Rata-rata pekerja menghabiskan waktu 8 jam per hari di kantor—belum termasuk waktu pulang-pergi ke kantor dan saat harus lembur. Dari 24 jam yang kita miliki per hari, setidaknya sepertiganya kita persembahkan untuk kantor tercinta. Eh sebentar, apakah kita benar-benar mencintai kantor kita?
Bagaimana kalau tidak cinta? Salahkah? Bagaimana kalau cinta, tapi tak kunjung dipromosi? Bagaimana menghadapi atasan yang galak di kantor? Bagaimana kalau sudah lama bekerja, tapi gaji segitu-segitu saja? Culture kantor itu maksudnya apa, dan bagaimana menghadapinya? Kalau sudah ingin resign, sebenarnya bisa nggak sih perusahaan menahan kita? Apa sebenarnya tujuan akhir dari semua ini?
Samuel, HRD yang dikenal di dunia maya sebagai “Ko Sam” di akun @srl789, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut tanpa terdengar “HRD banget”. Di buku keduanya ini, Samuel seakan melanjutkan percakapan yang belum selesai di buku Lagi Probation: “Oke, saya sudah dapat kerjaan. Lantas, bagaimana saya dapat bertahan hidup di kantor yang ternyata tak seindah jualan recruiter di job fair?”
Baca buku ini, dan kamu akan menemukan jawabannya.
• Judul : Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda di Dunia Kerja • Penulis : Samuel Ray • Penyunting : Nadira Yasmine • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama • Terbit : Oktober 2023 • Harga : Rp 120.000 • Tebal : 280 halaman • Ukuran : 13.5 × 20 cm • Cover : Soft cover • ISBN : 9786020673424
Setelah lulus kuliah dan berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai anak kantoran, tentunya akan muncul perasaan 𝘦𝘹𝘤𝘪𝘵𝘦𝘥, ambisius, sekaligus deg-degan. Memulai kehidupan baru sebagai anak kantoran tentunya tidak semudah dan seindah yang kita bayangkan karena akan ada banyak tantangan dan rintangan yang muncul. Maka dari itu, buku 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳𝘢𝘯 yang ditulis oleh Samuel Ray hadir untuk membantu siapa saja yang sedang memasuki dunia kerja, tapi masih bingung menetapkan strategi seperti apa yang harus dilakukan untuk bisa menentukan prioritas yang tepat.
Setelah sukses dengan buku sebelumnya, 𝘓𝘢𝘨𝘪 𝘗𝘳𝘰𝘣𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯, Samuel Ray kembali membagikan ilmu dan pengalamannya dalam dunia kerja melalui buku terbarunya, 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳𝘢𝘯. Sebagai seorang profesional yang sudah bekerja selama bertahun-tahun sebagai 𝘏𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘙𝘦𝘴𝘰𝘶𝘳𝘤𝘦𝘴 (HR), Samuel Ray mempunyai wawasan yang sangat mendalam akan strategi, prioritas, politik kantor, hingga mengambil kendali atas karier kita sendiri sebagai anak kantoran.
Buku ini dibagi menjadi delapan bab, di mana dalam setiap bab akan membahas berbagai hal seputar dunia kerja yang tidak melulu bermanfaat untuk anak kantoran saja, tapi bagi siapa saja yang membutuhkan 𝘪𝘯𝘴𝘪𝘨𝘩𝘵 mengenai kehidupan dewasa. Delapan bab yang ada di buku ini, antara lain (Bab 1) 𝙆𝙖𝙧𝙞𝙚𝙧, 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙚𝙠𝙖𝙙𝙖𝙧 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙞𝙧; (Bab 2) 𝙇𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙋𝙧𝙤𝙗𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣; (Bab 3) 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙙𝙖𝙥𝙩𝙖𝙨𝙞; (Bab 4) 𝙋𝙧𝙤𝙢𝙤𝙨𝙞 𝘽𝙤𝙡𝙚𝙝 𝘿𝙞𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖, 𝙆𝙤𝙠; (Bab 5) 𝙌𝙪𝙖𝙧𝙩𝙚𝙧-𝙡𝙞𝙛𝙚 𝘾𝙧𝙞𝙨𝙞𝙨; (Bab 6) 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙇𝙪𝙥𝙖 𝘽𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖; (Bab 7) 𝙏𝙪𝙩𝙤𝙧𝙞𝙖𝙡 𝙍𝙚𝙨𝙞𝙜𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘽𝙖𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙣𝙖𝙧; dan (Bab 8) 𝙏𝙝𝙚 𝙀𝙣𝙙𝙜𝙖𝙢𝙚.
