Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sunyaruri

Rate this book
Ke mana perginya mereka, sahabat-sahabat kecilku yang lagi-lagi terlalu sibuk mencari teman-teman baru?

Sesal terasa begitu menyesakkan dadaku, tatkala kuingat lagi bahwa semua ini karenaku, karena ulahku.

Seandainya tak usah kuceritakan bagaimana kisah kami, seandainya tak kugambarkan sosok Peter yang jahil, William yang bijaksana, Hans dan Hendrick yang periang, Janshen yang menggemaskan, Norma yang anggun, dan Marianne yang keras kepala, mungkin kalian semua tak akan memanggil-manggil nama mereka setiap malam sebelum terlelap tidur, dan berharap ketujuh sahabat kecilku datang menemui kalian dalam mimpi yang indah.

333 pages, Hardcover

First published December 1, 2013

152 people are currently reading
3186 people want to read

About the author

Risa Saraswati

25 books1,863 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
563 (53%)
4 stars
245 (23%)
3 stars
150 (14%)
2 stars
65 (6%)
1 star
39 (3%)
Displaying 1 - 30 of 60 reviews
Profile Image for Acipa.
141 reviews12 followers
August 18, 2014
Judul: Sunyaruri
Penulis: Risa Saraswati
Penerbit: Rak Buku
Tebal: 350 halaman
Rating: ★★★★

---

Sunyaruri, sebuah alam kesepian yang saat itu dirasakan Teh Risa karena merasa kehilangan sahabat-sahabat terbaiknya. Entah apa yang membuat Peter dan kawan-kawan mulai menghindar dari pertemuan dan percakapan yang biasanya sering mereka lakukan. Mungkin, kisah dari Danur dan Maddah membuat sahabat astral itu banyak dikenal orang, dikenal pembaca yang sama-sama ingin tahu dan mengenal mereka lebih jauh, menanyakan banyak hal tentang kisah masa lalu mereka yang menarik untuk disimak.

William, si pemain biola itu pernah suatu kali bertemu dengan Risa, hanya sesaat tanpa percakapan yang berarti. Katanya, ia akan pergi menemui orang lain, orang lain yang juga ingin mencoba mendengarkan suara biola Nouval kesayangan Will. Apa yang dilakukan Janshen pun demikian, ketika Risa berteriak memanggil-manggil namanya di sebuah gedung, Janshen mengacuhkannya, bermain riang bersama dua anak perempuan, dan hanya sekali menoleh pada Risa tanpa ocehan-ocehan yang menjadi rindu. Marianne, Hendrick, Hans, Norma, dan Peter, mereka mengabaikan Risa, memilih melakukan hal lain yang menyenangkan bila dibanding bersama setiap saat dengan manusia ikan *psst, Teh Risa itu Pisces maniak*.

Apa yang dilakukan Teh Risa ketika semua sahabat-sahabatnya pergi adalah dengan mencari sahabat baru, “mereka” yang mau membagi ceritanya tentang kisah getir pahit manisnya ketika kehidupan masih menjadi takdir mereka.

Gadis mungil berumur 7 tahun itu bernama Karina, seorang anak yang mempunyai watak yang menyenangkan, senyuman manis, kulit yang terang, dan gaya bicara yang tidak seperti anak sebayanya. Ain—begitu panggilannya—sangat kritis dan jeli terhadap banyak hal, sikap dewasa yang jarang dimiliki orang dewasa, namun malah menjadi alasan kekesalan dari Bapaknya.

Bapak Ain adalah seseorang yang keras, ketika suatu kali Ain menginginkan boneka lucu nan imut terpajang di sebuah toko, ia merengek meminta Bapaknya membelikan boneka itu. Ketika terus-menerus Ain memaksa Bapaknya membelikan, bukan persetujuan yang Ain dapat, ia malah mendapat tamparan dan cacian benci dari ayah tirinya itu. Beberapa kali Ain mengalami hal ini, tapi tidak pernah berani ia menceritakannya pada ibunya—Sugia, bagi Ain, bapak adalah bapak, yang tetap harus dihormatinya. Tragedi itu menggariskan hidup Ain telah berakhir, Bapak terselamatkan karena pengorbanan heroik dari anaknya, anak yang bahkan bukan darah dagingnya sendiri. Ain meninggalkan semuanya, meninggalkan Bapaknya yang kejam dan Ibu yang menyayanginya, dan meninggalkan keinginan memeluk boneka yang diharapkannya itu.

