Jump to ratings and reviews
Rate this book

Jane’s Magical Salon: Salon Ajaib untuk Merawat Rambut dan Hati yang Berantakan

Rate this book
Ada sebuah salon yang menjadi terkenal dalam waktu singkat, namanya Salon Jane. Pemiliknya, Jane, adalah sosok yang tidak biasa. Di usia muda, dia cukup kaya untuk membeli gedung di Apgujeong yang ramai dan mahal dengan uang tunai. Dan, percaya atau tidak, dia mengenakan kalung berlian Blue Hope yang ditemukan pada abad ke-16. Yang paling menakjubkan, dia bisa melihat kenangan pelanggan saat menyentuh rambutnya! Ketika dia menghilang tanpa sepatah kata, hanya rumor tentang dirinya yang tersisa.

Namun, Jane muncul lagi. Dia membuka usaha baru di kaki Gunung Dayulsan yang penuh dengan ranjau duri kastanya, bernama “Salon si Cantik”. Dalam menjalankan salon barunya, Jane dibantu oleh para penyihir magang, yaitu Kak Seodok, Guru Sephia, dan Bobo.

Selama masa-masa tanpa pelanggan, seorang gadis bergabung dan Jane memberinya nama “Mimi”, menandai awal dari hidup bersama yang unik antara penyihir dan manusia.

Di salon milik Jane, siapa pun dapat keluar dengan penampilan segar dan cantik, bukan hanya karena gaya rambut baru, tetapi karena cara pelanggan memandang masa lalu pun telah diperbarui. Salon ajaib Jane tidak hanya merawat rambut, tetapi juga menyisir kenangan kusut.

Bagi para pelanggan dan pekerja salon, salon kecantikan Jane layaknya sebuah rumah, tempat perlindungan terakhir dari kerasnya keseharian mereka.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk reservasi?

304 pages, Paperback

First published October 17, 2023

15 people are currently reading
167 people want to read

About the author

Seunghee Park

15 books2 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
21 (30%)
4 stars
41 (60%)
3 stars
6 (8%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 20 of 20 reviews
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews235 followers
March 3, 2025
“Aku paham sulitnya menerima kekurangan diri sendiri. Aku juga begitu, kok. Tetapi, hal-hal yang berbeda akan mulai tampak saat kita mau mengakui kekurangan itu.” (Hal 96).
.
Selesaiiiii! Dan sukaaa 😍😍😍. Meskipun bacanya terpatah-patah kadang bisa nyambung sama ceritanya kadang nggak tapi aku cukup suka cara berceritanya, terjemahannya juga oke, hangat pasti, lucu juga ada sedihnya. Baca halaman pertama kenapa dia pake nama Jane, jadi pengen baca Jane Eyre juga 🫣 ada yang sudah baca? Baguskah? Aku suka Jane, Kak Seodok, Guru Sephia dan Bobo. Karena aku bingung mau ngomong apa, aku share beberapa potongan cerita di dalam novel ini ya.. jangan lupa baca novel ini 😊.
.
Walau sekarang hanya ada beberapa helai, uban-uban itu pasti akan terus bertambah. Sebab, usia semakin bertambah. Kepala salon itu benar. Solusinya bukan dicabut. Usia akan bertambah meskipun uban terus dicabut. Seseorang juga tidak akan terus tersungkur sedih akibat melihat uban. Sama halnya ketika Madam Jang yang bangkit lagi setelah tersungkur—. (Hal 63).
.
“Jeong Jae, usaha tidak pernah mengkhianati hasil, kan? Namun, ada hal yang memang tidak ditakdirkan sekeras apa pun usaha kita dalam hidup.” (Hal 102).
.
“Kadang kita menyukai orang tanpa alasan khusus. Begitu pula saat kita membenci seseorang.” (Hal 140).
.
“Baru kali ini hatiku selega ini setelah menata rambut. Aku tidak mengatakan apa-apa, tetapi mereka mengatakan hal-hal yang ingin kudengar seolah-olah mereka dapat membaca isi hatiku. Salon itu istimewa. Aku sampai bertanya-tanya sendiri kenapa baru sekarang mengetahui tempat itu.” (Hal 162).
.
“Mimi, aku tidak tahu kenapa kamu bisa tiba di Salon si Cantik, tetapi kuharap kedatanganmu ke sini bisa menyelamatkanmu. Seperti yang terjadi kepadaku.” (Hal 166).
.
Bukankah keterlaluan jika mereka menyebutku si boomer yang suka ikut campur hanya karena aku beberapa kali menanyakan kegiatan mereka para akhir pekan sebelum mulai bekerja? Padahal, aku melakukan itu untuk ice breaking sekaligus small talk yang disarankan oleh perusahaan asing terkemuka untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Mana bisa mereka hidup di tengah masyarakat jika tidak bisa diajak bersosialisasi seperti itu? (Hal 171).
.
“Waktu. Mereka butuh waktu. Waktu untuk mencurahkan isi hati mereka kepada seseorang. Mereka datang ke salon karena membutuhkan waktu untuk berbagi cerita kepada seseorang yang bisa marah dan tertawa bersama mereka.” (Hal 224).
.
Jane ingin membuktikan, bahwa setiap manusia memiliki hak untuk menjalani hidup yang seutuhnya. (Hal 275).
Profile Image for Monica.
29 reviews14 followers
July 5, 2024
Buku ini cukup heartwarming, kita tinggal menikmati alur yg ada karena cukup ringan dan tidak perlu pusing menebak-nebak hal/ kejadian apa yang akan muncul di halaman selanjutnya.

”...𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐫𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐭𝐢. 𝐒𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠, 𝐡𝐚𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐫𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤.”
—Halaman 157.
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews12 followers
September 7, 2025
"Ibu Kepala Salon mengatakan bahwa rambut adalah cerminan hati. Sesehat apa pun tubuh seseorang, hatinya pasti tidak sehat jika rambutnya rusak. Sebab, orang itu tidak memiliki waktu luang untuk merawat rambut." (p.157)

4.5⭐️

Berawal dari Jane, seorang penyihir yang membuka salon di Apgujeong, lalu karena peristiwa itu, dia diasingkan dan membuka salon di tempat terpencil di bawah kaki gunung. Siapa yang akan ke salon di tempat seperti itu? Tapi, ada saja orang yang terpaksa, terjebak, atau bahkan sengaja untuk memperbaiki atau merawat rambut (baca: hidup) ke salon itu.

Buku ini paket komplit buatku. Heartwarming *ceklis. Komedi *ceklis. Sedih *ceklis. Bahagia *ceklis. Dan tidak pernah aku duga sebelumnya bahwa rambut ternyata saling berkelindan dengan filosofi kehidupan.

