Jump to ratings and reviews
Rate this book

Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya

Rate this book
Terdiri atas 2 bagian yaitu:

I. Gelak Sedih, terdiri atas 9 cerpen:
1. Gelak Sedih;
2. Hujan;
3. Bercinta dengan Barbie;
4. Dongeng Terindah untuk Alamanda;
5. Perempuan yang Bercinta dengan Iblis;
6. Lelaki Sakit;
7. Kasih Tak Sampai;
8. Assurancetourix;
9. Bibi.

II. Corat-coret di Toilet, terdiri atas 9 cerpen yang pernah dimuat pada kumpulan cerpen "Corat-coret di Toilet" (tahun 2000):
1. Peter Pan;
2. Dongeng Sebelum Bercinta;
3. Corat-coret di Toilet;
4. Teman Kencan;
5. Rayuan Dusta untuk Marietje;
6. Hikayat Si Orang Gila;
7. Si Cantik yang Tak Boleh Keluar Malam;
8. Siapa Kirim Aku Bunga;
9. Kisah.

-------------------------------------------------

Cerpen-cerpennya ditulis padat gizi dengan penokohan dan setting cerita yang kompleks. Pembaca disodorkan sinisme dan lelucon, melankoli dan fantasi, sejarah dan dongeng, yang nyata dan yang ngibul, dikocok sedemikian rupa menjadi kisah-kisah yang menyegarkan dan kadang penuh kejutan.

Setiap cerita di dalam kumpulan ini akan menjadi tidak menarik jika diringkas menjadi sebuah sinopsis untuk kepentingan publikasi di sini. Jadi, disarankan Anda untuk membelinya dan membuktikan sendiri kebenaran paragraf di atas.

196 pages, Paperback

First published April 1, 2005

4 people are currently reading
163 people want to read

About the author

Eka Kurniawan

56 books1,649 followers
Eka Kurniawan was born in Tasikmalaya in 1975 and completed his studies in the Faculty of Philosophy at Gadjah Mada University. He has been described as the “brightest meteorite” in Indonesia’s new literary firmament, the author of two remarkable novels which have brought comparisons to Salman Rushdie, Gabriel García Márquez and Mark Twain; the English translations of these novels were both published in 2015—Man Tiger by Verso Books, and Beauty is a Wound by New Directions in North America and Text Publishing in Australia. Kurniawan has also written movie scripts, a graphic novel, essays on literature and two collections of short stories. He currently resides in Jakarta.

Eka Kurniawan, seorang penulis sekaligus desainer grafis. Menyelesaikan studi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Karyanya yang sudah terbit adalah empat novel: Cantik itu Luka (2002), Lelaki Harimau (2004), Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014), dan O (2016); empat kumpulan cerita pendek: Corat-coret di Toilet (2000), Gelak Sedih (2005), Cinta Tak Ada Mati (2005), dan Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi (2015); serta satu karya non fiksi: Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis (1999).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
15 (14%)
4 stars
31 (28%)
3 stars
49 (45%)
2 stars
11 (10%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 17 of 17 reviews
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
March 25, 2015
Sudah lama memang aku mengagumi Eka Kurniawan, tetapi sekarang semakin mengaguminya dan berusaha mengumpulkan buku-buku dia yang diterbitkan lama. Sekarang kesampaian membaca kumcer Gelak Sedih dan Cerita-cerita lainnya. Dalam buku ini ada 18 cerpen yang dibelah menjadi dua bagian (1)Gelak Sedih dan Corat-coret di Toilet. Bagian corat-coret sudah ada dibuku dengan judul sama.

Cerpen Gelak Sedih setragis judulnya. Suami maling, anak preman, dan istrinya tiba-tiba punya perangai yang juga buruk. Mendadak sekeluarga terserang insomnia dengan sebab yang aneh-aneh. Kemudian di akhiri dengan yang membuat terhenyak, pembaca baik ketiga tokoh tersebut.

