Sasa bermain boneka juga rumah-rumahan, Nyonya Elma sedang bergosip dengan teman arisan di ruang tamu, sementara Tuan Hitler menerima telepon dari seseorang. Ia mojok sambil berbisik pada lawan bicaranya. Sasa bermain boneka juga rumah-rumahan, Nyonya Elma sedang bergosip dengan teman arisan di ruang tamu, sementara Tuan Hitler menerima telepon dari seseorang. Ia mojok sambil berbisik pada lawan bicaranya.
Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak menyajikan plot twist karena penulis seolah sengaja mementalkan ceritanya pada dampak yang terjadi dari kemelut yang diangkat. Pembaca akan mengira kalau cerpen ini membahas A, lalu sekonyong dijungkir-balikkan di paragraf-paragraf berikutnya secara tiba-tiba.
Banyak kisah-kisah sederhana yang diangkat—alih-alih tema-tema besar. Tapi, tantangan bagi seorang penulis adalah: seberapa canggih dia bisa mengolah tema sederhana menjadi cerita yang baik? Apakah buku ini berhasil? Kalau bagi saya pribadi, buku ini sudah berhasil menjawab itu oleh karenanya layak dibaca....
Selesai juga aku membaca sepilihan cerita ini (ada tujuh belas cerita di dalamnya) yang menurutku cukup unik, lalu makna dari tiap ceritanya tersirat sehingga para pembaca dapat dengan bebas dalam mengartikannya. Sayangnya, aku masih menemukan beberapa kata yang tidak baku dan kata ganti yang tidak konsisten. Meski demikian, menurutku buku ini menghibur dan masih bisa dinikmati! 💛