Ada 2 cerita seru dalam buku ini untuk menemani hari-hari indah masa remajamu. Kencana bercerita tentang seorang gadis yang baru masuk SMU dan menemukan suka-duka yang tidak terbayangkan, mulai dari nilai-nilai pelajaran yang anjlok sampai rasa tidak nyamannya memiliki sahabat-sahabat yang tidak hanya keren tapi juga pintar. Lalu ia bertemu dengan mentor sekolah yang aneh namun berhati baik, Senna, serta seorang guru funky yang ingin menjadi matchmaker mereka, Pak Tyo. Kencana semakin bingung, apalagi selama ini ia terbiasa hidup bersama ibu yang benci laki-laki karena ditinggal suaminya.
Pada Seuntai Pita Putih , sepasang sahabat dengan karakter bertolak belakang, Karissa dan Flo, naksir sepasang sahabat cowok, Ale dan Yuki. Demi saling menyenangkan hati sahabat masing-masing mereka rela melakukan apapun. Sampai mereka belajar bahwa apapun ternyata tidak selamanya baik, dan justru mampu mencerai-beraikan ikatan cinta mereka yang masih rapuh.
Sitta Karina Rachmidiharja merupakan penulis kelahiran Jakarta, 30 Desember 1980 yang karya-karyanya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Mizan, dan Lentera Hati Group.
Sebagian besar karyanya akan dirilis ulang oleh penerbit Buah Hati (Lentera Hati Group) mulai 2013, termasuk serial keluarga besar Hanafiah dan Magical Seira.
Ia pernah menjadi juri pada ajang apresiasi sastra Khatulistiwa Literary Award 2008, pengajar pada Coaching Cerpen Kawanku 2009 dan 2010, serta menjadi kontributor cerita dan feature article pada majalah remaja kenamaan seperti CosmoGIRL! , Gogirl!, Spice!, Kawanku, dan lainnya.
Selain menulis, Sitta sangat menyukai fashion, kopi, dan olahraga.
-----------------------------
Serial Magical Seira (akan rilis ulang bertahap 2012-2013):
Magical Seira 1: Seira and The Legend of Madriva Magical Seira 2: Seira and Abel's Secret Magical Seira 2.5: The Sand Castle Magical Seira 3: Seira and The Destined Farewell
Selain bahasanya Sitta Karina yang memang saya suka, I found this book just... ordinary. temanya klise dan sangat teenlit. Still prefer other's Sitta Karina's work--like, Hanafiah saga.
Lain dari buku Kak Arie lainnya, buku yang satu ini sejujurnya tidak membuat saya excited- hampir sama sekali, bahkan. Apa karena penulisannya- mengingat ini salah satu karya awalnya? . 1. Kencana Sebuah cerita teenlit mediocre, sebenarnya. Bukannya keberatan dengan tema ini, sih. Karena sejujurnya saya cukup suka dengan endingnya yang menunjukkaan hubungan Kencana dan Senna yang sekalipun tetap berjalan, masih ada keraguan dan ketidakpastian- yang mana logis, mengingat mereka LDR. Tapi ada beberapa hal yang tidak saya sukai; misalnya tokoh-tokohnya yang... uh- mulai dari Kencana yang terkesan "kecentilan" dan egois di awal- kemudian sempat percaya dengan gosip murahan (padahal dia sendiri korban gosip), sampai tingkah laku yang katanya guru itu terlihat terlalu berlebihan. (ayolah, masak bisa menyalahkan Senna yang tidak mau bilanh kalau mereka- guru dan murid, dekat? Itu kan wajar?) Selain itu, karakter-karakternya pun- banyak yang dikatakan "kutu buku" tapi nyatanya super populer dan aktif di segala bidang. o_o er, agak aneh sih tbh. Rate 3/5 ⭐️ . 2. Seuntai Pita Putih Yang ini! Uh jujur agak bosan sih bacanya. Berkali2 saya cek jumlah halaman tersisa *maaf, Kak*. Dan ada beberapa yang juga mengganjal. Seperti ketidakkonsistenan penulisan "Isya" dan "Karissa" (saya sempat berpikir ini 2 orang berbeda di awal sampai reread), dan ada di bagian Flori yang awalnya dia membahasakan diri "gue" dan di akhir berubah menjadi "aku". ??? Dan di cerita yang satu ini, karakter-karakternya semua terasa plin-plan (?) tidak jelas tujuan mereka apa mengapa dan bagaimana entah kenapa. Plus, konfliknya pun seperti dipaksakan. Terlalu aneh dan tidak logis- kenapa kebetulannya terlalu bagus untuk plot sangat sederhana??? Dan kenapa susah untuk mengerti sikon dan memaafkan??? Rate 2/5 ⭐️ (1 bintang untuk ending "lucu"nya 😂) . Total: 2.5/5⭐️ 😓