Tidak hanya memberikan tips dan strategi seputar dunia kerja, buku ini juga bahkan memberikan 𝘪𝘯𝘴𝘪𝘨𝘩𝘵 terkait kebahagiaan yang tidak melulu harus didapatkan dalam pekerjaan. Tak ketinggalan, Samuel Ray pun turut menyertakan pembahasan terkait cara 𝘳𝘦𝘴𝘪𝘨𝘯 yang baik dan benar, karena dunia anak kantoran berpeluang untuk berpindah tempat kerja mengingat jenjang karier yang harus dipikirkan.
Salah satu pembahasan yang menarik adalah terkait promosi yang kerap disalahartikan oleh sebagian besar karyawan kantoran. Di mana kita selalu menunjukkan performa kerja yang baik dengan jam kerja yang ekstra agar diganjar promosi oleh perusahaan. Akan tetapi, tidak semua perusahaan dapat melihat usaha dan kerja keras kita, sehingga promosi pun hanya sekadar angan-angan belaka yang tertunda hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, jangan takut untuk meminta promosi secara langsung pada bos atau atasan.
Namun, patut diingat pula, kita mesti memiliki kualitas yang layak untuk mendapatkan promosi. Tak hanya itu, pastikan juga performa kita selama bekerja haruslah baik dan terlihat. Aturan promosi di tempat bekerja pun harus dipahami dan dipelajari terlebih dahulu. Apakah ada target tertentu yang harus dicapai jika ingin mendapatkan promosi atau justru tidak ada aturan yang jelas tentang ini. Jika memang kans untuk dipromosikan terlihat kecil atau bahkan tidak mungkin, maka merencanakan untuk pindah ke perusahaan lain layak untuk dipertimbangkan.
Pembahasan menarik lainnya dari buku ini yang tidak hanya bermanfaat bagi karyawan kantoran saja, tapi juga bisa berguna bagi siapa saja adalah mengenai kebahagiaan. Di mana banyak anak kantoran yang mengejar 𝘱𝘢𝘴𝘴𝘪𝘰𝘯 mereka demi membuktikan diri pada banyak orang. Nyatanya, pembuktian yang berusaha dikejar tersebut justru malah memancing ketidakbahagiaan. Maka diperlukan perubahan 𝘮𝘪𝘯𝘥𝘴𝘦𝘵 yang tepat untuk dapat mengejar 𝘱𝘢𝘴𝘴𝘪𝘰𝘯 secara sehat. Salah satu hal yang tidak bisa dipungkiri dapat memberikan kebahagiaan adalah uang.
Namun, uang pun hanya mampu memberikan kebahagiaan dalam batas tertentu saja, sehingga rasa syukur merupakan pelengkap yang mampu membuat hidup ini terasa jauh lebih layak untuk dinikmati. Rasa syukur adalah kunci untuk menghadapi segala situasi dalam kehidupan yang tidak selalu memberikan kenyamanan. Masalah akan selalu menjadi teman hidup sepanjang usia, sehingga dibutuhkan pegangan yang tepat untuk memandang itu semua dengan rasa syukur.
Secara keseluruhan, Anak Kantoran merupakan paket lengkap yang tidak hanya memberi teori, tapi juga terdapat tips yang dapat membantu siapa saja dalam menghadapi dunia kerja. Pengalaman Samuel Ray sebagai HR tidak perlu diragukan lagi karena setiap detail penjelasannya selalu terasa 𝘪𝘯𝘴𝘪𝘨𝘩𝘵𝘧𝘶𝘭. Bahkan, meskipun saya sendiri bukanlah anak kantoran, tapi buku ini masih sangat nyaman dan enak untuk dinikmati. Pembahasannya tidak hanya diperuntukkan untuk anak kantoran saja, tapi siapa pun bisa mendapatkan pencerahan dari materi yang dijelaskan.
