Aksara dan Alinea sedang mempersiapkan perlombaan drama yang akan diikuti klub drama Sekolah Tunas Bangsa ketika berita kematian Sinta menyebar .
Sementara itu, Julian, si anak fotografi yang menemukan Sinta dalam keadaan mati gantung diri, menuduh klub drama lah yang telah membunuh gadis itu.
Hasil penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa kasus kematian Sinta mirip dengan kasus kematian seorang gadis lain sebelumnya. Kedua kematian itu memiliki benang merah dengan platform penulisan bernama Aksara Kematian (AK).
Aksara dan Alinea pun ikut membantu polisi memecahkan kasus, sekaligus untuk membuktikan bahwa klub drama tidak bersalah, tanpa mereka sadari ada sesuatu yang besar membahayakan nyawa mereka.
Ini novel adalah berasal novel di platform Kumparan. Gue nggak tau perubahan revisinya di bagian mana. Berasa sama aja kayak di platform. Cuma lebih rapi di editan dan story telling aja.
Plotnya juga dari awal sampai menuju ending tuh bagus loh, bikin penasaran. Sayangnya khas Ragiel endingnya gedebag gedebug jedarrrr simsalabim terbongkar pelakunya siapa. Mana nih motif pelaku, gimana pelaku beraksi membunuh satu per satu korban cuma dijelasin telling doang. Padahal bagusnya showing. Lalu, yang tentang jaringan hacker kudu digali detail. di sini berasa tempelan banget. ngelesnya ragiel sih bakal ada buku selanjutnya dengan tokoh Tantra. awas aja nggak kelar2 naskahnya wkwkwkw
dahlah segitu aja omelan gue. ditunggu transferan 8 digit ya.
"Sebuah platform terkutuk yang menyebabkan serangkaian kematian." Kematian Misterius - "Media sosial dan internet memang sangat mengerikan. Siapa pun bisa melakukan hal buruk dengan menebar ujaran kebencian dan akun adu domba. Modal memang hanya ketikan jari, tapi akibatnya sampai menghilangkan nyawa." Bab 28 Antihero. - Misteri Aksara Kematian Ragiel JP Penerbit Elex Media Komputindo Edisi Digital, Baca di PYC Library Tebal 280 Halaman - Dibuka dengan bab awal yang menarik, tentang resep sang penulis. Beberapa resep yang diberikan pada penulis pemula yang terpacu semangatnya untuk menciptakan karya yang diminati pembaca dan ini menjadi titik awal sebuah tragedi. - Bergerak ke sisi lain, timbulnya kematian misterius dan kasus b u n u h diri seorang siswi di sekolah Aksara dan Alinea, membuat pihak sekolah menutup sebagian informasi agar tidak sampai terdengar pihak luar. Namun, berimbas klub drama yang diketuai kedua remaja itu yang mendapat tuduhan menjadi dalang pembunuhan karena kematian siswi bertepatan dengan jam latihan klub drama. - Dua kematian misterius itu akhirnya mendapatkan perhatian lebih dari pihak kepolisian dan mengusut siapa dalang dibalik kasus mengerikan itu. Kedua remaja dan anggota klub yang dituduh sebagai pelaku pun ikut melakukan investigasi secara mandiri dan menemukan kalau kedua korban merupakan anggota dari sebuah platform menulis terkutuk. Keduanya memiliki rekam jejak digital, tapi tidak mendapatkan clue siapa dalang sebenarnya yang menyebabkan mereka mengambil tindakan penghilangan nyawa. - Suka banget dengan misteri yang penulis ciptakan. Dari awal baca hingga beberapa part menjelang akhir, dan masih belum menemukan clue siapa dalang dibalik misteri Kematian misterius. Bikin gregetan, karena salah tebak terus, hahaha. Alur ceritanya oke dan seru. Bahkan aku menunggu bagaimana pelaku melakukan eksekusi pada para korban yang menggunakan platform terkutuk tersebut. - Ada satu hal menarik dari cerita ini pada bagian taksidermi atau seni pengawetan / pengolahan hewan yang telah mati dan tetap terlihat seperti hidup. Kalau ke museum zoologi di kebun raya Bogor, aku suka banget lihat koleksi hewan di sana, hanya belum tahu kalau ada edukasi tentang pengawetan hewan. Termasuk proses sampai pada tahap pengawetan tersebut. Menarik, karena itu aku langsung browsing.