Mara dan Dara adalah sepasang kembar yang lahir dari rahim seorang pembantu, hasil biologis dengan majikan yang adalah seorang tentang Belanda, Tuan Lucas. Keduanya ditinggalkan ibu mereka yang merasa bahwa Mara dan Dara adalah cobaan terbesar yang pernah dialami ibunya itu. Mereka sendirian, tak tahu harus pulang kepada siapa dan ke arah mana. Hingga, kabar baik bahwa ada orangtua yang mau mengangkat keduanya sebagai anak mereka, Mama Margaret dan Papa Lois. Kedua orangtua tersebut memperlakukan Mara dan Dara seperti anak kandungnya, terlebih karena mereka tidak mempunyai kehadiran si kecil di rumah yang mewah nan luas itu. Kehadiran keduanya sempat membuat Mama Margaret khawatir akan kondisi mereka mengingat invansi Jepang yang saat itu akan menyerang Belanda mulai tersiar kabarnya, hingga semua firasat kalut itu benar-benar menjadi nyata.

Pengagum hujan, Tika-lah salah satunya. Gadis yang diangkat Paman dan Bibi-nya untuk menghindari pernikahan dini sebagai tebusan atas hutang kedua orangtuanya. Ia sedikit pemberontak, kenapa harus Paman dan Bibi-nya menyelematkannya jika dengan menikah ia bisa dekat dengan orangtua kandungnya. Namun, Tika tetaplah gadis penurut, dengan cara mencuci baju tetangganyalah, Tika membantu keadaan ekonomi keluarga Pamannya. Hingga suatu hari, ketika ia bekerja mencuci di rumah indekos Bu Tia, ia berkenalan dengan seorang penghuni mahasiswa lelaki bernama Andre. Mereka saling suka, namun cinta tidak membuat Tika bahagia, rasa ketertarikan itu berbuah perlakuan jahat yang akhirnya membawanya pada takdir kematian.

Cinta tapi beda kembali hadir dalam Sunyaruri, Eljsa dan Djalil yang menuang kisah dalam Cerita Kertas dan Pena. Elsja adalah seorang gadis Belanda yang tumbuh, berkembang, dan menjalani kehidupan sedari kecil bersama Djalil, anak seorang pembantu wanita di rumah keluarga Netherland tersebut. Semua berawal dari persahabatan kecil, saling membantu, saling menolong. Hingga ketika umur mereka beranjak dewasa, perasaan aneh itu muncul di keduanya. Tidak tahu harus dengan cara apa mereka bisa bersatu karena ternyata Mama dan Papa Eljsa tidak menginginkan cerita cinta itu ada. Eljsa dikurung, di dalam kamarnya bahkan di ruang bawah tanah. Bukan tanpa alasan orangtuanya mengurungnya, mereka tahu akan kabar invansi Jepang yang membombardir Belanda agar pergi dari negeri jajahannya. Eljsa sendiri, ditemukan mati dalam keadaan mengenaskan, ia pergi dengan rasa luka dan dendam kepada orangtuanya, dendam akan perasaan cinta terhadap Djalil dan dendam mengapa mereka tak lagi hadir ketika Eljsa terpuruk.

Ada banyak kisah lain tentunya yang membangun Sunyaruri. Larung Hara dan Sepasang Sayap Kecil Annete adalah kisah Risa dengan “mereka” yang baru. Sebagian, Teh Risa juga menceritakan akan rasa rindunya terhadap kawan-kawannya, dan sebuah rahasia akan terkuak hingga mengakhiri dari trilogi ini, Danur—Maddah—Sunyaruri. Lalu, apakah cerita rahasia itu? Baca selengkapnya di Sunyaruri.