"Uban bisa ditutupi, kok. Sama halnya dengan kenangan buruk yang bisa ditutupi dengan kenangan indah." (p.60)

"Katanya, seseorang dapat terbang lebih tinggi jika bisa merelakan. Begitu pula dengan rambut. Kulit mati harus direlakan agar rambut baru bisa tumbuh di situ." (p.115)

"Masalahnya adalah rambut di bagian samping ini. Saking kakunya, dia mencuat sendirian tanpa teman. Pasti sepi sekali, ya?"
"Benar. Sepertinya kesepian, ya. Padahal, tidak semestinya dia bermain sendirian seperti itu."
(p.197)


Mulai dari persoalan uban, rambut ikal yang membuat berbeda, kebotakan dini, rambut malnutrisi, rambut kaku, rambut yang ingin diwarnai, sampai rambut yang ingin dirapikan karena hidup sudah awut-awutan, minimal rambut rapi, semuanya ada di sini. Pelanggannya memiliki masalah yang beragam, solusinya pun beraneka macam, dan uniknya saling berkaitan satu sama lain.

Tak hanya pelanggan, tapi petugas salonnya pun punya masalah dan rahasianya tersendiri. Jane sebagai ibu kepala salon yang terlihat sangat misterius dan dingin, tapi baik hati. Bobo, Kak Seodok, Guru Sephia, dan Mimi kadang saling misuh-misuh, kadang sibuk banget, kadang gabut banget, kadang bisa jadi geng spill the tea, kocak dan kekeluargaannya *ceklis.

Banyak lesson learned yang aku dapat dari buku ini, salah satunya adalah tentang mimpi yang dapat berubah. Idealisme, egosentris, dan keteguhan hati kadang membuat kita memaksakan diri. Namun, ada beberapa hal yang memang tidak ditakdirkan di hidup kita. Tetapi, hal itu bukan berarti membuat kita menyerah, justru semangat itu tetap membara meski mimpinya berubah dan berbeda. Ya, siapa tahu malah lebih membahagiakan.

Akhir kata, kalau suka cerita-cerita heartwarming tanpa kesan menggurui tentang kehidupan + bumbu-bumbu magical realism, bisa baca buku ini.
Profile Image for Tira Lubis.
298 reviews4 followers
July 16, 2025
3,9🌟

"Hidupmu harus diakhiri dengan harapan, bukan keputusasan. Hidupmu harus terus berjalan sesuai dengan pilihanmu sendiri, bukan pilihanku maupun orang lain."

Bercerita tentang sebuah salon yg terkenal di Apgujeong bernama Salon Jane. Pemiliknya bernama Jane yg diambil dari nama perempuan Inggris kesukaannya yaitu Jane Austen, juga tokoh didalam novel Jane Eyre.

Suatu hari papan nama Salon Jane tsb tiba-tiba menghilang dan digantikan oleh papan nama sebuah kafe asing. Menghilangnya Jane dan ketiga pegawainya, meninggalkan rumor di masyarakat, namun perlahan mereka pun ikut terlupakan.

Jane yg ternyata seorang penyihir menerima 'sanksi' pengasingan dari Asosiasi Pemyihir akibat sebuah peristiwa yg telah melanggar hal tabu.

Namun Jane kembali membuka usaha baru di kaki gunung Dayulsan yg terletak di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman, bernama Salon si Cantik bersama tiga orang pegawainya yg ternyata adalah penyihir magang.

Berbulan-bulan Salon si Cantik tidak pernah kedatangan pelanggan karena lokasinya yg tidal strategis. Namun tiba-tiba suatu malam muncul seorang anak remaja bernama Mimi yg ditemukan pingsan di depan Salon. Jane dan ketiga pegawainya membantu mengobati gadis tsb dan mengizinkannya tinggal disana sementara waktu. Siapa sangka sejak kehadiran Mimi satu per satu pelanggan mulai muncul di Salon si Cantik dan membuat usaha mereka perlahan beroperasi kembali.

Di novel ini kita akan diajak melihat berbagai kisahdan permasalahan para pelanggan salon. Mulai dari kisah seorang ibu tunggal dengan dua anak lelakinya, seorang gadis yg tidak percaya diri dengan rambutnya, tentang seorang ayah yg memaksakan dirinya berjuang sendirian demi keluarganya, seorang anak yg lelah menuruti segala keinginan ibunya, dsb.

Masing-masing cerita memberikan pelajaran, makna dan rasa haru saat membacanya. Bahwa di setiap kesulitan dan kesuahan selalu ada jalan dan solusi, terlebih dengan dukungan keluarga dan org terdekat, segalanya akan terasa lebih mudah dijalani.

Selain tentang pelanggan salon, disini juga menceritakan kisah dan latar belakang Jane, tiga pegawainya dan juga Mimi, alasan-alasan kenapa mereka semua bisa berakhir di Salon si Cantik. Cerita-cerita mereka juga buatku lumayan bikin terharu pas bacanya.
💇🏻‍♀️
Hanya saja aku merasa di tiap-tiap cerita berasa rada gantung, jadi kayak bisa berakhir lebih mengharukan tapi tiba-tiba selesai aja dan pindah ke cerita berikutnya. Tapi cerita-ceritanya tetep menarik banget buat dibaca.
💇🏻
Aku juga suka dengan pengertian dan tujuan penyihir disini yg rada beda dengan penyihir yg biasa kita tau selama ini.
💇🏻‍♀️
Overall aku menikmati baca novel ini. Ceritanya seru, lumayan menyentuh dan heartwarming, terjemahannya juga enak banget dibacanya. Mungkin memang ga sesuai ekspektasiku yg bisa bikin aku mewek pas bacanya. Tapi tetep worth to read banget. Recommended 👍👍
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
Read
October 26, 2025
Korea tampaknya surga bagi ide-ide cerita tempat usaha ajaib seperti Salon Ajaib milik Jane ini. Tadinya Salon Jane begitu terkenal di daerah Apgujeong. Para pelanggan tak hanya pulang dengan rambutnya yang bagus, tapi juga perasaan yang lega setelah bercerita dengan para penata rambutnya.

Namun, tiba-tiba saja salon itu menghilang dan semua orang kehilangan ingatannya tentang salon itu. Jane dan tiga penata rambutnya, Kak Seodok, Bobo, dan Guru Sephia, malah pindah ke Gunung Dayulsan yang terpencil karena dihukum Asosiasi Penyihir. Mereka harus mendapatkan 30 pelanggan agar hukuman diangkat. Tapi siapa yang mau nyalon di tempat seperti itu?

Cerita Jangan Cabut Ubanmu, Tutupi Saja, tentang seorang janda pemilik restoran burger terkenal, Burger Jangsoo. Nama sang pemilik adalah Jang Myeong Seo atau yang biasa dipanggil sebagai Madam Jang. Dia menjalani hidup yang penuh duka karena suaminya meninggal ketika anak-anaknya masih kecil. Kemudian, anak sulung yang selama ini dibanggakannya, Chung Min, bercerai dari istrinya karena mandul, lalu keluar dari rumah yang dia beli untuk istrinya. Dia pun tampaknya berhenti bekerja dan akhirnya pulang ke rumah Jang Myeong Seo. Lalu anak bungsunya malah tidak mau keluar rumah dan kerjanya hanya bermalasan.

