Jump to ratings and reviews
Rate this book

Seven Deadly Sins

Dangerously Perfect

Rate this book
Berapa banyak orang yang dikagumi—sekaligus dibenci—karena obsesinya pada kesempurnaan? Tak banyak; aku adalah salah satunya.

Seseorang tidak boleh berpuas diri, aku sangat paham akan hal itu.
Akan kulakukan apa pun demi bertahan di posisi teratas, menjadi yang terbaik, dan berbahagia. Lagi pula, aku senang disegani—atau lebih tepatnya ditakuti.

That's perfect!
Sebut aku ambisius jika kau mau.

Apakah ambisi mampu memudarkan cinta? Atau, bahkan mengundang kehadiran cinta lain? Aku tak percaya. Ambisi dan cinta dua hal berbeda, yang seharusnya saling melengkapi.

Namun, seseorang yang kusayangi diam-diam mengkhawatirkan hal itu. Cinta butuh hal lain agar tetap kekal, katanya. Dan, itu bukan sesuatu yang sempurna.

Diam-diam, aku jadi bertanya sendiri, apakah menjadi sempurna membuat kami tak searah lagi?

SEVEN DEADLY SINS adalah kompetisi menulis novel yang diadakan GagasMedia. Dalam kompetisi ini, penulis ditantang untuk menulis novel dengan karakter yang tidak sempurna dan memilih kekurangan tokoh utama dari tujuh dosa mematikan yang telah menjadi inspirasi bagi banyak penulis dan seniman.

Wrath (amarah), lust (nafsu), gluttony (kerakusan), greed (keserakahan), sloth (kemalasan), envy (kecemburuan/iri hati), dan pride (kesombongan). Temukan “dosa” dari ketujuh dosa itu di naskah para pemenang kompetisi ini dan bersiaplah hanyut ke dalam dunia “ketidaksempurnaan”.

284 pages, Mass Market Paperback

First published August 23, 2014

4 people are currently reading
76 people want to read

About the author

Shita Hapsari

3 books8 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
9 (11%)
4 stars
19 (23%)
3 stars
41 (51%)
2 stars
11 (13%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 24 of 24 reviews
6 reviews
November 6, 2019
Saya selalu punya ketertarikan dengan inner problem seorang manusia. Bertanya-tanya, bisakah sebuah cerita berjalan dengan digerakkan oleh problem dari dalam diri si tokoh dan bukan dari luar? Lupakan tokoh antagonis (nenek sihir, polakor, ortu jahat), ingat kalimat 'diri sendiri adalah musuh yang sebenarnya'. Jadi, saya tertarik dengan buku ini. Sebab 7 deadly sin tentu akan menjabarkan tentang manusia yang bergumul dengan problem internal dalam dirinya. Dari series 7 deadly sins ini, Dangerously Perfect adalah buku pertama yang saya baca. Soo, here we go.

WARNING ---SPOILER---SPOILER---


1. Tema
Temanya menarik sekali bagi saya. 'pride', apalagi dalam sebuah hubungan, adalah hal yang perlu dikompromikan.

2. Tokoh dan penokohan
Tokohnya sedikit, tapi 'jadi'. Kita akan berkutat dengan Luki (sang suami) dan Sasa (istri), ditambah tokoh-tokoh teman kantor Sasa juga Luki. Tokohnya konsisten, bahkan sampai akhir. Sasa konsisten gengsinya, bahkan sampai akhir. Dan Luluk konsisten mengalahnya, bahkan sampai akhir. Wkwkwk...Di sini saya merasa kurang. Sebab di awal, saya punya ekspektasi bahwa Sasa akan menyadari jika gengsi bukan hal yang baik untuk dipertahankan, apalagi dalam hubungan suami istri. Tapi sampai akhir saya nggak menemukan perubahan kesadaran dalam diri Sasa. Apa? Ketika Sasa 'mengalah' untuk menghubungi Luki di problem terakhir itu? Hmm...kalau memang itu menjadi sinyal perubahan pola pikir Sasa, akan lebih lengkap ditambahkan narasi tentang 'Rara yang sudah sadar jika gengsi nggak baik untuk dipelihara' tapiii...itu sama sekali nggak ada. Bikin saya mikir jika Sasa akan begitu ketika dia sudah dalam keadaan terpojok, kangen banget sama Luki. Dan itu, akan berulang di masa depan nanti. Lalu, dibagian mananya dia mengalami perkembangan karakter?
Untuk kategori setia? Entahlah. Wkwkwk...dia punya niat selingkuh lho sama Niko. Untuk membalas perlakuan suaminya, dia berniat selingkuh sama Niko, walaupun di akhir-akhir, dia tetep kekeuh pada Luki. Dan kelyan cyuman dan Luluk ngga ngerti huhuhuuu...
Luluk juga, aku justru kasihan sama dia. Kenapa, kenapa di akhir itu harus dia lagi yang mengalah? Walaupun, gue rada sebel ketika dia pulang ngga bilang-bilang dan nyalahin Sasa. Hadeuh, yang ada gue muter bola mata terus-terusan. Aku kira, yang punya problem gengsi di sini nggak cuma Sasa. Luluk pun punya. Well, pride adalah salah satu sifat manusia, kan. Semua manusia punya pride.
Niko? Hmm...Dia cowok nggak baik. Bisa-bisanya dia nyium cewek yang dia tahu udah punya suami. Huhuhu...aku nggak memaafkan gairah mudamu, Nak.
Overall, seluruh tokoh yang ada di buku ini hidup dan mempunyai ciri khas masing-masing.

