LINIMASA Sisi Kelam Sebuah Kicauan

by @kisahhorror

Debbie membacakan isi kicauan itu dengan bibir gemetaran, dan suara yang serak (hampir tercekat). Ia juga tidak tahu mengapa ia bisa seperti itu, yang jelas ada sebuah perasaan ngeri yang mengalir ke seluruh tubuhnya saat membaca kicauan itu.

Kicauan itu berisi: terima kasih buat temen-temen yang udah maki-maki gue, semoga kita nanti ketemu lagi. Jalan yang gue ambil ini adalah jalan Tuhan.

Seketika itu mereka diam, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Bibir mereka seperti dijahit hingga sulit terbuka, mereka saling memandang. Bukan pandangan yang penuh dendam lagi seperti biasanya, tetapi pandangan yang penuh dengan kengerian. Seperti ada sesuatu yang memberitahu mereka bahwa sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi, anggap saja itu sebuah firasat.

334 pages, Paperback

First published November 1, 2013

Reviews

[Amy · Rating 4 out of 5]

Cover buku ini menarik perhatianku. Isi bukunya pun mengejutkan (psikologi-horror-thriller cukup kental). Apalagi penuturan penulis yang detail membuatku butuh beberapa hari untuk menyelesaikan buku ini. Aku salut kepada penulis yang mengangkat tema bullying dalam buku ini. Sedikit banyak aku bisa memahami perasaan Tatiana meski dengan situasi agak berbeda. Aku berharap tidak ada Tatiana berikutnya. Dari awal aku sudah penasaran dengan Nando. Intuisiku benar dia punya rahasia yang menarik. Hehehehe.

Penulis menuntun pembaca dengan alur yang cukup lamban namun bisa dipahami dan perkembangan tiap karakternya juga baik. Jujur, aku penasaran bagaimana kejadian pada Alaka tapi lebih penasaran pada kak Bianca dan ibunya. Bagaimana keadaan mereka? Aku merasa sedih dan takjub selama membaca buku ini. Dan balas dendam bukan hal yang baik, bukan? Namun tetap saja aku suka dengan akhir ceritanya.

Terima kasih telah menerbitkan buku ini. Kuharap buku ini bisa dibaca oleh lebih banyak orang agar belajar untuk menghargai dan berpikir dahulu sebelum melakukan segala sesuatu. Karena sekecil apapun perbuatan kita baik buruknya pasti akan mendapatkan balasan di dunia maupun di akhirat nanti.

⚠Tapi aku tidak menyarankan buku ini bagi kalian yang tidak nyaman dengan konten sensitif terkait psikologi, horror & thriller⚠
🌟 4.5

www.instagram.com/reviewbytsuki

[acer · Rating 4 out of 5]

Akhirnya setelah 7 tahun membacanya saya baru bisa review disini :') buku ini waktu saya baca tahun 2014 ketika masih smp, buku ini saya nobatkan sangaaatt bagus. Mengapa? Karena baru buku ini yg horror thriller nya dapet banget. Buat yg gak kuat horror thriller mending pikir dua kali untuk membacanya deh

[normnialib · Rating 5 out of 5]

