Jump to ratings and reviews
Rate this book

Daisy

Rate this book
Daisy Tanisha melewatkan beberapa bulan terakhir dalam pelarian. Ia berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, tidak mau terikat, tidak berani terlalu lama menetap. Tujuannya hanya satu: menemukan tempat yang aman agar bisa hidup tenang dan terbebas dari masa lalu yang menyakitkan, selamanya.

Namun, pertemuan Daisy dengan pria aneh bernama Liam Harper mengubah segalanya. Bermula dari tawaran pertemanan, Liam terus menggoyahkan niat Daisy untuk melarikan diri. Sampai-sampai Daisy lengah dan tidak melihat ancaman yang sudah menunggu, yang siap merenggut sisa kebahagiaannya serta menghancurkan seluruh hidupnya.

256 pages, Paperback

Published December 7, 2023

11 people are currently reading
151 people want to read

About the author

Ayu Rianna

9 books36 followers
Ayu Rianna adalah penggemar buku dan musik K-Pop yang jatuh cinta pada dunia kepenulisan sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Novelnya yang sudah terbit di Gramedia Pustaka Utama antara lain Teater Boneka (2014), Definitely Love (2014), That Summer (2017), A Love Like This (2022), dan Daisy (2023). Cerpennya juga pernah diterbitkan dalam kumpulan cerpen Kata Kota Kita (2015) bersama karya dari teman-teman Gramedia Writing Project angkatan pertama.

Selain aktif menulis dan berjejaring di beberapa komunitas, Ayu juga sedang aktif mengkampanyekan penggunaan kebaya dan wastra Nusantara dalam kehidupan sehari-hari.

Instagram, X, TikTok, Wattpad: @ayurianna

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
39 (17%)
4 stars
126 (55%)
3 stars
55 (24%)
2 stars
5 (2%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 88 reviews
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
January 2, 2024
Baca Daisy setelah jiwa ragaku diobrak-abrik Second Hope adalah keputusan yang benar. Biarpun konflik di buku ini berpotensi nge-trigger, gaya nulis serta narasinya memperkecil kemungkinan itu. Untungnya, trigger-ku nggak berhubungan sama kekerasan. Oh, ada sih bahasan soal perselingkuhan (yang mana sangat momok bagiku), tapi balik lagi ke gaya nulis plus narasinya yang ringan bikin aku nggak sakit kepala pas baca buku ini.

Oke, seperti yang kita tahu dari blurb, Daisy ini sedang dalam pelarian waktu ketemu sama cowok bendera hijau neon: Liam. Asli, saking terangnya si Liam ini bikin aku IRI! Di mana Liam-kuuu? Nih ya, udahlah ganteng (self proclaim sih orangnya, tapi aku aminin wkwk), sayang hewan, pelihara tiga kucing, doyan makan, nggak pernah maksa, selalu mau bantu, terus love language-nya itu loooh: apa ada yang bisa kubantu? Dahlah, bhayyy. Aku lemah sama tipe mas-mas gini.

Buat plot twist-nya nggak ngefek di aku, tapi aku tetap suka. Nui 15 tahun kalau baca ini pasti terkejut dan terkesiap, tapi nui hampir-27-tahun cuma manggut-manggut lempeng. Aku suka detail-detail yang dimasukin penulis soal profesi para karakternya jadi kerasa riil, bukan cuma tempelan. Satu lagi, deskripsi latar Kak Ayu tuh oke banget. Senangnya, di Daisy agak di-tone down dibanding A Love Like This, jadi jatuhnya nggak info dumping. Aku nggak pengin nge-skip apa pun di buku ini, sangat menikmati alur dan favoritku: gaya nulisnya. Beberapa orang mungkin nggak sreg baca novel bahasa baku, tapi aku sukaaa wkwk Kak Ayu juga jago ngemasnya jadi cocok-cocok aja biarpun latar kotanya di Bandung.

Ada beberapa teknis yang masih bisa diperbaiki, tapi buat ukuran penulis Indonesia mah aku udah sujud syukur banget soalnya ini termasuk rapi. Cuma satu yang agak ngeganjel, ini kenapa banyak banget orang bule/blasteran yak wkwkwk nggak tahu sih, aku belum pernah tinggal di Bandung lama. Cuma kalau di Jakarta/Bali/kota wisata lain kan nggak aneh ya bule dan semi-bule bertebaran. Sebenarnya sama Kak Ayu udah dijelasin kenapa si Anu di sini, si Ono juga ke sini, jadi ini bukan sebuah permustahilan. Secara objektif sah-sah aja geng Liam ini kongkow di sana-sini, cuma yah ini hanya sedikit penjelasan dari jidatku yang berkerut kadang-kadang di antara 250-an halaman novel Daisy.

Secara keseluruhan, aku sangat suka buku ini. Biarpun konflik pilihannya cukup berat, pengemasannya sangat ringan serta bikin adem pikiran pembacanya. Aku juga suka karakterisasinya, termasuk kebiasaan/kesukaan mereka. Bonusnya: KOCHENG. Tapi ya, asli, Clyde deserved so much better #JusticeforClyde #WeLoveYouOyen *insert a bunch of crying emoji*

Aku akan selalu beli buku-buku Kak Ayu Rianna di masa depan, semangat menulis terus, Kak ^^
Profile Image for yun with books.
714 reviews243 followers
September 11, 2024
Actual rating: 2.5 stars
1 stars for the story.
1.5 stars for the cover.


TW: cheating, sexual & relationship abuse, depression



Pertama-tama, gue mau tanya dulu. Bule Singapura keturunan Inggris mane yang bisa ngomong, "Ciumbuleuit" sama "Imah Babaturan"? HAAAAAAAHHHH? Si Liam Harper nih baru tinggal 3 tahun di Bandung, jiwanya udah Sunda banget ngalah-ngalahin Entis Sutisna. Jangan-jangan namanya bukan Liam Harper, tapi Liam Suganda.

Jujur, gue pertama kali baca buku karya Ayu Rianna, ya buku ini. Karena tertarik dengan sampul bukunya yang super kiyut. Tapi yah... tipikal metropop grade pembaca SMP-SMA, plot ceritanya gak begitu dalam dan karakter-karakternya punya nama "keminggris-keminggrisan" padahal asli Bandung. ADA APA DENGAN PENULIS METROPOP INDONESIA YANG HOBI NGASIH NAMA KARAKTER KE-INGGRIS INGGRISAN? Ya sudahlah...

Sepanjang buku, bakal disuguhi plot Daisy Tanisha dan Liam Harper yang lagi ceritanya lagi PDKT tapi mereka doang yang kaga sadar. Mereka berdua itu sama-sama punya masa lalu yang traumatis, cuma kayaknya kaga ngaruh, karena mereka sibuk makan makanan Sunda di Bandung. (Btw, lidah si Liam juga udah lidah Sunda banget!). Di halaman 50 terakhir, baru deh ada aksi-aksi yang menegangkan, tapi yaudah gitu loh... telat datengnya.

