Jump to ratings and reviews
Rate this book

Hidee; cahaya biru menuju purnama

Rate this book
Semburat cahaya biru memancar ke langit begitu Hidee mencabut Pedang Hitam. Semua mulut dan semua mata terbuka lebar, terpesona oleh pemandangan yang mereka lihat. Cahaya biru memancar lurus ke atas, membelah gelapnya malam, seolah-olah ingin membangun jembatan, menghubungkan bumi dengan purnama yang sedang berada di tengah-tengah.

Hidee menghilang dari barisan pasukan yang akan menyerang Kerajaan Ashira. Bukan. Bukan karena dia takut, tapi karena tahu bawa perang itu bukan untuknya. Perang yang sesungguhnya adalah bagian dari bangsa gergasi.
Hidee tak pernah menyangka kepergiannya menjadi kunci penemuan Pedang Hitam. Itulah bekal yang ia gunakan untuk maju ke medan peperangan. Dia telah berubah menjadi seorang kesatria yang siap membela Pangeran Diangga, putra mahkota Kerajaan Lakapuri yang sah….

398 pages, Paperback

First published October 1, 2013

7 people are currently reading
22 people want to read

About the author

Hasan Irsyad

3 books3 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
6 (40%)
4 stars
1 (6%)
3 stars
6 (40%)
2 stars
1 (6%)
1 star
1 (6%)
Displaying 1 - 2 of 2 reviews
Author 3 books29 followers
August 2, 2017
Sebenarnya saya ingin memberi 3 bintang untuk buku ini karena ceritanya digarap dengan cukup baik. Plotnya baik, premisnya baik. Yang kurang hanyalah perkembangan karakter dan cara menyampaikan ceritanya.

Perang mendominasi kisah ini. Tapi saya tidak merasakan kekelamannya, malah rasanya terlalu santai. Ada beberapa tokoh yang terasa begitu tidak matang walaupun ceritanya sudah berumur 50+ tahun. Gaya penulisan yang dimaksudkan seperti mendongeng, telah gagal membuat saya merasa terikat secara emosional dengan para tokoh maupun ceritanya. Bahkan pada saat narasi, penulis seakan "tidak percaya" pada apa yang dituliskannya. Itu sangat mengganggu. Klimaks cerita yang memceritakan penyerbuan terakhir pun terasa sangat singkat dan datar. Jadi walaupun plotnya sudah digarap dengan baik, ketiadaan kedalaman cerita dan para tokohnya tidak mengimbangi.

Semoga ini bisa jadi masukan untuk penulis agar bisa mendalami psikologi para tokoh. Dan ceritakan dengan gaya yg tidak hanya bernarasi tapi terjunkanlah para pembaca ke dalam duniamu.
Profile Image for Filanina.
Author 2 books
October 29, 2019
Hidee menghilang dalam perang karena kegalauan hatinya. Nara, guru sekaligus pamannya mengajaknya pergi menuju tempat yang menunjukan jati dirinya yang sebelumnya dirahasiakan. Di sanalah Hidee menemukan siapa dirinya dan apa yang menjadi tugas dia sebenarnya.

Saya menamatkan cerita ini dalam satu waktu. Tapi ada beberapa hal yang ingin saya komentari setelah membacanya.

Pertama dari segi plot sudah rapi dan juga bahasa mudah dimengerti. Karena itulah bisa membuat pembaca melanjutkan bacaan sampai tamat.

Tapi sayang karakter tokoh tidak ada yang dalam. Bahkan tokoh utama sendiri cenderung datar, tidak ada keunikan atau kedalaman tokoh. Begitu pula dengan tokoh-tokoh lain. Sang pangeranpun tidak begitu jelas peranannya.

Setting cerita perang kurang terasa, begitu juga dengan budayanya, dilihat dari perilaku, dialog dan pemaparan penulis. Hal ini menyebabkan saya sebagai pembaca tidak bisa terhanyut dalam cerita. Cerita hanya sambil lalu saja.

Cerita itu sendiri tidak ada keunikannya. Proses pencarian jatidiri dan yang lainnya terasa biasa saja. Mungkin ini ditambah dengan karakter yang kurang greget.

Tetap semangat, semoga masukan ini cukup bermanfaat.
Displaying 1 - 2 of 2 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.