Gaya tulisannya yang terasa dekat, nyaman dan sederhana, disempurnakan dengan 𝘭𝘢𝘺𝘰𝘶𝘵 bukunya yang menarik karena turut menghadirkan ilustrasi menggemaskan di beberapa bagian pembahasan. Satu hal lagi yang menjadikan 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳𝘢𝘯 sangat layak dibaca adalah dengan disisipkannya beberapa wawancara dan pengalaman terkait dunia kerja yang tentunya isinya "daging" semua. Buku ini akan sangat cocok dibaca oleh siapa saja, khususnya dewasa muda yang tengah mencoba memulai perjalanan di dunia kerja.
sebelum membahas isi dari buku anak kantoran, ingin ku bahas sedikit di luar itu.
penulis, ko sam, juga menulis buku Lagi Probation. mungkin bisa dibilang ini adalah sekuel atau lanjutan dari Lagi Probation, yang pastinya sangat dinantikan.
tinggal di ibu kota, memberikanku akses pada acara perilisan buku, bertemu langsung dengan ko sam, namun malu dan enggan untuk berkenalan.
ekspetasi pada buku ini sangat besar, aku berharap, sebagai seseorang yang masih muda pada dunia anak kantoran, merasa membutuhkan panduan atau pertolongan untuk bisa bertahap hidup sebagai anak kantoran.
buku ini kuberikan penilaian 5 dari 5, sesederhana aku sangat menyukai buku ini dan aku merekomendasikan buku ini ke rekan-rekan yang sedang bingung sebagai anak kantoran.
buku ini membahas banyak hal, mulai dari cerita ko sam pada saat awal menjadi anak kantoran, persiapan2 yang dilakukan sebagai anak kantoran, hak dan tanggung jawab sebagai anak kantoran, 101 cara resign yang profesional, dan bagaimana menjalani hidup atau target hidup selanjutnya setelah menjadi anak kantoran.
aku tidak segan untuk membagikan buku ini ke rekan2 dekat yang membutuhkan. meskipun aku sendiri mendapatkan buku ini dari kekasihku.
terima kasih banyak kekasih ku yang memberikan hadiah ulang tahun berupa buku dari penulis buku non-fiksi Indonesia yang ku sukai.
sukses terus ko sam, ku nantikan karyamu berikutnya.
Baca buku ini berasa baca cheat sheet buat jalani hidup sebagai anak kantoran!
Ko Sam cerita perjalanannya mulai dari anak kantoran di awal karir, caranya beradaptasi di tengah politik kantor, sampai resign beserta tutorial komplit dan pilihan endgamenya.
Aku suka analogi bus yang dibahas di buku ini. Bus digambarkan sebagai tempat kita bekerja. Kalau sedang ada di dalam bus, kita harus mengikuti aturannya dan menjadi penumpang yang baik. Tapi untuk tujuannya mau kemana, bisa berbeda tiap orang dan tidak ada yang salah. Ada yang mau turun di pemberhentian terakhir dengan mengejar jabatan yang tinggi, ada yang sudah merasa cukup dan tidak butuh sampai kesana.
Ko Sam juga mention banyak buku lainnya! Menyenangkan sambil baca sambil dapat rekomendasi buku. Makin menarik karna ada ilustrasi dari @poninipu yang bertebaran di banyak halaman. Sampe dedikasiin satu warna sticky tabs khusus buat gambar gemasnya😂
"I recently learned about this term called 'quiet quitting', where you're not outright quitting your job, but you're quitting the idea of going above and beyond. You're still performing your duties, but you're no longer subscribing to the hustle culture mentality that work has to be your life. The reality is it's not. And your worth as a person is not defined by your labor."
Kutipan kata-kata Zaid Khan di atas membuat aku flashback pada suatu masa di mana aku sudah tidak berhasrat lagi untuk memberikan yang terbaik terhadap kantor ketika merasa dikecewakan berkali-kali. Aku BERHENTI mencari perhatian, memberikan effort lebih, selalu tampil (terlihat) bagus, dan meluangkan lebih banyak waktu pribadi. Singkatnya, bekerja seperlunya dan ‘bodo amat’ akan lingkungan sekitar. Akhirnya, setelah aku resign & pindah kantor, rasanya lebih baik.
