Hidup dan kehidupan itu terus bergerak, tanpa berhenti, pertumbuhan dan perkembangan menjadi suatu proses dalam setiap perjalanan hidup yang akan dilalui oleh setiap manusia. Terkadang masih banyak manusia yang tidak siap menghadapi proses hidup untuk menjadi dewasa, seakan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, padahal menjadi dewasa merupakan keharusan yang harus dijalani.
Manusia paling cepat menjadi dewasa, ketika sudah berumur 20 tahun, hal tersebut tidak bisa kita pungkiri dalam proses menjalani hidup ini. Jika kita memaknai hidup sebagai sebuah proses perjalanan untuk melalui berbagai tantangan, kesulitan, dan suatu cara menyikapi sebuah persoalan, maka ada banyak makna dan hikmah yang bisa kembali kita ingat akan sebuah kegagalan dan kesuksesan.
Menjadi seorang dewasa itu tidak terletak pada title yang panjang, atau umur yang sudah menua, tetapi orang dewasa bisa kita lihat dari cara berpikir dan bersikap dalam setiap menghadapi persoalan dan menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya. Orang yang sudah bisa kita kategorikan sebagai seorang dewasa, terletak pada kemandirian hidup, bertanggung jawab, dan menyelesaikan setiap masalah dengan baik.
Mungkin, beberapa orang dilahirkan dalam keadaan keluarga yang jauh dari kesempurnaan. Masa kecil yang seharusnya penuh tawa, justru terkadang terasa penuh luka. Tapi, ini akan menjadi sebuah perjuangan awal bagi kita untuk mengenal bagaimana dipaksa dewasa oleh keadaan.
"di saat orang lain berjalan, mungkin kita harus berlari. memang rasanya tidak adil, tetapi akan selalu ada orang yang membuat kita merasa kurang jika terus berpatokan pada kehidupan orang lain yang terlihat lebih megah."
udah lama pengen baca judul ini karena video authornya masuk fyp, tapi baru dapet kesempatan baca sekarang soalnya di ipusnas antrinya lumayan.
gue suka sama gaya berceritanya yang puitis mampussss, jadi bacanya tuh enak dan ngalir aja gitu. terus background penulis dan pembahasan tentang mental healt juga menarik dan mengharukan, topik-topik pengembangan diri lain yang di bahas di setiap babnya juga relateable.
menurut gue, kekurangannya cuma 1 dan ini sifatnya bukan secara umum ya, tapi personal. meski keseluruhan babnya relateable, tapi gue nggak menemukan satupun hal baru, topik-topik yang di bahas cenderung basic dan udah pernah gue temukan di buku-buku lain. well, gue pribadi selalu mencari "hal baru" di buku-buku self help atau self improvement yang gue baca. tapi seperti yang gue bilang tadi, poin ini subjektif atau personal ya. jadi tergantung preferensi masing-masing orang aja.
recomended banget buat yang lagi pengen baca buku self improvement dengan bahasa yang puitis dan quoteable, bisa kelar dalam sekali duduk juga karena kutleb cuma sekitar 200 halaman.
Membaca buku ini membawa ke POV penulis beserta pengalaman hidupnya. Subhanallaah.. tapi salut dengan keberaniannya membagi itu semua serta memotivasi jiwa-jiwa muda (khususnya saya) untuk tidak mudah berputus asa. Walau tantangan hidup kadang tak mudah, tapi setelah membaca tulisan mas Yoga ini terasa seperti diingatkan kembali untuk bangkit & semangat lagi. Terima kasih sudah menulis buku TMDI tersebut! :')
Dulu waktu kecil ingin cepat dewasa, setelah dewasa hidup ternyata tidak seindah dibayangin masa kecil. Banyak sekali permasalahan pelik yg harus dihadapi baik masalah dengan diri sendiri, lingkungan dan lain-lain. Buku ini banyak menceritakan tentang kisah hidup pribadi si penulisnya, tak hanya kisah hidupnya tetapi juga mengajak pembaca untuk menyikapi kehidupan dewasa untuk lebih bijak dan proses berdamai dengan diri sendiri menjadi kunci kehidupan dewasa.