Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kita Pergi Hari Ini

Rate this book
Mi dan Ma dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi. Tentu saja, mereka sudah pernah melihat kucing biasa. Tapi Nona Gigi adalah Kucing Luar Biasa. Kucing Luar Biasa berarti kucing yang di luar kebiasaan. Nona Gigi adalah Cara Lain yang dinantikan oleh Bapak dan Ibu Mo untuk menjaga Mi, Ma, dan Mo ketika keduanya keluar rumah mencari uang. Sebab di Kota Suara, semua uang yang tersedia di dasar laut sudah diambil oleh para perompak, uang di bawah tanah diambil oleh para perampok, dan uang di ranting pohon diambil oleh pengusaha kayu yang jahat.
Nona Gigi mengajak Mi dan Ma dan Mo dan Fifi dan Fufu—anak kembar Tetangga Baru bertualang mengunjungi tempat-tempat indah. Mereka naik Kereta Air, bertemu Kolonel Jagung, bermain di Sirkus Sendu, dan menyaksikan kemegahan Kota Terapung Kucing Luar Biasa.
Kita pergi hari ini. Ke tempat-tempat indah dalam mimpi-mimpi anak-anak baik-baik.

208 pages, Paperback

Published January 15, 2025

685 people are currently reading
6217 people want to read

About the author

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

27 books1,414 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,557 (46%)
4 stars
1,362 (40%)
3 stars
350 (10%)
2 stars
50 (1%)
1 star
19 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 1,006 reviews
Profile Image for raafi.
927 reviews449 followers
November 22, 2021
This book is sick and triggering and lol-ing; three of them at the same time.

Sick karena sebagai pembaca saya dikecoh oleh gambar sampul yang imut meskipun judul bukunya biasa aja yang berbanding terbalik dengan isi ceritanya. Menulis kalimat sebelum ini saja membuatku merinding/bergidik karena merasa "diakali".

Triggering karena memang bukunya berisi hal-hal yang bisa "memicu" banyak hal hadir. Seharusnya buku ini diberi trigger warning sih. Biar kuberi saja di sini ya: death // tragic incidents // harsh words. Jadi mohon perhatikan hal-hal pemicu tersebut buat kalian yang akan baca.

Lol-ing karena, sebagaimana kisah eksperimental pada umumnya, pengarang sesuka hati menambah unsur-unsur percobaan di dalam buku ini. Yang paling menggelakkan adalah nama-nama buatan yang disebutkan di dalam catatan kaki, plus penjelasan ngawur dengan bilangan beribu-ribu tahun dari sekarang. Terserah kau saja ya, pengarang.

Butuh waktu cukup lama, memang, untuk menyelesaikan buku yang tidak sampai 200 halaman ini. Itu karena penjabaran latar, kondisi, penokohan yang cukup eksperimental dan cenderung fantasi. Anehnya, sebagai penggemar fantasi aku tetap kesulitan mencerna setiap deskripsinya. Aku mungkin hanya paham 60% dari semesta keseluruhan yang dibangun oleh pengarang.

Eksperimen karya ini tidak jauh beda lah dengan "Semua Ikan di Langit". Ya iya lah, kan pengarangnya sama, anj*ng! Oh, dan inti dari semua "keseruan" kisah ini sih tentang orang tua yang kayak anj@ng.

(Maaf harus ada yang disensor, terbawa suasana diksi yang dipakai pengarang di dalam buku ini.)
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
January 27, 2022
Bahasa Indonesia ternyata bisa seakrobatis ini.

Secara tema cerita memang bukan selera saya. Tapi bagaimana Ziggy membolak-balikkan struktur bahasa membuat saya takjub. Sekilas seperti meracau karena memang struktur berbahasanya tak lazim dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, pola-polanya masih dalam kaidah berbahasa Indonesia yang benar, dan sah-sah saja bila digunakan.

Tak hanya bermain SPOK dalam tataran sintaksis, Ziggy juga mengutak-atik Kata Majemuk yang menghasilkan alterasi semantik. Tak luput pula permainan tanda baca, kelas kata, cara penulisan, dan semiotika. Contohnya? Silakan cari sendiri.

