Tahun terakhir SMA Rex benar-benar kacau. Sahabatnya Levan tewas secara mengerikan saat mereka sedang liburan bersama-sama, sementara pacarnya, Selina, lenyap tanpa jejak. Di sisi lain, Rex resah sejak putus dengan Ayu. Ayu beralasan sibuk mengejar ketinggalannya di sekolah.
Rex yakin bahwa misteri kematian Levan berhubungan dengan aplikasi JanganDiklik. Itu artinya Ayu juga berada dalam bahaya. Masalahnya, Ayu tidak ingin berhubungan lagi dengannya. Bagaimana cara Rex meyakinkan Ayu bahwa mereka harus bekerja sama untuk menghancurkan aplikasi terkutuk ini sekali lagi?
Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell.
8/10 *** Menjadi sekuel dari Rahasia Ayu (2020), Kutukan Dosa Selina tampil dengan peningkatan di semua lini dari pendahulunya tersebut. Hal utama yang paling terasa peningkatannya adalah cara berceritanya. Penggunaan sudut pandang Rex dan Ayu secara bergantian membuat alurnya dibangun rapi dan dengan benang merah yang jelas. Pun tidak ada lagi narasi dan adegan yang terasa dimasukkan secara random ke dalam alur seperti yang menjadi masalah utama buku pertamanya—kali ini semua narasi dan adegannya berada di alur yang mendukung hal-hal tersebut dimasukkan. Adegan-adegan pembunuhannya pun dibuat lebih sadis dan keji dibandingkan buku pertama, bahkan sudah terasa sejak prolognya. Cara kerja si hantu yang menggunakan manusia sebagai boneka pembunuh digambarkan secara masuk akal. Hal paling menarik di buku ini adalah banyaknya sisi investigasi yang melibatkan pihak profesional (polisi) sehingga penyelidikan misterinya lebih terasa realistis sekaligus lebih serius.
Kekuatan utama buku ini ada di penulisan emosional antar tokohnya yang sangat detail. Para pembaca akan dibuat tertawa & tersenyum manis melihat hubungan Ayu-Rex, ikut merasakan kehilangan & trauma mendalam melihat ikatan persahabatan Rex-Levan, kemunculan Om Rafael yang selalu memunculkan senyum Rex, hubungan orang tua Ayu dengan Rex yang menghangatkan hati, dan tak lupa dibuat ikut merasakan amarah setelah mengetahui masalah yang menimpa si hantu di buku ini. Berbagi isu sosial yang menjadi kekhasan Kak Lexie di tiap karyanya turut dieksplorasi dengan sangat menarik, mulai dari perspektif dua manusia yang menjalin hubungan romansa merasakan kesenjangan sosial, "skandal dewasa" yang menyeret para remaja, rasa haus kasih sayang yang dialami remaja, hingga KDRT.
Sayang, paruh akhir bukunya bak mengalami kemunduran kualitas. Babak klimaksnya yang bak mengulangi formula buku pertama memang sangat berdarah-darah, tetapi juga lebih bertele-tele. Ditambah pengungkapan misterinya yang ditumpuk semua di 100 halaman terakhir dan serba tiba-tiba (padahal dengan tebal 400-an halaman, kepingan misterinya dapat disebar merata di halaman-halaman sebelumnya). Para tokoh (sekaligus pembaca) yang awalnya memilik nol informasi terkait perkembangan misteri mendadak jadi serba tahu semuanya tanpa ada adegan investigasi mendalam oleh para tokoh utama. Belum lagi penggunaan tokoh Dion yang tidak memiliki peran aktif dan sebatas figuran pajangan (mungkin niat Kak Lexie ingin mengulangi trio Ayu-Levan-Rex di klimaks buku pertama, tetapi kali ini rasanya tidak cukup berhasil).
Walaupun memiliki paruh akhir yang lemah, Kutukan Dosa Selina tetap sangat menyenangkan untuk mengulik tiap lembarnya selama membaca. Tak hanya jauh lebih sadis, tetapi juga memiliki "hati yang lebih besar" dibandingkan Rahasia Ayu. Sebuah peningkatan kualitas yang memuaskan walau sisi pengungkapan misterinya serba mendadak.
Setelah diputusin pacar dan ditinggal mati oleh sahabat, rasanya hidup Rex sudah tidak bisa lebih menderita lagi. Namun semuanya berubah menjadi makin rumit ketika dia sadar bahwa aplikasi JanganDiklik kembali lagi. Semua itu berujung kepada satu orang—Selina, kekasih sahabatnya, yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Rex tahu dia harus minta bantuan Ayu untuk mengalahkan aplikasi jahat itu sekali lagi sebelum makin banyak korban berjatuhan, tapi apakah gadis itu mau diajak bekerjasama?