Hal-hal yang bikin tidak kerasan di kantor membuatku merenungi kembali pro & cons apa saja yang perlu diperhatikan supaya bisa menentukan aksi yang sebaiknya diambil. Dalam buku ini, tertulis setidaknya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut: - Pertimbangan kenaikan gaji (& benefit lainnya) dengan estimasi sampai beberapa tahun ke depan; - Peluang untuk diapreasiasi, salah satunya melalui promosi seperti naik jabatan; - Kesehatan mental sampai saat ini, serta melihat rekam sejarah orang-orang sukses di kantor sekarang, apakah worth it atau tidak. Jika iya, dipikirkan sanggup atau nggak untuk mengikuti jejak mereka.
Komunikasi dengan rekan kerja juga merupakan salah satu hal yang paling esensial dalam bekerja. Apa pun itu bentuknya, kerjasama tak dapat dihindar, oleh karena itu perlu membangun hubungan yang baik supaya tetap merasa nyaman di kantor. Tentunya, hari-hari akan dipenuhi dengan berbagai benturan kepentingan. Akan selalu ada ketidaksepahaman dan perbedaan strategi yang menyebabkan perbedaan prioritas. Namun semestinya itu nggak perlu banyak diambil pusing hanya karena pengaruh oposisi lebih kuat. Benturan kepentingan ini memang bikin sakit kepala, tidak jarang aku stress ketika project lagi puncak-puncaknya. Tentu saja, sebenarnya pandangan masing-masing bisa aja sama-sama benar & baik dalam perspektif yang berbeda.
Ada kalanya juga kita akan dijebak ke dalam kultur perusahaan yang jelek namun tidak punya kekuatan & energi untuk mengubahnya. Mau tidak mau mesti mengikuti arus. Selama masih bisa waras ya nggak apa-apa. Namun bila nggak, bisa coba mencari tahu apa yang mesti dilakukan. Hal ini juga diafirmasi oleh Ko Sam, bahwasanya kita tidak akan bisa menjadi superman untuk menyelamatkan kantor dari politiknya yang keras. Pelan-pelan mesti menerima realitas dengan sedikit mengesampingkan prinsip idealisme. Aku percaya tidak ada gunanya berusaha mengurai benang yang telah kusut. Benang tersebut telah kusut sejak sebelum kamu masuk ke kantor ini, dan akan kembali kusut setelah kamu pergi. Upayamu merapikan kotak mainan bagaikan menjaring angin, apalagi mempertimbangkan levelmu yang masi junior dan pengaruhmu yang mungkin belum signifikan.
Yang tak kalah penting, jangan terlalu baperan. Aku dikit-dikit masih merasa tersinggung dengan kata-kata, baik yang diucapkan secara sadar maupun tidak oleh teman kantor. Tapi kusadar ini justru bisa merugikan. Mengambil sesuatu secara personal di dunia profesionalisme semestinya tidak perlu, lebih baik diacuhkan saja. Lama-lama resistensi mood bisa jadi gampang rusak, untuk memulihkannya bisa jadi sulit. Pelan-pelan perlu diubah supaya bisa hidup lebih damai.
Anyway, meskipun aku nggak mendapatkan banyak insight baru, tapi aku masih menyukai buku ini. Rasanya seperti mengobrol sama teman, banyak hal-hal yang dipendam bisa terjawab melalui pemaparan yang mudah dimengerti.
"Ada orang yang pasrah dicap remah rengginang, ada orang yang bekerja keras untuk membuktikan nilainya." (hal. 48)
Pertama-tama, selamat buat buku keduanya, karena aku juga penikmat buku pertama, Lagi Probation :)
Aku tahu ada PO batch 1 buku ini dari akun Samuel di IG juga di Youtube (akun Ko Sam dan Ci Claudia). Mantapnya lagi mereka sampai buka toko ol di Shopee & Tokped serta ngirimin sendiri paketan sebelum terbit luas di Gramed. Totalitas banget karena ada bonus2 PO yg menarik dan sgt berguna buat anak kantoran, mulai dari tote bag, lanyard, voucher brand baju kantoran dll. Manalagi dapat ttd basah plus quote personal. Asyik kan?
Buku Anak Kantoran berisi delapan bab dengan pengalaman Samuel berkarier sebagai profesional HR (SDM atau Sumber Daya Manusia) selama lebih dari 10 tahun di berbagai perusahaan multinasional di Indonesia. Bekerja di kurang lebih 8 perusahaan berbeda, Samuel membagikan bahasan mengenai impiannya, pengalaman pertama bekerja, beradaptasi hingga proses resign dan memaknai endgame diri sendiri.