***

Aku berniat menyelesaikan review ini karena pengin segera mengemas keempat buku pinjaman ini dan dikembalikan kepada pemiliknya, Teh Dyah. Yah, tapi sepertinya gagal, karena review baru selesai ditulis sebelum aku berangkat Senin pagi *abaikan intermezzo ini*.

Sunyaruri adalah alam kesepian, dan aku pernah merasakannya. Aura yang terkandung dalam katanya pun, seolah-olah menyatakan bahwa ada sepi disana, ada rasa luka, ada rasa rindu, dan kenangan yang membuncah. Lagi-lagi, Teh Risa membawaku ke dalam dunianya yang saat itu gelap, gelap dari cerita-cerita lucu dari kelima sahabat kecilnya, sunyi.


Aku tidak pernah berpikir bahwa dengan membaca Danur dan Maddah, Peter dkk menjadi seterkenal itu. Mungkin saja kan ada orang yang memanggil-manggil nama mereka sebelum tidur, minta diceritakan kisah paling menyeramkan, dari “mereka-mereka” secara langsung. Aku juga tidak pernah berpikir bahwa aku bisa memanggil “mereka”, ya kalau boleh aku ingin meminta Ivanna sajalah, aku ingin menjerit bersamanya. Tapi, suatu kali memang pernah sih aku bertemu dengan Samantha, dia yang pernah diceritakan Teh Risa dalam buku Danur.

Judul dan ilustrasi yang diberikan memberikan aura yang sama, tidak menakutkan, tidak mistis, namun membuat kesan misterius, termasuk cover bukunya. Ah, aku baru sadar kenapa Teh Risa membawa aquarium kecil itu, dia kan si manusia ikan juga, Pisces maniak. Beberapa kali sempat menemukan typo, tapi nggak masalah. Kalau boleh dibilang, dari dua buku terbitan Rak Buku ini, aku suka penataan di Sunyaruri, ukuran hurufnya tidak sekecil di buku Maddah, dan penulisan surat menggunakan jenis huruf yang berbeda namun tetap bisa dibaca, lain dengan Maddah yang kadang aku juga merasa kesulitan membacanya. Hanya saja, kadang spasi antar paragraf kurang sinkron, ada yang terlalu rapat, tapi nggak jarang ada yang kejauhan *nggak sejauh Anyer-Panarukan, kok*.

Hm, pada akhirnya Sunyaruri menutup trilogi Story of Peter and Friends ini, kita mungkin nggak akan lagi membaca dan mendengar cerita mereka. Biarlah Teh Risa asyik dengan dunianya, biarlah kita puas dan merasa cukup dari tiga buku ini, dan biarlah Peter cs menjadi milik Teh Risa seorang, agar ia tak lagi sendiri dari keramaian dunia. Percaya tidak kalau Teh Risa menulis kisah romantis? Ananta Prahadi-lah jawabannya :)
Profile Image for Winna.
Author 18 books1,966 followers
March 29, 2014
Saya merupakan salah seorang penggemar tulisan Risa Saraswati, yang menurut saya memiliki kemampuan menarasi secara apik dengan sentuhan melankolis. Gaya bahasanya sederhana, namun ceritanya memiliki daya magnet yang kuat. Setidaknya, itulah yang membuat saya rajin membeli Danur, Maddah, dan sekarang Sunyaruri, begitu buku-buku tersebut terbit.

Sayangnya, apa yang saya rasakan saat membaca Danur dan Maddah tidak hadir di sini. Sunyaruri buat saya terasa seperti masuk ke alam kosong, tubuh tanpa nyawa. Cerita-cerita di dalamnya seakan mengulang banyak kisah dari buku-buku sebelumnya, tanpa banyak penambahan dan bumbu baru. Mungkin formula yang sama seharusnya mampu menarik perhatian saya, karena toh kisahnya yang adiktif yang membuat saya betah membaca sejak awal. Tapi di sini, beberapa kisah serasa menjemukan untuk saya.

