Seorang remaja bernama Riyan yang selalu berusaha untuk membuat dirinya merasa ada di dalam keluarganya sendiri, meski terkadang ekspektasi tidak selalu mendukung harapannya. Menjadi anak tengah bukan keinginannya, tetapi merupakan suatu hal yang harus ia jalani dengan lapang hati. Berbagai macam masalah remaja ia hadapi seorang diri tanpa pinjaman sandaran dari siapapun.
Pertama, aku merasa klimaksnya itu nanggung banget, pas iyan masuk RS aku kira bakal terjadi perdebatan panjang lagi antara iyan dengan wena, si bundanya, tapi ternyata enggak. Saat Danan dengan Cakra, si ayah bertengkar aku juga merasa emosi di puncak klimaksnya nanggung banget.
Kedua, resolusinya yang terbilang 'mudah'. Sehingga, saat puncak emosi aku sudah merasa masuk ke karakter Danan/Iyan tapi saat ke resolusi, I lost it.
Ketiga, fokus buku ini malah bukan ke iyan, tapi ke Danan juga. Padahal aku sudah merasa relate dengan karakter Danan sebagai anak sulung. Tapi di buku ini sesuai dengan judulnya memang seharusnya hanya difokuskan ke Iyan sebagai anak tengah.
Kelebihannya, buku ini sudah cukup oke dengan penggambaran emosi setiap karakternya. Dijelaskan secara tepat, gak bertele-tele.
Kesimpulannya aku merasa setiap sisi buku ini nanggung banget, entah itu dari alasan iyan dibenci sama orang tuanya, klimaksnya juga nanggung, resolusi juga nanggung.
Anyways, berpelukan untuk semua anak pertama di dunia 🫂
This entire review has been hidden because of spoilers.
Udah lama gak baca buku angst dan kali ini aku randomly picked this book dari rak buku pas bersihin rak, aku udah beli ini dari tahun 2024 dan baru kesampain baca sekarang ehehe 😭🫵🏻
So, buku ini simplenya adalah versi happy dari Iyan Bukan Anak Tengah. Isi ceritanya kurang lebih sama cuma ada 70% isinya ada yang diubah jadi the whole 𝗽𝗹𝗼𝘁 is kinda different dari Iyan Bukan Anak Tengah. Kalo ditanya, aku lebih suka versi yang mana? Aku sukaan versi yang ini karena sedih dan senengnya lebih ke arah balance sementara kalo Iyan Bukan Anak Tengah itu lebih berat ke angst-nya jadi kalian bisa pilih deh, mau yang imbang atau yang nyesek maksimal! 🤝🏻
Buku ini termasuk fast paced di aku dan aku enjoy sama 𝗮𝗹𝘂𝗿nya yang ngalir dari awal sampai akhir, ini gunain alur maju. Emang ada di beberapa parts aku rasa agak monoton gitu dan aku rasa ini faktor penyebabnya karena aku udah baca Iyan Bukan Anak Tengah jadi ngerasa isinya udah aku baca gitu ehehe😁 Untuk 𝗻𝗮𝗿𝗮𝘀𝗶nya, ini termasuk lugas dan rapi walau emang masih ada beberapa typo yang aku temuin cuma gak ganggu pengalaman membacaku. Narasinya okay banget dalam membangun atmosfer gloomy cerita ini dan ngaduk-aduk emosiku juga 😭🤝🏻
Tokoh dan 𝗽𝗲𝗻𝗼𝗸𝗼𝗵𝗮𝗻nya aku suka, as always keliatan perkembangan karakter mereka terutama di Danan dan Iyan serta kedua orang tua mereka. Aku suka gimana kejadian demi kejadian yang ada di hidup mereka ngebentuk dan ngerubah karakter mereka untuk menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya! 🙌🏻 Oiya mereka juga kerasa hidup gitu, flaws yang melekat di diri mereka bikin aku ngerasa kalo mereka manusiawi banget gitu, I mean kayak baca kisah hidup yang nyata gitu feelnya ehehe. Terus gimana sikap Wena dan Cakra ke anak-anaknya itu berhasil bangunin amarahku, asli gregetan banget woilah 😭 kok bisa begitu jadi orangtua, heran!!
