Tahun 1983, setelah satu setengah tahun tinggal di Timor Timur, Dilan kembali ke Bandung. Dilan pun kembali bertemu dengan teman-teman lamanya di SD tempat dulu dia sekolah. Tapi, ternyata ada murid baru pindahan dari Semarang, namanya Mei Lien, gadis keturunan Tionghoa. Ini mungkin buku tentang cinta monyet biasa, yang banyak dialami manusia normal di dunia. Tak ada cinta-cintaan karena masih SD, tapi Mei Lien telah membuat Dilan jadi belajar bahasa Mandarin dan tertarik membaca buku yang membahas tentang China. Bandung masih sunyi waktu itu. Zaman di mana Dilan juga mengalami adanya peristiwa Penembakan Misterius, meletusnya Gunung Galunggung, dan Gerhana Matahari Total. Setidaknya sebagian besar memang begitu, menjadi rasa syukur untuk kenangan yang disimpan di dalam hati bagaikan kutipan hikmah di hari ini:
"Inilah bumi, tempat pencarian abadi mengetahui diri sendiri, menemukan hal ajaib yang tersembunyi di dalam diri dan Tuhan di saat sunyi."
Pidi Baiq adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.
"Bukan kekayaan yang harus ditampilin, tapi ilmu pengetahuan."
Membaca karya Surayah Pidi Baiq selalu menyenangkan. Terutama seri Dilan ini! Bacaan yang ringan tapi seru dan selalu berhasil membawa senyum di bibir. Menarik melihat kehidupan Dilan kecil. Tetep krunyus dan jail. Buku ini bukan buku cinta-cintaan kok! Murni buku "diary" masa kecil Dilan yang penuh kepolosan dan kenakalan khas anak kecil.
Kayaknya lebih seru kalau baca Dilan 1983 : Wo Ai Ni dulu, lalu dilanjut buku-buku seri Dilan selanjutnya.
Bagus soalnya ada bandung nya kalo ada persib nya reting nya 10000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Dilan 1983 adalah buku kelima dari Dilan Universe setelah Ancika. Baca Dilan 1983 beneran bikin flash back ke masa SD! Jailnya cowok-cowok pas SD, isengnya persahabatan anak SD, kepolosan mereka dan rasa ingin taunya yang tinggi tergambar jelas dalam novel ini. Selain itu kehangatan keluarga Dilan dan berbagai peristiwa yang terjadi di tahun 1980-an ikut mewarnainya.
Di antaranya tentang gerhana matahari total dan meletusnya Gunung Galunggung. Terus ada satu bab berjudul Petrus (Penembakan Misterius) yang saat itu marak terjadi. Aku yang lahir di tahun 90-an akhir jadi tau tentang hal yang hampir ngga pernah dibahas itu! Ada juga tentang Porkas (judi lotre). Hmmm ternyata perjudian udah ada sejak dulu ya? Bentuknya aja yang berubah-ubah sesuai perkembangan zaman 😬 Uhhh ngeri juga!!!
🚲🚲🚲 Episode Dilan kali ini (1983) diawali dengan kepindahan Dilan dari Timor Timur ke Bandung. Dilan kembali bersekolah di sekolah lamanya yang ada di Bandung. Di situ dia mengenal Mei Lien, murid baru di kelasnya. Dari situ juga dimulailah cerita cinta monyet Dilan semasa SD 😅
Sejak SD Dilan emang banyak tingkah, usil, jail, ga bisa diem😅 Beberapa tingkahnya sampe bikin Mei Lien risih! Tapi apakah akhirnya Dilan berhasil mengambil hati Mei Lien dan berteman dengannya??
🚲🚲🚲 Baca review buku lainnya di IG ku @tika_nia
Hmmm Kehidupan anak-anak memang menarik dan tak terduga juga 🤭 Dalam Dilan 1983 ini aku punya tokoh idola lho. Coba tebak! Yuppsss aku mengidolakan Bunda! Caranya berinteraksi dengan anak-anak dan orang lain sangat mengagumkan. Dari Bunda pula Dilan banyak mendapatkan pelajaran moral ☺️
Kali ini pembaca dibawa kembali ke kehidupan Dilan sekitar 1980-an semasa Dilan masih di SD. Dilan ketemu Mei Lien, murid Cina di kelasnya dan jatuh suka dengan Mei Lien. Sampai sanggup belajar bahasa Cina dan apa-apa sahaja berkaitan China. Bahagian ni memang aku mengekek saja kerjanya dengan telatah Dilan.
Rupa-rupanya Dilan ni sejak SD dah pandai gombalin. Ya lah, cita-cita Dilan kan menikah. Haha
Cuma bahagian Dilan-Mei Lien ni tak adalah difokuskan sangat. Lagipun ini cerita cinta monyet. Banyak dikisahkan kehidupan zaman kanak-kanak Dilan.
Dan satu yang buat aku suka dengan kisah-kisah Dilan dari siri pertama adalah, ikatan kekeluargaan Dilan. Boleh kata ahli keluarga Dilan ni jenis tenang, sempoi, suka berlelucon dan kompak. Dan watak yang selalu aku suka ialah Bunda. Bunda Dilan memang bukan tipikal mak-mak Asia.😅