Awal hingga akhir merupakan surat dan semacam jurnal dari penulis untuk para sahabatnya yang hilang. Diselipkan dengan kisah mengenai teman-teman baru Risa, dan diakhiri dengan surat panjang. Kita tidak tahu akhir dan awal kejelasan kisah tersebut, dan Risa mungkin sengaja membiarkannya demikian. Apakah kita akan dapat membaca lanjutannya, entahlah, sebab Risa pun menulis inilah terakhir kali ia melakukannya.

Dari segi cerita, saya paling menyukai cerita Ain/Karina, yang lebih modern. Beberapa yang mengganggu saat membaca adalah metafora dan frasa yang berlebihan, seperti seseorang mengucurkan 'ribuan air mata', yang menurut saya too much untuk menjelaskan tangisan seseorang. Banyak inkonsistensi lain yang diulang-ulang, sedikit banyak menunjukkan kekurangmatangan dari segi riset maupun editing. Selain metafora di atas, ada juga deskripsi tangisan tanpa suara yang tiba-tiba dijelaskan sebagai isakan (yang berarti tangisan tersedu?) dan keanehan yang saya rasakan dalam bahasa yang digunakan oleh karakter yang notabene adalah warga Indonesia atau Belanda pada jaman penjajahan. Banyak dari mereka menggunakan bahasa modern dengan 'nggak' dan ungkapan-ungkapan lain yang hanya relevan sekarang. Menurut saya, karakter dalam dialog dan narasi seharusnya bicara dengan suara yang otentik. Selain itu, setiap narasi dari karakter yang sifatnya jauh berbeda terdengar sama dan tak dapat dibedakan - pada dasarnya, suara yang bercerita lewat sudut pandang pertama adalah suara penulis, dan suara itu tak hilang bahkan saat mengadopsi karakternya.

Di luar itu, saya menemukan banyak ketulusan dan beberapa keindahan dalam cara bercerita, yang sejak awal merupakan kekuatan penulis. Saya masih akan terus menantikan karya-karyanya, itu pasti :)
Profile Image for Sophia Mega.
Author 4 books136 followers
November 7, 2018
Buku yang baru ku baca dari karya Risa hanya "Peter" dan "Sunyaruri". Aku kira Sunyaruri akan menceritakan fokus ke satu sosok cerita saja, ternyata tidak. Banyaaak sekali menceritakan hantu-hantu yang Risa temui, khususnya saat Peter CS tiba-tiba menghilang. Tapi keselnya, aku tidak menemukan jawabannya langsung di buku ini.

Di sini juga ada rahasia-rahasia antara Risa dgn Peter CS. Dan ikut merasakan drama si Manusia Ikan, bagaimana sedihnya tiba-tiba Peter CS menghilang tanpa sebab :( Memang ada beberapa cerita yg cukup membuat ngantuk dan ingin buru-buru ke cerita lain, tapi hanya sedikit. Toh meski begitu, mereka punya tragedi yg sangat tidak manusiawi jika kita bilang itu membosankan :")
Profile Image for Go Gillian.
24 reviews
November 15, 2015
Tak ada gunanya lagi kini kucari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tak ada gunanya lagi kini meratapi kesedihan dan kesepian sepeninggal kalian. Kuakui, aku memang terlalu larut dalam situasi ini. Sunyaruri yang kuanggap merupakan alam baru penuh tantangan ini ternyata tak begitu kusukai. Aku lebih suka hidupku yang dulu, bersama kalian. Dan akan kucari ke mana perginya kehidupan menyenangkan itu.... -Risa.

Buku-buku teh Risa, salah satu buku yang selalu saya rindu dan nantikan. Masa kecilnya mengingatkan saya dengan masa kecil saya yang begitu menyenangkan, jadi saya paham betapa teh Risa merasa kehilangan, merindukan, dan ingin rasanya memutar waktu dan menetap di sana. Harapan demi harapan yang ingin rasanya diwujudkan Tuhan, tapi sayang kenyataan harus dihadapi.

Cerita masih seputar anak-anak lucu bernama Piter, Hans, Hendrick, William, dan Janshen. Saya benar-benar tak takut dengan mereka, bayangan saya tetaplah sama seperti ketika saya bermain-main dengan sahabat kecil saya. Anak-anak berkumpul dan begitu menyenangkan!

