Kisah-kisah manusia yang indah dan mengharukan. Pencarian arti kehidupan dan kematian melalui fenomena “Lonely Death”, kematian menyedihkan di mana tak ada seorang pun yang menyadari kepergian mereka.
Aya Kanno (菅野文; Kanno Aya) is a Japanese shōjo manga artist.
Former assistant of mangaka Masashi Asaki of Psychometrer Eiji fame, she made her debut in the January 2001 issue of Hakusensha's magazine "Hana to Yume" with Soul Rescue. Her works include Otomen.
Ini buku sebenernya udah lamaaaa banget pengen saya baca, cuma ketimbun aja dan baru ketemu setelah beberes buku selama 3 hari nonstop!! Baru nyadar betapa banyaknya buku saya di rumah (belum lagi yang dititipin di rumah sepupu).
Sejak pertama kali ngeliat komik ini duluuuuuu banget, saya udah tertarik. Insting. Naluriah. Ketertarikan abstrak. Tapi pas beneran dibaca, ternyata beneran saya suka banget, terutama cerita yang kedua yang bikin saya sampe ngabisin tisu di kamar dan ngembat tisu di ruang makan.
Terdiri dari 4 cerita--awalnya saya kira satu cerita utuh, tapi ternyata kumpulan cerita. Semuanya bertema "kematian". Satu-satunya kelemahan buku ini (menurut saya) yakni: terlalu pendek. Akan jadi jauuuuuuh memuaskan jika masing-masing cerita di sini dielaborasi lebih lanjut lagi, jadi kesan "buru-buru" yang terasa di tiap cerita bisa dihilangkan.
Cerita pertama tentang orang-orang kesepian yang mengurusi barang peninggalan orang-orang yang mati tanpa sanak saudara (atau yang gak dianggap lagi sama keluarganya).
Cerita kedua--favorit saya--tentang seorang ayah yang "melupakan" kematian putri satu-satunya. Saya pernah membaca cerita serupa tentang ayah dan putrinya di kumpulan cerita "The Wedding Eve"-nya Hozumi. Bedanya, di Hozumi ayahnya yang sudah meninggal dan "mengunjungi" putrinya, di Kanno ini putrinya yang sudah meninggal dan "mengunjungi" ayahnya; tapi konsepnya sama: orang yang masih hidup bertingkah seolah yang telah meninggal itu masih bersamanya. Waktu putrinya itu bilang "Aku sayang Papa" di detik-detik kepergiannya, rasa-rasanya saya juga--sambil sesenggukan ngabisin tisu--"Anggi juga sayang Papaaaaaaaaaaa!!!" gitu deh. Tapi di kenyataan mah gak bisa juga ngomong gitu lah, malu. #plak
Cerita ketiga BL. Beneran. Sangaaaat soft, tapi ini BL. Mana tokohnya queen uke yang agresif ngundang-ngundang mangsa(?), tipe uke favorit saya. Open-ending; apakah si Penulis berhasil bertahan hidup atau tidak, tampaknya diserahkan ke imajinasi masing-masing pembaca. Saya sih ngebayanginnya dia hidup terus nikahin si uke bekerja sama dengan Zen untuk menggulingkan negara. Agak-agak gak realistis, mengingat rencana si Zen melarikan diri dengan membawa si Penulis dari sebuah penjara dengan tingkat penjagaan terketat di sepenjuru negeri itu........ terlalu untung-untungan.
Cerita keempat adalah yang terasa terlampau pendek bagi saya. Gak puas. Itu cerita masih bisa dikembangkan dengan sangat apik. Makanya ini jadi cerita yang paling "gak berasa" bagi saya.
alone focus on sadness&solitude after the death of beloved family or people nearest around us. it makes all of you should attracts our affection to them along still alive.before too late! omnibus story like alone makes ourselves had nostalgic moment in several times,readers.remind togetherness,happiness&joyness with themselves.but life must go on,we shouldn't trapped in past by better future!:) alone just teach you the truth about the death beside sharing togetherness:)
#1 Lonely Death #2 Meninggalkan dan ditinggalkan yang mati #3 Menunggu kematian #4 Regrets after death ... atau tergantung interpretasi sendiri-sendiri.
Untuk keseluruhannya menurutku terlalu singkat (terutama cerita 1 dan 3), apalagi ini ngebahasnya tentang kematian dan teman-temannya.
Paling kerasa kurang itu cerita pertama (yang juga cover story). Aku kira bisa jauh lebih baik karena bahasan kematiannya menurutku yang paling matang. Alhasil karena pendeknya durasi (?), ada banyak ide yang hanya disampaikan (atau hampir terasa dijejalkan) dalam dialog-dialog dan monolog-monolognya. Imho, jatuhnya jadi terlalu pretensius. Ide dan garis besar ceritanya bagus, regardless.
