Jump to ratings and reviews
Rate this book

HEARTBREAKERS #1

Heart Attack

Rate this book
E-mail blast ke seluruh penggemar Heartbreakers:

SHOCKING NEWS, SWEETHEARTS!

Baru saja dapat berita mengejutkan dari Popster Entertainment,
Dima kita tercinta menghilang dan benar-benar menelantarkan
kariernya di HEARTBREAKERS.

Admin sudah berusaha mengorek informasi lebih dalam mengenai
keputusan manajemen mereka selanjutnya.
Dan gosipnya, HEARTBREAKERS bakal ditambah orang baru.

ORANG BARU!!!

*tarik napas, lepaskan*
OK. Sekarang Admin sudah lebih tenang emosinya, tapi tetap saja
nggak bisa membayangkan seperti apa nasib HEARTBREAKERS
ke depannya. Manajemen mereka mikir apa sih, memangnya ada
yang sanggup menggantikan orang se-perfect Dima kita?!



ADMIN SWEETHEARTS
FANBASE RESMI BOYBAND HEARTBREAKERS

240 pages, Paperback

First published December 28, 2013

1 person is currently reading
63 people want to read

About the author

Clara Canceriana

21 books55 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (8%)
4 stars
15 (25%)
3 stars
24 (40%)
2 stars
11 (18%)
1 star
5 (8%)
Displaying 1 - 26 of 26 reviews
Profile Image for Jia.
Author 30 books95 followers
Read
October 3, 2014
Ini adalah pilot project serial Heartbreakers dari Mita M. Supardi. Universenya adalah boyband terkenal di Indonesia bernama Heartbreakers, dan fansnya disebut SweetHearts. Unyu banget, ya?
Serial ini juga dilengkapi dengan lagu soundtrack.

Sudah berbulan-bulan sang editor delusional menganggap kalau Heartbreakers adalah boyband sungguhan (well, kami berharap abis ini beneran ada, sih). Dan dengan terbitnya buku ini, semoga semua pembaca di Indonesia bisa ikutan delusional setelah membaca buku ini dan menuntut Popster Management biar beneran bikin boyband ini. Lalu nanti ada casting buat tokoh Axel, Sandro, Leon, Dima. Hihihi.

Serial ini ditulis tiga penulis dan satu sama lain bisa dibaca terpisah (walaupun lebih enak dibaca dari buku pertama, sih).

Lagunya catchy banget. Cepet banget dihafal *kemudian terngiang lagunya*

Selamat membaca, semoga suka. Pokoknya.

Oh iya, boyband heartbreakers dan para personelnya bisa difollow di akun-akun ini:

Akun resmi Heartbreakers: @HB_Indonesia
Dima: @RandikaDima
Sandro: @SandroHB93
Leon: @0808_leon
Axel: @neil_axel06
Profile Image for R.A.Y.
292 reviews47 followers
March 7, 2014
Saya suka ceritanya. Gak mainstream. Gak melulu tentang gelimang dunia artis dan alam glamor, tapi juga persahabatan, impian, harapan, dan pengorbanan. Saya suka ending-nya. Bittersweet.

(Saya emang gak suka si Cewek sejak awal sih)

Pace novel ini tergolong cepat (bahkan terlalu cepat di beberapa bagian), menurut saya karena kurangnya deskripsi. Sampai sekarang masih gak ada gambaran kantor manajemennya gimana dan gimana persisnya sosok-sosok di dalam novel ini (padahal saya suka pendeskripsiannya Kak Clara di Love Disorder). Selain itu, gak ada penjabaran yang menjelaskan beberapa kemunculan tiba-tiba atau pertemuan yang terkesan "kebetulan". Gak banyak sih yang begini. Cuma agak terusik aja sekalinya ada.

Tapi saya suka banget karakterisasinya. Sejak halaman awal sudah kuat (Leon ngingetin saya ke Jeremy A.N.Jell di drama He's Beautiful--di mana ada pergantian member juga yang sama kikuknya dgn Axel. Dan saat Leon pakai kaus kuning Angry Birds, gak ada nama lain yang muncul di kepala saya selain "Tirtaaaaa!!").

Kalo disuruh milih siapa member favorit, saya pilih Sandro. Saya agak terkecoh oleh sikapnya di Intro. Kirain dia tipikal cowok flamboyan yang suka narsis dan cengangas-cengenges kayak Dayan #eaaakkk ternyata dia lebih sengak daripada Adit (kemudian FFB protes: "Apaan sih lo bawa-bawa kami segala?"). Sandro pas bete kerasa banget nyereminnya. Sandro pas lagi baik trus solider juga bikin pengin ber-kyaa kyaa dan nge-fanchant-in nama dia :p #keluarfangirlnya Leon unyu sih, tapi gak bikin saya gemas. Axel apalagi. Not my type banget. Masih menang Nawang deh :ppp

(Rendi: "Trus kapan lo nyebut nama gue, Sach?"

Gue: "Nama lo nggak ada di skrip. Pulang sana."

Rendi: "Tanjung perak lo.")

Plotnya seru, meski kadang alur yg cepat bikin agak susah enjoy. Apalagi pas ada adegan yang cuma ada dialog dan narasi sak encrit (?). Yah, tetep aja sih, saya suka kecerobohan Axel. Bikin sebel tapi malah ngasih makna ke perjuangan dia.

Yang saya sayangkan, sih, selain deskripsi yang minim, gak ada tindakan Axel (yang tersorot kamera) yang bikin "wah" dan ngasih alasan kenapa Sweethearts jadi balik memperjuangkan dia. Atau mungkin ini cuma ekspetasi dan imajinasi saya sebagai fangirl akut yang ketinggian, ya. Akan saya tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Unek-unek lain... apa, ya? Oh iya, ada beberapa dialog yang quotable dan jleb banget :p Saya suka dialog-dialog di novel ini yang rasanya tuh pas banget sama situasinya. Gak semuanya sih, cuma pas situasinya lagi serius aja. Tapi tetep aja saya suka. Bahkan beberapanya saya tandai dengan pagemarker.

