Jump to ratings and reviews
Rate this book

S&M series #1

Everything Becomes F: The Perfect Insider

Rate this book
Sejak kecil, Profesor Magata Shiki hidup terisolasi di ruangannya di sebuah pusat riset berteknologi tinggi.
Namun, pada suatu malam, ruangan yang seharusnya selalu terkunci rapat bak penjara itu tiba-tiba terbuka.
Dari dalamnya, sebuah mayat bergaun pengantin muncul, menggelinding di atas robot—dengan tangan dan kaki yang termutilasi.

Kebetulan, Saikawa Sohei—seorang dosen jurusan arsitektur—dan Nishinosono Moe , mahasiswinya, sedang mengunjungi pulau tersebut.
Kini, mereka berdua harus memecahkan misteri pembunuhan ruang tertutup yang tampak mustahil ini.

445 pages, Paperback

First published January 1, 1996

30 people are currently reading
490 people want to read

About the author

Hiroshi Mori

271 books28 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
83 (40%)
4 stars
70 (33%)
3 stars
36 (17%)
2 stars
14 (6%)
1 star
3 (1%)
Displaying 1 - 30 of 36 reviews
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews12 followers
May 27, 2025
Sebagai asisten profesor, Saikawa mengajak asisten dosen dan para mahasiswanya untuk berwisata ke sebuah pulau terpencil. Pulau itu sebenarnya memiliki sebuah pusat riset termuka. Sambil menyelam minum air, Saikawa ingin ke sana untuk bertemu Profesor Magata Shiki yang terkenal dengan kejeniusannya. Masuk ke pusat riset itu tidak mudah, tapi Moe—yang punya banyak jaringan—bisa masuk ke sana bersama Saikawa. Namun, ternyata ada pembunuhan terjadi di sana. Saikawa bersama Moe pun berusaha memecahkan teka-teki pembunuhan di ruang tertutup yang sempurna.

4.5⭐️

Dari profil Prof Magata Shiki yang sangat di luar nalar, ya 11 tahun sudah bergelar doktor, di usia 12 tahun sudah jadi kepala engineer, dan di usia 14 tahun dia [redacted] kedua orang tuanya, ku sudah menebak bahwa buku ini bakal out of mind, mind blowing, mission impossible, beyond of my imagination, dan ternyata tepat sekali dugaan itu :""

Buku ini pertama terbit tahun 1996, tetapi sungguh sangat futuristik. Kecanggihan robot, virtual reality, konsep pusat riset, bahkan beberapa bagian sangat saintis. Sampai penyelesaian dan pengungkapan apa arti F itu pun membuatku membuka buku sistem informasi dulu agar bisa lebih memahami.

Ketimbang thriller-mystery,  buku ini lebih banyak menyajikan segi sci-fiction. Dari mulai pelaku, cara, motif, Saikawa sendiri, itu semua dibalut dengan science. Keren sih, tapi beberapa bagian kadang perlu beberapa kali baca agar bisa paham.

Karakter Saikawa dan Moe sendiri cukup eksentrik—dan nyebelin. Saikawa di sini selain berpikir memecahkan kasus, juga sibuk ngerokok dan ngopi. Itu aja repeat track 24 hours in loop. Sementara Moe, karena masih muda, jadi gejolak kawula mudanya masih tinggi. Somehow agak ngeselin sama sifatnya yang ngotot dan kadang ga lihat sikon. Tapi, di satu sisi dibuat kagum juga sama pemikirannya. Moe ini tipe nepo baby yang bisa memanfaatkan privilege-nya dengan baik. Lucu pas part Moe yang selalu salah sangka sama Gido yang seperti ada hubungan dengan Saikawa.

Ps. Ini romance-nya tipis banget. Tapi, aku malah condong ke Saikawa dengan [redacted]. Sayang, mereka terhalang genre, haha.

Plot twist-nya dibalut dengan twist lain. Jadi, ketika dikira sudah selesai twist-nya, ternyata ada lagi dan semakin mind blowing dan beyond of my imagination.

Dan buku ini tuh banyak banget typo-nya. Bahkan ada yang nggak ngerti ini maksud typo-nya apa. Perlu di-proofread ulang kalau buku ini cetul. Karena sayang banget udah seru bacanya, tapi jadi kurang paham karena typo. Terus banyak dialog yang kelupaan dialog tag-nya juga.

Okay, kalau mau baca buku sci-fiction dengan bumbu thriller dan mystery, bisa baca buku ini.
Profile Image for Life.
152 reviews3 followers
March 8, 2025
I mean I love this novel still but my god I did not remember the translation being this bad.
Profile Image for rosedyce.
30 reviews
December 14, 2025
The premise is actually quite classic, a locked room mystery that immediately sets the tone for the story. What makes it feel fresh is the setting, a high tech research facility, paired with the presence of Dr. Magata Shiki. She is portrayed as a brilliant genius living in isolation and out of reach

What I personally enjoyed the most is the character's dynamic. Saikawa and Moe come from an Architecture background, yet the mystery they deal with is rooted deeply in computer science and engineering (?). Instead of focusing on building structures, they are faced with a kind of locked room built from logic and code, created by a programmer’s mind (tbh I'm an architecture graduate, so my brain is kinda not braining 🫠). But somehow, that contrast feels clever and oddly satisfying~