Memang, pada intinya buku genre beginian udah gak usum lagi buat gue baca. Gapapa lah..kali-kali aje buat nambah-nambahin angka di Goodreads Challenge. Peace out!!!
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
January 21, 2024
•recently read•
4.3/5⭐️


⚠️TW: ABUSIVE & TOXIC RELATIONSHIP, VIOLENCE, ANXIETY, CHEATING, ANIMAL DEATH⚠️

Daisy Tanisha terpaksa melarikan diri dengan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk menemukan tempat aman dan terbebas dari masa lalu. Pelariannya ke Bandung mempertemukannya dengan Liam James Harper, laki-laki easy-going, hangat, dan suka makan yang menawarkan pertemanan dan rasa nyaman. Perlahan, tempok tinggi yang dipasang Daisy pun goyah. Ini kah saat bagi Daisy berhenti berlari dan menetap?

Daisy, novel ketiga dari Kak Ayu yang aku baca. Sejak dibisikin Kak Ayu klo mau rilis novel baru, aku udah gak sabar! Selalu suka sama gaya penulisan Kak Ayu yang ringan dan renyah! Ciri khasnya dapat terlihat pula di novel ini. Pemakaian bahasa baku-nya tuh gak kaku, pas, dan enak dibaca.🙌🏼

Seperti novel-novel sebelumnya, aku amaze sama riset Kak Ayu yang mendalam. Deskripsi detail pada situasi dan latar tempat bikin aku berasa ada di Bandung dan ikutin keseharian Daisy dan Liam. Detail pekerjaan Daisy sebagai tapestri artist dan Liam sebagai dokter hewan pun gak sekedar tempelan aja!

Tema yang diangkat cukup berat dan terkesan kelam, tentang penyembuhan dan berdamai dari trauma masa lalu. Meski pun begitu, Kak Ayu berhasil mengeksekusinya dengan alur cerita yang rapi dan mengalir, serta narasi yang memikat. Plot twist-nya pun cukup mengejutkan buat sebagian pembaca, tapi buatku sendiri sangat predictable.✌🏼😆 Nonetheless, aku tetep menikmati dan dibikin penasaran sih!

Aku juga suka dengan karakterisasi dari tokoh-tokohnya. Daisy yang terlihat rapuh dan penuh penolakan nyatanya pribadi yang baik dan cukup tangguh. Daisy beruntung dikelilingi sahabat dan keluarga yang supportive. Ada Liam, Isla, Makna, dan Bibi Margaret yang sigap membantu Daisy lepas dari masa lalu menyakitkan dan penuh trauma.

Oh, tentu aja aku sangat sangat suka Liam! I guarantee, Liam Harper is a legit walking green flag man!💚❤️‍🔥 Pasti ter-Liam-Liam abis baca novel ini! Gila ya, kok ada laki-laki kayak Liam yang love language-nya act of service, tampan, humoris, charming, sopan, pendengar yang baik, lucu, doyan makan, dan pecinta hewan!😍 Please cari yang spek-nya kayak Liam dimana?!😩 Psst.. tapi Liam gak sesempurna itu kok! Ia pun menyimpan luka di dalam hati dan trauma masa lalunya sendiri.

All in all, I highly recommend this novel!❤️‍🔥 Apalagi klo kalian suka novel romance berbalut isu mental health dan sedikit bumbu thriller. Meski konfliknya cukup berat, tapi dikemas dengan ringan dan bikin pembaca gak sakit kepala. Mana fast paced dan page turner pula! Kelar baca novel ini dalam beberapa jam aja~😉 Closure-nya jelas dan pas, tapi aku kurang puas!😩 Momen lovey-dovey Daisy-Liam kurang panjang dong!🤣

P.S. Sangat menantikan karya-karya Kak Ayu Rianna, penulis dengan spesialis tokoh laki-laki ijo neon!💚🫶🏼

#tiareadsbooks #tiawritesreviews
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
September 5, 2025
❝Untuk orang-orang yang menyimpan trauma masa lalu, seperti kau dan aku, lari memang menjadi jalan paling mudah untuk keluar dari masalah. Tapi sering kali kita terlalu sibuk melarikan diri, sampai lupa ternyata masalah tidak akan selesai jika tidak dihadapi.❞

Ketika Daisy memutuskan untuk pindah ke Bandung, yang diinginkannya hanyalah ruang aman untuk bersembunyi. Daisy berusaha tidak menjadi mencolok dan tidak meninggalkan jejak agar dirinya tidak mudah ditemukan—dan dapat pergi dengan mudah jika kondisi memaksanya melanjutkan pelarian. Bandung pernah menjadi rumah untuk pulang, sahabat-sahabatnya berusaha membujuknya untuk kembali menetap, tetapi Daisy masih dihinggapi ketakutan.

Lalu Daisy berkenalan dengan Liam, pria ramah yang menawarkan pertemanan, membuat Daisy merasa nyaman dan mulai mempertimbangkan Bandung bukan lagi sekadar tempat persinggahan.

Mungkin aku adalah orang kesekian yang tertipu sampul buku ini. Lihat! Kucing, bunga daisy, tapestri, dan PINK! Sungguh manis, kan? Namun, ternyata masa lalu Daisy sebagai tokoh utama dalam buku ini meninggalkan jejak traumatis. Sepertinya calon pembaca perlu tahu bahwa buku ini akan triggering bagi yang pernah mengalami relationship abuse.

Suka banget interaksi Liam dan Daisy! Liam nih beneran tipe yang bisa dapat temen di mana aja! Dan tipikal yang sadar kalau dirinya ganteng! Kita juga nggak bisa protes karena ya dia emang ganteng😂 Kedekatan mereka berasa natural, berawal dari keliling satu tempat makan ke tempat makan lainnya. Dan karena memang memulainya sebagai temen, nggak ada kecanggungan di antara keduanya. Mereka juga udah sama-sama dewasa jadi nggak ada pula drama mempertanyakan "what are we?" WKWKWK.

Plot twist-nya jujur sama sekali tidak mengejutkanku, karena memang penulis sudah menyisipkan berbagai clue, dari nama hingga model rambut, aku rasa banyak pembaca yang juga akan menyadarinya dengan cepat. Namun, tetap meninggalkan perasaan tidak nyaman saat Daisy harus berhadapan kembali dengan sosok hina dari masa lalunya itu. Sebab tidak ada yang pantas mendapatkan perlakuan tersebut.

Buat kalian yang udah baca That Summer dan A Love Like This, siap-siap ketemu nama-nama yang nggak asing lagi di buku ini!

Dearest Liam, tolong dipikir-pikir lagi ya keinginan kamu buat jadi WNI. Aku paham kamu telanjur mencintai Bandung dan lingkungannya (+kulinernya), tapi yakinlah rasa cinta negara ini pada rakyatnya tidak akan pernah sebanding dengan rasa cintamu itu. Mending hidup jadi warga negara Singapura aja, Liam. Paspormu itu nomor satu terkuat di dunia, lho, Liam 😇
Profile Image for Amaya.
742 reviews59 followers
May 7, 2024
Actual rating: 3,8

Huang Lei, sori banget, kayaknya tittle cowok ijo neon kali ini harus pindah ke Liam :(

Daisy terus-menerus melarikan diri dari masa lalu, sampai persinggahannya yang ke sekian di Bandung mengenalkannya pada Liam, dokter hewan sekaligus pencinta kucing. Awalnya, sikap Liam yang kelewat ceria dan agak cerewet itu sedikit mengintimidasi, tetapi Daisy justru merasa hangat. Seolah ada elemen baru yang menenangkan dari hidupnya selain kabur dan khawatir akan ditemukan oleh si masa lalu. Ketika sudah mulai nyaman dan berpikir untuk menyetujui ide sahabatnya, Isla, untuk menetap di Bandung, masalah lain datang. Masalah yang sama besarnya dengan badai dan mengancam untuk menelan kebahagiaan serta hidupnya.