Selama ini meski sukses, dia hanya melihat hidupnya dari sisi yang buruk saja. Semua itu berubah setelah ia merawat rambutnya di Salon Si Cantik. Berkat sentuhan tangan ajaib Jane, hatinya jadi ringan. Dia merasa lega karena bisa bertahan selama ini dan masih punya dua anak yang kini tinggal di sisinya. Si sulung sendiri akhirnya ikut membantu di Burger Jangsoo.

"Uban bisa ditutupi, kok. Sama halnya dengan kenangan buruk yang bisa ditutupi dengan kenangan indah.

(Jane kepada Madam Jang, hal. 60)


*

Cerita Pelanggan, Ini Bukan Alat Pelurus Rambut, tentang salah satu pegawai paruh waktu di restoran Burger Jangsoo. Nama pegawai itu adalah Joo Mi. Dia sering merasa rendah diri karena rambutnya yang terlalu ikal sehingga terlihat menggumpal (maksudnya kribo?) sehingga dia sering diejek oleh teman-temannya. Prestasinya juga biasa-biasa saja. Dia juga tidak merasa cantik. Padahal, keempat saudaranya yang lain memiliki rambut lurus yang berkilau.

Suatu ketika, melalui perantara temannya, Joo Mi berkenalan dengan seorang pemuda yang akhirnya jadi sering berinteraksi dengannya melalui chat. Dia menyukai pemuda itu. Pemuda itu mengira rambut Joo Mi lurus dari profile picture Joo Mi yang menampilkan fotonya setelah meluruskan rambut. Pemuda itu bilang menyukai rambut Joo Mi. Mereka pun memutuskan untuk kopi darat.

Joo Mi mati-matian meluruskan rambutnya sebelum bertemu pemuda itu. Namun, gara-gara hujan yang mendadak turun dengan deras, rambutnya jadi kembali ke bentuk semula. Dia pun terpaksa membatalkan kencan. Dia lalu memutuskan pergi ke salon milik Jane yang terus dipuji-puji oleh bosnya.

Yang disuruh untuk menangani rambutnya saat itu adalah pegawai yang dipanggil dengan sebutan Kak Seodok. Kak Seodok ini besar di Jerman karena diasuh oleh pasangan dari Jerman. Di sana dia diberi nama Diane Cho Keller. Dia pun menikah dengan orang Jerman, tapi kemudian bercerai karena pasangannya selingkuh sampai punya anak dengan wanita lain. Dia berhasil mendapatkan uang kompensasi yang sangat banyak dan berita itu dikabarkan oleh koran regional. Artikel itu memanggilnya "Penyihir dari Asia". Orangtua angkatnya pun menganggapnya sudah mencoreng nama keluarga. Aneh juga kok orangtuanya menganggap begitu, padahal yang salah kan mantan suami Kak Seodok. Heran juga kenapa koran lokal sampai tertarik meliput berita perceraian orang biasa.

Akhirnya dia menggunakan uang yang didapatnya dari mantan suaminya untuk menyisir setiap yayasan adopsi. Dari situ kemudian dia tahu bahwa ibu kandungnya sudah meninggal, sedangkan ayahnya adalah seorang politikus terkenal. Namun, sang ayah tidak mau mengakui Kak Seodok sebagai anaknya. Kak Seodok adalah anak dari pembantu yang sepertinya ia paksa untuk melayani nafsunya. Begitu hamil, sang pembantu diusir. Nama asli Kak Seodok adalah Yoon Cho Bok. Chobok sendiri dalam bahasa Korea adalah hari paling panas dan paling tidak nyaman di musim panas.

Hingga meninggal, ayahnya tak mau mengakuinya. Namun, Kak Seodok tetap datang di hari pemakamannya. Di hari itu, saudara satu ayahnya menyerahkan sebatang pena yang selalu dipakai oleh ayahnya. Si saudara bilang bahwa ayahnya menceritakan soal Kak Seodok padanya sebelum meninggal.

Kak Seodok merasa dirinya yang ditolak oleh keluarganya itu seperti Joo Mi yang merasa dirinya ditolak oleh dunia gara-gara rambutnya yang terlalu ikal. Sambil mengatakan bahwa Joo Mi harus menerima rambut ikalnya (seperti dirinya yang juga harus menerima kisah hidupnya), Kak Seodok kemudian menata rambut ikal Joo Mi dengan mengeritingnya sehingga menjadi terlihat sangat cantik. Joo Mi pun akhirnya jujur pada lelaki yang disukainya soal kondisi asli rambutnya. Dia juga baru tahu bahwa ternyata rambutnya itu menurun dari neneknya yang sudah tiada.

*

Cerita Detik Ini Terasa Ajaib, tentang Jeong Jae, seorang pria berusia 30 yang sudah bertahun-tahun gagal mengembangkan kariernya di bidang teater musikal. Setelah ayahnya terkena stroke, pertahanannya runtuh. Begitu gagal audisi, dia pun berpikir sudah saatnya untuk berhenti mencoba menekuni bidang teater musikal.

Hidup seharusnya terasa pahit, manis, asin, asam, dan pedas, tetapi sepertinya dewa yang memasak hidupnya menyisihkan seluruh rasa lain dan hanya menuangkan rasa pahit. Meski sudah dikunyah dan dikunyah lagi, dia hanya merasakan pahit tanpa rasa lain sedikit pun dalam hidupnya.

(hal. 99-100)


Kadang Jeong Jae merasa hidupnya seperti mobil kecil yang remnya sudah blong. Alangkah baiknya jika seseorang membantunya untuk menginjak rem agar dapat berhenti. Namun, ibunya bahkan sudah tidak bisa mengatakan apa-apa di tengah kondisinya sekarang yang tidak mengizinkannya berhenti maupun terus maju.

(hal. 101)


Ketika mendaki Gunung Dayulsan seorang diri, dia kehabisan air dan pingsan karena dehidrasi di depan salon. Setelah sadar dan minum air, dia lalu minta rambutnya dicuci. Pegawai bernama Guru Sephialah yang disuruh Jane untuk merawat rambut Jeong Jae. Tadinya Guru Sephia tidak mau karena masih trauma dengan "peristiwa itu". Pada akhirnya terungkap bahwa "peristiwa itu" yang membuat Jane dihukum oleh Asosiasi Penyihir sehingga harus menutup salonnya di Apgujeong dan pindah ke gunung yang jarang dilalui orang ini berhubungan dengan masalah hidup Guru Sephia.

Kang Dong Soo, suami Guru Sephia frustrasi karena gagal menjadi pemain golf. Sejak itu mentalnya terganggu. Dia terkena waham dan sering paranoid jika Guru Sephia keluar rumah, meskipun istrinya melakukan itu untuk bekerja. Suatu hari dia mengejar-ngejar Guru Sephia sambil mengayunkan pisau karena curiga istrinya keluar untuk selingkuh. Guru Sephia lari ke Salon Jane tempatnya beberapa kali bekerja sebagai tenaga bantu. Dengan sihirnya, Jane menyelamatkan Guru Sephia. Namun, akibatnya pisau Kang Dong Soo malah menusuk dirinya sendiri hingga tewas.

