What do you think?
Rate this book
Jendela
Three Step Behind The Window
Senja selalu begitu kepadaku, meninggalkan ribuan cerita di antara anggunnya temaram sang surya yang beringsut perlahan di penghujung hari. Senja memberi rindu yang begitu menggebu akan dirimu yang tak tahu rimbanya. Bukan saja karena Narendra menghilang, tetapi karena aku dan dia sudah tak bersama lagi. Hal yang aku takutkan benar-benar terjadi…
Ambang Jendela
Ya, waktu mendadak menjadi hal yang besar. Hidup menjadi sebuah kapal yang bocor dan air mendesak masuk ke dalamnya dengan begitu cepat tanpa bisa dihentikan membuat Bhumi merasa harus menyelesaikan banyak hal sebelum kapal itu tenggelam. Dan sekarang Nawang ada di atas kapal itu bersamanya.
Jendela Maira
Di dalam gelap dunianya, Maira berusaha menyalakan seberkas cahaya, walau tak seterang yang ia inginkan. Di depan jendela itulah, Maira mengira sumber pelita akan meneranginya. Maira terus mencari pelita yang mungkin ada dalam kesunyian itu, dalam kegelapan itu. Dan satu hal yang Maira senangi, ia bisa mengarang sendiri cahayanya…
Jendela laksana hati, yang membuat kita bisa memandang keluar dan melongok ke dalam.
Lewat jendela Joe Andrianus, Rizal Iwan dan Dodi Prananda ini kita diajak memandang dunia di luar kita…sekaligus melongok ke dalam diri kita.
Sudahkah kau buka jendelamu?
Senja selalu begitu kepadaku, meninggalkan ribuan cerita di antara anggunnya temaram sang surya yang beringsut perlahan di penghujung hari. Senja memberi rindu yang begitu menggebu akan dirimu yang tak tahu rimbanya. Bukan saja karena Narendra menghilang, tetapi karena aku dan dia sudah tak bersama lagi. Hal yang aku takutkan benar-benar terjadi…
Ambang Jendela
Ya, waktu mendadak menjadi hal yang besar. Hidup menjadi sebuah kapal yang bocor dan air mendesak masuk ke dalamnya dengan begitu cepat tanpa bisa dihentikan membuat Bhumi merasa harus menyelesaikan banyak hal sebelum kapal itu tenggelam. Dan sekarang Nawang ada di atas kapal itu bersamanya.
Jendela Maira
Di dalam gelap dunianya, Maira berusaha menyalakan seberkas cahaya, walau tak seterang yang ia inginkan. Di depan jendela itulah, Maira mengira sumber pelita akan meneranginya. Maira terus mencari pelita yang mungkin ada dalam kesunyian itu, dalam kegelapan itu. Dan satu hal yang Maira senangi, ia bisa mengarang sendiri cahayanya…
Jendela laksana hati, yang membuat kita bisa memandang keluar dan melongok ke dalam.
Lewat jendela Joe Andrianus, Rizal Iwan dan Dodi Prananda ini kita diajak memandang dunia di luar kita…sekaligus melongok ke dalam diri kita.
Sudahkah kau buka jendelamu?
216 pages, Paperback
First published April 30, 2014
6 people are currently reading
24 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 5 of 5 reviews
June 1, 2014
fiuhhhh..... !!! cape. beneran dah gue mau nyerah, melambaikan tangan kalo baca buku ini dijadiin tantangan semacam acara tv dunia lain. here's the things....
gue nilai buku ini secara keseluruhan dulu.
1. cover ya pemilihan warna biru mencolok dengan kemiringan 90 derajat lumayan menarik,
2. 3 cerita dengan tema jendela menarik,
3. isi cerita... menggaruk !!!.
mari gue jabarin satu-satu *tirai dibuka*.
1. three steps behind the window.
satu-satunya cerita yang menggunakan bahasa inggris ini punya twist yang jelimet dengan pembagian waktu yang acak-acakan. ditambah keanehan gue pas baca halaman 27 yang setiba-tiba POV berubah trus jadi tokoh utama si cewek eh cowok eh cewek lagi *spoiler alert*, dan kalo boleh saran mungkin jenis tulisannya aja dibedain antara lampau sama sekarang. mungkin penulis mau ngasih kejutan tapi gak dikasih clue didepan itu kaya... *ekspresi datar*.
2. Ambang jendela.
yang ini sebenernya terlalu banyak penjabaran cerita yang gak penting ampe beberapa halaman which is si tokoh utamanya mengarang cerita yang panjang bener kaya kereta yang ditumpangin :/ .
hal 76 gue sempet mikir ini pertanyaan satu detik ko bisa dilakuin sama si tokoh utama ya? mungkin bisa dijelaskan?*sodorin mic*. gaya bahasa disini memang lebih lumayan dari dua cerita lainnya dan ya walaupun diakhir cerita ini ngebuat lagi ekspresi :"yaelah apa si nih" dari gue alias nyesel baca.