Segitu aja, deh. Menanti dua buku selanjutnya.

Salam untuk Sandro.

Salam satu persatuan Sweethearts,

Rifka A.Y.
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews73 followers
October 2, 2018
Pendapatku soal novel ini habis membacanya untuk yang kedua kalinya enggak berubah. Novel ini tetap sangat menghibur dan nagih. Kali ini aku berhasil menamatkannya dalam setengah hari saja. Huehuehue...

Setelah baca ulang novel ini aku jadi inget kalau tokoh Sandro dari awal emang brengsek banget, dah. Sebagai leader pengganti Dima di sini dia digambarkan sebagai orang yang miskin empati. Dari awal dia sudah menempatkan Axel yang sudah berusaha berbaur sebisanya ke dalam berbagai posisi yang enggak enak. Axel sendiri juga bikin geregetan karena sikapnya yang cenderung pasif dan suka mengalah. Sering dia minta maaf ke Sandro padahal Sandro juga berperan banyak terhadap konflik dan permasalahan yang ada. Yang bikin lebih jengkel lagi, persoalan kesalahan teknis pun ditimpakan ke Axel, misalnya insiden mic Axel yang mendadak jadi bervolume keras sendiri waktu show.

Aku tuh paling sebel sama tipe orang kayak Sandro. Soalnya aku kayaknya pernah ngerasain sendiri rasanya jadi Axel. Udah berusaha menghadapi kecanggungan di lingkungan baru, tapi lingkungan baru itu enggak membantu proses adaptasi, malah mempersulit. Malah aku yang dianggap aneh. Malah aku yang dianggap jadi sumber masalah. Hellooo? Makanya sekarang kalau aku mau ngenalin temen ke komunitasku, enggak bakalan aku tinggal tuh temen. Bakal kudampingi terus sampai dia ngerasa nyaman ama komunitas itu. Soal udah ngerasain sendiri beratnya harus survive sendirian di lingkungan yang benar-benar baru. Kenapa lebih banyak orang enggak peka di dunia ini? (curcol curcol dan curcol).

Itulah menariknya novel ini. Dia enggak cuma bercerita soal enaknya dapat ketenaran, tapi juga proses jatuh-bangunnya di balik semua itu. Axel yang tadinya hanya bersikap polos, memutuskan bergabung dengan Heartbreakers simply biar cewek yang dia sukai terkesan langsung berkali-kali nyaris patah begitu mendapati kenyataan yang ada. Dalam hal ini, beberapa kali kata-kata tajam Sandro justru bisa menggetok kesadaran anak naif ini.

Ternyata punya kelebihan banyak seperti Axel enggak otomatis menjauhkan seseorang dari perasaan minder. Malah biasanya yang multitalenta seperti Axel justru perasaan insecurenya lebih tinggi. Sisi positifnya, yang kayak Axel umumnya susah sombong (wong dia aja enggak nyadar kalau dia tuh punya banyak kelebihan). Sisi negatifnya ya... bikin gemes orang-orang di sekitarnya, salah-salah malah mengundang taring orang iri. Untung saja Sandro dan Leon tidak menjatuhkan Axel hanya karena 'takut pesonanya disaingi'. Masalah demi masalah yang terjadi itu akibat dari pola pikir mereka yang memang belum dewasa, sih.

Di akhir, Axel baru menyadari, setelah bekerja keras dan jatuh berkali-kali, orang-orang pun bisa melihat sendiri bukti dan hasil dari usahanya. Meski ia kembali dihadapkan dengan dilema antara memilih cita-cita atau cinta.

Kirana sebagai tokoh cewek yang berfungsi mendorong Axel bergabung dengan Heartbreakers sekaligus memperberat kondisi galau Axel, benar-benar bikin sebel.
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
August 3, 2016
Judul: Heart Attack
Penulis: Clara Canceriana
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 234 halaman
Terbitan: Desember 2013

Para Sweethearts memperoleh berita mengejutkan. Dua malah. Pertama, Dima, leader boyband kesayangan mereka, HEARTBREAKERS, mengundurkan diri. Kedua, sudah ada orang baru yang akan menggantikan Dima.

Axel bergabung dengan HEARTBREAKERS untuk membuat "sahabatnya", Kirana, terkesan. Tidak dia sangka bergabung di boyband itu memiliki banyak tantangan. Leader baru yang judes, fans yang tidak terima dirinya menggantikan Dima, sampai para wartawan yang memutarbalikkan fakta hingga hidupnya amburadul.

Lalu, apakah Axel berhasil membaurkan dirinya sebagai anggota HEARTBREAKERS yang baru? Atau dia justru akan menyerah dan mengundurkan diri?

Review. Mild spoiler alert.

Pertama, saya akan memuji Gagas Media yang mau bersusah payah membuat novel ini. Soalnya kalau beli novel ini, selain dapat cerita "Heart Attack", kamu juga bisa dapat kode yang bisa dipakai untuk mengunduh single HEARTBREAKERS yang ada di buku ini. Judulnya "Mau Kamu yang Itu".

*eh, btw itu situs yang Gagas pakai untuk hosting lagunya ada di bawah manajemennya Ahmad Dhani atau bagaimana ya? Perasaan cuma ada artis-artisnya AD di sana.

Untuk ceritanya sendiri, hmm... bisa dibilang menjauhi tipikal cerita dunia artis yang penuh keglamoran. Di sini justru lebih ditonjolkan kerja keras Axel dkk. Mulai dari berusaha menyatu sebagai sebuah tim yang baru, berusaha pulih dari acara live yang gagal total, sampai masalah pribadi Axel.