Karena Hujan di Bandara dan atap yang tidak kelar-kelar diperbaiki, aku dan si Cantik saling bertemu. Kemudian sama-sama membenci hujan, yang diam-diam mulai disukai. Lebih dari itu, aku merasa hujan telah mencuri segalanya. Agak tidak menikmati cerpen ini. Terlalu berlama-lama dalam menyusun konflik.

Bercinta dengan Barbie menurutku adalah imajinasi liar seorang Eka Kurniawan, menghidupkan sebuah boneka barbie karena istrinya mulai gemuk. Lantas kemudian dijadikan bisnis untuk suami-suami yang bosan dengan tubuh istrinya, dan sebagian kecil adalah duda-duda kesepian serta para lajang yang tak memiliki keberanian merayu teman kencannya naik ke atas tempat tidur. (hal.23) Namun muncul permasalahan ketika istrinya mengetahui, dan solusinya adalah menghidupkan boneka barbie laki-laki bernama KEN. Tapi tidak sampai di situ banyak yang protes, KEN lebih memilih BARBIE, sesama boneka dan sama-sama menariknya. Endingnya kejam. Imajinasinya liar.

Eka Kurniawan memainkan ironi tragis pada cerpen Dongeng Terindah untuk Alamanda. Seorang nenek cantik, yang hendak berusia 112 tahun meminta kepada seluruh anak turunnya diceritakan kisah terindah sebelum dibagi semua warisan. semua tidak ada yang memenuhinya, kecuali kisah dari Jahro Anak Jahro. Namun justru kisah ini yang membuat semua anak turunnya saling membunuh karena curiga.

Bentuk yang seru ditampakkan pada cerpen Perempuan yang Bercinta dengan Iblis. Seperti ada sebuah bingkai yang mengikat cerita Alamanda dan ramalan bahwa Alamanda adalah perempuan cantik namun akan hidup berdampingan dengan iblis. Mulai menjadi pelacur di rumah Bibi, diperistri Parlente, menjadi 'gundik' Begundal, dan tiga iblis terakhir. Uniknya adalah kisah di awal baru kembali diceritakan lebih jelas di akhir.

Selain itu, kecakapan Eka Kurniawan berceracau tampak indah dalam cerpen Lelaki Sakit.

Cerpen dengan judul Assuranetourix (susah banget nyebut nama si aku ini) yang memiliki keahlian menyanyi luar biasa. Sayangnya keahlian ini justru menjadi petaka bagi orang sekitarnya. Aku membayangkan si Assuranetourix adalah Giant dalam Doraemon, suaranya petaka bagi pendengar. Namun di hari ulang tahunnya semuaa orang merelakan mendengar suara dan menderita karena si Assuranetourix berulang tahun. Dan ternyata si ini kelak menular ke penyanyi-penyanyi pembawa perubahan di masa depan.

Cerpen BIBI kehadiran seorang bibi di rumah aku ternyata membuka sebuah rahasia besar antara ayah dan bibinya. barulah diketahui mengapa Ibu selalu bermuka masam dengan bibi.