Lah, kenapa sinopsisnya jadi dark begitu, ya. Anyway, ilustrasi sampulnya nggak menipu, kok. Emang bener ceritanya manis, seperti tipikal tulisan Kak Ayu yang lain. Cuman memang masa lalu karakter utamanya agak dark aja. Eh, nggak agak sih, emang dark.

Harus aku akui, ini buku terfavoritku dari Kak Ayu selain That Summer. Jumlah halamannya emang lebih sedikit dari ALLT, tapi isinya padat. Penjabaran soal jobdesc karakternya nggak terlalu meluber seperti buku sebelumnya. Suka banget karena fokusnya ke konflik dan kegemesan interaksi Daisy-Liam <3

Well, apa lagi ya yang mesti aku reviu. Aku ngerasa karakterisasinya udah konsisten, sih. Apa ada perkembangan? Bagiku sih iya, karakternya berkembang. Hmm, mungkin yang bikin bertanya-tanya cuma gimana respon mami Liam soal Daisy, mengingat di awal penggambaran karakternya "pemilih" banget. Setelahnya oke-oke aja.

Nunggu tulisan Kak Ayu berikutnya ><
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
May 17, 2024
Daisy meninggalkan Singapura dan kembali ke Bandung, kota tempat dia dibesarkan. Setidaknya tempat itu menjadi persinggahannya sementara sebelum orang yang mengejarnya menemukannya kembali. Di kota ini dia bertemu dengan Liam, seorang warga negara Singapura yang bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan milik teman Daisy. Perkenalannya dengan Liam memberikan suasana baru bagi Daisy. Ketika mereka mulai akrab, satu per satu masa lalu datang menghampiri.

Novel ini sampulnya cute dengan nuansa pinky. Ternyata isinya tidak seimut penampilan covernya. Luka masa lalu yang dibawa oleh Daisy dan juga Liam cukup kelam dan mengenaskan. Ada beberapa gambaran kekerasan dalam hubungan di novel ini. Untunglah endingnya bisa memberikan penghiburan.
Profile Image for Yusda Annie.
221 reviews32 followers
February 3, 2024
Emoji selama baca buku ini: 🤓🤭😻😅🙈🙂🙃😿😕🙃🧘🏻‍♀️🙂
2.5 ⭐
Profile Image for Dinur A..
258 reviews98 followers
May 27, 2024
Singkat, padat, jelas. Saking telling-nya, gue nggak sempat membangun perasaan apa-apa ke semua karakternya. Penulis juga terlalu sering mengandalkan kebetulan di buku ini yang kebetulan adalah salah satu pet peeve terbesar gue. Karakter Liam pun nggak sehijau yang gue kira, menurut gue dia entah polos entah kepo, jatuhnya jadi maksa, mixed signals pula.

2,75/5,00.
Profile Image for wulan.
240 reviews7 followers
August 25, 2024
kebetulan daisy itu bunga untuk bulan kelahiran aku. jadi tanpa pikir panjang, aku yang tadinya bingung mau baca apa, langsung gaskeun baca buku ini (karena tiba2 keinget aja 😂) dan aku sama sekali nggak menyesal udah memilih buat baca buku ini.

meskipun tema yang diangkat cukup berat, bisa dilihat dari trigger warning yang aku cantumin di atas, tapi gaya penulisan kak ayu sama sekali nggak mencerminkan hal itu. alih2 membuat cerita ini angst, kak ayu dengan mahir memberi bumbu2 yang pas ke dalam cerita ini 👌

buku ini bercerita tentang daisy yang belakangan ini selalu berlari. daisy sibuk melarikan diri dari ancaman yang nggak terduga. daisy memaksa dirinya sendiri untuk tidak terikat dengan orang lain sampai dirinya menemukan tempat yang betul2 aman untuknya.

di sisi lain kita akan bertemu liam. laki laki asal singapura yang sudah menetap di bandung selama 3 tahun. sama seperti daisy, liam juga berlari. bedanya, liam sudah menganggap bandung sebagai tempat untuk menetap.

aku suka gimana mereka berdua nggak memaksa ketika orang yang ditanyai memang belum siap untuk bercerita. juga dengan sahabat2 daisy yang selalu mendukungnya.

persis kayak buku sebelumnya yaitu a love like this, buku ini juga bikin aku ngiler 😭 aku belum pernah menjelajahi bandung, jadi aku pengen banget nyobain semua makanan yang disebut di sini 😭

oh ya! sesuai desain sampulnya, buku ini akan sarat dengan istilah istilah seperti tapestri, simpul, juga tentang hewan karena liam adalah dokter hewan. tapi tenang aja, gak bakal bingung karena udah ada catatan kakinya.

kayaknya liam bakal jadi tipe idaman aku deh 😭 soalnya dengan kehadiran dia aja aku (sebagai pembaca) udah ngerasa seneng. dia sangat menghargai dan mengayomi perempuan. apalagi orangnya suka eksplor makanan (seru banget gak sih kalo jalan berdua?! 🥹)

gak ketinggalan, liam selalu punya kata kata yang tepat untuk diucapkan. pokoknya no tipu tipu, liam ini memang bendera hijau berjalan. sehijau rumput tetangga, sehijau padang rumput windows xp.

daritadi ngomongin liam, tentunya aku gak melupakan daisy, tokoh utama kita. saat aku menilik perasaan daisy, aku selalu pengen peluk dia, menyemangati dia, meyakinkan dia bahwa dia gak pantes buat disakiti oleh siapapun.

daisy berhak buat bahagia. daisy gak harus selalu lari dari masalah. karena kalau kita terus menerus berlari, kapan kita akan menghadapi masalah itu?

ada banyak banget dialog yang aku suka dari buku ini. kak ayu berhasil merajutnya dengan apik 🫶
sayang gak bisa aku ss karena aku bacanya di gramd1g. tapi kalian pasti sependapat sama aku kalo baca buku ini.
Profile Image for Laura Yuwi.
209 reviews15 followers
March 7, 2024
Mari berkenalan dengan Daisy yg introvert dan punya masa lalu yg kelam, jenis kopi yg disukai latte. Lalu, ada tokoh 1 lagi yaitu seorang dokter hewan bernama Liam warga negara Singapore yg menyukai americano dan digambarkan ekstrovert serta tipikal pria act of service banget. Liam ini aduhhh green flag bener yaakkh, manis banget perlakuannya ke Daisy. Bikin baper asliii...

