Jump to ratings and reviews
Rate this book

Lapis-Lapis Keberkahan

Rate this book
Memburu berkah amatlah berat. Tapi justru di dalamnyalah ada banyak rasa nikmat.

Bahagia adalah kata paling menyihir dalam hidup manusia.
Semua jiwa merinduinya. Semua akal mengharapinya. Semua raga mengejarnya. Tapi kebahagiaan adalah goda yang tega. Ia bayangan yang melipir jika difikir, lari jika dicari, tak tentu jika diburu, melesat jika ditangkap, menghilang jika dihadang.

Dalam nanar mata yang tak menjumpa bahagia; insan lain tampak lebih cerah. Dalam denging telinga yang tak menyimak bahagia; insan lain terdengar lebih ceria. Dalam gerisik hati yang tak merasa bahagia; insan lain berkilau bercahaya.
Buku ini disusun dengan keinsyafan kecil, bahwa jika bahagia dijadikan tujuan, kita akan luput menikmatinya di sepanjang perjalanan. Bahwa jika bahagia dijadikan cita, kita akan kehilangan ia sebagai rasa. Bahwa jika bahagia djadikan tugas jiwa, kita akan melalaikan kewajiban sebagai hamba. Bahwa jika bahagia dijadikan tema besar kehidupan, kita bisa kehilangan ia setelah kematian.

Bahagia adalah kata yang tak cukup untuk mewakili segenap kebaikan. Maka buku ini diberi tajuk ‘Lapis-lapis Keberkahan’.

Hidup kita umpama buah beraneka aroma, bentuk, warna, serta rasa; yang diiris-iris dan ditumpuk berlapis-lapis. Tiap irisan itu, punya wangi maupun anyirnya, teratur maupun acaknya, cerah maupun kelamnya, lembut maupun kasarnya, manis maupun pahitnya, masam maupun asinnya. Tapi kepastian dariNya dalam segala yang terindra itu adalah; ada gizi yang bermanfaat bagi ruh, akal, dan jasad kita.
Ialah lapis-lapis keberkahan.

Bukan nikmat atau musibahnya; tapi syukur dan sabarnya. Bukan kaya atau miskinnya; tapi shadaqah dan doanya. Bukan sakit atau sehatnya; tapi dzikir dan tafakkurnya. Bukan sedikit atau banyaknya; tapi ridha dan qana’ahnya. Bukan tinggi atau rendahnya; tapi tazkiyah dan tawadhu’nya. Bukan kuat atau lemahnya; tapi adab dan akhlaqnya. Bukan sempit atau lapangnya; tapi zuhud dan wara’nya. Bukan sukar atau mudahnya; tapi ‘amal dan jihadnya. Bukan berat atau ringannya; tapi ikhlas dan tawakkalnya.

Selamat datang di lapis-lapis keberkahan. Biarlah bahagia menjadi makmum bagi islam, iman, dan ihsan kita; membuntutinya hingga ke surga.

514 pages, Paperback

First published July 13, 2014

311 people are currently reading
1543 people want to read

About the author

Salim Akhukum Fillah

20 books1,194 followers
Salim A. Fillah adalah seorang penulis buku Islami dari Yogyakarta, Indonesia. Hingga 2014, ia telah menulis beberapa buku, 'Agar Bidadari Cemburu Padamu' (2004), 'Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan' (2004), 'Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim' (2007), 'Jalan Cinta Para Pejuang' (2008), 'Gue Never Die' (2006), 'Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta' (2005) dan 'Dalam Dekapan Ukhuwah' (2010), Menyimak Kicau Merajut Makna (2012), dan Lapis-Lapis Keberkahan (2014). Buku-buku ini diterbitkan oleh Pro U Media, dan telah menjadi best-seller. Karya terbarunya, Lapis-Lapis Keberkahan, harus masuk cetak ulang hanya 3 hari sesudah diluncurkan, 13 Juli 2014.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
519 (65%)
4 stars
190 (24%)
3 stars
47 (5%)
2 stars
18 (2%)
1 star
15 (1%)
Displaying 1 - 30 of 82 reviews
Profile Image for winda.
357 reviews14 followers
January 1, 2015
Membaca buku ini, tidak seperti membaca buku agama biasanya yang 'berat' dicerna.
Saya merasa seperti membaca buku dongeng yang tentunya bukan dongeng sembarang dongeng, melainkan kisah-kisah tentang keberkahan, tetang orang-orang terdahulu yang hidup dengan penuh keberkahan.

Buku ini mengumpulkan kisah-kisah dari nukilan ayat-ayat Quran juga beragam kitab para ulama juga dari berbagai referensi kekinian yang dituliskan dengan tidak terkesan menggurui, lebih kepada bertutur hikmah. Mulai dari makna keberkahan, bertumpuk-tumpuk bahan karya dari seayat ilmu, setitis rizqi, segerak amal, dan seisi bumi sampai di bersusun-susun rasa surga dari sesosok pribadi, serumah keluarga sampai di selingkung negara.


