Jump to ratings and reviews
Rate this book

Setangkai Melati di Sayap Jibril

Rate this book
Cerpen-cerpen Danarto, cenderung menghadirkan hal yang non-real, yang tak nyata, ke dalam bingkai kenyataan. Yang real dan non-real mewujud bukan sebagai sesuatu yang saling bersentuhan, tetapi justru sebagai yang paling bertentang, bukan “dua dunia” yang tidak saling bersentuhan, tetapi justru sebagai yang saling berkelindan, jalin-menjalin, pengaruh-mempengaruhi.

396 pages, Paperback

First published January 1, 2000

31 people are currently reading
344 people want to read

About the author

Danarto

20 books40 followers
Danarto dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1941 di Sragen, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Jakio Harjodinomo, seorang mandor pabrik gula. Ibunya bernama Siti Aminah, pedagang batik kecil-kecilan di pasar.

Setelah menamatkan pendidikannya di sekolah dasar (SD), ia melanjutkan pelajarannya ke sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian, ia meneruskan sekolahnya di sekolah menengah atas (SMA) bagian Sastra di Solo. Pada tahun 1958–1961 ia belajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta jurusan Seni Lukis.
Ia memang berbakat dalam bidang seni. Pada tahun 1958—1962 ia membantu majalah anak-anak Si Kuncung yang menampilkan cerita anak sekolah dasar. Ia menghiasi cerita itu dengan berbagai variasi gambar. Selain itu, ia juga membuat karya seni rupa, seperi relief, mozaik, patung, dan mural (lukisan dinding). Rumah pribadi, kantor, gedung, dan sebagainya banyak yang telah ditanganinya dengan karya seninya.


Pada tahun 1969—1974 ia bekerja sebagai tukang poster di Pusat kesenian jakarta, Tam Ismail Marzuki. Pada tahun 1973 ia menjadi pengajar di Akademi Seni Rupa LPKJ (sekarang IKJ) Jakarta.

Dalam bidang seni sastra, Danarto lebih gemar berkecimpung dalam dunia drama. Hal itu terbukti sejak tahun 1959—1964 ia masuk menjadi anggota Sanggar Bambu Yogyakarta, sebuah perhimpunan pelukis yang biasa mengadakan pameran seni lukis keliling, teater, pergelaran musik, dan tari. Dalam pementasan drama yang dilakukan Rendra dan Arifin C. Noor, Danarto ikut berperan, terutama dalam rias dekorasi.
Pad tahun 1970 ia bergabung dengan misi Kesenian Indonesia dan pergi ke Expo ’70 di Osaka, Jepang. Pada tahun 1971 ia membantu penyelenggaraan Festival Fantastikue di Paris. Pada tahun 1976 ia mengikuti lokakarya Internasional Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat, bersama pengarang dari 22 negara lainnya. Pada tahun 1979—1985 bekerja pada majalah Zaman.
Kegiatan sastra di luar negeri pun ia lakukan. Hal itu dibuktikan dengan kehadirannya tahun 1983 pada Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda.
Tulisnanya yang berupa cerpen banyak dimuat dalam majalah Horison, seperti “Nostalgia”, “Adam Makrifat”, dan “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaekat”. Di antara cerpennya, yang berjudul “Rintrik”, mendapat hadiah dari majalah Horison tahun 1968. Pada tahun 1974 kumpulan cerpennya dihimpun dalam satu buku yang berjudul Godlob yang diterbitkan oleh Rombongan Dongeng dari Dirah. Karyanya bersama-sama dengan pengarang lain, yaitu Idrus, Pramudya Ananta Toer, A.A. Navis, Umar Kayam, Sitor Situmorang, dan Noegroho Soetanto, dimuat dalam sebuah antologi cerpen yang berjudul From Surabaya to Armageddon (1975) oleh Herry Aveling. Karya sastra Danarto yang lain pernah dimuat dalam majalah Budaya dan Westerlu (majalah yang terbit di Australia).
Dalam bidang film ia pun banyak memberikan sumbangannya yang besar, yaitu sebagai penata dekorasi. Film yang pernah digarapnya ialah Lahirnya Gatotkaca (1962), San Rego (1971), Mutiara dalam Lumpur (1972), dan Bandot (1978).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
58 (44%)
4 stars
41 (31%)
3 stars
20 (15%)
2 stars
8 (6%)
1 star
4 (3%)
Displaying 1 - 11 of 11 reviews
Profile Image for upiqkeripiq.
79 reviews4 followers
August 5, 2012
Waaaa... Buku ini sudah nangkring di wishlist saya dari Juni tahun lalu. Menyenangkan rasanya memindahkannya dari rak "wishlist" ke "punya".