Karena cerpen pada belahan kedua sudah saya baca di Corat-coret di Toilet maka tidak saya baca lebih lanjut.
Profile Image for Ambar Sulistyowati.
47 reviews3 followers
September 27, 2017
Cerpen Eka Kurniawan banyak tidak terduga dan selalu menimbulkan pertanyaan "kali ini tentang apa lagi?". Meski temanya berlompatan ke sana kemari, kadangkala menjebak pada suatu masa kolonial, tapi bisa saja kemudian mengantarkan pada dongeng-dongeng sebelum tidur, lalu bisa juga lompat ke hal-hal sederhana yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Saya selalu mendapatkan kesan setiap cerita yang ditulis Eka mengandung keras kehidupan, satir, mengejek, menertawakan, bahkan kalau bisa menohok kehidupan manusia terang-terangan. Tapi tak bisa dipungikiri beberapa cerita mampu meninggalkan kesan mendalam untuk berpikir dan berpikir lagi, memengaruhi diri untuk merenung dan memperbaiki diri. Saya beri rating tiga karena beberapa cerpen sudah berkali-kali dicetak di media lain.
Profile Image for Avif Aulia.
60 reviews5 followers
August 24, 2025
Begitu susah mendapatkan buku ini di tahun 2025. Awalnya kecewa karena banyak cerpen di dalamnya ternyata sudah pernah saya baca di buku "Corat-coret di Toilet" (CCTD) yang terbit belakangan. Tapi ternyata, di buku "Gelak Sedih" ini, cerpen-cerpen itu punya ending yang berbeda. What a hidden gem! Di CCTD, beberapa cerpen juga tampaknya mengalami penyuntingan substansial, sebab kalimat-kalimatnya lebih halus ketimbang versi awal di buku ini yang lebih liar atau vulgar.

Cerpen favorit saya adalah "Gelak Sedih", tentu saja, yang merupakan sindiran tajam bagi masalah kemiskinan di negeri ini. Juga "Dongeng Terindah untuk Alamanda" yang memotret keserakahan manusia saat dihadapkan dengan ambisinya.
162 reviews
July 13, 2023
Always love to read Eka Kurniawan story. How he describes the characters, how he uses words, how the story feels close with daily live, and how the story ends
Profile Image for Mandewi.
570 reviews10 followers
February 8, 2018
Penulis yang menghasilkan banyak karya berupa cerpen, terkadang menggabungkan cerpen-cerpen yang telah ada di buku kumpulan cerpen (kumcer) sebelumnya ke dalam buku kumcer yang terbit kemudian. Seperti Seno Gumira Ajidarma yang sudah memiliki beberapa kumcer, lalu tahu-tahu menerbitkan (lagi) cerpen-cerpennya dalam kumcer berjudul "Senja dan Cinta yang Berdarah". Kenapa, ya? Bagi penggemar berat si penulis, kembali ke Eka Kurniawan, barangkali tak akan keberatan mengoleksi semua buku karya beliau meski banyak cerpen terbit di dua buku berbeda. Kalau saya, seandainya nanti ada buku "Koleksi Lengkap Cerpen Eka Kurniawan", sudah pasti akan membeli buku tersebut dan mengabaikan kumcernya yang lain.

Kumcer karya Eka Kurniawan yang berjudul Gelak Sedih dan Cerita-Cerita Lainnya ini pun serupa. Terdiri dari delapan belas cerpen yang sembilan di antaranya merupakan cerpen baru, sedangkan sembilan lainnya merupakan cerpen yang sudah pernah terbit di buku kumcer Corat-coret di Toilet. Saya sudah membaca Corat-coret di Toilet, jadi tidak perlu waktu lama untuk menyelesaikan membaca sembilan cerpen baru di kumcer ini.

Terhadap karya Eka Kurniawan dalam bentuk cerpen, saya tidak bisa bilang sesuai selera saya banget karena saya lebih menyukai/menikmati karya beliau dalam bentuk novel. Itu dari segi jalinan kalimat dan cara berceritanya, ya. Sedangkan untuk ide/tema/isu yang diangkat, saya sepakat dengan kalian bahwa Eka Kurniawan ini keren.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa cerpen dalam kumcer ini juga menjadi favorit saya karena ide/isu/tema yang diangkat unik bagi saya. Ini dia:

1.
Lelaki Sakit. Cerpen ini bercerita tentang laki-laki yang sengaja sakit agar diputuskan oleh tunangannya. Heu? Rasanya unik saja. Pertama, saya belum pernah baca cerita tentang orang yang sengaja sakit supaya dijauhi orang lain. Sakit itu bukannya tak enak, ya? Kenapa tidak dengan cara selingkuh saja? Selain terjamin akan ditinggalkan oleh tunangan, selingkuh tentu tak sesakit sakit.