Despite the technical elements, the writing never feels too heavy. Even as a reader, you are guided to think alongside the characters. If you understand programming logic, the experience becomes even more rewarding, especially when the meaning behind the title "Everything Becomes F" finally clicks 🤭 That realization genuinely made me stop and reflect

The pace is slow and deliberate, driven by dialogue and logical discussions rather than action. It asks for patience, but it pays off! 🙂‍↕️ If you enjoy thoughtful mysteries that challenge how you think rather than just trying to surprise you, this book is absolutely worth reading 😊✨
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books459 followers
July 27, 2025
Saikawa Sohei dan beberapa mahasiswanya termasuk Moe Noshinono (atau semacam itulah namanya susah 😭) mengadakan camping di Pulau Himaga, pulau yang sama dengan lokasi pusat riset tertutup milik Prof Magata, genius komputer yang 15 tahun lalu dituduh membunuh kedua orangtuanya. Dengan alasan itu jugalah Saikawa dan Moe memilih lokasi pulau itu - karena kepo dengan sosok Prof Magata Shiki yang katanya selama 15 tahun nggak pernah keluar dari ruangannya ataupun bertemu orang lain. Sayangnya, ketika Saikawa dan Moe berkunjung ke pusat riset, sebuah keanehan terjadi. Sistem di pusat riset yang serba terkomputasi eror, pintu ruangam Prof Magata yang nggak pernah bisa dibuka mendadak terbuka, lalu dari sana keluar mayat Prof Magata yang sudah dimutilasi tangan dan kakinya. Kekacauan nggak berhenti di sana, karena setelah itu satu demi satu korban lain berjatuhan. Masalahnya, siapa yang bisa merancang pembunuhan dengan sangat sempurna di ruangan tertutup tiga lapis begini?

Ceritanya aku ini sedang ngebut review buku-buku yang kubaca selama bulan Juli. Jadinya beruntun begini. Hahaha. Nggak tahu kenapa belakangan aku males banget update review buku, tapi kalau nggal segera direview nanti keburu lupa juga sih.

Balik lagi ke buku ini. Satu kata yang cocok menggambarkan keseluruhan buku: berat.

Jujur aja ini bukan tipe buku yang bisa nge-hook di 10 halaman pertama. Malahan, nyaris aku drop karena 10 halaman pertama itu harus kubaca 3x baru bisa kupahami. Baru 10 halaman sudah disuguhi diskusi alot tentang realitas virtual, kan bikin nanges 😭

Tapi setelah 50 halaman pertama terlampaui, sudah lumayan nyaman sih. Memang sepertinya intro untuk menuju ke cerita intinya itu agak kepanjangan 🤔 BTW yang adegan mayat keluar dari pintu kuning itu lumayan menakutkan 🥶

Topik-topik yang dibicarakan di buku ini sangat berat (tentang realitas virtual, sistem komputer, dll) dan karena aku orang awam, aku cuma sekadar baca aja. Tapi untuk kasusnya sendiri sangat menarik, karena dilihat dari mana pun kayaknya mustahil gitu.

Tokoh Saikawa jadi magnet yang menarik di sini. Dosen arsitektur yang nyentrik banget. Gerak-gerik dan pola pikirnya Saikawa ini nggak tertebak banget. Aneh. Yah, seperti dia yang mengomentari soal sikap Prof Magata yang genius sering susah dipahami oleh orang awam, dia sendiri juga kayaknya termasuk si orang genius itu 😂 Satu hal yang pengin aku katakan ke Saikawa: Sensei, udahan dong ngerokoknya, masa sepanjang buku digambarkan Saikawa ini nyalain rokok mulu. Apa nggak engap itu paru-paru? 😭


Satu hal yang paling menarik dari novel ini, dan baru kusadari menjelang selesai baca, adalah ternyata novel ini terbit pertama kali tahum 1996. Jujur aja, bagaimana penulis menggambarkan kehidupan di pusat riset yang serba komputer dan digital itu mencengangkan, mengingat tahun 1996 tentunya kemajuan dunia komputer belum seperti sekarang.

Oh, satu hal yang mengganjal, latar belakang Saikawa sebagai dosen jurusan arsitektur tuh rasanya nggak menyumbang apa-apa ke cerita. Maksudnya, sepanjang cerita Saikawa lebih terlihat sebagai ahli komputer ketimbang arsitektur. Makanya aku penasaran kenapa background Saikawa ini nggak dibuat dosen ilmu komputer aja gitu.
Profile Image for Lelita P..
626 reviews59 followers
May 1, 2025
Emang harus baca buku-buku semacam ini buat mengalahkan reading slump.

Seru, tegangnya dapet banget, dan saya suka sekali blending antara hal-hal modern di sini dengan pola cerita detektif Jepang konvensional. Yang saya paling kagum adalah karena buku ini diterbitkan tahun 1998, sementara segala teknologi yang diceritakan ada di pusat riset adalah teknologi sehari-hari zaman sekarang..... visioner sekali Mori-sensei sampai bisa menuliskan teknologi 20++ tahun kemudian dengan tingkat presisi yang tinggi mendekati kenyataan. (Terus pas mencari tahu lagi, ternyata latar buku ini tahun 1994, yang membuat semua teknologi di buku ini terasa lebih wow lagi.)

