Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy.. But I Will

Rate this book

320 pages, Paperback

Published February 15, 2025

24 people are currently reading
136 people want to read

About the author

Alvi Syahrin

11 books723 followers
Aku menulis sesuatu yang membuatmu merasa seperti, "Terima kasih telah menuliskan ini!" Sama-sama. :)

Temukan aku di:
Instagram: https://instagram.com/alvisyhrn
Twitter: https://twitter.com/alvisyhrn
Wattpad: https://wattpad.com/alvisyhrn
Telegram: https://t.me/alvisyhrn

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
34 (47%)
4 stars
22 (30%)
3 stars
14 (19%)
2 stars
1 (1%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 17 of 17 reviews
Profile Image for Alfa the Bookish.
43 reviews
February 4, 2025
Title: Sorry My Younger Self, I Can’t Make You Happy… but I Will
Author: Alvi Syahrin
Format: 320 pages, paperback
Published: December 31, 2024 by Alvi Ardhi Publishing
Edition: Cetakan Pertama, December 2024
ISBN: 9786239700256
Genre: non-Fiction, Self-helf, Physicology

Menurut saya, buku ini segmented ya. Mirip dengan buku-buku sebelumnya yang juga segmented, Dimana gak akan semua orang relate dengan buku ini. Kalau dilihat perjalanan di buku ini, merupakan perjalanan hidup yg ideal bagi seorang manusia. Contohnya saja dari segi pendidikan, di buku ini diceritakan pendidikan yang normal mulai SD sampai lulus kuliah. Well, gak semua orang bisa mencicipi ha yang sama. Contohnya saya, cerita hanya relate sampai masa-masa SMA saja, tapi begitu masuk dunia perkuliahan ini tidak relate. Karena saya gak mengalami hal itu. Jadi, cerita saat jaman perkuliahan tersebut kesannya jadi gak ngena.
Buku ini juga bakalan cocok dengan pembaca dengan rentang usia tertentu.

Satu lagi hal yang saya kurang suka di buku ini adalah, di setiap akhir chapter selalu ada kata-kata yang repetitip, yaitu munculnya pintu berikutnya, berikutnya, dst. Selalu disebutkan di setiap akhir bab, membuatnya membosankan bagi saya. Sorry to say that...
Profile Image for Netri Alia Rahmi.
21 reviews
May 14, 2025
“Tetaplah memimpikan hal-hal yang orang bilang nggak realistis.”

Buku ini bukan sekadar kumpulan kalimat manis. Ia terasa seperti percakapan yang selama ini selalu ingin kita miliki—dengan diri kita sendiri. Terutama diri kita yang lebih muda, yang dulu penuh mimpi, polos, dan belum terbebani oleh realitas dan luka.

Ada satu halaman yang aku baca dan begitu relate: seseorang meminta maaf pada versi kecil dirinya sendiri. “Sorry, my younger self, I can’t make you happy.” Kalimat itu terdengar sederhana, tapi menyimpan begitu banyak luka yang diam-diam dipendam oleh banyak orang dewasa. Dan aku merasa… itu tentang aku juga.

Ada konflik batin yang sangat relate: antara dorongan untuk tetap bermimpi dan tekanan untuk realistis. “Jangan terlalu realistis sama hidup,” katanya. Tapi kemudian, sisi kecil dalam diri kita bertanya, “Tapi kamu bilang realistis aja biar nggak kecewa?” Dan di situlah benturan batin itu terasa nyata. Aku jadi teringat betapa seringnya aku menyesuaikan mimpi agar terlihat masuk akal bagi orang lain, agar tidak dicemooh, agar tidak terlalu “mengada-ada”.

Namun buku ini seolah datang untuk mengingatkan: tetaplah bermimpi. Bahkan jika mimpi itu terlihat tidak realistis. Karena terkadang, mimpi-mimpi ‘nggak masuk akal’ itulah yang justru membuat kita bertahan. Kalimat seperti “Tetaplah memimpikan hal-hal yang orang bilang nggak realistis” bukan sekadar penyemangat—itu semacam ajakan untuk berdamai dengan sisi lugu dalam diri yang belum mati.