3. Alur
Hmm...novel ini memakai alur maju. Runut dan hampir sempurna. Hampir, kecuali bagian tiba-tiba si Dono muncul, itu kesan 'kebetulan' nya terlalu kentara.

4. Latar
Latar yang digunakan nggak banyak. cuma seputar rumah, kantor, rumah, kantor, kafe. It is good, tho. Nggak ada masalah dengan latarnya. Justru meringkas isi cerita.

5. Suasana
Suasananya dapet. Aku bisa merasakan gengsinya si Sasa, bisa merasakan Luki yang tertekan, bisa merasakan atmosfer kantor Sasa yang begitu kompetitif.

6. Sudut pandang
Penulis memainkan sudut pandang yang begitu kreatif. Memadukan POV 3 dari Sasa sekaligus mempersilahkan pembaca mengintip surat-surat pribadi Luki yang otomatis memakai POV 1 luki. Serius, it,s great. Aku pikir cara ini cara yang sempurna untuk menyampaikan problematika masing-masing tokoh kepada pembaca.

7. Amanat
Well...begini,
Membaca blurb dan judul, pikiranku tertarik dengan kesimpulan yang akan dibawa di akhir buku ini. Tapi Sasa ternyata masih belum merubah pola pikirnya, dan Luki kembali jadi lelaki yang sayang istri dan memilih mengalah. Walaupun, ada beberapa hal yang aku dapat dari buku ini. Tapi, big punch nya aku nggak dapat. But overall, this book is good.
Profile Image for inas.
387 reviews37 followers
October 2, 2017
Baca buku ini tuh... bikin aku pengen punya sendiri. TwT Rasanya “kurang” kalo cuma pinjem di perpus. Maunya ada di kamar gitu, tiap hari bisa dibuka-buka lagi supaya bisa senyum-senyum sendiri. #eak

“Siapa pun pasti ingin disukai dan dikagumi semua orang, apalagi Sasa. Namun, ia tidak mau memperoleh itu dengan mengorbankan jati diri. Ia tak mau sok baik atau sok perhatian hanya agar disukai. Bertenggang rasa itu perlu. Tapi, jika itu untuk keperluan sebagian orang yang tidak layak diperjuangkan, Sasa lebih memilih mempertahankan kepentingan pribadi saja.” —hlm. 146


Tokoh utamanya, Sasa, seolah ngasih gambaran banget sama gimana pikiranku bekerja. Secara garis besar sih, terperangkap hal-hal yang belum tentu terjadi. Di sini, Sasa juga gengsian, nggak mau minta maaf, dst, dst. Tanpa harus ngasih kutipan banyak tentang keegoisan maupun kemanusiaan, aku udah ngerti bahwa kadang, sikap egois itu harus dikurangi.

Aku juga suka sama Luluk. Biasanya, kan, tokoh cewek di novel (atau di dunia nyata juga? #ups) sering berasumsi. Di sini, cowoknya juga! Dan, cara mereka berdua berasumsi tuh bikin gemees. Galaunya jadi seimbang dan nggak berat sebelah. xD

Gaya bahasanya juga ngalir. Renyah. Bikin pengen terus-terusan baca, sekaligus nggak mau cepet tamat. Ada beberapa typo sih, tapi oke lah—ketutup sama ceritanya yang bagus.

Terus, entah kenapa, suasana kerja mereka tuh kelihatan stressful, sekaligus seru(?). Aku nyambung-nyambung aja digiring ke sana kemari sama tindakan para tokoh. Plus, nggak kerasa repetitif. Dugaanku sih karena semua adegan di sini udah diperhitungkan. Penting. Nggak asal muncul.

