Apa jadinya bila suatu saat duniamu gelap, alunan nada-nada di sekitarmu seketika hening, atau bahkan, kau tak lagi bisa mengungkapkan isi hatimu melalui pita suara? Yakinkah kau mampu menjalaninya tanpa rutukan dan tangis setiap detiknya?
Maka, akan kuceritakan tentang mereka, yang tak gentar meski ketidaksempurnaan merengkuhnya, yang tak pernah lelah memikul impian, dan yang selalu percaya pada harapan.
Mereka yang kuceritakan adalah orang-orang "istimewa": seperti pelangi yang menebar rona, melukiskan inspirasi pada dunia. Karena setiap orang dilahirkan dengan berjuta keunikan, yang menjadikannya begitu berharga.
Buku ini benar-benar mampu membuka mata saya tentang penuturan kisah yang menarik dan berbeda-beda mengenai disabilitas.
Terdapat 12 tulisan. Kisah pertama karya Fenny Wong "Gapai Kembali", paling berhasil membetot perhatian saya, bahkan sangat inspiratif!
Kisah ketiga, Hanya Bisa Empat Kali, karya Kezia Evi Wiadji, membuat saya takjub sekali saat membaca. Sebuah realita yang menohok dan menginspirasi!
Kisah ketujuh, Tak Pernah Ada Beda, karya Andari Hersoe, benar-benar memiriskan hati siapapun yang membaca. Betapa tragisnya!
Karya kesebelas, Langkah Tak Sempurna, karya Ngadiyo, benar-benar menggugah semangat hidup kita. Walaupun ada cobaan atau derita apapun, Mbak Karti tetap berusaha menjadi seorang pengusaha yang mandiri. Dia berhasil!
Anda harus membaca buku ini! Tak perlu diragukan lagi, buku ini luar biasa!
Hanya, ada satu hal yang mengganggu saya. Mengapa buku ini tidak ada satupun bahasan mengenai tunarungu?
12 Cerita tentang kehidupan kaum disabilitas ini mengingatkan gue akan anak-anak Cerebral Palsy yang pernah gue latih dulu. Salah satunya Melanie, si Cantik yang meskipun hanya bisa beraktifitas di Kursi Roda, tapi tetap bisa ceria dan selalu tersenyum. Ya, sebenernya gue mau ikutan kirim cerita ke projek ini, tapi gagal karena kesibukan. *loh kok jadi curhat*
12 penulis dengan 12 cerita tentang kehidupan disabilitas, membuka mata kita, bahwa kita tidak sendiri. Bahwa masih ada yang tidak beruntung dari kita, namun masih bisa menjalani hidup dengan ceria, tanpa beban. Iya, sekali lagi gue "ditampar" hanya dengan membaca buku ini.
Dan yang keren, tumben gagas ga ada typo. Eh, ada. Di salah satu profil penulis.