Bukunya seru, easy to digest, gregetnya dapet dan aku belajar banyak juga dari Novel ini. Alur cerita Novel ini juga cukup rapi (ya iya lah siapa dulu dong authornya). Ceritanya bikin penasaran dan gak bertele-tele. Novel ini berhasil membuatku emosional saat mendalami kehidupan Daisy. Pergolakan batin Daisy yg ingin lepas dari mantan pacarnya diceritakan dengan apik. Akibat masa lalu kelamnya, Daisy selalu dihantui mimpi buruk dan mengalami panic attack yg luar biasa. Konflik yg diceritakan inilah yg membuat Novel ini beda dengan karya Kak Ayu yg lainnya. Yang paling aku suka dari Novel ini selain green flag-nya si Liam, aku suka dengan support system-nya Daisy yg selalu ada dan sangat menjaga Daisy. Buat pecinta genre Metropop jangan sampe kelewat membaca buku satu ini yaa. You must read this one guyss!!
323 reviews1 follower
May 13, 2025
Dikasih redherring tp ga ebrhasil nebak
Daisy orang bandung, yatim piatu korban kecelakaan dia doang selamet.
Diasuh sama Bibinya di bandung , si bibi nikah tp malah ketemu suami kdrt, daisy ikut di kdrt in, si suami bibi mati muda jantungan, daisy ama bibi pindah ke singapur, daisy sekolah di NUS, mahasiswi fav dosen, terus disana pas kerja ketemu cowok Ryan Greene, awalnya baik ternyata psycho kayak mantan suami si bibi yg jg KDRT in daisy krn posesif, daisy kabur nomaden sampe akhirnya balik ke bandung, di bandung ketemu Liam yg dia warga negara singapur tp kabur dr Ibunya yg demanding dan betah di bandung, lha kok si Ryan ini ternnyata sahabatnya Liam yg anak pengusaha miliarder, jadi si daisy ama liam digebukin sama Ryan pas Ryan berhasil nangkep mereka berdua.

Ga logisnya: masa' selama Ryan Daisy pacaran si Liam blas ga ngikutin kabarnya sama sekali?
Profile Image for Bana_Ez.
234 reviews1 follower
May 22, 2024
Bagus dari segi cerita maupun tata bahasa dan kalimat. Semua enak di baca, alurnya juga rapih. Ceritanya ringan agak deep dikit, cuman endingnya kerasa cepet banget hehe.
Profile Image for nasya.
778 reviews
September 2, 2025
Seru ceritanya, mungkin karena halamannya nggak banyak untuk ukuran cerita ada yang misterinya, jadi semuanya kerasa sat set banget
Profile Image for athiathi.
367 reviews
April 8, 2024
PERFECT!! AKU CINTA BANGET SAMA (LIAM) BUKU INIIII. MANIS, tapi ada badutnya juga 😭💛
Profile Image for Jessica.
8 reviews1 follower
January 12, 2024
Ketika membaca halaman pertama, saya langsung kuagett (kaget). Sebelum membaca, saya sering mendengar bahwa buku ini 'covernya cantik tapi isinya tidak', sudah wanti-wanti bagian 'tidak cantiknya' dan ternyata tetap kaget juga.

Membaca buku ini jadi buat saya tau lagu Daisy Bell itu seperti apa nadanya (dari channel cocomelon lebih adem👍), terima kasih sekarang di kepala saya berputar lagu itu terus.

Anyways, balik ke review bukunya, buku ini ada sentuhan romance, relationship juga mental health akan tetapi saya sebagai pembaca kurang bisa bersimpati pada hampir seluruh tokoh termasuk Daisy dan Liam. Saya rasa, saya butuh 'world building' atau penggambaran cerita lebih panjang dan dalam lagi.

So far, baru bisa kasih bintang 3 dari saya (ini masalah selera ya). Semangat selalu kak Ayu Rianna!
Profile Image for Khansaa.
171 reviews214 followers
December 22, 2023
Ayu Rianna ini sepertinya spesialis cowo green flag, ya? 🤣 setelah menikmati buku sebelumnya yang berjudul A Love Like This, aku ga mikir panjang buat membeli buku pink gemas ini.

Bercerita tentang Daisy yang melarikan diri dari masa lalu, rasa aman merupakan barang mahal baginya. Sampai akhirnya Daisy pindah ke Bandung dan ketemu dokter hewan bernama Liam, ngobrol ngobrol ngobrol, loh kok nyaman? Apakah ini saatnya Daisy berhenti berlari?

Seruuu banget ngikutin perjalanan Daisy, Liam, dan kuliner Bandung. Ditambah lagi, ga kayak buku lain yang menjadikan kucing sebagai bahan jualan, kucing di sini beneran ada perannya! Mulai dari cafe kucing, kucing2 gemas, sampai tokoh utama yang bekerja sebagai dokter hewan. A vet who loves cats, Liam cannot be more green flag huh?

Daisy adalah novel yang cocok buat bersantai (walau pun tidak selalu pinky dan gemas). Ceritanya mengalir tanpa harus banyak dipikir dalam2, cukup dinikmatin aja sambil bermimpi “kapan yah...?” 😆🤪 menurutku vibe-nya mirip2 lah sama A Love Like This versi melokal, bedanya yg satu high tea, yg ini nasi cumi cabe hijau (sama-sama enak kaann).


Ps.
Meskipun ceritanya ringan, ada beberapa trigger warning yang perlu diketahui: sexual harassment, blood, abusive relationship & animal death. Jika teman2 peka dgn TW ini, please proceed with caution, ya!
Profile Image for Amalia Pratiwi.
33 reviews1 follower
April 29, 2025
My actual rate: 4,5/5 🌟

Meski ada beberapa hal yang mirip sama A Love Like This, seperti tentang kesempatan kedua, tapi eksekusinya kali ini jauh lebih realistis. Ada hal yang mungkin bisa memicu trauma karena kejadian yang menimpa Daisy itu memang terjadi di dunia nyata. Dan, untuk bisa pulih dari itu memang butuh waktu yang bukan sebentar.

Aku salut dengan kemahiran Kak Ayu dalam membuat sosok cowok fiksi sehijau Liam, setelah sebelumnya ada Huang Lei (yang juga cowok green flag). Tapi kali ini, aku lebih menyukai Liam karena sehijau apapun dia, dia tetaplah manusia.

Buat kalian yang mungkin pernah mengalami hal yang sama dengan Daisy ataupun pernah mengalami hal semenyakitkan masa lalu Liam, aku tidak begitu menyarankan ini, karena aku khawatir bisa menjadi pemicu trauma kalian.

Tapi, bagi kalian yang menyukai cowok green flag serimbun hutan dan juga kisah roman yang manis (meski ini nggak manis-manis amat) sekaligus ingin membuka mata hati kalian terkait apa yang dialami oleh kedua tokoh utamanya, terutama Daisy, I recommend this book.
Profile Image for Khurin W. F..
192 reviews6 followers
July 13, 2024
Meskipun judul dan covernya penuh bunga, don't get it wrong, there's trigger warning: violence, domestic abuse, sexual assault, animal abuse. Terutama di bagian menuju akhir, kekerasannya dinarasikan secara eksplisit.

Daisy ini adalah buku Kak Ayu yang memiliki semesta beririsan dengan bukunya yang lain: That Summer dan A Love Like This. Meskipun beririsan, pembaca tidak harus membaca dua buku itu dulu untuk membaca Daisy, karena hanya relasi tokohnya saja yang beririsan, tidak sampai memengaruhi plot. Daisy membawa trope yang berbeda dengan A Love Like This, yaitu strangers to lovers. Tapi, keduanya tetap sama-sama slow burn. Di buku ketiganya ini, Kak Ayu memilih Kota Bandung sebagai latar ceritanya, tetapi dengan tokoh yang bukan asli orang Indonesia (Daisy campuran, Liam asli Singapura). Jadi, sudah pasti dialognya juga sedikit lebih formal dibanding bahasa cakap Indonesia.