Jika dalam narasi permainan makna kata kental terasa, secara pradoksikal nama tokoh-tokohnya malah tak bermakna. Dan ini jalinan yang genius. Kata-kata yang bermakna dalam dirinya ternyata nisbi, dan yang nirmakna membentuk makna di luar dirinya.

Jadi, wahai para Anak Keren di luar sana, janganlah sekali-kali merasa keren dengan mengucapkan literally sesering yang kalian bisa kalau Bahasa Indonesia kalian saja tak sekeren novel ini.
Profile Image for naga.
449 reviews95 followers
October 28, 2021
very insane. disturbing. a solid five stars.

uhh by disturbing i mean I GET disturbed by things (bukan karena problematik) tapi karena plotnya kayak anjir... anjir kok gitu... KOK GITU...
Profile Image for Dhik.
97 reviews18 followers
February 10, 2022
Selesai membaca: Rabu, 9 Februari 2022

WARNING: MENGANDUNG SPOILER
Peringatan: Buku ini bukan buku anak-anak walaupun main character bukunya merupakan anak-anak.

Sinopsis
Karena Bapak dan Ibu Mo terlalu sibuk untuk bekerja, mereka meminta tolong Nona Gigi yang merupakan Kucing Luar Biasa untuk mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil bernama Mi (Si Sulung Mo yang Bandel), Ma (Anak kedua keluarga Mo yang Rewel), dan Mo (Yang Paling Kecil si paling susah dimengerti karena hanya bisa berinteraksi dengan Bahasa Perancis beraksen jelek). Mereka bertiga diasuh oleh Nona Gigi dengan cukup baik. Lalu mereka bertiga berkenalan dengan sepasang anak kembar tetangga bernama Fifi (anak kembar laki-laki yang sangat manis) dan Fufu (anak kembar perempuan yang sangat keren).
Kemudian mereka berlima diajak bepergian naik kereta air ke Sirkus Sendu kemudian ke kota asal tempat Nona Gigi berada yaitu Kota Terapung Kucing Luar Biasa yang megah dan dipenuhi berbagai macam makanan.


Review akan saya susun dalam 4 babak. Babak-babak tersebut mewakilkan bagaimana perasaan saya ketika menaiki wahana roller-coaster bernama "Kita Pergi Hari Ini"

Profile Image for K.
42 reviews1 follower
December 17, 2021
stan Fifi for better life
Profile Image for Utha.
824 reviews399 followers
November 3, 2021
Kasih tiga bintang, sesuai yang dibilang Goodreads, berarti aku suka novel ini.

Sejak awal, aku suka racauan Ziggy di novel ini. Entah lebih condong ke sastra, dongeng dewasa, fantasi, atau fabel; yang jelas aku suka novel ini. Yang paling lucu adalah nama-nama orang yang dibikin dari plesetan, dan yang paling genius, menurutku, adalah nama: Bacako Mikaja! HAHAHA. Sampai tutup novel ini pun aku masih ingat, berbeda sama plesetan nama yang lain. Footnote di buku ini, karena merupakan fiksi juga, juga seru dibaca. Kayak buat nambah pemahaman semesta novel, dengan gaya nyeleneh.

Selain itu, universe dalam novel ini kayak "asal" comot dari Indonesia tapi "asal comot" ini jadi bikin tulisannya makin segar. Mungkin ya kata "nyeleneh" lebih cocok ya. (Kadang aku suka bingung ini saltik atau memang gaya nulisnya yang suka nyeleneh. Omong-omong soal nyeleneh, agak nyengir pas baca seseMonyet: HAHAHA. Eh tapi ya, memang ada sih yang benar-benar saltik kayak seringkali yang konsisten ditulis (harusnya sering kali), nama makanan yang mestinya nggak dikapital kayak penyebutan soto banjar, dan lain sebagainya; tapi lagi-lagi, jadi pusing kalau pikirin teknis karena kadang memang gaya menulisnya aja yang eksentrik.)

