Jump to ratings and reviews
Rate this book

The One You Love

Rate this book
Lima tahun lalu, Merry Mulia mengalami tragedi kecil yang memalukan, lalu Aditya Darmawan muncul dan menyelamatkannya dari situasi rumit. Kebaikan pria itu meninggalkan kesan mendalam di hati Merry.

Kini, mereka bertemu kembali di saat Aditya sudah menjabat COO salah satu anak perusahaan yang menaungi perusahaan tempat Merry bekerja. Sosok Aditya semakin tak terjangkau dan Merry menutupi perasaannya rapat-rapat.

Namun, seiring waktu Aditya justru menunjukkan sikap berbeda. Pria itu menunjukkan keseriusannya dan melimpahi Merry dengan perhatian serta segala fasilitas yang diidamkan wanita, dari harta hingga perawatan kecantikan. Aditya seolah mendorong Merry naik kelas dan status sosial.

Meski bahagia karena perasaannya bersambut, Merry dihantui pertanyaan besar; apakah Aditya sungguh-sungguh tulus mencintainya atau sedang berusaha mengubah Merry menjadi sosok wanita yang tak bisa lelaki itu miliki?

320 pages, Paperback

Published September 24, 2023

5 people are currently reading
11 people want to read

About the author

Astrid Zeng

10 books37 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1 (5%)
4 stars
7 (41%)
3 stars
6 (35%)
2 stars
3 (17%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 3 of 3 reviews
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
May 17, 2024
Actual rating: 2,5

Buku ini emang bukan mangkukku aja. Penggambaran karakternya kurang cocok dengan selera plus rasanya agak kurang konsisten, terutama karakter Merry yang emang nggak jelas dia lebih ke A atau B.

Jadi, ceritanya Merry diselamatkan Aditya saat pernikahan salah satu sahabat mereka. Lima tahun kemudian, keduanya kembali dipertemukan dan menjadi lebih dekat, lebih dekat dari sekadar teman atau sahabat. Puncaknya, Aditnya melamar Merry. Beberapa orang melihat hubungan mereka terlampau singkat untuk naik ke tingkat yang lebih serius, Merry pun awalnya ragu. Sampai pernikahan terlaksana, tidak ada yang berubah, tidak ada yang aneh. Sebelum Merry mendapati bahwa Aditya masih memiliki bayangan akan wanita yang dicintainya di masa lalu.

Sekilas, kehidupan Merry macam Cinderella. Dari yang awalnya nggak punya apa-apa, menjadi apa-apa, apalagi dapat pasangan yang istilahnya "magnet" buat para wanita lajang. Formula cerita semacam ini memang banyak dipakai dan nggak memungkiri, dengan eksekusi yang baik, aku suka membaca trope serupa. Masalahnya, karakter Merry ini agak mengganggu.

Pertama, nggak jelas apakah dia ini maunya jual mahal dulu atau tipe yang langsung gas karena beberapa kali sifatnya berubah. Kedua, dia terlalu kikuk. Parah sampai kupikir, apakah memang ada orang semacam ini? Well, mungkin ada, ya, karena nggak pernah ketemu bukan berarti nggak ada, tapi rasanya agak keterlaluan polosnya. Kalau boleh diibaratkan, selama membaca karakter Merry yang begini dan begitu berasa lagi lihat karakter di sinetron saluran ikan terbang yang disakiti sama tokoh antagonis tetap legowo. Segreget itu.

Ketiga, emosinya dull. Harus kuakui, susah menaruh simpati ke karakter-karakter di sini karena emosinya kurang tersampaikan dengan baik. Terlalu banyak penjelasan yang berfokus pada penggambaran Merry yang begini dan begitu, seolah dia ini memang sangat perlu dikasihani oleh pembaca. Yah, kecuali bagian akhir, sih.

Aku tambah 0,5 karena konflik akhirnya bisa menyentil emosiku, setidaknya bisa bikin bersimpati ke Merry karena ternyata ... yah, silakan dibaca sendiri dan rasakan sensasinya. Kurasa, penulis bermain aman baik dengan kekurangan karakter maupun konfliknya, sehingga penyelesaiannya nggak memakan jalan yang rumit.

Next, bakal coba baca buku penulis yang lain, barangkali nemu yang klik.
Profile Image for Reina Tan.
288 reviews143 followers
April 8, 2025
pendapat pribadi

Rating sebenarnya adalah 2.5, namun kuputuskan untuk dibulatkan ke atas karena ada hal yang membuatku bisa menyelesaikan novel ini dalam "sekali duduk"
Review pertama setelah sekian tahun hiatus. Hahaha. Tampaknya, akan sangat kaku.

