Kayla, 22 tahun, jatuh cinta kepada Aidan. Setiap kali Aidan yang punya bokong seksi itu lewat di depannya, Kayla langsung belingsatan. Namun, Kayla tidak tahu bagaimana caranya menunjukkan perasaannya karena Aidan adalah bos di kantornya—usianya lebih tua 11 tahun. Ia hanya bisa mengamati dari jauh secara diam-diam sambil mencatat semua hal tentang Aidan di sebuah buku rahasia.
Dengan bantuan Saphira, sahabat baiknya, Kayla mulai berusaha mendapatkan cinta Aidan. Kayla pun mengubah dirinya menjadi seperti perempuan impian Aidan—mengubah potongan rambutnya, menato tubuhnya, sampai mengubah selera musiknya.
Ketika Kayla sedang berusaha merebut hati bosnya itu, Dylan, cinta pertama Kayla, tiba-tiba muncul. Kayla sebenarnya sudah lupa siapa Dylan karena dia pernah bersumpah untuk tidak mengingatnya lagi semenjak Dylan dan keluarganya pindah dari Jakarta, 10 tahun lalu. Keinginannya terkabul. Ia tidak ingat sama sekali tentang Dylan atau cinta mereka. Dylan pun memutuskan untuk mendapatkan kembali cinta Kayla yang ia yakini masih bersemayam di hati gadis itu kalau saja ia bisa mengingatnya.
Ayu Gabriel is the author of novel LOVING DENAYA (published in November, 2010). She graduated from University of Indonesia with a degree in linguistics. She worked in IT for years before decided to become a serious writer. Ayu lives in Jakarta with her son. When not writing, you’d probably find her reading, translating or watching her favorite drama series.
Her second book EVERLASTING has just been released.
Cukup terganggu sama saus kacang yang bertebaran di mana-mana.
Kayla ini nggak bisa berpikir panjang. Begitu tahu cowok yang diincar suka sama cewek bertato, dia langsung bikin tato. Pas pacarnya minta waktu break, dia malah nguntit pacarnya. Kekanak-kanakan.
Trus soal amnesianya Kayla sama Dylan itu aneh. Padahal Dylan kan masih sering ngunjungi dia pas liburan. Apa ndak ada fasilitas email atau apa gitu, toh mereka juga keluarga berada.
Untung karakter Dylan dan Pira yang dewasa menyelamatkan novel ini.
Suka banget sama novel ini. Bahasanya. Joke-joke yang nggak lebay. Selipan-selipan 'pengetahuan' yang porsinya pas. Dan juga gaya bercerita si penulis. Duh, top! Pas ngedit, sampai bingung saking udah bagusnya. Heuheu. Highly recommended pokoknya, apalagi buat pecinta novel-novel populer, pasti suka. Taruhan! :))
Sebagai pembaca, khususnya pembaca cerewet yang mengukur suka-tak-suka berdasar gaya menulis pengarang, saya sangat bersyukur akhirnya diberikan kesempatan untuk mencicipi-baca novel ini. Gaya menulisnya selera gue banget, sehingga saya tak mengalami banyak masalah dalam membaca Everlasting. Yah, palingan cuman keseringan tertunda karena bawaan M--mood nggak jelas.
ide cerita dan eksekusinya: Saya nangkapnya lebih ke CLBK--Cinta Lama Bersemi Kembali. Atau, bisa juga masuk kategori cinta-pertama-bertahan-selamanya meski harus bertemu dulu dengan cinta-cinta yang lain. Memang bukan ide baru, tapi yang terpenting Ayu berhasil mengemasnya melalui racikan narasi yang pas serta dialog yang segar, ceplas-ceplos, kocak, dan sekaligus cerdas. Well, ada juga sih adegan sinetron dari tokoh sampingan yang kadar irinya kebangetan, tetapi masih wajar-wajar saja, tidak begitu mengganggu.
