Sebagai seorang penulis novel online horor yang memiliki jutaan pembaca, Putri tertantang untuk menulis sebuah novel terbaru yang berkisah tentang pembunuhan berantai. Bersamaan dengan itu, Putri memutuskan untuk melanjutkan sekolah tingkat atasnya di sebuah sekolah berasrama.
Namun, di luar dugaan, terjadi pembunuhan berantai di sekolah berasrama itu yang mirip dengan cerita novel yang sedang Putri tulis, membuat ia dituduh sebagai pelakunya. Ini membuat Putri bertekad mencari siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Akankah Putri berhasil mengungkap siapa sebenarnya pelaku pembunuhan itu? Atau ia justru akan menjadi korban berikutnya?
Cerita tentang seorang remaja perempuan bernama Putri, dia menekuni hobi sebagai penulis dan mempunyai banyak pembaca hingga jutaan orang. Dia merasa tertantang untuk menulis cerita horor. Setelah pindah ke jenjang yg lebih tinggi dan tinggal di asrama, tak disangka ada kejadian pembunuhan yang persis kisahnya seperti yang ia tulis, asrama dara.
--- Di awal cerita kita bakal tahu ternyata Putri adalah juga seorang korban pembullyan. Dia memang keturunan orang Indonesia Timur, bahkan lahir disana. Dibully habis-habisan karena memiliki rambut keriting dan kulit bukan hanya gelap, tapi hitam! Rasis bgt🤫✨
Dari interaksi yg disuguhkan, jujur iri dengan keharmonisan keluarga Putri, bagaimana ayah dan ibu yg perhatian, bahkan mengenai hal kecil. Salut! 👏🏻 Namun, sedikit kecewa, Putri ngobrol sama orang tuanya bakal pindah sekolah karena gak kuat dibully terus. And see? Orang tuanya setuju aja. Reaksinya aneh, gak melakukan tindakan apa-apa padahal tau anaknya dibully, at least langsung ke sekolah. Angin lalu aja. Heh! Pak, Buk? 🙄?
Awalnya udah mau DNF karena bosen, tapi okeh coba selesaikan. Dari awal sampai pertengahan terlalu lama pengenalannya. Layaknya kehidupan normal. Aman damai tenteram tidak ada sesuatu yg bikin greget, karena latar cerita tentang kehidupan remaja sepertinya. Baru di tengah, ada sesuatu yg bikin penasaran. Okeh, kayaknya menarik. Berbagai usaha dilakukan buat nyari si pelaku. Setelah ditemukan pelakunya, oh dia, dah gitu aja, jadi kurang greget gimana gituh. Misalkan di kasih sudut pandang dari si pelaku alasan dia melakukan hal tsb mungkin
To be very honest, despite how eerie and disgusting the prologue is, It is the one that intrigued me into reading this book. I have already read the blurb and expected to read such a simple mystery book and yet quite shocked by the trigger warning prologue (must put down the book for a while and then continue reading it after a couple of days when I clearly forgot what was the prologue about). Genuine questions though, what is with the Indonesian mystery novels and their unrelated prologue? I think I have read a couple of mystery books that have an unrelated prologue to the rest of the story. Can mystery authors make the opening of their story so thoughtful and included in the rest of the story? not some sort of random scene that piqued the reader and got their expectations high only to be thrown off the cliff after reading a few of the first of the book. I am honestly disappointed. However, this book has a packed storyline, which is very tacky. I like how the author treats and shapes the main character, it is a well thought character. However through the rest of the story, it feels like you are currently watching one of those Netflix shows starring an unstable teenager who could overcome everything and solve all of their problem without any adult supervision. The narrative is very lacks showing, leans more on telling, seems like the author forgot that they are writing a mystery novel. also, what is with the secret narrative? i think it is a low move. Overall, I enjoy reading this.
