“Sttt… kau harus tahu, orang ini tidak menggunakan alat apa pun untuk memutilasi korbannya.”
***
Oliver Wood hanyalah anak biasa-biasa saja yang tinggal di sebuah kota kecil. Ia memiliki seorang teman yang imut dan polos, juga menyukai es krim vanilla-lavender. Luca namanya. Dan, bersamaan dengan kedatangan Luca—rumahnya tidak pernah diketahui Oliver—kota kecil itu menjadi saksi serangkaian pembunuhan sadis.
Mula-mula, ada mayat yang ditemukan di dekat taman. Tubuhnya dimutilasi. Lalu, mayat-mayat lain yang tak kalah mengenaskan dan akan membuat siapa pun termasuk kau pasti muntah saat melihatnya. Leopold Dell, detektif yang belum pernah menangani kasus sungguhan dan Damita King, jurnalis cerewet yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan informasi, berkolaborasi untuk mendapatkan jejak sang pembunuh.
Dan, kau sungguh tidak akan menduga siapa dia….
***
Mayat, tubuh terpotong-potong, darah, jeritan…. Apa pun yang kau pikir mengerikan, akan kau dapatkan di sini, sampai di lembar terakhir. Kau tidak akan berhenti sampai kasus ini selesai…!
All i can say about this book is just... crazy. Nothing else. You don't have to make your head hurt trying to think what this is about, because all your thoughts might be not even close to the real things 😃
i give this book 5 outta 5 because it can make me attached to the character, especially Dell and his friendship. Although there are charaters that i wanna smack their heads because of their stupidness. The gore... well, it's disturbing. What would u expect when the story began with the cutting things tho 🙂
At first i genuinely wanna curse this book if it has something plot twist that i feel it shouldn't be there, like, how dare u make me eat those 🔪😔 and close to the end of the story, the author had warned me, warned the readers, that we should close this book when we have the time bcs some ***** about to go down (how nice of you☺) but then all the information flooding up like the blood- and in the end i have nothing to say bcs idgaf anymore damn it 😭
Buku ini barangkali tidak banyak yang tahu namun isi ceritanya tidak bisa dipandang remeh. Ketika membacanya, awalnya justru saya menyangka ini adalah novel terjemahan, karena nama penulis dan tokoh-tokoh cerita khas western dan set lokasi di sebuah kota kecil di Inggris. Namun cerita psychothriller yang keren ini nyatanya ditulis seorang author lokal. . Cerita tidak memainkan rasa penasaran menebak-nebak si pelaku, namun lebih kepada penelusuran jejak-jejak dan latar belakang si psycopath dan korban-korbannya, planning menutupi jati diri yang perlahan mulai terkuak akibat kecerobohan, serta upaya polisi menguak pembunuhan berantai yang meresahkan warga kota. . Ketegangan terus berlanjut seiring jatuhnya para korban yang merupakan tokoh-tokoh penting dalam cerita hingga sulit untuk menebak siapa yang akan bertahan hidup. . Di sisi lain, cerita begitu banyak melibatkan tokoh hingga agak sulit mengenal satu-persatu secara lebih kuat. Aksen bernuansa informal walaupun minim tapi lumayan mengganggu. Adilnya, kekurangan itu terbayar dengan ketegangan dan teror yang betul-betul mencekam. . Bagi pecinta psychothriller, mari mainkan rasa penasaran, tegang, ngilu dan ketakutan bersama cerita ini.
Tubuh terpotong-potong menjadi petunjuk gelap sebuah misteri, dan Oliver Wood, Leopold Dell, serta Damita King bersatu untuk mengungkap kebenaran yang mengejutkan. Siapakah di antara mereka yang akan mengakhiri teror ini? Dengarkan jeritan-jeritan kebenaran yang tersembunyi, dan temukan jawabannya sebelum gelap sepenuhnya merajai.