Seperti banyak dikeluhkan oleh pembaca lain, saya pun merasai lemahnya eksekusi akhir (ending). Entah trauma, entah amnesia, yang pasti saya pun agak kurang teryakinkan dengan pilihan Ayu untuk mengakhiri kisah dalam novel ini dengan cara seperti itu. Klise dan terlalu mudah.
meet cute: Kayla yang naksir berat pada Aidan tak digambarkan memiliki momen pertemuan khusus yang bertendensi menghadirkan suasana romantis. Hanya saja, sebagai salah satu bawahan Aidan, Kayla memanfaatkan posisi meja kerjanya untuk selalu bisa (paling tidak) mengamati pergerakan Aidan dan bokong seksinya.
plot, setting, dan karakter: Secara garis besar, kisah novel ini beralur maju dengan beberapa bagian berupa singgungan kenangan masa silam yang menentukan kejadian di masa kini. Everlasting ber-setting lokasi di Jakarta dan terkadang bergeser ke Bogor, rumah orangtua Kayla. Eh, ada juga setting lokasi di Pantai Sawarna. Sedangkan, setting waktunya modern, di tahun 2000-an.
Tokoh utama novel ini adalah Kayla: seorang creative designer dari perusahaan jasa event organizer yang merancang kegiatan-kegiatan pesanan klien, masih single, usia twenty-something, easy going, dan begitu tergila-gila pada pesona bosnya. Aidan: bos sekaligus love interest dari Kayla, yang digambarkan sangat charming, tampan, berbokong seksi, dan husband material banget. Dylan: teman masa kecil Kayla yang sebenarnya masih menyimpan rasa sekaligus rahasia dari masa kanak-kanak mereka. Lalu ada orangtua Kayla dan Dylan, Jessica dan teman-teman kantor Kayla, Pira --sobat karib sekaligus tetangga kosan-- dan Pras (pacar Pira), serta beberapa tokoh pendukung lainnya.
Kayla digambarkan sebagai sosok wanita karier yang feminin namun juga lebih suka mengenakan ransel ketika mobile, khususnya untuk pulang ke (mengunjungi) rumah orangtuanya. Pada banyak bagiannya, Kayla dideskripsikan sebagai bawahan yang begitu terobsesi untuk mendapatkan cinta dari bosnya. Aidan tersaji sebagai cowok too good to be true yang serbabaik, meskipun ada pula sisi lain yang sebelumnya tak diketahui banyak orang, termasuk Kayla (sebagai pemujanya). Dylan hadir sebagai laki-laki easy going yang bersedia membantu Kayla untuk melakukan apa saja.
konflik: Meskipun tampak seperti kisah cinta segitiga, novel ini tak melulu menyajikan konflik saling merebut kekasih orang. Well, ada, sih, situasi yang mengarah ke situ, tapi Ayu dengan cepat memutar haluan sehingga plot utama tak terjerumus pada keklisean semacam itu. Pada hampir separuh buku ini, konflik justru tersaji antara Kayla-Aidan-dan-Jessica. Untung saja, banyak subplot yang diselipkan sehingga konflik menjadi lebih semarak. Gong utamanya ada di satu rahasia yang disimpan oleh Dylan. Sekali lagi, karena temanya memang tidak orisinal, agak sulit mendapatkan efek kejutan selama membaca novel ini. Untung saja, gaya bercerita Ayu berhasil membuat saya betah mengikuti pergerakan alur konfliknya.
kondisi fisik buku: Terus terang saja, saya enggak suka sama kover novel ini. Kenakak-kanakan dan kurang merepresentasikan ceritanya. Mana gambar orangnya begitu banget. Pokoknya kalau menilai dari kovernya saja, dijamin saya enggak bakalan minat membeli. Jenis dan ukuran font juga agak sedikit bikin mata jereng. Well, mungkin ada kaitannya dengan faktor umur saya juga, sih, tapi saya merasa ukuran font-nya terlalu kecil (saya duga sebagai imbas dari halaman yang lumayan tebal dan efisiensi ongkos cetak). Hal lainnya, hikz... binding-nya kurang kuat. Ada beberapa halaman dari novel milik saya yang terlepas.