Paling suka mungkin... chemistry antartokohnya. Dalam kondisi normal, aku nggak bakal suka tema Lucunya, aku malah suka dan fine-fine aja sama deskripsi tokoh-tokoh itu. Aku tetep ngerasa adegan percintaan Sasa romantis semua. Greget. Cocok. Mau diapa-apain mereka semua boleh bareng. #nahlho

Tapi yha, ekspektasi di akhir tetep terpenuhi dong.

Overall, buku ini bagus banget. Nyaman dibaca. Memenuhi ekspektasi. Dan, cocok sama yang lagi kucari(?). Hehehe.

Semoga bisa baca novel Kak Shita, juga seri 7 Deadly Sins, lainnya! ^3^
Profile Image for BlackandWhite.
20 reviews
September 29, 2024
Honestly, kecewa sama ceritanya, ga dapet makna dari 'dosa' nya yg dimana tema tulisannya karena si pemeran utama yg punya sifatnya buruk ga dapet ganjarannya sama sekali. Malah dimenangin ego, keras kepala, gengsinya sama si author, idk why this story won tbh. Perkembangan karakternya kurang banget, gaada pesan moral spesifik di cerita dan terlalu nge-hero-in si peran utama padahal yg dia perbuat semua salah. Sampe selesai baca pun ga dapet sama sekali perihal author nulis ini tuh untuk apa.
Profile Image for Fahrul Khakim.
Author 9 books97 followers
January 23, 2018
Sudah lama nenantikan membaca para pemenang lomba novel Gagasmedia ini apalagi puas baca para pemenang lomba novel gagasmedia yang dulu tapi kali ini tidak sesuai ekspektasi. Tidak terlalu menonjolkan sisi baru. Adegan ketika bertemu Dono di tempat karaoke terlalu kebetulan. Luluk bahkan lebih menyebalkan dari Sasa.
Profile Image for Virka Melita.
32 reviews1 follower
January 19, 2022
Punya ekspektasi tinggi ketika memilih untuk membaca ini karna judul, cover, blurb dan seri novel yang lainnya (7 deadly sins gagasmedia) bagus, tapi ternyata alur dan konfliknya berbanding terbalik, datar dan tidak sesuai ekspektasi. Banyak kejadian-kejadian yang tidak tuntas diceritakan, menggantung begitu saja, dan banyak juga ungkapan yang diceritakan berulang.
Profile Image for Miranti Nurbayani.
3 reviews2 followers
November 27, 2018
Bagus, konflik komunikasi suami-istrinya benar-benar real life. Suka quote di akhirnya, when the difference is not again a problem, it's not because our partner has changed but we who've been able to tolerate each other.
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
November 21, 2014
Judul: Dangerously Perfect
Penulis: Shita Hapsari
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 284 halaman
Terbitan: Agustus 2014

Blurb

Berapa banyak orang yang dikagumi—sekaligus dibenci—karena obsesinya pada kesempurnaan? Tak banyak; aku adalah salah satunya.

Seseorang tidak boleh berpuas diri, aku sangat paham akan hal itu.
Akan kulakukan apa pun demi bertahan di posisi teratas, menjadi yang terbaik, dan berbahagia. Lagi pula, aku senang disegani—atau lebih tepatnya ditakuti.

That's perfect!
Sebut aku ambisius jika kau mau.

Apakah ambisi mampu memudarkan cinta? Atau, bahkan mengundang kehadiran cinta lain? Aku tak percaya. Ambisi dan cinta dua hal berbeda, yang seharusnya saling melengkapi.

Namun, seseorang yang kusayangi diam-diam mengkhawatirkan hal itu. Cinta butuh hal lain agar tetap kekal, katanya. Dan, itu bukan sesuatu yang sempurna.

Diam-diam, aku jadi bertanya sendiri, apakah menjadi sempurna membuat kami tak searah lagi?

Sinopsis

"Dangerously Perfect" bercerita tentang Sasa, seorang wanita yang mengejar kesempurnaan. Cita-citanya adalah menjadi seorang perempuan dengan karir cemerlang di kantor hukum tempatnya bekerja, serta rumah tangga yang bahagia.

Tapi kesempurnaan yang Sasa kejar itu perlahan-lahan semakin jauh dari genggamannya. Ada yang berusaha menyabotase pekerjaannya di kantor, hubungan rumah tangga yang dia rasa semakin dingin, hingga munculnya seorang karyawan baru yang mampu membuat hatinya tidak keruan.