Misteri kasusnya membuat penasaran, dan cara pengungkapannya sangat flashy karena dilakukan di dunia virtual. Berhubung saya bukan anak Teknik ataupun IT, penjelasan-penjelasan teknikal di buku ini terkait trik pembunuhannya nggak sepenuhnya bisa saya pahami, walaupun semuanya tentu masuk akal.

Karakter Saikawa-sensei cukup menarik, tapi kok saya rada sebel sama Moe ya haha. Mungkin karena dia masih remaja, jadi kadang sangat labil dan emosional, apalagi dia memang punya trauma. Tapi tindak-tanduknya tuh suka nyebelin... mungkin karena common sense dia sebagai nona kaya agak beda sama rakjel kebanyakan.

Terjemahan novel ini enak banget dibaca, sayangnya ada banyak banget typo (dan "banyak banget" di sini betul-betul berarti BANYAK BANGET), kayak salah ketik nama, salah ketik kata, dsb. Ada 1 hal lagi yang mengganjal buat saya: nama mahasiswa Saikawa yang dari Tiongkok itu diromajikan sebagai "Uh", tapi mungkin maksudnya "Wu" yah? Kayak jarang liat nama "Uh" menjadi romaji nama Tiongkok.

Yah terlepas dari itu, saya suka novel ini, dan bersyukur membacanya. Selalu menyenangkan mendapat asupan novel misteri yang bagus.
Profile Image for 1BigBrain.
32 reviews1 follower
March 7, 2021
Fun read. It was less of a mystery book and more of a philosophy book I felt like. The book was largely driven by dialogues which I’m a fan of.
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
November 6, 2025
❝Saya mengerti semua orang tidak percaya pada cerita ini. Tetapi, 'fakta' tidak bergantung pada kemampuan orang lain untuk paham.❞

actual rating: 4.5/5

Sama seperti kebanyakan orang, Saikawa Sohei—yang berprofesi sebagai asisten Profesor jurusan Arsitektur—begitu mengagumi Profesor Magata Shiki, sosok genius yang mendapatkan gelar Ph.D. dari MIT saat berusia 11 tahun dan keberadaannya saat ini bagai mitos meski tetap aktif menerbitkan buku dan paper penelitian setiap tahunnya.

Sosok Magata Shiki nyata adanya, terpenjara dalam salah satu ruangan dengan keamanan berlapis di pusat riset keluarganya selama 15 tahun, jauh dari jangkauan dunia luar sebagai ganjaran dari tindakan kriminal yang pernah dilakukannya. Namun, bagaimana jika "kebebasan" itu akhirnya bisa diraihnya, sebab jasadnya berhasil keluar dari pusat riset, walau dengan tangan dan kaki yang raib dimutilasi?

Kapan terakhir kali kalian BENGONG setelah menamatkan sebuah buku? Setelah kelarin buku ini, aku langsung bengong dan ngebatin, “Udah, klean aja semua yang genius, aku bagian jadi pembaca yang dibego-begoin aja.”

Pembunuhan ruang tertutup kali ini beneran mind blowing GILA! Shiki SELALU SENDIRIAN di ruangan tersebut, tapi justru dia tewas tanpa tangan dan kaki. Waktu tahu motif dan triknya, dibikin lemes saat menyadari how cruel the world can be 🥲💔

Efek kejutnya berlapis. Sebenarnya menurutku penulis udah menabur clue meski memang dibuat samar, walau pembaca justru terdistraksi karena rentetan peristiwa yang terjadi setelah kematian Shiki. Soalnya buku ini juga termasuk slow pace karena 200 halaman awal dibuat fokus ke berbagai teknologi yang digunakan di pusat riset.

Buku ini pertama kali terbit tahun 1996, tapi penulis begitu lihai menjabarkan penerapan AI dan realitas virtual di kehidupan manusia. Aku jadi merasa bahwa kita saat ini hidup di dunia yang dulu hanya bisa dibayangkan orang-orang dalam sebuah karya fiksi.

Aku suka para karakter perempuan yang mendominasi di buku ini. Shiki yang begitu genius, bahkan ketika dia melakukan hal terlarang, otaknya masih dibutuhkan meski harus terkurung dalam pusat riset. Ada pula Shimada Ayako, programmer hebat yang bekerja dengan cepat di kondisi kritis. Kalau Moe aku suka rasa ingin tahunya yang tinggi, meski agak ngotot karena dia spoiled princess banget, terbiasa mendapatkan apa yang dia mau, tapi aku suka dia yang bisa memanfaatkan privilege dengan baik.

Tapi aku nggak menemukan fungsi latar keilmuan Saikawa dan Moe di bidang teknik arsitektur. Padahal aku berharap latar keilmuannya bakal mengambil peran penting dalam pengungkapan kasus. Sebenarnya kalau mau tetap jadi akademisi, Saikawa sekalian dibikin jadi dosen informatika aja. OH! Dan Saikawa ini bisa nggak sih semenit aja nggak ngerokok??? Dikit-dikit nyalain rokok, dikit-dikit ngisap rokok, TELAN SENDIRI ASAPNYA SANA!! Ini juga yang bikin aku nggak bisa respect ke Saikawa meskipun dia memang cerdas.