Ending (jangan membuka bagian ini jika menganggapnya spoiler):
catatan: Frasa paling sering muncul: SAUS KACANG! Frasa ini merupakan semacam ungkapan kekagetan atau umpatan yang muncul tiap kali Kayla mendapati hal-hal yang mengejutkannya.
PoV (point of view): Novel ini ditulis dengan sudut padang orang pertama, "aku", dari tokoh Kayla.
HOT scene: Salah satunya ada di halaman 259. Berikut sepenggal adegannya (kelanjutanya lebih panjang, hehehe, dan itu bagian hot-nya, buat saya): Sebelum keberanianku surut, aku berjingkat dan dengan sedikit gugup mengecup bibirnya perlahan. Tidak ada reaksi sama sekali. Seperti mencium patung.
typo: Lumayan rapi, sih, tapi masih ada juga typo di sana-sini, sayangnya saya lupa menandai, hahaha. Beberapa yang saya ingat adalah penggunaan kata dari pada (dipisah) alih-alih daripada (sambung). Lalu penggunaan kata frustasi alih-alih frustrasi (KBBI). Dan juga ada penggunaan di- untuk kata kerja yang dipisah contohnya di halaman 220 (tenda putih dipadu warna emas di pasang di halaman), serta kata apalagi yang berdasar konteks mestinya dipisah menjadi apa lagi (halaman 307). Namun, typo-nya enggak begitu mengganggu, sih, karena saya telanjur terhanyut oleh gaya menulis Ayu.
kesimpulan: Meskipun tema yang diangkat tidak membawa kebaruan, tapi gaya menulis Ayu Gabriel membuat saya betah berlama-lama membolak-balik halaman novel ini. Pun dengan konfliknya yang sangat mungkin terjerumus ke dalam lembah klise bernama jurang cinta segitiga, pengarang berhasil menyelipkan beragam subplot untuk membangun konflik yang cukup kokoh. Namun sayang, ending yang ....yah, gitu banget ending-nya... bikin agak kecewa. Buat saya, tulisan Ayu Gabriel ini candu. Saya butuh tulisannya yang lain. Loving Denaya sepertinya menjadi target buruan dalam waktu dekat. Thanks, Ayu.
Aku rasa nggak perlu waktu selama itu untuk jatuh cinta. Aku jatuh cinta kepadanya bahkan sebelum aku menyadari kalau aku jatuh cinta. Aku selalu merasa ingin menghabiskan waktuku bersamanya. Aku merasa bahagia hanya dengan berada didekatnya, melihatnya, menyentuhnya atau sekedar mendengar suaranya. Keberadaannya membuat hidupku jadi lebih berharga. Aku bangun setiap hari dan siap menghadapi dunia karena aku tahu dia menjadi bagian didalamnya.
akkkkh Dylaannn.... Peluk erat.. bayangin kalau ada cowok yang ngomong gitu dan ditujukan sama kita, gmn ga klepek2.. hehe
oke fokus-fokus,, awalnya cuma iseng ya buat beli dan niat baca novel ini. karena saya termasuk orang yang bakalan beli kalo penulisnya saya suka, dan penerbitnya jelas.. hehehe.. dan novel ini bener-bener mrubah pandangan saya. sebagai pembaca, suka banget sama crita ini, konfliknya ga ribet, alurnya mudah diikuti, dan twist2nya.. joke2nya yg gokil abis (terutama ibu-ibunya Dylan dan Kayla :D)
Suka Banget, trus kenapa cuma kasih 4 bintang??? karena endingnya kuraaaangggg... hehe,, ini bener2 pendapat pribadi yaa,, karena perjalann cinta nya yg ribet bgt, rasanya kok ya pengen ending yg lebih gituu... selain itu, ada juga yg ga terlalu sya ngerti tentang ingatan kayla, kok ya gampang hilang dan tiba2 bisa muncul gitu.. Oke saya kurang ngerti ttg patofisnya "lost Memory" ini...
tapiii,,, diluar itu semua suka bangt sama novel ini... Terimakasih untuk mbak ayu yg menciptakan novel ini, saya sangat menunggu karya selanjutnya..