Satu hal yang mungkin saya kurang suka adalah waktu Kirana dipukul dan Axel menolongnya, lalu ada wartawan yang membuat berita itu seolah-olah Axel mabuk dan memukul Kirana. Itu gak ada yang kepikiran untuk lapor polisi atau gimana yah? Itu sudah masuk kekerasan loh. Si Kirana gak ada niat lapor polisi gitu? Kalau memang lapor kan, dia bisa menuntut pelakunya sekaligus membersihkan nama Axel.

Secara keseluruhan, saya suka dengan karakter-karakter dan ceritanya. Tiga bintang untuk novel ini tambah 1 bintang untuk usaha Gagas Media dalam mengemas novel ini.

Buku ini untuk tantangan baca:
- 2014 Young Adult Reading Challenge
- 2014 New Authors Reading Challenge
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
March 12, 2014
#TeamAxel!

Jadi ini ceritanya tentang boyband ngehits di Indonesia yang ditinggalin oleh salah satu personilnya. Lalu manajemen memutuskan untuk mencari orang baru, dannn.... terpilihlah Axel. Sepanjang perjalanan, si Axel ini ternyata buat kekacauan mulu. Yang jatuh di panggunglah, yang nyanyinya berantakan gegara micnya, dll. Sweethearts -fans Heartbreakers- kebanyakan nolak Axel dan menyuruh Axel untuk keluar dari Heartbreakers, karena dia dianggep ganggu banget. Kelanjutan ceritanya? Baca sendiri~

Awalnya ngira kalo buku pertama serial Heartbreakers ini bakal nyeritain Dima, ternyata nyeritain Axel.

Baca buku ini jadi inget kdrama You're Beautiful. Kebetulan temanya sama, tentang perekrutan member baru yang malah jadi pengacau. Bedanya, Go Mi Nam -nama anggota baru di YaB- pas konsernya bener, ga pake acara jatoh segala XD

Imho, perasaan di Indonesia ini, kalo boyband/girlband merekrut anggota baru ga ada yang ampe sekejem ini deh. Pernah inget aja dulu ceribel yg nyari 2 anggota baru, trus pas kepilih fansnya pada biasa aja -dan malah langsung nyari perhatian dengan ngebuat fanbase dengan nama yang aneh-aneh-. Jadi pas baca buku ini dan tau Sweethearts langsung nolak Axel rasanya 'serius-lo-perasaan-gak-gini-gini-amat-deh'.

Dari awal udah males sama ceweknya. Berasa php-php gimana gitu. Tapi pas baca endingny langsung mikir emang salah Axel-nya juga sih..

Sedihnya ga bisa donlot lagu 'Mau kamu yang itu' karena ini buku pinjeman dari kak Rendi dan kode di pembatas bukunya ga bisa kupake sembarangan (entar kalo kupake kodenya dan ternyata kodenya cuma bisa dipake sama satu orang doang bisa mati aku -_,-).

Secara keseluruhan sih suka. Ekspektasiku tinggi banget soalnya sama serial yang satu ini -mengingat aku penggemar boyband-boyband XD-. Menunggu seri selanjutnya (prediksiku sih seri selanjutnya nyeritain Leon).

Btw, di trailer, yang jadi Axel rambutnya lurus rapi ya, kok di cover ini rada gondrong dan ikal ya?
Profile Image for Naza N.
359 reviews10 followers
October 26, 2017
Oke, ini telat banget, mengingat bukunya terbit sekitar tahun 2013. Sering sih lihat buku ini nampang di rak Gramed, tapi entah kenapa nggak ada niatan buat sekadar ngambil terus baca blurb-nya. Baru waktu ada diskonan di kampus, langsung sikat. Dan ternyata bagus! Tapi sayang nggak bisa dengerin lagunya :(

Well, awalnya, aku kesel banget sama tokoh-tokoh di sini (kecuali Axel), because everybody seems to be a b***h towards him. I mean, calm down, people! He's still a rookie dan dia berusaha buat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya , dan nggak ada seorang pun yang berniat bantuin dia. Untunglah Vi cool banget orangnya. Suka lah sama dia, meskipun porsinya dia cuma sedikit di buku ini.

Dan... aku suka banget dengan chemistry antara Axel, Sandro, dan Leon (meskipun awalnya kesel juga sama Sandro yang judes macem cewek PMS--tapi dia lovable banget ternyata!--dan Leon yang kelewat cuek). Aku juga suka dengan penggambaran novel ini yang nggak melulu menceritakan keglamoran dunia selebritas. Di balik semua yang mereka dapat, banyak hal yang nggak mengenakkan yang harus mereka alami.

Cuma sayang, aku kurang bisa memvisualisasikan tokoh-tokohnya karena minim deskripsi. Alurnya pun cepat banget, jadi kadang aku masih awang-awang gitu waktu peralihan adegan. Tapi overall bagus kok, cocok dijadikan bacaan buat yang butuh sesuatu untuk menyegarkan pikiran.

Dan... yang aku nggak suka banget adalah... Kirana! Duh, seriusan, eneg sama cewek ini. Entah sejak awal aku sama sekali nggak dapet feel sama dia.

Tapi ending-nya benar-benar memuaskan *insert evil grin here*. Lanjut buku kedua, ah! :D

Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
February 26, 2016
review lengkap http://kubikelromance.blogspot.com/20...

Boyband yang sedang naik daun, Heartbeakers kehilangan leadernya, Dima. Tidak ada yang tahu kemana dia dan alasan meninggalkan karir yang sedang gemilang, pihak manager pun membuat langkah cepat dengan mencari pengantinya, dan menganggap kalau Dima keluar dari grup. Tanpa memerlukan waktu yang lama, manager Popster Entertainment tidak sengaja melihat penampilan Neil Axel ketika bermain piano dan langsung menawarinya. Axel adalah anak dari konduktor terkenal Indonesia, Robertinus. Dengan nama besar ayahnya, pasti kemampuan Axel tidak diragukan lagi.

Sepertinya bagian yang paling sulit dari cinta adalah memahami makna cinta itu sendiri.