Mari kita mulai review kaku ini dengan membahas... karakter

Merry digambarkan sebagai wanita yang lugu tapi asbun (asal bunyi) kebangetan, gigih dalam bekerja, dan sederhana. Sementara itu, Aditya digambarkan sebagai pria matang yang mapan, tampan, gagah, soft spoken, dan serba berkecukupan. Jangan tanya kenapa rincian Aditya lebih banyak, sebab di novel ini deskripsi Aditya lebih banyak--meski kurang detail juga untuk menggambaran sosok imajinatifnya seperti apa. Sejujurnya, aku capek dengan sifat Merry yang agaknya tidak belajar dari kesalahan, dan sering kali plin-plan. Meski, ya, ada banget kita menemukan orang macam Merry di kehidupan nyata. Aku menyayangkan perkembangan karakter Merry yang stagnant, sementara Aditya, yah, masih adalah hal-hal yang membuat tokohnya berprogress. Tokoh utamanya bukan masuk kategori yang dibenci, tapi kurang disukai aja sih. Mengenai tokoh sampingannya, akan aku bahas sembali membahas plot dari novel ini nanti.

Kedua, premis

Premisnya sederhana, tapi menarik. Sebetulnya, begitu kita baca blurb belakangnya, kita bakal kurang lebih tahu ini cerita bakal seperti apa dan dibawa ke mana. Uniknya, ada premis yang seiring lembaran paragraf itu dibaca, semakin terlihat premis utamanya. Premis itu adalah .... love bombing. HAHAHA. Personal sih, tapi aku agak jarang baca novel dengan premis love bombing begini. Sepanjang baca, aku ketawa. Pas baca rasanya pengin ojok-ojok Merry biar sadar. Sebab love bombing itu memang luar biasa sih efek sampingnya bagi 'korban'--terlepas itu cewek ataupun cowok, sebab everyone can be the culprit.

Ketiga, whole plot
Ini bagian yang sulit dijelaskan. Dibilang suka banget, enggak juga. Dibilang enggak suka banget, ya enggak juga. Definisi so-so. Sebenarnya, secara keseluruhan novel ini merupakan bacaan ringan standard khas metropop, alias balada pekerjaan dan percintaan yang timbangannya suka tidak seimbang. Tapi, yang sangat disayangkan adalah alir dari cerita ini sendiri. Seperti yang aku bilang di topik kedua, aku suka premisnya. Namun, aku enggak suka penyelesaian dari pusat permasalahan cerita ini. Terlalu "yaudah" gitu. Tokoh sampingan dari novel ini ada 4, asli 5 tapi yang satu titip absen aja--alias disebut-sebut terus tapi enggak diceritakan dia siapa. Phillip dan Larry yang merupakan sahabat Aditya, lalu ada Tecla (istri Phillip dan juga sahabat Merry), ada Lora, serta FLo (ini yang tipsen). OH, sebenarnya ada beberapa lagi, yaitu rekan kerja Merry, seperti Arnold, Jen, Rica. Seiring cerita berjalan, tokoh sampingan ini beneran tokoh sampingan. Ada beberapa dialog yang menurutku kurang relevan dengan kondisi alur cerita, tapi ya positive thinking it's just for sugaring the moments. Haha.

Buku ini sebenernya sedikit banyak memasukkan permasalahan tipis antartokoh sampingan, namun eksekusinya kurang halus. Deskripsi novelnya pun agaknya rada kasar dan... apa ya... kurang menjelaskan kondisi? Aku bingung menjelaskannya, tapi saat baca novel ini, memang rasanya ada beberapa paragraf tidak penting yang bisa diganti atau mungkin diperhalus agar lebih bisa masuk ke ceritanya aja.

Asli, aku kecewa dengan klimaks dan penyelesaian permasalahannya ini. Kayak... mudah banget selesai. Rekonsiliasi kondisi dan suasana pun tidak terasa. Berasanya kayak tiba-tiba "jadi" aja dan segalanya baik-baik aja tuh. Terlalu enteng penyelesaiannya untuk masalah yang "sebesar" itu.

Overall, sebagai novel pembuka aku kembali tipis-tipis untuk me-review, masih okelah. Tapi aku berharap penulis bisa lebih halus lagi mengeksekusi plot, pembangunan karakter, dan penulisan paragraf deskriptif.
Profile Image for Nadhira.
194 reviews9 followers
November 28, 2024
📚 Metropop: The One You Love
✒️ Astrid Zheng
🎡 Simadu Maca
🥨 Gramedia Pustaka Utama
🎖️ 3,1/5

MY Review: Arghhh aku sebel banget sama Aditya. Sumpah ya kalau misal Merry ninggalin Aditya minial 3 bulan aja bakal gw kasih bintang 4 wkwkwk. Suami kayak Aditya deserves suffer really bad!!!! Bisa-bisanya dia nikahin anak orang buat dijadiin boneka pengganti. Si Merry juga lagi jadi orang lugu banget. Terlalu "nrimo ing pandum" 😭😭😭 harusnya bisa lebih tegas. Harus punya pendirian kalau dibeliin sesuatu gak sesuai sama yang dia suka.

Btw, sempat baca ceritanya Kak Astrid dan gk selsai karena gak terlalu suka gaya bahasanya. Tapi di buku ini enak banget. Udh improve a lot❤️❤️
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 3 of 3 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.