Ngeliat si Putri, aku seperti melihat teenage <> wkwk aku juga dulu nulis di wattpad, enggak sampe jutaan readers sih, tapi setidaknya sampe masuk short list The Wattys HAHA (bangga)
Yapp, di novel ini tokoh utama, Putri adalah seolah penulis novel online yang cukup terkenal. Dari Putri SMP, dia udah nulis banyak genre, horor, romance dan cerita terbaru yang akan dia garap adalah cerita pembunuhan.
Begitu masuk SMA, Putri masuk ke sekolah asrama bergengsi. Tujuannya sih karena selama di SMP, Putri yang memiliki ayah berdarah Papua ini menjadi sasaran bully dan rasis dari teman temannya.
Selama di asrama, Putri meneruskan menulis novelnya berjudul Asrama Dara. Tapi, tiba tiba saja terjadi kasus pembunuhan dengan cara yang sama seperti yang ada di novel Putri, dengan nama 'Dara" tertulis di tubuh korban.
Aku ga ekspek kalo ceritanya sependek ini, kurang dari 160 halaman, terus tiba tiba kelar gitu aja. (⑉⊙ȏ⊙)
Ini masuknya teenfic-thriller kan ya? Sejujurnya aku ngerasa premisnya cukup simple dan untuk plot nya untukku gampang ketebak (ow tebakan ku bener), tapi karena ditulis dengan bahasa yang sangat enak, ini enggak bikin bosen.(~‾▿‾)~
Meskipun tentang pembunuhan, bagi aku enggak distrubing untuk bagian itu karena emang ga terlalu dijelasin sih. Tapi justru yang dijadiin trigger warning itu untuk pelecehan seksual dan mental disorder nya( T_T)\(^-^ )
Menurutku penyelesaian masalahnya kurang panjang, perlu nambah halaman. Terlebih dengan ending yang penuh tanda tanya itu (╯°□°)╯︵ ┻━┻
Novel ini tipis, bahasanya enak, alurnya ringan. Worth to read untuk sekali duduk. (~ ̄³ ̄)~
Udah excited dengan blurb, eh agak kecewa dengan eksekusinya yang serba buru-buru. Entah terhalang jumhal atau ya memang begitu alur aslinya. Padahal awalnya udah meyakinkan banget. Si Putri masuk asrama yang kalau diingat-ingat nggak digambarkan dengan vibe ala novel thriller atau misteri. Obrolan dengan para sahabatnya berjalan biasa, kehidupannya juga berjalan seperti biasa sebelum korban pertama jatuh.
Aku nggak bisa memaksa ingatan berkesan sejauh apa pun menggali. Rasanya memang mentok karena serba nanggung semua. Hopefully nanti kalau diterbitkan ulang (dan dicetak maybe) bisa lebih baik dan agak dibenahi beberapa hal yang nanggung itu.
Yang suka misteri di sekolah asrama gitu, bisa coba baca ini. Setahuku sih cuma ada online, mungkin bisa diakses di Gramedia Digital atau iPusnas.
ini novel perdana terbit mayor ya? berasa banget terbit indie. gue suka idenya. seorang remaja nyobain nulis thriller, lalu adegan pembunuhan yang dia tulis jadi nyata. tapi sayangnya, membosankan. gue nyaris berhenti baca. baru masuk konflik utama di bab 17. hal 85. padahal total halaman 155. alhasil penyelesainnya gedebag gedebug jedarrr. terungkap pelaku. ada banyak adegan+dialog nggak guna. salah satunya, lagi ada pembunuhan di sekolah sempet2nya putri cs memikirkan merayakan ultah dan paduan suara 🙄
Ceritanya ringan dan sudah bisa ditebak akhir kisahnya. Seandainya selain plot utama ada sub plot lain yang bikin pembaca terperangah, mungkin ini akan jadi novel tersingkat, tertipis dan mengesankan. Sayangnya tidak begitu.