Axel sendiri sebelumnya tidak tahu tentang Heartbeakers, karena orang yang ditaksirnya menyukai boyband tersebut dan di waktu yang sama dia mendapati tawaran untuk mengisi posisi yang kosong, dia langsung menerima tanpa berpikir panjang, agar dia lebih bermakna bagi Kirana kalau menjadi salah satu anggota boyband favoritnya itu. Sebelumnya dia hanya bermain Solo, bernyanyi, bermain piano dan menciptakan lagu, tidak pernah terpikirkan kalau akan menjadi salah satu anggota boyband.

"Tapi, kalau buat gue, impian itu adalah sebuah alasan lo untuk hidup. Alasan kenapa lo ngelakuin semua yang lagi lo lakuin sekarang."


Awalnya berat, anggota yang lain tidak bersahabat dengannya, terlebih Sandro, leader yang baru. Axel terlalu kaku dan grogian, dia sering melakukan kesalahan karena sikapnya itu dan membuat Sandro merasa terganggu. Tidak hanya konflik dari dalam yang menguji Axel, pihak luar, baik wartawan ataupun hater sering membuat gosip yang membuat Axel down, ada keretakan antara personil lah, Axel yang melanggar peraturan managemen kalau seharusnya tidak boleh mempunyai kekasih sampai nama besar ayahnya yang hanya dipakai untuk mendongkrak popularitas, padahal dia sudah mulai meikmati profesi barunya dan yakin kalau menyanyi bersama Heartbeakers adalah passionnya, impian yang sebenarnya, ia ingin menunjukkan kalau tanpa nama besar ayahnya dia mampu, semua cobaan itu membuat Axel ragu apakah langkah yang ia pilih salah.

"Tiap orang punya sesuatu yang berbeda dari orang lain. Itu yang bikin special." Sandro kemudian menambahi.

Jujur saja, sebenarnya saya sedikit kecewa dengan seri pertama ini, ekspetasi saya terlalu besar. Ketika tahu nama-nama penulis yang akan mengisi serial ini, saya sedikit was-was. Mereka sebelumnya sangat familier dengan cerita yang berbau Korea, dan saya sudah mulai jenuh dengan cerita seperti itu, mending kalau terjemahan dari novel-novel Korea, saya nggak ada masalah, saya sudah bosan setengah mati dengan cerita Indonesia yang bernuansa drama Korea, masa atau trennya sudah mulai luntur. Alasan kedua adalah saya pernah membaca novel Indonesia yang juga mengambil tema boyband dan itu 'meniru' managemen seperti yang ada di Korea, jatuhnya aneh banget, walau punya sedikit kesamaan tetap saja kita mempunyai kebudayaan dan cara yang berbeda, terlalu dipaksakan dan ceritanya sama sekali menjadi tidak menarik. Saya suka boyband juga kok, dulu, tapi kiblat saya boyband barat. Saya kurang mengikuti musik atau boyband Korea, hanya beberapa, walau sesekali menonton dan sedikit membaca tentang managemennya.

Walau masih sedikit terasa boyband Koreanya (salah satu syarat anggota nggak boleh punya pacar, misalnya), untungnya nggak sampai keblabasan, saya mengharapkan boyband rasa Indonesia, yang mudah diterima dan nggak terlalu delusional, toh ini novel asli Indonesia. Yang bikin kecewa itu konfliknya, nggak ada yang baru, sesuatu hal yang sering terjadi di dunia showbiz, seperti yang saya utarakan di atas dan saya ingin lebih dari sekadar itu, misalnya chemistry antara anggota yang lain lebih diperdalam, saya sama sekali nggak merasakan kedekatan mereka, kalau Axel wajar dia masih anggota baru, beda dengan Sandro dan Leon yang sejak awal udah gabung juga jarang di bahas, cuma Leon maniak game dan Sandro orangnya jorok, nggak suka rapi. Untuk buku pertama, saya berharap sejarah dari Heartbeakers atau tentang mereka lebih banyak di ulas, terlebih Axel adalah anggota baru, sebagai pembaca, saya seperti Axel, nggak tau apa-apa kemudian langsung disodorkan hal yang besar. Yah, mungkin akan dibahas lebih dalam di buku selanjutnya melihat masih akan ada tiga seri lagi (kalau nggak salah), dan saya menebak seri keempat dari sudut pandang Dima, saya malah sangat penasaran denganya, alasan kenapa dia pergi meninggalkan grup menjadi tanda tanya besar.

Soal karakter, ini juga kurang digali lebih dalam, kurang spesifik terlebih untuk Sandro dan Leon (iya iya, dibuku selanjutnya), untuk Axel saya terbantu dengan melihat teaser di youtube, untung yang meranin cowoknya cakep coba kalau nggak sesuai bayangan, tambah kacau deh :p, sedikit mirip sama Afgan tapi dapatlah karakternya yang kaku, gampang gugup dan sedikit nerd, sesuai dengan bayangan saya ketika membaca buku ini. Saya nggak suka Kirana, tipe cewek yang sering muncul di drama Korea, menye-menye dan nggak kuat, hubungannya dengan Axel juga nggak jelas, nggak ada chemistry sama sekali. Kurangnya pendalaman karakter dan konflik yang mainstream inilah yang membuat cerita ini nggak berkesan bagi saya.

Kelebihannya, selain karakter Axel yang dapat (hanya dia saja), saya acungin jempol buat bagian promosi atau pembuat ide menyertakan lagu sungguhan, itu yang membuat saya ingin membaca buku ini, menarik sekali. Ini kali kedua saya mendapati sebuah buku yang disertai lagu, seperti nyata, sebelumnya ada Dewi 'Dee' Lestari dengan buku Rectoverso. Ditambah ada akun sungguhan untuk para personilnya, walau sekarang udah umum, ada interaksi dengan pembaca dan seperti sunguhan. Lagunya juga enak didengar :D.

