Jump to ratings and reviews
Rate this book

Triangular Labyrinth

Rate this book
Mauren sangat membenci adiknya, Luna. Gara-gara Luna, rencana liburan Mauren ke Bali batal. Gara-gara Luna, Mauren kena tampar Papa untuk pertama kalinya. Dan gara-gara Luna, Mauren merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya. Apa pun yang diinginkan Luna selalu dituruti. Selalu saja Luna yang jadi prioritas utama. Mauren ingin Luna segera enyah dari kehidupannya.

Dan, ajaibnya, Luna betul-betul lenyap... tersedot ke dalam bola kristal papan Triangular Labyrinth yang tak sengaja Mauren temukan di bangunan bekas toko mainan anak-anak yang terbakar. Merasa bersalah, Mauren memutuskan menyusul Luna hingga masuk ke dunia antah-berantah. Bersama Zermus, makhluk tak kasatmata yang merupakan satu-satunya keturunan terakhir klan Varaktus, Mauren mencari jejak Luna. Mauren akhirnya sadar bahwa dia sangat menyayangi Luna, dan tak ingin kehilangan adiknya. Apalagi setelah ia mengetahui rahasia besar tentang Luna.

Berhasilkah Mauren menemukan Luna? Lantas, bagaimana cara Mauren membawa Luna keluar dari labirin segitiga yang berbahaya?!

256 pages, Paperback

First published March 1, 2014

6 people are currently reading
39 people want to read

About the author

Lommie Ephing

2 books4 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
18 (31%)
4 stars
9 (15%)
3 stars
18 (31%)
2 stars
6 (10%)
1 star
6 (10%)
Displaying 1 - 13 of 13 reviews
Profile Image for Lina.
290 reviews24 followers
May 13, 2014
Sewaktu melihat sampul depannya, saya langsung penasaran, karena gambar bayangan centaur di depannya langsung memberitahu saya bahwa buku ini bergenre fantasi. Salah satu genre favorit saya, dan setelah saya baca sinopsis dan lihat nama pengarangnya, ternyata buku ini fantasi lokal. Jarang-jarang ketemu fantasi lokal di tengah gempuran buku fantasi terjemahan dan genre non fantasi lokal. Selain tertarik karena covernya, saya juga suka akan sinopsis di belakang buku yang bertema keluarga.

Secara konsep, Triangular Labyrinth ini cukup menarik, walau ide ceritanya mengingatkan saya akan suatu film di tahun 90-an yang berjudul Jumanji, kisah mencari adik yang hilang ke dimensi lain juga mengingatkan saya akan cerita dari novel The Iron King, namun gaya bahasa dan penuturan yang ringan membuat buku ini gampang untuk dinikmati, saya pun hanya butuh 1 hari untuk membacanya. Beberapa orang mungkin takut kalau genre fantasi akan terasa berat, tapi tenang saja, buku ini mudah dibaca, walau konten ceritanya sebenarnya cukup serius.

Untuk bagian awal, saya sempat mengira kalau buku ini sejenis bacaan remaja yang ringan dengan persoalan klise macam cowok dan teman. Tapi ternyata saya salah, buku ini lebih ke tema persaudaraan atau keluarga. Dan bahkan pada beberapa adegan terasa cukup sadis dan konfliknya juga serius, makanya meski tokoh Mauren baru berusia 17 tahun saya tidak melihat ada label teenlit di sampul depannya. Karena memang ceritanya bukan tipikal teenlit. Tapi meski ada adegan sadis, penggambarannya cepat dan halus, jadi tidak terlalu menakutkan.

Sekarang bagian protesnya (may contain spoiler)

Nah ini dia bagian yang kurang menurut saya. Pertama para karakter. Saya merasa karakternya pada tidak konsisten. Hanya Zermus, sang Varaktus yang konsisten, selebihnya macam Mauren dan Pangeran Edmun tidak konsisten. Terutama Edmun yang digambarkan pengecut dan takut mati lalu menjadi "langkahi dulu mayatku", lalu dari gentleman jadi suka main tampar dan tebas lalu berubah jadi gentleman lagi (sepertinya Edmun ini suka kiss and slap yah dan banyak adegan tampar-menampar di buku ini). Yang saya tangkap, karakternya over pede, suka gombal, suka memaksakan kehendak (mungkin karena dia pikir dia anak Raja jadi semua orang harus menurut padanya, tapi lakukan dengan gaya yang lebih elegan donk) dan tentu saja temperamental. Untuk saya pribadi meski berkali-kali diberitahu ganteng, tapi tetap jauh dari likeable.