Novel ini juga bercerita tentang teman-teman baru teh Risa, orang-orang Netherland dan orang-orang Inlander yang masih berhubungan dengan mereka. Teman lokalnya ya terbilang korban yang masih memiliki bau-bau perjuangan. Enggak dramatis2 deh pokoknya cara bercerita mereka seperti di buku Gerbang Dialog Danur (yang paling belakang) dan Risara yang selalu nyangkut Kuntilanak (oh! Please!)

Intinya, habis baca ini saya dapat sesuatu yang amat spesial, yakni "kita nggak boleh egois!" dalam menghadapi apapun, situasi apapun, dan soal persahabatan.
Profile Image for Ronald Otong.
112 reviews4 followers
April 16, 2015
Akhirnya setelah beberapa hari ini "menggeber" buku2 Risa Sarasvati...


Saya suka judul buku ini, yang artinya Alam Keheningan. Saya mengetahui artinya setelah membaca bagian pembuka buku ini, yang dijelaskan dengan mewakili perasaan Risa saat menulis buku ini. Yups hening dan mngkn bisa dibilang kesepian.

Buku ini lanjutan dari buku sebelumnnya yang berjudul Maddah. Dalam buku sebelumnya menceritakn bhwa pada akhirnya mereka berenam berkumpul kembali plus Marianne dan Norma. Menceritakan kejadian setelah itu, Risa "ditinggalkan" oleh teman2nya. Risa merasa hening dan kesepian karena ia tak tahu alasan sebnrnya teman2nya pergi.

Semua rasa kesunyian kesepian ia tuangkan di dalam buku ini, yang diwakili dengan beberpa cerita2 tentang teman hantu Risa. Kalau boleh jujur, dibanding buku2 Risa sblmnya, buku ini lebih "sedih" menurut saya, jauh dari kesan "riang" "cerewet" yang Risa banget. Dan pemilihan judul Sunyaruri sepertinya pas mewakili isi buku ini.

Tapi efeknya adalah, saya lebih menganggap ini buku drama bukan lagi tntang buku cerita2 misteri. Ato mngkin karna saya sepikiran dengan Peter dkk, yg menganggap Risa terlalu kekanakan, cengeng, berlebihan dll :D Saya tidak bilang saya tidak suka, saya tetap suka cara Mba Risa menceritakan kesedihannya merindukan teman2nya. Walau di akhir buku saya tidak mendapatkan kisah bagaimana akhrnya hubungan mereka, mngkin di buku selanjutnya? entahlah, saya hanya berharap :D
Profile Image for Aisyahfadh.
21 reviews
January 2, 2017
SUNYARURI

Saya semakin yakin bahwa setiap buku/tulisan akan datang pada pembacanya, dengan cara dan perantara apapun, tak peduli ia ingin atau tidak.

Sunyaruri.
Sebuah novel ketiga Risa yang diterbitkan tahun 2013 ini tak kalah menarik dengan novel pertama dan keduanya, Danur (2011) dan Maddah (2012). Mengisahkan kembali tentang sahabat beda dunia —Peter, William, Hans, Hendrick, Janshen, Marianne, dan Norma, yang meramaikan novel Risa sebelumnya. Anak-anak kecil menggemaskan dengan kisah kelamnya masing-masing, yang telah menjadi bagian dari hari-hari Risa yang notabene-nya adalah seorang manusia biasa dengan sejumlah kegalauannya, membuat Risa menganggap mereka sebagai sahabat baiknya atau bahkan adik-adik kecilnya.
Berbeda dengan yang dikisahkan Risa dalam Danur, Sunyaruri seakan sengaja ditulisnya menjadi sekumpulan surat untuk mereka yang tiba-tiba menghilang dari hidupnya. Bahwa betapa ia sangat kehilangan sosok mereka yang selalu menghibur dikala sedih, mereka yang selalu datang tiba-tiba melalui dinding kamar Risa dan menemaninya bermain-main.

Sunyaruri merupakan alam kesepian. Menggambarkan sosok Risa yang sendirian, serta kenangan bersama sahabat-sahabat beda dunianya yang beberapa kisahnya akan menggerus hati pembaca.

