Atila Kiripan ingin kuliah jauh dari rumah. jiro yunus ingin mendapat warisan supaya bisa membiayai riset- risetnya di bidang kedokteran. harga yang harus mereka bayar adalah sebuah perkawinan hasil rencana orang tuanya masing masing yang ingin bersatu demi kekuasaan serta uang.
Marga Tjoa (born 27 January 1943) is an Indonesian popular romance and children's literature writer better known by the pen name Marga T. One of Indonesia's most prolific writers, she first became well-known in 1971 for her serial Karmila that was published as a book in 1973 and later made into a film.
Mungkin karena inilah novel pertama yang kubaca saat sekolah dulu, menyebabkan kesan akan novel ini sangat melekat di ingatan. Sampai sekarang, meskipun sudah beberapa novel saya baca, namun this novel is still one of best novels I ever read.. Kisah cinta seorang gadis yang dijodohkan dengan seorang lelaki yang tidak dia kenal. Awalnya dia sering dicuekin sama si cowo, dia menganggap mungkin ni cowo pernah trauma dikhianati cewe, makanya jadi cool begitu. Tapi kekecewaan melanda tatkala dia melihat si cowo bermesraan ma cewe lain. Dia kesal lalu memutuskan untuk melepaskan diri dari si cowo. Suatu hari waktu dia jatuh sakit, si cowo menunjukkan perhatian lebih pada si gadis. Dia mengunjungi tempat tinggal si gadis dan berkesempatan untuk menguak misteri di hatinya, hanya berdua dengan gadis pujaannya. Happy ending... ^^
Demi bisa kuliah ke Jakarta, Atila bersedia dijodohkan dengan anak dari sabahat ayahnya. Demikian juga Jiro, demi mendapat warisan, dia bersedia dijodohkan dengan anak dari sabahat ayahnya. Dan disinilah mereka berdua, Atila dan Jiro terikat dalam perkawinan. Sejak menikah, mereka tinggal di rumah tantenya Jiro, Tante Nella, di daerah Kebayoran. Atila menempati kamar sendiri demikian juga Jiro. Sedari awal, Jiro sudah mengatakan dengan tegas pada Atila ‘Jangan sampai teman2ku tahu kalau kau istriku. Katakan saja kita baru bertunangan’. ‘Lho koq ? Jadi apa yang dikatakan ibunya bahwa Jiro udah lama naksir aku, salah dong ?’ Atila gegetun. Dari percakapan antar teman Jiro yang tanpa sadar didengar Atila, tahulah Atila, bahwa Jiro pernah disakiti oleh cewek dan kini memusuhi makhluk yang bernama cewek. Kalau emang gak peduli dan musuhan ama cewek, kenapa sikapnya seperti interrogator yang penuh curiga terhadap teman-teman pria yang dikenal Atila ? Jiro tidak suka melihat Atila akrab dengan Rio (teman kuliah Jiro) yang suka meminjamkan buku-buku detektif. Jiro juga terlihat agak marah waktu melihat Atila pulang diantar Robi. Karena Atila kuliah di daerah Grogol, dan agar dia tidak kelelahan pulang pergi Grogol – Kebayoran serta dengan ijin Jiro, dia kost di dekat kampusnya. Dengan dalih tempat latihan tenisnya dekat kampus Atila, Jiro memiliki kunci kamar kost Atila agar bisa menyimpan peralatan sportnya. Atila yakin ini merupakan cara Jiro mengawasinya.. Keluguan Atila yang tidak merasa ada yang perlu disembunyikan malah berkibat buruk. Sewaktu menyambangi tempat kost Atila Jiro mendapatkan sepucuk surat yang diperuntukkan bagi Atila dari seseorang bernama Dani. Surat itu dibaca oleh Jiro dan membuat geram hatinya sebab salah satu kalimat dalam surat itu mengatakan bahwa nama Atila telah terukir dihati Dani. Kecemburuan Jiro yang berlebihan yang katanya udah gak peduli sama cewek, menurut Atila tidak berdasar sebab Atila pernah memergoki Jiro asyik bercanda dengan Mona sambil rangkul-rangkulan. Tapi apa yang harus Atila lakukan kini ? Satu-satunya orang dimana dia berharap bisa sebagai tempat curhat, teman diskusi yang menyenangkan malah menuduhnya tidak setia. Dan ibunya menuduhnya kurang memperhatikan suami. Hatinya yang belia semakin bingung dan sedih manakala melihat Jiro yang semakin menjauh dan…puncaknya sewaktu Jiro mengatakan sebaiknya pernikahan ini tak usah diteruskan lagi. Sanggupkah ditanggungnya rasa malu sebagai janda di usia sembilan belas dan masih perawan….? Rasa sedih dan stress yang tanpa disadari membuat Atila jatuh sakit. Dan dalam igauannya dia memanggil Jiro….