Untuk pemeran utama sendiri yaitu Mauren, saya masih menganggap Mauren itu damsel in distress. Kalau bukan karena Zermus, mungkin Mauren sudah gagal sejak awal. Dan selebihnya ia selalu ditolong oleh nyaris semua karakter dalam buku. Selain itu sifat Mauren juga menyebalkan menurut saya. Sering perhatiannya teralihkan lupa akan tugas utamanya datang ke Triangular Labyrinth dan Mauren juga self-centered. Padahal karakter Mauren seharusnya bisa dikembangkan atau ada unsur redemption dari yang tadinya egois dan menyebalkan bisa lebih tangguh, berani, berpendirian dan berjiwa besar, tapi saya masih belum menangkap gambaran perubahan ini, selain dari masalah menolong adiknya.

Kedua, plot cerita yang terburu-buru dan terasa janggal. Saya tidak tahu apakah penulis diberi batasan halaman. Tapi beberapa hal terasa janggal, seperti mengapa Mauren tidak fokus dalam mencari adiknya. Masih sempat-sempatnya menikmati pesta dansa, menikmati memilih gaun-gaun & bersenang-senang sama Pangeran, padahal nasib sang adik masih tidak jelas dan waktunya sempit, kenapa tidak langsung ngomong ke Pangeran kalau ia lagi mencari adiknya, secara Pangeran pasti punya pasukan untuk membantu. Memang akhirnya Mauren dibantu, tapi setelah melalui beberapa plot ala opera sabun keluarga bangsawan yang menurut saya tidak terlalu relevan.

complete review: http://lady-storytelling.blogspot.com...
Profile Image for Marchel.
538 reviews13 followers
January 20, 2017
Buku ke 10 yang dibaca di tahun 2017
Bingung mau ngasih rate berapa dan pilih shelf apa lagi.
Begini:
1. Halaman 65 paragraf terakhir, disebutkan Mauren menuangkan BEBERAPA LITER sabun cair dan sedikit parfum ke dalam bak mandi sehingga busa-busa pun melimpah ruah menebarkan aroma mawar yang wangi ke seluruh ruangan.
Come on, itu sabun cair atau apa? Sedikit sabun cair saja sudah bisa membuat busa melimpah ruah dari bak mandi yang bisa dipakai berendam (= bathtube). Lah ini beberapa liter sabun cair ????? ASTAGA, bak mandinya segede apa???
Atau mungkin pengarang berpikir, itu di perkemahan kurcaci, trus buat sabun banyak untuk dipakai mandi Mauren yg manusia. BUT, itu satuannya LITER, mau sabunnya kurcaci atau sabun manusia, tetep aja 1 liter ya 1 liter. Botol air kemasan yang paling besar, ukuran 1,5 liter, berisi sabun cair, jika dituang ke sungai, itu sudah pencemaran berat. Jadi saya benar-benar bingung, buat apa itu sabun cair sampai dituangkan hingga beberapa liter?????
PLUS, ada keterangan aroma mawar menyebar ke seluruh ruangan. Well, itu berasal dari parfum mawar kan?! Parfum mawarnya cuma sedikit, dibandingkan sabun cairnya. JADI, wanginya SEHARUSNYA wangi sabun cairnya lho. Kecuali, sabun cairnya juga beraroma mawar. Tapi, ngapain juga pake parfum mawar kalau sabun cairnya sudah wangi mawar?!? LEBAY AH
2. Halaman 69, paragraf 7.
Sang tokoh utama, Mauren, tau-tau berseru dalam bahasa Inggris "I LIKE IT!" saat mencoba masakan kurcaci. Padahal dari awal di dalam dunia bola kristal itu Mauren terus-menerus berkata dalam bahasa Indonesia, yang sangat dipahami baik oleh bangsa Varaktus dan bangsa kurcaci. Well, tidak pernah disebutkan sebelumnya kalau kurcacinya paham bahasa Inggris.
Kalau saya jadi kurcacinya, lalu tamu saya dengan tiba-tiba berseru dalam bahasa lain, saya akan curiga tamu saya sebenarnya tidak suka rasa masakan bangsa saya.
3. Penggambaran tokoh yang sangat emosional, dengan sering berkata-kata kasar, itu sangat aneh. Pangeran suatu negeri, bisa tau-tau brutal bertindak hingga mampu mencekik wanita, yang diakunya sendiri, yang sangat dicintai.

