Jump to ratings and reviews
Rate this book

Perempuan Lolipop

Rate this book
Tak ada cara terbaik menikmati perjalanan selain membiarkan dirimu tersesat. Ketika berhadapan dengan jalan yang tampak tak berujung dan jembatan serupa yang membingungkan. Terus saja berjalan. Setiap belokan, setiap sudut, menghadirkan misteri tersendiri. Tersesat adalah anugerah, karena dirimu tak tahu apa yang menanti di balik tiap kelokan. Bukankah begitu dengan kehidupan, bahkan kematian sekalipun?

Dalam kumpulan cerpen ini Bamby banyak menampilkan sisi lain dalam memaknai sebuah kematian—yang di cerpen-cerpen awal menjadi tema khusus—yang selama ini kurang dianggap. Kematian bisa dimaknai sebagai hal yang “wajar” tapi sekaligus misterius; pilu sekaligus paripurna yang indah. Menarik bagaimana penulis kelahiran Manado ini berbicara lewat kata dalam berbagai tema. Ia mampu memoles sebuah kesedihan karena ditinggal pergi menjadi energi untuk melanjutkan hidup hingga menyadarkan kita bahwa setiap peristiwa adalah ruang bagi kita untuk menemukan maknanya.

208 pages, Paperback

First published February 1, 2014

4 people are currently reading
58 people want to read

About the author

Bamby Cahyadi

11 books22 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (13%)
4 stars
4 (10%)
3 stars
19 (51%)
2 stars
6 (16%)
1 star
3 (8%)
Displaying 1 - 6 of 6 reviews
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
March 23, 2014
Mari kita mulai membicarakan buku Perempuan Lolipop milik Bang Bamby Cahyadi dari halaman terluar (Red:sampul). Sampulnya manis sekali, tetapi sangat popis dan kurang nyeni. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan kumcer-kumcer lainnya. Bisa lukisan, ilustrasi, atau coretan-coretan yang menarik. (Yaaah tetap dont judge the book from the cover). Dari covernya yang manis nan popis, sempat berpikira jangan-jangan ini kumcer beraroma pop yang kuat? Tapi harus dibaca dahulu sebelum mendakwa.

Cerpen pembuka Credo Quia Absurdum , yang dicuplik dari bahasa latin bermakna saya percaya karena saya mustahil, tidak terlalu memuaskan. Penulis sangat tidak efektif dalam mendiskripsikan jalanan ibu kota, meski saya jarang-jarang ke Jakarta, informasi jalan yang diberikan penulis tidak menarik. Apalagi mereka yang saban hari ada di Jakarta? Sedang konfliknya utama mengenai cenayang terhadap hubungan rumah tangga Suhardiono. Lebih tidak memuaskan lagi adalah diberi akhir kematian.

Sepertinya Bamby Cahyadi ingin menerobos batas realisme dalam sebuah cerpen. Ini dapat dicermati pada cerpen-cerpen selanjutnya. Seloah dunia realisme yang sering kita saksikan, tercampur dunia-dunia imajiner yang hanya bisa ditemukan dalam fiksi. Cerpen Tubuhku Tersesat di Jalan Pintas menyisakan pertanyaan besar. Bagaimana bisa nyawa itu tertukar? Lalu turning point sehingg kejadian itu muncul apa? Aku belum menemukan sebab. Hal yang senada juga ada dalam cerpen Dua Rangkai Kisah Kematian bagaimana mungkin nyawa orang bisa bertukar badan? Kecuali dalam dunia animasi tidak ada. Apa fiksi harus sedemikian luar biasa?

Imajinasi. Mungkin demikian pledoinya. Tapi Bamby sendiri sudah menyatakan bahwa penulis yang sering membuat cerita fiktif seolah fakta patut didor(hal.31), karena mereka terkadang merusak imajinasi manusia normal. Tetapi Bamby sendiri bermain-main dalam imajinasi sedikit 'bombastis' dalam cerpen Aku, Polisi, dan Pistol. Menjadikan pistol bisa bicara laiknya manusia.