Beberapa kisah sudah pernah saya dengar atau saya baca...hanya saja efeknya berbeda, berasa..*jleb, *malu...*haru...

Daaaan, banyak juga hal yang baru saya tau di buku ini, seperti doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim yang dikabulkan 4000 tahun setelahnya, tentang kisah Julaib yang tak dikenal siapaun, tapi Rasul merasa kehilangannya,....

Juga kisah-kisah yang mencerahkan buat saya seperti tentang para ulama yang bergiat menuntut ilmu dan berkarya (berasa klo dibandingin, ga sebesar dzarah pun usaha si saya,hiks...itu ttg ilmu, belum kalau amaaal *langsungnyungsep... #ehmalahcurhat), para ulama yang saling memuliakan mesti berbeda pendapat, tentang mengapa kaum kafir yang diperangi dan dibenci...bukan...bukan semata karena agamanya tapi karena kedzaliman yang ditimbulkan. Tentang akhlak mulia yang dicontohkan... Tentang berlomba-lomba beramal dan mengerjakan kebaikan...

Rasanya buku ini menggerakkan. Menggerakkan saya untuk meraih keberkahan-bukan hanya bertuju pada kebahagiaan semata.
Menggerakkan saya untuk perlahan memperbaiki diri agar dapat mencicipi selapis keberkahan.

*minus setengah bintang, karena ada foto-foto penulis ketika melakukan kunjungan ke Suriah dan Gaza
Profile Image for Hana Bilqisthi.
Author 4 books279 followers
December 13, 2016
Ust Salim A fillah udah publish beberapa artikel di blognya (salimafillah.com):
Cicak di dinding dan keyakinan utuh
Tiada daya maka berjaya
Kebaikan di TanganMu yang Maha Tahu


suka banget sama artikel-artikel di atas dan berjanji akan beli begitu terbit dan punya uang
Alhamdulillah beli ini di UI Islamic Bookfair, dapet diskon 25%
\(^0^)/

gue ngga nyangka kalau bukunya tebel dan lebih besar dibanding karya ust salim a fillah sebelum2nya

Membaca buku ini bikin gue bersyukur ada orang2 seperti Ust Salim A Fillah yang mau berbagi ilmu dan hikmahnya

Ilmu yang didapet banyak banget dan tulisannya menyentuh

beberapa quotes yang gue suka:

musa disifati lelaki perkasa karena dalam lapar hausnya, lelah payahnya, takut cemasnya, serta asing kikuknya, Musa sanggup menawarkan bantuan. Orang yang masih mau dan mampu menolong saat dirinya sendiri memerlukan pertolongan adalah pria yang kuat


Musa mengajarkan pada kita tiga hal penting dalam doanya. Pertama, bahwa hanya Allah yang layak disimpuhi kedermawananNya, ditadah karuniaNya, dan diharapi balasanNya. Mengharap kepada makhluq hanyalah kekecewaan. Meminta kepada makhluq hanyalah kehinaan. Bertimpuh pada makhluq hanyalah kenistaan.
Apapun hajat kita, kecil maupun besar, ringan maupun berat, remeh maupun penting; hanya Allah tempat mengharap, mengadu, dan memohon pertolongan.

Kedua, Bertatakrama pada Allah, pun juga di dalam doa, adalah hal yang seyogyanya kita utamakan.


Yang ketiga, bahwa Allah dengan ilmuNya yang sempurna lebih mengerti apa yang kita perlukan dan apa yang baik bagi diri ini daripada pribadi kita sendiri. Musa menunjukkan bahwa berdoa bukanlah memberitahu Allah apa hajat-hajat kita, sebab Dia Maha Tahu. Berdoa adalah bincang mesra dengan Rabb yang Maha Kuasa, agar Dia ridhai semua yang Dia limpahkan, Dia ambil, maupun Dia simpan untuk kita.


Maka pada tiap doa, sesungguhnya kita diharap bersiap untuk menerima yang lebih baik, lebih banyak, dan lebih indah. Di dunia maupun akhirat. Sebab hanya di tanganNyalah segala kebaikan. Sebab Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Takkan terasa manisnya kehambaan, hingga kita merasa bahwa bermesra pada Allah dalam doa itulah yang lebih penting dari pengabulannya. Takkan terasa lezatnya ketaatan, hingga kita lebih mencintai Dzat yang mengijabah permintaan kita, dibanding wujud dari pengabulan itu.


kita menginsyafi bahwa hanya Allah-lah sandaran terkuat, terkokoh, terhebat. Bukan diri, ilmu, ataupun hal-hal yang kita daku sebagai milik yang menjadi tempat bergantung. Bukan anak maupun pasangan, bukan kerabat maupun kawan, bukan rekan ataupun atasan. “Aku bertawakkal hanya kepada Allah”, adalah ikrar kepasrahan kita. Bahwa tiap tapak yang terayun serta tiap langkah yang terpijak ini, Allah-lah yang mengatur, mengarahkan, dan menepatkannya.