Daisy dan Liam dipertemukan di tempat kerja yang tempatnya bersebelahan, kebetulan dua teman Daisy adalah teman Liam juga, yang salah satunya sekaligus kolega Liam di klinik hewan. Daisy berada di Bandung karena dia melarikan diri dari tempat tinggalnya demi menghindari seseorang yang dia takuti. Padahal, Daisy merupakan pengrajin tenun/crochet dan karya-karyanya pun sudah banyak yang terjual di tempat asalnya. Karena rasa takut dan trauma itu, Daisy menutup diri dari orang lain. Liam? Tentu kebalikannya. Dia ini hobinya nyerocos dan SKSD (I'm saying this in a loving way ya) ke orang lain. Tapi, yang aku suka adalah Kak Ayu bisa membuat karakter Liam ini menyenangkan alih-alih creepy dan menyebalkan.

Karena sifatnya yang seperti itu, akhirnya lama-lama sikap Daisy mencair juga dengan Liam. Pertanyaan dan rengekan Liam yang kadang tidak jelas membuat Daisy mau terbuka menjadikan Liam temannya. Konflik terjadi, meningkat, sekaligus mencekam saat menuju akhir bab. Tapi, bukan Liam yaa penyebabnya, dia terverifikasi cowok green flag kok.

Kalau di buku A Love Like This Kak Ayu memberikan banyak insight terkait dunia arsitek dan perkokian hotel, di buku ini Kak Ayu juga menyebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan Daisy dan Liam: menenun dan dokter hewan. Meskipun hal-hal itu hanya sedikit dibandingkan di A Love Like This. Tidak ketinggalan juga beberapa tempat kuliner yang hits di daerah Bandung.

Aku suka dengan buku ini, alurnya rapi dan smooth banget, apalagi ini tropenya strangers to lovers. Aku tidak menemukan kesan mereka jatuh cinta secara ujug-ujug, semuanya mengalir dengan rapi.

Lalu, kenapa aku cuma memberikan bintang 4? Pertama, it's all about the right timing and I don't feel the spark like when I read A Love Like This lol. Kedua, premis secara universal yang diangkat Kak Ayu masih sama dengan dua buku sebelumnya: cewek yang punya trauma masa lalu ketemu dengan cowok baru. Aku ingin membaca karya Kak Ayu dengan premis cerita yang lain. Aku juga penasaran kalau Kak Ayu menulis buku dengan tokoh dari Indonesia dan berlatar di Indonesia juga, karena melihat Kak Ayu yang piawai menulis dialog semi-formal di buku-bukunya, aku jadi penasaran cara Kak Ayu menulis dialog tokoh dengan bahasa cakap kita.
Profile Image for Kiki Watson.
42 reviews1 follower
March 5, 2025
Oke, first of all, Daisy ini legit one of the best fast-paced novels yang gue baca belakangan ini! Dengan semua topik berat yang diangkat—abusive relationship, toxic dynamics, violence, anxiety, cheating, bahkan sampai animal death—novel ini surprisingly nggak bikin pembaca ngerasa overwhelmed atau drained. Alih-alih jadi bacaan yang bikin capek mental, penulisannya tuh smooth banget, enak diikutin, dan literally page-turner. Saking asiknya, tahu-tahu udah di halaman terakhir aja. 🤯

Kedua, Karakter dan Chemistry yang Solid. Salah satu kekuatan utama novel ini tuh karakterisasinya yang on point banget. Setiap tokoh dapet porsi dan backstory yang jelas, jadi meskipun ada banyak karakter, semuanya tetap gampang diingat dan nggak bikin bingung. Daisy, sebagai tokoh utama, tumbuh di lingkungan yang toxic banget, tapi dia nggak digambarin sebagai karakter lemah yang hopeless. Justru, dia punya support system yang wholesome banget!

💖 Isla dan Makna sebagai sahabatnya? 10/10 would be besties with them! Mereka bukan sekadar side character yang numpang lewat, tapi bener-bener selalu ada buat Daisy, literally protektif banget. Bibi Margaret juga luar biasa keren, meskipun masa lalunya kelam, dia tetap bisa kasih dukungan penuh buat Daisy. The found family trope in this book? Chef’s kiss!

Liam Harper: WALKING GREEN FLAG ALERT 🚨

Oke, now let’s talk about the best thing ever in this book: LIAM HARPER.

This man is a whole package. Dia suka sama Daisy, tapi nggak over-the-top dalam ngejar. He’s patient, understanding, dan yang paling penting—DIA NGGAK MEMAKSAKAN DIRI. Dia punya baggage sendiri, tapi dia nggak pernah menjual cerita sedihnya buat cari simpati. Cara ngedeketinnya tuh unik banget, dengan cara makan, makan, dan makan. GILA, DIMANA LAGI COWOK KAYAK GINI?!

Love language-nya? Act of service. Dia bukan tipe yang banyak omong, tapi tindakannya tuh nyata. Always there buat Daisy, beneran jadi tameng buat cewek ini tanpa bikin Daisy ngerasa kecil atau nggak berdaya. Dan yang paling penting, omongannya bisa dipegang. No empty promises, no BS, just pure, unconditional care.

Yang paling bikin hati gue MELTING sih pas dia literally pasang badan buat Daisy SAMPE BABAK BELUR. Like??? Sir, I— 🫠

Ending: Satisfying, but GIVE ME MORE LOVEEEE

Ending-nya tuh closure-nya dapet, semuanya clear, dan nggak ada plot hole yang ganggu. Tapi ya ampun, kenapa momen lovey-dovey Daisy & Liam tuh DIKIT BANGET??

Gue tuh udah nungguin scene di mana Liam ngenalin Daisy ke nyokap dan geng tante-tantenya yang ngebet dia nikah. Please, I NEED MORE OF THAT! 🥲 Gue pengen liat Liam keok di tangan geng tante-tante yang udah nggak sabar buat gendong cucu HAHAHAHA.

Overall, Daisy adalah novel yang mengangkat isu dark dengan cara yang ringan dan engaging, punya karakterisasi solid, plus THE BEST GREEN FLAG ML EVER. If you’re looking for a book yang bikin lo nagih dan nggak bisa berhenti baca, this one is a must-read! 💖🔥

So, i rated 4,5/5 for Daisy ⭐️⭐️⭐️⭐️
Profile Image for tïmmyrèvuo.
203 reviews2 followers
December 2, 2024
Oh my, I adore Daisy and Liam’s chemistry! Watching two people with deep wounds and trauma trying to heal themselves together is like looking into a mirror—it makes me smile and fills me with hope.

The story begins with Daisy fleeing Singapore for Bandung, carrying the weight of an unbearable sorrow she keeps hidden. In Bandung, she rents a studio adjacent to Isla's café and the veterinary hospital where her two best friends, Makna, work. They try to persuade her to stay under their care. Enter Liam, a compassionate veterinarian who begins to show Daisy the empathy and understanding she so desperately needs. Despite her initial hesitations, Daisy finds herself torn. Liam’s steady presence in her life is chipping away at her defenses, making her question if staying might not be such a bad idea after all.

Now let’s talk about Daisy—a character who made me nervous yet deeply empathetic. Her story is heartbreakingly real. It's hard not to feel for survivors of abuse who face insurmountable odds, especially when the abuser is someone with wealth and power. Daisy’s coping mechanisms—moving from place to place, shutting herself off, fearing loud noises, and avoiding men—are painfully relatable. Her fragile, introverted nature is portrayed consistently, making her struggles authentic and her journey even more poignant.

