Jump to ratings and reviews
Rate this book

Menjadi Selamanya

Rate this book
Bagi Jovanka Mileena menjadi sukses dan terkenal adalah segalanya. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya Jovanka berhasil menjadi penyanyi. Sayangnya kenyataan pahit kembali untuk Jovanka: albumnya tak laku di pasaran, stasiun TV tak mempedulikan dia, dan manajernya berhenti demi penyanyi lain.

Ketika Jovanka mencari cara untuk tetap bertahan di industri musik, ia menemukan lagu "Melodi Rembulan". Mendadak sorot lampu panggung kembali meneranginya: terang dan menyilaukan. Namun kemudian kematian dan kejadian misterius mulai membayangi Jovanka. Kini semua membawanya ke sebuah pertanyaan: berapa harga yang pantas untuk menjaga keabadian?

256 pages, Paperback

First published December 1, 2013

8 people are currently reading
161 people want to read

About the author

Luna Torashyngu

47 books516 followers
Namaku unik, terdiri atas: Luna, dan Torashyngu. Tentunya itu bukan nama asliku. nama asliku adalah (hee..hee..hee.. masih rahasia. tebak sendiri yaa...) Dalam bahasa Spanyol, Luna berarti "bulan". Sedang Torashyngu,walau kayak nama Jepang, aq produk lokal loh. Aq pilih nama Torashyngu gw doyan banget segala hal berbau Jepang, dari mulai masakan Jepang, musik, hingga dorama. Penyanyi favoritku Ayumi Hamasaki, BoA, dan sedikit Laruku. Sedang film Jepang kesukaanku : YOMIGAERI (bagi penggemar J-movie wajib nonton nih film. Ceritanya bagus banget! Touching dan romantis!), sedang dorama banyak yang aq suka, tapi paling terkesan waktu nonton LOVE GENERATION-nya Takuya Kimura dan Takako Matsu. Ceritanya berupa cerita cinta sederhana, tapi bagus banget. Beberapa ceritaku bahkan terinspirasi dari J-Movie dan dorama yang pernah aq tonton, walau aq gak bakal jiplak abis-abisan, gak kayak sinetron kita yang doyan banget ngejiplak punya orang (Udah gitu gak mau ngaku lagi...)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
17 (14%)
4 stars
29 (25%)
3 stars
48 (42%)
2 stars
14 (12%)
1 star
6 (5%)
Displaying 1 - 24 of 24 reviews
Profile Image for Alfian Daniear.
Author 5 books17 followers
December 27, 2013
Kesalahan yang saya lalukan sebelum membaca novel ini adalah "saya berharap terlalu tinggi".

Pertama membaca blurb yang di-share penerbit, saya ngerasa ini bakal jadi novel yang beda dalam lingkup novel remaja Indonesia. Ditambah lagi, novel ini ditulis oleh penulis yang track record-nya meyakinkan. (meski sebenarnya ini novel Luna Torashyungu pertama yang saya baca) :)

Sayangnya, dahi saya mulai mengernyit ketika membaca halaman pertama. Part pertama di bab 1 dibuka dengan sebuah adegan pada abad ke-8 (mohon dicatat). Lalu, ada jeda. Nah, setelah jeda disebutkan: "12 tahun kemudian ... sekitar tahun 1980an"
Adakah yang merasakan kejanggalan yang sama dengan saya?
Ya, seharusnya 12 tahun di atas ditulis 12 abad. (saking ngerasa terganggunya saya sampai mencoba kirim inbox langsung ke Mas Luna - sang penulis - tentang kesalahan ini. Dan beliau mengakui memang terjadi kesalahan ketik pada bagian itu).
Di halaman-halaman selanjutnya saya kembali menemukan typo. Untungnya nggak sefatal "12 tahun" itu. Entahlah, saya ngerasa editor/proof reader perlu lebih teliti dalam hal ini.

Sekarang fokus ke jalan cerita. Saya ngerasa pengkaitan tentang sejarah masa lalu Mataram dengan kisah Jovanka Mileena - sang penyanyi muda, tokoh utama dalam novel ini - kurang halus. Jadinya terkesan agak maksa. Saya penasaran, lagu Melodi Rembulan ini kan awalnya mantra yang diciptakan oleh Nyi Rarang. Nah, sebenernya Nyi Rarang nyiptain mantra ini dalam bentuk bait-bait tulisan saja atau sekalian melodi lagunya? Yang saya tangkap, lirik lagu Melodi Rembulan diterjemahkan dari mantra saja (isi lagu merupakan terjemahan dari transkrip mantra milik Nyi Rarang). Tentang irama lagunya apakah sama/tidak, saya masih ragu.