2.
Bercinta dengan Barbie. Cerpen ini, somehow, lucu. Seorang laki-laki mengetahui mantra untuk mengubah boneka menjadi manusia dan mengubah manusia menjadi boneka. Dengan kemampuannya, ia memantrai boneka Barbie untuk dijadikan teman bercinta. Barbie tentu lebih menarik daripada istrinya yang gembrot dan tidak menggairahkan. Lama kelamaan, ia terpikir untuk mengambil keuntungan dari kemampuannya itu. Ia pun memantrai banyak boneka Barbie lalu menjadikan mereka pelacur di tempat protitusi yang ia buka. Bukan main. *tepuk tangan*

3.
Corat-coret di Toilet. Sesuai judulnya, cerpen ini salah satu yang sudah pernah terbit di kumcer berjudul sama, dan tetap jadi favorit saya. Tempat mencurahkan keluh kehidupan (karena buruknya pemerintahan) ternyata bukanlah anggota dewan yang adalah wakil kita itu, melainkan dinding toilet. :))

Kawan-kawan, tolong jangan corat-coret di dinding toilet. Jagalah kebersihan sebab kebersihan merupakan sebagian dari iman. Toilet bukan tempat menampung uneg-uneg. Salurkan saja aspirasi Anda ke bapak-ibu anggota dewan, please ...." --hal. 118

*

Masih banyak cerpen-cerpen Eka Kurniawan dengan tema unik, dan saya yakin akan beri kalian pengalaman yang sama sekali baru ketika membacanya. Penggemar militan Eka Kurniawan tentu harus membaca kumcer ini, tetapi bagi pencinta cerpen pada umumnya, beberapa cerpen dalam kumcer ini termasuk yang wajib baca.

3,5 bintang untuk kumcer ini.

***
Profile Image for Loran Tambunan.
10 reviews
January 24, 2018
Deep and unexpectedly cool short stories. Quiet serving the reader to have their own explanation, plot and meaning towards the storiette.

Buku Eka Kurniawan pertama saya—hasil rekomendasi teman. Melalui buku ini—dan berkat teman saya itu—saya jatuh hati oleh tulisan Mas Eka.

Cerpennya sangat menarik, khususnya karena cukup banyak space buat pembaca berimajinasi terkait plot atau bahkan endingnya sendiri (endingnya suka bkin jleb). Saya paling suka cerpen yang berjudul ‘Hujan’.

Sangat saya rekomendasikan untuk teman-teman pecinta penulis tanah air. Penggunaan kata, pilihan alur cerita dan kisah yang tidak disangka-sangka membuat buku ini pantas untuk singgah di mata kalian, para pembaca.

Cheers,
Lopa.
Profile Image for Willy Akhdes.
Author 1 book17 followers
September 10, 2016
Cerita pembuka buku ini, Gelak Sedih, langsung meneggelamkan saya dalam pusaran pikiran Eka. Ia selalu hadir dengan ide-ide cerita yang tak terpikirkan, terkadang begitu satir, sinis dan fantasi-fantasi khas Eka yang menunjukkan ia adalah pencerita yang tak pernah kehabisan ide.
Profile Image for Diana.
60 reviews13 followers
December 31, 2015
Seperti biasa, Eka selalu menyuguhkan cerita-cerita dengan akhir yang luar biasa. Nakal, menggelitik, penuh kejutan. Menurut saya, Eka juga berhasil mengambil sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan penulis lainnya. Salah dua cerita yang paling saya suka dari buku ini adalah "Bibi" dan "Lelaki Sakit". Dalam "Bibi", kita dibuat fokus dengan si bibi berjari enam yang melajang hingga akhir hayat, tanpa terpikir alasan di balik tinggalnya si bibi di rumah. Saya sudah agak menebak endingnya sih, tapi ya cukup terkejut juga. Lalu dalam "Lelaki Sakit", Eka kembali bermain-main dengan sesuatu yang kelihatannya terlalu bodoh untuk dilakukan. Endingnya berhasil bikin saya nyengir. :D
Saya tidak membaca cerpen-cerpen di paruh terakhir buku ini karena sudah pernah membaca semuanya di "Corat-coret di Toilet".
Profile Image for Aya Canina.
Author 2 books44 followers
December 13, 2017
buku Eka Kurniawan yang keberapa yang sudah saya baca ini? tidak lagi saya hitung. yang saya tahu saya makin jatuh cinta dan terus ingin mencari buku-buku Eka lainnya. buku satu ini, buku kumpulan cerpen yang kembali saya sukai.