Totally Strange Story.
Akhirnya, salut untuk pengarang bisa menerbitkan bukunya via penerbit major sekelas Gramedia (walau harus dipertanyakan juga mengapa Gramedia memutuskan menerbitkan buku yang amat sangat memprihatinkan ini).
Profile Image for Shandy Yeo.
134 reviews4 followers
August 10, 2014
Judul: Triangular Labyrinth
Penulis: Lommie Ephing
Publikasi: Indonesia, Maret 2014

Novel ini cukup memuaskan. Ide cerita yang kreatif. Sayangnya, terlalu buru-buru diselesaikan hanya dalam sekian ratus halaman. Saya yakin Penulis mampu membawakan kisah yang lebih banyak, lebih menegangkan, lebih kompleks, dan lebih lancar. Adegan dari pertengahan hingga akhir seakan-akan dibatasi oleh jumlah halaman sehingga kelogisan cerita tidak muncul.

Salah satu hal yang paling mengganjal adalah sifat Sang Pangeran. Di satu sisi, Penulis menampilkan sifat Pangeran yang pengecut, takut mati, penggoda, dan genit. Di sisi lain, Penulis memaparkan tindakan Pangeran yang berkepemimpinan, pemberani, rela berkorban, dan setia.

Akhir kata, novel ini tidak buruk dari segi tema, alur, dan gaya bahasa. Hanya saja, jangan buru-buru diselesaikan. Menurut saya, novel yang seru tidaklah bertele-tele, namun penyampaiannya harus logis dan bermakna. Saya menantikan sekuelnya—kalau ada.
10 reviews
June 20, 2019
Saya mendapat buku ini sebagai hadiah ulang tahun dari teman saya, Aisyah. Thank you, Aisyah. Melihat covernya saya sudah tau buku ini bergenre fantasy. Honestly, I'm a fan of fantasy stories. Dan saya pun cukup menimbang-nimbang apakah saya akan membaca buku ini atau tidak. Takutnya tidak sesuai ekspektasi saya. Menurut saya, buku ini yah so-so atau biasa saja. Tidak memuaskan, dan tidak juga mengecewakan. Plot nya terlalu mudah untuk saya tebak. Saya akan merekomendasikan buku ini untuk anak-anak. Karena buku ini merupakan bacaan yang sangat ringan dan bahasanya mudah dimengerti. Sebagai tambahan , saya merasa penulis seharusnya bisa mengexplore cerita ini lebih luas dan detail dengan berbagai kejadian agar cerita ini tidak terlalu membosankan dan bisa lebih hidup suasana atau atmosfir fantasinya.
Profile Image for Seplucid.
70 reviews11 followers
October 14, 2016
Setelah masuk ke Papan Segitiga imajinasinya liar, namun dituturkan dengan terlalu cepat dan semua terkesan mudah sehingga menjadi hambar. Ceritanya bagus tapi sangat sangat kurang detail, dan mungkin karena cara pandangku sudah rusak dari bab awal yang seperti novel remaja labil dan yang terus terngiang adalah Jumanji. But, good job author!! i really appreciate it seriously. Emang aku sopo, duuh.
Profile Image for Nurul Airun.
1 review
July 7, 2015
Kalau sja penulis bisa lebih mengembangkan cerita dengan baik tanpa terkesan terburu-buru tentu, novel ini akan bisa disandingkan dgn novel" fantasi luar, namun sayang kesempatan itu tdk dimanfaatkan benar o/ penulisnya sehingga hasilnya bisa ditebak bagaimana.
Profile Image for Mami Veve.
91 reviews3 followers
June 30, 2017
Saya sebenarnya ga mau kasih bintang. Pertama kali lihat sampul dan blurb, saya bersorak karena ini novel fantasi lokal. Udah sakaw bacaan menarik karena Bunda Ary Nilandari hiatus lama bener sih... harapannya buku ini paling nggak menghibur. Tapi baru halaman pertama aja saya udah pengen tutup buku. Drama.
Sebenarnya saya oke aja dengan adegan yang model sinetron asal diolah dengan baik dan pas, nggak berlebihan. Konflik Mauren dengan orang tua dan Luna, adiknya, kerasa bener sinetronnya.
It's oke, saya lanjut. Seperti biasa, kalau ada yang ga bener di depan, belakangnya adaaaa aja...
Beberapa kejadian ga masuk akal muncul satu-satu. Lalu, ada scene telepon yang menceritakan tentang sahabat Mauren yang jadian pakai ada adegan ciuman bibir, WHAT? That's it.... Karakter Mauren diceritakan masih SMA. Saya nggak tahu ini masuk kategori mana. Teenlit atau Young Adult. Tapi karena karakternya SMA jadi ini harusnya Fantasi Remaja. Dan BIG NO skinship model gitu untuk novel remaja. Saya akhirnya skimming aja. Baca loncat-loncat.
Ide ceritanya seperti Jumanji. Berbagai makhluk muncul setelah Mauren masuk ke dalam dunia kristal itu. Bagian ketika di ada di desa Kurcaci, bikin saya mules. Saya sampai bolak-balik cek apakah bener ini terbitan GPU?