Q.S. Yusuf: 3 mengajarkan bahwa kisah terbaik adalah kisah yang berliku-liku. Cerita terbaik adalah hidup yang berwarna-warni

Yang menempati bagian terbesar Kalamullah ini justru bukan fiqh, melainkan cerita


Hati kita adalah qalb. Ia punya makna taqallaba, bergoyah-gayih, berbolak-balik, terombang-ambing


Keinginan Ibrahim yang paling puncak adalah harapan semoga Allah menggampuni dosa-dosanya pada Hari Kiamat. Jadi Ibrahim tidak bebas dari kesalahan, dia justru senantiasa khawatir atas kesalahan yang dilakukan

Imam Syafii "orang yang paling mulia adalah dia yang merasa tak punya kemuliaan"

Maka puncak harapannya adalah keridaan Allah


Sesungguhnya Allah tidak ridha jika diibadahi dengan kebodohan. Maka dia mewajibkan ilmu atas kita; dalam mengenal-Nya, menyembah-Nya, menaatiNya dan melaksanankan aturan-aturanNya di segenap kehidupan kita.


Masih banyak quotes lainnya tapi mending beli atau pinjem untuk bisa baca buku ini :D
insya allah ngga nyesel
:D
Profile Image for Syifa Luthfianingsih.
250 reviews95 followers
June 17, 2016
Buku Salim A. Fillah terlengkap!

Meskipun butuh waktu enam bulan untuk benar-benar mengkhatamkan buku ini (karena biasanya saya baca loncat-loncat dari satu pembahasan ke pembahasan lainnya), tapi saya benar-benar menikmati kata per kata yang dituturkan oleh penulis. Berkali-kali menangis, tertawa, iri, malu dan campur aduk perasaan lainnya setiap kali menyimak kisah sahabat, apalagi kisah Rasulullah SAW.
Profile Image for Meta Morfillah.
664 reviews23 followers
February 24, 2015
Judul: Lapis-lapis keberkahan
Penulis: Salim A. Fillah
Penerbit: Pro-U Media
Dimensi: 16 x 24 cm, 518 hlm
ISBN: 978 602 7820 12 8

Hampir semua buku-buku Salim saya baca, dan saya suka. Tapi bila boleh diurut dari yang paling saya suka adalah buku "Dalam dekapan ukhuwah" dan buku ini. Prolog buku ini begitu mengesankan, sehingga saya langsung tergerak untuk pre order. Membacanya dimulai dari 21 Juli 2014, saat buku ini mendarat setelah menanti sebulan pre order dari Yogya. Sangat bersemangat, namun juga tak ingin lekas selesai. Sengaja saya berlama-lama dan mengulang-ulang kisah yang membuat hati lirih hingga gerimis. Hingga akhirnya saya selesaikan malam ini, sebab terlalu asyiknya membaca kisah teladan yang disampaikan dengan kalimat-kalimat indah nan cerdas khas salim.

Dalam tiap bukunya, salim selalu menampilkan kata-kata baru yang jarang saya temui. Hingga sering kali saya bertanya pada teman atau googling arti kata tersebut, seperti: anggitan, selingkung, teripis, dll. Soal diksi, jangan ditanya... saya kadung jatuh cinta pada untaian kalimat salim di tiap bukunya.

Dalam buku lapis-lapis keberkahan ini sendiri terbagi menjadi tiga bab yang dipecah lagi menjadi beberapa sub bab. Bab pertama berjudul beriris-iris asas makna, bab kedua berjudul bertumpuk-tumpuk bahan karya, dan bab terakhir berjudul bersusun-susun rasa surga. Membahas tentang hakikat kebahagiaan yang sejatinya kita cari dalam bentuk keberkahan dan lapis-lapisnya, yang dapat ditemui dalam teladan pribadi rasulullah, sahabat serta keluarganya, juga berbagai tempat, waktu dan amalan yang memiliki keutamaan untuk diberkahi.

Membaca buku ini, membuat saya terhempas membayangkan masa lalu saat rasul hidup hingga kurun waktu sebelumnya, saat doa nabi ibrahim terwujud dalam bentuk hadirnya rasulullah sebagai jawaban doa berusia 4000 tahun. Betapa kecil dan tiada apa-apanya diri ini dibandingkan mereka.