Cara bercerita yang kadang kayak racauan, footnote "ngaco" yang wajib dibaca, bahkan kebengisan yang terselip di buku ini bikin Kita Pergi Hari Ini layak dibaca. Kayaknya aku harus baca novel-novel Ziggy yang lain.

Nggak ada karakter favorit banget, tapi aku suka si bayi yang masih belum fasih berbahasa Prancis dengan benar, hehe. Yang aku suka memang plot ceritanya.

Buku ini aneh, nyentrik, absurd, eksentrik, sekaligus brutal--padahal karakternya anak-anak haha. Sejak baca aku manggut-manggut, kayak paham mau dibawa ke mana plotnya. Dan... yah, tuh kan!
Profile Image for Hasita Visakha.
147 reviews
November 25, 2021
Gila. Merinding banget pas di bagian Kota Terapung Kucing Luar Biasa 😐

Awalnya bosen bangettt, tapi waktu mereka mulai dateng ke Sirkus Sendu dan seterusnya jadi pengin cepet-cepet selesai. Bagian Sirkus Sendu juga menggelitik perasaan banget. Sampai akhirnya masuk ke Kota Kucing Luar Biasa itu perasaan mulai nggak enak dan bener aja, tapi tetep nggak ketebak apa isi dari kota tersebut.

Suka. Suka banget sama isu-isu yang Ziggy bahas dengan gayanya sendiri. Seperti biasa humor Ziggy tuh selalu cocok di gw dan absurdnya itu lhoo bisa bikin cekikan sendiri padahal cm 1 kalimat. Kayak yang gw inget tuh pas Fufu bilang, "Abangnya cicik" setelah denger kata Kokoh 🤣

Tapi ini buku beneran membuka mata banget sih, makanya gw bilang serem. What if kota tersebut beneran ada? Amsyong ga sih 😭

Merinding asoy gw pas anak-anak menjelajahi kota itu. Peternakan manusia, pajangan kepala manusia, kuping krispi aduh gila banget. Walau ga eksplisit tapi gw tetep aja jijik pas bayangin. Dan endingnya lebih amsyong lagi gilakk! Gw tiba-tiba aja langsung keinget isu soal childfree, anak yang ga minta dilahirkan, anak adalah investasi. Gila sih! Nancep banget.

Bintang 4 dari gw. Minus 1 karena gw beneran ga tahan bosen di 50 halaman pertama. Btw, berapa kali kata gila ada direview ini? 😐
Profile Image for Sheila.
478 reviews109 followers
November 14, 2021
Ahahahaha.....haha.... ha 😀 sepertinya aku butuh terapi.

Seperti Semua Ikan di Langit, gaya khas narasi Ziggy yang acakadut, aneh, absurd terpampang jelas.

Saya sangat senang dengan absurditas, satir sosial, satir tentang manusia, dan bagaimana buku ini membahas topik-topik dewasa yang nyata dan dapat ditemukan pada keseharian, yang dikemas dengan gaya bahasa anak-anak dan perasaaan realisme magis yang sangat nikmat saat digabungkan.

Anak perempuan dibuat dengan mencampurkan arum manis, dodol Garut, dan gula aren.
Anak laki-laki dibuat dari ban mobil balap, ekor naga, dan dengusan tapir.
Profile Image for Sads.
68 reviews6 followers
January 30, 2023
sads menyelesaikan baca buku ini dengan banyak menggaruk bagian luar kepalanya yang tidak gatal. terpikirkan¹ oleh sads, seorang laki-laki biasa-biasa saja, bahwa buku ini berisi cairan berbentuk lain yang ditempatkan dalam cangkir yang biasa digunakannya untuk minum.