Buku My Name is Luca: Gadis Kecil yang Dicintai Kegelapan karya Ginger Elyse Shelley membawa kita dalam petualangan tak terduga yang penuh kejutan. Pada awalnya, terkesan sebagai buku terjemahan karena nuansa yang kental serupa buku terjemahan, namun, sejauh mata membaca, terbuktilah bahwa buku ini adalah karya asli dari penulis Indonesia, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, yang ternyata bersembunyi di balik pseudonim Ginger Elyse Shelley. Mengejutkan, bukan?
Keberanian eksploratif Ginger Elyse Shelley tampak mewarnai setiap halaman dalam narasi yang gamblang, menggambarkan kebrutalan dan kesadisan dengan keaslian ciri khas Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Dengan penuh kejutan, cerita ini dirancang sedemikian rupa: diawali dengan lapisan-lapisan sederhana yang seolah-olah merangkul pembaca, namun semakin meresapi ke dalam, kita dihadapkan pada kompleksitas yang memukau menjelang akhir.
Ide luar biasa penulis termanifestasi dalam setiap jalinan kata, menciptakan peta cerita yang rumit dan menarik. Namun, sebagai catatan kritis, narasi cenderung terburu-buru dan padat ketika mendekati akhir, memerlukan sedikit lebih banyak ruang untuk membiarkan pembaca menangkap setiap nuansa dan mendalami perasaan karakter. Meskipun begitu, kekuatan cerita dan keunikan gaya penulisan membuatnya tetap tak terlupakan.
Bukan tanpa kontroversi, buku ini menghadirkan momen-momen yang memunculkan adegan dewasa melibatkan anak di bawah umur, sebuah elemen naratif yang tak terhindarkan menyulut ketidaknyamanan di antara para pembaca, termasuk saya. Meskipun demikian, upaya penulis untuk memberikan “asal-usul” karakter tersebut memberikan dimensi lebih lanjut pada kontroversi tersebut, walaupun tetap meninggalkan rasa ganjil dan pertanyaan moral yang tidak terelakkan.
Sebaliknya, kritik yang tajam tertuju pada karakter Logan, menjadikannya sentral dalam kompleksitas yang menyusup dalam lapisan-lapisan cerita ini. Logan, dengan segala ambiguitasnya, menjadi karakter yang seakan menjadi cermin paling rumit di dalam buku ini, mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam di balik keputusan-keputusan yang terkadang sulit dipahami.
Sementara itu, perbedaan penilaian terhadap sampul buku dapat menjadi refleksi dari keberagaman selera pembaca. Namun, sejalan dengan esensi cerita yang kompleks di dalamnya, memberikan sentuhan penyegaran pada desain sampul buku bisa menjadi kunci utama untuk menarik dan memikat pembaca dari berbagai latar belakang. Desain yang lebih dinamis dan menggoda dapat menciptakan korelasi yang lebih erat dengan atmosfer misterius dan penuh kejutan yang merajai halaman-halaman buku. Dengan demikian, menciptakan desain sampul buku yang tidak hanya mencerminkan, tetapi juga merayakan kekayaan cerita, akan semakin meningkatkan daya tarik buku My Name is Luca: Gadis Kecil yang Dicintai Kegelapan bagi pembaca yang ingin menjelajahi dunia yang begitu mendalam dan menarik.
Secara keseluruhan, My Name is Luca: Gadis Kecil yang Dicintai Kegelapan karya Ginger Elyse Shelley adalah karya yang menghadirkan pengalaman membaca yang mendalam dan penuh kejutan. Dengan keberanian penulis dalam mengeksplorasi kebrutalan, kesadisan, dan kompleksitas karakter, buku ini memicu refleksi mendalam terhadap sisi gelap kehidupan. Bagi mereka yang menginginkan pengalaman membaca yang sedikit kompleks dengan ritme lambat, My Name is Luca: Gadis Kecil yang Dicintai Kegelapan dapat menjadi teman setia dalam perjalanan literer mereka.
"...hanya satu hal yang bisa kukatakan, kalian menghadapi psikopat gila." Hal.122.
Di sebuah kota kecil yang tenang, tiba-tiba saja terjadi 2 pembunuhan di waktu yang berdekatan. Keduanya dibunuh dengan keji. Herannya, orang ini bisa dibilang dibunuh tanpa menggunakan alat bantu apapun. Jadi cukup menggunakan tangan, namun dampak lukanya sedemikian besar.