Lalu, pola deskripsi (saya juga agak bingung menjelaskannya) antar bab di bagian awal terkesan terlalu ingin membuat pembaca penasaran. Misal, di awal bab ke-sekian (maaf saya lupa bab berapa, tapi masih bagian awal, he he), fokus langsung ditujukan pada salah seorang karyawati sebuah kantor. Saya mengira karyawati ini akan mengambil porsi yang penting hingga akhir novel. Ternyata, karyawati ini .... (kalau diterusin spolier, jadi di-sensor aja, ya. He he). Begitu juga ketika menjelaskan seorang pemuda di bab lain, yang akhirnya pemuda itu mengalami nasib yang sama dengan sang karyawati. Jadi, menurut saya "kurang jebret" aja. Ngerasa, tiap awal bab di awal mulai membaca cerita yang berbeda (tidak terkait).
Secara karakterisasi lumayan kuat. Jo dan Cleo cukup dominan, juga chemistry di antara mereka sebagai sahabat membuat cerita lebih mengalir.
Ending-nya? Silakan dibaca sendiri, ya :D

Saya yakin, ide novel Melodi Rembulan ini ok punya. Hanya saja, menurut saya penggarapannya kurang maksimal. Padahal ini bisa jadi novel remaja thriller/horor yang keren di Indonesia. Jadi, secara umum saya kasih 2,5 bintang (karena nggak ada pilihan, saya pilih 2 aja - dengan pertimbangan ini bukan novel debut dari penulis). Semoga novel Luna Torashyngu ke depannya lebih mantap. Sekian :)
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
December 14, 2013
Novel horror pertama Kak Luna. Nggak kecewa sih, tapi bukan berarti suka sama novel ini.

Bercerita tentang Jovanka, seorang penyanyi yang gila popularitas. Saat dia berada di bawah roda kehidupan (manajernya meninggalkan dia demi penyanyi lain, adwal rekama untuk album kedua yang terus ditunda, stasiun TV yang ga peduli sama dia), dia memutuskan untuk pergi liburan ke rumah neneknya di Bandung. Karena ia nekat, ia malah mengambil rute jalan pintas dan mengakibatkan dia tersesat.

Jo (panggilan akrab Jovanka), tersesat ke pemukiman warga di sana. Dia tinggal di rumah penduduk yang dihuni oleh sepasang kakek-nenek. Beberapa kali Jo mengalami kejadian aneh di sana. Walaupun sudah diperingati oleh kakek-nenek untuk tidak membuka pintu rahasia di rumah mereka, dia tetap nekad membukanya. Dia pun mendapati box kaset lagu 'Melodi Rembulan'.

Setelah diaransemen dan dinyanyikan oleh Jo, lagu itu pun merajai chart dan tangga lagu di Indonesia. Popularitas Jo pun naik lagi. Namun, kejadian aneh selalu mengintai konser Jo, dimulai dari kematian para penonton satu per satu, kematian Leo (drummer band pengiring Jo), sampai kematian adik Jo. Semua orang yang meninggal itu kehilangan jantung mereka.

Di sinilah letak kebingunganku. Kenapa jantung mereka diambil oleh si setan? Pas baca penjelasan tentang Kerajaan Mataram dan seluk-beluk dendam Nyi Rarang, ga ada penjelasan kenapa harus jantung mereka yang diambil.

Satu lagi, typonya bertebaran di mana-mana. Banyak kata-kata yang tidak harus menggunakan huruf kapital, tapi malah pakai hururf kapital. Dan banyak tanda titik yang diganti jadi tanda koma. Editor dan proofreader harusnya lebih jeli lagi.

Endingnya khas kak Luna, menggantung sampe bikin muka menyerupai emoticon "-_-".