Kencana emang cerita yang ditujukan buat anak SMU. Ceritanya tentang sahabat dan gebetan serta konflik-konflik yang terjadi pas SMU. Aku suka sih sama ide cerita ini, walo mungkin uda banyak cerita yang mirip-mirip, tapi yang ini sangat cocok denagn dunia SMU yanga da pada jaman sekarang ini. (walo ga semuanya), tentang gosip yang beredar dan teman-teman yang suka ngomongin di belakang. Tapi endingnya udah ketebak sih Kencana ama siapa. Cuma ada beberapa hal yang ga bikin aku sreg: 1. Ga terlalu diceritain kenapa Toriq suka sama Nana, tau-tau suka aja. Udah gitu langsung ngomong di awal cerita yang bikin pembaca tambah yakin kalo mereka ga bakal jadian. 2. Kenapa semua orang suka sama Nana? Nah, ini yang aneh. Memang Nana itu spesial (dia sang peran utama yang manis dan fragile) tapi sampe sebegitukah sampe gurunya pun suka sama dia? mmm... 3. Katanya Nana dodol dalam mat, dan dia juga slalu dapet nilai pas-pasan dalam pelajaran lain, tapi koq pak tyo dan senna bisa bilang dia pinter? (ga habis pikir) 4. nana jago bahasa inggris. oke. tapi kenapa semuanya juga jago bahasa inggris ya? sampe-sampe semua orang pasti nyelipin vocab inggris dalam percakapan mereka. Jadi yang jago inggris semua orang dong? 5. Kenapa di sini terlalu banyak adegan pelukan? Emang sih Toriq sahabat Nana dan Seby tapi wajar ah emangnya kalo gampang main peluk-peluk begitu? Sedikit2 peluk. Begitu pula dengan Senna(emang ga risih ya pelukan sama lawan jenis? ) 6. Nana manis, mandiri, pefect. Tapi koq semua orang bisa berpendapat persis sama ya? Mereka kaya punya otak dan pikiran yang sama. (??) 7. First kiss itu bukannya di bibir yah? (tapi no big deal) 8. Pertengkaran yang terjadi antara pak Tyo dan Senna sumpah konyol abis. cUma gara-gara hal ga penting, dan juga ga ada sesuatu yang perlu diributkan awalnya. Tiba-tiba mereka saling ngatain dan asik gebrak-gebrak meja yang bikin aku jadi bingung. (pertengakaran yang ga jelas dan berlangsung lama pula)
Selain itu oke sih, dan aku juga suka sama endingnya. ;) Dan Toriq ama Seby pun putus pada akhirnya, yang bikin hal ini menjadi nilai lebih karena ga terlalu sinetron.
Cerita selanjutnya
Lagi-lagi aku sebenernya suka sama awal dan akhir ceritanya. Tapi.... : 1. konflik. Di sini ada konflik, tapi konflik yang agak ga jelas. Masa karena gebetan kita suka sama sahabat kita, terus kita langsung dendam? Dan anehnya, setelah acara mabok2an itu, masa Flo dan Ale langsung percaya gitu aja? Mreka kan liat sendiri kalo Yuki lagi mabok. Dan ini hal yang menurut aku rada ga make sense. Udah gitu Ale pake mikir Yuki ngambil gebetannya pula. ckck. Begitu pula dengan Flo.
2. terlalu banyak kebetulan. Isya suka Ale, Ale suka juga sama Isya. Jadian deh. Flo suka sama Yuki, dan akhirnya mereka juga hampir jadian.
3. Karakter Flo katanya tipe pengalah baik dan pemaaf, ga kaya Isya yang dendam pas awal ceritaa. Flo juga termasuk jejeran anak populer dulunya. Tapi kenapa Flo disebut Ice Princess? Dan disitu diceritakan kalo Flo tipe orang yang diem, agak sinis dan makan dalem. Nah, bukankah sifat ia pas di awal dan akhir bertolak belakang? Rada aneh sih. Kalo dia pendiem, kenapa dia bisa jd anak populer dulunya? Isya katanya dendaman, dan playgirl. Tapi di sini orang-orang nganggep Isya punya beauty luar dalam.
Dan tau-tau aja mereka bisa deket satu sama lain. hmm...
