Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bad Boys #1

Bad Boys

Rate this book
Semua orang tahu, SMA Emerald dan SMA Vilmaris musuh bebuyutan, walaupun kini jarang tawuran. SMA Emerald dikomandani Austin, sementara SMA Vilmaris dipegang oleh Troy. Tapi siapa yang tahu bahwa Ivy, adik Troy, ternyata bersekolah di SMA Emerald?
Suatu hari, Lionel—tangan kanan Troy—diberi tugas untuk menjemput Ivy, dan kepergok oleh Austin! Menyimpulkan bahwa Ivy berpacaran dengan musuh, Austin menghukum Ivy menjadi pesuruh gengnya. Untuk menutupi identitasnya sebagai adik Troy, Ivy pun mematuhi perintah Austin, juga perintah Troy untuk pura-pura pacaran dengan Lionel.
Saat Ivy memohon pada Austin untuk menghentikan hukuman, Austin menyuruhnya putus dari Lionel sebagai syarat. Lagi pula, ternyata Ivy diam-diam mulai menyukai Austin...
Bisakah Ivy terus menutupi identitasnya ketika Austin akhirnya menyatakan cinta? Dan bagaimana tanggapan Ivy saat Lionel menganggapnya bukan sekadar adik Troy?

216 pages, Paperback

First published August 11, 2014

42 people are currently reading
373 people want to read

About the author

Nathalia Theodora

17 books50 followers
I belong to Jesus.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
77 (39%)
4 stars
60 (30%)
3 stars
40 (20%)
2 stars
15 (7%)
1 star
5 (2%)
Displaying 1 - 29 of 29 reviews
Profile Image for Dinur A..
258 reviews98 followers
August 5, 2018
2,5
--
ada apa sih sama mereka? dikit2 ngehubunginnya ke cinta. gw jg anak sma tp ga gitu jg kali. you dont know shit about love, ma frens. mungkin klo seluruh kata cinta di sepanjang buku ini diganti dgn 'suka', saya bakal ngasih bintang lebih. eh tp nggak juga deng. chemistry nya ngga ada ah klo menurut saya. semuanya terjadi tanpa ada proses nyatanya, cuma diceritain secara singkat sm si narator. kalo istilah kerennya sih; kebanyakan telling ketimbang showing. padahal ide ceritanya sendiri udh seru. tp saya bakal tetep baca lanjutannya kok. ehe
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
December 31, 2015
Novel ini ringan dan hanya beberapa jam saja aku sudah menamatkan. Mengisahkan mengenai 2 SMA yang selalu bermusuhan, SMA Emerald dan SMA Vilmaris. Baik SMA Emerald maupun SMA Vilmaris, punya sejarah yang cukup panjang dan dipimpin oleh Ketua Geng masing-masing. Jika SMA Emerald punya Austin, maka SMA Vilmaris punya Troy. Troy dan Austin punya kisah masa lalu yang buruk, dan punya dendam tersendiri. Adik Austin pernah berpacaran dengan Troy dan ketika tahu itu malah langsung diputusin Troy, hal ini membuat Austin sangat membenci Troy.

Namun, takdir tak bisa ditolak. Tanpa ada yang tahu, Ivy adik Troy malah bersekolah di SMA Emerald. Suatu hari, Ivy ketahuan sedang dijemput oleh Lionel, sahabat sekaligus anggota Troy. Austin berpikir Ivy berpacaran dengan Lionel, musuhnya hingga kemudian Austin langsung membuat ide gila untuk menjadikan Ivy pesuruh gengnya. Ivy awalnya tidak menolak menjadi pesuruh geng Austin, tetapi lama kelamaan Ivy pun capek dan ingin agar berhenti dari hukumannya itu. Austin pun setuju dengan sejumlah persyaratan, salah satunya Ivy harus putus dari Lionel.

Perlahan-lahan Ivy pun jatuh cinta dengan Austin, dan ketika perasaannya berbalas, bagaimana akhirnya? Apalagi tanpa diduga, Lionel juga jatuh cinta kepada Ivy.

Ah membaca novel ini mengingatkanku akan masa-masa SMA dlu, rasanya isu geng-geng di sekolahan dulu sudah biasa sekali. Walau karakter Troy dan Austin disini memang cenderung Bad Boys, tetapi malah membuat pembaca jatuh cinta sekali, tidak bisa membenci mereka. Hingga kemudian nanti Troy dan Austin akhirnya harus berhadapan demi Ivy, apa yang akan terjadi?