¹kegiatan yang dilakukan oleh kepala bagian dalam. hasil penelitian Nga Weur, saintis berdarah Vietnam yang lahir dibesarkan di Timbuktu.

malahan, pengetahuannya menarik lebih jauh pemikiran yang muncul oleh undangan dengan tidak resmi, yang baru sampai setelah diantarkan hitam-hitam semburan makhluk bertentakel, menempel ke kayu-kayu mati; bahwa orang lain, yang biasa-biasa saja, juga akan mengalami hal serupa. saat mencoba meminum cairan ini dari cangkir yang biasa mereka gunakan.

walaupun begitu, sads, laki-laki biasa-biasa saja. cukup perhitungan tanpa menggunakan rumus untuk mendengarkan suara dari ususnya. suara dari usus sads mengatakan; ada harta karun rahasia yang bisa digali dari cairan tersebut. sel-sel abu-abu yang jarang digunakan, namun jelas ada dan terletak di dalam kepala sads, meyakinkan bahwa suara dari usus cukup benar. sekaligus memberikan intel tambahan; sads, sebagai laki-laki biasa-biasa saja, tidak punya sekop untuk menggali harta karun tersebut.

satu-satunya jalan untuk sads mencapai harta karun itu sekarang hanyalah menunggu sampai ada laki-laki, atau wanita.. yang harusnya benar-benar luarbiasa. karena sekop untuk menggali harta karun ini hanya dimiliki mereka yang benar-benar luarbiasa.


kalau ada yang membaca racauan di atas dan tidak menyukainya. tanpa mencoba menyetarakan tulisanku ke tulisan penulis (mbak Ziggy), ada kemungkinan kegiatan membaca judul ini akan dilalui dengan kurang nyaman. karena memang sebebas itulah tata bahasa yang digunakan penulis.

tanpa bermaksud menyebut, becanda, mengejek, atau berinsinuasi tentang keadaan mental penulis. kurang lebih bukunya bisa dideskripsikan; 'bocah hiperaktif yang kesulitan memusatkan perhatian, yang baru saja menenggak tiga cangkir doppio'. kuharap dapat dimengerti, kemampuan artikulasiku jelas sangat terbatas.

mencuri review teman goodreads, user @arneta; "ayo anak sastra indonesia apakah tidak ada yang berminat menganalisis semantik dan morfologi dalam novel ini".
review tersebut menyebutkan orang-orang yang kumaksud pada bagian atas review ini. jelas, merekalah yang memiliki akses ke sekop untuk menggali harta karun dari buku (sekaligus membuktikan, ada atau tidaknya harta karun itu).

sedikit yang kupahami, Kafka-esque kemungkinan merupakan pengaruh kuat dari buku ini. dengan tambahan nonsense poems untuk tata kata dan kalimat yang digunakan.
aku tahu sedikit dari nonsense poems Jabberwocky karya Lewis Carroll. sedikit penggalan dari puisi yang dimaksud:
"One, two! One, two! And through and through
The vorpal blade went snicker-snack!
He left it dead, and with its head
He went galumphing back."
buatku, cukup kentara ke-seenak-an pengarang untuk menulis. walaupun tulisannya jadi lebih sulit dicerna, jelas tulisan Luar Biasa ini lebih ditujukan untuk Pembaca Luar Biasa juga.

sayang, aku bukanlah Pembaca Luar Biasa hari ini.


cocok untuk pembaca; yang sudah familiar dengan gaya bercerita dan tulisan Ziggy
tidak cocok untuk pembaca; yang Biasa Saja
Profile Image for Devina Heriyanto.
372 reviews254 followers
January 19, 2022
Kita Pergi Hari Ini adalah buku yang absurd tapi lucu, manis tapi getir, dan berani. Saat membaca, saya terkejut dengan transisi buku ini, dari dongeng yang nampak manis-manis saja menjadi cerita yang penuh kekerasan terhadap anak-anak. Beberapa orang yang membaca buku ini menganggapnya sebagai "sakit" dan "disturbing", tapi saya lebih pilih kata berani karena buku ini menantang kebiasaan hidup kita sebagai manusia.

Buku ini berkisah tentang tiga orang anak yang dititipkan orangtuanya pada Kucing Luar Biasa yang kemudian merawat dan membawa mereka ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Lewat tiga orang anak ini, kita diajak menelisik kepribadian manusia dan juga interaksi kita dengan orang atau makhluk lain. Deskripsi dan penjelasan soal karakter dan cara mereka hidup membuat saya banyak tertawa karena memang ada benarnya.

