak menyinggung mbak, namun membantu mbak dalam menulis.

novel ini, sesuai dengan judulnya, menceritakan tentang Athaya, seorang web designer, cantik, smart, suka koleksi high heels sebagai terapi, tapi agak kurang beruntung dalam dunia percintaan. di hari pesta tantenya, dia kabur ke kedai es krim karena ingin menghindari pertanyaan kapan dirinya akan membawa seorang pacar/calon suami. disanalah dia bertemu Kelana, seorang penulis novel romance terkenal. Kelana berusaha mengajak kenalan Athaya, namun Athaya tidak menanggapi dan hanya memberikan Kelana kartu namanya dan pergi dari situ.

Saat Athaya menemui kliennya, Ibra, yang menurut crita dia itu gayanya agak flamboyan (dandy maksudnya? saya kurang bisa nangkep), cute, ganteng, mapan, dan langsung ngajakin Athaya nge-date. awwww, saya suka cowo yg agresif. ;)

gimana ya kelanjutannya? Athaya bakal milih siapa? Kelana atau Ibra? saya ngga mau nulis panjang2 sinopsisnya, soalnya nanti jadi kebuka semuaaa~ *spoiler alert*

menurut saya, buku ini ringan dan bisa dinikmati kapan saja. saya sih bacanya pas lagi di dalem kereta. haha. kalo pas kerja bacanya, nanti bosnya marah dehh XD. alurnya lancar, tapi entah kenapa saya terus merasa there's something missing here. kayak pas kenapa Athaya bisa langsung jatuh cinta sama Kelana. apa karena cuma dia susah dihubungi bikin Athaya jadi makin penasaran sama dia? terus entah kenapa karakter cowoknya jarang muncul di hadapan Athaya, tapi bisa cinta mati sama dia?? hwhw. saya super duper bingung nih, saya aja ga bisa menyukai salah satu karakter cowonya karena bisa dibilang kehadiran mereka yang sangat jarang membuat saya ngga bisa mengenal karakter-karakter cowoknya. ah! deskripsi karakternya kurang mendalam. saya sih tahu kalo penampilan adalah segalanya, dijelasin semua, dem, saya bisa membayangkan seperti apa rupa mereka, tapi kepribadian para karakter kurang dalam itulah yang membuat saya merasa buku ini agak dangkal, dangkal dalam pribadi karakternya, bukan plotnya. kalo plotnya sih saya suka, lancar, walopun cepat sih, karena jumlah halamannya pun tidak banyak, maka harus segera ditamatkan. padahal menurut saya, novel ini punya potensi. potensi buat lebih lagi dalam storyline nya.

bacaan ringan untuk menemani soremu. :) ya ampun, saya masih aja senyum-senyum sendiri pas baca novel ini di kereta. can't help it walopun malu juga dilirikin orang. hahaha. dikirain baca porno kali XD
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews86 followers
January 20, 2014
Chicklit Indonesia yang ringan, sebenarnya tema yang diangkat cukup familiar dan aku hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk menamatkannya.

Kali ini penulis coba membawakan kisah Athaya, seorang web designer yang sangat tergila-gila dengan highheels. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Athaya mengalami permasalahan yang sama dengan wanita kebanyakan, walau cukup sukses dengan pekerjaannya dan sangat menikmatinya, Athaya masih kurang beruntung dengan "cinta". Ya, Athaya, belum memiliki seorang pria disisinya untuk dijadikan "calon suami". Apalagi keluarganya, terutama tante-tantenya mulai mempertanyakan keberadaan calonnya, membuat sedikit banyak Athaya mulai berpikir untuk mencari pasangan juga.

Akhirnya, muncullah ide untuk menawarkan iklan "pencarian jodoh" di blognya, dan entah kebetulan atau tidak, setelah iklan tersebut malah hidupnya berubah drastis, malah Athaya didekati dengan 2 pria, Ibra dan Kelana. 2 pria yang memikat hati Athaya dengan caranya masing-masing. Tapi, sejak awal Athaya memang sudah menaruh hati kepada Kelana, si penulis misterius yang tidak sengaja ditemuinya, tapi Kelana itu seperti hantu. Athaya pun dibuat dilema dengan keduanya, apalagi tiba-tiba Ibra pun ingin serius dengan melamar Athaya. Anehnya, Athaya bukannya bahagia malah makin bingung dengan perasaannya, malah Athaya makin memikirkan sosok Kelana yang susah untuk ditemuinya.