Kritik saya untuk Penulis, belajar mengolah cara berceritanya. Kalau ini novel pertama, mungkin bisa dibuat bahan belajar. Banyak membaca novel fantasi lainnya. Sayang sekali Indonesia kering Novel Fantasi lokal. Tapi saya yakin, kalau penulis sudah bisa menyelesaikan satu cerita sampai tamat, pasti dia bisa lebih bagus lagi dari novel ini.

Untuk editor dan penerbit. Please,...sejak awal 2017, saya mencoba memberikan bacaan untuk putri saya yang beranjak remaja. Novel teenlit adalah pilihan yang pas untuk dia. Sayang sekali, sudah hampir 10 novel saya beli, belum ada satupun yang bagus. Selalu ada skinship, drama, dan penulisan yang masih mentah. Entah karena diedit atau gimana saya tidak tahu. Tapi besar harapan saya, novel-novel selanjutnya yang diterbitkan GPU lebih berkualitas lagi.
Profile Image for Impy Island.
226 reviews12 followers
July 16, 2022
Aku ingin sekali mencintai buku ini dengan segala word buildingnya yang berpotensi. Sayangnya, ada beberapa hal yang begitu 'mengganggu' di setiap unsurnya. Seolah buku ini tidak diberi kesempatan, padahal kesempatan itu berlimpah.
Baca review selengkapnya di sini ^o^
https://www.reviewimpy.my.id/2021/06/...

THIS IS BEEN A DRAFT THIS WHOLE TIME?????
Profile Image for Daniel.
1,179 reviews851 followers
April 11, 2014
Jumanji... Jumanji... Jumanji...

Satu-satunya kata yang terlintas di benak saya setelah selesai membaca buku ini. Sebetulnya, enggak masalah, sih, hanya saja menurut saya konsep yang lumayan ini dieksekusi secara terburu-buru. Gitu.
Profile Image for Bahtraism.
44 reviews3 followers
April 10, 2017
Suka sama dongengnya, tapi untuk novel jenis fantasi seperti ini memang harus diakui alur cerita dengan mudah ditebak oleh pembaca.

Tapi, saya pribadi suka dengan novel ini. soalnya novel dengan genre fantasi sangat kurang di toko buku khusunya dibuat oleh penulis tanah air.
Displaying 1 - 13 of 13 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.