1. Plot yang simpel dan realistis. Tidak seperti Hanafiah series yang kehidupannya 'wah'. Kencana bercerita tentang seorang gadis yang bernama... Kencana. Atau biasa dipanggil Nana. :) Kencana Alledya Rahmanto. Itu saja, tidak ada embel-embel Hanafiah ataupun Syadiran. Nana ini baru memasuki masa seragam putih abu-abu. Nana juga sama dengan gadis lainnya; tidak suka matematika, menyukai kakak kelas, hang out bersama teman-temannya... dan juga jatuh cinta. Apalagi cara jatuh cintanya unik. Love-hate relationship. :)
2. Senna. Dia adalah orang yang unik dan, meskipun kutubuku, juga tipe bad guy! Whoa, a bad guy who falls in love with an older woman? Tapi biarpun begitu, dia tetap sweet dan charming. Sampai-sampai jadi mikir, Duh, kok di sekolah gak ada sih cowok kayak gini? Kalau ada, jadi makin semangat sekolah, deh! :))
"Hey, hey... Aku suka kok ngeliat Kencana blushing kayak begini. Seneng sekali kalau bisa membuat cewek tersenyum, karena biasanya itu adalah hal tersulit yang dapat aku lakukan. I'm not really a lover nor a fighter. Just simply common person. Jadi kalau mau kayak Rodi, mungkin perlu les berbulan-bulan dulu ama Mas Tyo. Tapi, aku pengen bisa membahagiakan Kencana. Bisa berarti di mata kamu." -- Hal. 178
Seuntai Pita Putih:
1. Persahabatan. Seperti permasalahan anak SMA pada umumnya, persahabatan merupakan salah satu contoh permasalahan, selain percintaan. :)) Dan, persahabatan antara Isya dan Flo juga realistis; curhat, pulang sekolah bareng, main bersama. Persahabatan mereka juga tidak sempurna. Pada akhirnya, kita harus 'kehilangan' sesuatu yang kita miliki untuk melihat seberapa berharganya. :)
2. Sudut pandang. Diceritakan oleh keempat orang yang berbeda, dengan sudut pandang yang berbeda pula. Tapi selain mereka berempat, ada lagi orang ketiga sebagai narator. Paling suka, deh, kalau baca buku yang kayak begini. :) Apalagi masing-masing karakter memiliki 'suara'-nya sendiri.
Berasa peramal baca buku ini. :| Saya (saya?) setiap baca buku Sitta Karina selalu mendapati si tokoh utama--cewek cowok--terlalu, umm, sempurna. Flawless. Entah yang cantik tapi juga intelek, nerdy tapi cool, dst. Mungkin si penulis bermaksud menyampaikan pesan: Jadi cewek jaman sekarang jangan cuma cantik tapi juga berotak, jangan cengeng dan manja, dll. Dulu waktu baca Circa juga Alma digambarkan cewek yang "beda" dari cewek-cewek lain karena dia: memiliki determinasi tinggi, suka olahraga, smart. Menurut saya, enggak semua cewek manja itu emang pada dasarnya manja yah, kan bisa juga mereka begitu karena faktor keadaan keluarga yang kurang baik atau apa (kok ngelantur nih). Oke, back to Kencana. Yang saya suka dari buku ini: 1. Enggak usah muna deh ya, saya suka karakter cowok yang Sitta gambarkan. (Maklum, saya kan cewek) Walaupun, ya itu, berasa sempurna. Hahahah. 2. Shakes. Seriously. It triggers my appetite for sweet milkshakes at Cosmic (a diner). Yang saya kurang suka waktu baca: 1. Cara Senna memanggil Kencana, dan sebaliknya. Contoh: "Senna kenapa jutek sama Nana?" (contoh!) padahal pacaran saja belum. Geli dengernya. (Oke ini masalah pribadi sih ya. Lol.) 2. Berasa nonton FTV entah kenapa.__.
bukunya novelet, jadi ada dua cerita: kencana dan seuntai pita putih.
kencana ceritanya soal cewek kelas 1 SMU yang suka sama wali kelasnya yang gaul (hehe) dan ngalamin kesulitan dalam pelajaran sehingga perlu mentor.
dia dapet mentor yang ganteng tapi laen daripada yang lain.
nana yang ngga kenal sama senna, lebih milih untuk dimentorin sama rodi, kakak kelas kecengannya. ehh.. ngga taunya rodi kurang ajar sama nana, jadilah nana memutuskan untuk meninggalkan rodi dan kembali pada senna.
kesannya nana emang childish, tapi karena itu malah jadi menarik.
akhirnya sih.. bisa ditebak lah. tapi kan, novel mah emang gitu kali.. bias ditebak tapi kan kita ngga tau gimana jalan ceritanya.