Perihal typo aku rasa sudah ditekan oleh teman-teman pembaca lain ya. Ini pertama kalinya aku baca buku terbitan Haru yang typonya beneran sebanyak itu dan cukup mengganggu pengalaman membaca karena di beberapa bagian beneran dibikin mikir sebenarnya maksudnya/kata yang tepat itu apa. Ini jadi PR tersendiri bagi Haru untuk lebih teliti ke depannya.
Profile Image for Tira Lubis.
298 reviews4 followers
July 16, 2025
3,9🌟

"Semua kenangan akan menjadi ingatan. Tetapi, tidak semua ingatan bisa kita kenang."

Pembunuhan terjadi di sebuah pusat riset berteknologi tinggi di sebuah pulau terpencil. Korbannya adalah Prof. Magata Shiki, seorang yg sangat jenius tapi di masa lalunya ia pernah membunuh kedua orang tuanya 15 tahun silam, sehingga ia harus hidup terisolasi disana.

Yg membuat makin mencekam, mayat Prof. Magata Shiki keluar dari ruangan yg selama ini terkunci dengan tangan dan kaki yg termutilasi dan diletakkan diatas sebuah robot.

Pada saat kejadian tsb, Saikawa Sohei seorang dosen jurusan arsitektur dan Nishinosono Moe mahasiswinya yg sedang berkunjung kesana pun terlibat dan akhirnya ikut mencari tahu siapa pelaku, motif dan bagaimana pembunuhan tsb terjadi. Dengan klu 'Semua menjadi F'. Kira-kira apa yg menjadi 'F' ?

Membaca novel ini buat aku merasakan sensasi merinding di beberapa bagian. Terutama saat pertama kali pintu ruangan isolasi Prof. Shiki terbuka dan keluarlah mayat diatas sebuah robot, ditambah terjadi mal fungsi di pusat riset tsb yg membuat mereka tidak bisa mengirimkan informasi keluar.

Ceritanya menurutku cukup seru, menggabungkan misteri pembunuhan dengn teknologi tingkat tinggi. Makanya disini banyak disinggung tentang kecerdasan intelegensi, VR, dan istilah-istilah pemprograman yg cukup rumit dan buat aku yg awam dengan hal tsb lumayan effort bacanya.

Meski ceritanya seru tapi ada bagian-bagian yg memang cukup lambat karena memang disini tokohnya lumayan banyak dan ada beberapa penjelasan tentang latar belakang mereka, tapi karena memang untuk kebutuhan cerita dan membangun vibes serta ada sebaran-sebaran hint juga disitu. Jadi pas udah tau nih siapa dan kenapa pelakunya berbuat begitu, membuat aku jadi 'oh ternyata begitu'.

Plot twistnya buat aku lumayan mengejutkan, memang aku ga nebak-nebak siapa pelakunya, karena memang penasaran banget sama gimana cara pelaku bisa melakukan hal yg dikatakan mustahil dengan segala kecanggihan yg ada di pusat riset tsb.

Dan pada saat semuanya terbongkar aku lumayan kaget, walaupun itu tadi karena pengungkapannya menggunakan istilah-istilah pemprograman jadi kayak mesti bener-bener fokus pas bacanya, tapi tetep bikin aku speechless kok bisa ya begitu.
🧩
Endingnya juga buat aku agak bikin melongo ya, ada istilah boneka Marionet, tentang yg tentang siapa yg mengendalikan siapa, itu menurutku gong banget sih.
🧩
Overall aku menikmati baca novel ini. Novel misteri yg bercampur dengan teknologi tingkat tinggi yg bikin kita mikir sepanjang baca dan ada sedikit sisipan romansa yg bikin novel ini jadi lebih greget. Recommended 👍👍
Profile Image for Gus.
605 reviews62 followers
December 23, 2025
--- Everything Becomes F ; The Perfect Insider ---
Plot: Misteri yang menarik dan dibumbui serpihan petunjuk yang sesuai. Atau... Paling tidak; agak sesuai. ....😈
Penokohan: Sepertinya penulis benar-benar ingin menyerukan dan menekankan pendapatnya mengenai teknologi melalui karakter si dosen ya...

Saat membaca judulnya, hal pertama yang terpikirkan adalah...
F ini mengacu pada apa? q(❂‿❂)p ✨ //menjadibersemangat.



Jawaban pertama yang tercetus di kepala saya adalah; Apakah F-nya mengacu pada kode hex warna? Maksudku... Emm... #FFFFFF mengacu pada warna putih. Apa itu yang dimaksud? Kover buku ini kan juga putih! 🤭✨ /ngueeenggg

...Gus senang dengan cocokologi ya wkwk XD.
Sebenarnya ada juga terpikir F berdiri sebagai singkatan. Tapi singkatan apa? Bahasa inggris? Everything Becomes F*ck? ୧( ಠ Д ಠ )୨ //ngueeeeengggg(2)


Saya belum pernah membaca judul ini. Sekalipun tahu ada versi komiknya yang pernah terbit dan tamat dalam dua vol.

Jujur saja, setelah membaca novelnya, saya malah jadi bingung...
A-Apakah komiknya mampu mengompres cerita di buku ini dengan baik?
⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋

Apakah mampu memberikan bukti yang setara seperti di novelnya?

Apakah ikut memberikan deskripsi sambil lalu yang patut dipertanyakan? //inimahkamusaja.

Apakah mampu membuat pembacanya ikut berpikir di bawah kemungkinan yang ada?
Di bawah pemahaman penulis yang ingin ia garis bawahi?
Apakah bisa??? 😈😈😈 *dhuarrr!!