Selain menhidupkan benda mati, dalam cerpen ini juga bisa ditemukan hal-hal gaib berhubungan dengan firasat, misal dalam cerpen Seperti Bintang yang Bersinar atau Tanda Cinta dari Akhirat.Hal yang gaib seperti bisa dirasakan dengan ringan dan indah. Misalnya dalam Malaikat Mungil dan Perempuan LolipopMimpi Stefani yang dulu pernah saya baca di Media Indonesia, Januari 2013. Benar-benar Bamby ingin menertawakan hal-hal buruk mengenai kematian, mimpi buruk. Kita lihat kalimat berikut Seandainya mati seperti orang yang mengembuskan asap rokok, betapa bahagia kematian nenek dan ibunya. Tentu banyak orang yang akan memilih mati ketimbang melanjutkan hidup yang menjengkelkan ini (hal.80). Jadi mungkin usai merampungkan buku ini kalian tidak akan perlu takut.

Peniup Harmonika pun demikian. Arawah orang meninggal kembali hidup dan bertemu kekasihnya dahulu dalam format reinkarnasi yang baru.

Sedang dalam Dunia Murakami membuatku kecewa yang mendalam. Mengapa harus seperti sinopsis novel haruki murakami 1Q84? Bedanya Aomame butuh tangga di jalan tol untuk masuk dunia absurd. Sedang Aurora membutuhkan novel 1Q84-nya Haruki untuk masuk dunia absurd. KECEWA!!!!

Dunia absurd lain adalah dunia arwah yang seolah menyatu dengan kehidupan manusia, Nadya Lebaran Sendirian. Sepasang suami terpisah karena kecelakaan di tanjakan nagreg. Serem memang tapi sebenare tidak ada hal baru dalam cerpen ini. konon tulisan penulis adalah ramalan dari penulis akan hidupnya sendiri, semoga ini bukan demikian atas Bamby Cahyadi.

Ketika Hujan Reda ada bunyi sms dari istri untuk lekas pulang. Lumayan membuat tertawa terpingkal2. Ketika muncul wanita dengan payung merah, kusangka bakal kembali berkutat masalah roh dan dunia gaib. Ternyata justru lucu di akhirnya.

Kusangka buku ini bakal berkutat masalah dunia gaib dan diferensiasinya, ternyata tidak. Cerpen Berbagi Cerita menyinggung masalah si kaya dan si miskin. Pertetanggaan tidak membuat hati kita peduli terhadap perut tetangga kita. Konglomerat boleh-boleh saja membikin pesta mewah, Tetapi jangan sampai lupa siapa tahu juga ada tetangga kita yang lapar. Hal lain yang disoroti Bamby adalah kondisi urban people dengan aneka cirinya dalam cerpen Emosi Pagi Hari. Kemacetan, orang tidak respect orang lain, kesemrawutan jalan, haaahaa itu bisa bikin emosi.

Ternyata penulis juga pandai menertawakan mimpi di cerpen Tuhan Memang Lucu dan Maha Berkehendak. Dikisahkan seorang suami bermimpi hamil dan melahirkan. Hal itu didasari saking lamanya tidak beroleh momongan. Tapi mengapa harus diakhiri dengan kenyataan bahwa itu hanyalah mimpi? Andai terus dilanjutkan, bisa jadi ini adalah cerpen surealis yang berbau feminis. Jadi ingat cerpen RAHIM punya Oka Rusmini.

Ada yang ganjal dalam cerpen Pagi Yang Luar Biasa, apa masuk bank tidak ada metal detector? Kok masih bisa masuk orang dengan membawa sepucuk pistol? #perlu ditelisik lagi deeeh

Kisah Mahadi si pembuat Teh Manis Hangat di kantor bupati cukup miris. Ia harus tetap bekerja dengan membuatkan teh meski harus menaruh sedikit racun untuk mencelakai bupati. Tapi aneh, kalau Bu Bupati tahu sumber masalah adalah istri simpanan bupati, mengapa yang dibunuh justru bupatinya? Kenapa nggak simpanannya? Jalur pikiran bu bupati yang aneh.