gaya penyampaian yang gamblang, alur yang tidak bertele-tele, dan topik fiksi yang tidak biasa menjadikan kumpulan cerpen Gelak Sedih ini sangat spesial.

cerpen terfavorit pada Gelak Sedih:
1. Lelaki Sakit (ending yang tidak terprediksikan)
2. Assurancetourix (pesan yang dalam pada dunia tarik suara, saya kira)
3. Bibi (kisah populer dalam dunia nyata namun dikemas dengan alur yang membuat pembaca penasaran)
Profile Image for Anggraeni Purfita Sari.
84 reviews9 followers
July 9, 2012
Ini buku kedua Eka yang saya baca, sebelumnya saya membaca Cantik itu Luka dan meskipun saya suka alur yang dibuat Eka di buku itu, saya tidak nyaman dengan bahasa yang vulgar ketika membicarakan masalah seks. Di buku Gelak Sedih ini, bahasa vulgar itu tidak saya temukan, dan kalaupun ada, tidak begitu kentara sehingga saya pribadi lebih menyukai buku ini dibandingkan yang pertama itu.

Cerpen favorit saya di buku ini adalah Assurancentourix karena meskipun agak tidak masuk akal, tapi akhir ceritanya lucu. :)
Profile Image for Ririn.
723 reviews4 followers
February 28, 2009
gaya ceritanya berbeda-beda; berisi sindiran, kritik sosial kehidupan sehari-hari, dsb.

tp yang paling saya suka malah fanfic (??) Asterix-nya yang berfokus pada karakter Assurancetourix. Selama ini kita ketawa2 aja lihat Assurancetourix diiket, disumpal mulutnya supaya ga nyanyi heuheu~ tapi di fanfic ini kita bisa meresapi perasaannya yg ternyata pedih XDD tapi walopun sedih tetep saja tertawa ngakak membacanya. 5 bintang buat fanfic yang ini xD

cerpen 'Kasih Tak Sampai' setelah baca 2-3x baru ngerti saya jalan ceritanya :D baguussh...
Profile Image for Ariel Seraphino.
Author 1 book52 followers
March 23, 2015
Saya selalu suka dengan cerita pendek yang kadang tidak bisa ditebak bagaimana akhirnya. Dan beberapa cerita pendek dalam Gelak Sedih hampir seperti itu. Bagaimana Eka Kurniawan membangun rangkaian kisahnya juga menarik bagi saya dan tentu saja cara bertutur beliau dalam kata-kata yang terasa ajaib di lidah. Beberapa cerita pendek dalam Gelak Sedih juga sudah muncul dalam kumpulan cerita lainnya. Tetapi di antara semuanya tentu cerita pendek berjudul Gelak Sedih menjadi satu cerita yang mewakili buku ini dalam usaha mengisahkan kegetiran dari setiap akhir ceritanya.
Profile Image for kinu triatmojo.
288 reviews3 followers
June 10, 2008
saya berharap mereka spesial tapi barangkali tidak bisa mengharap banyak hal spesial di tulisan-tulisan awal? tapi ide-idenya memang menarik rik rik...
Profile Image for eti.
230 reviews107 followers
September 13, 2014
#36 - 2014

ide menarik, eksekusinya juga yang nggak terpikirkan oleh saya. asyik lah.
Displaying 1 - 17 of 17 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.