Pilihan font-nya juga baik dan besar, enak untuk dibaca. Sayang seperti buku pertama, aku berharap akan ada perubahan dari sisi Daftar Pustaka. Alangkah baiknya jika ada sitasi penomoran pada teks, jadi akan lebih mudah mencarinya dalam daftar.
Tiap awal bab ada ilustrasi gede (bahkan di beberapa halamannya juga dengan ukuran kecil), sementara di bagian akhir ada kesimpulan. Setelah halaman itu ada bagian sisipan yang berhubungan dengan isi bab, berupa kisah hidup Samuel, wawancara dengan beberapa pihak ataupun jawaban-jawaban dari para follower IG-nya di story. Menambah wawasan sekaligus menjadi pengalaman baca yang menyenangkan. Bahasa yang dipakai juga ringan dan sangat mudah dipahami, mengalir gitu aja.
Walau buku ini cukup menambah kosakata dan wawasan, namun kebanyakan sudah pernah menjadi konten dari medsos atau Youtube-nya penulis. Selain itu beberapa bukanlah hal yang baru banget karena banyak mengandung hal umum (apalagi dari bacaan atau referensi lain di internet) dan banyak dialami pekerja kantoran. Saran agar jika nanti ada versi update atau cetakan lagi, bisa memberikan poin-poin yang lebih mendalam. Misalnya cara mengatur keuangan setelah gajian. Bagaimana mengatur budget, memisahkan kebutuhan dan keinginan.
Buku ini asyik dan cocok banget untuk pekerja kantoran, atau bahkan yang belum kerja sebagai referensi, atau sudah pernah kerja tapi memilih untuk resign dan beralih profesi misal jadi pengusaha atau fokus mengurus rumah-tangga. Bayangkan aku hanya tiga hari membaca Anak Kantoran di minggu kerja alias weekday. Kuy dibaca, review lengkap boleh kamu lihat di https://postyrandom.com/review-buku-a...
Mind opening dan berasa diajak ngomong ‘berbobot’ santai sama senior kantor!!.
Since this new year begins with Monday, i truly believe she stands for career this year and here i dedicate my first read with this for kicking off 2024 🤟.
Ko Sam ngajak kita untuk lebih memaknai kehidupan kantoran kita yang meski repetitif, namun ternyata saat konsisten secara penuh dan dibagusin kinerjanya, ada banyak hal yang bisa digali lebih dalam. Jujur, sempet ngerasa takut saat awal berkarir kantoran: bakal jenuh ga ya?? 😅 tapi ternyata hal yang aku tidak sadari untuk disyukuri adalah bisa pulang on time (masih diusahakan🙏) dilanjut meluangkan waktu buat mengerjakan sesuatu yang disukai maupun mengembangkan diri. Lewat buku ini lah aku dapat pencerahan ternyata selama ini aku menggantungkan nilai diriku lewat pekerjaan.
Aku juga mengamini apa yang dikatakan Ko Sam dalam bekerja itu penting banget untuk mencari asyiknya. Finding a sweet spot. Ternyata hal tersebut yang menguatkanku sejauh ini dan membawa dampak positif dalam performa kerjaku. Meski tiap triwulan ganti jobdesc karena masih adaptasi di budaya kerja yang menjujung kerja sesuai disposisi dibanding tusi sendiri HAHA 😩🙏🌟. Bener juga kalau kerja kenceng terus yang ada bawaannya stress ditambah pikirannya pengen cepet resign melulu.
Takeaway point yang sangat aku highlight adalah fokus mengejar mimpi. Diri kita harus tetap fleksibel dan gigih dalam menggapainya. Kesalahan terbesar dalam awal berkarirku adalah terlalu rigid to stick into some goals di dunia kantor yang penuh dengan benturan. Ngena banget saat baca quote “mimpimu tidak boleh jadi redup, justru harus kian meletup”.
Anak Kantoran merupakan buku kedua Ko Sam setelah probation yang tepat aku baca saat lagi probation juga tahun 2021 😂👍. Buku ini paket lengkap dari memaknai karier, gimana beradaptasi, minta promosi, menghadapi hingga tutorial resign 💯. Semoga karir tahun ini makin melejit dan tentunya enjoy dalam menikmati tiap prosesnya. Cheers for every single risk we will take this year 🥂.