Lalu di bab terakhir, saya merasa diajak bermuhasabah dari pribadi, keluarga, hingga negara. Dan ditutup dengan epilog cantik berjudul Tiada rasa cukup akan berkahMu.
Profile Image for Auni B.
73 reviews4 followers
July 13, 2016
# 22 Lapis-lapis Keberkahan
Oleh: Salim Akhukum Fillah
Terbitan: Pro-U Media
Harga: RM48

Buku mengenai keberkahan/keberkatan/barakah. (Sedara yang datang duk tanya "pebende keberkahan?"). Menariknya buku ini; Penulis menyulam konsep berkat dengan ayat al-Quran, hadith, sirah Nabi, para sahabat, tabiin, tabi' tabiin dan orang soleh dengan begitu berseni dan menyentuh hati. Sesiapa yg boleh menghargai bahasa Indonesia dan liang-liuk bahasanya, insyaAllah boleh khatam buku ini dengan sedikit mujahadah. Kerana penulis cenderung menggunakan teknik pengulangan untuk taukid (penegasan) dan buku ini setebal 517 m/s). Dah setahun menghadap buku ni on-off, baru boleh khatam
Profile Image for Ade.
45 reviews10 followers
January 10, 2015

Saya memerlukan waktu lama--yah,tepatnya 2 bulan--untuk akhirnya mampu menuliskan review singkat tentang buku yang menggetarkan jiwa ini. Mengapa begitu lama waktu yang diperlukan? Sebab terlalu banyak pelajaran, mutiara-mutiara yang berserak di dalam buku ini. Sulit rasanya meraup segalanya untuk dituliskan dalam review sederhana yang terasa tidak berarti ini.

Huff... baiklah. Mari kita mulai. Bismillah...

Lapis-Lapis Keberkahan, buku yang sarat dengan lautan ilmu. Bahkan tebal halamannya tidak dapat menggambarkan hikmah yang terkandung di dalamnya. Membalik satu demi satu hingga tiba di halaman ke 511, hanya ada satu kata: Subhanallah...

Buku ini ditulis dengan gaya khas Salim A. Fillah: gaya bertutur yang sederhana, tidak berlebihan dan muluk-muluk, sarat dengan muatan sastra, nasehat, cerita, diselingi dialog-dialog. Semuanya berasal dari referensi terpercaya, membangkitkan semangat para pembacanya untuk mempelajari referensi yang digunakan.

O iya, satu hal lagi. Meski tetap setia dengan tema yang dibawakan di tiap babnya, namun kesan 'beautiful mess' yang menjadi ciri khas beliau tetap bertahan di buku ini.

Buku ini berkisah tentang keberkahan, sesuai dengan judulnya. Ya, meski kita semua telah familiar dengan kata berkah, sering menyebut-nyebutnya saat mendoakan tetangga, teman, atau keluarga yang mendapatkan kebahagiaan--terutama dalam pernikahan, berapa banyak yang kita ketahui tentang makna keberkahan itu sendiri? Di sinilah Salim A. Fillah dengan piawai membongkar rahasia di balik makna 'keberkahan'.

Tidak dengan cara mengurainya sekedar dari etimologi, asal kata. Namun beliau menjabarkannya dengan untaian kata serupa puisi:

Maka di lapis-lapis keberkahan, kita akan belajar dari Muhammad Shallahu 'Alaihi wa Sallam; sosok yang palig berkah. Belajar tentang hidup yang paling benar, paling berisi, paling bermakna, paling baik, paling indah, dan paling bermanfaat. Mungkin bukan hidup yang paling bahagian, melainkan hidup yang paling berkah. Berkah dengan segala aroma, bentuk, warna, reraba, dan rasa.

~Salim A. Fillah, Lapis-Lapis Keberkahan

Buku ini terbagi menjadi 3 bagian besar. Di bagian pertama kita dikenalkan dengan makna keberkahan melalui arti, contoh, dan kisah-kisah. Semisal yang paling indah dan berkesan, mari kita dengarkan kisah yang tertera di halaman 106 buku ini:

Ini kisah Muslim ibn Khalid Az-Zanji. Suatu hari dilihatnya seorang anak berpenampilan menarik hari sedang bergumam-gumam, menghafal syair Arab yang sangat indah, "Coba lafalkan untukku apa yang sedang kau hafal itu, Nak!"

Bocah itu segera bersenandung. Lisannya begitu fasih. Tata bahasanya rapi. Pilihan katanya menakjubkan. Dan suaranya merdu.

"Apa yang kau lakukan di kota ini, Anakku?" tanya Muslim.

"Belajar bahasa, nahwu, juga sharafnya serta menghafalkan syair-syair Arab."