....dan begitulah pendapat saya u w u.

Penceritaan novel ini bagus^^. Saking bagusnya, penulisnya sukses membuat saya kesal sendiri dengan tokohnya.
Bagaimana tidak, tokoh si dosen ini bisa sangat terbuka dengan kemajuan dengan teknologi, juga sangat tertutup. Ia memandang orang lain dengan begitu skeptis seolah dia saja yang bisa menerima teknologi.
Wat de fork ヽ(`д´;)/.
Pak dosen, dunia ini begitu luas!
Saya tidak akan mengatakan komputer sebagai ciptaan paling manusiawi, karena itu bersifat subjektif. Apalagi semua teknologi ada untuk membantu manusia. Tidakkah berarti semua hampir bisa dibilang manusiawi? Sesuatu yang diciptakan, diinovasikan, untuk manusia?
Lagipula memangnya kenapa jika ada manusia menganggap teknologi itu tidak manusiawi?
Pak dosen, semua manusia tanpa terkecuali, boleh memiliki pendapat yang berbeda. Biarlah waktu memahat pendapat mereka u w u. Yang terpenting pendapat Anda sendiri.



Begitulah, saya menyimpan kekesalan sampai setengah buku kepada pendapat yang menurut saya sangat 'katak-dalam-tempurung'. Tapi akhirnya saya sadar mengapa penulisnya berpendapat begitu.



Novel misteri ini membuat saya gregetan dalam notasi yang baik^^.
Meski ada juga bagian yang saya sayangkan dari pengupasan tokoh yang terasa sambil lalu... 😈
Tapi secara keseluruhan misterinya dipaparkan dengan baik, sehingga pembaca bisa menebak ini dan itunya.
Ada baiknya saya salah tebak pelaku. Karena sepanjang novel, saya jadi gregetan dan ikut berkeringat dingin; Apakah pelakunya seperti dugaanku? XD -> kalimat yang terus terngiang-ngiang.


Oh ya. Saya tidak suka dengan pendapat dosen mengenai pelakunya 🤔.
Maksudku... hmm... saya tidak bisa menerima tindakan pelakunya adalah karena dia seperti itu.
Menurut saya dia orang yang beeeeeeeeep dan tidak lebih. Sampai akhir, pelakunya tidak berbeda dengan pelaku lainnya yang hanya memandang dirinya sendiri.

U w U

Sebagai penutup, rasanya saya harus mengapresiasi terjemahannya.
Phiu! Saya lebih suka di sini daripada Your Name.. Paling tidak, meski ada salah typo nama (kurasa) dan ada inkonsistensi dalam terjemahannya, tetapi semuanya diterjemahkan dengan baik (?) (≧∇≦).
Bisa dibilang, tipe terjemahan yang saya minati.
[8.7/10]
Profile Image for Riiko.
5 reviews4 followers
June 29, 2016
I haven't read many mystery books but I felt like this one is bit different. The biggest characteristic of this book is probably its inconsistency: it does contain choppy conversations which seem like they have little to do with what is happening in the book that moment. When Mr Saikawa has something like a panic attack - the author writes the voice inside his head yet the voice itself is a one big ramble. The ending or rather revealing of the logic was not as satisfying as I expected it to be since it seems like it's got some holes. But generally I enjoyed this book - it's a page turner and great for killing time.
Profile Image for Liya.
74 reviews
November 3, 2016
Clever and worth a read. The plot twists are not as thrilling or tight as that of Agatha Christie's works, and the aha moment is not satisfying because there are holes, at least to me. But the moral and existential discussions are the highlights and provide lots of food for thought. In the digital age, what is the new definition of "living"? How far can we stretch virtual reality? What do we do with digital waste? No one chooses to be born, and human non-existence is infinitely greater than existence, so what do we make of life and death?
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Firza02.
5 reviews
August 2, 2025
Biasanya sih nunggu beberapa bulan untuk beli buku barunya Penerbit Haru, tapi pas dapet diskonan di tanggal kembar, jadi langsung beli. Buku ini masuknya cetakan pertama bahasa Indonesia, jadi aku masih memaklumi kalo di buku ini ada banyak typoo-nya. Baaaaaaaaaaanyak banget typoo-nya. Aku merasa ini buku terbitan Haru yang paling banyak typoo-nya, entah kenapa.

Sebenarnya ceritanya bagus banget. Tokoh utamanya dua orang, tapi yang lebih dieksplor adalah proses berpikirnya Sohei Saikawa. Untungnya ini novel, segala sesuatunya harus dibayangkan. Karena baca Saikawa-sensei merokok dimanapun, kapanpun, rasanya... Sesak napas. Tapi... Karena rokok itu dia bisa berpikir luar biasa. Bukan sebuah pembenaran, tapi... Memang begitu jalan ceritanya. Rokok itu buruk bagi kesehatan, Saikawa-sensei juga ngomong begitu kok. Bahkan saat Moe Nishinosono mau nyoba, ga pernah diizinin.

Kalo ngomongin jalan cerita, sperti kebanyakan novel iya-mishu dari Penerbit Haru lainnya, buku ini juga punya plot twist yang bikin melongo. Nggak kepikiran sampe sana kalo ceritanya bakalan begitu. Dan aku sih nggak berusaha menebak karena aku tipenya yang menikmati kecurigaan dan menikmati proses, jadi lanjut aja terus bacanya sampe halaman 444.

