What do you think?
Rate this book


304 pages, Paperback
First published October 17, 2023
"Uban bisa ditutupi, kok. Sama halnya dengan kenangan buruk yang bisa ditutupi dengan kenangan indah." (p.60)
"Katanya, seseorang dapat terbang lebih tinggi jika bisa merelakan. Begitu pula dengan rambut. Kulit mati harus direlakan agar rambut baru bisa tumbuh di situ." (p.115)
"Masalahnya adalah rambut di bagian samping ini. Saking kakunya, dia mencuat sendirian tanpa teman. Pasti sepi sekali, ya?"
"Benar. Sepertinya kesepian, ya. Padahal, tidak semestinya dia bermain sendirian seperti itu."
(p.197)
"Sesehat apa pun tubuh seseorang, hatinya pasti tidak sehat jika rambutnya rusak. Sebab, orang itu tidak memiliki waktu luang untuk merawat rambut."
"Aku paham sulitnya menerima kekurangan diri sendiri. Aku juga begitu, kok. Tetapi, hal-hal yang berbeda akan mulai tampak saat kita mau mengakui kekurangan itu."
"Manusia dan hewan adalah makhluk yang selalu bergerak. Kita tidak boleh menumpuk dan harus mengosongkan jika ingin menjalani hidup. Kamu tahu betapa mengganggunya sembelit, kan?"
Bagaimana jika aku menciptakan duniaku sendiri?
Kini sudah saatnya Gwang Cheol mendengarkan pendapan Jin Ah dan kedua putranya. Dia tidak boleh berdiri di depan sendirian. Mereka yang saat ini ada di depan matanya alah orang-orang yang paling dikasihinya.
Berjanji untuk tidak mengecewakan Ibu. Bukankan janji itu terlalu menguntungkan sepihak dan tidak adil? Sama seperti hidup Ibu yang tidak dirancang untukku, hidupku juga tidak dirancang untuk Ibu.
"Hidupmu harus diakhiri dengan harapan, bukan keputusasaan. Hidupmu harus terus berjalan sesuai dengan pilihanmu sendiri, bukan pilihanku maupun orang lain."