Ternyata nomor 4 ini digambar tahun 1996 (ada adegan kirim kartu ucapan Tahun Baru 1997) yang dibikin sendiri. Jadi nostalgia zaman itu masih sekolah dan memang kirim surat dan kartu ucapan masih rame, sampai ada boks khusus kartu ucapan di swalayan. Balik ke Miiko, selain ceritanya yang menghangatkan hati juga sederhana namun memang rumit bagi pergaulan anak-anak usia SD. Banyak pembaca yg mungkin mendapati hal-hal serupa terjadi di masa kecilnya, kemudian berharap andai kita bisa membaca Miiko ini lebih dini, mungkin kita akan jadi orang dewasa yang berbeda. Selalu seneng dengan bagaimana komikus menemukan jalan keluar yang tengah tengah di setiap cerita sehingga jatuhnya tetap cerita khas anak- anak yang tidak menggurui
Terkadang suka kepikiran, apa emang anak SD di Jepang itu cepat dewasa atau cuma gambaran komik aja? XD Romansa yang dimunculkan di komik ini sebenarnya berasa 'cinta monyet' gitu sih, tapi tetap aja sebagai orang yang masa kecilnya tidak begitu jadi kepikiran "Waktu SD aku ingatnya cuma kartun sama main doang" hahaha ^^
Romance di komik ini sebenarnya lucu sih. Gimana Miiko yang ga pernah kepikiran cinta-cintaan. Tappei yang selalu jahil ke Miiko, tapi sebenarnya suka. Miho yang lebih dewasa, tapi bertepuk sebelah tangan. Juga hubungan 'sok mesra' antara Yukko dan Kenta. Mari doang yang kayaknya cuma di vol. 1 pupus harapan cintanya kekeke ^^
Dan sampai vol. 4 ini, memang sepertinya selalu ada cerita lepas dari pengarangnya :D
Ceritanya lucu-lucu. Ada cerita khusus juga tentang cinta monyetnya Miiko dan Tappei (plus Miho) di hari valentine dan white day.
Dari semua cerita aku paling suka ama tema perisakan di sekolah. Itu malah cerita tambahan dari Ono sensei. Judulnya Shingo dan Shingomi. Meski akhirnya agak gaje sih, haha.
Menggemaskan sekali ketika Mari-chan pengen beli baju Natal yang sudah lama ditaksinya untuk ke pesta Yoshiki, tapi malah Miiko yang lebih cocok. Mereka pun saling galau, dan berakhir dengan memberikan baju Natal yang ditaksir itu satu sama lain!
Putus asa! mendekati akhir tahun sementara target 90 buku belum juga tercapai, buku anak pun digeratak. Nggak papa kan? Toh aku emang beneran baca ini dan suka, hehehe
Miiko yang lugu mau aja dibohongi sama temannya. Ternyata yang dibohongi bukan cuma dia tapi Tappei juga jadi korban. Ketika mereka bertemu di toko buku barulah teman-teman yang membohongi mereka ternyata pergi kencan! Duilee anak kelas 5 sd kencan!
Tapi ada juga Miiko yang secara tidak sengaja mendapatkan hadiah natal dari ibunya berupa baju yang sedang diincar sama sahabatnya, Mari. Karena baju itu tidak muat dipakai Mari, akhirnya tidak jadi dibeli. Lalu Miiko meminta ibunya untuk membesar baju itu untuk diberikan pada sahabatnya itu sebagai hadiah natal. Ternyata Mari pun membelikan baju itu untuk Miko karena tahu baju itu cocok di pakai Miko. Bagus,mengajarkan anak untuk mau berbagi dan tidak egois apalagi manas-manasi teman.
Komik Miiko 4 ini cerita yang paling saya suka "Hari yang Panas".
Miiko janjian dengan Mari-chan dan Yuko mau ke Festival Komik. Namun tiba-tiba Mari-chan dan Yuko membatalkan janji secara mendadak, Miiko kecewa tapi kok malah kencan bareng Tappei??
Penasaran? Baca sendiri kelanjutan dan cerita lainnya..
Untung aja Hai, Miiko ini ga berwujud sinetron. Coba kalo iya, si Miho itu udah pasti jadi seorang yang jahat yang bakal menghalalkan segala cara buat dapetin Tappei. Errr. #TeamMiikoTappei!