Dibanding horor, menurutku seri kelima JanganDiklik ini lebih menonjol vibes misterinya. Tidak ada terlalu banyak jumpscare dari sosok hantu yang menjadi antagonis, sehingga ceritanya tidak seram-seram amat. Masih oke lah dibaca di malam hari (paling cuma ngerasa pengin gigit hantunya aja waktu dia bertingkah.)
Aku suka banget kemistri antara para tokoh di sini. Rex sama Ayu manis sekaliiii *menangis*. Rafael juga, meski tengil dan cengengesan, dia terbukti bisa menjadi sosok yang diandalkan. Welly dan Dion juga jadi tambahan yang bagus buat tim gila dalam misi mengalahkan JanganDiklik ini. Rasanya kayak baca kisah Erika cs versi lebih cupu.
Bakalan nunggu buku selanjutnya dalam seri ini. Thank you so much sudah membantu aku keluar dari reading slump-ku ToT
Udah sekitar 2 tahun gak baca series ini dan yang kuingat cuma pendapatku yg lumayan buruk buat seri novel satu ini. Jadi pas baca lagi untuk seri terbaru, malah bingung dan overwhelmed sendiri karna lupa sama alur dari seri2 sebelumnya... Aku jadi ada tekanan dan dorongan untuk baca ulang dari seri paling awal.
Masalahnya di buku ini gak cuma di universe jangan diklik yg muncul, tapi di series2 lainnya kayak Johan series, Omen series, bahkan Bad Girl series tuh juga tokoh2nya muncul. Asli keren sih menurutku si lexie xu ini, dia bisa menyatukan mereka agar spt hidup di daun kelor.
Untuk ide cerita, yah gak yang berat-berat banget. Horornya tuh gak yang menonjol muncul setiap saat. Lexie xu masih dominan juga munculin scenes 2 MC yg uwu. Sama interaksi anak2 SMA dan kekonyolan bareng polisi. Itu bikin novel ini gak terlalu horor buatku. Sebenernya bikin kesel, tapi aku enjoy bacanya wkwk ✌️
Jujur aku kurang suka dengan seri ini. Di buku pertama “Rahasia Ayu” ka Lexie just being ka Lexie cuman ditambah unsur horor yg beneran bikin merinding. Agak beda dengan kalex biasanya but it still good. Then i read the second, third and fourth. I dont really like, i enjoyed it. Bagus sih, tapi terlalu cheesy but as i said on my review in 4th book, targetnya mungkin untuk segala usia. Then i read this book (anyway, semua buku kalex akan aku beli dan aku baca ya hehe) ternyata aku suka banget. You guys know why? Because it’s kalex herself who wrote it. Ceritanya bener2 hidup walaupun adegan mistisnya agak susah untuk aku terima (karena terbiasa dengan tersangka kalex yg sangat plot twist) but still enjoyed it. Romance nya dapet, thriller nya dapet banget dan horornya ga diragukan. Keep up the good work, kalex!😍
Seperti biasa, buku-bukunya Lexie Xu selalu bisa gue kelarin dengan mudahnya. Cukup 2 hari ajah 🙏🏻 Terus buat yang ngikutin cerita Johan-Omen-Dark Series, berbahagialah karena cukup banyak karakter & setting lokasi dari ketiga series itu yang muncul di sini. Lumayanlah buat ngobatin kangen karena Nemesis Series belum ada hilalnya (ku sedih) 😔
Kalo dari segi cerita, w ngerasa ada yang masih ganjel dan apa-apaan tuh endingnya?!
Btw setelah dipikirkan ulang, cara hantunya bales dendam tuh berbelit-belit banget ye 😝
Ada jeda baca antara Sekala dan Hantu Tanpa Kepala dengan novel ini. Rasanya baca novel ini jadi lebih menarik daripada buku sebelumnya yang agak membosankan.
Khas Lexie Xu, di awal-awal dibikin bertanya-tanya siapa tersangkanya, di akhir-akhir dar der dor penangkapan tersangka.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Kenapa ini serem banget woy! Mengikuti series #JangandiKlik sejak buku pertama sampai kelima, baru kali ini aku beneran merinding serasa nonton film setan langsung! Aku merasa ngerinya dapet aja gitu vibesnya. Padahal buku ini juga banyak lawaknya, banyak celetukan-celetukan garing, tapi tetep seremnya paling nampol. Bakal jadi yang terfavorit dari series #JangandiKlik!