Tapi yang mungkin lebih menarik adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis lewat ceritanya. Sejak awal saja, kita sudah diajak bertanya tentang dinamika orangtua dan anak-anak: apakah anak adalah sesuatu yang harus dirawat langsung oleh orangtua, atau boleh dititipkan selagi punya uang? Apakah anak sebuah gangguan dan beban? Lantas, kenapa beberapa orang tetap memutuskan punya anak?

Beberapa kejutan terbesar dalam buku ini terjadi di Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Sekali lagi, saya menganggap penulis berani karena berhasil membuat kita bertanya soal bagaimana kita menormalisasi kekerasan yang dilakukan oleh manusia ke manusia lain. Seperti sebuah satir yang baik, kritik terkeras buku ini ditujukan kepada manusia-manusia pemilik kuasa, bukan cecunguk-cecunguk yang terpaksa hidup di bawah sistem yang sesungguhnya lebih sakit dari fantasi manapun.
Profile Image for ☆ chu ☆.
96 reviews17 followers
January 22, 2023
WTF DID I JUST READ?????????????💀💀💀💀💀💀🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲

actually it took quite a long time for me to finished this book cz i think the plot and narrations writing style(?) is kinda different from ziggy's other book and i have to adapt for this story to be enjoyed, but still, it has the unique-ness of ziggy's style

but yeah DID I JUST FINISHED THIS BOOK OR THIS BOOK JUST FINISHED ME?????😭
Profile Image for Ra..
123 reviews14 followers
April 28, 2023
I'M AMAZED how kak ziggy nulis cerita yang unik dan juga aneh ini?? 😫
Profile Image for Vania.
174 reviews46 followers
October 31, 2021
Wow…ngga nyangka ceritanya bakal kayak gitu🤯
Sangat berbanding terbalik dengan gambar covernya yang gemes.

Tolong, jangan sampai anak kecil membaca buku ini!!
Profile Image for Maynuverse.
70 reviews5 followers
November 10, 2021
✨ Review✨

Ini buku ke-2 Ziggy setelah San Fransisco yang aku baca.
Tentu sebagai orang newbie dan awam dari karya Ziggy, aku kaget dan melongo aja pas baca tiap halaman buku KPHI ini!

Awal baca dari Kota Suara aja aku sudah menerka-nerka dimana tempat realnya, pasti Kota Suara hanya kiasan Ziggy. Lalu kaget dengan cerita Nona Gigi si Kucing Luar Biasa (Hahhh? Kucing bisa ngomong? Ini fabel?")

Aku tau universe yang dibangun Ziggy di buku KPHI ini luar biasa di luar kemampuan imajinasiku. Imajinasiku aja sempat tercecer cuma buat paham sebenarnya cerita ini bakal dibawa kemana. Anak-anak ini akan berbuat apalagi dsb.

Tapi karena ini tulisan Ziggy, tentu aku harus meletakkan logika dan terkaanku di bawah bantal. Aku masuk terus dan mengikuti alur dari cerita KPHI yang semakin lama semakin terasa sendu.

Banyak sekali kiasan yang dipakai Ziggy di sini. Aku menikmati gaya bercerita yang terkesan bertele-tele dan seperti tak niat untuk bercerita, namun pesan moralnya sampai semua!!

Nggak papa imajinasiku sempat tercecer, tapi lama-lama terbiasa, lama-lama ngerti juga.

Buku ini bukan buku anak-anak pada umumnya :)
Buku ini sedikit menggemaskan di awal, namun cukup gelap sampai ke akhir cerita.

Cukup sulit membuat cerita yang kesannya sederhana namun penuh hal-hal besar seperti di KPHI. Aku pasti akan kasih 5/5 buat buku yang bikin aku stuck beberapa kali buat mencerna isinya. ✨✨✨
Profile Image for Deago.
248 reviews21 followers
November 22, 2021
“Yang paling mengerikan adalah anak-anak.”