Novel ini ditutup dengan manis dan seperti dugaanku, jika kamu mencari novel remaja yang ringan yang buat betah membacanya aku rekomendasikan buku ini.^^
Profile Image for Nurul.
310 reviews38 followers
January 13, 2020
Ini novel pertama penulis yang saya baca dan apa emang gaya penulisannya kayak gini ya? Sebenernya saya ngga ada masalah sama gaya penulisan pas narasi, tapi kalo baca dialog antar tokohnya agak ngeganggu dan bikin kurang nyaman sih karna kadang formal kadang ngga jadi setengah-setengah dan terkesan nanggung. Walaupun saya lebih suka yang ngga formal aja karna ini percakapan anak-anak SMA.

Dan baru kali ini saya bener-bener gemas sama karakter utama karna pemeran utama cewek di novel ini pasrah banget sama keadaan, lemah, dan ngga bisa ber-argumen sendiri. Kayak mau-mau aja disuruh ini itu atau kalo digangguin cuma diem, walaupun ada sekali dia ngegertak tapi kebanyakan dia kayak ngga berdaya dan ngga bisa ngelakuin apa-apa selain pasrah sama keadaan. Padahal saya berharapnya si Ivy bisa lebih tegas. Karakter Ivy dan Austin juga kurang tereksplor. Malah yang lebih kuat karakternya itu Troy sama Sophie menurut saya, padahal mereka berdua bukan karakter utama di buku ini.

Terus juga arti cinta di novel ini terlalu dewasa buat anak SMA, kayak Ivy sama Austin yang selalu bilang mereka cinta satu sama lain. Mungkin kalo kata cinta diganti kata suka lebih enak kali ya karna mereka masih remaja gitu.

Konfliknya simple, tapi penyelesaiannya terlalu cepet kayak udah gitu aja, tentang dua anggota geng yang 'katanya' musuh bebuyutan juga gampang banget mereka baikan lagi. Terus bad boy(s) vibes disini kurang berasa karna fokusnya ke romance.

Kayaknya isi review ini saya mencak-mencak doang deh. Maaf tapi emang saya paling ngga bisa nahan-nahan komentar wkwk. Padahal saya suka ceritanya terkesan simple tapi ngingetin kita tentang SMA dulu. Cuma ya gitu. Semoga buku selanjutnya ngga mengecewakan ya.

Rate : 2.4/5
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
March 20, 2017
Ada dua hal yang menggelitik saya selama membaca novel ini: Pertama, saya cukup terganggu dengan kalimat-kalimat percakapan formal yang nanggung. Saya merasa kurang sreg, karena nanggung itu. Baiknya, kalau mau dibuat baku ya baku sekalian, tapi kalau mau dibuat santai, alangkah lebih baik membuat kalimat yang lebih luwes lagi. Tapi ini nggak berlangsung setiap saat sih, rasanya hanya pada momen-momen tertentu saja percakapannya jadi kurang luwes. Tapi cukup mengganggu.

Kedua, saya agak kecewa sedikit karena yang ditonjolkan di dalam cerita ini adalah kisah percintaannya, bukan karakteristik bad boy-nya. Saya pikir bakal ada banyak adegan baku hantam yang seru *_* mengingat ilustrasi di awal bab pun menyiratkan begitu. Sekalinya ada berantem, eh, nggak live. Jiahaha.

Namun, saya cukup menikmati cerita ini, bahkan tidak ada bagian yang saya skip waktu membacanya. Apalagi kisah bad boy-bad boyan lagi naik daun belakangan ini. (Karena pada dasarnya, dekat sama bad boy itu lebih greget buat naikin gengsi anak SMA ketimbang dekatin cowok-cowok taat peraturan atau nerd, wkwkwk.) Apalagi kisahnya simpel, dan narasinya oke (minus kalimat langsung yang tadi sedikit saya keluhkan).

Baiklah, yuk mari lanjut ke buku dua! :)
Profile Image for Annelice.
200 reviews8 followers
February 7, 2023
Bintang 3 deh.