"Ketahuilah, Nak," ujar Muslim ibn Khalid, "alangkah indahnya jika kefasihan lisanmu dan merdunya suaramu itu digunakan untuk menjaga Sunnah Rasulullah, menyampaikan hukum-hukum syari'at kepada manusia, dan mengajari mereka fiqh sehingga mampu memahami agama ini."

Kata-kata yang sederhana, namun menukik ke dasar hati. Kalimat inilah yang menyengat si bocah untuk mempelajari fiqh dan kelak menjadi bintang kejora sepanjang jaman.

Siapakah bocah itu? Dialah yang kelak akan dikenal sebagai Imam Syafi'i, seorang fuqaha yang telah mengajarkan pemahaman fiqh pada begitu banyak orang, melintasi zaman.

"Andai tak ada Muslim ibn Khalid Az-Zanji, tak akan ada Asy-Syafi'i. Kecuali mungkin seorang penyair gelandangan yang kebingungan ke sana-kemari." Demikian kata Asy-Syafi'i mengenang gurunya.

***

Cerita ini mengantarkan pembacanya pada pemahaman; apa itu keberkahan. Tidak berhenti di sini, melalui kisah-kisah lainnya, pembaca dibuat tidak hanya mengetahui, tapi benar-benar menyelami makna keberkahan itu sendiri.

Di bagian kedua, yang dinamai "Bertumpuk-Tumpuk Bahan Karya", Salim A. Fillah membahas cara menuju keberkahan itu. Dimulai dari "Seayat Ilmu", "Setitis Rizqi", "Segerak Amal", dan diakhiri dengan "Seisi Bumi". Ini semua berisi modal awal untuk merintis langkah menuju keberkahan.

Tidak hanya berpusat di tumpukan teori dan kisah yang menggetarkan, muatan makna juga disampaikan secara aplikatif di bab ketiga yang dinamai "Bersusun-Susun Rasa Surga". Di sini digambarkan aplikasi rasa berkah melalui perbaikan diri "Sesosok Pribadi", keluarga "Serumah Keluarga", hingga menyentuh masyarakat luas "Selingkung Negara".

Hingga menyentuh epilog, sungguh... Lapis-Lapis Keberkahan adalah suatu perjalanan spiritual yang menyegarkan iman yang tengah kerontang. Tidak ada pujian yang pantas disandingkan kecuali pada Allah, yang telah menciptakan penulis yang memiliki keberkahan di setiap karyanya ini.

Selamat datang di lapis-lapis keberkahan. Biarlah bahagia menjadi makmum bagi Islam, iman, dan ihsan kita; membuntutinya hingga ke surga.

~Salim A. Fillah, Lapis-Lapis Keberkahan

Profile Image for Desti Astiani.
123 reviews13 followers
July 22, 2020
Buku ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:⁣
•Beriris-iris Asas Makna⁣
•Bertumpuk-tumpuk Bahan Karya⁣
•Bersusun-susun Rasa Surga.⁣
Masing-masing bagian ada banyak sub bagiannya lagi, judul subnya bagiakan judul puisi. Isinya sangat terperinci dengan bahasa yang mudah untuk direnungkan. Rasanya seperti mendengarkan Ustad Salim berceramah.⁣

Ketika membaca blurbnya aku langsung terpana dengan kata bahagia. Karena banyak orang yang sering mengingatkan dengan kata "Jangan lupa bahagia ya!" Setelah baca buku ini ternyata yang terpenting bukanlah bahagia, tapi syukur dan sabarnya. Jadi "Jangan lupa bersyukur dan sabar ya!" dengan begitu bahagia akan mengikutinya hingga ke surga.⁣

Bagian pertama buku ini mengingatkan kembali tentang tujuan hidup & tata cara menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah.⁣
"Di lapis-lapis keberkahan, tugas hidup kita adalah mengemudi hati menuju Allah di jalan yang lurus." (Hlm. 50)⁣

Kemudian mengingatkan bahwa semua kenikmatan dan musibah asalnya dari Allah. Sumber kekuatan, tiap hela nafas, detak jantung, denyut nadi terjalani dengan Asma Allah.⁣

Selain itu juga memberikan pemahaman tentang mati & hidup adalah asas bagi nikmatnya beramal salih. Pemahaman tentang adab berdoa, keutamaan menuntut ilmu, bekerja, beramal, memperoleh rizqi, mengelola harta, memakan makanan halal dan berkawan dengan yang salih. Pemahaman-pemahaman tersebut ada dalam bagian dua, yaitu seayat ilmu, setitis rizqi, segerak amal & seisi bumi yang dicontohkan lewat kisah-kisah teladan Nabi Muhammad, Yunus, Isa, Yusuf, Ibrahim, dll. ⁣