Bagaimana akhir kisah Athaya, Ibra dan Kelana? Siapakah yang dipilih Athaya? Sebenarnya, aku sudah bisa menebak kemana cerita ini akan dibawa, klise tapi dengan gaya berceritanya yang cukup mengalir, aku bisa menikmatinya. Aku suka dengan part-part Ibra yang suka membuat kejutan dengan mengirimkan kue-kue yang enak, aaaah jadi pengen icip-icip juga ^^

Dan akhirnya ketika ending, sesuatu yang mengganjal selama cerita ini terjawab sudah, nasib blog yang malah mengantarkan Athaya bertemu dengan cinta sejatinya. Semua indah pada waktunya, datang pada waktu yang terbaik dan tepat, tidak perlu diburu-buru. Nice story =)

Profile Image for Ega.
63 reviews1 follower
February 24, 2014
Tertarik novel ini sih awalnya karena covernya. Hahhahha.. lucu aja sih banyak warna pinknya. Tapi, ketika dibaca,novel ini nggak spesial sih, tapi juga nggak jelek.

Kisahnya itu soal Athaya, web designer, pengoleksi high heels, yang diminta menikah oleh keluarganya karena telah berumur 28. Padahal Athaya belum punya pacar yang bisa diajaknya menikah saat itu juga.

Suatu hari Athaya bertemu Ibra, salah seorang kliennya. Dari sekedar makan biasa, hubungan mereka berlanjut lebih serius. Di lain waktu, Athaya pun berkenalan dengan seorang penulis novel romantis bernama Kelana.

Sebenarnya dalam hati kecilnya, Athaya tahu bahwa ia mencintai Kelana. Namun kelana terkadang sulit sekali dihubungi sehingga menimbulkan kebimbangan di hati Athaya.

Akhirnya Athaya dihadapkan pada kondisi harus memilih. Siapakah yang dipilih Athaya? Jawab sendiri :p

Walaupun pilihan temanya tidak luar biasa, tapi novel ini nggak bikin bosen kok.Tampilan tokoh Athaya ini menyenangkan. Seringnya kan kalo orang-orang yang berkutat dengan IT kurang memperhatikan penampilan. Beda banget sama Athaya! Athaya ini dandan abis. Trus hobi koleksi high heels. Kalo pergi kemana-mana selalu sesuain warna kuteks dengan warna high heels yang dipakai. Keren :)

Dan lagi saya juga suka sama tokoh Kelana. Ngga tau sih ya, nongol ngga di setiap halaman, tapi kok ya misteriusnya itu membuat tak cuma Athaya yang penasaran, tapi juga saya! Hahahahah..

Cuma saya kurang suka nih bentukan novelnya. Kecil gitu. Tapi sekecil aja cuman 210 halaman sih. Apalagi kalo model ukuran standard, bisa lebih tipis lagi.

Endingnya oke. Pengen deh rasanya kayak Athaya pas ditembak. Woooo... :D
Profile Image for Sara  Amijaya.
17 reviews1 follower
February 7, 2014
Mmmmm, saya cukup suka buku ini. Suka dalam artian nyaman dibaca. Kalu ibarat makanan. Buku ini makanan ringan yang sekali glek habis dilahap. Tapi gak memberi efek signifikan bagi perut. Yang kenyang gak jadi sebah, yang laper masih tetep laper.

Kisahnya berkutat pada perasaan seorang Athaya dengan status geek, shoe fetishism, and jomblo. Bagaimana ia diusia yang sudah 27 tahun menghadapi omongan keluarga dan lingkungan mengenai status jomblonya juga pekerjaannya yang kurang umum bagi seorang wanita: web designer freelance.

Seperti kebanyakan film, tokoh utama yang jomblo akan segera berubah nasib. Begitu pula dengan Athaya, tiba-tiba ia dihadapkan pada 2 pilihan. Ibra, salah satu kliennya. Juga Kelana yang penulis terkenal.Dan disinilah si Athaya menggalau *_^.

Geek in high heels, kisah cinta yang cukup manis dengan penuturan khas chiklit dan pemilihan kata yang cerdas. Pada intinya mungkin penulis ingin mengajak para jombloers untuk tidak panik menghadapi kejombloan itu sendiri. Terkadang wanita yang memang punya batasan umur, ketika mendekati kepala 3 cenderung panik dan bisa saja keliru memilih pasangan hidup. Asal terima siapapun yang datang melamar.

Halnya Athaya, diusia 27 tahun dimana banyak sepupu-sepupu yang berumur lebih muda telah mendahuluinya menikah tetap mampu berpikir panjang (meski tetep dong pake acara menggalau ^_^). Meski dilamar oleh Ibra yang tampan, mapan dan juga mencintainya, Atahya berani melepas semua itu karena hatinya masih meragu. Ia memilih menunggu cinta yang tepat untuknya.