Agak bingung juga karena judul buku dengan isi cerita agak engga sinkron tapi ya sudahlah ~

Bad Boys bercerita tentang Ivy yang merupakan adik Troy, ketua geng SMA Emerland yang diam-diam menjalin hubungan dengan Austin, ketua geng SMA Vilmaris. Bagaimana nasib hubungan mereka jika Austin yang awalnya tidak tahu-menahu tentang Ivy dan berpacaran dengan gadis tersebut tiba-tiba dikejutkan oleh fakta bahwa kekasihnya itu adalah adik dari musuh bebuyutannya? Apalagi ditambah kenyataan bawha Natasha, adiknya sempat dicampakan oleh Troy yang membuat Austin semakin membenci Troy?

Yup, inti ceritanya ya.. itu, ketua geng yang berpacaran dengan adik dari para musuh bebuyutannya. Austin dengan Ivy dan Troy dengan Natasha.

Makanya saya agak bingung kenapa judul novel ini Bad Boys. Padahal nggak ada yang BAD disini. Cowok-cowoknya baik Troy dan Austin adalah anak "normal" yang sama sekali nggak bisa dibilang bahwa mereka murid bermasalah. Mereka cuma membentuk geng dan.. udah. Ya itu doang. Nggak ada tawuran nggak ada perkelahian antar sekolah atau hal-hal yang menunjukan kalau mereka itu bad boys.

Malah yang ada Troy dan Austin justru digambarkan tampan, keren, bertubuh bagus, disukai banyak cewek dan play boy. Bingung saya tuh jadinya wkwk. Masa tittle bad boys disematkan hanya karena mereka memakai baju dengan "urakan"?

Novel ini terdiri dari 3 sekuel atau trilogi. Dan 1 novel ini saya habiskan hanya dalam sekali duduk. Cepet banget sih bacanya, lumayan suka juga saya kisah kakak beradik Troy dan Ivy.

Satu hal yang nggak saya suka dari novel ini yaitu : gaya percakapannya!! Kaya kakuuu banget gitu loh! Anak Jakarta booo, remaja lagi! Yakali ngomong sama teman sebayanya harus "gue yang menyuruhnya datang", "gue mencoba menghubungi dia" dll. Rasanya kaya, engga enak aja dibaca gituu. Kalau mau informal, informal seklian jangan setengah-setengah gitu loooh. Apalagi kalau udah pakai Aku-Kamu, terutama saat ngobrol dengan Lionel dan Austin. "Maaf aku merepotkanmu", "Kamu harus membuat janji padaku". Arghhh ampun dehhh. Masa geng bad boys cara ngomongnya semi formal begitu?

Terlepas dari gaya bicara para tokohnya yang membuat saya uring-uringan, ceritanya lumayan seru kok. Tentang cinta lah pokoknya, lupakan judul karena nggak nyambung sama sekali.

Bakal lanjut baca buku ke-2, semoga konfliknya semakin oke dan balance dengan tittle novelnya ya wkwkw.
Profile Image for Emilya Kusnaidi.
Author 3 books40 followers
November 27, 2015
Empat bintang karena berhasil buat saya senyum-senyum sendiri. Alasannya sentimentil sih, ngingetin sama masa SMP-SMU, dimana saya ngerasa sewaktu baca buku ini, deja vu banget. Seakan reminscing waktu masih muda dulu (lah, emang sekarang umur berapa?)

Awalnya beli karena sinopsisnya yang err – tadi udah saya sebutin, mengundang dan familiar banget. Sempet ragu, tapi akhirnya memutuskan untuk ngebelinya juga. Bacanya juga dengan tanpa ekspektasi apa-apa. Sedikit turun malahan, karena teenlit terakhir yang saya baca, hambar gitu.

Tapi untuk novel ini, jujur saya nggak bisa membencinya meskipun di halaman awal sempat mendengus sinis. Penulisannya mengalir aja, seru, khas remaja, tapi terlebih lagi, saya jatuh cinta dengan plotnya hehehe. Buku ini berhasil saya lahap dalam 2 jam saja!

Sebenarnya buku ini bisa mendapat lima bintang. Tapi karena saya ini pembaca cerewet, jadinya yuk mari kita bahas kenapa buku ini dapet bintang empat.