Yaaaaa... Ini novel tebel, walau termasuk page turner (nggak berasa 15 menit bisa baca 20-30 halaman atau lebih, aku nggak ngitungin sederil itu). Jadi emang kalo dibawa jalan-jalan rasanya berat banget, tapi untuk dinikmati jalan ceritanya, buku setebel itu emang mendarangkan kepuasan sendiri. Cuma memang karena settingnya lab riset yang penih dengan komputer, jadi banyak percakapan melibatkan bahasa pemrograman. Aku sendiri agak pusing di bagian itu, tapi ga papa. Nggak perlu dipahami semendetil itu. Percaya aja sama apa yang diomongin sama tokoh-tokohnya.

Kesimpulannya, untuk bilang ini buku Penerbit Haru yang paling bagus sih... Nggak ya. Masih ada yg lebih dibandingkan ini. Tapi buku ini worth to read. Saaaangat worth to read. Sangat menghibur, nggak ngebosenin dan nggak slow paced. Kalau memang pencinta novel Asia Timur, bergenre mystery/thriller, buku ini cocok buat jadi TBR selanjutnya.
Profile Image for Tyas.
Author 38 books87 followers
May 5, 2025
Sejak diumumkan bahwa buku ini akan diterbitkan oleh Penerbit Haru, saya sangat bersemangat. Saya pernah menonton animenya, karena itu sangat ingin tahu novelnya seperti apa. Dan jujur saja, setelah tuntas membaca buku ini, saya kira kalau saya tidak menonton animenya duluan, saya akan agak kesulitan memahami novel yang ditulis oleh seorang doktor teknik ini. Apalagi, banyak istilah teknis komputer dan pemrograman, ditambah lagi berasal dari tahun 1990-an. Yah, pada dasarnya semua itu adalah bungkus bagi sebuah kisah misteri pembunuhan yang mempertanyakan apa itu 'kebebasan'. Misteri itu berlangsung di ruang tertutup yang saking anehnya agak sulit saya bayangkan (oleh karena itulah animenya sangat membantu).

Sayangnya, kenikmatan membaca agak terganggu oleh terjemahannya (dan yang berarti juga penyuntingannya). Kalau dari segi makna dan flow, secara umum tetap enak lah, meskipun terpikirkan oleh saya bahwa buku ini mungkin sudah agak lama diterjemahkan oleh Mas Andry. Kualitasnya tidak sementereng terjemahan Mas Andry lainnya yang terbit dan saya baca belakangan ini. Ada sejumlah pilihan kata yang menimbulkan pertanyaan 'mengapa'—misalnya, mengapa pakai butter, bukan mentega? Mengapa penerjemah tidak sadar bahwa nama marga mahasiswi yang berasal dari Tiongkok itu lazimnya ditulis 'Wu', bukan 'Uh'? Dan yang lebih parah, banyak sekali typo atau kesalahan eja yang membuat buku ini diwarnai kata-kata ajaib yang tidak ada di kamus bahasa Indonesia mana pun, seperti gedya, kemudya, compiya (serius saya tidak bisa menebak ini seharusnya kata apa, dilihat dalam konteks sekalipun), byaama, yagannya, seyag, yadak, dan banyak lagi, sampai saya berhenti mencatatnya. Moga-moga kesalahan-kesalahan ini akan diperbaiki di edisi-edisi selanjutnya.

Tapi saya tetap senang sekali, kok, buku Mori Hiroshi akhirnya ada yang terbit di Indonesia. Semoga ini artinya akan lebih banyak lagi karya beliau yang diterjemahkan dan diterbitkan di sini!
Profile Image for Eunji Yun.
3 reviews
July 15, 2025
Pas pertama kali tahu Penerbit Haru mau terbitin "Everything Becomes F", aku langsung hooked banget. Judulnya misterius, dan waktu baca premisnya—pembunuhan di ruang tertutup, tokoh jenius, dan ada unsur teknologi/AI—aku langsung ngerasa ini bakal jadi bacaan yang mind-twisting dan beda dari yang lain. Dan ternyata… ya, ekspektasi aku mostly terpenuhi.

Buku ini tuh tipe misteri yang gak buru-buru. Alurnya pelan banget, dan jujur aja, banyak bagian yang kayaknya gak perlu-perlu amat buat diceritain. Tapi somehow, semua disusun dengan rapi, dan akhirnya terhubung juga ke klimaks yang bikin puas. Jadi walaupun sempat ngedumel dalam hati, “ini kapan serunya?”, tetep aku terusin baca karena penasaran.

Yang paling standout sih jelas karakternya, terutama Magata Shiki. Dia tuh jenius banget tapi dingin dan menyeramkan. Bener-bener karakter yang bikin gak nyaman tapi gak bisa berhenti ngamatin. Saikawa juga menarik, cuman kadang pola pikirnya tuh bikin otakku nge-lag. Terus satu lagi yang agak ganggu... dia ngudud mulu, kayak... plis bang, stop bentar 😭

Nah, bagian yang paling aku suka dari buku ini udah pasti ending-nya. Plot twist-nya sukses banget bikin aku bengong, terus buka-buka ulang halaman sebelumnya buat mastiin clue-nya beneran ada. Reaksiku waktu itu literally: “HAH??!!” terus “Oh... gila sih ini…” 🤯 Magata Shiki makin jadi karakter favoritku setelah twist itu kebongkar.