Cerita kedua enjoyable dan asik diikuti menurutku (gak se-melankolis tiga cerita lainnya), asal tetap melihat dari sisi positifnya aja sampai ending ;)
Cerita ketiga menarik, cuman juga terlalu singkat dan agak maksa, hihi. Oh iya, ada nuansa shounen-ai di cerita ketiga ini (sepertinya emang guilty pleasure mangakanya buat nyantumin ini di antologi shoujo, yang ternyata dibikin komik lepas sendiri walau sepertinya tidak begitu memperlihatkan keterkaitan sama one-shot ini). Terlepas dari ke-agak maksa-annya, sebenarnya cerita ini fun-ride aja, juga melihat genre nya yang rada action jadi sepertinya gak perlu mempermasalahkan ketidak-realisannya. Endingnya agak open ending, which is good. Menurutku ending yang bagus untuk cerita ini sih yaaa.. yang itu.. yang melihat kematian sebagai hal yang positif :)
Cerita keempat mungkin yang paling so sweet sekaligus paling tragis. Walau secara moral mungkin penyelesaiannya bisa dibilang memberikan contoh yang kurang baik, tapi sejujurnya aku paling menikmati membaca cerita yang satu ini.
(dari komenku di forum elex dengan sedikit penyesuaian)
Udah 2 kali baca manga karya Aya Kanno. Heart Blossoms dan Otomen. Suka banget sama penggambaran karakter tokoh disetiap cerita. Apalagi yg Otomen :D
Gara-gara itu juga, akhirnya beli komik 1 ini. Tertarik karena nama pengarang dan covernya yg dark-dark gitu. Kirain ga bakal ada sedih-sedihnya, tapi baru sadar pas baca tulisan english di covernya #telat haha XD
Ada 4 cerita dalam komik ini 1. Alone (diambil jd judul komiknya) = 4 bintang Kirain Yuki ini cowok karena rambut pendeknya, tapi ternyata cewek :). Ceritanya bagus. Sedih :(
2. Forever Honey = 5 bintang Favorit ke-2. Story, alur, penokohan like this (y). Udah tau sih ceritanya bakal kayak gitu, tapi ttp aja sedih :'(
3. Darkness Zero = 5 bintang Ini nih yg jadi cerita favorit di komik ini. Tolong itu Zennya dikondisikan XD. Ceritanya menyinggung pemerintahan. Tokohnya jg favorit banget deh (Akhh Zen,, aku padamu <3). Coba aja Aya Kanno-sensei buat cerita tersendiri untuk Darkness Zero. Bakal aku beli deh komiknya :))
4. Lagu Cinta Yang Mengalir Dari Sebuah Luka = 3.8 bintang Udah bisa nebak jg gimana jalan ceritanya. Cuma endingnya ternyata kayak gitu *sedih lagi* :(
Overall, 4.5 bintang untuk komik ini dan I recommended untuk dibaca maupun dikoleksi ;)
"Alone" sebenarnya adalah sebuah manga lepasan yang terdiri dari empat cerita lepas. Cerita pertama, "Alone", berkisah tentang seorang pemuda yang berusaha mencari ibunya yang telah meninggalkan dia dan ayahnya sejak kecil. Namun satu-satunya petunjuk yang ia miliki dari mendiang ayahnya justru membawa dia bertemu dengan seorang pria yang bertugas sebagai "pembersih". Cerita kedua, "Forever 'Honey'" berkisah tentang hubungan antara seorang gadis cilik dengan ayahnya yang sama-sama ditinggal oleh ibu/istri sejak lama. Si ayah yang bukan pria mandiri membuat si gadis cilik khawatir akan masa depan ayahnya jika ditinggalkan sendiri. Cerita ketiga, "Darkness Zero" bercerita tentang dua orang terpidana hukuman mati di penjara maximum security yang berusaha melarikan diri dengan teknik yang tidak diduga sebelumnya. Cerita keempat, "Lagu Cinta yang Mengalir dari Sebuah Luka" berkisah tentang seorang pianis dan pencipta lagu terkenal yang bersahabat dengan cara aneh dengan seorang hantu gadis muda. Dengan caranya sendiri, hantu gadis muda tersebut menemani si pianis dan bersama mereka menulis sebuah lagu bersama-sama. Namun tanpa si pianis sadari, hubungannya dengan si hantu gadis muda lebih dalam daripada itu.
Komik ini terdiri dari 4 cerita pendek. Secara keseluruhan, komik ini cukup oke, gambar bagus, cerita juga lumayan.
1. Alone temanya cukup dalam, konsepnya juga bagus, tapi storynya agak kurang ngena, jadi kurang terasa nyuss..
2. Forever Honey temanya cukup simple, dan walaupun klise tapi twistnya cukup oke.
3. Darkness Zero cerita yang satu ini cukup umum, tentang orang2 yang memberontak dari aturan negara yang terlalu mengekang. Dan cukup predictable juga.
4. Lagu Cinta yang Mengalir dari Sebuah Luka ceritanya oke, twist juga oke.
Manga ini punya pesan tentang kematian, ide ceritanya cukup menarik dan punya banyak nilai. Namun beberapa cerita memang terlalu singkat, terutama "Alone" yg merupakan cover storynya. Padahal saya rasa banyak yang bisa dikembangkan lebih jauh dan lebih baik lagi dari cerita ini. Walau begitu manga ini sangat enjoyable dan menarik.
Alone diambil dari judul pertama dari 4 cerita lepas dari komik ini. Sedikit 'kecewa' karena ekspektasi awal adalah satu cerita utuh, ternyata 4 cerita yang berbeda. Semua cerita di komik ini memiliki tema kematian. Yang paling saya sukai adalah "Forever Honey."