“Untuk orang-orang yang menyimpan trauma masa lalu, seperti kau dan aku, lari memang menjadi jalan paling mudah untuk keluar dari masalah. Tapi seringkali kita terlalu sibuk melarikan diri, sampai lupa ternyata masalah tidak akan selesai jika tidak dihadapi.”


And then, there’s Liam. Oh, Liam. He’s grappling with his own pain—his ex-girlfriend’s betrayal with his best friend—but he approaches life differently. Unlike Daisy’s quiet withdrawal, Liam is cheerful and full of stories. Yet beneath his sunny disposition lies a man with deep empathy. He approaches Daisy with patience, never pushing her boundaries. Liam’s sincerity, persistence, and his green forest aura (yes, he deserves this title!) make him utterly irresistible. Honestly, who wouldn’t fall for such a steady and caring presence?

My favorite part? The last 30 pages. My heart was racing, my breath caught with every turn of the page. The tension and emotions were palpable. Daisy, naturally frozen in shock, finds an unshakable courage when Liam’s life is threatened. This scene is a heroic moment for both of them—a testament to their growth and bravery.

Reading this book was like experiencing the slow melt of a cold, pale blue ice block, gradually warming into a garden of blooming flowers. It left me deeply satisfied. Daisy and Liam’s story is one of pain, healing, and love—a reminder that even in our darkest moments, there’s hope and someone willing to walk beside us.
Profile Image for Arumbawangi.
50 reviews7 followers
April 22, 2024
Sebelum baca buku ini, aku sempat melihat review lain yang katanya kovernya cantik tapi isinya tidak secantik kovernya. Dan benar saja plot twistnya membuatku tercengang! Padahal aku sudah berjaga-jaga segelap apa situasi dalam novel.

Bercerita tentang Daisy Tanisha yang hidupnya selalu berpindah-pindah ke sana kemari, tidak menetap (sudah kayak nomaden Daisy ini), dan hatinya selalu was-was terhadap apa saja sehingga membuatnya sedikit berhalusinasi, panikan, bahkan mudah kaget. 

Suatu hari Daisy pindah ke Indonesia dan tinggal di Bandung cukup lama. Itu saja berkat suruhan Isla dan Makna yang merupakan teman dekat Daisy. Mereka sangat merangkul Daisy dalam keadaan apa pun. Kemudian, Daisy dikejutkan oleh seorang pria yang berada di luar studionya malam-malam. Oh iya, Daisy ini trauma dan tidak percaya dengan pria karena dia selalu menjadi korban kekerasan akibat trauma oleh kekerasan pamannya kepada bibinya dan juga mantan pacar daisy yg abusive. Tidak cuma abusive tapi juga posesif. Makanya hal itu membuat Daisy menjadi cepat was-was dan mudah panik. 

Untungnya lelaki yang berada di luar studionya adalah Liam Harper. Cowok green flag yg bikin baper pembaca, duh! Liam ini sosok yang hangat. Berasa banget feelnya kalau Liam tuh ingin melindungi Daisy di mana pun dia berada. Sosok yang berubah jadi pahlawan dan maju paling depan kalau Daisy kenapa-kenapa. Dia juga suka memantau para lelaki bermata jelalatan yang suka ngeliatin Daisy dari atas ke bawah. Liam ini suka kepedean, tapi emang beneran ganteng! Romancenya ala kak Ayu banget kalau yang aku baca dari That Summer, A Love Like This, sama Daisy ini. Cocok banget sama aku.

Daisy merupakan penenun tekstil dan Liam merupakan dokter hewan. Lihat Liam kalau lagi main sama kucing-kucingnya tuh lucu banget. Sedangkan Daisy sangat serius kalau lagi menenun. Buku ini ada trigger warningnya (abuse, sexual harassment, trauma, animal death).

Latarnya di Bandung tapi nama-nama tokohnya orang bule karena kewarganegaraan Singapore, ya, campur Indonesia. Aura Bandungnya masih terasa sih karena ada detail-detail lokasi yang mengarah di area Bandung tersebut. Pokoknya sukaa banget!
Profile Image for honey_.
24 reviews7 followers
March 28, 2025
[ Personal Rating: 3.7⭐️ ]

Duh mba Ayu Rianna kenapa tiap aku baca bukumu ketemunya cowo-cowo green flag mentok?! KENAPAAA? Supaya kita sulit dibikin move-on gitu? Iya??? ckck BERHASIL KAMU, MBA!🤨🫵🏻

***

Daisy mengharuskan dirinya pindah dari Singapura ke Bandung demi untuk melarikan diri. Yep! Melarikan diri dari mantan pacarnya yang super duper toxic. Di tengah pelariannya di Bandung, Daisy bertemu Liam Harper. Seorang dokter hewan yang nyatanya juga punya trauma masa lalu soal relationship, dan hal itu bikin dia jadi hati-hati banget buat punya hubungan lagi.

Ketika kedekatan antara Daisy-Liam ini makin berkembang, tanpa diduga momok yang ditakutkan Daisy selama ini... muncul dan menyerangnya kembali, bertubi-tubi.

***

Covernya cakep yaaa. Soft lucu gitu, tapi nggak dengan isi ceritanya :) Ada sih bagian fluffy-nya tapi cuma secuil🤏, perjalanan nyembuhin trauma mereka berdua (terutama Daisy) yang lebih mendominasi.

❃ Liam Harper definisi cowo dengan love language: FULL of Act of Service! + Kulineran 24/7 [katanya orang Singapura, tapi doyannya makan mi yamin 😂]

❃ Sebetulnya isu yang diangkat lumayan berat. Perasaan traumatis yang dibawa Daisy, dampak dari tindakan abusive si pelaku, bahkan sampai ke adegan kekerasan (menjelang ending) alih-alih berhasil dieksekusi dengan sangat baik oleh penulis. Diuraikan dengan ringan tapi tetap serius👍

❃ Nggak berekspetasi kalo bakalan ada PLOT TWIST jadi kayak... "OOOHH! 'Si anu' yang itu😲 oalaaah pantasan yaa dia sempat ngomong /tiiiiittt/". Seru seru wkwkwk

❃ Terakhir, ada sedikit hal yang aku kurang sreg di sini. Ending-nya yang entah kenapa terasa terburu-buru? Kayak 1/2 buku masih calm down, masuk 3/4 mulai "grasak-grusuk", nah udah di 1/4 akhir auto "WOOOSSSHHH🚀" aja. Mendadak cepet banget pace ceritanya😭

Meski begitu, aku tetap selalu jadi pembaca setia yang nungguin next book dari mba Ayu. Yaaa soalnya nggak sabar buat nungguin model cowo green flag yang gimana lagi yang mau digambarin penulis hihihi (˵ ¬ᴗ¬˵)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Liz.
91 reviews
June 27, 2024
Covernya boleh berwarna cerah ceria tapi jangan dikira isinya juga akan sama. Tapi, kalau nyari cowok fiksi green flag, di sini juga ada. Lebih green flag mana antara Liam Harper dan Huang Lei? Aku sih tetep tim Aiden ya WKWKWKWK 🤣

Cerita Kak Ayu kali ini it’s a bit triggering karena ada kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dalam pacaran dan pemerkosaan. Tapi menurutku triggernya nggak separah yang buku pertama. Kekerasan di Daisy deskripsinya cukup detail menurutku. Jadi harap hati-hati untuk pembaca. Tapi kenapa aku bisa kasih rating 4,4 padahal DNF?