Saya berharap untuk buku selanjutnya kisah dibalik terbentuknya Heartbreakers dijelaskan, karakternya dipertajam lagi, kesibukan anggotanya atau perkembangan hubungan mereka lebih banyak dibahas. Boyband nggak akan berhasil kalau nggak ada kekompakan dalam personilnya, dan saya harapkan itu lebih ditonjolkan, konfliknya lebih beragam lagi biar tambah menarik, sayang banget kalau disia-siakan karena menurut saya konsep cerita ini sebenarnya bagus banget, dan para personilnya bisa sangat berkesan bagi pembaca :D.

Buat penggemar boyband dan yang butuh bacaan ringan, buku ini bisa menjadi pilihan :D

3 sayap untuk para Sweathearts
Profile Image for Pie ..
Author 3 books
January 26, 2021
Reviewed di Story Instagram @tifa998
Sudah dihiglight di bagian recommended books
Mau review di sini, tapi karena terlanjur di story jadi nggak bisa di-copas. Mau ditulis ulang tapi kayaknya aku nggak kuat, reviewnya lumayan panjang.
Profile Image for Acipa.
141 reviews12 followers
June 26, 2014

“Tiap orang punya sesuatu yang berbeda dari orang lain. Itu yang bikin spesial.” (hal. 198)

Judul: Heart Attack
Penulis: Clara Canceriana
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 240 halaman
Rating: ★★★
Harga: Rp. 55.000,-

---

HEARTBREAKERS sedang bermasalah, selain karena leader mereka—Dima—menghilang, mereka juga harus menemukan anggota baru. Beruntung, Pak Dedy—managing director Popster Entertainment—sudah menemukan orang yang tepat menurutnya untuk ditempatkan dalam posisi lead vocal, Neil Axel Tjahyadi. Axel menyetujui penawaran tersebut dengan alasan bahwa dengan bergabungnya ia ke dalam boyband tersebut, akan membuat seseorang merasa kagum kepadanya, Kirana Angelica.

“Dalam interaksi manusia, tidak ada hal yang mudah. Juga tidak ada yang menjadi standardisasi dalam sebuah pertemanan. Jadilah diri kalian apa adanya. Terima rekan kalian apa adanya,” (hal. 112)

Sayangnya, bukan rasa kagum yang ia dapat dari Kirana, melainkan hanya sebuah tanda selamat–which is–biasa aja. Belum lagi, personil dari HEARTBREAKERS yang menurutnya jauh berbeda dengan apa yang dilihatnya di televisi. Sandro, yang kini menjadi leader, aslinya ternyata galak dan Leon, si maniac gamer yang ternyata cukup menyebalkan.

“Bukan masalah bagaimana lo bisa terpilih, tapi bagaimana lo justru menunjukkan tanggung jawab lo. Ini bukan hal mudah, San, tapi gue percaya lo bisa dan lo mampu, kok. Ini proses. Lo hanya belum tahu cara apa yang harus lo lakukan.” (hal. 99)

Belum lagi, masalah datang bertubi-tubi ketika Axel sedang berjalan-jalan di mal bareng Kirana. Banyak yang menuduh kalau mereka berpacaran, padahal sebelumnya Axel menyatakan dalam press conference kalau ia tidak memiliki hubungan apapun dengan seorang perempuan. Masalah makin membesar ketika banyak fans HEARTBREAKERS (Sweethearts) yang menolak Axel bergabung dalam boyband tersebut, wartawan yang memutarbalikkan fakta, serta serentet masalah lainnya yang tidak Axel duga ketika ia menjadi seorang public figure.

“Hidup itu seimbang. Akan ada pro dan kontra. Nggak akan semua orang memojokkan kamu, Dek. Meski banyak haters di luaran sana, selalu ada satu dua orang yang mencintai kamu apa adanya.” (hal. 186)

Lalu, bagaimana ya kisah selanjutnya? Akankah Axel bertahan dengan cobaan-cobaan itu dan berhasil menyelesaikan masalahnya? Bagaimana hubungannya dengan Kirana? Dan bagaimana keberhasilannya dalam HEARTBREAKERS bareng Sandro dan Leon? Baca selengkapnya di Heart Attack.

***

“Tapi, kalau buat gue, impian itu adalah sebuah alasan lo masih hidup. Alasan kenapa lo ngelakuin semua yang lagi lo lakuin sekarang.” (hal. 188)

Yeay, berhasil juga menamatkan buku ini, padahal sudah cukup lama menggapai-gapai dari rak buku. Walaupun ceritanya tidak sesuai dengan ekspetasi awal, tapi tetap senanglah. Karena apa? Karena sekarang aku sudah terkena virus Heart Attack, itu-artinya-sekarang-aku-jadi-fans-HEARTBREAKERS-sebut-saja-aku-Sweetheart ❤

“Ya, lo egois kalau gitu. Semua itu berimbang. Ada hitam putih. Ada suka benci. Kalau lo berharap semua suka sama karya lo, mending lo bikin kolonial sendiri!” (hal. 65)

Dimulai dari cerita, sebenarnya bukunya nggak terlalu banyak membahas tentang kemewahan bagaimana menjadi seorang artis dan kemeriahan showbiz, tapi lebih kepada bagaimana perjuangan tokoh-tokohnya, khususnya Axel dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi, apalagi dia baru bergabung dalam boyband terhits di Indonesia saat itu (?)

“Hm, saya juga nggak paham, kenapa semua orang memandang sebelah mata dan hanya mau tahu hasil yang baik. Mereka mengabaikan proses di belakang semua itu.” (hal. 185)

“Ada, kok. Tapi, kalau saya nyerah gitu aja, saya bukan kalah sama kondisi, tapi kalah sama diri saya sendiri. Dan, musuh manusia yang sebenarnya kan bukan haters atau siapa pun di luaran sana. Tapi, diri sendiri.” (hal. 185)

Beberapa aturan yang hampir diterapkan di banyak boyband adalah seperti dilarangnya berpacaran dari anggota-anggota boyband itu sendiri. Mungkin, bisa jadi mempengaruhi hasil penampilannya. Makanya, dalam cerita ini juga, diceritakan kalau anggota HEARTBREAKERS nggak boleh pacaran, jadi deh ending romance-nya agak menggantung.