"Aku memang patah hati, tapi aku juga nggak mau orang lain mEngalami nasib buruk hanya untuk kebahagiaanku. Aku nggak mau kena karma."
Buku ini mengalami revisi sekitar 5 kali sebelum sampai ke versi yang sekarang ada di tangan kamu. Jadi, untuk kerja kerasku yang pantang menyerah itu aku mau ngasih 5 bintang untuk bukuku ini hehehe...
Everlasting bercerita tentang cinta pertama yang berusaha dilupakan, lalu hilang dan akhirnya ditemukan kembali....
Nah, selamat membaca dan selamat menikmati kisah Dylan dan Kayla! Semoga kamu suka.
Suka dg dialog2nya yang seger dan gokil. Konfliknya juga gak biasa. Usaha melupakan cinta pertama yang menyakitkan dan tiba2 harus mengahadapi kenyataan kalau orang dari masa lalu itu datang lagi, tepat ketika kayla (si tokoh utama ini)sedang jatuh cinta kepada bosnya di kantor. Tergila-gila sih lebih tepatnya soalnya si kayla ini rela melakukan apapun demi bosnya itu. Trus apa kabar hubungan dia ama si dylan cinta pertamanya itu? Untunglah dia memang bener2 lupa sama si cinta pertamanya itu--mereka pacaran pas masih ABG. Nah, di sini serunya, soalnya si dylan cowok cinta pertama kayla ini berusaha mati2an (slowly but sure) buat mengembalikan ingatan kayla, tepat ketika kayla juga sedang usaha mati2an buat ngedapetin hati bosnya. Ketelatenan Dylan mendekati lagi Kayla berbanding lurus dengan keteguhan hati Kayla mendapatkan Aidan, bosnya itu. SERUUUUU. Aduuuuuuh keren banget pokoknya ini novel. Dan suka banget karena gue hampir nggak nemuin typo di novel ini.
I love this novel :D Pengennya kasih tiga setengah bintang, tapi ga ada setengah-setengahan sik ya.. Jadi gpp deh empat bintang. It deserves :D
Jadi di awal-awal semacam ngikik-ngikik, trus di tengah banyak gemesnya, dan akhirnya makin guemes sama tokoh utama :))) Perasaan bener-bener diaduk-aduk dari awal sampe akhir. Ada di bagian tertentu yang spontan bilang "Arrrgghh!!" hahaha..
Joke-nya cerdas, dialognya lincah, ga sempet bikin bosen. Buku ini tebel, 323 halaman kalo ga salah. Niat awal cuma buat nyari quotes, ehhhhh kebablasan baca =___=" Dan aku berhasil menyelesaikan membaca dalam 3 hari sahaja. Iya segitu cukup cepat kalo novel buatku :D
Ga mo nulis review di sini sih, ntar di blog aja, biar lebih puas :D
Baca sinopsisnya udah gemes sendiri. Baca Everlasting berasa aku jadi Kayla dengan kelakuannya yang lucu. Walau tebel tapi dibaca asyik, nggak ngebosenin dan nggak mau ada jeda berhenti pas baca. Apalagi waktu adegan Kayla dengan Dylan, wooooo konyol dan so sweet. Suka banget baca Everlasting, kelar baca jadi senyum-senyum sendiri. Mau cowok kayak Dylan...... muahhh muahhh
And i love it. Cukup sekali dudukan dan aku terhanyut dalam novel ini. Aku deg2an sendiri pas baca. Ketawa2 sendiri. Geregetan sendiri. Penulis bisa menciptakan cerita yang bikin aku terhanyut di dalamnya. Ceritanya simpel, dan nggak rumit. Aku sukaaa karena part romancenya banyaaaak dan sederhana nggak berlebihan :))
"Aku rasa nggak perlu waktu selama itu untuk jatuh cinta. Aku jatuh cinta kepadanya bahkan sebelum aku menyadari kalau aku jatuh cinta. Aku selalu merasa ingin menghabiskan waktuku bersamanya. Aku merasa bahagia hanya dengan berada didekatnya, melihatnya, menyentuhnya atau sekedar mendengar suaranya. Keberadaannya membuat hidupku jadi lebih berharga. Aku bangun setiap hari dan siap menghadapi dunia karena aku tahu dia menjadi bagian didalamnya."