Suteja, pelayan kafe, suatu malam bertemu dengan tukang tambal ban licik yang menebar kafe. Tukang tambal ban itu berhikayat tentang para penangkap roh yang menebar paku. Lalu apa istimewanya cerpen Pelayan Kafe dan Hikayat Penangkap Roh? Tidak ada.

Daalm cerpen penutup Aku Tidak Sehebat Kartini tidak bagus. Desert yang tidak istimewa. Aku tidak menemukan hal indah kecuali sifat hebat seorang ibu.

Dari buku ini Bamby Cahyadi bermain dalam dua hal, (1) Dunia gaib yang seperti dunia nyata, terpampang dan tida kajuh dari kita. Ini ada dari cerpen pembuka sampai cerpen Nadya Lebaran Sendirian. Semuanya berkutat dalam dunia gaib, misteri, roh, dan malaikat. Kemudian (2) adalah bagaimana Bamby menangkap dunia nyata yang mungkin bisa lebih muykil ketimbang dunia gaib.

Selebihnya biasa saja. (Maaf baru kuberi bintang dua)


Resensi buku ini, dimuat di Solo Pos, 16 Maret 2014.
Resensi <b>Perempuan Lolipop</b>






Profile Image for Pringadi Abdi.
Author 21 books78 followers
April 11, 2014

http://reinvandiritto.blogspot.com/20...

George Smith, pada tahun 1908, disebutkan di dalam buku "Food For Thought (Extraordinary Little Chronicles of The World)", ialah yang pertama kali menciptakan dan memberi nama Lolly Pop. George Smith mendapat inspirasi nama Lolly Pop dari nama kuda kesayangannya yang juga bernama Lolly Pop.
Sumber lain mengatakan bahwa kata Lolly Pop berasal dari bahasa Romawi yang berhubungan dengan tradisi orang-orang Roma yang sering menjual permen apel yang diberi tangkai dan biasa disebut toffee apples. Dan red apples dalam bahasa Romawi berarti loli phaba.
Menilik buku kumpulan cerpen “Perempuan Lolipop” karya Bamby Cahyadi, saya jadi menduga-duga, barangkali, Lolipop yang dimaksudkan Bamby adalah metafora mengenai kehidupan yang manis hanya ada dalam waktu yang relatif singkat. Di lidah pun, rasa manis hanya ada di ujung lidah. Membayangkan seseorang mengemut permen lollipop, di sela kesibukannya dalam bekerja, saya jadi menduga beberapa hal lagi, yakni kenangan dan jeda.

~

Tak ada hal yang baru di bawah matahari. Tapi kau lahir, dari rahim ibumu, di bawah matahari. Kira-kira itulah kutipan tentang arti kebaharuan.
Bakda membaca Perempuan Lolipop, saya menemukan beberapa tema dan intertekstualitas dari tema-tema tersebut.
Bamby punya kecenderungan untuk menulis hal-hal berbau jiwa—dalam definisi “soul”, atau suprarasional. Ada dua cerita yang mengisahkan pertukaran “jiwa”. Pertama, seseorang yang terbunuh berpindah ke tubuh pembunuhnya. Kedua, seseorang yang ingin bunuh diri berpindah ke tubuh seseorang yang ingin hidup selamanya.
Pertukaran jiwa tentu bukanlah cerita baru. Di Korea baru-baru ini, ada drama yang dirilis berjudul “Secret Garden” dan juga “Big”. Keduanya juga mengisahkan pertukaran jiwa. Ini tampak mustahil, tapi Bamby sendiri mengatakan sesuai cerpen pertamanya, Aku percaya karena mustahil.
Berbeda dengan surealisme yang hadir karena upaya untuk melanjutkan Dadaisme dari sisi positif, saya tak menemukan upaya yang serius dari Bamby untuk mengangkat alam bawah sadar.
Pertukaran jiwa adalah mitos. Mitos-mitos menarik bagi surealis dikarenakan peran pentingnya bagi budaya-budaya non-barat. Peradaban barat berada dalam bahaya karena menceraikan kemanusiaan dari sifat alaminya sementara budaya non-barat lebih selaras dengan sifat dan dorongan-dorongan alami yang diekspresikan melalui mitos-mitos dan seni kebudayaan tersebut. Hanya saja, ada yang hilang dari cara Bamby melakukan pendekatan atas pertukaran jiwa.
Ada syarat mutlak bagi terjadinya pertukaran jiwa. Pertama, ikatan karma antara jiwa-jiwa yang tertukar. Di dalam drama Big misalnya, Kang Kyung-joon adalah seorang murid sekolah yang baru pindah dari Amerika. Ia bertemu wali kelas yang ternyata adalah tunangannya Seo Yoon-jae. Singkat cerita, karena konflik dengan wali kelas ini, mereka mengendarai kendaraannya, dan tidak sengaja terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Pada saat tercebur ke dalam laut, Yoon-jae hendak menolong Kyung-joon yang tak sadarkan diri. Setelah itu, jiwa Kyung-joon masuk ke dalam tubuh penolongnya. Sementara jiwa Yoon-jae yang mungkin di dalam tubuh Kyung-joon (atau sudah tak ada) sedang tak sadarkan diri.
Untuk membuat pembaca percaya, sebuah pertukaran jiwa dapat terjadi, ada baiknya Bamby mengulik lebih jauh hubungan karma antara para tokoh, sehingga ketemulah benang merah yang menjadi epistemology cerita—menjadi jawaban atas pertanyaan “mengapa”.