Gara-gara itulah Guru Sephia merasa dirinya selalu dibebani rasa bersalah. Dia kemudian mendapati bahwa pori-pori kepala Jeong Jae banyak yang tersumbat karena lelaki itu sudah lama tak merawat dirinya sendiri akibat terlalu fokus pada impiannya. Guru Sephia kemudian melakukan scalling kulit kepala pada Jeong Jae. Setelah itu penampilannya jadi lebih membaik. Jeong Jae pun pulang dengan perasaan ringan dan berniat mengejar mimpi yang lain: membuat roti sampai ayahnya yang stroke nanti bisa pulih dan bisa menyantap roti buatannya.

Jane kemudian menekankan sekali lagi pada Guru Sephia bahwa kejadian yang membuat salonnya jadi terlempar ke tempat terpencil itu sama sekali bukan salahnya.

*

Kisah Harus Rajin Dirawat adalah kisah yang buatku paling berat. Ada masalah perundungan di kantor dalam cerita ini. Cho Young sebenarnya adalah pegawai yang penuh potensi. Tadinya tempat kerjanya mengakomodasi potensinya. Ide-idenya diterima oleh bosnya. Hingga suatu saat dirinya ditugasi membuat konten video pendek untuk promosi sebuah produk. Cho Young mengajak kerja sama temannya. Semua itu dilakukan dengan budget dari kantor yang sangat terbatas. Tadinya bosnya senang dengan pekerjaan mereka dan bahkan mentraktir Cho Young dan seluruh timnya makan.

Namun, suatu ketika, di akhir syuting, ide sang bos ditolak oleh Cho Young dan temannya karena mereka sudah syuting lebih banyak adegan daripada kesepakatan dalam kontrak. Hanya karena itu saja kemudian si bos langsung memperlakukan Cho Young dengan sangat kejam di kantor. Harga dirinya benar-benar diinjak-injak. Para rekannya yang tadinya simpati akhirnya ikut mengabaikannya karena tak mau ditandai oleh bosnya. Benar-benar biadab orang-orang ini.

Cho Young kemudian berhenti kerja. Dia tak punya keluarga yang jadi sandaran. Selama tak bekerja, dia melanjutkan hobinya membaca novel di web dan terus menulis ulasan dengan nama samaran Chori. Ulasannya sering dipuji oleh pembaca lain karena dianggap padat dan rapi. Lambat laun, ulasannya dijadikan patokan apakah suatu karya baik atau buruk. Suatu hari dia menemukan banyak orang berdebat di ulasan yang ia tulis. Banyak orang yang menjelek- jelekkan si penulis setelah membaca ulasannya. Cho Young terkena serangan panik kemudian menghapus semua ulasannya. Setelah itu dia pergi ke Gunung Dayulsan untuk mencari makam neneknya. Namun, kemudian dia pingsan di hutan karena efek obat psikiatri yang dia minum. Dia ditemukan oleh para pegawai salon Jane yang sedang mencari buah murbei.

Di salon, rambutnya yang sangat rusak itu kemudian dirawat. Bobo adalah pegawai yang ditugaskan untuk merawat rambutnya. Tadinya Bobo enggan karena dia pernah membakar rambut pegawai dengan pelurus rambut ketika dia sedang melamun. Namun, Jane tetap menyuruh Bobo merawat rambut Cho Young. Bobo mengatakan pada Cho Young:

"Ibu Kepala Salon mengatakan bahwa rambut adalah cerminan hati. Sesehat apa pun tubuh seseorang, hatinya pasti tidak sehat jika rambutnya rusak. Sebab, orang itu tidak memiliki waktu luang untuk merawat rambut."

(hal. 157)


Cho Young terharu ketika Bobo menyuruhnya agar jangan sampai sakit, karena selama ini tidak ada orang yang menasehatinya begitu, bahkan dokter yang meresepkan obat padanya. Sepulang dari salon, pikiran Cho Young merasa segar, dan dia merasa dirinya mampu menulis novel online juga.

Kisah soal Bobo juga diungkap di sini. Rupanya Bobo tidak diurus oleh orangtuanya yang menikah muda dan tidak punya kestabilan keuangan. Temannya, Moon Ah, membantunya dapat pekerjaan sebagai asisten di salon kecantikan. Baginya, Moon Ah sudah seperti keluarga. Namun, Moon Ah kemudian kabur bersama pacar Bobo sambil membawa seluruh uang Bobo. Jane yang membantunya melewati masa sulit.

*

Kisah berikutnya adalah Hal-Hal yang Tampak Jika Ditekan. Tentang Gwang Cheol, seorang pegawai berusia 39 tahun yang dipanggil "si paling boomer" oleh para bawahannya gara-gara dianggap terlalu ikut campur dan kaku. Padahal, yang dilakukan Gwang Cheol hanya memastikan semuanya beres dan berusaha bergaul lebih akrab.

Dia kemudian ingin menenangkan hatinya dengan liburan ke Bali bersama keluarganya. Namun, istrinya malah menolak keras karena ingin berhemat dan akhirnya mereka bertengkar. Gwang Cheol pernah gagal main saham dan akibatnya deposito uang yang sudah ditabung selama sepuluh tahun lenyap begitu saja. Padahal, sebenarnya istrinya ingin berhenti bekerja dan fokus mengurus anak untuk mengistirahatkan tangannya yang cedera gara-gara terlalu banyak dipakai saat bekerja sebagai desainer visual.

Gwang Cheol kemudian menyetir mobil tanpa tentu arah hingga akhirnya sampai ke distrik Dayulsan. Dalam keadaan mabuk, malam-malam dia menggedor pintu salon milik Jane karena mengiranya sebagai motel. Dia lalu pingsan karena tak sengaja dihantam pakai tongkat kayu oleh pegawai toko yang sebenarnya ingin mengusir babi hutan.

Setelah sadar, dia kemudian minta rambutnya dirapikan di salon itu. Jane kemudian memperbaiki penampilan rambut Gwang Cheol yang kaku. Sementara itu istrinya yang kebingungan mencari-cari suaminya dengan menelepon teman kerja Gwang Cheol. Akhirnya istrinya tahu bahwa kondisi perusahaan Gwang Cheol tidak begitu baik dan suaminya jadi harus memegang lebih banyak tanggung jawab sehingga merasa tertekan tanpa bisa cerita pada siapa-siapa. Dari notifikasi kartu kredit yang memberi tahu bahwa Gwang Cheol habis bertransaksi di minimarket Dayulsan, istrinya pun akhirnya tahu lokasi suaminya berada. Di sana, polisi mengantarnya ke salon Jane yang diperkirakan jadi lokasi tempat suaminya singgah.

Mereka kemudian berbaikan setelah perawatan rambut Gwang Cheol selesai. Istrinya berkata meski tak bisa liburan ke Bali, mereka masih bisa berlibur ke daerah pantai Goseong. Gwang Cheol pun terharu dan bertekad akan lebih terbuka dengan keluarganya.