"Ada luka di tengah-tengah dadanya, dan menurut kesaksian kemudian perutnya dirobek." Hal.122.
Anehnya, saat Dell dibantu Orlando dari pihak forensik menyelidiki kematian 2 warga, dari simpul tangan si pembunuh disimpulkan pelakunya adalah... orang bertubuh kecil. Tapi, di sana, di mana penduduknya mengenal satu sama lain, tidak ada orang dewasa dengan ciri-ciri demikian.
Lantas, apakah pelakunya adalah anak-anak?
Oliver, siswa berusia 10 tahun lagi dekat-dekatnya dengan cewek bernama Luca. Di akhir pekan, Luca akan main ke rumahnya, mereka akan menonton bersama sembari makan es krim. Herannya, Olive (beserta kedua orang tuanya) tidak tahu Luca ini sebenarnya tinggal di mana. Ia juga tidak satu sekolah dengan Oliver.
Saat pembunuhan mulai menggemparkan, ada saksi mata yang melihat Luca berada tak jauh di lokasi kejadian. Orang ini melihat Luca mendirikan tenda. Ya, mulanya orang ini berfikir itu tenda-bermain semata. Tapi, di situasi mencekam, kepolisan harus menyelidiki semua kemungkinan.
Oliver tak terima cewek yang jadi cinta pertamanya dituduh sebagai pembunuh. Lagian, bagaimana mungkin anak sekecil itu melakukannya bukan? tapi, tak lama korban lain semakin banyak bermunculan. Salah satunya ayah Brigitta, teman satu kelasnya yang naksir kepadanya.
Ayah Brigitta yang merupakan kepala kepolisan -bosnya Dell, ditemukan dengan muka remuk. Tak lama berselang, Brigitta dan ibunya pun terbunuh di kesempatan berbeda. Herannya, dari semua korbannya tak ditemukan sedikit pun sidik jari atau DNA. Apakah pelakunya adermatoglyphia? mereka yang memang terlahir tanpa sidik jari.
Jika bukan, bagaimana pelakunya dapat mengelabuhi proses autopsi yang sudah sedemikian canggih?
* * *
Oke, aku kasih bocoran, ya yang membunuh adalah Luca, cewek kecil itu tak selugu wajahnya. Dengan bantuan seorang dokter bernama Logan, Luca merencanakan semua pembunuhan itu. Tapi apa motifnya? sebagian karena iseng, sebagian lagi untuk menutupi jejak pembunuhan yang mereka lakukan sebelumnya.
Ditulis oleh Ginger Elyse Shelley yang merupakan nama pena dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, novel ini berjalan cukup rapi walaupun aku agak sebal ya dengan beberapa hal yang dialami oleh tokohnya haha. Seperti Oliver itu, udah tahu Luca membunuh ibunya, eh masih aja si Oliver ini cinta mati dan malah membantu Luca untuk merencanakan pembunuhan lain. Sinting. Manipulasi cinta -bagi anak berusia 10 tahun, bisa separah itu ternyata.
Lalu, kenapa Luca bisa tak memiliki DNA dan sidik jari? nah ini yang bikin aku bertahan untuk menamatkan buku ini. Sebab, sempat merasa capek juga dengan segala kebrutalan yang dilakukan Luca ini. Bener-bener bocah kematian. Seolah tugas malaikat maut mau ia lakukan seorang diri gitu.
Untuk perkenalan awal dengan karya Ziggy, ya boleh juga sih My Name is Luca ini. Next aku akan baca buku yang di sampulnya menampilkan nama asli. Kalau di kisah misteri ini enak dibaca, nggak njelimet dan gak bikin pening. Soalnya katanya buku Ziggy yang lain -apalagi yang menang penghargaan sastra, susah dicerna. Ya aku harus buktikan sendiri.
Skor 7,3/10
This entire review has been hidden because of spoilers.
Ceritanya dark banget dan gore juga. Banyak adegan pembunuhan dgn cara sadis yang digambarkan dgn cukup detail. Untung aja ini bacaan, jadi bagian detail pembunuhan bisa diskip.