Walaupun masih banyak kekurangan di novel ini, aku maklum karena ini karya kak Luna yang bergenre horror pertama kalinya :)) Ditunggu karya kak Luna selanjutnya!
Profile Image for Dhyn Hanarun .
329 reviews202 followers
August 27, 2014
Menjadi Selamanya menceritakan karir menyanyi Jovanka Mileena, atau biasa dipanggil Jo. Jo sempat menjadi peserta ajang pencarian bakat dan akhirnya meluncurkan album pertama. Untuk mencapai semua itu, Jo rela keluar dari Oval, band yang beranggotakan Leo, Echi, Tony dan Ryan bahkan bermusuhan dengan salah satu dari mereka. Ketika karir Jo mulai meredup, Cleo, teman dekatnya yang berprofesi sebagai jurnalis, menyarankan Jo untuk berlibur. Jo menurutinya tapi sialnya dia malah tersesat dan harus menginap di sebuah rumah sederhana di desa terpencil. Di sanalah Jo menemukan lagu berjudul ‘Melodi Rembulan’. Setelah diaransemen ulang, lagu itu sukses berat dan membawa kembali Jo ke puncak. Tapi kejadian-kejadian aneh nan misterius mulai menyerang Jo, orang-orang terdekatnya dan para penggemarnya. Satu hal yang menjadi kesamaan di setiap kejadian itu, jantung korban hilang.

Menjadi Selamanya ternyata tidak seseram yang aku kira. Ceritanya bikin aku deg-degan, kadang kaget dan melotot di beberapa bagian, tapi, ya, hanya begitu saja. Padahal ceritanya yang dibungkus dengan tempo yang lumayan cepat memacu adrenalinku. Yang kusayangkan adalah penulisan dialog yang memusingkan, point of view (POV) yang dipakainya dan ketidakadaan footnote. Menurut buku-buku panduan menulis yang sudah aku baca, dialog yang diucapkan tokoh yang berbeda di taruh di paragraf baru. Tapi yang aku temui di sini adalah ucapan yang dikeluarkan satu tokoh (beserta penjelasan ekspresi wajah dan gerak-gerik tubuh) bisa hadir dalam tiga paragraf yang berbeda, pendek pula.

Baca review selengkapnya di sini --> http://dhynhanarun.blogspot.com/2014/...
Profile Image for Tika Nia.
222 reviews5 followers
October 10, 2022
Bukankah semua orang memiliki ambisi? Ya, tentu saja! Namun seperti hal lainnya, sesuatu yang berlebihan tidak akan baik. Begitupun ambisi yang berlebihan...

📼 Menjadi Selamanya 🫀
✍🏻 Penulis: Luna Torashyngu
📕 Penerbit: PlotPoint
📆 Tahun Terbit: 2013
📑 Halaman: 256
🔖 Genre: Fiksi, Mistik

Awalnya aku tertarik membeli novel ini karena judulnya. Selain itu, Luna Torashyngu termasuk penulis yang karyanya banyak ku baca. Ilustrasi covernya juga menarik dan blurbnya menambah rasa penasaran. Semuanya menjadi lengkap ketika kulihat harganya sangat terjangkau ☺️ (ya, aku membelinya dalam keadaan bekas/preloved😁).

Sejujurnya aku tak menyangka jika novel ini bergenre mistik. Novel-novel Luna Torashyngu yang pernah ku baca bergenre romance, YA, dan thriller. Berkaca pada judul dan blurbnya aku menebak genrenya YA berpadu dengan thriller serta sedikit romance. Ternyata aku salah! Bahkan di bab awalnya pun aku terkecoh, ku kira aku akan dibawa menyelidiki kasus pembunuhan berantai seperti seri Mawar Merah, ternyata tidak!

Semuanya bermula ketika karier Jovanka sedang berada di bawah. Kesulitan demi kesulitan dilaluinya bahkan ia merasa buntu. Namun itu berjalan tidak lama. Setelah album keduanya rilis, kariernya kembali melejit. Sebuah lagu berjudul Melodi Rembulan berhasil mendongkrak popularitasnya.

Namun sesuatu yang aneh kerap terjadi hampir bersamaan dengan konsernya yang membawakan lagu Melodi Rembulan itu. Kematian penonton konser, kru, anggota band dan keluarga Jo sendiri. Tentu saja Jovanka dihantui rasa bersalah. Ada apa sebenarnya? Benarkah lagu itu meminta tumbal? Tumbal atas popularitas Jo yang berarti tumbal atas ambisinya yang terlalu berlebihan? Bagaimana sebuah lagu bisa membunuh banyak orang? Lalu dimana letak mistiknya?
Tentunya aku tak kan menceritakannya😌 Nikmati sendiri rasa penasaranmu itu, dan cari tahu jawabannya di sini.