Karakter dan alur ceritanya biasa saja dan terlalu berlama-lama di bagian bersosial antar teman atau acara makan, sementara esensi dari cerita seperti penyelidikan agak dipaksakan berakhir dengan cepat. Untunglah ilustrasi sampulnya cukup menarik dengan warna merahnya yang menyolok.
Gaya ceritanya enak, tapi sayang terlalu bertele tele openingnya. Dan yang buat aku questioning, itu si Putri ada loveline sama pakpol si Bimo?😨 Anak kelas 1 sma sama petugas polisi yang kurasa udah 20an mungkin? Berarti sama underage... Agak disayangkan lovelinenya, padahal seharusnya ga perlu ada. Eksekusi penangkapan pelaku juga terburu buru banget:'
Overall masih bagus untuk dibaca karena ringan bisa dibaca sekali duduk
This entire review has been hidden because of spoilers.
Kalau kamu nyari novel misteri ringan dengan plot sederhana, boleh dimulai dari baca novel ini. Sejauh ini Asrama Dara jadi novel misteri teringan yang pernah aku baca. Penangkapan pelaku terlalu cepat menurutku, jadi terkesan memaksa dan buru-buru ingin mengakhiri cerita. Tapi ending-nya aku suka sih, kayak seolah si pembaca disuruh membuat lanjutan cerita dari Asrama Dara itu sendiri. Fun, bacaan untuk sekadar refreshing.
Premisnya menarik. Namun, untuk ukuran novel thriller, ceritanya kurang berdinamika dan minim ketegangan, ditambah karakter tokohnya yang tidak kuat. Kasusnya juga terlalu cepat selesai.
Lebih dari itu, banyak banget tanda koma yang mengganggu karena penempatan yang tidak tepat.
Buku ini selesai aku baca akhir Januari kemarin. Udah lama banget, ya 😅
Tapi memang baru dapat energi dan keluasan waktu buat postingnya sekarang. Yaudahlah, ndapapa.
Ceritanya tentang seorang penulis remaja, Putri namanya, yang tulisan-tulisannya 'mendadak' jadi kenyataan! Mending kalau nulisnya romance terus terinspirasi dari kegantengan #JiChangWook, lah ini ceritanya soal pembunuhan 🔪 NAH LOH 😳😲
Merasa sayang kalau abis baca buku nggak dituliskan ulasan atau kesan membacanya. Soalnya, aku tracking bacaan hanya lewat Instagram ini dan akun Goodreads doang 😂
Baca buku ini cepet banget 😂 nggak sampai 200 halaman juga. Baca ini malam-malam pula! Mantep banget sama vibes ceritanya 👍🏽
Pada dasarnya aku memang penikmat cerita horor, thriller, dan misteri-misteri gitu sih.. jadi baca ini ya menyenangkan-menyenangkan aja meskipun dari awal udah bisa tebak pelakunya siapa dan plot twistnya gimana 😬
Kurang greget, memang.
Tapi, buat bacaan sebelum tidur, lumayan menantang sih. Diksi dan penulisannya juga page turning 👌🏽 jadi meskipun dari sisi horor dan misterinya biasa aja, boleh loh coba baca juga!
Premisnya menarik banget. Tentang kasus pembunuhan di novel yg jadi kenyataan di kehidupan penulisnya.
Tapi sayangnya,gak diceritain detail gitu isi cerita di novel si penulis kek mana. Cuma dibilang kasus pembunuhan di asramanya mirip sama di novelnya. Pdl yg mirip cuma tusukannya. Dan kalo gak pake kata 'DARA' juga orang gak bakal nyamain sama kisah di novelnya.
Tapi cerita di tiap babnya singkat². Jadi yg gak suka baca novel yg tiap bab isinya panjang dan mau baca buat santai² aja,boleh lah baca ini.
Awalnya meskipun udah masuk ke pembunuhannya,gak dapet thrill nya. Baru kerasa pas ketauan siapa pembunuhnya. Dan mungkin,pembaca bakal langsung tau siapa pembunuhnya. Krn pembunuhnya sesuai sama dugaan awalku.