And lastly, aku take suatu 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 kalo setiap anak punya strugglesnya masing-masing di keluarga. Entah kamu si sulung, si tengah, ataupun si bungsu karena semuanya pasti punya peran masing-masing di keluarga dan peran itu gak akan sempurna kalo kalian gak saling dukung dan saling menyayangi terus juga, gak ada keluarga yang sempurna di dunia ini, yang ada itu keluarga yang mengusahakan kebaikan bersama!🤝🏻✨️
Overall, it's a nice family-angst book dan buat buku yang bisa disebut alternative ending, ini termasuk worth to buy! Karena plotnya diganti bukan cuma beberapa halaman doang yang diganti😌🫵🏻
Setelah baca ini, aku beneraaaannn happyyy banget 😻💕 rasanyaa kayak lega, super legaaa, setelah perasaan agak hancur waktu baca book 1 (iyan bukan anak tengah), novel ini kayak jadi obat penyembuhnya 🤩‼️
novel ini tuh definisi pelengkap dari cerita sebelumnya, meskipun dengan alur cerita yang tentu berbeda besar tapi nggak membuat semuanya jadi hilang. tentang iyan yang masih berusaha buat dapetin kasih sayang ibunya, tentang danan yang masih berusaha berdamai dengan dirinya dan keluarganya.
kalau iyan bukan anak tengah lebih menekankaj euforia menyedihkan dan menyesakkan, di novel iyan (bukan) anak tengah lebih berarah ke kebahagiaan, nggak semuanya berujung bahagia sih, masih ada beberapa hal sedih lainnya tapi penyelesaian konfliknya berujung bahagia. kalau di book 1 bener2 dikasih sedihhhhh terus. 😭😰
aku ngerasa, semua tokoh disini dibuat serealistis mungkin, beneran! serius dehh, aku gak gombal kok 😩🅰️‼️ kayak karakter ibu yang suka ngomel, suka bandingin anaknya, tapi sebenernya juga sayang, meskipun caranya salah. karakter ayah yang tegas dan keras kepala, namun bisa lembut juga sewaktu-waktu. 😩 agak nyebelin sih wkwk kalau dipikirin. hehe
tapi yaaahh, menurutku sih, di buku kedua ini, aku ngerasa ceritanya lebih berfokus ke danan daripada iyan. di buku ini, karakter danan lebih di kembangin banget, mulai luka danan yang selalu di tuntut menjadi anak yg baik, terus fase dimana dia hancur juga, fase dimana dia mau sembuh, fase dimana dia mau bangkit lagi. 😁
iyan-nya cuma gitu aja, kayak cuma diceritain kestrugglean dia menjadi anak yg gak dianggep sama ibundanya, terus pas bundanya sadar, dia udah akrab gitu aja. 😄😄 untuk cerita hidup iyan-nya sendiri malah kurang menurutku, kalau cerita danan udaahh keren banget, tapi tetep dari judulnya kan sebenernya cerita iyan bukan danan 😁😁
hmm, terakhir, aku mau apresiasi ke authornya deh. halo, cerita kamu keren, keren banget! soalnya berhasil bikin aku ngerasa dibawa masuk ke dalam buku. ‼️💕😻 gooodjob yaaaa.
3/4 chapter sedih bgt karena relate. happy ending yg tidak realistis wkwkwk tapi aing ga komplain karena itu merupakan sebuah harapan dari semua anak tengah 🙂 sehat-sehat anak invisible 🫶
sebenernya ada poin yg tidak relate sama anak tengah, yaitu dimana Iyan ga punya temen. anak tengah tu banyak temen coy soalnya cari perhatiannya di luar rumah, dia beneran effort dan loyal bgt ke temen-temennya soalnya ya dirumah bukannya ga dapet perhatian tapi kelihatan aja kagak, tau² disalahin mulu wkwkwk
trus kan disini posisi Iyan disalahin gara2 ga diharepin ya, padahal faktornya ya karena orang tua ga bisa kasih porsi kasih sayang dan tuntutan yg sama. anak sulung tuntutan tinggi makanya dukungan tinggi, anak bungsu kasih sayang banyak apresiasi tinggi meskipun nglakuin hal bare minimum, anak tengah kebagian nyengir wkwkwk
tapi pls kalian paguyuban anak tengah lihat prespektif kalo kalian itu bebasss, ga banyak tuntutan dan tumbuh mandiri, meskipun sering dianggap Rebel dan dramatis tapi kita bebas cuyy ga perlu penuhin ekspetasi orang² karena ya GAK TERLIHATTT 😩☝️ cukup berdamai aja sih sama perlakuan orang yg mana gabisa kita kontrol, fokus sama yg bisa kita lakuinnn kita handleee
Ini adalah novel pertama yang aku beli seumur hidupku, beli di tahun 2024, habis UTBK wkwk. Aku beli buku ini karena random aja gitu pas di Gramed (jujur bingung banget waktu itu mau beli buku apa). Dan baru kesampaian baca di awal tahun 2025. Ni buku baguss banget gilaakk, sedih iya, seneng juga iya, balance aja gitu. Ternyata ini buku ketiga dan versi happy endingnya Iyan Bukan Anak Tengah. Next time mau beli yang buku pertama biar tambah nyesek bacanya wkwk.