1.Karakteristik. Sangat disayangkan, karakter Ivy dan Austin kurang kuat. Seharusnya bisa diolah lagi nih, karakter Ivy biar ada sesuatu yang menonjol. Begitu juga dengan Austin. Banyak potensi yang bisa diolah lebih lanjut lagi.

2.Dialog yang sedikit kaku, terutama di bagian aku-kamu. Entah kenapa, saya nggak sreg. Terlalu baku.

3.Penggunaan kata ‘cinta’, bukannya ‘suka’. Err, gimana ya. Ini kan novel teenlit, rasanya penggunaan kata ‘cinta’ disini kelewat overrated. Pas baca, agak sedikit mengernyit gitu. Rasanya agak kurang cocok aja... karena (sekali lagi, saya pembaca cerewet) rasanya kata ‘cinta’ kelewat dalam. Padahal, ini masuk kategori puppy love, kan? Seenggaknya ‘suka’ deh. Atau kata-kata lain gitu yang mengandung makna sama...

Tapi, saya suka sih. Aftertaste bacanya juga masih bisa bikin saya senyum-senyum sendiri. Jadi, empat bintang saya berikan buat Nathalia Theodora yang bikin saya keinget jaman masi muda, dan ternyata beliau ini masih 1 kampus sama saya, lho #nggaknyambungwoy.

PS.
Saya #teamTroy dan #teamSophie. Please buatin cerita Troy dan Sophie... hahaha
Profile Image for Pattrycia.
351 reviews
January 29, 2015
Buku ini sukses buat bikin gw relive masa2 sma gw. Yah walau skrg udah ga jaman geng2an & senioritas sih. Karakter Ivy yg kocak & polos bnr2 berhasil ngehibur gw yg lg dilanda book funk. Story wise lumayan fresh, Austin & Troy merupakan musuh bebuyutan dr 2 SMA yg jg bermusuhan. Austin pny seorang adik perempuan bernama Natasha & Troy jg pny adik perempuan bernama Ivy yg kebetulan satu sekolah sm Austin. Jd 2 ketua geng ini memacari adik lawan masing2. Nah lho? Crtnya berfokus di hubungan Ivy & Austin, gmn Ivy dikerjain sm Austin jadi pesuruhnya, sampe akhirnya mereka mulai saling suka & pacaran. Layaknya kehidupan anak SMA jaman skrg, pst ada cwe bitchy kegatelan yg suka sm Austin, sang idola sekolah. Troy dgn sifatnya yg urakan tp protektif ke Ivy jg bikin gw ngakak. Bygin aja, dia ngancam akan menggunting bibir cwo yg brani nyium Ivy. Rasanya jd pgn pny kakak laki2 ketua geng. Austin jg walaupun awalnya selalu berusaha bully Ivy, tp bgtu dia mulai suka sm Ivy, dia berubah jd manisss banget. Bisa2nya dia nembak Ivy pake 2 makanan, satu yg Ivy suka & satu yg Ivy ga suka & ga akan pernah makan. Ya jelas Ivy mau ga mau pilih makanan yg dia suka yg jg nandain klo dia mau jd pacar Austin.
Konfliknya sederhana, tokohnya lucu2 & alurnya cepat. Ah jd pgn balik ke masa SMA. All in all, you gotta read this unputdownable book. It's really worth a shot. 4 beautiful stars from me.
Profile Image for Just_denok.
366 reviews6 followers
January 8, 2015
Sebenarnya 3 bintang, tapiiiii karena aku nangis pas baca bagian2 akhir cerita, aku bulatkan 4 bintang. Seriously, aku tersentuh banget Troy bisa ngelakuin pengorbanan seperti itu untuk Ivy, untuk kebahagiaan adiknya. Kereeeen :)

Sebenarnya kalau ceritanya lebih 'diperdalam' lagi, tentang konflik2nya serta kedekatan antar tokohnya, cerita di dalam novel ini bakal lebih oke. Karena aku masih agak ngerasa kaku dan kurang dapet feel dalam cerita ini, kecuali bagian akhir tentunya yang bikin aku nangis. Terus agak kurang nyaman saja di bagian gertakan Troy dan Austin yang agak mengerikan seperti 'menggunting bibir', 'melempar ke depan kelas'. Agak berlebihan rasanya.