Saya bingung mau mereview dari mana. Membaca buku ini membuat saya semakin ngefans sama Mbah Dan. Dalam Kumcer ini danarto membahas banyak hal. Dari Palestina sampai Paris. Dari Nabi Sulaiman sampai Fir'aun. Dari Glundung Pringis dan Banaspati, sampai robot Hologram. Dari kenangan masa kecil sampai tragedi berdarah. Dan tentunya juga seperti judulnya, ada malaikat Jibril!

Hati-hati setelah anda membaca kumpulan cerpen ini anda tidak bisa membedakan mana yang nyata dan maya ^_^

nb: ini review beberapa cerpen yang patut ditengok.
1) Lempengan-lempengan cahaya


2) Paris Nostradamus


3) Surga dan Neraka


4) Matahari Menari, Rembulan Bergoyang
Profile Image for dedeh  handayani.
130 reviews
July 12, 2016
dengan tidak mengurangi sedikit pun kecintaan saya pada danarto, bahwasannya.. semua karya danarto adalah buku yang ingin saya baca dan miliki..

tapiii...

aduuhh.. saya beli buku ini yg versi terbaru terbitan diva press, keluaran april 2016, fresh dari oven banget dan saya kecewaaaaa.. huhuhu.. tipo di seluruh buku, bukan tipo ringan tapi tipo berat, di editkah buku inii??? ada halaman kosong juga, ada cerpen yang paragraf2nya ga selesai.. rasanya mau nangis kenceng kenceng huaaaaa.. kemana ku harus mengadu.. apa saya aja yg dapat beginian..?? >.< >.< T_T T_T rasanya ga cukup semua ikon menangis saya pasang buat mewakili perasaan saya hiks..
Profile Image for Faiza.
47 reviews
January 29, 2024
Kami dipertemukan di bookfair yang diadakan oleh kampus yang menolak saya (lol).

Kumpulan cerpen ini memberikan pengalaman membaca yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Gaya bahasanya yang kece masih relevan hingga sekarang. Sentuhan imajinasi tak terbatas sampai sufisme yang lembut. Buku yang sangat canggih yang terbit di tahun 2000.
Profile Image for Ronidin Sukat.
21 reviews
March 19, 2008

Buku Danarto yang paling saya sukai. Tak ada yang bisa dikatakan lagi mengenai keindahan buku ini.
Profile Image for Watip.
9 reviews1 follower
Want to read
March 22, 2008
penasaran pengen beli
Profile Image for Jatining Siti.
37 reviews6 followers
July 28, 2009
Dengan gaya bertuturnya yang khas, Danarto mengajak kita berpikir kritis sekaligus menertawakannya. Satir, menggelitik, indah... pokoknya bintang 5 deh!!
Profile Image for Ahmad Heviko.
3 reviews90 followers
Read
December 24, 2009
Tuhan mencintai semua mahlukNya....yang baik, yang jahat, yang taat, yang ingkar, semua berhak atas rahmatNya.
Profile Image for Andra Pamungkas.
1 review
Read
April 10, 2016
bagus sekali cerpennya
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 11 of 11 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.