What do you think?
Rate this book


256 pages, Paperback
Published April 29, 2024
Tanpa Raya duga, Bergas menyodorkan pulper ke arahnya. Dahi Raya berkerut. “Lo ngapain, sih?”
Bergas nyengir. “Ceritanya gue mau genggam tangan lo buat nunjukin kalau gue ada buat lo.”
“Terus?” Raya tersenyum geli. “Kok, pulpen?”
“Gue belum cuci tangan. Sementara ini dulu, ya,” ujarnya.
Tawa Raya pecah tetapi ia terima juga uluran pulpen Bergas. Ia memegang ujung pulpen itu sementara Bergas memegang ujung satunya.
“Makasih, ya,” kata Raya tulus.
(hlm. 180)
❝Jujur, ya? Kadang-kadang capek, sih, Gas. Ketika gue berhasil, ya itu udah standar. Nggak ada yang harus dirayakan. Seolah-olah memang udah seharusnya gue jadi nomor satu, tapi jadinya, lama-lama standar yang ditetapin buat gue nambah terus.❞