Apakah kesempurnaan itu memang sesuatu yang mampu Sasa capai? Ataukah hanya ilusi yang Sasa ciptakan?

Review

Buku ketiga dari serial "Seven Deadly Sins" yang kubaca. Kali ini tema yang diambil adalah "pride". Walau jujur saya kurang merasa adanya "pride" dari tokoh Sasa. Ya, dia memang tipe orang yang bangga akan pencapaiannya sendiri. Ya, dia tipe yang kelewat ambisius. Ya, dia tipe yang tidak mau kalah dalam sebuah debat. Tapi untuk ukuran "pride" yang masuk dalam tujuh dosa mematikan, "pride"-nya Sasa masih terasa biasa-biasa saja.

Mungkin harapan awal saya aja yang terlalu berbeda atau bagaimana. Tadinya saya berharap akan menemukan pengolahan karakter yang lebih dark seperti di "Best Rival" (review di sini), tapi sayangnya tidak terjadi di "Dangerously Perfect" ini.

Novelnya cukup apik buat saya. Shita Hapsari berhasil mengolah kehidupan rumah tangga yang dinamik. Lewat tokoh Sasa dan Luluk, suami Sasa, pembaca diajak menyelami sebuah rumah tangga dengan pasangan yang sulit terbuka satu sama lain. Masing-masing memiliki alasannya sendiri untuk tetap diam dan menahan diri, tapi hal ini justru membawa kesalahpahaman di antara keduanya.

Ceritanya cukup mengaduk emosi. Kadang kesal dengan Sasa, kadang bisa mengerti perasaannya. Sayang secara keseluruhan, novel ini terasa anti-klimaks. Tidak ada ledakan emosi yang benar-benar terasa sebagai titik balik novel.

"Sebuah pernikahan bisa hidup dan menguat karena pasangan yang mengikat tali pernikahan itu nggak pernah lelah berusaha dan mencoba." (hal. 158)


Jadi, apakah Sasa dan Luluk akan terus mencoba mempertahankan rumah tangga mereka? Baca sendiri di novel ini ya :p.

Buku ini untuk tantangan baca:
- 2014 New Authors Reading Challenge
Profile Image for Pentapetals.
29 reviews2 followers
December 30, 2014
Diam-diam, aku jadi bertanya sendiri, apakah menjadi sempurna membuat kami tak searah lagi?



Summary
Meet Sasa, wanita karir yang independen, cantik, pintar dan berambisius untuk melakukan segala sesuatunya dengan sempurna. It's all-or-nothing adalah prinsip hidupnya. Baik itu karir ataupun rumah tangga, semua harus te-o-pe be-ge-te atau semuanya hancur.

Sasa menikah dengan Luluk (Luki), seorang jurnalis yang kalem, agak introvert, namun sangat sabar dalam mengimbangi Sasa yang berapi-api dan gengsian. Atau seenggaknya dulu Sasa merasa begitu. Tapi sekarang seperti ada yang berubah dalam diri Luluk. Dia seakan tidak lagi peduli sama Sasa, tidak sesayang dan seperhatian dulu.

Tapi belum sempat Sasa mikirin ada apa dengan suaminya, dia sudah dipusingkan masalah di kantornya. Ada anak baru dan sepertinya mereka juga sama ambisiusnya dengan Sasa. Ini gak bisa dibiarkan. Jangan sampai dia tergeser bocah-bocah baru ini di karirnya yang sudah susah payah ia bangun.

Karir atau suami? Yang mana yang harus Sasa urus dulu?


Oke, let me get this out of the way first.

Sasa is me
Engga, engga. Bukan bagian dimana gue adalah cewe ambisius dan berbakat juga cantik. Bukan sama sekali. Gue itu kalo diumpamakan adalah manusia kentang. Bisanya cuman ngglinding doang.
Kesamaan gue dan dia adalah kami sama-sama ogah jujur kalo soal kelemahan. Mengakui kesalahan adalah lemah. Dan hubungan intim bikin kami jengah, karena saat kita dalam suatu relationship, kita bakalan jadi sangat rentan untuk disakiti.

Dan karena itu, seberapapun nyebelinnya si Sasa saat dia mulai tinggi hati, gue agak gak bisa kesel juga sama dia. Because I know how loathsome it feels when you're vulnerable.