Ah, jangan sampai cover kalem pembungkus buku ini menipumu, karena buku ini bukanlah buku untuk anak anak di bawah 13 tahun, jika sudah di atas 13 tahun atau merasa di atas 13 tahun, maka kamu boleh membacanya.





Buku ini mengingatkan saya pada Lemony Snicket dan Alice in Wonderland tapi dengan humor logika menggunakan Bahasa Indonesia, jika kalian tidak menyukai humor seperti itu, mungkin akan sangat melelahkan karena banyak humor seperti itu yang berulang-ulang dilakukan Ziggy. Tapi saya suka…


Banyak adegan-adegan yang tidak tertebak dan sangat abstrak di kepala mulai dari adegan memberi salam dengan daun salam, kegiatan kumpul kebo si Putri Salju, aksen Bahasa Perancis Mo yang jelek, dan kegiatan yang paling saya suka selama membaca buku ini adalah menerjemahkan penulis-penulis di bagian catatan kaki.

Mungkin segitu dulu reviewnya, cerita tentang anak-anak yang sangat menarik, lagipula judulnya juga menjanjikan tempat tempat indah untuk kalian kunjungi. Selamat membaca….
Profile Image for Crowdstroia Crowdstroia.
Author 11 books649 followers
February 11, 2022
A very light read a la children books with a not-so-light themes and topic with THAT DAMN ENDING. Ziggy is so mean. The ending is more gruesome than Di Tanah Lada ending. Because in DTL at least Ava and P found their kind of "happiness" and peace, while in Kita Pergi Hari Ini, the ending is simply gruesome.

I like the creative footnotes and the creepy-but-make-it-cute-and-innocent scenes. I also like the irony from the beginning that the parents actually sell their children off to a child trafficker (with the disguise of a cute big cats) because they want more money. The story is very very bitter, but Ziggy wrapped it with cute sweet innocent candy wrappers.

But I think this is a horror novella anyway.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for arie.
42 reviews
March 28, 2022
bingung. iya bingung barusan aku baca apa.

not my cup of tea, it kept turning me off with its odd and repetitive description. i would still applaud for how unique the experience was reading this but it clearly made my brain work the extra mile to fully grasp a paragraph. who knows mungkin aku bukan anak yang benar-benar pintar
Profile Image for Muhammad Rajab Al-mukarrom.
Author 1 book28 followers
January 18, 2022
I knew the author is insane but this??? Omg please don’t read this book when you’re not in a very good condition. It’ll make you confused as hell. I read this book three times: first time, completely failed to understand; second time, frustrated (probably cuz I read it after work?); and then I went to bed so I could read it again this morning. Surprisingly it worked. I realized I like this book more than before. The story was funny, dark, odd, and creepy just like something you watch from Tim Burton’s. After Semua Ikan di Langit, Ziggy Z did it again I guess? Good for her.
Profile Image for nur'aini  tri wahyuni.
895 reviews30 followers
June 11, 2022
i liked the twits, sama gimana cerita dibangun. tapi bahasanya terlalu padat, pun susunan paragrafnya. kata dan kalimat yg banyak kiasan ga terlalu cocok dengan otak 30 tahun saya rupanya.
Profile Image for Adit Maryadi.
128 reviews2 followers
August 26, 2022
Membaca Kita Pergi Hari Ini karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie seperti membaca karya esai mahasiswa yang mengulang-ulang kata demi memperpanjang esai mereka. Dari awal sampai akhir, gaya penulisan dalam Kita Pergi Hari ini sangatlah repetitif sampai pada tahap membosankan, melelahkan dan menjengkelkan. Kita Pergi Hari ini juga memberikan kesan pertama yang buruk karena banyak menceritakan unsur yang random dan terkesan garing dalam pembawaan humornya (begitu yang saya tangkap), yang tidak bisa dinikmati oleh otak 26 tahun saya. Hal itupun membuat saya hampir menyerah untuk menamatkan buku ini pada saat baru menyentuh halaman 30 dari total 180 halaman ini.