"Ayah lihat ini. Bagus, kan?"

Putra bungsu Gwang Cheol menunjukkan laut biru Goseong di layar ponselnya. Saat melihat itu, ombak bagaikan menerjang hati Gwang Cheol. Hantaman ombak mengacaukan hati Gwang Cheol, kemudian menyapu seluruh serpihan sampah yang ada di sana dalam sekejap.

(hal. 204)


*

Kisah Apa Warna Kehidupan? bercerita tentang Hae Won, putri sulung seorang tokoh psikologi ternama, bernama Jeong Ji Hwa. Ibunya bekerja sebagai dosen dan ahli psikologi yang sering menulis buku yang laris manis. Dia sering diundang ke acara-acara TV nasional. Namun, sebenarnya, karena dia sibuk, yang mengurus dua putrinya adalah suaminya yang tidak begitu dominan.

Namun, bukannya berterima kasih, Jeong Ji Hwa malah meremehkan suaminya dan terus menindasnya. Hingga akhirnya suaminya menceraikannya karena berselingkuh dengan tetangga. Jeong Ji Hwa langsung hancur. Dia lalu meminta agar kedua putrinya tidak mengecewakannya seperti mantan suaminya.

"Hae Won, sekarang Ibu hanya punya kamu dan Jeong Won. Kamu tidak boleh mengecewakan Ibu sekali pun. Berjanjilah agar kamu tidak pernah menyakiti Ibu seperti Ayah."

Janji yang diucapkan karena ingin menghibur Ibu akhirnya berubah menjadi belenggu. Jeong Ji Hwa melukiskan seluruh dunia Hae Won. Dia mewarnai dunia Hae Won sesuka hatinya. Setelah Hae Won bercerai, dia mulai menghancurkan satu per satu dunia itu menggunakan tangannya sendiri. Merah, biru, hijau, kuning. Satu per satu warna mulai hilang. Dunia itu kini berubah menjadi abu-abu seperti langit yang dipenuhi debu. Meski ingin mewarnainya lagi, Hae Won tidak tahu warna seperti apa yang cocok untuk dunianya. Sebab, dunia itu adalah kanvas yang tidak pernah sekali pun diwarnai Hae Won menggunakan tangannya sendiri.

(hal. 222)


Sejak kecil Hae Won merasa wajib menjaga reputasi ibunya. Dia jadi sosok gigih yang berprestasi demi menjaga nama baik ibunya. Universitas, jurusan, bahkan pekerjaannya, semua ditentukan ibunya. Dia menjadi pelukis sekaligus dosen. Suatu ketika dia jatuh cinta dengan Kang Hyeon, kurator pameran lukisannya. Namun, ibunya tidak setuju dengan alasan Kang Hyeon tidak setara dengan Hae Won.

Akhirnya Hae Won menikah dengan Wok Seok, seorang dokter yang dijodohkan dengannya oleh Jeong Ji Hwa. Pernikahannya berjalan tanpa cinta. Tak ada komunikasi yang baik di antara ia dan suaminya. Hae Won lalu minta cerai dan ini menyulut murka sang ibu. Sang Ibu tak mau berita perceraian Hae Won tersebar di kalangan keluarga sehingga ia melarang Hae Won datang ke acara keluarga, bahkan ke acara pernikahan adiknya sendiri.

Di hari pernikahan adiknya, Hae Won sebenarnya berniat datang, Namun, lalu dia membatalkannya dan pergi untuk mendaki di Dayulsan. Karena jalur pendakian ditutup, Hae Won akhirnya berjalan berputar-putar dan sampai di salon Jane. Sebenarnya dia hanya ingin menumpang mengisi daya ponsel, tapi karena tidak enak, akhirnya dia minta rambutnya ditata. Di sana, dia baru menyadari bahwa potongan rambutnya tidak rata meski dia memotongnya di salon ternama di Apgujeong.

Jane menangani rambut Hae Won, bahkan menyarankan untuk mewarnai rambutnya. Hae Won yang ingin mulai mewarnai hidupnya sendiri tanpa campur tangan ibunya, setuju merwarnai rambutnya jadi cokelat terang. Sebelumnya dia sama sekali tak pernah mewarnai rambut dan bergonta-ganti gaya rambut yang mencolok karena memikirkan reputasi ibunya.

Berjanji untuk tidak mengecewakan Ibu. Bukankah janji itu terlalu menguntungkan sepihak dan tidak adil? Sama seperti hidup Ibu yang tidak dirancang untukku, hidupku juga tidak dirancang untuk ibu.

(hal. 227)


Setelah mewarnai rambutnya, Hae Won mengirimkan foto selfie terbarunya dan juga pesan pada ibunya:

"Ibu, maaf telah mengecewakan Ibu. Tetapi, aku merasa baik-baik saja walau telah mengecewakan Ibu. Sebab, bagiku Ibu bukan Jeong Ji Hwa, melainkan ibuku."

Pesan itu tampaknya menggerakkan hati ibunya. Karena setelah pulang dia menemukan bunga yakut ungu di vas bunga meja makannya. Ungu adalah warna kesukaan Hae Won.

Ibu tidak bisa mengalahkanku. Sama seperti aku yang tidak bisa mengalahkan Ibu. Tidak, sejak awal kami memang tidak ditakdirkan untuk bertarung. Sebab, Hae Won adalah putri Ibu, dan putri Ibu adalah Hae Won.

(hal. 229)


*

Di kisah Biar Aku Bantu Dorong, akhirnya cerita tentang Ha Min, anak bungsu Madam Jang dibuka. Rupanya dia tak mau masuk sekolah karena di-bully. Di kamar, selama ini dia membuat musik sendiri. Ibunya lalu memaksanya memotong rambut di salon Jane. Tadinya dia tak mau dan kabur hingga bertemu dengan para pembully-nya dan dihajar. Mimi memanggil polisi untuk menyelamatkannya. Kemudian Mimi mendengarkan musik Ha Min dan memujinya. Setelah itu baru Ha Min mau merapikan rambutnya yang sudah memanjang di salon Jane.

Namun, para pembully Ha Min kemudian membakar salon dalam keadaan mabuk untuk balas dendam pada Mimi. Berkat kekuatan sihir Jane, salon itu tidak terbakar parah. Mereka bahkan baru tahu bahwa hukuman dari Asosiasi Penyihir sudah diangkat. Namun, Jane malah menyuruh Mimi pulang ke rumahnya.

Padahal, Mimi sebenarnya kabur dari rumah karena keluarganya tak harmonis. Dia kemudian tinggal bersama teman-temannya, tapi malah dijual di prostitusi ilegal. Karena itulah dia kabur hingga sampai ke Salon Jane. Mmi lalu pergi ke Seoul dengan hati hancur.

*

Di bab Penyihir, kemudian diceritakan asal-usul Jane yang sudah hidup sejak ketika Jepang menginvasi Korea 600 tahun yang lalu. Hidupnya tragis, dia dijual sebagai budak hingga akhirnya dirawat oleh seorang penyihir Jerman yang suka menyembuhkan orang bersama Louisa. Sebelum meninggal karena dieksekusi warga, Louisa memberikan kalung berlian biru yang mengubah Jane menjadi penyihir.

