Setelah empat tahun berlalu, akhirnya Manisha kembali pada suami dan anaknya, Ray dan Naira yang sudah tumbuh besar. Sayang, sang suami sudah terlampau kecewa karena perbuatannya. Ray merasa sakit hati lantaran Manisha dulu meninggalkannya dan menelantarkan anak mereka, Naira, yang saat itu masih berusia dua bulan.
Ray lalu berbaik hati memberikan Manisha kesempatan. Yaitu bisa tinggal di rumah besarnya sekaligus dekat dengan anaknya sendiri yang selalu memanggilnya dengan sebutan “tante” lantaran Ray bersikeras menyembunyikan bahwa Manisha adalah ibu kandungnya.
Jika cinta yang benar-benar putih nan suci itu ada, apakah kehidupan sepasang insan ini bisa kembali seperti empat tahun yang lalu?
Judul : Putih dalam Cinta Penulis : Mursal Fahrezi Penerbit : Elex Media Tahun Terbit : Desember 2013 Jumlah Halaman : 148 halaman No. ISBN : 9786020229034 Sinopsis : Setelah empat tahun berlalu, akhirnya Manisha kembali pada suami dan anaknya, Ray dan Naira yang sudah tumbuh besar. Sayang, sang suami sudah terlampau kecewa karena perbuatannya. Ray merasa sakit hati lantaran Manisha dulu meninggalkannya dan menelantarkan anak mereka, Naira, yang saat itu masih berusia dua bulan. Ray lalu berbaik hati memberikan Manisha kesempatan. Yaitu bisa tinggal di rumah besarnya sekaligus dekat dengan anaknya sendiri yang selalu memanggilnya dengan sebutan "tante" lantaran Ray bersikeras menyembunyikan bahwa Manisha adalah ibu kandungnya. Jika cinta yang benar-benar putih nan suci itu ada, apakah kehidupan sepasang insan ini bisa kembali seperti empat tahun yang lalu?
Review: Membaca novel ini saya jadi mengingat kasusnya komedian Bopak Castello yang lagi rame sekarang ini. Sang istri pergi karena tidak tahan dengan kondisi ekonomi keluarga yang berada di titik terendah. Seharusnya bagi dua orang yang telah hidup berumah tangga dan memiliki anak masalah ini hal yang wajar. Bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, tetapi sang istri memilih pergi.
Di sini Ray sang suami dan Manisha sebagai istri berpisah selama empat tahun. Kemudian si anak yang baru dua bulan ditinggal telah tumbuh besar, seusia dengan kepergian ibunya. Manisha datang lagi dalam hidup Ray, sementara Ray telah memiliki kekasih baru; Risa. Ray berencana menceraikan Manisha jika dia kembali.
Manisha meminta maaf pada Ray, Ray belum memaafkan tapi memberi tempat tinggal untuk Manisha agar bisa dekat dengan Naira. Naira disini berperan sebagai gadis kecil yang cerdas, dia gampang membaur dengan orang baru. Manisha sang ibu di panggil tante sesuai kehendak Ray, agar Naira tidak kaget.
Kedua ibu dan anak ini akhirnya dekat, karena kontak batin dan Naira merasa nyaman. Kepergian Manisha setelah kembali membuat pijar-pijar di hati Ray kembali, namun ia harus mengukuhkan hati karena sudah sepakat dan berjanji pada Risa. Konflik mulai timbul ketika ibu Ray jatuh terpeleset dan dibawa ke rumah sakit. Manisha yang takut menghadapi ibu Ray, Manisha yang akhirnya bertemu dengan Risa, dan Ray di sini harus menepati janjinya pada Risa untuk bercerai.
Setelah bercerai, Risa memersiapkan segalanya untuk pernikahannya dengan Ray. Namun Ray malah dilemma dan setengah hati. Apalagi Naira yang selalu merindukan kehadiran Manisha. Happy atau sad ending kah cerita ini? Baca langsung ceritanya dalam novel Putih dalam Cinta.
Penulis menuturkan dengan alur runut dan lembut. Tokoh Ray seharusnya bisa dieksplore lebih tegas dan garang. Naira juga seharusnya risih dulu terhadap orang asing yang baru dikenalnya kemudian bisa menjadi dekat. Di sini yang menjadi garang malah ibu Ray, peran dia sebagai ibu sukses. Selain bijaksana dia juga bisa menjadi penengah yang baik antara Risa dan Manisha. Hikmah dalam novel ini saya bisa mengambil pelajaran antara Manisha dan Ray untuk bekal kelak ketika berumah tangga. Menerima apa adanya pasangan dalam keadaan apa pun, harus bisa bertahan bukan malah meninggalkan.
Empat tahun yang lalu Manisha meninggalkan keluarganya disebabkan karena sang suami yang di PHK dari pekerjaannya sementara mereka memiliki bayi kecil yang harus diberi makan. Tidak tahan dengan kemiskinan tersebut, Manisha menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh seorang temannya. Masalahnya pekerjaan tersebut berlokasi di Bandar Lampung, sementara ia dan suaminya tinggal di Palembang.
Sekarang ia kembali ke Palembang dengan keberhasilan. Ia memiliki sebuat toko kue yang sangat sukses di Bandar Lampung sehingga bisa membuka cabang tokonya di Palembang. Ia juga bahkan mampu membeli sebuah rumah mewah di Palembang. Setelah mendapatkan semua kesuksesan itu Manisha memutuskan untuk kembali kepada suami dan anaknya. Ia sangat merindukan anaknya tersebut.
Maka dengan membawa sekoper pakaian dan hadiah-hadiah untuk Nayra, putrinya, Manisha menuju kediaman suaminya. Siap untuk memikul kembali tugas sebagai istri dan ibu... kalau Ray masih mau menerimanya.
Gaya cerita mengalir lancar tapi meninggalkan hal-hal penting yang kurang digarap dengan jelas. Kenapa Ray begitu mudah menerima kehadiran Manisha? Kenapa Manisha setega itu meninggalkan keluarganya? Bagaimana bisa anak berumur 5 tahun, Naira, bisa berbicara dengan begitu cerdas? Benang merah cerita ini harusnya digarap lebih padat. Kaver bukunya bagus sekali. Tulisanmu sudah bagus, Mas. Cuma logika cerita harus lebih dijaga. Semangaaat!
perempuan yg pergi meninggalkan keluarganya demi masa depan, tapi saat kembali suami menceraikannya krn dianggap menelantarkan anak. duh, hidup memang penuh pilihan yang sulit. lumayan plotnya, ada twist di bagian belakang meski penyelesaiannya agak tergesa gesa. pesannya mungkin hati tahu kok mana cinta yang putih :) sukses ya