But, aku suka sekali sama ide ceritanya :)
Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
July 5, 2018
#2018-[95]

Jadi ceritanya ini tadi random pick aja gitu eh gataunya ceritanya mayan uga.
Sempet baca sedikit previewnya pas cek di goodreads dan ku kira centre pointnya bakalan ada di Troy sama Austin. Secara yang lebih ditonjolkan soal perang dan betapa musahnnya mereka. Ngga taunya lebih banyak romancenya. Padahal saya udah mengharap adegan gebuk-gebukan atau nggak tawuran antar sekolah sih hehe.

Ya, ceritanya ini lebih banyak soal si Ivy—adiknya Troy—dan si Austin. Karena kepergok dianter salah satu pentolan sekolah musuhnya otomatis Ivy dianggap penghianat sekolah dan sebagai pentolan sekolah alhasil Austin harus turun tangan dong. Long story short, benih kebencian antara Ivy&Austin pun berubah jadi cinta, ah romansa masa SMA bener-bener unch! Tapi well hidup nggak pernah semulus itu saudara-saudara... Ivy ketahuan bohong, Austin nggak terima dan marah, Troy juga ikutan marah—yakan secara adeknya pacaran sama musuhnya—Ivy dan Troy juga perang dingin di rumah. Nggak tahan karena tiap hari ngelihat Ivy mewek mele bikin Troy jadi risau juga. Karena rasa sayangnya ke Ivy yang kelewat gede Troy akhirnya minta Austin balik sama Ivy, yay! Ada sedikit drama sik dibagian akhirnya. Tapi nunjukin kalo kasih sayang Kakak ke adek emang ngalahin apapun yes. Ivy dan Austin sih resmi balikan ya, tapi restu Troy buat mereka masih tetep abu-abu. Well at least happy ending sih.
18 reviews1 follower
May 25, 2019
Diluar dugaan, saya suka lho sama teenlit ini, mengingat usia saya udah nggak tergolong teen lagi. :)

Ceritanya menarik. Bagus. Plotnya mengalir, walaupun kadang agak jengah juga karena bahasanya ngebingungin: Ini mau dibikin baku, atau dibikin bahasa slang anak sekarang? Mending sih kalau mau slang, slang sekalian, baku, baku sekalian. Jangan setengah-setengah, gitu.

Suka banget sama Austin, sate ayam (what?), juga sama Lionel yang lembut, dan Troy... ya ampun pengin punya kakak cowok kayak dia, deh.

Awalnya, di halaman-halaman awal, saya kira plotnya bakal kayak Jingga dan Senja berhubung saya juga ngikutin serial itu, tapi ada yang ngebedain... hehe.

Nggak sabar mau baca yang kedua walaupun agak telat bacanya.
37 reviews9 followers
April 14, 2020
Nyatanya Troy dan Austin belum pantas untuk disebut Bad Boy. Hanya karena mereka menjadi ketua geng, musuh bebuyutan, dan bisa bikin orang babak belur (dengan bantuan anak buahnya, tentu). Apakah layak mereka menyandang gelar Bad Boy? Kurang jahat, ah, kelakuan mereka LOL.

Di sisi lain, Troy dan Austin ini sama-sama protektif terhadap adik perempuan mereka dan loyal kepada anggota gengnya. Walaupun Troy tidak ingin adiknya kenapa-napa, dia tidak ingin rugi juga dong! Kalau sudah punya kekuasaan dan ketampanan, sekalian aja melengkapi bagian yang satunya, wanita. Jadilah Troy suka gonta-ganti pacar. Nah loh?

that's hypocritical



p.s. Austin tidak pacaran.
p.p.s. Standar menjadi bad boy fiksi apa aja, sih? Are they just doing high school stuff?

2.5
Profile Image for Dety  Mutiara.
132 reviews6 followers
December 4, 2020
Hmmm untuk keseluruhan ceritanya seru dan menghibur. Tentunya buat aku pribadi, cerita ini juga bikin penasaran sih kalau baca setiap halamannya. Penasaran gimana nasib Ivy selanjutnya wkwkwk

Jujur aku sempet kaget pas tau ini pakai PoV pertama (Ivy) hehehe... Aku pikir pakai POV 3 atau pakai sudut pandang si tokoh bad boys itu sendiri ehehe