Pembaca harus bersabar saat membaca buku ini karena hal-hal menjemukan yang saya jabarkan di atas bertahan sampai 2/3 buku sampai pada akhirnya bertemu klimaks yang menyeramkan, konklusi dari semua hal yang dijabarkan panjang lebar di awal buku. Jujur buku ini cukup disturbing dan menarik di beberapa bagian; menjebak para calon pembaca yang mengira buku ini untuk anak-anak jika dilihat dari covernya. Namun hal tersebut serasa belum cukup membayar kekurangan yang ada di buku ini.

Untuk storyline, saya akui sangat bagus. Namun sayang sekali eksekusinya yang tidak menarik membuat saya sering-sering skimming karena banyak sekali, banyaakk sekali unsur-unsur dalam cerita yang tidak penting dan tidak berpengaruh signifikan dalam buku ini.
Profile Image for ileftmybookshere.
216 reviews83 followers
October 24, 2024
Another favorite book from kak Ziggy 😚✨️

Kita Pergi Hari Ini (KPHI) punya 𝗽𝗹𝗼𝘁 yang menarik. Semua bermula di Kota Suara dan di keluarga Mo, Ibu Mo kewalahan mengurus ketiga anak mereka. Ma, Mi, dan Mo. Oleh karena itu Ibu Mo memakai jasa Kucing Luar Biasa untuk membantunya dan bersama Kucing Luar Biasa beserta anak tetangga bernama Fufu dan Fifi, mereka bertualang ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Eitss, ini bukan petualangan khas anak-anak, ini petualangan yang dark. Anak-anak itu diperhadapkan dengan banyak hal-hal yang menyeramkan, seperti Sirkus Sendu yang duh ini isinya bener-bener bikin aku terdiam ☺️👍🏻 Memang ya tangan ajaib kak Ziggy ngerangkai suatu cerita yang selalu mindblown bahkan bikin aku speechless sampai akhir. Setelah jadi korban Di Tanah Lada, sekarang aku korban KPHI💀

KPHI ini punya 𝗮𝗹𝘂𝗿 yang menyenangkan karena basically tentang petualangan jadi seru aja karena berasa ikutan bertualang dan menemukan aneka macam fakta yang creepy🤡 Dari 𝗻𝗮𝗿𝗮𝘀𝗶 khas kak Ziggy yang punya beraneka macam makna, ada banyak hal-hal yang disinggung dan related sama kehidupan di sekitar kita seperti keluarga yang punya terlalu banyak anak sampai kewalahan, hubungan kucing dan pemiliknya yang mana pemilik itu layaknya babu dan si kucing ada majikan (betul apa betul?🤣) dan juga ada suatu kejadian yang bikin aku nganga, manusia yang awalnya berkuasa atas hewan eh mendadak berubah jadi "hewan" dan hewan jadi penguasa. So scary...💀

Terus tokoh-tokoh di KPHI ini menarik semua. Dari Ma, Mi, dan Mo yang merupakan anak-anak dari Keluarga Mo. Mereka masing-masing tuh unik dan kepribadian mereka berbeda-beda, ya layaknya saudara pada umumnya kan. Walau berasal dari orangtua yang sama, sifatnya pasti beda-beda. Dari ke-3 anak itu, aku suka sama Mi yang manis walaupun rewel. Aku tuh ngebayangin dia tuh bocil perempuan yang wangi permen, pokoknya yang manis-manis...aaa gemes😘 Selain itu tokoh anak kembar bernama Fufu dan Fifi juga menarik, aku sedih sama kisah mereka di akhir dan pengennya di sequel KPHI tuh bisalah mereka happy🥺☝🏻 Tokoh Nona Gigi si Kucing Luar Biasa juga menarik menurutku, ciptaan kak Ziggy yang unik dan kepribadian dia gak bisa ditebak. Aku kaget betul sama perubahan dia di akhir 🤡👍🏻 Asli badut banget dibuat sama 𝗽𝗲𝗻𝗼𝗸𝗼𝗵𝗮𝗻nya.