*

Bagaimana kelanjutan nasib Mimi? Ke manakah Salon Jane bakal pindah setelah hukuman dari Asosiasi Penyihir diangkat? Baca saja sendiri.
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
July 10, 2024
"Hanya usus dan botol alkohol yang seharusnya disumbat. Selain kedua hal itu, tidak ada satu pun yang baik jika disumbat. Manusia dan hewan adalah makhluk yang selalu bergerak. Kita tidak boleh menumpuk dan harus mengosongkan jika ingin menjalani hidup. Kamu tahu betapa mengganggunya sembelit, kan?" (Hal.115)
.
💇‍♀️ Salah satu novel terjemahan Korea Selatan yang baru selesai saya baca dan mendapat rating 4,9/5 dari saya. Sebagus itu? tepatnya, sebermakna itu 👍

💇‍♀️ Kisah didalam novel Jane's Magical Salon dimulai dengan narasi terkait sebuah salon kecantikan di Apgujeong yang sukses mendatangkan pundi-pundi uang dan makin tersohornya pelayanan serta salon yang dikelola Jane dkk. Namun, "peristiwa itu" terjadi dan seperti sihir, salon tersohor itu kemudian menghilang. Beberapa waktu berlalu, dan Jane dkk kemudian muncul kembali bersama dengan salonnya, namun ditempat yang tidak biasa. Apakah tempat itu akan mendatangkan pelanggan kepada mereka?
Sebuah pertanyaan yang muncul, namun kemudian memunculkan pertanyaan yang lain melalui kisah yang terjadi saat salon berada ditempat yang tidak lazim. Saya berpikir di awal, mungkin kisah ini akan seperti kisah kesuksesan-keterpurukan-kesuksesan yang mungkin dapat kita jumpai pada beberapa novel inspiratif, namun setelah mulai membaca... aa, kisah ini unik dan seru!

💇‍♀️ Sepanjang membaca, saya menemukan keseruan dari novel ini, salah satunya karena format berceritanya yang berhasil menceritakan sisi pelanggan dan sisi dari karyawan di salon kecantikan tanpa membuat pembaca kebingungan dengan perbedaan sisi ini. Juga, dengan cara ini, saya jadi mengerti alasan mengapa si pelanggan A cocok dilayani si karyawan A, demikian tuk pelanggan lainnya. Aturan dalam salon bahwa satu pelanggan ditangani satu karyawan. Kisah pelanggan dan karyawan memiliki sisi melankolis juga menghangatkan hati serta koneksi kedua cerita yang memiliki kemiripan meski mungkin beda orang dan rentang waktu terasa benar-benar pas.

💇‍♀️Konflik yang disajikan bukan jenis yang bergulir hingga akhir, tetapi diberikan penyelesaian yang menurut saya menjadikan porsi masalah dari tiap tokoh terasa pas dan mendapatkan penyelesaian yang rasanya cukup.

💇‍♀️ Kisah para tokoh pun dinarasikan serta diterjemahkan dengan indah dan mudah dipahami. Selain itu cara penulis membangun suasana dan karakternya patut diacungi jempol. Demikian, namun barangkali bagi teman-teman yang mudah bosan dengan fiksi yang dominan narasi, berpotensi merasakan bosan.

💇‍♀️ Saya makin takjub dengan novel ini, selain karena penyadaran yang tersirat melalui cerita (banyak mengandung bawang) kisah di salon kecantikan ini begitu terasa real, rupanya juga dipengaruhi oleh latar belakang penulis yang selama bertahun-tahun hidup di lingkungan salon, sehingga dapat memahami kebiasaan pelanggan maupun aktivitas salon dan juga bisa saya tuliskan bahwa kisah Jane's Magical Salon ini akan terasa relate karena banyak terinspirasi dari kisah nyata.

💇‍♀️Saya pribadi menyukai cara penulis meramu kisah dalam novel ini, bahasa terjemahannya yang OK, tema ceritanya yang memperkaya referensi bacaan yang berlatarkan salon kecantikan, serta nilai-nilai yang tersirat didalamnya. Sungguh, kisah ini indah dan menjadi salah satu bacaan keren di 2024 versi saya! Kalian harus coba baca novel terjemahan satu ini.


Profile Image for Rizkana.
236 reviews29 followers
July 18, 2024
"Sesehat apa pun tubuh seseorang, hatinya pasti tidak sehat jika rambutnya rusak. Sebab, orang itu tidak memiliki waktu luang untuk merawat rambut."


Misterius dan gaya bercerita mudah diikuti. Selain alur kelima tokoh utama, ada juga beberapa 'alur mini' yang dikemas sebagai pelanggan salon dan bersinggungan dengan para tokoh utama. Tambahkan juga unsur fantasi, dan buku ini sulit dilepaskan sebelum tamat.

Saya menikmati dialog-dialog antartokohnya, baik perihal perawatan rambut (jangan cabut ubanmu jika tak ingin pitak nantinya!) maupun perihal menjalani kehidupan.

Topik-topik yang diangkat dalam alur-alur mini tadi beragam, seperti:
- menerima hal-hal yang tidak sejalan dengan harapan;
- menerima dan mengapresiasi fisik diri sendiri, meski mungkin berbeda dari standar kecantikan yang diakui;
"Aku paham sulitnya menerima kekurangan diri sendiri. Aku juga begitu, kok. Tetapi, hal-hal yang berbeda akan mulai tampak saat kita mau mengakui kekurangan itu."

- menerima dan merayakan, bukan bersedih, ketika sebuah mimpi usai dan harus direlakan tak akan jadi kenyataan setelah usaha terbaik diberikan;
"Manusia dan hewan adalah makhluk yang selalu bergerak. Kita tidak boleh menumpuk dan harus mengosongkan jika ingin menjalani hidup. Kamu tahu betapa mengganggunya sembelit, kan?"

- membela dan merawat diri ketika diperlakukan dengan tidak adil;
Bagaimana jika aku menciptakan duniaku sendiri?

- meminta tolong dan membagi beban dengan orang tersayang alih-alih merasa perlu berkorban untuk mereka dan justru membuat kesalahpahaman yang tidak perlu;
Kini sudah saatnya Gwang Cheol mendengarkan pendapan Jin Ah dan kedua putranya. Dia tidak boleh berdiri di depan sendirian. Mereka yang saat ini ada di depan matanya alah orang-orang yang paling dikasihinya.

- memperjuangkan apa yang berharga dalam hidup di depan orang tersayang, bukannya mengalah dan malah membuat hubungan merenggang;
Berjanji untuk tidak mengecewakan Ibu. Bukankan janji itu terlalu menguntungkan sepihak dan tidak adil? Sama seperti hidup Ibu yang tidak dirancang untukku, hidupku juga tidak dirancang untuk Ibu.