Emang masih ada beberapa kekurangan kecil—kayak pacing yang lambat atau bagian teknis yang bertele-tele—tapi pas tahu ini novel pertamanya Mori Hiroshi, dan untuk debut sekompleks ini, menurutku udah keren banget. Yang bikin aku makin amazed, novel ini terbit tahun 1998 tapi bahasan soal AI dan teknologi di dalamnya masih super relate sama zaman sekarang. Visioner banget gak sih?

Kalau kamu suka misteri yang mikir, penuh detail, dan gak melulu soal aksi tapi lebih ke adu logika, Everything Becomes F wajib banget kamu baca. Cuman... siap-siap aja otak dibikin meledak, wkwkwk
Profile Image for Kintanoth.
50 reviews
May 11, 2025
SATU LAGI BUKU YANG DESERVE BINTANG 5!!!
GILA BANGET KASUSNYA 😵😵 PROFESOR MAGATA SHIKI 😍😍 (biarpun kelakuannya sxsjxshaui)
DITAMBAH LAGI INI NOVEL DEBUT PENULISNYA!!!

Ini pertama kalinya aku baca karyanya Mori Hiroshi. Alasanku beli soalnya cover bukunya cantik 😂 Jadi kepincut buat beli deh, dan ternyata nggak nyesel belinya. Soalnya buku ini sampe bikin aku sakit kepala. Bukan karena sebel sama salah satu karakter atau sama jalan ceritanya, tapi lebih karena kok bisa si penulis kepikiran kayak gitu sihh. Soalnya aksi kejahatannya nggak kebayang sama sekali. Emang otak orang jenius beda ya.

Pas Saikawa jelasin motif dan cara pelakunya melakukan kejahatan tuh kayak plot twist berlapis gitu. Jadi selama baca tuh kepalaku kayak "hah, gimana" "astaga" "GILAAAA". Pokoknya semua ungkapan terkejut tuh keluar 🤯 Soalnya kalau di novel detektif kebanyakan kan orang pintar vs orang pintar ya, nah di sini tuh levelnya orang jenius vs orang jenius. Jadi udah di luar nalar orang pada umumnya.

Di buku ini ada sedikit hint romance antara Saikawa dan Moe (baru sinyal-sinyalnya aja sih). Si Mori Hiroshi itu lulusan teknik, so ada banyak istilah teknik dan program komputer di novel ini. Karakter di sini juga cukup banyak, jadi pas awal-awal bakal sering bolak-balik lihat daftar para tokoh. Kalau kekurangan paling aku lumayan sering ketemu typo pas baca. Nggak parah sih cuma jadi ganggu aja selama baca.

Overall, novel Everything Becomes F: The Perfect Insider WAJIB BANGET dibaca pencinta novel detektif J-Lit. Soalnya seru banget dan mind blowing parah!!
Profile Image for TENSH1K0.
53 reviews
June 4, 2025
Oh I have a lot to say for this book!

For a book that's made in the 1990's is insane. It's really futuristic. And let's not forget about the thrilling sensation! Finished this book from 1 AM to 9 AM because leaving it won't make me sleep.

!! SPOILERS AHEAD !!

I really love how it just won't make me stop reading it. It keeps me intrigued and want to know until the end, I basically can't put this book down.

The plot twist itself is so amazing. Normally, I wouldn't be so surprised at these kind of murder mystery, but this one cuts it. It gives me chills of how cruel this "genius" Magata is. I could never understand her mindset. Which is cool and eerie at the same time.

I actually kinda guessed it right, it revolves around Magata Miki because she is looking for her "missing purse". I thought maybe Miki and Shiki replaced each other place, but there's no Miki in the first place! And I really wanted to know where she is in that ending. Those men who captured her, who are they and where did she end up? I want to know!!! (⁠ノ⁠`⁠Д⁠´⁠)⁠ノ⁠彡⁠┻⁠━⁠┻

The two main characters are pretty annoying. Saikawa, always smoking or drinking coffee, every single page. I kinda hate (and love) because it's pretty dramatic which makes it longer than it should be. Some things are pretty repetitive!

I'm reading the Indonesian version which is from Penerbit Haru and it has SO much typos. It seems almost like whoever typed this was drunk. I get it if there's just one or two or three, but there's even a mistake in names. This is pretty unacceptable but *sigh* I'll let that slide.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
December 25, 2025
Nishinosono Moe mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Profesor Magata Shiki, di sebuah pusat riset pribadi milik Profesor Shiki. Hasil pertemuannya itu disampaikannya kepada Saikawa Sohei, seorang asisten Profesor di Universitas N. Magata Shiki sendiri adalah seorang jenius muda yang terkurung di pusat riset-nya selama 15 tahun karena telah melakukan pembunuhan terhadap kedua orang tuanya.

Sebenarnya Saikawa Sohei juga penasaran ingin bertemu dengan Prof. Magata. Oleh karena itu dia merencanakan untuk melakukan perkemahan bersama dengan tim-nya di pulau tempat pusat riset itu. Dengan bantuan Moe, rencana itu berhasil dilaksanakan. Bahkan Moe membuat janji untuk bertemu dengan Prof. Magata. Sayangnya, ketika mereka berhasil masuk ke dalam pusat riset, Prof. Magata telah terbunuh dengan cara yang cukup mengerikan.