Terima kasih kepada author, ceritanya bagus, gak bertele-tele, nyeseknya pun kerasa banget padahal aku anak pertama jadi tau gimana perasaan Iyan. Dan aku sadar, setiap anak tuh punya peran dan bebannya masing-masing. Dan aku penasaran saya karya terbaru Armaraher, Bahu Anak Pertama, kayaknya related deh sama diriku wkwk.
Iyaaan :(( sedih banget baca bukunyaa, tapi seneng juga karena pada akhirnya kedua orang tuanya bisa belajar lagi mengerti Iyan maupun Danan, walau belum sepenuhnya menjadi orang tua yang sempurna. Beberapa interaksi Iyan Danan di buku lucu banget, lebih lucu dari yang di au 😻 apalagi bagian Iyan Danan bahas sidang 🥲 lucu banget deh. Jane dan Danan juga lucuu 🩷🩷. Kurangnya cuma karena typo tapi secara keseluruhan udah baguss dan aku suka banget bukunya, semangat untuk karya-karya selanjutnya kak Molenn, akan selalu aku tunggu karya-karya kamu 🫶. Virtual hug untuk semua anak pertama, tengah, maupun anak bungsu 🫂🫂
This entire review has been hidden because of spoilers.
Aku beli buku ini karena ngeliat covernya cantik dan blurbnya bikin ngerasa "Wah pasti relate ini."
Seharusnya buku ini difokuskan saja ke Riyan, sama seperti judulnya. Aku gak paham kenapa storynya Danan juga perlu dimasukin padahal nggak ada kolerasinya sama Riyan. Waktu chapter-chapter awal aku enjoy banget bacanya dan ngerasa seharusnya bukunya diselesaikan saja saat konflik Riyan itu udah selesai, bukan dilanjutkan sama Danan dan masalah pribadinya.
Menurutku juga bunda dan ayahnya Riyan itu terlalu berlebihan sama Riyan, kerasa sedikit nggak realistis. Berpikir seharusnya Riyan nggak usah dilahirkan. Makan juga nggak dikasih, di rumah bahkan gak dianggap. Terus nggak minta maaf soal itu ke Riyan? Aku kepikiran soal itu. Setelah dikasih reality check baru deh minta maaf sama Riyan dan kelakuan bunda dan ayah berubah drastis ke dia. Berasa terlalu terburu-buru dan out of character.
Tapi mendekati akhir, aku udah mulai tertarik lagi untuk menyelesaikan bukunya. Overall ceritanya cukup menarik dan aku berhasil menyelesaikannya dalam 1 hari walaupun ada beberapa bagian yang bikin aku gak sreg. Ada beberapa bagian yang bikin ketawa dan sedih sampe menitikkan air mata juga.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Maaf ya cuma bisa kasih 2,5🌟 Diawal cerita udah menarik tapi untuk alasan kenapa Iyan dibenci menurutku cukup aneh terlebih saat menjelang pertengahan hingga akhir justru fokus pada anak pertama yaitu Danan . Penggambaran sosok Iyan sebagai seorang anak SMA juga menurutku terlalu kekanak-kanakan tidak sesuai dengan usia SMA dan sedikit melenceng dari judul karena lebih banyak menceritakan sosok Danan dan segala problemnya sebagai anak pertama
maaf bintang dua nya hehe🙇🏻♀️, aku beli ini jujur ekspektasi aku tinggi bgt karna ini menyangkut tentang keluarga, terlebih lagi karna permasalahan nya ini di anak 'tengah' tapi ternyata buku ini sama sekali ga cocok di aku, bukan nya ngerasa kasihan sama iyan nya aku malah bener bener GREGET SAMA IYAN NYAA 😭😭 ada di satu scene yg menurut aku itu mmg salah di iyan nya, tapi seolah olah dia yg paling merasa tersakiti...
to much drama, bahkan terlalu lebay kesan nya, jujur ini buku bikin reading slump parah, sampe 5 bulan aku stop di tengah" huhu T___T gaada setitik pun aku kasihan sama iyan, asli deh🤚🏻 yang ada greget bgt sama si iyan, bahkan aku GREGET SAMA SEMUA ORANG
ga masuk di akal ku aja, seorang anak di benci karna alasan... itu? dan dengan teganya perlakuan nya seperti itu, yahh padahal buku ini aku berekspektasi banyak sih, ternyata ga ketebak alur nya bakal gitu gitu aja
dan, aku malah sedih sama part nya danan, bahkan aku hampir nangis 🥲 padahal ini buku tentang iyan ya, mungkin karna iyan disini kurang di kembangkan, dan malah karakter danan yang dapat banget seharusnya kalau mau ngambil 2 karakter dalam buku ini (iyan dan danan) seharusnya judulnya bukan "iyan bukan anak tengah" karna disini ada sosok danan juga yang di ceritakan