Bagian ketiga buku ini tentang sosok pribadi, yaitu mengenal lebih dekat sifat Rasulullah & Khulafaur Rasyidin. Kemudian tentang keluarga, pernikahan, mendidik anak dan lingkungan Negara.⁣

Ditutup dengan epilog yang Masya Allah tidak ada hentinya mengingatkan bahwa begitu banyak rasa nikmat yang sudah Allah berikan.⁣
Profile Image for Gama Ramadhan.
157 reviews5 followers
August 19, 2014
ba'da tahmid dan shalawat

Komentar pertama saya adalah: tidak kurang dari apa yang bisa saya harapkan dari karya Salim A. Fillah; padat-berisi, segar menyentak, dan manis menggugah. Tak banyak saya kira, penulis yang mampu meramu sumber-sumber berbahasa langitan, menyambung dan merangkainya menjadi suatu karya yang tidak hanya renyah dibaca, tapi juga nyaman dicerna oleh pikiran awam macam saya. Pemilihan diksi dan penggunaan kata bahasa juga pada buku ini lebih kaya dibanding buku-buku sebelumnya; meski tampak tidak selalu membaku, tetapi tetap tertata untuk dibaca.

Saat membacanya, kita akan terjun menyelami keluasan pemahaman akan makna dari shirah, sejarah, dan setangkup-duatangkup ilmu para ulama-ulama besar dari berbagai zaman. Maka dari sini, kita belajar kembali mengeja makna keberkahan, hal yang berat untuk diburu tetapi kenikmatan justru terbentang di sepanjangnya.

Maka moga barakah melingkupi segenap kata dan kalimat yang tertuangkan dalam buku ini. Bukan hal berlebihan saya pikir, 4 dari 5 bintang untuk karya yang padat berisi, segar menyentak, serta manis menggugah.

Profile Image for Wandi Suhendi.
172 reviews11 followers
July 25, 2016
Sudah sangat banyak yang sudah me-Resensi buku yang penuh Berkah ini, apa yang saya fikir tentang buku ini mungkin tak jauh berbeda dengan apa yang mereka katakan. Great :)
Profile Image for Sri Haryati.
4 reviews
May 22, 2016
Dimulai dengan prolog yang sangat indah oleh diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dikala wewenang untuk membinasakan penduduk Thaif diberikan padanya dengan kuasa memerintah dua gunung Akhsyabain. Dilanjuti dengan gunung satunya dimana kisah Sysyphus terjadi terus menerus. Bahagia bukan sebagaimana ungkapan Camus dalam esainya , yang memaksakan rasa - berpura-pura merasa bahagia karena enggan memberi makna. Dalam lapis-lapis keberkahan kita mengambil teladan dari pribadi yang terpuji, dilangit dan dibumi...

Banyak hal yang perlu diinsyafi, terkadang keberkahan itu bukan melulu dari apa yang kita senangi, sukai, kita anggap berkilau dipandangan mata. Keberkahan juga terkadang Allah letakkan dalam rasa dan aroma kecut namun tak kalah manfaatnya. Dari pribadi nabi Ibrahim as kita belajar ikhlas bukan cuma rela dengan hati yang lapang, tapi kita rela walau hati penuh haru, yang kita tahu kebaikan pasti ada didalamnya.

Dari Shuhaib bin Sinan dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”. Maka semoga kita orang-orang yang mampu menerima dengan ridho segala perkara, karena kita hanya berharap kebaikan dari sisi-Nya.

Kita yakini sebagaimana buku ini diakhiri, tiada rasa cukup akan Berkah-Mu ya Allah..

NB Quote ini :
"Jika kau telah berada dijalan Allah, melesatlah kencang, jika sulit, maka tetaplah berlari meski langkahmu kecil berselang. Bila engkau lelah, maka berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kaulakukan, tetaplah maju meski harus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang" (Imam Asy-Syafi'i)".
Profile Image for Ratih Cahaya.
413 reviews7 followers
January 21, 2019
Sungguh buku yang sangat keren!!!
Nyesel kenapa baru baca sekarang padahalbelinya beberapa tahun ya lalu. Mungkin jiper duluan dengan ketebalan halamannya, Sebuah buku yang sangat layak dibaca, dimiliki, dan dibaca-baca lagi!
Profile Image for Nur Rokhmani.
255 reviews6 followers
April 20, 2021
5 Bintang pertama di 2021!!!!!!!!