This entire review has been hidden because of spoilers.
🙋🏻♂️ Apa yang akan kamu lakukan jika mendapatkan ancaman untuk melakukan bunuh diri?
••• Aku; segera meminta bantuan, apapun yang merusak mental harus ditanggani. Meski diri ini tahu akan perbuatan yg mungkin kurang baik dan tak berkenan di hati orang lain. Tidak ada yang berhak untuk merenggut nyawa, dengan alasan apapun.
Namun, berbeda dengan Sinta yg memilih mengakhiri hidupnya karena tak tahan dengan ancaman atas perbuatannya di masa lalu dalam buku #MisteriAksaraKematian @ragiel_j.p @elex.novels @elexmedia.
Namun, kasus ini bukan kasus biasa. Melibatkan suatu organisasi yg menggunakan platform online "Aksara Kematian" untuk menebarkan teror.
Aksara dan Alinea, *sekali lagi penulis memberi nama tokoh yg disengaja memiliki kesamaan, berusaha untuk mengungkap siapa dalang di balik misteri itu.
Aku suka dengan deskrispi cerita dan cara pandang yang digunakan oleh penulis. Menyimpan rapat-² teka-teki yang akan membuat pembaca betah mengikuti kisah ini. Diksi yang rupawan, gaya penulisan yang nyaman, bahkan cara bercerita yang pelan menyusun kepingan teka-teki kemudian meledak tanpa aba-aba di ujung cerita, memberikan kejutan kepada pembaca.
Tentunya yg paling memikat adalah pemilihan tema dan juga pesan yang tersirat dalam buku ini. Tentang bahaya penggunaan internet dan teknologi. Dan, apa akibat yg ditimbulkan oleh perbuatan manusia yang seringnya dianggap sepele. Seperti, plagiasi, perundungan dan juga kesehatan mental.
Buku ini paket komplit, karena menyasar beberapa hal yg memang penting dan sering dihadapi oleh generasi sekarang.
Memang, jika diperhatikan misterinya kurang tajam. Tapi penulis lebih berfokus pada karakternya dan bangunan itu tampak kokoh. Terlihat lebih bisa diterima karena tak terlalu berlebihan dalam menyajikan cerita.
Bahkan detail² kecil seperti aroma setiap tokohnya pun dijabarkan dengan baik. Hal ini menjadi ciri khas yg jarang ditemui ada pada penulis lain.
Ceritanya cukup menarik! Tentang platform menulis bernama Aksara Kematian yang seperti bisa memprediksi kematian-kematian orang. Semacam Death Note versi online. Struktur ceritanya juga okee, kayak baca novel-novelnya Keigo Higashino--dari berbagai sudut pandang dan latar jadi cukup bikin pembaca menebak-nebak.
Tapii, secara pribadi, saya nggak terlalu suka baca cerita POV orang ketiga yang banyak head-hopping-nya. Jadi dalam satu paragraf, kita bisa lompat-lompat dari isi kepala A ke isi kepala B, jujur agak bikin bingung wkwk. DAANN, saya juga merasa penulisannya agak terlalu banyak telling daripada showing, dan ditambah head-hopping tadi, telling-nya jadi berasa diulaang-ulang terus. Contohnya nih: si Alinea & Aksara tahu kalau Aksara Kematian dibuat sama peretas, terus ntar Inspektur Heru tau, terus ntar Julian tau, terus ntar Mas Anton & Risma tau... tapi kan pembaca udah tau yak, jadi lama-lama bosen juga dikasih informasi yang sama terus-menerus, apalagi dengan teknik telling jadi terkesan datar banget wkwk. Nggak tahu yaa, mungkin ini prefrensi pribadi aja sih... Dan ada beberapa subplot yang menurut saya kurang penting, terutama tentang taksidermis yang saya pikir bakal ada hubungannya sama plot besar tapi ternyata nggak ada, padahal lumayan juga lho itu berparagraf-paragraf bahas hewan mati😭. Klub drama Aksara-Alinea juga yah, gitu doang.. pementasan dramanya menurut saya yang paling terasa telling, dan sama sekali nggak ada hubungannya sama misteri Aksara Kematian, jadi berasa kayak tempelan aja menurut saya...