Pas baca buku ini, bener-bener ngerasa kayak dengerin temen yang mau sharing banyak hal. Suka banget nada yang dipake di buku ini! Ringan, friendly, dan penuh dengan afirmasi 🤗 Kalau kamu memutuskan untuk memilih X, kamu bisa melakukan A B C biar lebih lancar. Kalau kamu ga memilih X, itu juga gapapa!
Sukaaa juga sama tips-tips yang jelas! Mulai dari habis lulus probation ngapain, gimana cara adaptasi di politik kantor, kapan minta promosi, how to navigate quarter life crisis, cara resign dengan baik dan benar, sampai gimana cara tau 'end-game' kamu 💯
Suka pergantian antar bab yang haluss dan alur antar subbab yang disambung sama pertanyaan-pertanyaan! It keeps me hooked to this book and keeps me wanting to know more 🧐
Suka banget bagian wawancara dengan berbagai orangnya juga! Wow ternyata pov dari yang salah jurusan kayak gini, pov dari Chief People Officer kayak gini, pov dari anak kantoran kayak gini 😮
Bacaan yang bagus dan menyenangkan juga didukung oleh ilustrasi yang top! Ilustrasi buat jokes receh, quotes, dan awan pertanyaan cocok banget sama suasana yang dibawa oleh buku ini!
Jadiii kalo dirangkum, aku • suka nada bukunya dan tipsnya yang jelas • suka alur antar bab mengalir dengan enak • suka berbagai pov dan ilustrasinya
Buku ini cocok buat kamu yang • penasaran do's and dont's untuk adaptasi di kantor, minta promosi, dan resign • pengen tau tips dinamika dunia kerja dari sudut pandang HR berpengalaman • pengen nyiapin sebelum jadi anak kantoran (kayak aku 😬)
Pertama kali baca buku Samuel Ray yang "Lagi Probation", langsung jadi salah satu buku favorit aku yang bakal dibaca lagi. Ketika tau ada buku keduanya, ga pake lama langsung beli 🙈 Tunggu apa lagi? Yuk langsung beli di toko buku terdekat!
"Memangnya nggak boleh ya kalau kerja gini-gini aja?"
Pertanyaanku dg seorang kolega pada suatu sore. Di saat yg sebaya berlomba supaya berada di posisi tinggi, aku ketika itu masih pengin "gini-gini aja."
Sbg orang yg "terjun" ke dunia kantoran lewat jalur mentorship, I assume myself as lucky & privileged enough begitu lulus kuliah lgsg dpt kesempatan jadi @rkmentee2024 (2016-2018). Bisa interaksi lgsg dg CEO & banyak orang penting lainnya beneran sebuah katalis dalam pengembangan diriku (and now here I am!).
Tapi gimana dg mereka yg jadi anak kantoran lewat jalur pada umumnya? Kudu gimana lagi nih biar bisa ngembangin diri? Haruskah setia di satu perusahaan atau jadi kutu loncat saja? Emang salah kalau gamau ngejar jabatan?
Nggak. Kamu nggak bakal dapat jawaban langsung di buku terbarunya @srl789 . Malah kamu bakal semakin bingung. Instead of nyuapin pembacanya, Ko Sam pengin pembacanya tau bahwa ada beragam jawaban yang semuanya bergantung pada prinsip, value, orientasi, drive/motivasmu dalam bekerja.
Satu hal yg kusuka dari buku Anak Kantoran ialah Ko Sam ngejelasin soal budaya perusahaan. Ini ngebantu banget buat kamu adaptasi. Minimal supaya ekspektasinya terukur. Jgn sampai kita udah ngoyo perform oke banget di kerjaan, eh gataunya jabatan tertentu memang jatuh ke anaknya si pemilik perusahaan (karena Clan Culture, misal).
Bahkan ini buku tuh punya bab yg bahas mengenai "resign" 👀 Maksudnya, bab ini memberi gambaran bagaimana "resign" yg baik supaya silaturahmi dg perusahaan masih tetap terjaga. Inget, koneksi adalah rejeki juga, lho!
Buatku, Anak Kantoran ini semacam guide book buat kamu yg masih bingung, "aku kudu lapo?" dalam hal karir. Biar nggak kesasar banget. Biar "belajar"-nya juga lebih cepat.
A lighthearted, yet useful manual for first-time hustlers! It’s the kind of book I wish I had read before I landed my first ever office job, as I navigated through those important topics while working as a full-time employee for a few years. The topics are very relatable as Ko Sam’s 12 years of expertise in HR was condensed into this book, and he also included fresh perspectives from other players in the industry.