- mengedepankan komunikasi dengan orang-orang tersayang sesulit apa pun; dan
- menghargai, tetap memandang baik kehidupan yang kita miliki, betapa pun tampak suramnya keadaan saat ini. Tidak ada yang tahu, mungkin nanti kita akan bertemu orang-orang baik yang membuat hidup kembali cerah dan layak dijalani.

Brilian juga ya, bisa menyampaikan begitu banyak pesan kehidupan menggunakan keseharian dalam salon kecantikan sebagai latar belakang.

"Hidupmu harus diakhiri dengan harapan, bukan keputusasaan. Hidupmu harus terus berjalan sesuai dengan pilihanmu sendiri, bukan pilihanku maupun orang lain."
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
August 5, 2024
Buku ini awalnya kupikir bakal magical realism fantasy yg "wah", eh ternyata nggak. Jane's Magical Salon ini tuh lebih sederhana tapi menghangatkan banget 🥹

Short review tiap pelanggan salon:
🌱 Jangan Cabut Ubanmu, Tutupi Saja: nyesek hiks 🥹 bacain perjuangan Madam Jang sebagai ibu tunggal dg dua anak laki-laki
🌱 Pelanggan, ini Bukan Alat Pelurus Rambu: cerita ttg menerima diri dan mencintai diri 🫶 Ending-nya hangat bgt hubungan Joo Mi & keluarganya 🥹🤗
🌱 Detik ini Terasa Ajaib: ttg merelakan mimpi & menyadari kalau hidup tuh banyak pilihannya lho!
🌱 Harus Rajin Dirawat: pengen peluk Cho Young 😭 dunia kerja keras bgt & MERAWAT DIRI itu penting! Gak ada yang keren dari overwork 😭
🌱 Hal-hal yang Tampak Ditekan: deep & hangat 🥹😭 ttg Gwang Cheol yg maksa berjuang sendirian. Penting bgt buat keluarga saling berkomunikasi & buat kolega kerja juga saling menghargai 🫶
🌱 Apa Warna Kehidupan: ttg Hae Won yg ngerasa gagal memenuhi harapan ibunya yg super sukses. Nyesek, relate, dan penuh harapan 🥹🥹🥹
🌱 Biar Aku Bantu Dorong: singkat, tapi pesannya dalam bgt: kalau support itu sangat penting dalam hidup

Bab yg lain ceritain ttg Jane, pemilik salon, dan para pegawainya serta Mimi. Cerita Jane & Mimi sendiri saling terkait, dan bisa dibilang salah satu favoritku 😭 Ikut terharu sendiri bacain masa lalu Jane yg terhubung ke masa depan Mimi 🥹

Pegawai salon lain juga pada punya cerita nyesek. Kak Seodok, Guru Sephia, dan Bobo. Semua punya masa lalu sedih 🥹 Senang bgt lihat dinamika interaksi mereka dan gimana perempuan-perempuan ini saling menguatkan, support, dan melengkapi 🤌

Tenang, gak selalu sedih kok. Banyak juga momen kocak dan kesehariannya yang hangat.

Konsep jadi penyihirnya juga tuh sesuatu yg beda. Menarik banget bacain world building-nya, meski gak terlalu dijelaskan sih sayangnya.

Overall aku puas sama buku ini. Bukan magical realism yg wah, tapi sangat menyenangkan & menghangatkan ❤️
Profile Image for wulan.
240 reviews7 followers
May 17, 2025
waktu itu sempet lihat paketan spesial beli buku ini dapet sisir bulat yang ada kacanya 😅 tapi ya tentu aja aku beli setelah paketan itu habis. karena gak tau kenapa aku kepengen aja beli dan baca buku ini setelah liat video promosinya.

buku ini genrenya fantasi, tapi gak yang berat banget kok, malahan kalo gak disebutkan si tokoh utamanya itu penyihir, kita mungkin gak sadar kalo buku ini buku fantasi.

jane namanya, pemilik salon yang bertubuh gempal dan memiliki rambut hitam legam sebahu. jane adalah penyihir, dalam artian dia punya kekuatan. kekuatan jane adalah dia dapat melihat masa lalu orang lain dengan memegang rambutnya.

jane tadinya membuka salon di daerah apgujeong, kalau dari penggambaran di buku ini, aku membayangkannya seperti kawasan elit. salon tersebut sangat terkenal, namun secara tiba tiba, salon jane tutup karena sebuah peristiwa.

jane kemudian mendapat hukuman karena peristiwa itu. dia bersama 3 penyihir magang yaitu bobo, kak seodok, dan guru sephia, membuka salon si cantik di kaki gunung dayulsan. yang mana jarang banget ya ada salon di kaki gunung??

pembaca juga akan bertemu mimi, manusia yang kehilangan arah, kehilangan rumah. mimi akan menjadi bagian dari salon si cantik.
di lain sisi kita dan mimi dibuat penasaran mengenai peristiwa apa yang sebelumnya terjadi.

lambat laun peristiwa itu akan dijabarkan, beserta latar belakang bobo, kak seodok, guru sephia, dan jane sendiri.

kehadiran mimi di salon si cantik tak ubahnya magnet bagi pelanggan. tentu saja para penyihir sudah pesimis akan kedatangan pelanggan karena letak salon mereka yang tidak strategis.

pelanggan yang rambutnya sudah ditata, dipotong, atau dirapikan akan keluar dari salon dengan perasaan yang lebih nyaman, bukan hanya karena rambut, namun juga karena hati yang ajaibnya direngkuh oleh jane.

cinta banget aku tuh sama buku yang kayak gini 🥹 cozy, gak perlu mikir yang berat berat, heartwarming juga 🫂 buat yang lagi suntuk sama hidup, menurut aku cocok banget sih baca buku ini.

buat terjemahan dan gaya bahasa, aku gak ada masalah sama sekali, sukak 🫶
endingnya pun aku sukak 🫶 mengharukan dan hangat 🥺
Profile Image for B-zee.
578 reviews70 followers
January 19, 2025
"Anehnya, sesuatu yang sebelumnya kusut seakan langsung terurai saat terkena sentuhan tangan Jane." (Hal.10)

Konsep bahwa segala masalah dan beban batin bisa diatasi dengan menyelesaikan masalah fisik sering saya dengar beberapa waktu belakangan. Namun, belum pernah terpikirkan bahwa dengan merawat rambut, segala masalah bisa terurai dan lebih ringan. Memaknai secara tekstual saja, semuanya jadi masuk akal, dan sepanjang membaca buku ini, otak saya ikut berpikir kira-kira salon mana yang harus saya kunjungi berikutnya. Secara kontekstual, rasanya Jane memang memainkan peran sebagai psikolog yang tahu kalimat apa yang harus diucapkan untuk membuat pelanggan merasa lebih baik.

Awalnya, dari membaca blurb dan bab awal, saya tidak menyangka bahwa Jane betul-betul penyihir. Setelah diceritakan lebih jauh, sebenarnya sihir yang digunakan cukup sederhana, dengan dampak yang dapat sangat "magical" tanpa harus terlalu banyak intervensi sihir. Bab-bab buku ini menceritakan pelanggan dengan masalah yang berbeda-beda, yang menemukan titik terang setelah diatasi oleh tangan-tangan penyihir di Salon si Cantik. Selain itu, ada kisah tiga penyihir magang (Bobo, Kak Seodok, dan Guru Sephia), serta gadis malang yang "hilang" yang kemudian dipanggil Mimi.