“Bukan masalah hak, tapi kalau lo bisa nyingkirin ego lu, itu artinya baru peduli sekitar. Lo tahu? Lo terlalu ansos.” (hal. 119)

“Kalau lo sulit percaya dengan diri lo sendiri, seenggaknya kasih orang lain buat percaya, kalau lo itu emang mampu. (hal. 197)

Kalau dari semua karakternya, aku sih lebih suka Aila, kakaknya Axel. Karena Aila ini tipe kakak yang penyayang dan perhatian sama adiknya *iya beda banget sama aku, haha*. Nah, kalau anggota HEARTBREAKERS sendiri, aku lebih suka Leon, kalau diperhatikan sih mungkin tipe childish yang unyu, dan memang sih serial keduanya, Heart Out menceritakan tentang Leon ini, nanti kita review ya :)

“Musik memang penyembuh luka hati. Tapi, yang paling membebaskan perasaan adalah kata-kata yang jujur. That’s the hardest part of love, I think.” (hal. 146)

Sepertinya bagian yang paling sulit dari cinta adalah memahami makna cinta itu sendiri. (hal. 147)
Profile Image for Ifnur Hikmah.
Author 5 books13 followers
August 21, 2014
Heartbreakers, sebuah boiben yang sedang naik daun tiba-tiba ditinggalkan oleh leader sekaligus lead vocal mereka, Dima. Popster Entertainment langsung mencari pengganti Dima. Ketika menonton konser sebuah sekolah musik, Dedy, managing director Popster suka sama Axel dan menawarkan Axel untuk bergabung dengan Heartbreakers.
Axel yang pemalu, rendah diri, dan enggak tahu impiannya apa menerima tawaran itu semata karena kecengannya dia suka sama Heartbreakers. Axel pun pindah ke apartemen Heartbreakers dan beradaptasi dengan dunia baru yang enggak pernah dibayangkannya sebelumnya. Belum lagi sikap member lain, Sandro dan Leon, yang kurang bersahabat. Dan para anti-fans yang ingin dia mundur. Plus skandal-skandal lain, membuat Axel bertanya-tanya apa iya dia pantas ada di Heartbreakers?
And the rest is history.
Gue baca novel ini iseng aja, karena pengin baca novel ringan yang bisa langsung dikelarin semalam. Heart Attack adalah pilihan yang tepat. Novel ini ringan, ditujukan buat remaja delusional yang suka mengidolakan seseorang (baca: fangirl), dan konflik yang ada pun sudah sering diangkat. Meski gue bukan remaja lagi tapi masih delusional aka fangirl, gue rasa gue akan menikmati novel ini.
Sorry to say, but I’m not. Gue dulu suka sama tulisan Clara di Rain Affair, tapi kenapa gue enggak bisa nyambung dengan gaya menulis Clara di sini? Clara memakai kalimat pendek-pendek dan minim deksripsi. Bahkan deskripsi tokoh-tokohnya aja kurang jelas sampai-sampai gue mengira-ngira sendiri. Oke, mungkin nanti ada buku sendiri buat Leon dan Sandro, tapi gue enggak bisa mengira-ngira Axel ini gimana. Masalahnya, ketika baca novel ini, dengan posisi mereka di boiben itu, menggiring pikiran gue ke beberapa idol Korea (gue jelasin nanti).
Kedua, konflik yang diangkat itu-itu aja. Skandal dan masalah dengan pers dan fans, plus di antara anggota. Gue lebih suka jika Clara fokus membangun chemistry antara member Heartbreakers ini. Dan Kirana, apa-apaan tuh. Selain gue enggak nangkep chemistry antara Kirana-Axel, keberadaan dia yang tipikal cewek Korea (lemah-oh-so-miserable) bikin gue eneg haha *ini sih persoalan pribadi gue yang enggak pernah suka sama cewek kayak begini*.
Concern utama gue ketika baca novel ini adalah, gila, sense of Korea-nya berasa banget. Tanpa setting di sana dan memakai tokoh dari sana, cita rasa Korea kerasa banget di sini. Pertama, pemakaian konsep boiben ala-ala Korea. Kenapa sih enggak bikin boiben ala-ala Indonesia. Toh boiben Indonesia juga enggak kalah keren (for example: 5Romeo). Pembagian posisi seperti ada leader, ada lead vocal, lead rapper, sub rapper, penyebutan personil dengan sebutan member, dan tinggal bareng di apartemen. Dooh, itu kan Korea banget. Western boyband enggak kenal tuh yang kayak gitu. Masalahnya, di boiben Indo juga enggak ada. (Untung enggak bikin mereka tinggal di dorm, haha). Soalnya dari awal gue berharap ini cerita boiben rasa Indonesia. Coba deh Clara riset soal boiben Indonesia dan menggali kehidupan boiben Indonesia kayak gimana, mungkin bisa ngasih pengetahuan baru sama pembaca tentang industri musik Indonesia, khususnya boiben.
Dan juga, seperti yang dibilang di atas, deskripsi yang minim bikin gue mengawang-awang mikirin tokoh-tokoh ini kayak apa. Jika lo punya basic experience atau basic knowledge soal Korea, gampang banget lo mengasosiasiakan tokoh-tokoh ini sebagai siapa. Let’s say, Dima as Kris EXO. Why? Karena dia leader yang ninggalin boiben yang ngebesarin namanya (oke, mungkin ini karena timing yang pas aja antara kasus Kris dan ketika gue baca novel ini). Sandro as Suho EXO. Why? Karena dia leader yang sakit hati ditinggal (Meski Suho bukan leader pengganti, tapi kan dia teman baiknya Kris, hehe). Axel as Jonghyun SHINee. Why? Karena gue suka sama Jonghyun dan enggak ada deskripsi soal Axel jadi Jonghyun dengan gampangnya memenuhi otak gue dan bikin gue mikir Axel is Jonghyun. Simply because he is lead vocal, jago bikin lagu, anak mami, punya kakak cewek yang sayang sama dia, dan sikap kekanak-kanakannya. That’s so Jonghyun. Masalahnya, gue enggak pernah suka membaca dalam keadaan kayak gini. Gue pengin ketika membaca, tokoh di novel itu muncul sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai orang lain. *oke, ini masalah pribadi sih*. Makanya gue selalu suka dengan karakter yang kuat dan jelas, karena dia bisa muncul sebagai dirinya sendiri.
*sigh*
Tapi, salut untuk tim promosi dan pencetus ide serial ini. Karena pasarnya jelas dan promosinya sesuai pasar jadi hype deh ini serial. Mana lagunya beneran ada lagi (meski gue geuleuh baca liriknya, Ewww…) Gue sih berharap di novel-novel selanjutnya mengalami peningkatan dan bisa bikin pembaca mengenal Heartbreakers as in Heartbreakers. Bukan Heartbreakers as another boyband.
(Dan secara anaknya paling anti berhenti baca serial di tengah-tengah, gue masih menunggu buku selanjutnya).
Terutama cerita Dima.