Lastly, buku ini kasih gambaran tentang dunia di sekitar kita seperti betapa sulitnya mencari uang lalu ada keluarga yang kesusahan dengan tanggungjawab untuk menjaga anaknya, aku narik satu 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 sih dari buku ini, apa yang kamu perbuat itu harus bisa kamu pertanggungjawabkan juga!✨️
Profile Image for sil.
5 reviews2 followers
December 14, 2021
aneh, ngilu, aku pikir buku ini bakal menceritakan hal-hal lucu tentang anak-anak kek di cover, tapi ternyataaaa!!!

bener-bener disturbing, tapi unik banget bukunya dilihat dari footnote yang ditulis, bisa banget kepikiran hal-hal macam itu
Profile Image for Gracella.
256 reviews175 followers
January 8, 2022
"Demikianlah dunia yang kita hidupi. Kengerian tak tertahankan ada di mana-mana!"

----------

Gosh, this book is so sick and bizarre and disturbing and triggering and insane! I couldn’t even wrap my mind the moment I finished it.

Well, pertama kali aku melihat buku ini, dengan covernya yang sangat cantik dan menggemaskan, aku berpikir kalau Kita Pergi Hari Ini juga bakal berisi sesuatu yang gemas-gemas tentang anak-anak. Apalagi di dalamnya juga terdapat illustrasi-illustrasi cantik yang nggak kalah gemas. Tapi ternyata aku benar-benar tertipu, guys. Buku ini memang bercerita tentang anak-anak, tapi amat sangat tidak cocok diceritakan pada anak-anak. Aku nggak akan cerita kenapa nya, takut spoiler. Kalian baca aja sendiri ya 😛

Ceritanya sangat absurd dan di luar nalar. Ada Kucing Luar Biasa, bayi yang bisa menulis esai dan berbahasa Prancis beraksen jelek, jagung yang mengemudikan kereta, dan masih banyak lagi. Khas Ziggy banget. Tapi justru disitu ‘seni’nya. Jujur, kalaupun memang ada metafora, allegori, maupun pesan terselubung yang ingin disampaikan dalam buku ini, otakku masih agak gagal paham buat mencerna itu semua. Jadi untuk saat ini aku hanya sekedar jadi penikmat cerita aneh bin ajaib ini. Hehe. Semacam mengingatkanku sama Alice in Wonderland sih, tapi versi PG-13.

Anyway, aku selalu suka sama gaya bercerita Ziggy yang nyentrik dan unik. Mulai dari humor logika dengan Bahasa Indonesia, penjelasan-penjelasan lucu tentang sesuatu secara harafiah, dan permainan-permainan kata yang dipakai sungguh ciamik. Misalnya penggunaan huruf kapital untuk Kucing dan kucing (yap, ada banyak sekali macam Kucing dan kucing di buku ini).

Hal lain yang paling aku suka dari buku ini adalah footnote-footnote ‘ngawur’ yang sukses bikin aku cekikikan dan geleng-geleng kepala saking lucu dan nyelenehnya.

Salut banget sih sama Ziggy karena bisa kepikiran untuk menulis karya seunik, sehebat, dan se-diluar nalar ini. Walaupun aku merinding parah waktu selesai baca buku ini.
Profile Image for Orinthia Lee.
Author 12 books123 followers
February 1, 2022
#12 - 2022

Gila... sampai bingung harus kasih berapa bintang buat buku ini. Sama sekali nggak terduga jalan ceritanya akan segelap ini meskipun dibalut dengan gaya penulisan nyeleneh yang cukup bikin ketawa dan menghibur, khasnya Ziggy lah ya. Ada banyak isu dan juga sindiran yang diangkat dalam buku ini. Sekitar 180an halaman tapi rasanya seperti baca buku yang lebih tebal dari itu. Mungkin karena aku banyak terhantam syok tiap membuka lembar demi lembarnya, ketika cerita yang dituturkan jadi semakin gelap sehingga aku butuh jeda sejenak.

Intinya jangan tertipu sampul yang manis. Siapkan hati jika ingin baca buku ini.
Displaying 1 - 30 of 1,006 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.