Tapi sayangnya ada hal yang (sedikit) buat aku pribadi terganggu dan kurang nampol aja setiap baca dialog antar tokohnya 😂 Agak gimana gitu kalau terlalu baku/formal. Rasanya kayak kurang luwes aja (?)
Profile Image for Dedul Faithful.
Author 7 books23 followers
March 14, 2020
It is all about bucin. Tapi untung aja porsinya enggak berlebihan, kalo berlebihan banget bisa mual kayak cerita-cerita bucin novel-novel jebolan platform jingga, sumpah gue belum pernah baca dan gak ada niat sih melihat tumpukan buku-buku novel gue yang belum kelar-kelar juga. Yang patut diapresiasi dari novel ini adalah pace ceritanya yang cepet alias gak lambat, gaya penceritannya juga blakblakan meskipun beberapa dialog baku banget sih kayak bukan khas novel teenlit setting perkotaan. 3/5
Profile Image for Hikaoru.
944 reviews24 followers
September 2, 2019
Is this my first Indonesian lit? Not really, but the first that I've finished.
Omg, it is suuuuuuuuper cheesy.
I LOLed at a lot of scenes. High schoolers are sooo dramatic. This is basically YA romance, nothing new. The ending is cute though, it shows how big bros always protect their lil sister.
1 review
October 8, 2019
Kok ga bisaa baca yaa ceritanyaa
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Ratna Sari.
308 reviews12 followers
March 14, 2017
Sebenarnya gw selalu ragu mo baca novel bergenre "teenlit", maklumlah gw kan udah gak "teenlit" lagi. Jd terasa "abege" banget. Haha... Awalnya sih, gw agak pesimis paz baca bab awalnya, temanya tentang genk2'an di sekolah. Hmm.. kayanya udah gak zaman ya skrg genk2'an terus rival2an antar sekolah (?) Atau jgn2 masih ada (?) Entahlah, pokoknya paz zaman gw sekolah (dulu), gw aman dr antar genk2 seperti itu. Cuma, yg bikin gw bertahan ngebacanya adalah banyaknya tokoh cowok yg bertebaran. Gilak, udah ada Troy, Austin, dan ada jg Lionel. *tiba2 jd fangirling*
Gak itu juga sih sebenarnya, baca buku ini ringan banget. Gw salut sama penulis yg nulis buku ini walaupun tema "sinetron" tapi eksekusinya gak "alay-alay". Dan yg penting adalah endingnya yang bikin mata gw agak panas (dan kalo ditambah beberapa halaman lagi bakalan mewek). Abis terharu banget sama kelakuannya si tengil Troy.
Profile Image for Fera Flies Free.
339 reviews30 followers
November 30, 2014
Kalau kata temenku yang kupinjami bukunya duluan untuk dibaca bahkan sebelum aku membuka segel buku yang baru kubeli saat itu, dia bilang awal-awal ceritanya kayak sinetron. Padahal dia cowok lho.
Menurutku sih, setelah selesai baca buku ini asyik-asyik aja kok. Cuma mungkin lumayan banyak aja scene-scene yang terlalu dilebih-lebihkan. Contohnya Kakak si tokoh utama, aka Troy. Jujur aku sama sekali belum dapat feel karakter Troy sebagai kakak yang care sama adik cewek satu-satunya itu. Mungkin ada sedikit-sedikit momen dimana karakter itu terlihat, tapi selebihnya aku kurang bisa merasakan aura sang kakak yang protektif gara-gara banyak banget omongan keluar dari mulut Troy yang menurutku perlu disensor dulu biar nggak terlalu vulgar. Austin, tokoh utama cowok yang satu ini juga susah banget dipahami rasa sukanya ke Ivy. Habis ucapannya seringkali terlalu agresif, terkesan kasar dan galak. Bahkan tabiatnya yang nggak suka makanannya disentuh itu justru mengingatkanku pada salah satu novel supranatural luar negeri tentang werewolf atau were-beast dimana mereka punya kebiasaan menawarkan makanan hanya kepada calon pasangan hidup potensial. Sedikit geli aku di sini mengingat-mengingatnya. Oke, kemudian ada bagian dimana semestinya scene dibuat lebih dramatis seperti sewaktu Troy tapi malah singkat-singkat aja dan kurang greget gimanaa gitu, walau kesan pengorbanannya lumayan dapet yah.. Udah itu aja sih kayaknya, ini kubaca di perjalanan pulang studi ekskursi dari Jakarta ke Surabaya. Dan beberapa teman di gerbong yang kebetulan kebosanan bergiliran membaca novel ini. Bahkan beberapa anak cowok sekalipun, wkwkwkwk.. Dikiranya bakal ada thrilling moment gitu, tapi tetap teenlit kayak biasanya^^
Profile Image for April Silalahi.
227 reviews213 followers
April 22, 2015
Aku baru pertama membaca karya Nathalia ini. Gila! aku menyelesaikan nya hanya waktu beberapa jam aja. Cerita yang diangkat mengingatkan aku tentang masa SMA dulu. Troy- Ivy hubungan persaudaraannya sangat dekat. emosi romance yang ditimbulkan Austin-Ivy-Lionel juga bikin gemes sendiri. Sesuai dengan judul nya Bad Boys, yaaa emang Bad Boys, tapi ngegemesin :p
Typo yang ada di sinopsis belakang buku cukup fatal sih. tertulis "SMA Emerland dikomandani Troy, sementara SMA Vilmaris dipegang oleh Austin. Tapi siapa tahu bahwa Ivy, adik Troy ternyata bersekolah di SMA Emerland"
Padahal dalam cerita Troy itu sekolah di SMA Vilmaris! hahahahahahhaa miris sih baca nya.
Lalu penggunaan kata Suatu kali di halaman 60, paragraf sebelum nya menjelaskan kalay Lionel dan Ivy sedang bermain ice skating, lalu penggunaan kata "suatu kali, ketika Lionel sedang memegangiku, aku terpeleset dan menyeretnya jatuh bersamaku....."
Aku sebagai pembaca, kalimat itu mengartikan waktu dulu, tapi ternyata terjadi saat mereka sedang kencan bermain Ice skating.
Miris!
Kesebaran hati Lionel yang tidak memaksakan perasaan Ivy juga begitu gentlemen.
Untuk kisah romantis yang sangat ringan, aku berikan 4 bintang dari 5. Aku berharap cetakan berikutnya akan mengurangi typo yang ada. cheers!
Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
August 2, 2015
Buku ke-dua Kak Nath yang aku baca. Iya tauu telat banget padahal udah ada yang ke-tiga dan bakal ada yang ke-empatnya juga, dan ngomong2, produktif banget sih Kak Nath? Perasaan baru setaun deh abis launching Bluestroberi (dan novel pertama Kak Nath).. *iri mode on*