Meski jalinan kisah ini sederhana dan ringan, GIHH cukup ampuh untuk membuat pembaca tersenyum sejenak di tengah penat yang melanda.

Profile Image for Tarum.
365 reviews29 followers
August 6, 2016

Terimakasih Stilletto Book untuk giveaway-nya

Kisahnya tentang Athaya yang hampir putus asa menenemukan pasangan. Seperti ciri khas tokoh chicklit, Athaya berusia akhir 20an, tinggal di ibukota, profesional dari kelas menengah yang mapan, tapi kurang beruntung dalam kehidupan percintaannya. Namun suatu ketika ada dua orang cowok yang mendekatinya, yang satu mapan, stabil dan bisa diandalkan, yang lain sulit ditebak dan romatis.

Kerumitan dan komplikasi hidup Athaya berkisar pada pilihan antara dua cowok ini, kalau anda biasa membaca chicklit, kira-kira bisa menebak kira-kira cowok mana yang sebenarnya pilihan hati Athaya.

Di halaman 57 ada percakapan antara Athaya dan sahabatnya Manda'
"Banyak amat kebetulannya?" Manda menatap Athaya dengan pandangan curiga.

Wah ternyata saya dan Manda punya pemikiran yang sama, 'banyak amat kebetulan dalam sepenggal kisah hidup Athaya ini', apalagi diakhir cerita tentang posting Athaya di Blognya.

Cerita ringan, bahasanya juga ringan, nyaman dibaca, berat bukunya juga ringan :)




Profile Image for Catz Tristan.
20 reviews2 followers
February 8, 2014
Geek In High Heels, judulnya menarik mata apalagi melihat penerbitnya yang berlogo high heels juga ^-^ #abaikan koment gaje ini.

Dibuka dengan kegelisahan Ataya mengenai jodoh dan segala macam belum menemukan pasangan sementara sepupu-sepupunya sudah mulai habis stok yang melajang, tersisa dirinya sendiri. Merana.

Aku suka dengan pemikiran gila mengiklankan diri di blognya. Tapi menyayangkan senjata ini kurang dipakai oleh Ante Octa. Hanya berpikir, seorang geek, memiliki blog. Tidakkah dia akan sering menenggok.

Lalu perubahan si penulis, dari awal pertemuan dengan penampilan kucel menjadi sangat berbeda, rapi dan keren. Aku ingin melihat sosok penulis muda berondong itu dalam keadaan kucel lagi. Hihihihi.

Aku suka cerita yang ringan dan menyenangkan. Pembaca dibawa kalang kabut dengan kegelisahan Ataya. Kegilaannya akan high heels.

Endingnya membuatku tersenyum. Aku suka hepi ending story. Yipiieeee ... Akhirnya Ataya ketemu jodoh yang pas.

Semoga Ante Octa semakin sukses yaaah.

Emak Kucing yang doyan mandi.
Profile Image for Uniek Kaswarganti.
6 reviews4 followers
March 18, 2014
Novel yang sangat renyah nih, asyik banget ngikutin ceritanya. Bintang 4 ya buatmu Mb Octa. Yg satu bintang hilang karena faktor kebetulan yg luar biasa saat Athaya bertemu si penulis dan clientnya yg ternyata sama-sama naksir Athaya.
Chicklit ini enggak garing, penuh dengan pengetahuan tentang makanan yg mengiringi kisah cinta Athaya, si tokoh utama, seorang geek yg gemar banget mengkoleksi high heel. Geek yg fashionable. Geek yg semula hopeless gara-gara ditanya melulu kapan kawin, hingga akhirnya dia bertemu dengan 2 orang lelaki yg memendam cinta kepadanya di waktu yg bersamaan. Silakan dibaca sendiri ya siapa yg akhirnya menjadi kekasih Athaya. Sang penulis misterius yg sok cuek ataukah si pengusaha yg romantis tapi dingin *eh
Profile Image for Renata Jingga.
4 reviews2 followers
January 27, 2014
sebenarnya 3,5 tapi karena gue suka temanya (tentang cewek yang desainer web tapi stylish) jadi ratingnya gue naikin setengah :)
setelah dunia trisa dan last roommate, gue baca chicklit terbitan stiletto book yang keempat ini (kalau nggak salah). dan dari chicklit2 sebelumnya, gue bisa narik benang merahnya kalau novel chicklit stiletto itu emang women/girl powernya kuat.
di novel ini gue salut sama athaya yang akhirnya berani ngambil keputusan canggih itu. salut deh. untuk debut novel dari penulisnya ini, gue akuin novelnya sukses bikin gue ketagihan baca terus. wait, sebenarnya konfliknya nggak begitu kuat, tapi penulis pinter ngiket pembaca buat terus baca sampai selesai. ditunggu chicklit selanjutnya stiletto
Profile Image for Afifah Mazaya.
122 reviews7 followers
February 6, 2014
Novel ini termasuk sangat ringan. Kompleksnya hanya seputar kegelisahan seorang perempuan 27 tahun yang masih belum memiliki pasangan ditambah omongan-omongan keluarganya. Tanpa omongan-omongan orang lain pun sepertinya usia 27 tahun sudah membuat seorang perempuan merasakan ujung-ujung rambutnya terbakar, apalagi ketika melihat sepupu-sepupu yang lebih muda sudah menggandeng seseorang dan menerima undangan pernikahan dari mantan.
Tidak banyak yang bisa saya ungkapkan karena ceritanya sederhana. Sederhana, tetapi bisa menusuk para jomblo. Tapi, menurut saya, membaca buku ini justru menyenangkan. Setidaknya kaum jomblo bisa berangan-angan menemukan jodoh secara tak sengaja seperti Athaya.