Novel misteri ini mengangkat kasus pembunuhan di ruangan tertutup terhadap Prof. Magata. Kemudian, bukan hanya satu orang korban, tetapi bertambah menjadi tiga orang. Biasanya saya menyukai novel misteri seperti ini, tapi khusus yang satu ini entah kenapa saya kurang suka. Cara mengungkapkan kasusnya terlalu bertele-tele, ditambah banyak istilah komputerisasi yang kurang saya pahami. Isi novelnya memang terlalu jenius untuk otak saya yang sedang lelah ini.
Profile Image for Erika.
2,836 reviews88 followers
December 2, 2020
友人がほぼ強制的にオススメしてきた(訳:はい、読んで!とわざわざ手渡してきた)けれど、1年以上放ったらかしにしていた本。翌日相手に会うので、話題にしようと読んで見た。

まず感じたのが、「何か時代を感じる」という事。登場人物達が所構わずタバコを吸ってるし、コンピュータ関係の用語の説明が冗長(チャットの説明とか)だし、フロッピーディスクだし!
で、不思議に思って出版年を見て見たら1996年。(その辺り、多分我が家は初めてオンラインで旅行の予約をした。)そりゃ古いはずだ。

なので、使い古された感のある「理系教授と彼に想いを寄せる年下女子学生」的構造は、この本が始まりだったのかな、と思った。
(↑この構図、「ガリレオ」シリーズ等でも使われてる構図だし)
それ以外にも、特に目新しさは感じない。
殺人トリックもちょっと無理矢理感だし、変に「普通の人の思考」から如何に離れているかを強調することで、犯人の人間としての壊れ具合/人間離れ具合/天才さを描こうとしてるのかもしれんが、それも何か、安っぽく感じる。
もしかしたら、この本に影響を受けた他の作品を多く読んできたから、元祖となるこの本が逆につまらなく感じるのかも。
でも、page turnerではあった。
2章の終わりで、ぎゃーっとなったし。

でも、何度もいうが、特に目新しさは感じない。
シリーズを続けたいとも思わないので、星3つ。
(友人に話したら、「何で本押し付けたんだっけ?」と言ってた。それはこっちが聞きたい…)
Profile Image for Sunny.
162 reviews3 followers
June 15, 2025
Walaupun bukunya tebal (menurutku), 448 halaman, dan banyak istilah teknik komputer dan pemrograman yang aku nggak ngerti, tapi ceritanya seru banget! Seperti biasa, aku ikut menebak siapa pembunuh Prof.Magata Shiki. Dan lagi-lagi aku tertipu. Lalu plot twist. Novel ini tuh banyak tokohnya, awalnya sempat bingung ini siapa-itu siapa sehingga harus bolak-balik ke halaman depan di bagian pengenalan tokoh. Tapi akhirnya, malas dan lanjut baca aja saking serunya. Setelah selesai baca, aku ngeship Saikawa sensei dengan Moe.
Profile Image for Syalinna.
77 reviews6 followers
June 23, 2025
The case is heavily themed on technology, which makes it difficult yet trivial at the same time. Not my cup of tea, but I guess will be enjoyable for people who are into tech and programming.

The narration is so anime-coded, with stereotypical characters (especially the nonchalant MC & the carefree tsundere FMC) and the whole protagonist's agenda. Not to mention the romance is actually borderline ped*phile (like come on, a 19 y.o girl with a 32 y.o adult man?). I think the book will be more enjoyable as a comic than a novel.

Decent read, but not really recommended. 2.50⭐️.
Profile Image for Fusbook_id.
12 reviews1 follower
June 19, 2025
Dive in thinking it will be a normal mystery case. But totally wrong, this is more than that. Story told about death of famous genious professor, that die with weird circumstances.
The young lecturer and his student try to uncover the truth before the police came.

I love how the story incorporate technology as the mystery. We can feel the eerie feeling comes from the danger of technology in this case. Also the plot twist and the ending is immaculate. Definitely recommended.
Profile Image for Lia Agustin.
76 reviews14 followers
October 13, 2025
Plot twistnya lumayan. Tapi kurang suka dengan cara pelakunya diungkapkan. Menurutku agak bertele-tele dan sedikit dipaksakan.

Dan typo-nya memang sebanyak itu, sampai ke tahap yg sangat mengganggu. Semoga Penerbit Haru bakal revisi ya waktu dicetak ulang.
Profile Image for nur'aini  tri wahyuni.
894 reviews30 followers
November 6, 2025
ga bisa enjoy sama ini buku karna saya ga suka sama peran utama cewenya, annoying.

plotnya oke, misterinya banyak, tapi pas akhirnya ketahuan pelaku, motif, dan metode kek yaudah aja, ternyata tidak begitu berkesan padahal ribet dan butuh konsentrasi buat memahami semua penjelasan.
6 reviews
September 13, 2022
Interesting read. It’s like a mix of science fiction and mystery.
107 reviews2 followers
November 28, 2023
There are only several ways you can solve a locked room mystery. This offers a great solution, plus a nice twist at the end.
7 reviews
September 13, 2025
Saikawa Sohei is so genius, I love so much this character. The plot twist is so mindf### but amazing, recommend
Displaying 1 - 30 of 36 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.