Untuk jalan cerita sebenarnya menarik dan bikin penasaran, walau udah agak ketebak sih, siapa Luca sebenarnya. Kekurangannya adalah terlalu banyak nama yang muncul sehingga saat awal-awal, agak ribet sendiri.
Yah, mungkin penulis ingin benar-benar menunjukkan kehidupan di sebuah kota kecil beserta penduduknya.
Minus paling besar dari buku ini adalah desain covernya. Aku nggak tahu kenapa penulis rela cover bukunya kayak gini. WHY?
Pertama, Luca digambarkan sebagai seorang gadis kecil berpakaian putih bersih dengan tatapan polos. Kenapa gambar di cover malah gadis remaja (punggungnya doang) yg terkesan anak emo gitu?
Gambaran hutan di depannya, masih okelah, karena ada kisah berlatar hutan di cerita ini. Tapi alangkah baiknya desainnya nggak seperti ini. Ah, pokoknya kalau aku yg jadi editor buku ini, nggak bakal lolos deh terbit dengan cover seperti ini.
Kenapa nggak bikin ilustrasi gadis kecil bergaun putih yang manis, lucu, tapi senyumnya penuh rahasia dan di ujung jarinya ada setetes darah. Setetes keciiiil aja, untuk menunjukkan siapa dia sebenarnya.
4,4🌟 (tanpa spoiler) Ceritanya bagus ku kira novel terjemahan ternyata setelah lihat review di goodreads penulisnya orang indonesia, Bacanya udah lama sih dari tahun 2019 tapi baru nulis review sekarang, mana bukunya udah dijual pula, jadi sebagian ada yg lupa hehe,
Menurutku cerita ini thriller banget, psychological thriller dan banyak adegan yg ada darah"nya, deskripsi tentang pembunuhan dan kondisi korban setelahnya itu detail bangett, Dan fakta sebenarnya tentang si luca ini juga bikin kaget, agak fantasi yaa ini menurutku, atau mungkin bisa disebut horor, jadi gak cuma thriller, endingnya juga memuaskan, dari awal sampai akhir bagus semua wkwk Ada adegan 18+ tapi sedikit, kurang suka sih aku kalo ada kayak gitunya, tapi gapapa deh untuk cuma dikit, jadi gak terlalu mengganggu,
Mungkin novel ini gak terlalu terkenal, tapi ceritanya gak mengecewakan, page turner dan gak ada plot hole nya, karena novel ini karya penulis lokal menurutku sudah sangat" bagus, bisa disandingkan dengan penulis internasional
Buku karya Ziggy yang pertama kubaca. Penulisannya sungguh rapi, perkembangan setiap karakter didukung jalannya cerita, runtut. Dan detailnya berhasil membuat tubuhku ngilu. Pembaca akan diajak berpetualang bersama Dell dkk untuk mengungkap pelaku pembunuhan di sebuah kota kecil. Meski tidak disebutkan namanya, terasa begitu nyata. Logan adalah tokoh favoritku, seorang jenius gila yang punya banyak kelebihan, terutama di bidang bahasa, kedokteran, teknik dan kriminal.
Luca juga berhasil membuatku ngeri. Karakternya yang dingin dan polos terasa selalu menyeramkan. Aku harap ini benar-benar cerita fiksi. Akan sangat menakutkan jika ini adalah kisah nyata, meski penulis mengaitkannya dengan salah satu kejadian di masa lalu.
Aku berterima kasih telah menerbitkan buku ini. Kuharap, aku bisa membaca karya Ziggy yang lainnya.
karena aku udah punya bukunya, jadi aku akan menuliskan akan, saat, dan selepas membaca buku ini.
this book incredibly superb, impressive, and splendid. cara kak ziggy menuliskan rentetan peristiwa yang meski memusingkan nggak mmebuat aku buat berhenti. karakter yang lumayan mencolok buatku tentu pak Logan Xenos. dulunya aku pikir dia orang jenius gila yang aneh. tapi ada yang lebih aneh lagi, Luca. bukan aneh lagi, tapi memang setan gila.
alurnya sangat menegangkan. aku selalu berdecak kagum ketika membaca tiap bab. meski kadang penjelasan dari si jenius Logan susah aku tangkap, itu nggak mengurangi sensasi mendebarkan dan seru yang ditawarkan buku bacaan menarik ini. aku malah menjadi senang dengan pengetahuan baru dari penjelasan-penjelasan Logan.
disclaimer: mungkin ini nggak cocok dibaca pas makan karena banyak adegan pembunuhan, mutilasi, slight nsfw (cmiiw).
overall, this masterpiece deservse the entire stars in this universe.