Kisah yang menghangatkan, dipadu dengan pengungkapan masa lalu masing-masing karakter, menjadikan buku ini seolah melaju pada jalan yang lurus di pedesaan. Tidak padat, tidak banyak kejutan, tidak ada hambatan berarti, tapi masih menyisakan misteri di mana dan seperti apa jalan ini akan berakhir.

Fun fact: kisah ajaib nan menghangatkan ini terinspirasi dari ibu sang penulis sendiri, yang memiliki salon kecantikan.
Profile Image for Krista Steffyani.
118 reviews1 follower
June 11, 2025
Jane adalah seorang pemilik salon kecantikan di daerah Apgujeong yang terkenal ramai dan mahal.
Salonnya selalu ramai, karena Jane memiliki tangan yang ajaib, seketika ia menyentuh rambut para pelanggannya, bukan hanya rambut yang kusut saja yang menjadi cantik, namun hati yang kusut pun menjadi pulih.. Jane dapat menyisir kenangan yang kusut dan memulihkan luka.
Ada satu rahasia yang disimpan oleh Jane, ia adalah seorang penyihir. Kesehariannya ia menggunakan berlian Blue Hope yang ditemukan pada abad ke-16.

💎 Namun, terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya mengharuskan salon tersebut tutup, bahkan Jane dihukum, kalung Blue Hope tersebut menjadi kehilangan kilaunya dan berubah menjadi batu yang keras.
Karena itulah Jane dan beberapa kerabatnya di salon, Kak Seodok, Guru Sephia dan Bobo harus menjauh dari Apgujeong.. Akhirnya mereka membuka sebuah salon di kaki Gunung Dayulsan yang penuh dengan ranjau kastanye, Salon si Cantik namanya.
Siapa yang akan mengunjungi salon di tempat antah berantah itu? Akankah hukuman Jane diangkat?

💭 Novel ini termasuk novel refleksi diri buatku.. Setiap bab memiliki kisah yang berbeda dan menyentuh hati pembaca.. Kisah-kisah sederhana mengenai hubungan antar manusia, bagaimana saling memahami dan menerima..
Para pelanggan yang secara sengaja maupun tidak sengaja mengunjungi Salon si Cantik, keluar dengan perasaan yang lebih lega, bukan hanya penampilan yang menjadi lebih rapi, namun perasaan dan cara memandang masa lalu pun telah diperbaharui..
Jadi.. Ada yang tertarik untuk reservasi??
Profile Image for Bonita. E.
150 reviews
August 17, 2025
Baca buku ini tuh kayak menyeruput segelas matcha hangat, so warm and comforting.

Bercerita tentang suatu salon misterius yang berada di dalam hutan yang diisi oleh penyihir, tapi bukan tipe penyihir yang jahat dan menakutkan, melainkan penyihir yang tidak hanya menyulap rambut menjadi rambut terbaik pelanggannya tapi juga membantu pelanggannya untuk menyelesaikan masalah hidupnya. Siapa yang ga mau pergi ke salon seperti itu ga sih?

Yang aku suka dari buku ini, setiap bab nya memiliki cerita berbeda dengan pelanggan yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda pula.

Ada seorang dosen perempuan yang ingin bebas dari segala hal di hidupnya selalu diatur oleh ibunya sehingga tidak pernah menjalani kehidupannya sendiri, seorang perempuan yang memiliki kecantikan berbeda dibanding siapapun yang ada di keluarganya sehingga sulit untuk menerima dirinya apa adanya, tentang seorang pegawai kantoran yang depresi karena perundungan di kantornya, seorang kepala rumah tangga yang merasa kelelahan karena merasa semua tanggung jawab rumah tangga harus dia tanggung sendiri dsb

Dan para penyihir di "Salon Si Cantik" bisa membimbing mereka untuk menyadari apa saja permasalahan hati yang mereka miliki dan solusi nya. Seru deh!

Profile Image for Fika.
5 reviews
September 5, 2025
Ini adalah novel fiksi pertamaku setelah jadi ibu ahaha. Jadi ibu-ibu merasa kalau baca buku harus yang “berisi” dan “berguna” sehingga lamaaaaaa banget ga baca. Tertarik baca fiksi lagi setelah baru tahu dari para bookstagram kalau ada genre buku yang namanya healing fiction dan kayaknya aku cocok deh sama genre ini. Dan benar tebakanku!
Baca ini rasanya seperti nonton drakor slice of life yang ada sisipan fantasinya. 1 chapter berisi 1 kisah. Kadang ada kisah yang beririsan. ringan, dan terlihat berusaha memasukkan pesan-pesan kehidupan. Nggak terlalu deep, jadi nggak berat juga walau ya bukan bacaan anak-anak ya, karena ada kisah perceraian, mandul, berdarah-darah, tapi overall Beneran bacaan orang dewasa senggang hahahaha. Terjemahannya lumayan ok juga. Ada cerita yang kisahnya bete karena dijuluki teman sekantornya “si paling boomer” karena suka menghubungi urusan kerjaan di luar kantor dsb 😂😂 .
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,021 reviews63 followers
August 22, 2025
Rambut dan jiwa, kombinasi cerita yang menarik apalagi saat dikaitkan dengan tema kesehatan mental. Dalam cerita ini, kondisi rambut jadi "warning" kalau ada masalah dalam pikiran dan benak si pemilik. Tapi, konflik diri dalam novel ini tidak hanya terjadi pada pelanggan yang datang ke salon Jane, tetapi juga penata rambutnya yang bekerja, bahkan pada sosok Jane yang misterius.

Treatment dan kesediaan para penata rambut untuk sekadar mendengarkan kegelisahan pelanggan menjadi "pertolongan" pertama melihat perspektif lain dari kesedihan yang dialami. Seringkali seseorang bisa lebih nyaman bercerita pada orang yang tidak dikenal karena sedang menginginkan untuk didengarkan saja, tanpa ada penghakiman atau pemberian solusi, yang mungkin dia sudah ketahui.
Profile Image for Gee.
47 reviews
November 23, 2024
Heartwarming🥹🥹🥹 dimana ya ada salon kek gitu weeeeeee
Profile Image for Hujan Buku.
125 reviews2 followers
May 25, 2025
Novel dengan cover yang cantik dan membuat hati menjadi teduh kembali
Profile Image for Denofaya.
10 reviews
August 31, 2025
heartwarming...slice of life
masalah yang sering ditemui dilingkungan sekitar dengan penyelesaian serealistis mungkin.
1 review
December 26, 2025
alurnya santai, heartwarming, cocok kalau lagi mau santai dan pengen bacaan yang ringan, tapi tetep ada pesan moral di dalamnya
Displaying 1 - 20 of 20 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.