Midnight Diaries by Malioboro Hartigan datang dari universe Malioboro at Midnight, menceritakan kisah Malioboro Hartigan dalam tiga periode waktu: sebelum ia bertemu Serana Nighita Sivera, ketika bertemu, dan ketika sudah menjadi kekasih Sera. Sebelum bertemu Sera, Malio menyayangi teman masa kecilnya, Zara. Namun, keadaan membuat mereka tidak bisa bersama.
Hari-hari patah hati Malio sampai hari-hari akhirnya ia bisa merasakan cinta dan kasih sayang lagi diceritakan dalam buku ini dan dilengkapi dengan komik dan ilustrasi yang manis
Hadeh. Katanya buku ke-Enam, tapi kok tulisannya gak improve sama sekali.
Beli buku ini karena, jujur fomo, tapi apa lo harapkan dengan ke fomo-an itu hahaha.
Dari segi kepunulisan bener-bener gaada ke improve an. Masih sama aja kaya pas baca Dago, Malio bener-bener kayak?????? Masa kejadian Sera mau lompat dari balkon di jadiin bercandann????? okay???? kayaknya bukan bercandaan gue.. tapi???? hallo???
Ada banget cringe tentang si Malio bikin tatto Z di dadanya menurut gue itu kayak??? jamet kampung jir. Gue cukup tarik nafas pas bagian itu di lanjut dia hapus tatto Z itu dan bikin lagi tatto di jari???? STOP BGT.
Terus menurut gue, ini novel bener-bener orang yang hidupnya cinta banget gitu, bayangin umur anak laki-laki 18 tahun nangis cuman gara-gara sahabat kecilnya pacaran menurut gue ga logis aja.
Selama baca buku ini nggak ngerasain hal apa-apa beneran se flat itu.
Gue kasih bintang satu karena ilustrasinya, jujur keren. Sisanya.. mehhhhhh.
"Jatuh cinta itu nggak selalu tentang kupu-kupu di perut dan berakhir happy ending."
Once again, Malio berhasil (lagi) bikin aku naksir. Malio yang sederhana, yang tulus. Im melt.
Midnight Diaries atau Buku Diary-nya Malio yang ditulis sejak lama, dari ia belum mengenal Sera — hanya Zara. Memang fokus buku ini ada pada kisah Malio dan Zara. Aku suka.
Ending dari diary Malio ini rasanya lega. Zara — sahabat masa kecilnya, cinta pertamanya Malio. Mereka berdua rasanya memang ditakdirkan untuk tetap menjadi dua sahabat yang membuat masa kecil, remaja, bahkan hingga dewasa mereka berwarna.
Ending dari diary Malio ini rasanya lega. Malio dan Zara sama-sama menemukan cintanya, menemukan seseorang yang pantas keduanya jadikan rumah.
Buku ini isinya tentang diary Malioboro. Kehidupan dia saat kecil—tentang keluarganya, asal-usul namanya—persahabatan dia dengan Zara, patah hati pertamanya, dan gimana dia berusaha berdamai dengan patah hatinya, bertemu Serana, dan mulai jatuh cinta lagi.
Aku nggak tau apa aku kelewat atau gimana, tapi seingatku, emang ga ada di-mention bahwa perempuan yang nabung buat beli gitar untuk pacarnya itu Serana, tapi jelas banget kalau itu dia.
So, Serana & Malio udah saling berpapasan jauh sebelum mereka saling kenal wkwk, and that was the cutest part, imo.
Karena nggak ada konflik di buku ini, bukunya super ringan dan bisa selesai sekali duduk, tapi juga nggak boring. Aku bacanya cuma 1 jam 19 menit (thanks i-bekasi, berkat pinjamannya, aku nggak perlu beli buku fisiknya)
Aku suka di sini Malioboro lebih keliatan manusiawi lewat pemikirannya karena buku ini ditulis dengan sudut pandang dia. Soalnya di buku utamanya, menurutku dia dipoles untuk jadi green flag (yg mana malah jadi hal yang aku ga suka karena too good to be true yang kesannya terlalu disetir penulis untuk jadi seperti itu), tapi di buku ini, kita jadi liat celah-celahnya dia. So in the end, we know that he is just a human being.