Siapa yang ngira kalo buku ini ternyata punya cerita yang jauh lebih gelap dari yang terlihat di sinopsis?
Sedari awal, penulis tak menyembunyikan jati diri Luca. Ia membeberkan siapa Luca dengan gamblang dan meninggalkan pertanyaan besar yang membuat siapapun yang membacanya bakalan terus menerus melahap halaman demi halaman buku ini demi memuaskan rasa ingin tahu.
Satu yang pasti, Luca bukan gadis 12 tahun biasa. Kemampuannya tentu membuat siapa pun bertanya-tanya. Bagaimana gadis sekecil itu bisa melakukan hal-hal semacam itu? Apa alasannya? Siapa dia sebenarnya?
Pertanyaan-pertanyaan itu tak akan terjawab hingga kamu menuntaskan buku ini. Karena percayalah, Ziggy selalu punya kejutan yang membuatmu terperangah sekaligus kagum pada kisah-kisa tak biasa miliknya.
Tambahan, jika kamu tak tahan membaca buku bertema gore, barangkali kamu perlu menguatkan diri untuk membaca buku ini.
Gak akan menyangka kalau cerita di buku ini jauh lebih gelap dan bikin merinding. Awalnya aku kira ini buku terjemahan, karena melihat nama penulis, nama tokoh cerita, latar cerita bahkan sampai cara penulisannya sangat mirip dengan novel yang diterjemahkan. Ternyata, ini hasil karya dari anak bangsa yang sangat jenius untuk saya yang menyukai genre novel misteri. Cerita unik dan semua yang menjadi masalah, satu persatu terjawab. Cerita tentang anak kecil yang sebenarnya tidak sepolos yang dikira orang-orang, sampai akhirnya orang sekitar tahu rahasia dan hubungannya antara Luca dan kasus pembunuh berantai yang menjadi ketakutan semua orang. Endingnya benar-benar bikin aku tercengang dan kaget, sampai gak rela kalau buku ini selesai.
"Kadang-kadang, Luca, kau tidak perlu hati untuk merasa atau otak untuk mengolahnya. Perasaan itu ada dalam dirimu, tidak peduli siapa pun kau, atau apa pun kau."
Ceritanya seru, latar tempat yang ada di luar negeri mendukung sekali dengan cerita yang bergulir, terasa seperti buku terjemahan. Ide ceritanya keren, masih ditambah dengan teknologi, obat-obatan, dan juga 'masa lalu' yang ada. Tapi untukku sendiri, rasa ketakutan yang timbul di masyarakat kota atas segala kekacauan yang ada tidak terlalu terasa. Ketegangannya juga sulit kurasakan, tapi aku masih tetap enjoy baca buku ini. Aku ingin mengatakan bahwa buku ini tidak 'sekejam' karya penulis yang lain, tapi nyatanya daftar nama korban dalam buku ini sudah seperti buku absensi.
Tokoh utama pelaku pembunuhannya adalah seorang anak kecil berusia 11 tahun, bernama Luca. Luca bukan manusia—anak setan—sehingga hasil forensik manapun ngga bisa mendeteksi DNA nya.
Luca ini bener-bener sadis! Dia bunuh orang dengan cara yang ga masuk akal. Kagetnya lagi ada orang dibalik aksi Luca, Logan Xenos—seorang neurosurgeon, pedagang senjata ilegal, dan antek pembunuh—yang selalu membantu dan menyembunyikan aksi Luca.