Buku ini cocok banget buat kamu yang sedang merasa hilang arah, kecewa dengan diri sendiri, atau sedang berdamai dengan masa lalu. Bacanya ringan, tapi efeknya bisa dalam. Kaya akan refleksi, terutama jika kamu sedang merasa jauh dari dirimu yang dulu pernah begitu berani bermimpi.
Profile Image for Citra Rizcha Maya.
Author 5 books23 followers
November 18, 2025
Sorry, My Younger Self, I Can’t Make You Happy, but I Will

Karya: Alvi Syahrin

Buku ini adalah kumpulan refleksi personal yang ditulis Alvi Syahrin sebagai dialog panjang dengan dirinya yang lebih muda. Meskipun tidak semua bagian dalam buku ini sepenuhnya relate dengan saya, ada sejumlah fragmen yang terasa dekat, terutama tentang pergulatan batin, luka lama, dan perjalanan mencari alasan untuk tetap bertahan.

Narasi Alvi mengalir seperti ajakan untuk berbicara jujur kepada diri sendiri: tentang rasa takut, ekspektasi yang menekan, serta bagaimana masa lalu membentuk cara kita bertahan hari ini.

Saya menemukan potongan-potongan pengalaman yang hampir serupa dengan ceritanya, khususnya ketika ia membahas masa-masa paling gelap, masa ketika hidup terasa berat namun kita tetap memaksa diri untuk bangkit.

Yang paling berkesan bagi saya adalah pesan bahwa kita tidak wajib membuat semua orang bahagia, dan terkadang, yang paling membutuhkan pelukan justru diri kita sendiri yang sedang berjuang. Dari buku ini, saya akhirnya bisa mengatakan sesuatu yang dulu sulit:

Terima kasih, diri. Terima kasih sudah bertahan tanpa menyerah meski keadaan tidak selalu berpihak.

Sebagai sebuah bacaan, buku ini seperti perjalanan melalui lorong waktu, yang mengajak kita berhenti pada ruang refleksi. Sebuah perjalanan yang mungkin tidak sempurna untuk semua orang, namun cukup untuk membuat saya berhenti sejenak dan memeluk versi diri yang pernah merasa sendirian.

Sebuah buku yang pelan, lembut, dan di titik tertentu menguatkan untuk bertahan.
Profile Image for Little M.
22 reviews
February 1, 2025
Buku favorit di kala pikiran sudah mulai berat mikirin hidup hehe.

Kita diajak memasuki lorong waktu dan menilik masa-masa saat kita masih kecil. Melihat kembali ke masa lalu untuk terus memperjuangkan hal-hal baik di masa sekarang dan masa depan.

Buku ini mengingatkan kita kembali tentang semua hal-hal kecil yang sudah kita laluin, dan mungkin kita lupakan. Padahal hal-hal kecil tersebut pernah membuat kita merasa sangat bahagia. Dan, bahagia itu memang sangat sederhana.

Dan dalam hidup, tidak ada yang namanya terlambat. Berapapun usia kita, teruslah belajar hal hal baru.

Intinya, buku ini benar-benar membantu meringankan pikiran gelisah dan menyembuhkan hati yang gundah.

Kutipan favorit:
• Tetaplah jadi orang baik, tapi nilai dirimu tidak terletak dari feedback mereka.
• Jangan terlalu realistis sama hidup. What's fun about it? Bermimpilah setidakrealistis mungkin, perjuangkan serealistis mungkin.
• Secara natural, kita bisa bahagia dari hal-hal kecil dalam hidup. Jangan biarkan hal alami itu hilang meski kamu sudah dewasa.
Profile Image for Citra Aruni.
2 reviews
June 9, 2025
Bukunya sangat heartwarming. Serasa dipeluk hangat, didengarkan keluh kesahnya, dinasehati dengan lembut dan 'ngena' banget--khas tulisannya kak Alvi syahrin. Buku ini jadi buku terunik dari karya kak Alvi (aku udah baca semua dari series buku Jika-Kita dan self healingnya kak Alvi).

Buku ini setiap chapter nya membuat kita berjalan melintasi waktu, bertemu dengan diri kita versi kecil, berbincang (part yg bikin aku nangis huhu), menyambungkan pikiran kita versi kita yang dulu vs kita yang sekarang, bertemu juga dengan diri kita di masa depan. Aku baca buku ini di usia 21. Ketika diajak lintas balik waktu usia-usia sebelumnya, aku sangat related, dan bikin sadar kalau ternyata aku sudah tumbuh sejauh ini. Dan ketika aku membaca chapter usia lebih dariku saat ini, rasanya ada sedikit deg-degan dan sekaligus penasaran. Banyak pelajaran hidup yang baru bikin aku sadar dari buku ini, menghela nafas lalu bergumam, "oh iya juga ya."
Profile Image for Nukleofil Lia.
52 reviews1 follower
January 28, 2025
Aku ngga yakin jika ini adalah buku self improvement atau novel, karena di awal bab serasa aku sedang berbicara dengan diri sendiri. Hingga pada bagian akhir aku merasa seperti sedang menyaksikan kehidupan orang lain.
I cry while reading most of it, but also I want to say THANK you for the nice advice I wish I knew sooner.
Profile Image for Pearl is Reading.
121 reviews
October 12, 2025
Baca buku ini seperti temanku yang bisa mengerti dan tenggelam merasakan bahwa aku pernah melewati lorong waktu bernama masa kecil, menuju remaja sampai pada dewasa yang cukup melelahkan.

