"Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat produksi yang sedikit. Bangsa kita yang puluhan jiwa jumlahnya, sudah dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Marhaenisme adalah sosialisme Indonesia dalam praktik."(Bung Karno, dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
Marhaenisme adalah cara dan asas perjuangan yang menghendaki hilangnya setiap kapitalisme dan imperialisme. Perjuangan Marhaenisme adalah perjuangan mewujudkan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.
Buku ini berisi berbagai pokok pikiran Bung Karno, Bapak Marhaen Indonesia, yang patut dipelajari kembali dalam konteks situasi bangsa sekarang. Marhaenisme selalu penting dalam latar belakang masyarakat kapitalisme global yang eksploitatif. Setitik harapan bagi buruh dan tani harus disulut, agar hak mereka tidak selalu dirampas dan keringat mereka tidak terus-menerus diperas oleh "hantu" kapitalisme.
Sebuah kumpulan tulisan Ir. Soekarno dalam surat kabar Fikiran Ra’jat pada tahun 1933. Disini, dia memperkenalkan ideologinya ‘Marhaenisme’ yang secara esensi bersikap ‘sosio-nasionalis’ dan ‘sosio-demokratis’ (ketiga terminologi ini diciptakan sendiri olehnya).
Dia memulai dengan mendefinisikan siapa itu Marhaen, dan apa yang dia inginkan dari kelompok ini. Ia menjelaskan ideologinya yang bersifat Marhaenistis dan anti-kapitalis. Ia menolak pandangannya sebagai Komunis, walaupun jelas dia terinspirasi oleh dan bahkan mengutip para pemikir Komunis di Barat. Lalu, Soekarno mengkritik praktek imperialisme dan kolonialisme yang terjadi di Hindia Belanda, terutama mereka yang bersifat kapitalis. Terakhir, Soekarno menjelaskan bagaimana rakyat Marhaen harus bersikap dan bertindak terhadap praktek imperialis-kolonialis-kapitalis ini.
Dalam tulisan-tulisan ini, dapat dilihat bahwa Soekarno memang sangat idealis. Terlebih dari itu, disini Soekarno memperlihatkan kentalnya pengaruh Marxisme dalam pemikirannya. Pemikiran inilah yang akan dipegangnya pada saat pemerintahannya.
Untuk penerbit sendiri, banyak sekali terminologi Belanda dan juga arkais yang tidak diterjemahkan/diberikan catatan kaki sehingga agak sulit untuk mengikuti tulisan-tulisannya tanpa membuka kamus dahulu. Lebih dari itu, banyaknya typo dan kesalahan penulisan yang jelas menunjukkan kualitas produksi buku ini walaupun cover-nya dapat dikatakan bagus.
Sosialisme di Indonesia dalam praktik. Kaum inlander tanpa tuan tanpa boss tanpa atasan. Mereka hidup bekerja hanya untuk keluarga mereka sendiri. Tak ayal kemiskinan turun temurun yang menDNA dalam raga dan pikiran akan selamanya ada. Buku ini mencoba menguraikan hancur leburnya kehidupan Inlander-Inlander zaman penjajahan dengan menyadarkan Inlander tersebut siapa dirinya sebenarnya.
Baca ini serasa denger pidatonya bung Karno, kata-katanya bisa menyentuh dan menggerakkan. Pantes aja dulu rakyat Indonesia mau bergerak karena pidatonya, memang gak main-main sih kemampuannya
Bagi saya, ini bukan sekadar buku sejarah atau teori politik, tapi semacam ajakan buat kita terus mikirin rakyat kecil, memperjuangkan keadilan, dan tetap cinta tanah air.
Kumpulan tulisan Sukarno disaat dia bekerja di surat kabar 'Pikiran Rakyat' ini disusun dengan sangat menggugah. Sukarno pun sebagai penulis ulung, kembali berhasil untuk memukau para pembaca dengan gagasan - gagasan yang orisinil dan sangat berpengaruh. Tulisan ini ditulis diwaktu Sukarno mempunyai kondisi fisik dan mental yang prima, serta intelektual yang prima. Diumurnya yang ke - 32 ini Sukarno menawarkan gagasan yang sampai saat ini dipertahankan oleh kalangan tertentu, yaitu Marhaenisme.
Bahasa Sukarno yang meng-agitasi, membuat kita ingin membogem Kaum Kapitalis burik yang meng-eksploit Kaum Marhaen untuk keuntungan mereka. Mulai dari pengertian, pemahaman, serta Azas, Azas Perjuangan, dan Taktik yang perlu digunakan Kaum Marhaenis untuk menendang pantat Kapitalis semua dijelaskan disini.
Serta ketajaman analisa marxistis Sukarno pun disini sedikit banyak tergambar, mengajak kita untuk kembali berpikir , dan berdialektika di pikiran kita, terhadap kondisi Indonesia saat ini. Sesungguhnya, keadaan Indonesia saat ini tidaklah lebih baik, malah boleh dibilang lebih buruk karena Kapitalisme masuk ke Indonesia dari berbagai jalan, mungkin Kaum Marhaenis sekarang hanya bisa menerima keadaan di zaman modern ini, tetapi ingat apa yang ditawarkan Sukarno : Lakukan-lah Penerimaan Revolusioner, nanti disaat Kaum Marhaenis sudah siap barulah kita bertindak!
buku bagus. kecil-kecil cabe rawit. Untuk yang ingin mengetahui apa sih Marhaenisme ajaran bung karno itu?kenapa dinamakan Marhaenisme?inti ajarannya apa? lebih condong ke marxisme atau komunisme? buku ini sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.