Salam,
Fangirl yang gagal dibikin delusional oleh Heartbreakers tapi masih menunggu gebrakan mereka selanjutnya.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
March 8, 2014
Aku mau... kamu yang itu

Kamu yang lucu..cu...cuma kamu

Aku nggak biasa kalau kamu ga ada

Cuz I miss you so..o..only you


Itulah sepenggal lagu dari HEARTBREAKERS, boyband yang baru saja melucurkan formasi barunya setelah ditinggalkan oleh leader-nya Dima. Kali ini HEARTBREAKERS beranggotakan dua personil lama yang telah kamu kenal, Sandro dan Leon, serta seorang pendatang baru, Axel. Mari kita berkenalan dengan masing-masing personil HEARTBREAKERS (HB).

Sandro (@SandroHB93). Kalau kamu tergabung dalam Sweethearts (sebutan untuk fans HB), kamu jelas tidak asing dengan Sandro. Sepeninggal Dima, Sandro-lah yang ditunjuk untuk menjadi leader. Gayanya yang cool selalu menarik perhatian khususnya para wanita. Sempat terdengar kabar jika Sandro tidak akur dengan personil baru, Axel. Namun hal itu segera ditepis baik oleh pihak manajer, Wira, dan oleh Sandro sendiri. Yang pasti gaya kepemimpinan Sandro akan berbeda dengan Dima.

Leon (@0808_leon). Cowok imut yang gemar main game ini memiliki suara yang merdu. Terkadang dia disebut the baby di HB karena terlihat kekanak-kanakan. Namun jangan salah, penggemar ice chocolate ini bisa tegas juga apalagi kalau menyangkut kedua rekannya di HB. Memang sih diantara personil HB lainnya, Leon yang jarang tersentuh gosip.

Axel (@neil_axel06). Pendatang baru yang menggantikan posisi Dima, sempat diterpa isu miring. Konon kabarnya dia bisa masuk ke HB tanpa seleksi karena ayahnya yang seorang konduktor ternama. Siapa yang nggak kenal Robertinus, musisi tenar itu? Tapi apakah Axel adalah salah satu artis aji mumpung? Yang pasti, karen lahir dari keluarga seniman, Axel menguasai permainan piano dan gitar. Dia juga bisa menciptakan lagu karena pernah bersekolah di Rendezvous Music School. Memang sih penampilan Axel di panggung masih belum sebaik kedua rekannya. Malah sempat ada kejadian dimana Axel terjatuh saat menyanyi di atas panggung. Ups... malunya. Gosip terhangat tentang Axel yang beredar adalah kabarnya dia pencandu minuman keras dan sering berlaku kasar pada pacarnya. Baru-baru ini wartawan menemukan dia dengan seorang wanita yang menderita luka lebam di parkiran sebuah mall. Wah... bagaimana nasib HB ya? Dan siapa wanita yang bersamanya di tempat parkir itu?

selanjutnya baca di http://wp.me/p204rz-16w
Profile Image for Aesna.
Author 3 books13 followers
April 12, 2014
HEART ATTACK.
Penulis: Clara Canceriana
Penerbit: Gagasmedia.

Aku baru tahu kalo PLnya itu kak Michan.
Jaelah ka, bilang dong dari dulu.

Well, secara keseluruhan, aku suka sama ceritanya. Dengan perubahan yang ekstrem dan anti mainstream, ini bisa aku kategorikan sebagai novel yang kreatif dan gak hanya berkutat dengan masalah percintaan yang itu-itu saja. Dan penambahan bonus lagu yang kaya dinyanyiin boyband beneran menurutku merupakan salah satu ide yang cerdas buat merasuk ke dalam jalan ceritanya.

Dari segi tokoh dan penokohan, Sandro unggul jauh dari tokoh lainnya, mulai dari dialog yang pas sampai konsistensi tentang kejutekannya, patut diacungi jempol untung mbak Clara.


Sementara itu, alesan-alesan kenapa aku cuma ngasih tiga bintang adalah:
1. Cover.
Maaf ya kak, saya gak suka, yaa cuma personal aja sih ini. XD
2. Karakter
Ada dua yang pengen aku bahas. Pertama, tentang Kirana, menurutku, ini tokoh yang paling jelek penggarapannya, kenapa? Nih tokoh gak ada bagus-bagusnya, cuma ada pengkhianatan dan pengungkapan cinta yang dilariin ke orang lain, katanya dia sahabat sekaligus penyuka tokoh Axel, tapi gak ada feel dan chemistrynya sama sekali. Yeah, bagiku, Kirana disana terlalu hitam.
Kedua, tokoh tambahan (Gio dan Rian) #ehinijaditigaya? hehehe. Harusnya pilih salah satu aja, Gio gak terlalu jelas, Rian yang bagus, kenapa harus masukkin Gio ke dalam cerita? Gak ada efeknya kalo diilangin juga.
3. Ending
Terlalu cepet, berasa pengen buru-buru udahan.