Jadi Daisy adalah seorang wanita yang terdampar atau lebih tepatnya mendamparkan diri di Bandung. Sebenernya dia sedang melarikan diri dari bayang-bayang seseorang yang terus menerornya. Singkat cerita, bertemulah Daisy dengan si cowok green flag alias Liam Harper. Yess ini untuk kalian para pecinta genre STRANGER TO LOVERS. Berdua mereka berusahan menyembuhkan dan melawan trauma masing-masing agar bisa saling membuka hati.

Kalau di ALLT temanya makanan dan sedikit sejarah serta arsitektur, kali ini Kak Ayu membawa tema tenun-menenun. Kayaknya ada crochet juga. Atau keduanya masih sejenis? Tapi, dengan keterlibatan Aiden di sini, masih ada sedikit bumbu-bumbu arsitekturnya juga. Bahas makanan juga ada. Apalagi buat yang mau ke Bandung, bisa banget cek kuliner yang disebutkan Kak Ayu di buku ini hehehe. Buat pecinta kucing juga cocok karena Liam adalah seorang dokter hewan. Ijo neon ya masbro.

Alasanku kasih bintang lima walaupun DNF, aku suka sama gaya tulisan Kak Ayu, tokoh-tokohnya, trivianya. Menurutku dalam satu buku tuh Kak Ayu nggak pernah bikin tokoh-tokoh yang karakternya hampir sama jadi semua kayak punya peranan dengan porsi yang pas. Makanya aku masih bisa kasih rate buat Daisy. Aku sendiri menyayangkan aku nggak bisa melanjutkan baca Daisy karena bukunya sangat triggering buat aku yang penyintas kekerasan. But trust me, Liam dan Daisy dan (para kucingnya) sangat menggemaskan di sini.
Profile Image for Booktrovert_id.
64 reviews
January 31, 2025
Baca novel ini berasa disuguhi secangkir kopi hangat di pagi yang mendung. Adem tapi nyelekit, yang udah baca pasti paham maksudnya.

Bercerita tentang Daisy Tanisha, si seniman tapestri yang hidupnya seperti benang kusut, mencoba lari dari masa lalu dengan berpindah-pindah kota. Sampai akhirnya dia tiba di Bandung dan bertemu Liam Harper, seorang dokter hewan asal Singapura yang pelan-pelan bikin Daisy mempertimbangkan untuk berhenti lari.

Narasi di novel ini terasa rapi dan detail, tapi nggak sampai bikin over-explained. Penulis paham kapan harus fokus ke suasana, kapan cukup lewat dialog, dan itu yang bikin cerita ini nggak terasa dragging.

Gaya bahasanya enak dibaca, nggak bertele-tele, tapi tetap kena di hati. Penulis nggak maksa jadi puitis, tapi cara dia gambarin perasaan Daisy tuh kerasa banget.🥹

Daisy itu karakter yang kompleks, nggak sempurna, dan itu bikin dia terasa nyata. Proses healing-nya nggak instan, tapi justru itu yang bikin kita ngerti kalau ngadepin luka memang butuh waktu.❤️‍🩹

Dan Liam itu definisi green flag banget. Dia nggak cuma sabar dan pengertian, tapi dia juga nggak maksa Daisy buat buru-buru sembuh. Padahal, dia sendiri punya luka yang harus dihadapi, tapi dia tetap bisa jadi support system yang kuat buat Daisy.🥹 Liam nggak berusaha jadi pahlawan, tapi caranya hadir dan ngejaga boundary-nya bikin hubungan mereka terasa sehat dan alami.❤️‍🩹

Cuma ya, ada beberapa bagian yang cukup berat, apalagi karena novel ini ngebahas soal mental health, kekerasan dalam hubungan, dan pelecehan.🤧

Alur ceritanya steady—nggak lambat, tapi juga nggak terburu-buru.

Overall, aku cukup menikmati novel ini. Ceritanya berhasil menyentuh hati dengan cara yang sederhana, tapi tetap bermakna. Daisy adalah kisah tentang keberanian untuk menghadapi trauma masa lalu, menerima diri sendiri, dan menemukan orang yang tepat untuk mendampingi perjalanan itu.❤️‍🩹
Profile Image for Vindaa.
184 reviews2 followers
August 18, 2025
Jangan tertipu dengan covernya yang pinky dan menggemaskan, isinya benar-benar penuh trigger warning 🥹

Membaca buku ini membuatku bisa merasakan banget gimana rapuhnya Daisy, seorang perempuan yang sedari kecil telah mengalami kekerasan mental dan fisik berulang kali hingga dewasanya pun, masih saja dikejar hal serupa, dan meninggalkan trauma yang berat dan dalam 😭

Benar-benar ya, Kak Ayu Rianna bisa banget mengajak pembaca mengikuti emosional tokohnya lewat alur yang pelan, tapi justru disitu kekuatannya. Kak Ayu memberi ruang bagi pembaca untuk bernapas, mencerna, dan ikut tumbuh bersama tokohnya. Gimana Daisy yang penuh waspada, dia yang mulai kembali percaya dan nyaman, lalu dihentakkan kembali ke dasar jurang yang gelap, hingga kemudian berani menghadapi masa lalu dan memeluk diri yang pernah retak 😭

Sampai-sampai, aku ikut merasakan gimana lembut dan hati-hatinya Liam Harper memperlakukan Daisy bak porselen yang kapanpun bisa jatuh dan pecah berkeping-keping.

Aku juga jadi ikut memahami gimana paniknya seseorang yang punya trauma kekerasan, sampai-sampai di pikirannya cuma taunya lari-lari-lari-lari. Jangan sampai bertemu dengan pemicu traumanya kambuh, hmmm, ngeriii, kasihan, nelangsa, tapi mau nggak mau memang perlu dihadapi, perlahan tapi pasti untuk berdamai dengan semuanya.

Dan yaaa, buku ini memang berbalut romansa, tapi bukan yang meledak-ledak, hubungan yang berkembang perlahan—nggak instan, nggak klise, tapi realistis dan menyentuh. Ini tipe kisah cinta yang terasa dalam dan tulus.

Ada beberapa trigger warning di buku ini ; mental abuse, self worth issues, mental health, dan beberapa adegan kekerasan.

“Kadang, luka tidak ingin diobati. Ia hanya ingin diakui keberadaannya.”