Yang membuat aku kagum dengan karakter Logan ini yaitu alat-alat dan teknologi canggih yang dia ciptakan. Logan juga mempunyai lorong-lorong rahasia di beberapa negara dan menguasai 15 bahasa!
Oh ya, satu lagi tokoh yang aku cukup sukai adalah Dell, seorang detektif polisi. Aku suka dengan kemampuan analisis, dugaan, dan keberaniannya dalam menghadapi kasus ini.
Plotwist di cerita ini adalah tentang siapa itu Luca dan asal-usulnya.
Kesanku saat baca buku ini adalah greget sama pelakunya dan cukup menegangkan, terutama di bagian akhir. Dari segi penulisan buku ini juga rapi, kayak buku terjemahan. Penulis mendeskripsikan dengan detail
love this story. karena ceritanya tuh tentang pembunuhan yang wow yang nggak bisa ditebak karena kepolosan yang selalu digunakan anak kecil ini untuk menutupi jiwa psikopatnya. intinyaa love this NOVEL
This entire review has been hidden because of spoilers.
I read it a long time ago. So, I don't really remember the plotline but I remember I had so much fun reading it, and I like it so much. I just know it was such a good read for me the time I was reading this.
Aku menghabiskan 2 minggu untuk menyelesaikan buku ini, terbilang cukup lama. Terkadang merasa mual dengan kasus kasusnya. Tokoh yang terlalu banyak, dan akhir yang tidak begitu memuaskan. Dikarenakan ada sedikit fantasinya.
Alur yang merangkak perlahan-lahan, ketegangan yang menghantui, teror, diselingi dengan konflik-konflik batin kecil tiap tokohnya benar-benar membuat cerita yang dibawakan sangat padat dan kompleks, tapi tetap sangat enak untuk dibaca. Nuansa gelap yang dihadirkan juga konsisten, dengan selingan drama² kecil di antara cerita. Pada awalnya cukup bingung karena begitu banyak tokoh yang diperkenalkan di awal cerita, tapi semakin masuk ke cerita rasanya jadi mengalir gitu aja karena keterampilan tulisan Kak Ziggy. Sangat recommended untuk pecinta genre suspense, thriller, mystery, & crime. Absolutely underrated. My fav character goes to Logan Xenos, he definitely deserves better 🤍
6 hari ngelarin ini novel,terlalu lama memang. Gue pinjem novel ini dari temen,dia bilang "gue baca novel ini berulang ulang kali tapi ga pernah bosen" itulah kenapa gue minjem ini. Abis ngebaca ini yg pengen gue protes ada covernya, luca punya rambut pirang, kulit putih, dan kayak manusia, badannya ga tembus dan dia ga pernah tinggal didalam foto. Tolog benerin covernya dong,mengganggu menurut gue. Dari awal novel gue penasaran kenapa sih luca kerjaannya ngebunuh terus? Yg paling bikin gue ga ngerti pas jared clucsky dibunuh diawal cerita,alasan luca ngebunuh karena jared liat dia di taman tmpt dia tinggal. WHAT?! Gue beneran msh ga ngeh yg satu itu. Kalo cuma ngeliat,whats the big deal then? Logan selalu bilang kalo luca ga mau ngebunuh tapi harus membunuh. Harus? Harus kenapa? Gue msh ga ngeh jg yg ini. Trs oliver pas bagian ibunya mati eh dia ga sedih,pas dia tau luca pembunuh dia malah pengen ngelindungin luca. Itu bukan cinta lg namanya tapi ga waras apalagi oliver baru kenal sama luca selama 3 bulan. Thats just weird af Mungkin itu dulu yg gue ga ngerti dari novel ini. Nah yg fav dari novel ini menurut gue adalah logan. Dia jenius, super jenius! Dia punya banyak barang rahasia,tempat rahasia, teman yg keren yg bs ngubah mobil jelek jadi mobil antik dan mewah, dia penguasa belasan bahasa, pokoknya logan keren bangetlah. Rambutnya hitam, matanya biru, jenius lagi! Dia adalah definisi dari kesempurnaan oh tunggu sampe dia ternyata jatuh cinta beneran sama keponakannya sendiri yg msh berumur 11 tahun ehm.... Luca.