Granted that parts of the book are rather common knowledge if you’re already in your career, or may have been at least discussed on those work/career influencers’ LinkedIn posts, however Ko Sam also added quite a lot of his personal experiences - since he was a fresh graduate in Japan - which made the book more insightful. Aside from adding important laws in the context of the Indonesian workforce for our information, he also addressed the topic of office politics and even covered more modern work culture phenomena such as quiet-quitting.
Overall, the writing was refreshing, friendly and honest, it felt like a chill and knowledgeable big brother figure is mentoring you throughout your career. The illustration was also a nice and fun touch that made me keep turning the pages without feeling bored. Recommended for fresh graduates growing their careers!
P.S. I had the opportunity to attend the book-signing event and meet-up in Kuala Lumpur back in July 2024, seneng banget, + suka merch stiker, lanyard dan totebag-nya! Terima kasih Ko Sam :)
Buku ini mengajari kita untuk bisa membangun karir sebaik-baiknya, supaya dalam setiap hal yang kita lakukan — dalam dunia pekerjaan sekalipun, bisa memberikan makna, baik bagi diri sendiri, dan juga orang lain. Buku ini membangkitkan semangat dan motivasi saya dalam bekerja. Buku yang juga membuat saya yang selama ini merasa bersalah karena tidak menjadi pengusaha, menjadi optimis bahwa sesungguhnya tidak ada yang salah menjadi anak kantoran. Kita bisa tetap menemukan makna hidup, keseimbangan, meskipun tetap menjadi anak kantoran.
Akhir kata, “Anak Kantoran” adalah bacaan yang sangat menyenangkan sekaligus inspiratif untuk siapa saja yang ingin memahami dunia kerja dengan lebih dalam. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh pekerja kantoran pemula yang ingin mendapatkan panduan praktis tanpa merasa seperti sedang digurui. Kombinasi pengalaman pribadi, humor, ilustrasi menarik, dan tips praktis di setiap akhir bab membuat Ko Sam berhasil menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memotivasi pembacanya untuk terus berkembang dalam karier mereka.
Saya suka gaya pemaparan yang dipecah-pecah menjadi beberapa sub bagian, diberi sub judul yang menarik, beserta highlight. Saya bayangkan bahwa 90% kemungkinan pembaca buku ini adalah yang sudah jenuh dengan dunia korporasi. Membaca buku yang bagaikan diktat kuliah tentulah bukan obat. Sisipan beberapa ilustrasi lucu turut menghibur.
Runut pemaparannya pun jelas, menurut saya. Dari mulai galau sampai pengambilan keputusan. Buku ini juga membantu melihat diri sendiri dan jujur dengan diri sendiri. Selain itu, ternyata tidak perlu menyalahkan diri sendiri jika memiliki perasaan jenuh atau jengah; ternyata bukan cuma saya kok yang merasakan seperti itu; ternyata saya boleh kok merasa seperti ini.
Membaca buku tentang anak kantor, setelah resign dari kantor haha. Tentunya buku pertama Ko Sam berbeda dengan buku pertamanya tentang "probation". Di buku ini, aku merefleksikan perjalanan karir yang aku lalui. Ternyata, masih ada hal-hal yang aku luput (yang aku kira sudah oke) dalam perjalanan karir. Buku anak kantoran ditutup dengan "open ending" sebagaimana karir yang (mungkin) selesai di satu titik untuk berlanjut di titik lainnya. As new comer in job market, buku ini aku rekomendasikan :)
"Merencanakan karier perlu dilakukan untuk memberi kita arah bertumbuh yang jelas." - Samuel Ray
Merupakan buku lanjutan dari buku sebelumnya: Lagi Probation, yang tidak aku baca karena rasanya sudah tidak relate, hihi. Seandainya ada buku ini waktu baru masuk kerja (10 tahun lalu) tentu banyak pencerahan yang bisa didapat (selain dari sekedar cerita-cerita orang, tentu saja) tanpa harus mengalaminya terlebih dulu. Apa yang disampaikan penulis di buku ini tidak hanya tentang teori tapi juga memaparkan realita. Tentu akan berbeda sensasi dan responnya jika dibaca oleh adik-adik freshgrade pencari kerja, pegawai baru atau yang sudah memiliki pengalaman 'ngantor' bertahun-tahun.