Quote ini menggambarkan betapa pentingnya validasi terhadap rasa sakit. Bukan untuk cepat-cepat sembuh, tapi untuk diakui dulu bahwa luka itu memang ada. Pas banget menggambarkan buku satu ini.
Profile Image for Day Nella.
246 reviews5 followers
September 9, 2025
"Untuk orang-orang yang menyimpan trauma masa lalu, seperti kau dan aku. Lari memang menjadi jalan paling mudah untuk keluar dari masalah, tapi sering kali kita terlalu sibuk melarikan diri, sampai lupa ternyata masalah tidak akan selesai jika tidak dihadapi." Bab 22
-
Daisy
Ayu Rianna
Penerbit Gramedia
Tebal 256 Halaman
Baca di PYC Library.
-
Kali pertama baca karya penulis satu ini. Gacernya asyik. Lokal rasa terjemahan. Aku sampai lupa, kalau latar cerita di Bandung. Sedangkan para tokohnya blasteran semua. Hingga memastikan kembali bacanya kalau mereka memang tinggal sementara di Bandung.
-
Daisy memilih Bandung sebagai tempat pelarian sementara di saat kehidupannya tidak baik-baik saja di Singapura. Meskipun bibinya masih ikut memantau dari jauh. Daisy dibantu beberapa teman dekatnya, dan kembali membangun kecintaannya terhadap Tenun tapestri, hobi yang sangat menghasilkan, dan membuatnya untuk fokus agar tidak terdistraksi masalah yang tengah menggelayutinya. Namun, kehadiran sosok Liam dan kecemasan akan masa lalu berhasil meruntuhkan pertahanannya. Meski sosok Liam berbeda dari kebanyakan laki-laki termasuk perhatian yang diberikan pada Daisy, tidak membuat Daisy terbuka. Karena Liam juga memiliki trauma yang sama terhadap pasangan. Hantu-hantu masa lalu tidak benar-benar pergi.
-
Covernya yang cantik, nggak secantik isinya. Trust issue, trauma serta kesehatan mental diangkat dalam kisah Daisy dan Liam. Suka dengan konflik dan karakter tokoh-tokohnya. Gaya bahasanya kaku, tapi enak. Nyaman deh, nggak terasa habis dalam sekali duduk. Cocok buat bacaan di kala senggang.
Meskipun ditutup dengan penyelesaian seperti itu, aku yakin, ini pilihan paling realistis. Dan aku suka. Pesan yang disampaikan penulis pun sampai ke pembaca. Apa pun masalahnya harus dihadapi, dan komunikasi itu penting.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Aulia Vidia Sasmitaratri.
41 reviews
May 13, 2024
Rate: 4.5/5

Bittersweet book.
Lewat buku ini kita akan menikmati kisah kasih yang manis antara Daisy dengan Liam. Saking manisnya aku sering dibikin salting tiap kali lihat interaksi mereka. Karakterisasi mereka yang saling melengkapi dan begitu pun tokoh yang lainnya. Well, well, well, all I can say is, fix banget! Liam masuk jajaran cowok jagoan kita semua; green flag.

Unsur-unsur yang tertera di cover juga berkaitan sama mereka; Daisy yang seniman makrame dan Liam yang merupakan dokter hewan. Covernya tuh secantik dan segemes ituuu! Perpaduan warna yang cantik, kucing lagi bobo, dan kerajinan makrame ini menambah kesan menggemaskan bikin makin tertarik.

Meskipun begitu cerita dalam buku ini gak semanis covernya.

Buku ini juga menceritakan bagaimana Daisy harus terpuruk dan mengalami banyak kepahitan dalam hidupnya karena mengalami tindak kekerasan dalam hubungannya. Ulah mantan yang obsessed dan possesive. Sayangnya, gak hanya Daisy yang mengalami hal seperti itu, tapi juga bibinya. Hal tersebut jelas menumbuhkan trauma bagi Daisy dan membuat Ia harus pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Overall, aku menikmati bagaimana kisah dalam buku ini disajikan. Bagian waktu Daisy dan Liam chattingan juga dilampirkan pada buku ini. Makin gemeees karena Liam namain kontaknya dia di hape Daisy dengan nama lucu HAHAHA. Terus juga kedatengan Aiden meramaikan suasana dan jalan cerita Daisy! Siapa kangen Aiden?! Juga kucing-kucing di klinik tempat Liam bekerja. Twist yang disajikan juga left me in shock >___<

TW: Toxic relationship , Violence , Physical abuse , Animal death , Animal cruelty , Mental ilness

Profile Image for Fitri.
203 reviews
May 17, 2024
Beberapa catatanku tentang buku ini:

- Aku suka sama latar belakang profesi tokohnya yang lumayan unik; seorang tapestry artist dan dokter hewan. Seperti di buku A Love Like This, penulis juga menceritakan dengan cukup detail mengenai pekerjaan masing-masing tokoh, tapi entah kenapa di buku ini ada beberapa bagian yang informasinya jadi kerasa terlalu banyak (almost like reading a google search 🥲)
- Menurutku support system nya Daisy keren banget. Temen-temen yang sabar dan nggak menghakimi Daisy yang sangat tertutup dan kelihatan banget lagi lari dari masalah. They consistently show support and patience.
- Liam juga seru dan menyenangkan sih walaupun di awal-awal sok asik 😅 tapi aku nggak merasa cerita Clarice dan Kyle penting buat Liam di timeline ini (maybe it's important a year before Daisy, tapi pas di timeline ini kalo nggak ada juga kayaknya nggak ngaruh-ngaruh amat 🤔)
- Aku baca e-book nya dan menurutku bagian chat nya membingungkan karena nggak jelas siapa yang lagi kirim apa. Maybe it's different in the physical book.
- Konflik terakhir dan endingny buatku buru-buru banget. I can guess the gist of things in the middle of the story, tapi aku nggak ngerti kenapa dia bisa cepet banget nemuin Daisy (iyasih dia nguping, tapi kayak KOK BISA??)

Despite all that, I still think this is such a good and interesting read about facing and solving one's fear and the importance on having good people around. Kayaknya cocok buat yang familiar sama cerita-cerita Ilana Tan dan yang suka baca slow burn romance yang fokusnya lebih ke masalah di karakternya (not in the love story itself).
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Riri.
426 reviews27 followers
November 30, 2025
Penasaran pengen denger orang Singapura keturunan Inggris nyebut “Ciumbuleuit” dengan aksen British. Katanya selalu milih ngomong bahasa Inggris ke semua orang kecuali tukang bubur dan nasgor, tapi tau banget tempat makanan Sunda yang enak. Beli yamin di Mie Baso Akung pake bahasa Inggris gitu? Rada ga masuk akal. Settingnya yang harusnya nyunda amat sangat bentrok sama para karakter yang kaya keluar dari novel terjemahan, dengan nama-nama mereka yang kebule-bulean.

Banyak yang bilang Liam cowok green flag, tapi menurutku ini karakter sangat pushy dan annoying. Cowok green flag mana yang akan pernah ngomong “Oh, persetan dengan privasi!” dengan dalih dia butuh penjelasan? Tipikal orang yang ngatain orang lain kuper kalo ga sering jalan-jalan, yang susah ngerti kalo orang punya opini yang berbeda. Dia bahkan nanya ke Daisy apa ga bosen duduk berjam-jam buat menenun, padahal jelas-jelas Daisy suka sama pekerjaannya. But who cares, yang penting ganteng. Itu pesen yang aku dapet dari cerita ini.

Sebenernya tema dari novel ini bagus. Daisy dan Liam sama-sama punya trauma di masa lalu, tapi sayangnya ga digali terlalu dalem. Mereka malah sibuk kulineran dan PDKT, jadi pembahasan masalah utamanya molor semolor-molornya sampai bukunya udah hampir abis. Cara Daisy menghadapi masalah ini juga konyol banget, dan ngeliat alur ceritanya, rasanya tuh ini buku kaya mau bilang kamu butuh cowok buat beresin semuanya. Girl. Get a protection order. Terlepas dari polisi bakal gerak atau ga, at least lapor dulu lah. Plot twist-nya lumayan bagus, tapi karena fokus ceritanya kemana-mana jadi kesannya maksa.
Displaying 1 - 30 of 88 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.