Maasyaa Allah Tabarokallah, sholawat serta salam untuk Rasulullah SAW, semoga kerahmatan juga dilimpahkan pada orang-orang beriman dari masa terbaik di dunia ini—masa Rasul, yang berikutnya, dan berikutnya lagi. Semoga Allah merahmati beliau (penulis), dan melimpahkan berkah kepada al ustadz Salim A. Fillah. Yang telah mengantar saya untuk membaca setiap lapis keberkahan yang pernah di rasakan di dunia ini. Lapis-lapis keberkahan dari sejak masa Rasul, khulafaur rasyidin, sampai dengan lapis keberkahan melalui apa yang beliau alami di Syam, gaza, dan Raihana.

Berkah adalah kata yang mewakili kecintaan Allah, kebanggaan para malaikat, dan kerinduan nirwana pada insan yang menayagunakan seayat ilmu, setitis rizqi, segerak amal, dan seisi bumi untuk mengamb cinta di langit dan menebarkannya dalam bakti. Lapis-lapis keberkahan menghadirkan bersusun-susun rasa surga, dalam sesook pribadu, serumah keluarga, hingga selingkung negara.

12 September 2020 - 17 April 2021 Maasyaa Allah, menikmati lapis-lapis keberkahan selapis demi selapis... lapis-lapis yang membuat air mata acapkali terurai tanpa sengaja. Lapis-lapis keberkahan yang tak jarang—tapi hampir selalu, membuat sesak di dada, karena rindu pada Rasul dan sahabat. Rindu pada masa yang begitu cermelang. Rindu bisa hidup di negeri yang adil lagi melayani. Aaaahhhh lapis-lapis keberkahan.. semoga Allah mencicipkannya pada kita yang seorang diri.. melimpahkannya pada serumah keluarga kita, juga meruahkan berkah pada selingkup negeri yang kita diami saat ini. Aamiin...🥺

Buku yang luar biasa indah, yang memadukan kisah dengan dalil-dalil yang tegas. Yang mampu mengaduk perasaan dengan hikmah dan norma. Yang menimbulkan getar kesadaran lewat nilai, perintah, peringatan, namun ramah karena disajikan dalam nuansa sastra yang indah.
16 reviews1 follower
October 6, 2020
Buku yang didalamnya berjejal makna. Penuh renungan, ibrah, teguran, hingga kabar gembira.

Sesekali membacanya membuat saya tersenyum, sesekali terisak, sesekali berpikir lebih jauh untuk membandingkan diri dengan tokoh-tokoh yang berperan dalam buku.

Dari buku ini, saya belajar banyak hal:
Belajar tentang makna keberkahan; belajar bahwa nilai dalam kehidupan di dunia, adalah bukan tentang seberapa banyaknya, tapi tentang rasanya, tentang nikmatnya, tentanh berkah dan ranumnya kebaikan yang terindra dan membekas dalam jiwa; belajar menikmati segala yang sudah ditetapkan olehNya (dengan penuh cinta) kepada kita, bahwa di dunia yang tak sanggup diterka lama kita tinggal disana, jejak kita terekam dalam catatan abadi di sisiNya dan kita kelak akan mempertanggung jawabkannya.

Dalam lapis-lapis keberkahan kita belajar adab meminta dan mendo'a, tidak muluk, tidak memaksa, penuh harap, bersimpuh, dan tunduk.

Lapi-lapis Keberkahan mengajarkan kita menikmati hidup yang hanya sekali ini, yang ketika telah mati tidak lagi boleh kembali. Hidup yang dipenuhi ujian tidak mengenal remidi.

Dunia ini lintasan kita, tempat kita meraup pahala kebaikan sebagai bekal di kehidupan akhirat, maka menjaga niat sepanjang perjalanan adalah hal yang berat, terlebih memastikan niat tetap utuh hingga ujung perjalanan nanti.

Memburu berkah amatlah berat, tapi justru di dalamnyalah ada banyak rasa nikmat. -Ust. SalimA Fillah
Profile Image for Aida.
35 reviews2 followers
February 27, 2021
Buku ini saya tamatkan dalam waktu cukup lama, bukan karena membosankan atau terlalu berat, tapi memang begitu nikmat untuk dibaca pelan-pelan dengan beberapa kali pengulangan.

Yang pertama saya rasai saat membaca buku ini adalah kagum sekaligus malu. Kagum dengan penuturan Ust. Salim A. Fillah yang lembut dan indah sehingga seringkali tepat mengena hati, begitulah seharusnya nilai Islam disampaikan, pikir saya. Tapi saya juga tak bisa menahan malu akan miskinnya ilmu. Ust. Salim yang mampu menghimpun beratus-ratus kisah berkah dari para teladan Muslim saja masih menganggap diri tak ada apa-apanya dibanding para Imam dan Alim Islam penghafal ribuan hadist yang beliau kisahkan dalam buku ini, apalagi saya? Mungkin tak lebih dari sebutir debu.