Profile Image for TaufiqR.
7 reviews1 follower
September 9, 2019
Cukup kecewa dengan karya Risa Saraswati dalam buku Sunyaruri ini. Hampir semua tulisan di dalam buku menggunakan font yang italic, cukup membuat pusing dan mata menjadi lelah. Beberapa part juga cukup membosankan. Dibandingkan Maddah, Sunyaruri masih jauh dibawahnya. Ending buku ini juga kurang greget tak seperti yang dibayangkan. Tapi sejauh ini tetap bisa dinikmati dengan baik dan layak dibaca.
Profile Image for Aina Purba.
42 reviews4 followers
May 16, 2019
Sunyaruri, alam kesepian yang dirasakan Risa saat 5 sahabat kecilnya tiba-tiba berhenti mengunjunginya.
Jadi Risa pun mengatasi kesepiannya dengan bernostalgia dan menceritakan kisah-kisah para hantu baru yang cukup menyedihkan. Tapi ada kisah yang sudah diceritakan di buku Maddah, diceritakan kembali di buku ini.
Dan Janshen, ayolah, sini aku peluk💜
Profile Image for Gabriella Olive.
9 reviews
December 2, 2018
Buku Sunyaruri ini bercerita tentang teh Risa yang pada waktu itu sedang merasakan kehilangan kelima sahabatnya, Peter Cs, dan kemudian bertemu dengan beberapa hantu baru. Teh Risa selalu merindukan kelima sahabatnya itu, namun mereka tak kunjung mendatangi teh Risa. Hingga akhirnya teh Risa merasa bahwa ini sudah saatnya untuk berhenti berkomunikasi dengan hantu. Meski teh Risa tetap saja dapat merlihat "mereka", namun teh Risa berpura-pura tidak melihat "mereka" dan tidak menghiraukannya. Hingga akhirnya teh Risa menyerah dan memulai kembali untuk berkomunikasi dengan "mereka", tanpa Peter Cs.
Profile Image for Impy Island.
227 reviews12 followers
April 30, 2022
Mungkin aku bosan dengan kisah-kisah yang (meskipun beragam) tapi strukturnya tetap sama. Seolah membaca dua buku pertama, tapi dengan nama tokoh yang berbeda aja. Apa lagi di sini banyak sekali model naskah drama!!!

Terus ... sampai sekarang aku kagak tahu hubungan ilustrasi sampul cewek megang aquarium ke dalem plot cerita itu apaan.

Review lengkap di sini : https://www.reviewimpy.my.id/2020/04/...
Profile Image for Imas Tirta.
9 reviews
December 21, 2018
Buku Favorit kedua setelah Maddah, apalagi cover nya yang bagus banget. Bersyukur banget punya yabg versi hard covernya. Setiap ceritanya menarik, dan bikin saya makin tertarik dengan dunianya teh Risa
10 reviews
April 1, 2019
Selalu suka sama tulisan Risa, menarik dan membuka persepsi baru tentang "huntu"
1 review
July 31, 2019
Mbak mas ini download nya gimana ya biar bisa dibaca full?maaf saya baru di goodreads :(
1 review
September 19, 2019
nice
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
October 23, 2019
Bagus bngt ceritanya
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rayiiii.
35 reviews
January 5, 2022
Hu gak suka, pengen baca yg serem, eh ternyata ini gak serem samsek, jadi ga selesai baca deh krn ga minat hehe.
Profile Image for Oktavia Suci.
10 reviews1 follower
March 18, 2023
Semacam kumpulan cerita risa ttg benerapa teman lainnya, selain 5 sekawan dan kawan belandanya yang lain. Kawan yg ia temui di masa 5 relasi mereka merenggang dan risa merindukan mereka.
23 reviews
June 20, 2023
ASLII BAGUSSS BANGETTT, KARYA KAK RISA MANA ADA YANG GAGAL??? banyak part yang bikin mewek :((
Profile Image for Nene.
68 reviews1 follower
January 14, 2024
aku suka cerita di akhir .. hahaha lucu sekali kaliaan
Displaying 1 - 30 of 60 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.