Read more:http://theladybooks.blogspot.com/2014...
Profile Image for Putri Kurnia Nurmala.
71 reviews3 followers
July 9, 2014
Lucu! Mulai dari aksi-reaksi pertemuan Athaya dengan para tokoh, sampai ke gejala shoe fetishism. Sisanya dibawa mengalir dan lincah. Bercerita tentang kehidupan freelancer dan status single di usia yang tidak bisa dibilang muda, menurutku penulisnya berhasil mencari alasan lain yang tepat untuk membuat tokoh makin terlihat miris tanpa harus ada embel-embel penyakitan atau lainnya. *kejam*. Penuturannya seru dan manusiawi. Yaaa selayaknya orang dewasa yang menjalin cinta, lah. Pilih-pilih, banyak mikir, dan kadang dicap nggak bersyukur (kapan manusia pernah merasa benar-benar puas?). Ada beberapa bagian yang membuat isi buku ini kayak nonton film dan dipercepat seenaknya. Dan agak nggak puas ending-nya. Saya berharap lebih, soalnya. :)) Eksekusi postingan blognya keren!
Profile Image for Dya Ragil.
Author 8 books42 followers
December 8, 2015
Hmm, agak merasa bersalah juga karena sudah lama banget saya beli novel ini sejak awal-awal novel ini terbit, tapi baru selesai dibaca sekarang.

Yah, spoiler yang saya baca di review-review lain benar-benar menghalangi saya membaca novel ini. Dan, setelah akhirnya menguatkan diri baca, novel ini sesuai sama ekspektasi saya berdasarkan review-review itu: karakter utamanya hateable. Titik.

Selain hal itu, masih banyak sih hal-hal bagus di novel ini. Terutama adegan manisnya, lumayan banyak lho~

Review lengkapnya ada di blog saya:
https://dyaragil.wordpress.com/2015/1...
Profile Image for Dhani.
257 reviews17 followers
April 5, 2014
Sepertinya novel perdana ini berhasil memukau saya dari halaman pertama. Walau terkesan buru- buru dan hurufnya kecil- kecil( kasihan ya mata saya), tapi cara berceritanya dinamis dan menarik. Sambil masih tak habis pikir dengan pilihan warna orange untuk high- heels, tapi jatuh cinta dengan tokoh Kelana, novel ini mencerminkan penulisnya. Satu kata, pinter. Quote di prolog juga keren..." Cinta itu cukup ditunggu.Tidak perlu dicari. Ketika datang orang dan waktu yang tepat, dia akan ada dan kamu akan menemukannya. Seperti cinta itu, yang juga akan menemukanmu "...
Profile Image for Esti Sulistyawan.
67 reviews11 followers
January 19, 2014
Geek, biasa didentikan dengan orang yang tertutup,berkacamata dan tidak modia. Tapi Geek di chicklit ini luar biasa modisnya, seperti mau memutarbalikkan fakta akan sosok Geek selama ini.
Chicklit ini temanya masih berkisar cinta dong ya, tapi penyampaiannya segar dan ringan. Recommended untuk bacaan di kala capek dengan pekerjaan.
Profile Image for Meida Widy.
11 reviews22 followers
June 1, 2016
Saya sedang cari pacar, eh calon suami yg kayak kelana. Kalau kamu tertarik, feel free to comment ya . .hahahhaha
Profile Image for Nur Anisah.
38 reviews53 followers
January 12, 2017
2,5/5 lebih tepatnya. Detail tentang karakternya kurang kuat, ntahlah kayak ada yg ngganjel (pintu keleus). Konfliknya juga kurang dalem (sumur kali ah).
Displaying 1 - 22 of 22 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.