Semula Kania menduga bos barunya pria separuh baya, ubanan, dan berperut buncit. Tapi saat pertama kali bertemu, Kania terperangah mendapati pria dengan wajah indo yang memikat, hidung mancung, sorot mata tajam dinaungi alis yang kelam.
“Adrian Hanson,” katanya sambil menjabat tangan Kania.
Kania berusaha keras mengabaikan pesona pria itu. Apa kata orang jika sang asisten berani-berani menyukai sang presiden direktur? Lagi pula, laki-laki kan selalu bikin sakit hati! Hingga kecelakaan yang menimpa Adrian Hanson memaksa Kania terlibat sandiwara yang dirancang pria itu dan merobohkan sekat formalitas di antara mereka.
Ketika mendapat kesempatan menghadiri konferensi di Paris sekaligus menemui Adrian untuk mengurus dokumen perusahaan, Kania terbelit dilema: mengizinkan Adrian mengetahui perasaannya atau membiarkan langit merah jingga di atas kota Amsterdam menelan rahasia cinta yang ia simpan rapat-rapat.
suka sama covernya, bikin ati adem ayem liatnya. suka juga sama ceritanya, gk ragu buat kasih 3,5 bintang ^^
Kania yg mendapatkan pekerjaan sebagai asisten pemilik perusahaan tempatnya bekerja gk nyangka kalo bos nya ini ganteng gitu kya Draco Malfoy perpaduan Oliver Wood campuran Fred Weasley ditambah Harry Potter. dikiranya mah bosnya jelek and gendut kya Uncle Dudley Vernon.
Nah mereka saling jatuh cinta, hanya aja Kania agak membatasi diri karena dia tahu diri siapa dirinya dibanding Adrian ini. dia juga menganggap orang2 kaya tidak pernah serius akan cinta. hingga akhirnya Adrian memutuskan untuk ke Amsterdam ngurusin proyek yang disana. sampe akhirnya Kania dapet tugas untuk ke Amsterdam, dan udah bisa ditebak kan gimana kelanjutannya?
suka sama ceritanya, alurnya lancar dan enak dicerna. suka sama suasana Amsterdam, salut sama penulisnya yg deskripsiin Amsterdam kya gimana. moga karya selanjutnya tetep sekeren ini ^^
Satu bintang utk covernya yang cantik. Satu bintang lagi karena aku suka temanya. Garis besar cerita aku suka. Tapi utk feel, aku nggak dapet sama sekali. FLAT. DATAR. Kurang dramatis, dan terlalu cheesy. Pendalaman karakter, sikap, rasa dari tiap tokohnya kurang banget untukku. Aku nggak bisa nyatu dengan apa yang dirasakan Kania maupun Adrian. Nggak bisa ngerasain suka, jatuh cinta, khawatir dan apapun itu. Sayang banget....:(
Saya perempuan yang mencintai Senja. Apapun warnanya. And I choose a book by its cover. Berharap isinya memang sebagus sampulnya. Dan menurut saya buku ini cukup easy reading. Dikemas cukup baik. Meski ada beberapa bagian yang terasa flat, tapi saya suka penggambaran tentang Senja, Paris dan Amsterdam.