babnya pendek-pendek, dan ceritanya kurang luas.tapi oke kok. seuntai pita putih juga lumayan lah
Oh-so-perfect characters. Terlalu banyak bahasa Inggris yang sebenernya bisa ditulis dalam bahasa Indonesia. Kesannya kok ya jadi kaya weeboo versi Amerika (?). Unrealistic high school life. Gak mungkin lah ya sekolah isinya cuma mikirin cowok, cowok, dan cowok (huft!). Di cerita kedua, salah satu tokoh sempet mikir, kalo sekolahnya nggak sekaya yang orang-orang bilang. Hell yeah, kalo kategori sekolah 'kaya' menurut penulis itu yang siswanya pulang-pergi naik jet pribadi atau naga indosiar. (Fyi, dalam cerita ini satu tokoh pergi ke sekolah dianter jemput supir, satu naik jemputan, satu lagi bawa mobil sendiri. Jadi, di mana letak ketidak'kaya'annyaaaa? #kzl)
Not so good buat bacaan ringan anak SMA. Mengajarkan berpacaran dan hedonisme (?)
Ceritanya dua-duanya simpel tapi cute ;) suka banget relationship-nya Kencana & Senna, polos dan manis. Apalagi Senna-nya pinter, ganteng, udah gitu kakak kelas lagi hohoho jadi pengen punya pacar yg begini <333 konfliknya juga ngga berlebihan dan wajar. Pokoknya ok banget deh (y)
Seuntai Pita Putih juga bagusssss. But it's kinda hard for me to imagine what Karissa is like since I had a friend with the same name which is a bit the opposite of this Karissa. Tapi suka banget sama tokoh Ale, agak klise sih cowok ganteng anak basket gitu, but stil... :$$$
finally i got this book!!! finished reading it , and, oooo... how i LOVE this book! especially the "Kencana" short story. I hope that I have a boyfriend like Senna someday.
this book really worth to have because it has lotsa moral lesson that u can learn from it.
we must believe to our best-friend, but it really is hard when it related to love, boys. and in the "Seuntai Pita Putih" -if i'm not mistaken, there's a way how to face it. :D
please please please, read this book!!! it REALLY is worth to have, worth to buy, and worth to read! :D
I've been looking for this novel for many years and finally a few weeks ago I got this novel. I'm so happy! Sitta Karina is one of my favorite author and I need to collect all her novels.
Kencana is one of her novella. The story is about senior high school love story. Not really a kind of novel that I would read actually, but I just addicted to Sitta Karina's novels. The love story is cute and less conflict. Well, that kind of conflict that usually happen when we were in high school life. But I enjoy read this novel. It makes me refresh my mind.
fave book gue nih kalo karangannya sitta karina ^^ gue suka sama cerita pertamanya dia yang judulnya kencana. ngga tau kenapa but i really love the story! hueheheheh...love senna satria imran!! a great character huehehehehe
cerita keduanya judulnya seuntai pita putih kalo ga salah. ga terlalu suka sih. heheheeh...
Kencana ini novel yang ringan, tapi ceritanya sangat menarik, tentang seorang remaja SMA bernama Kencana. Aku rasa jutaan remaja di Indonesia akan jatuh cinta dengan novel ini begitu membacanya. Kencana satu dari sekian banyak koleksi novelku yang telah aku baca berulang kali tapi tidak pernah merasa bosan.
Untuk buku Kak Arie yang satu ini, aku ngga begitu bisa menceritakanny dengan jelas. Hehehhe... soalny udah lama banget ngga baca lagi. Tapi yang jelas aku ingat, tokoh Sena-nya. Seperti biasa, tidak sempurna, namun keren!
bukunya lucu. dan waktu aku baca buku ini, aku masih sma, so kayaknya si Kencana ada dalam kehidupanku. ini dulunya termasuk koleksi favoritku lho. aku suka bahasanya yang sedikit menyelipkan inggris. jadinya bisa sambil vocab baru ;D
Sejujurnya novel ini menarik buat bacaan ringan, tapi menurut saya yg menarik untuk dibaca itu cuman yang bagian kencana. setengah bagian lagi saya kurang tertarik dengan alur ceritanya. Ceritanya disini SMA banget tapi dibalut dengan bahasa yang menarik, dan karakter yang layak di imajinasikan :).
kisahnya lebih sederhana dibanding novel sitta yang lainnya. tapi justru yang paling saya suka. kadang, kalau lagi mentok, saya suka membuka kembali buku ini.
Buku ini terdiri dari 2 cerita. Kalo gw siy lebih suka yg kencana. Setelah bosen sama The Hanafiah, ni buku lumayan bwat ganti suasana. Lumayan bagus ko..
secara di novel ini ada 2 cerita : kencana dan seuntai pita putih, gw lebih suka seuntai pita putih, apalagi sama julukannya si flo "si oreo", hehehe. okeee ceritanya