Menceritakan tentang Ivy yang kakaknya musuhan sama ketua geng di sekolahnya dan yang akhirnya Ivy jatuh cintai, Bad Boys jauuuuh banget auranya dari mellow Someone to Remember. Aku sangat menikmati buku ini.

Gaya menulis Kak Nath di sini jauh lebih luwes daripada yang kuingat, dan berhasil bikin nggak berhenti baca karena penasaran itu si Ivy kayak apa nasibnya. Hihi

Sayangnya, ada beberapa tokoh yang membuatku nggak bisa menyelaminya dengan dalam (lu kata laut, Is) kayak Natasha dan Lionel. Harusnya dengan cinta bertepuk sebelah tangan gitu, aku bisa bersimpati lhooo tapi ternyata masih belum. Mungkin karena mereka cuma figuran kali ya :)

Secara keseluruhan, ini buku yang bagus dan 3,5 bintang! :)
Profile Image for Marina Lee.
65 reviews26 followers
April 18, 2015
Suka bangett!

Gilaa, kalo gue masih jaman SMA kali gue kasih bintang 10, dah. Keren. Lucu, lagi! Gue suka deh sama ceritanya, nggak sok mendayu-dayu kayak teenlit kebanyakan. Sepanjang baca buku ini kerjaan gue ya ketawa-ketawa muluk hahaha.

Kalo ada yang boleh gue sayangin, palingan hubungan antara dua tokoh utamanya aja sik. Kayaknya kurang dalem gitu. Jatoh cintanya kerasa kecepetan. Ah, kalo dipanjangin pasti lebih bagus...
Profile Image for hazel audy.
285 reviews19 followers
March 29, 2015
Kurang terbiasa dengan gaya cerita dan bahasa penulisnya kayanya.
Beberapa bagian jadi agak kagook :|
Displaying 1 - 29 of 29 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.