Mungkin itu aja ya kak Clara dan kak Michan.
I hope next novel bisa lebih baik lagi.
:)))



36 reviews
June 17, 2014
Heart Attack. Pembuka pertama seri HeartBreakers dengan sorot utama Axel sebagai anggota baru boyband HeartBreakers.

Novel ini ringan. Penuh dengan segala - gala yang berbau - bau kehidupan artis, dan dunia permusikan.
Ceritanya menurutku seru, tapi aku tidak terlalu suka dengan nasib sial yang terus - terusan menimpa Axel. Its just annoying. Not my cup of tea. Selain itu, mungkin juga runtutan klimaks dan anti klimaks terlalu berdekatan hingga aku tidak bisa sempat bernafas, ehh udah sesak nafas lagi. Dan itu nggak enak ._.


Tapi novel ini bagus kok! Cocok buat remaja, apalagi yang suka dengan kehidupan permusikan!

3 Stars!


*mau nambah review. Maaf banget tapi karena aku hobi banget musik dan emang kritis banget sama suara. Aku rasa di kehidupan nyata lagu "mau kamu yang itu" yang katanya HITS banget gak bakal laku. Nyanyi kurang power padahal suaranya bagus. Terus pecah suaranya kurang greget. Malah jadi kayak koor. Kalau boyband, mereka nggak bakal pecah suara, tp nyanyi sahut"an. Terus dari lirik. Sorry but the lyric to cliche and picisan. Aku lebih suka lirik lagu Hanna di Interlude. Sori banget aku kritik gini :" :" *
Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
June 5, 2014
Ini novel sampai buku berapa sih? baru dua yang keluar dan gak sabar kepingin baca cerita Sandro. *Penasaran cewe mana yang disukai sama dia*

Cerita di novel ini tentang Neil Axel.
Sebagai seorang pemuda yang hanya tahu secuil tentang boyband Heartbreaker tetiba di rekrut. Demi menyenangkan pujaan hatinya akhirnya dia masuk boyband yang sedang mencari pengganti personil yg tetiba menghilang hanya meninggalkan secari kertas.

Di sini di ceritakan tentang harapan, impian dan persahabatn. Cinta memang ada hanya saja lebih kental ke persahabatan.

suka dengan kata "Saya" yang selalu dipakai Axel.
tapi kadang kala gue gemas dengan Axel selalu menggunakan kata Saya ke personil yg lain. Kalau ke orang yang lebih tua kagak masalah ya bo..
Hahaha.

*Del, ini aja kok dibahas* *gampar*

Sekian ;)
#TeamSandro & #TeamAxel
Profile Image for Rendi Febrian.
Author 5 books82 followers
December 7, 2015
I'm so sorry mbak Michan. I can't like this book. Bahkan, saya nggak habisin, padahal sisa beberapa puluh lembar lagi. Saya langsung baca akhirannya dan saya langsung... hmmh, gitu ya.

Not my cup of Arak. Kayaknya yang kedua better, ya. Saya suka aura-nya si... siapa ya namanya? Oh, Leon. Kayaknya cool aja gitu dia. Ooh!
Profile Image for Dre Septia.
27 reviews13 followers
January 8, 2015
Nggak suka. Tokohnya menye dan tipikal sinetron banget, masa iya segala kesialan nimpa dia? Terus, ending kayak diburu-buru pengen selesai aja gitu. Untuk pembuka serial, sayang yaa, kayak kurang mateng konsepnya siiih. yah mungkin di seri berikut bisa lebih mateng. hope so.

Profile Image for Jenny Faurine.
Author 18 books181 followers
November 7, 2014
3.5 stars.

Dari awal memang suka dengan karya-karyanya Clara Canceriana.
Hm, sekarang resmilah gue jadi SWEETHEARTS! HAHAHA.
Tapi gue lebih suka Sandro. Hm, penasaran sama kisahnya Leon. Semoga ceritanya Sandro nggak lama-lama ya keluarnya.

Habis ini baca Heart Out! (Leon) Yeay!
Profile Image for Oky.
38 reviews1 follower
April 29, 2014
Masih kepo kemana pergi nya si Dima. Pas Dedy minta Sandro Leon Axel camping buat bikin mereka kompak sebagai team, jdi inget Team A WIN nglakuin hal yg sama.
13 reviews
January 12, 2016
Biasa aja sih menurutku, gak ada yang spesial. Karakter masing masing personilnya kurang kuat, gak berhasil ngebuat aku daydreaming.
Profile Image for Emilya Kusnaidi.
Author 3 books40 followers
April 24, 2017
Sebetulnya, saya kadung baca buku seri yang keduanya dulu baru buku ini. Yaitu Heart Out karangan Fei yang reviewnya bisa dibaca disini

Sayangnya, buku pertama dari seri Heartbreakers ini kurang 'dhuar' buat saya. Rasanya agak ... kosong bila dibandingkan dengan sekuelnya. Oke, memang penulisnya beda, sih. Tapi tetap saja saya berharap bahwa kepenulisannya bisa seritme, seperti seri Glam Girls dari penerbit yang sama.
Entahlah, bagi saya ceritanya kurang mengalir lancar. Adegan per adegan digambarkan cepat-cepat sehingga nggak dapat feel-nya. Percakapannya flat dan kurang greget.

Yang paling mengganjal buat saya adalah penokohannya. Karakter Axel kurang kuat dan saya tidak bisa merasakan kegamangannya ketika mulai bergabung ke HB. Namun terlebih lagi, saya tidak menyukai Kirana sebagai love-interest Axel

Akhir kata, dua bintang dari saya. Masih mencari seri ketiganya :)
Displaying 1 - 26 of 26 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.