~

Berbeda dari buku kumpulan cerita Bamby Cahyadi sebelum-sebelumnya, Perempuan Lolipop lebih banyak mengungkapkan etre en soi yakni being in itself.

Being-in-itself refers to objects in the external world — a mode of existence that simply is. It is not conscious so it is neither active nor passive and harbors no potentiality for transcendence. This mode of being is relevant to inanimate objects, but not to humans, whom Sartre says must always make a choice.


Bamby memberikan jalan kesadaran bagi para tokoh-tokohnya, tidak seperti di buku lain yang tokoh-tokohnya lebih banyak dipengaruhi berita dan lingkungannya. Di cerpen utama, Bamby memutarbalikkan citra malaikat maut sebagai seorang gadis imut yang suka permen lollipop. Ini menjadi menarik bila kita mengingat bahwa citra malaikat maut yang dilihat setiap jiwa adalah berbeda sesuai dengan individu masing-masing. Siapa diri kita akan menampakkan wajah Izrail itu. Artinya, citra sang gadis yang suka lollipop sebenarnya adalah metafora atas jiwanya sendiri.
Ini kemudian membuat saya bingung. Beberapa cerpen Bamby terdahulu, selain pop urban, juga berada dalam koridor realism magis. Sementara, di Perempuan Lolipop, Bamby berupaya menaiki perahu surealisme tanpa meninggalkan pendekatan-pendekatan yang sebelumnya Bamby gunakan.

Bila melihat sinopsis buku ini pun, semua itu mengarah ke automatisme, sebuah teknik yang sering digunakan oleh para surealis.


Tak ada cara terbaik menikmati perjalanan selain membiarkan dirimu tersesat. Ketika berhadapan dengan jalan yang tampak tak berujung dan jembatan serupa yang membingungkan. Terus saja berjalan. Setiap belokan, setiap sudut, menghadirkan misteri tersendiri. Tersesat adalah anugerah, karena dirimu tak tahu apa yang menanti di balik tiap kelokan. Bukankah begitu dengan kehidupan, bahkan kematian sekalipun

Dalam lukisan, automatisme dibuat dengan membiarkan tangan menjelajahi permukaan kanvas tanpa campur tangan dari pikiran sadar. Tanda-tanda yang dihasilkan, mereka pikir, tidak akan menjadi acak atau tak berarti, tapi akan dibimbing pada setiap titiknya dengan memfungsikan pikiran bawah sadar, dan bukan oleh pikiran rasional atau pelatihan keartistikan.
Ada juga yang menuangkan zat warna secara acak ke atas kanvas dan membiarkan lukisannya melaju melintasi permukaannya mengikuti gravitasi, menciptakan serentetan hasil yang tak bisa ia prediksi ke depannya.
Ketersesatan yang dimaksud Bamby seharusnya menjadi labirin di dalam karya sastra. Bukan semata-mata jalan tanpa jawaban, ketersesatan milik penulisnya sendiri. Artinya di sini, menjadi penting bagi Bamby untuk mengambil jarak antara dia dengan tokoh-tokohnya, agar para tokohnya itu sendiri yang menciptakan jalan bagi ceritanya. Dalam sudut pandang itu, saya pikir Bamby perlu menambah intensitasnya.