Ini pertama kalinya aku membaca karya penulis, tema yang diangkat memang biasa, tapi gaya bercerita penulis cukup menarik sehingga aku bisa menikmati novel ini. Tidak ada sesuatu yang baru dalam novel ini.
Dari membaca sinopsis saja, aku sudah bisa membayangkan adegan demi adegan yang akan disajikan oleh penulis. Dan juga bisa sedikit menerka ending yang coba ditawarkan. Dan sesuai dugaanku, happy ending...
Ini tentang kisah Kayla, yang jatuh cinta kepada atasannya Aidan. Jatuh cinta setengah mati yang bahkan cenderung terobsesi. Kayla sampai membuat buku catatan khusus tentang sosok Aidan, layaknya seorang "stalker". Dibantu sahabatnya, Pira akhirnya Kayla menemukan sosok idaman Aidan dan Kayla pun berusaha untuk merebut hati Aidan.
Usaha demi usaha dilakukan oleh Kayla untuk menarik perhatian Aidan, termasuk mengubah dirinya menjadi sosok wanita idaman Aidan. Mulai dari flirting biasa hingga yang paling extreme ikut membuat tato di tubuhnya. Akankah usahanya berhasil? Jawabannya, TIDAK...Kayla tidak berhasil mendapatkan Aidan, malah Kayla harus menelan kenyataan pahit Aidan akan bertunangan dengan sosok wanita lain...
Di lain sisi, ada sosok Dylan. Sahabat masa kecil Kayla, yang entah kenapa begitu asing dihati Kayla. Kayla seakan melupakan sosok Dylan dan semua tentang hubungan mereka. Dylan tak menyerah begitu saja, Dylan perlahan-lahan berusaha untuk membuat Kayla ingat kepadanya, sesuatu yang mungkin terasa mustahil. Dan sejak awal, Kayla seakan membuat benteng pertahanan untuk Dylan. Kayla seakan tak ingin terlalu dekat dengan sosok Dylan.
Bagaimana akhir kisah Kayla? Siapakah yang akan dipilihnya?