😔
"Terima kasih buat temen-temen yang udah maki-maki gue, semoga kita nanti ketemu lagi. Jalan yang gue ambil ini adalah jalan Tuhan."
Cuitan di twitter Tantiana terdengar begitu mengerikan. Orang-orang yang terlibat dibalik cuitan itu langsung menghapus pesan-pesan menjijikan yang ditujukan pada Tantiana malang. Hari itu, terjadi pembersihan timeline secara besar-besaran. Semua yang terlibat dirundung kepanikan yang luar biasa.
°
Pesan yang kudapat dari novel ini hampir sama seperti pesan yang kudapat dari dorama yang ku tonton tahun lalu, Mr. Hiiragi's Homeroom. Kedua ceritanya sama-sama bertemakan tentang bullying, yang mana itu adalah salah satu perbuatan terkeji yang bisa dilakukan manusia. Penindasan selalu terjadi dimana-mana. Ada yang verbal maupun non verbal. Keduanya sama-sama perbuatan menjijikan yang sudah sepatutnya dimusnahkan. Tidak ada satupun manfaat dari kegiatan bullying ini.
°
Korban-korban bullying seperti Tantiana tidak jarang memilih opsi bunuh diri sebagai alternatif supaya merasa lebih baik. Percobaan bunuh diri ada dimana-mana. Hal ini, tentu saja menakutkan. Bayangkan hanya sekadar kata-kata atau ketikkan yang dianggap candaan malah bisa membunuh seseorang. Apa bedanya para pembully dengan pembunuh?
°
Novel ini menggabungkan isu bullying dengan supernatural. Tentu saja hal ini banyak dijumpai di banyak cerita-cerita horor. Berawal dari korban yang membunuh dirinya, berakhir dengan arwah penasaran yang menuntut pembalasan dendam. Novel ini tak jauh berbeda, namun tentu saja terdapat perasaan berbeda ketika kita membaca dan terjun langsung kedalam cerita ini.
°
Pada awalnya, cerita hanya berfokus pada kasus bullying yang dilakukan sekelompok orang pada satu korban, kemudian di bab selanjutnya barulah muncul banyak sekali kalimat-kalimat mengerikan yang membuatku sendiri bergidik. Berkali-kali aku memejamkan mata membayangkan adegan aneh nan menjijikan tersebut. Bagaimana pembalasan dendam yang dilakukan oleh arwah korban. Bagaimana hal-hal diluar nalar manusia dapat terjadi. Bagaimana tubuh-tubuh manusia bergerak tidam sesuai pada tempatnya. Aku rasanya... tidak ingin membacanya lagi.
°
Dan disinilah aku, menutup halaman terakhir novel ini. Sungguh pengalaman yang aneh. Ini adalah kali kedua aku membaca novel horor, dan kali ini horor yang benar-benar supernatural, membawa entitas lain kedalam cerita.
°
Dari sisi tokoh utama, mungkin novel ini berakhir dengan happy ending, walaupun dalam bentuk yang aneh. Tapi sampai pada 3/4 cerita, aku merasa kasihan pada orang-orang yang mendapatkan pembalasan dendam dari roh penasaran itu. Pasti mengerikan. Untuk tobat dan meminta maaf pun rasanya sudab terlambat. Maka aku dapat menarik kesimpulan dari cerita ini, yaitu untuk benar-benar memikirkan sesuatu sebelum bertindak. Lalu jika tau kita melakukan kesalahan pada orang lain, minta maaflah sebelum terlambat.

[Lex · Rating 2 out of 5]

Literally not my jam sih ya.
Mungkin orang lain ada yang suka but menurutku ini bukan seleraku.
Terlalu bertele2.
Terlalu banyak menjabarkan hal yg tidak penting.
Terlalu di panjang2kan lah intinya.
Endingnya juga agak tidak masuk akal but i guess disitu lah inti dri novel horror ya ?
Anw aku tidak bilang karya author ini buruk, hanya saja memang tidak masuk dengan selera bacaku mungkin. No Offense

[ami ☆ ⁺‧₊˚ ୭ · Rating 4 out of 5]

ngebuktiin gimana bisa berdampaknya sosial media bagi seseorang, ya bikin jadi belajar lebih hati-hati sih dalan bersosial media

[Nica · Rating 4 out of 5]

Sungguh plot twist, nggak tau harus bilang cerita ini happy end apa gimana. Apalagi pas tau Nando hidupin arwah Tatiana di tubuh Fransiska 😭😭😭

[Yulia Andini · Rating 3 out of 5]

Saya tidak terlalu suka dengan pengunaan bahasa yang kurang baku (i know it's teenlit but....), dan belum lagi saya masih sering menemukan typo yang bertebaran. Tapi, saya masih bisa mentoleransi itu semua. Dengan cara penulis membuat cerita ini semakin seru untuk di baca, alur yang bergerak cukup cepat dan tidak terlalu membuat saya bosan. Penulis menyampaikan pesan yang tersirat di dalam buku ini cukup mengena bagi yang saya membaca, seperti kita sedang melihat realita yang sedang terjadi di sekitar kita, di buku ini penulis seperti ingin meyampaikan kepada pembaca untuk menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak. harus mengetahui itu baik untuk orang lain atau tidak. jangan gegabah dalam melangkah dan harus memperkirakan akibatnya. pada saat bagian yang 'menyeramkan' itu lumayan membuat saya merinding.

[Nene · Rating 4 out of 5]

Good Book
Thrillernya dapet apalagi pas adegan terakhir -Fransiska
ikut deg deg an bacanya
Meskipun dari awal sudah menebak nebak pelakunya dan ternyata benar, tetap saja penasaran dengan proses di ungkapnya pelaku. Antara seneng sama gimana gitu ma endingnya. hehehe
buat pencinta buku thriller lokal ini bisa jadi rekomendasi buku yang wajib di baca :D

[Roselinda Njoto · Rating 4 out of 5]

Please make the second part. Linimasa was my second favorite @kisahhorror 's novel after Abatoar.