~
Kejutan menjadi kejutan ketika berhasil membuat pembaca tersentak, berpikir, merenung dalam-dalam, dan tersesat di dalamnya.

(2014)
Profile Image for Pilo Poly.
8 reviews11 followers
April 15, 2014
Perempuan Lolipop, Fermentasi Kisah yang Unik
Oleh Pilo Poly

Bagaimana menurutmu saat membaca sebuah judul kumpulan cerpen Perempuan Lolipop? Apakah kau akan merasakan ada asam, asin dan, rame rasanya seperti sebuah iklan permen di televisi? Ah! Begitulah hal pertama yang saya rasakan saat pertema kali membelai cover depan kumpulan cerpen ini. Lalu saya seperti tersuruk jauh ke dalam liang yang dibuat oleh seorang putra Manado, yang mendapatkan gelar Bachelor of Hamburgerology di McDonald’s Hamburger Universitas Sydney, Australia ini.

Kumpulan cerpen yang dihadirkan oleh pria yang bekerja di Food and beverages Industri ini tak hanyal acap kali membuat saya terlecut untuk tidak saja diam. Saya seperti diberikan beberapa sugesti agar tidak berhenti untuk menulis. Saya diharuskan untuk terus berusaha agar bisa seperti dia–Bamby Cahyadi–itu. Seperti judul sebuah cerpen di Hal. 33 Seperti Bintang yang Bersinar, yang menceritakan sebuah tekat anak kampung yang ingin ngetop di Jakarta. Dan pada akhirnya, walau ada kesedihan karena kehilangan seseorang Pak Kadir, dan harus meninggalkan gerombolan orkesnya di kampung, toh pemuda lugu itu akhirnya benar-benar bersinar. Benar-benar menemukan panggung sebenarnya.

Begitu juga dengan beberapa cerpen lain yang menurutku penuh dengan sugesti agar seseorang tidak mudah menyerah. Lihat saja cerpen berjudul Peniup Harmonika itu, yang menuntun saya untuk ber-apologi sendiri bahwa, orang yang mati saja tak pernah lelah menunggu rekernasi orang yang disayanginya hadir kembali. Seperti sabarnya seorang nenek Kinarsih yang saban petang meniupkan harmonikanya di atas kuburan, dan didengar oleh seorang anak kecil yang selalu ingin menangis saat harmonika itu mulai merasuk dalam dirinya. Dan pun pada akhirnya, perempuan kecil itu tahu kenapa setiap kali harmonika itu dibunyikan oleh Kinarsih ia akan menangis, itu lantaran karena ada tubuh suaminya dalam diri anak kecil itu. Dan pada suatu saat, anak kecil itu pun mulai mengingat kembali lagu yang pernah ia ingat saat bersama Kinarsih.

Kau begitu kuat, bukan? Kalau begitu, kutunggu apologimu tentang kumpulan cerpen Perempuan Lolipop ini nanti.
Profile Image for Beatrice C..
36 reviews20 followers
January 17, 2016
Kumpulan cerita pendek terburuk yang pernah saya baca ?
Reviewnya akan segera ditayangkan disini dan di blog.
Sorry Mas Bamby, ceritamu tidak legit seperti status Anda di media sosial.
Profile Image for Rula.
58 reviews2 followers
April 30, 2017
Perempuan Lolipop adalah kumpulan cerita pendek karya om Bamby Cahyadi yang sebagian besar bertema horror thriller. Di beberapa cerita, om Bamby menyelipkan dunia astral, meskipun tidak banyak.
Karya om Bamby kali ini sepertinya tema horror thrillernya lebih "ringan" dibanding karya om Bamby sebelumnya.
Displaying 1 - 6 of 6 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.