Meskipun sebenarnya aku tak terlalu menyukai genre mistik (hal-hal gaib), namun novel ini berhasil membuatku penasaran. Alur ceritanya yang cepat berhasil membuatku bertahan, menamatkannya tanpa rasa bosan.
Profile Image for Firda Augustina.
3 reviews1 follower
July 28, 2017
Kalau baca sinopsisnya, kukira ini cerita misteri yang dipecahkan detektif gitu. Ternyata horor, berhubungan dengan hantu...
Berarti ini novel tentang hantu pertama yang kubaca. Tapi aku puas :D
Membacanya sambil membayangkan film horor, dimana selalu ada permasalahan yang disebabkan oleh hantu, kemudian cara mengusir hantunya (Nyi Rarang dan Ratri) hingga akhir yang menggantung

Pokoknya puas deh. Sebenarnya kurang puas karena nggak dijelaskan alasan kenapa hantu Nyi Rarang mesti mengincar jantung korbannya. kenapa awal-awal korban yang meninggal itu bisa kebetulan orang itu, apa memang dipilih secara acak atau sengaja nggak dikasih tau biar nggantung juga -_-
yaahh sesuai ciri khas nya film2 horor deh, memang selalu menggantung dan mengagetkan dan masih mengandung misteri yang membuat otak bertanya-tanya xD
Good Job lah :D

masalah typo... hhmm lumayan banyak sekali (bahkan ada yg fatal masalah tahun dan abad xD) tapi alhamdulillah masih bisa paham ceritanya jadi termaafkan deh :D
Profile Image for Vi Ken Zu.
2 reviews
June 9, 2017
Awalnya aku cuma hunting buku, lagi ada promo gitu search, search, and search nemulah buku ini, "Oh, karya kak Luna," yodah deh beli...
Baca...
Baca...
Kok mirip film horror "WHITE" ya? Sorry sebutin merk(?)
Cuma klo di White tentang girlband gitu, sedangkan disini jovanka soloist gitu...
Terus klo d white membernya mengalami kejadian mistis satu persatu, sedangkan disini yang mengalami itu orang2 yang menyaksikan, kru, pencipta bahkan terakhir jovanka sendiri.
Maaf sebelumnya klo aku jadi ngebandingin gini, cuma rada mirip aja...
Tetep suka kok sama karya luna, asal-usul lagunya juga beda kok... buat yang udah pernah nonton white terus baca ini mungkin bakalan sama kayak aku juga...
Kemaren juga temenku ngomong "cerita ini mirip film horror yang white itu ya?"
Tetep suppory karya anak bangsa gaes...
Profile Image for rara!.
13 reviews4 followers
February 1, 2024
Sinopsis sama isi ceritanya ga nyambung. Ini harusnya genre horror. Aku kaget baca pas malem2 kok serem ya. Aku kira cuma elemennya doang taunya seluruh ceritanya kayak gitu. Terus ada beberapa plot hole juga.
Katanya "apa yang kau berikan demi keabadian?" Tapi gaada bahasan2 tentang keabadian disini. Adanya tentang kematian. Sebenernya sih seru2 aja ya, horrornya dapet banget. Tapi jadinya malah kyk nonton film horror dr awal sampe akhir ekwk
Profile Image for nasya.
782 reviews
December 9, 2022
sejujurnya nggak menyangka buku ini bakal bertema horror, karena dari karya-karya sebelumnya dari penulis yang aku baca, belum ada yang tema horror. tapi ternyata, gila... beneran horrornya sampe bikin dingin dan merinding. agak sedih karena yang berjuang bukan jo, tapi si cleo. endingnya juga sangat sangat tipikal horror sekali ya...
123 reviews
February 13, 2016
Sebuah novel yang beride sangat kompleks, mengandung unsur Horor, Mysteri, Thriller, History, Mistic, Legend bahkan sampai ada kemiripan dengan film. Khususnya Final Destination.

Kalau membaca blurbnya saya nggak sampai berfikir kalau cerita ini bakal berhubungan dengan hal-hal yang berbau mistis dan horor. Yang ada dalam pikiran saya malah cerita semodel D'Angel yang full pembunuhan-pembunuhan logis, bukannya yang mistis.