3. jendela maira.
lo pernah gak dicekokin makan tapi kagak minum? nah baca dah cerita ke tiga ni. entah mungkin si penulis mau bikin cerita apa dengan menggunakan pinjaman nama artis yang diselengekan dari mirzani ke mirzana atau monika ke monila tapi yap gue gak paham juntrungannya kemana. dan ada tokoh baru ditengah cerita yang suddenly buat gue bingung banget : ini rekaan atau emang ada?. sekedar saran mungkin cerita bisa ke happy ending dengan sadarnya si tokoh utama kembali ke cerita cinta lamanya, walaupun klise tapi gak seburuk yang sudah ada #eh.
sekian dan terima kasih. kesempurnaan hanya milik tuhan dan kekurangan hanya milik saya. *berasa d-rceshow*. ck..
gue nilai buku ini secara keseluruhan dulu.
1. cover ya pemilihan warna biru mencolok dengan kemiringan 90 derajat lumayan menarik,
2. 3 cerita dengan tema jendela menarik,
3. isi cerita... menggaruk !!!.
mari gue jabarin satu-satu *tirai dibuka*.
1. three steps behind the window.
satu-satunya cerita yang menggunakan bahasa inggris ini punya twist yang jelimet dengan pembagian waktu yang acak-acakan. ditambah keanehan gue pas baca halaman 27 yang setiba-tiba POV berubah trus jadi tokoh utama si cewek eh cowok eh cewek lagi *spoiler alert*, dan kalo boleh saran mungkin jenis tulisannya aja dibedain antara lampau sama sekarang. mungkin penulis mau ngasih kejutan tapi gak dikasih clue didepan itu kaya... *ekspresi datar*.
2. Ambang jendela.
yang ini sebenernya terlalu banyak penjabaran cerita yang gak penting ampe beberapa halaman which is si tokoh utamanya mengarang cerita yang panjang bener kaya kereta yang ditumpangin :/ .
hal 76 gue sempet mikir ini pertanyaan satu detik ko bisa dilakuin sama si tokoh utama ya? mungkin bisa dijelaskan?*sodorin mic*. gaya bahasa disini memang lebih lumayan dari dua cerita lainnya dan ya walaupun diakhir cerita ini ngebuat lagi ekspresi :"yaelah apa si nih" dari gue alias nyesel baca.
3. jendela maira.
lo pernah gak dicekokin makan tapi kagak minum? nah baca dah cerita ke tiga ni. entah mungkin si penulis mau bikin cerita apa dengan menggunakan pinjaman nama artis yang diselengekan dari mirzani ke mirzana atau monika ke monila tapi yap gue gak paham juntrungannya kemana. dan ada tokoh baru ditengah cerita yang suddenly buat gue bingung banget : ini rekaan atau emang ada?. sekedar saran mungkin cerita bisa ke happy ending dengan sadarnya si tokoh utama kembali ke cerita cinta lamanya, walaupun klise tapi gak seburuk yang sudah ada #eh.
sekian dan terima kasih. kesempurnaan hanya milik tuhan dan kekurangan hanya milik saya. *berasa d-rceshow*. ck..
February 14, 2017
Tiga penulis Tiga cerita
Three Step Behind the Window, Ambang Jendela, Jendela Maira. I don't like the ending dan cara penulis menilai kehidupan terutama pada cerita kedua "Ambang Jendela"..too judging, too much excuse for something obviously wrong..
Three Step Behind the Window, Ambang Jendela, Jendela Maira. I don't like the ending dan cara penulis menilai kehidupan terutama pada cerita kedua "Ambang Jendela"..too judging, too much excuse for something obviously wrong..
May 25, 2017
Tiga cerita. Tiga tokoh utama. Diceritakan secara dominan dari sudut pandang sang tokoh utamanya, yang semuanya perempuan.
Three Steps Behind The Window.
Naraya, menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya dari Narendra, sang tunangan.
Ambang Jendela.
Nawang, memutuskan menikah dengan Bhumi karena permintaan Ibu Bhumi, meski sadar dirinya belum mencintai Bhumi.
Jendela Maira.
Maira, gadis dengan mimpi yang sangat besar, berharap setiap orang memandangnya seperti bintang yang sangat terang, tanpa sadar dirinya terbakar semakin cepat.
Berhubung novelette, cerita mengalir dengan sangat cepat. Dengan akhir yang open ending, dan sama sekali tidak ada penjelasan tentang karakter lainnya, tentunya membuat penasaran.
Three Steps Behind The Window.
Naraya, menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya dari Narendra, sang tunangan.
Ambang Jendela.
Nawang, memutuskan menikah dengan Bhumi karena permintaan Ibu Bhumi, meski sadar dirinya belum mencintai Bhumi.
Jendela Maira.
Maira, gadis dengan mimpi yang sangat besar, berharap setiap orang memandangnya seperti bintang yang sangat terang, tanpa sadar dirinya terbakar semakin cepat.
Berhubung novelette, cerita mengalir dengan sangat cepat. Dengan akhir yang open ending, dan sama sekali tidak ada penjelasan tentang karakter lainnya, tentunya membuat penasaran.
July 21, 2014
Aku harus pergi sekarang. terlalu lama dihukum Tuhan seperti ini sungguh menyakitkan.Tuhan pasti marah aku tak pamit bunuh diri,aku hanya tak tahan mati dalam kesendirian
(jendela Maira)
(jendela Maira)
March 7, 2016
Dari tiga "jendela" yang disuguhkan di Novel ini, "jendela" kedua-lah yang menurut saya paling mengena.
Displaying 1 - 5 of 5 reviews