Pokoknya aku merasa sangat terhibur dan diberi pesan2 yang hangat dalam jiwaku yang rapuh. It's my comfort book, very enjoyable.
Profile Image for Jesica Chintia.
4 reviews
January 22, 2025
Nangis banget inget memory2 lalu.. balik ke masa2 luka n trauma kecil di mulai, menyapanya, menerimanya dan memaafkannya.. thank u alvi
Profile Image for Nabila Faizah.
12 reviews
June 4, 2025
"Mungkin bukan mereka yang berubah. Tapi pandanganmu terhadap mereka yang berubah.."
1 review
June 13, 2025
seperti dibawa melintasi mesin waktu. membaca buku ini sungguh menguras energi. buku ini seolah membaca pikiran saya.
Profile Image for Sasha.
7 reviews3 followers
September 9, 2025
Tbh, is not as what i expected before, but some chapter in it kinda related to me so is great and i like it cz it make me throwback to some of my special memories with some people that already gone
1 review
September 18, 2025
bukunya kaya lorong waktu yang bisa kita buka kapan aja. menurutku sih, ini cocok banget dibaca pas kita lagi capek dan ingin dimengerti.
Profile Image for Bega Yunieldi.
5 reviews
October 17, 2025
so warm touch my heart so much i can't stop crying but not sadness it feels new begining and mindfullness
i love this book thank you alvi for made myself seen and alive🫶🏻
Profile Image for D. Izzaty.
1 review
Currently reading
October 24, 2025
Pertama kalinya aku baca buku karya Alvi Syahrin! Setelah aku ragu-ragu apakah buku ini benar-benar membantu atau (maaf) hanya sebatas buku motivasi tanpa memberi jejak yang dalam.
Profile Image for Skolas Tika.
9 reviews
November 25, 2025
Bukunya bagus, tiap chapter berisi usia kita dan bisa kita bayangkan +- nya diusia saat itu
Profile Image for Hffhsg_.
5 reviews
September 10, 2025
judul: Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy.. But I Will - Alvi Syahrin

..."tapi terlalu sering dibantu juga ngga bakal bikin kamu berkembang. ada beebrapa hal dalm hidup yang memang harus kamu urus sendiri"

buku ini masuk 10 teratas list bacaan di tahun 2025. bukunya cukup ringan dan dapat selesai dalam sekaliwaktu baca. genre bukunya self improvement yang cukup ringan dan aku memiliki pendapat yang cukup beragam tentang buku ini.
meskipun beberapa bagian dari buku ini terasa biasa saja dan tidak sepenuhnya relevan dengan pengalaman hidup aku, kata-kata penulis banyak yang menguatkan aku, terutama tentang pentingnya menghadapi tantangan hidup sendiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain.

buku ini memiliki konsep yang menarik, yaitu penulis memposisikan diri sebagai orang yang datang dari masa depan dan ketemu dengan dirinya di masa lalu, kemudian mereka menjelajahi lorong waktu menuju masa kecil, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua. Setiap babnya menjelaskan apa yang terjadi pada usia tersebut sesuai dengan POV penulis. awalnya aku ngerasa bahwa ini agak maksa, karena ga semua orang melewati masa dan situasi yang sama seperti penulis, tapi ternyata di pertengahan sampai ke belakang dia menekankan kepada dirinya di masa lalu bahwa ini bukan patokan, bukan sebuah kepastian juga, ini hanya gambaran, dan setiap orang berbeda. (pentingnya lambat berpendapat sebelum selesai hehe) jujur aku terlanjut berekspetasi terlalu tinggi sama buku ini, dan ketika selesai baca "kaya ngeras gini doang" (hehe). tapi secara keseluruhan, buku ini bagus dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi pembaca.

beberapa kutipan dari buku ini yang aku suka...

..."takut itu bukan berarti lemah. kalau kamu nggak pernah merasa takut, kamu bakal sembrono banget sama hidup kamu"-93

..."berhenti melhat hidup orang lain sebagai standae yang harus kamu lalui"-174

..."semakin langka semakin mahal. maka, buatlah dirimu langka"-183
Displaying 1 - 17 of 17 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.