Nggak ada sisi romantis disini (padahal kan saya paling suka sama romance story). Karena itu novel ini full petualangan. Jadi jangan harap ada cowok kece yang bakal jadi kekasihnya Jo (tokoh utama). Walau sempat disebut sekali tentang hubungan Jo dan satu orang cowok yang sukses membuat saya berharap lebih. Tapi saya kena php.

Kesan horor dan mistisnya benar-benar kuat. Bayangan hantu yang mencabut jantung manusia, Nyi Roro Kidul, perkampungan di pinggiran hutan, semuanya digambarkan dengan baik. Hingga imajinasi pembaca semakin liar namun tetap terkontrol.

Bahasa Jawa sebagai bahasa beberapa orang yang dituliskan juga tidak ada masalah. Namun ada sedikit ganjalan mengenai penggunaan sebutan "garwo". Dalam bahasa Jawa saya, garwo diartikan sebagai istri namun bukan selir. Memang bisa saja itu dipakai untuk menjelaskan seorang selir raja, hanya saja orang yang sama sekali tidak dapat berbahasa Jawa bisa salah persepsi dan mengartikan Garwo (pada umumnya) itu selir.

Semuanya ditakar Luna dengan pas. Pengenalan, klimaks, antimklimaks, ending, sangat memuaskan. Tidak ada yang terburu-buru atau terlalu lambat.

Endingnya, saya merasa segala teror itu telah berakhir setelah Cleo "berperang" dengan Nyi Rarang. Tapi nyatanya tidak. Ending yang mirip Final Destination.

Keren! Tapi bintang 4 saja. Soalnya saya dibuat ketakutan sekali dengan hantu yang mengeluarkan tangan dari kaca untuk menarik jantung korbannya.
Profile Image for ALF.
36 reviews7 followers
June 25, 2015
saya memang sangat menanti-nantikan membaca novel ini, sampai-sampai saya harus berdebat sama mbak penjaga persewaan langganan saya karna novel ini gak ada dan beruntung bulan lalu saat hunting menemukan novel ini dengan harga miring jadilah saya beli untuk mengobati rasa penasaran. sebagai penggemar tulisan kak Luna, rasanya wajib bagi saya untuk membaca semua karyanya yang terbitkan, meskipun sepertinya ada yang belum saya baca seperti writer vs editor, tapi bisa dibilang semua novel kak luna pernah saya baca. saat baca sinopsis dibelakang buku, jelas saya tertarik karena ini novel pertama kak luna yang misteri.
awal-awal sampai pertengahan cerita cukup keren, sadisme dalam setiap kematian dengan jantung hilang juga agaknya unik. tapi mulai masuk bagian tengah ke belakang sayangnya ceritanya mistis banget .-. memang sih dari awal memang mistis, tapi saya berharap memang ada pembunuh disini bukan arwah gentayangan hmmm...
terus disinopsis belakang bercerita tentang jo, awal sampai tengah selalu menceritakan Jo, eh akhir-akhir yang menjadi penutup Cleo, rasanya semakin aneh karna sosok Cleo tidak mendominasi jalan cerita.
oke, sebagai novel misteri pertamanya kak Luna aku beri 3,2 bintang dulu deh karena ini bukan termasuk novel kak Luna yang menjadi favorit sekalipun tetap bagus
Profile Image for P.P. Rahayu.
Author 1 book36 followers
February 5, 2020
Malam terakhir
oleh Luna Torashyngu

3 dari 5 bintang

Jujur. Saya baru tahu kalau Luna Torashyngu menerbitkan satu novel horor. Saya pikir, Luna tidak akan mencoba keluar dari pakem dia. Hey, novel-novel thriller khas Luna itu menemani masa-masa saya baca teenlit. Hehe.

Waktu pertama kali baca, saya bisa merasakan kehororan dari novel ini. Saya pun merasa agak menyesal karena memilih membaca novel ini di malam hari. Cerita yang disajikan menurut saya menarik. Misteri yang disusun pun cukup memuaskan bagi saya. Setidaknya, Nyi Rangrang dan seluruh mitosnya itu betul-betul bikin ngeri.

Sayang, ada beberapa bagian yang terasa tak masuk akal. Bahkan, saya malah merasa sedang membaca KKN di Desa Penari. Smh. Tapi resemble aja lho, ya. Bukan berarti mirip secara keseluruhan.