Dan menurut aku, Zara ngambil peran penting untuk membuat Malio lebih manusiawi.
Meski aku masih kurang sreg aja sih karena Jan Ichard masih 'diposisikan' untuk terdengar jahat di sini.
Some parts felt a bit cringe, imo, tapi ya, people in love can be cringe, jadi ya udah.
Overall, it's a pretty enjoyable book! Ada banyak ilustrasi lucunya juga!
3.8/5⭐
This entire review has been hidden because of spoilers.
Siapa yang healingnya dengan menulis atau journaling? SAMA DONG KAYAK MALIO.
Malio sedari remaja suka sekali melepaskan beban pikirannya dengan menulis, apa saja yang menganggu pikirannya akan segera ia tulis di buku hariannya untuk sekedar meluruhkan isi kepala yang terus berisik. Cerita bertemu cinta pertamanya, patah hati pertama yang dialaminya, sampai pada hal apa saja yang dilakukannya untuk melalui hari-hari ketika harus berpisah dengan cinta pertamanya itu. Pada akhirnya, Malio membolehkan Serana untuk membaca buku hariannya dan mengenal lebih banyak tentang dirinya.
Buku ini adalah lanjutan dari buku sebelumnya yang berjudul ‘Malioboro at Midnight’ dengan sudut pandang pertama, Malio. Di sini, Malio banyak mencurahkan isi kepalanya tentang Serana yang aku sebagai pembaca bisa senyum-senyum sendiri WKWKWK karena kenapa ya kalau sudut pandang dari cowok bisa beda gitu hehehe. Sama seperti buku sebeluimnya, novel ini aku rekomendasikan untuk kamu baca karena nggak kalah seru!
4,75/5. Midnight Diaries adalah pelengkap seri Malioboro at Midnight yang saya butuhkan.
(Disclaimer : Personal opinion!!)
Jujur aja, bukan tipikal pembaca romance dan agak 'getek' baca Malioboro Midnight (buku yang seri pertama) rasanya banyak anggapan kayak haduh.. Sera menggantungkan kebahagiaan lagi pada orang lain, yaitu Malioboro. Tapi, lewat buku ini semua itu ditepis dan dijelaskan dengan caranya dan saya jadi salut sama Sera!! Yess, Go Gurl
Buku yang dilengkapi dengan ilustrasi cakep dan ga panjang amat ceritanya bikin reading slump saya menghilang. Terima kasih Ski sudah menulis buku ini, memang Malio sayang banget ya sama Sera, dari POV-nya aja saya yang membaca jadi bisa ngerti dan menghargai Sera lebih lagi.
Banyak sudut pandang malio disini, jadi tau kalau malio ga sebaik ituu, cukup manusiawi krn ada sisi liciknya juga yaa, saling memanfaatkan. Tapi tetep sukaa sama ceritanya, meskipun agak aneh sama kisah ichard yg awalnya digambarin menyesal udh berbuat buruk sama sera krn fans fanatik mendekati sasaeng, jd menerima apa adanya kalau dia dijebak. Yah, mungkin krn cuma figuran jd ga perlu dijelaskan secara detail krn cuma sebagai bumbu pelengkap aja. Pokoknya disini digambarin ketidaksempurnaan malio sebagai karakter fiksi yg dimana dibuku sebelumnya kita anggap dia sangat amat sempurna. Jadi cukup realistis. Cocok dibaca buat yang suka hal hal cheesy dan picisan
This entire review has been hidden because of spoilers.