But overall cukupp menarik dan seruu kok! Plot twist-nya juga yaah... oke lah.. :D
---
"Media sosial dan internet memang sangat mengerikan. Siapa pun bisa melakukan hal buruk dengan menebar ujaran kebencian dan akun adu domba. Modal memang hanya ketikan jari, tapi akibatnya sampai menghilangkan nyawa."
❝Kejahatan membuat jiwa manusia menjadi tidak murni, rusak, dan menimbulkan kekacauan. Aksara Kematian hadir sebagai pembasuh jiwa manusia untuk kembali murni.❞ - p. 259
Tidak tertebak twist-nya. Sama sekali. After taste-nya lebih bengong yang ini daripada Konstelasi Andro & Mega: Dunia Tanpa Zodiak. Masih satu universe, bisa dibaca standalone juga. Tapi, alangkah lebih baik jika baca konstelasi dulu.
Ceritanya bermula dari Aksara dan Alinea (bukan anak Raditya Dika) yang mendapati kasus bunuh diri teman satu sekolahnya. Kasus itu menyeret klub drama Aksara sebagai dalang karena berada di satu tempat yang sama saat tragedi itu terjadi. Dan ternyata tak hanya kematian teman sekolahnya Aksara dan Alinea saja, tetapi ada kasus bunuh diri lainnya. Setelah ditelusuri berasal dari satu platform yaitu Aksara Kematian.
Berhati-hatilah dengan rekam jejak digital dan juga apa yang kamu tulis di media sosial. Bisa jadi akan menjadi boomerang dan menyerangmu balik. Begitulah pesan yang aku ambil dari cerita di buku ini.
Ada hal yang menjadi perhatianku adalah lini waktunya sih. Sang penulis ini ada di masa yang mungkin bisa 40 tahun yang lalu—kalau diukur dari usia X dan Y. Nah, tapi kok bisa ada platform itu, ya. Atau taruhlah 30 tahun lalu pun, masih terlalu modern untuk ada platform itu. Setting waktunya nggak dijelaskan, jadi agak rancu. Apakah ini semua terlalu maju di masa inisial AA atau bagaimana?
Ini butuh 2.0 nggak sih soalnya ending-nya masih mengandung "misteri" 🤔
Direkomendasikan untuk penyuka cerita misteri-thriller dan teka-teki dengan twist-nya tak bisa diduga 🤯
ceritanya aksara kematian ternyata nyambung sama konstelasi Andro Mega yg pernah ku baca dulu. ceritanya seru, tentang misteri sebuah platform menulis yang bikin pembacanya pasa bunuh diri. suka sama karakternya askara dan alinea, sedikit mengingatkan sama Andro dan Mega di novel sebelumnya. membaca ini mempunyai info baru soal taksidermi. apalagi plot twist nya sama sekali nggak tertebak.
sepertinya akan ada lanjutannya, karena masih ada beberapa misteri yang sengaja di Spil penulisnya.
Plot twistnya sama sekali tidak bisa di tebak. Ceritanya relate dengan situasi jaman sekarang, soalnya media sosial dan lainnya. Semoga ada lanjutannya cerita ini karena masih open ending, dulu baca Andro dan Mega, dan jadi paham kenapa cerita ini harus satu universe dengan kasus Pemburu Zodiak. Aku selalu suka karya penulis ini. Endingnya selalu tidak tertebak dan penasaran.