Oh, iya. Saya cukup sebal sama karakter Jo di novel ini. Dia tuh, definisi spoiled-brat dan sok tahu banget. Sungguh.

Terakhir, ada twist yang memungkinkan novel ini ada lanjutanya. Haha.
Profile Image for Lady Dey.
81 reviews6 followers
October 21, 2016
the worst book i've ever read sejauh ini, hiiiks. jauh banget dari yang saya expected pas dolan ke iibf 2016 di senayan jcc. yap, beli novel ini cuma idr10k. pas baca preview nya di cover belakang, ekspektasi langsung lumayan. cover juga kasi daya tarik, so langsung cabut ke kasir. ternyataaa...

sebenernya ide ceritanya menarik. tapi sayang banget seribu sayang, eksekusinya sooo disappointing. entah ya, padahal penulis sekelas luna saya pikir gak akan semengecewakan ini, asaan baca serial golden bird itu saya bisa suka banget lho. cuma kok novel ini segini doang ya. gaya bahasanya saya gak suka. alur ceritanya yang mistis, terlalu 'norak', bukannya bikin horor dan penasaran, tapi pengen buru2 selesaiin aja.

yaaa...sekali lagi review kayak gini mah subyektivitas aja. sorry, no offense!
Profile Image for Herma.
81 reviews
January 27, 2016
sumpah, sebenernya salah waktu pas baca buku ini. ini buku horor dan saya bacanya pas malem2 sendirian pula, wheww....
karna penasaran tetep aja dilanjutin meski udah tengah malem, dan abis baca jd parno sendiri dan sering nengok kanan kiri hihihihi
keren, ceritanya ga biasa, apalagi masukin unsur sejarah juga kayanya, (bukan anak ips soalnya jd ga ngeh sejarah hiks hiks)
ngefans ama sosok cleo, cewe tomboi sahabatnya Jo, ikutan nangis pas Jo akhirnya ninggalin dia dan sempet ikutan merinding pas diakhir si cleo di datengin ama si sosok hantu ini
Profile Image for Rizki Angesti.
1 review
January 12, 2014
im a lunar. yup dari sejak saya smp sy sudah seneng banget sama novelnya kak luna yg gak mainstream gk melulu soal cinta yg menye menye. haha
tapi entaah kenapa aku kurang ngeh sama novel ini. anyway ceritanya idenya bagus banget. but i dont have any feel sama gaya tulisannya kak luna. sedikit mengecewakan mengingat sy cuman butuh waktu 2jam untuk menghabiskan novel ini. overall everythings is good. love ya Luna
Profile Image for Aulia.
18 reviews18 followers
April 17, 2022
Baca di ipusnas karena tulisan Luna Torashyngu aku percaya bagus-bagus sihhh. Tapi ternyata ga sebagus yang aku kira, terlalu "fiksi" menurutku, cuma lumayan seru sih. Dan yang sangat disayangkan, ahhhh tokoh utamanya malah mati trs malah menghantui sahabatnya, jujur kesel sih. Ya endingnya ga sesuai harapanku jadi aku kurang suka wkwk
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Putri Utami Rahmania.
32 reviews2 followers
August 3, 2016
luna torashyngu bikin novel horor? ga kebayang banget. dan hmmm. entahlah. kurang ngena dan seperti maksa gitu. apalagi saya ga suka horor, jadi ya makin aja ga menikmati. kalo action gitu masih oke sih, tapi ini hmmm.
Profile Image for Dhea Safira.
Author 8 books2 followers
October 30, 2018
Saya suka ide ceritanya, apalagi pas bagian yang menceritakan masa lalu Nyi Rarang. Jujur, thriller-nya dapat. Ending-nya juga bagus.
Cuma, saya kurang sreg dengan gaya berceritanya (entah itu narasi maupun dilaog), kesannya terburu-buru dan agak kaku. Nggak nyaman aja bacanya.
Profile Image for Fitria Wardani.
118 reviews3 followers
December 3, 2016
Cukup menegangkan meski sampai saat ini masih belum paham apa korelasi Nyi Rarang dengan jantung yang hilang pada setiap korban yang jatuh. anybody knows maybe ?
Profile Image for Merdhika Ika.
27 reviews
December 31, 2024
Ternyata genre bacaan horor kurang masuk ke seleraku, cukup nikmatin genre terkait melalui film aja kayaknya.
Displaying 1 - 24 of 24 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.