Di buku pertamanya aku sempat kesal kenapa baru baca pas udah dapet kerjaan. Kenapa waktu freshgrad aku ga nemu buku kayak gitu?
Untung ya sekarang udah kerja kantoran eh ada seri berikutnya. Enak banget baca tulisan Ko Sam mudah dipahami. Ngalir, berasa dimentorin deh.
Selain 101 tips on working, kalimatnya tuh mirip motivator 😄 ga tinggi banget, tetep mijak bumi dan mengingatkan diri sama realita kehidupan. Must read sih.
Buku yang tipis, tapi isinya banyak value “tebal” dan berisi.
Thank you ko Sam, banyak nilai yang mengingatkanku lagi, bahwa nilai yang kita tukarkan lagi lagi kembali kepada waktu kita, commodity termahal yang ada untuk tiap orang.
Terima kasih sekali lagi, sudah ambil waktunya untuk menulis buku ini, jadi berkat sekali.
Saya belum baca buku pertama Ko Sam, but you are indeed an encouraging writer.
Ini passion yang ketemu kesempatan dan talenta yang sudah dilatih.
Buku yang isinya full daginggg. Bener-bener mencerahkan nih bukunya Koh Sam. Emang clueless kalau baru kerja atau masuk kantor baru, dan buku ini seenggaknya bisa lah jadi panduan. Banyak banget yang dibahas di sini seperti SWOT, SMART, budaya kantor, stoic, networking, membaca isi perut orang lain, promosi, relative deprivation, reflect and plan, berani mencoba, feedback is a gift, stay positive, advocates, dan masih banyak lagi. Totally recommended!
Buku yang cerdas mengulik tentang berbagai persoalan mendasar untuk menjadi anak kantoran. Segala pernak-pernik dan printilannya lengkap dan tuntas diulas dengan santai. Mulai dari langkah awal menyusun kekuatan dan kelemahan untuk berjuang di tempat kerja, mengejar passion, menghadapi intrik, mengenali "isi perut", menjumpai situasi krisis seperempat baya, mengajukan resign yang elegan hingga sampailah pada menemukan endgame, akhir babak yang krusial dan sangat penting untuk direnungkan setelah ditahbiskan sebagai anak kantoran.
but this book is worth to consume. padahal periode dewasa muda udah lewat, tapi beberapa kali kayak ketampol aja gitu dengan realita dari kacamata HR.
well, pada dasarnya, di zaman efisiensi ini, tangga karier jadi semakin gak pasti. somehow itu yg bikin sedih dari baca buku ini, karena tanpa sadar ngorek impian yg ideal vs apa yang terjadi di realita.
Buat yang bingung tentang karir mungkin bisa baca ini dulu. Kayak yang bingung mau stay di perusahaan ini atau nggak, bingung arah karirnya mau kemana, bingung kerja itu gimana sih, tentang hubungan dengan orang lain (pertemanan / kerjaan) ini cocok banget buat kamu
Karena buku ini kasih aku pandangan baru juga tentang pekerjaan.
Terimakasih Ko Sam, aku jadinya ga buta-buta amat dengan kehidupan perkantoran. Penyampaian buku ini enak banget dipahami. Rasanya kyk ngobrol ajaa gitu. MUST READ buat bocah fresh graduate baru mulai kerja seperti aku wkwkkwkwwkw
Praktikal, penulisan yang langsung berfokus pada intinya. Referensinya juga banyak yang bagus. Diajak berpikir dan kayak lagi berdiskusi sama penulisnya.
Buku ini harus dibaca untuk pekerja dan calon pekerja. Buku ini terlalu realll. Buku ini bisa jadi "panduan" kamu mengahadapi dunia dewasa muda. Aku suka bgt bukunya ko Sam ini ♥️
Aku suka dengan bagaimana ko sam memberikan banyak referensi bacaan dari berbagai penulis dan ia juga tidak ragu untuk menjabarkan makna dari "quote" atau "teori" yang dia kutip. Hanya saja ada beberapa bab yang membuatku bereaksi "hah? gimana? kok sedikit ganyambung yah". Beberapa sub bab kadang lumayan jauh pembahasaannya dari bab utama yang membuat aku kebingungan dan menerka-nerka ingin dibawa kemana pembahasannya.