Buku ini insyaallah tidak akan saya simpan di dalam rak, biar terus berada dalam pandangan, agar semoga selalu diberi hidayah untuk kembali membacanya, berulang-ulang, sebagai pengingat sehari-hari. Karena tak bisa dipungkiri, keterbatasan diri sering membuat lupa, tapi semoga selalu dapat merasai ketidakterbatasan cinta Allah agar kembali ingat.

Jazaakallahu khairan katsiiran Ust. Salim A. Fillah atas butir-butir kata yang mampu menghadirkan tangis dan senyum, yang alhamdulillah, penuh nikmat.
Profile Image for Wenti Indrianita.
9 reviews
January 2, 2018
Buku ini membuat saya tercenung, merenung tapi adakalanya bingung. Saya suka buku ini karena ada beberapa bagian yang membuat hati saya bergetar dan merinding. Buku ini juga bisa membuat saya "kembali". Saat saya mulai jenuh membaca halaman-halamannya, pasti ada saja bagian halaman lain yang menarik saya kembali untuk terus menyelesaikan buku ini. Buku ini menarik, meski kadang saya terganggu dengan bahasa dan penggunaan katanya yang "nyastra" sekali. Saya kurang familiar dengan penggunaan kata kata puitis sehingga ada kalanya kening mengerut dan hati menggerutu ketika membaca kata-kata yang terlalu puitis. Sejujurnya karena saya memang kurang begitu suka.

Tapi intinya ini adalah bacaan bagus bagi yang ingin membasahi jiwanya yang mulai gersang. Cobalah...
Profile Image for Hilma Lahay.
14 reviews
December 24, 2019
Awalnya agak susah dibaca, karena Ust Salim menulis dengan bahasa lisannya, menggunakan pengulangan-pengulangan yang bermaksud puitis. Saya mulai baca ini Desember 2018, lalu menyerah di bagian2 pertama. Setelah satu tahun, kembali baca lagi, ternyata semakin ke dalam ceritanya semakin beragam. Bukan hanya kata-kata motivasi yang berulang, tapi juga kisah-kisah di zaman sahabat Nabj dan para imam besar yang dirangkum manis serta relevan. Setelah itu sy tidak berhenti membaca, yg bahkan saat libur sy duduk di teras dari jam 10 pagi sampai 4 sore utk selesaikan buku ini.

Banyak kisah yg membuat merinding, menitikkan air mata saking terharunya, dari orang2 yang berjuang mencari berkah. Buku ini patut dibaca oleh mereka yang bingung dengan bahagia,.
Profile Image for Ahmad Khubaib.
9 reviews
December 5, 2023
Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya selesai jg membaca buku ini, bukunya memang tebal dan halaman nya lebar, belum lagi diksi yang di gunakan perlu di baca perlahan utk menyerap intisari maknanya, tp semua terbayar lunas dengan keindangan ilmu di dalamnya

Pada buku ini, kita akan belajar bahwa keberkahan adalah hal utama dalam kebahagiaan lagi ketenangan hidup, tanpa keberkahan segerak jiwa akan hampa dan setetes ilmu hanya menghasilkan kerugian, didalamnya jg di selipkan banyak kisah mengenai para ulama terdahulu dalam memperoleh keberkahan hidupnya, itu menjadi gambaran penting pada kehidupan hari ini dan menjadi pemantik semangat baru bagi hati yang mulai layu kehilangan nutrisi keimanannya

Pokoknya harus bacaaa
Profile Image for Devi.
1 review
September 9, 2018
Awalnya mendapat rekomendasi dari teman baik tentang buku ini. Akhirnya saya memutuskan untuk membelinya
Buku ini yang memang membuat kita buat berfikir. Di tulis dengan kata-kata yang indah dan mengena di hati pembacanya. Saya putuskan untuk menulis review karena saya ingin orang lain juga harus mencoba membaca buku ini untuk tau dan paham maksud saya tersebut
Profile Image for Asma Zakiyah.
190 reviews5 followers
June 23, 2017
Alhamdulillah selesai juga dengan segala kelemahan sebagai pembaca :"
terimakasih ustadz Salim...... sungguh. terimakasih.
1 review
February 13, 2018
It is like I have got my tranquility by reading this.
Profile Image for Nursifa Aghnia.
82 reviews2 followers
October 26, 2018
Bagus banget untuk bacaan nasihat. Untuk mengingatkan kita tentang hal-hal sederhana tapi sering kita lupain. Pokoknya baguslah untuk nasihat.
Profile Image for Risma Lukitowati.
3 reviews
March 17, 2017
Masya allah. membaca buku salim a fillah yang satu ini benar benar membuat saya takjub. Dengan kata kata yang mengalir lembut seperti air, di setiap halaman, di setiap lembar membuat saya benar benar bersyukur.
Displaying 1 - 30 of 82 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.