bercerita tentang Kayla yang punya masa lalu mencintai namun ditinggalkan, trus pas dewasa dan bekerja di sebuah perusahaan Kayla ini jatuh Cinta sama atasannya yang punya BOKONG legit bernama aidian. naksir aidian bukan hal yang mudah soalnya kayla harus ngadepin banyak hal semacam saingan seperti sosok jessica dan pengorbanan seperti bikin tattoo. wait... kenapa harus bagian itu si buat karakter cow? kenapa gak hidung mancung atau mata elang? *mulai protes*, nah disaat bersamaan muncul Dylan yang ternyata Anak dari sobat bonyoknya yang juga bagian Dari masa lalu Kayla. gue baca novel ini senyum-senyum sendiri ampe ketawa ngakak pas bagian bikin tatoo dan pas nyokapnya taruhan trus ngeluarin duit dua ratus ribu. oia jangan lupain tokoh lain seperti pira dan orang tua Kayla dan Dylan soalnya mereka PENTING. walaupun tema yang diangkat udah basi tapi gue suka gaya bahasa penulis yang enak aja dibacanya ditambah alur yang gak bikin pusing dan ketawa. kekurangan menurut gue ada di cover yang terlalu childish, sukanya Kayla sama aidian yang kurang jelas *apa cuman Karena bokong? bahas lagi!!!*, paling gue gak suka itu alasan si Kayla membenci Dylan dan keluarganya pas kecil, kalo gak salah umur 12 tahun itu buat kaya gak mungkin dia lupa gt aja kecuali dibikin lupa ingatan Karena kecelakaan atau panas tinggi *mulai ngaco*, nah diakhir cerita nasib karakter-karakter lain kaya pertunangan pira sama pras, sukseskah? sifat dan keseharian Jessica, masih sama kah? aidian setelah ditolak Kayla? apa akhirnya sama Jessica? over all novel ini ringan dan enak dibaca. sekian. :)))
The cover is cute, but it doesn't represent the story. Despite the character's age (around 22?), the story is far from cartoon-romantic thing. Stiletto should make the cover just like Seribu Kerinduan.
The story is quite flowing well, but in some parts I feel unsatisfied. It's as if the author is rushing when she sews her story in the revision stage. For example when Kayla and Dylan start their 10-question on their first(?) date.
terus rasanya alasan Kayla melupakan Dylan dan keluarganya tidak begitu valid. apalagi setelah pertamakali berpisah mereka masih ketemu sewaktu Dylan datang liburan. Setelah itu baru Kayla menolak bertemu Dylan dan keluarganya.
sepanjang sejarah saya membaca plot amnesia, umumnya amnesia terjadi karena ada trauma hebat yang menimpa si tokoh baik trauma fisik dan mental.
Nah, kalau misalnya dibikin si Dylan yang disayang banget ama Kayla itu mati, baru amnesia Kayla terasa berdasar. Trus ternyata kakak Dylan naksir Kayla dan ntar dia yang membawa kembali ingatan Kayla. Weiisss, itu baru seru tuh :)
Endingnya... ah. Pesan untuk Ayu, (ini enggak ada hubungannya dengan cerita novel ini) untuk novel-novel berikutnya jangan libatkan kelainan kepribadian ganda ya. Sydney Sheldon dan Rini Nurul udah pernah mengangkatnya. Narcolepsy juga jangan, udah diderita sama Nicholas Benedict. Dan... ditunggu novel selanjutnya. :)
Saya menyukai bagaimana penulis tetap menyimpan apa yang terjadi di masa lalu Kayla dan Dylan sampai akhir buku. It makes me so curious. Dan itu alasan untuk tetap menyelesaikan buku ini.
Well, sorry to say this, aku baru mendapatkan elemen shock dari kisah ini diakhir buku. Menurutku alurnya agak lambat diawal buku. But, over all good.
Menyenangkan jika menutup buku dengan perasaan lega dan bahagia. Ending yang manis <3 ah, sebelumnya sempet nunda baca ini selama berbulan-bulan karena buat mulainya susaaaah banget awal-awal ceritanya membosankan hingga akhirnya gue bisa menikmati porsi kayla, pira, dylan, pras, aidan bahkan si antagonis jesika sekalipun. Keren!
Penggunaan bahasa yang mudah dipahami ditambah alur yang menarik membuat buku ini cocok dipilih menjadi salah satu bacaan disaat santai. Setiap karakter yang ada saling mendukung satu sama lain, masing-masing memiliki kekuatan untuk mendukung utuhnya cerita. Bagus.
Aku suka banget lho sama buku ini!Ceritanya seru banget, lucu,mendebarkan dll.Saking serunya aku baca ini bisa selesai dalam 3 hari lho.Bukan main senengnya akhirnya happy ending.Aku jadi pengin ketemu orang kayak DyLan..Pokonya keren abis deh.Jempol dua deh buat penulisnya! :)