Novel karangan Marga T. pertama yang kubaca, setelah pernah direkomin teman. Nggak terasa tiba-tiba udah habis aja, walau memang cuma 180 halaman, sih. seringnya geli sama gaya bahasa zaman dulu yang mungkin lebih cocok terjadi waktu nyokap masih remaja, hehe, tapi lumayan seru, sih. Sama-sama anak kedokteran tokohnya. Atila kelewat realistis, nggak sih? Terus si Jiro ini malah sensitif, duh bingung. Tapi semua terjewantah di antiklimaks. Terima kasih atas cerita yang gemes-gemes agak manis dikit. Wkwkwk
Tulisan Marga T memang asik untuk diikuti, mengalir dan cukup jenaka.. Untuk ukuran novel lawas cukup menarik, hanya untuk judul yang satu ini tidak terlalu banyak konflik hanya berpaku terhadap perasaan kedua tokoh yang pada akhirnya berakhir bahagia...namun walaupun begitu ceritanya membuat penasaran hingga lembar terakhir.. Jadi untuk novel ini cukup 3 bintang saja dari saya.
hampir semua karya marga T saya pernah baca dan ini adalah buku yang paling saya suka dan baca berulang kali walaupun ceritanya ringan. Seperti karya Marga T yang lain,buku ini pun masih bernuansa kedokteran. Ceritanya mengenai perjodohan antara Atila dan Jiro. Keduanya anak tunggal dan berasal dari keluarga kaya. Orangtua mereka bersahabat dan ingin mengerat hubungan mereka dengan menjodohkan anak tunggal mereka. Atila yang bercita-cita menjadi dokter terpaksa menyetujui perjodohan ini,karena ini merupakan syarat yang diajukan oleh orangtuanya jika ingin melanjutkan kuliah di Jakarta. Jiro, seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir, merupakan sosok laki-laki yang dingin karena pernah patah hati. Lika-liku kehidupan pernikahan yang berawal dari keterpaksaan dan berakhir dengan benih-benih cinta inti dari cerita ini.
Ini buku pertama Marga T yang saya baca ketika saya duduk di kelas satu SMP. Waktu itu--seingat saya--pinjam di perpustakaan LIA, tempat les bahasa Inggris. Ceritanya mungkin sangat sederhana, tentang bagaimana perjodohan, tapi lika-liku kehidupan keduanya sampai akhirnya memutuskan berpisah sangat menarik.
Novel ini adalah novel Marga T favorit saya yg kedua setelah trilogi Saskia-Kishi-Oteba. Jalan ceritanya ringan banget, ga banyak intrik. Baca buku ini bikin gemes & hati hangat. Gemes sama kelakuan Jiro yg ga jelas & jutek terhadap Atila yang digambarkan sbg cewek lugu & polos. Overall it's about a sweet innocent love story that warms your heart 🥰🥰
cerita nya ringan, enak dibaca...dari jaman SMP novel ini sudah saya baca dan sampai sekarang pun sesekali masih saya baca... gaya bahasa Marga T selalu enak untuk dipahami...