Jauh lebih suka novel ini dibanding malioboro at midnight. Novel ini tipis tapi paaadat dan aku suka banget. Dari novel ini aku banyak belajar tentang malio yang ternyata belum terekspos sepenuhnya dari novel sebelumnya. Tipis tapi aku merasakan poin2 dimana harus patah hati, jatuh cinta, dan jatuh cinta lagi. Biasanya aku ga terlalu suka baca spinoff tapi untuk midnight diaries ini aku justru lebih suka versi spinoffnya. Kalau aku bisa merasakan Sera lebih tersakiti mungkin bakal aku kasih 5 stars tp sejauh ini udah cukup banget sih ceritanya.
Mas malioooooo, the greenest flag character, Kalau bisa dideskripsikan, dari Malioboro at Midnight sampai Midnight Diaries, Malio emang selalu jadi a walking greenflag, forest green, if i could say
Aku suka sekaliiii design buku iniii, gak kerasa seperti spin off, bener bener ringannnn
We can see Malio’s flaws in here yet he is still be a loving person. Aku suka how sky nyeritain asal usul Zara dan every details yg belum diceritakan di Malioboro at Midnight disini.
I love the storyy, i love the design, ilustration, and mostly i love trontonnn
"Midnight Diaries" bikin aku sadar kalau hubungan yang dewasa itu bukan cuma soal rasa, tapi juga soal memilih, memaafkan, dan bertahan. It’s calm, a bit messy, but full of honesty. Baca ini rasanya kayak pelan-pelan ngelupain luka, lalu percaya lagi—tanpa drama, tanpa buru-buru. A perfect read for those who love emotional closure, second chances, and the quiet beauty of growing with someone who sees you completely.
This entire review has been hidden because of spoilers.
CANTIKK BNGTT HARD COVERNYAA😫😩‼️‼️JATUH CINTA BANGETTTT,, APALAGI ISINYA LEBIH INDAH DARI PADA COVERNYA😵💫😵💫, ART NYA BETUL" NIATTT PKE BANGETT❗❗ I LOVE IT❗🫵🤍🤍🤍 INI ISINYA SEMUA DARI SUDUT PANDANGNYA MALIO (maybe ada beberapa jg sera) BUT.. THEY'RE SO CUTEE😩😫🫵 NDA BISA KA SDDNG BERKATA" SAKING BAGUSNYA😍‼️ tpi untuk sebagian mungkin ada yg nd suka, krna ini novel isinya itu kayak 'diary ny malio'. so untuk ceritanya itu nd sebagus yg sebelumnya memang, but i like it❗❗
Untuk aku sebagai pembaca di usia 25+ jalan ceritanya terlalu klise, tapi untuk penggambaran perspektif dari perasaan seorang laki-laki menurutku cukup menarik. Sebenarnya aku salah membeli series buku tetapi setelah membaca ini sepertinya aku tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan membaca series satunya yang awalnya menjadi wishlistku.
Jujur prefer midnight diaries daripada malioboro at midnight ( tapi sama" bagus !! ) Di buku ini jd bisa liat pov dari Malioo tentang Sera dan Zara. Sera Malio ternyata pernah ketemuan dong 😲. Ilustrasi di bukunya itu lhoo bikin gemesss !!!!
POV Malio disini bener-bener bikin aku kaget sebenernya karena aku kira dia dari awal udah suka sama Sera tapi ternyata engga. Tapi dengan diaries ini aku jadi lebih paham tentang past Malio dan gimana POV dia terhadap hubungannya sama Sera. Solid 4 stars untuk buku ini karena even though ini cuma diaries, tapi ini bener-bener bisa melengkapi kepingan puzzle yang belum terpecahkan di novel Malioboro at midnight sebelumnya
malio ga pernah gagal buat aku jatuh cinta, asli. his character, his actions, he himself kek xmxkskkxkskskkfkdkks, ya tuhan minimal ada malio per rt lah.
Not as good as the first book (Malioboro at midnight) but I think this is great,, since we can take a peek at what malio feels and malio point of view, overall, it's a great book, good job