Sasa benar-benar karakter yang menurut gue solid. Karena gue yakin pembaca yang lain pasti gedek banget baca kelakuannya Sasa kalo udah ngomongin kerjaannya. Tapi semakin kebelakang, kita jadi tahu bahwa sebenarnya ketinggian hatinya itu terkadang hanya untuk menutupi luka hatinya.

Plot cerita
Dari awal bab pun udah jelas, konflik utama novel ini adalah bagaimana Sasa mempertahankan karir yang sangat dicintainya dengan tetap bisa punya rumah tangga yang harmonis. Untuk sesaat gue kira gue ngebeli novel tentang perselingkuhan karena makin ke belakang banyak banget hint tentang itu.
Untungnya tidak sampai seperti itu, tapi tetap bikin dag dig dug dueer.

Ada beberapa elemen cerita yang bikin gue '????' setelah selesai baca, karena menurut gue tidak terselesaikan dan agak gak penting juga untuk ada di cerita.

Penyelesaian konflik antara Sasa dan Luluk juga bikin gue dilemma. karena biarpun gue merasa kurang puas, sebenarnya di dunia nyata kira-kira yang akan terjadi ya seperti itu.

Snippet tentang novel selanjutnya di 7 Deadly Sins Series bikin gue kepengin beli lagi. It looked good! Dan kalo novel-novel yang lainnya kualitasnya seperti ini, mungkin akan gue beli semua.
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
December 14, 2014
Lagi, saya berjodoh dengan Mbak Shita Hapsari. Bedanya, Sequence saya dapat dengan 'tahu' itu Sequence, sedangkan Dangerously Perfect lebih mengejutkan, seperti dapat hadiah ulang tahun yang nggak dikasih tahu (tapi ini bukan hadiah ultah. Kemarin Februari nggak ada yang ngasih, hiks).

Seperti biasa, dimulai dari desain sampul. Man, cantik nian! Saya kayak cowok yang habis ketemu bidadari, jatuh cinta sama tema ungu dan ornamen dan mengilap-kilapnya.

Saya nggak bagus kalau urusan ngikutin serial, dan cuma sedikit yang saya bisa ikuti sampai habis. Makanya saya jarang tertarik sama novel berseri. Tapi begitu melihat novel ini, saya jadi pengin baca yang Liar dan Rival...

Oke, lanjut. Sepertinya Mbak Shita memang seperti ini gaya menulisnya, sama seperti di Sequence. Mengalir, kaya kosa kata, berlatar kantor dan kehidupan urban yang 'membumi'. Juga, ada sedikit selipan misteri apalagi ini temanya dosa. Intrik di awal-awal berhasil bikin saya kesal.

Dan lagi-lagi... persaingan! Kesempurnaan! Bacaan saya seperti sudah ditemakan Tuhan seminggu ini. Karakter Sasa pas nyebelinnya, kecuali di akhir yang menurut saya bisa lebih loose lagi. Saya juga suka detail karakter Luluk yang sama nggak sempurnanya.

Admit it, mau cewek apa cowok, pasti ada sedikit perasaan senang kalau diperhatikan orang lain. Sasa senang didekati Niko, Luluk senang ngobrol sama Kristi. Wajar saja.

Mungkin yang saya masih agak bingung itu masalah kata ganti aku dan gue, kadang meskipun dialamatkan pada orang yang sama tapi suka berganti-ganti, seperti Alfa atau Riska ke Sasa dan sebaliknya. Buat saya, kata ganti itu lumayan penting untuk menunjukkan keakraban, tapi itu kayaknya sayanya aja yang bawel.

Tetap nggak kapok buat baca ceritanya Mbak Shita lagi. Banyak belajar juga dari karya-karyanya ini. Dua kompetisi sekaligus! Tidak diragukan lagi, Mbak Shita memang penulis piawai :D
Profile Image for Nur Saidatunnisa Widiatti.
55 reviews28 followers
October 5, 2014
Novel ini dekat dengan keseharian dan dikisahkan secara sederhana. Tanpa ada takaran berlebih. Memang bukan konflik yang dalam serta penyelesaian yang tuntas. Ini cuma sepotong cerita mengenai merak yang angkuh.

Keangkuhan seorang Sasa membuatnya dibenci sekaligus menjadi daya tarik, bagi suaminya dan rekan kerjanya. Meski Luluk menerima keangkuhan Sasa, ada kalanya kelakuan Sasa tidak acceptable baginya sehingga ia sempat sesaat mendamba rekan kerjanya yang lain. Niko, sebagai rekan kerja junior Sasa, menaruh respek yang lebih pada wanita angkuh itu. Tapi dengan fakta bahwa Sasa sudah bersuami, Niko memilih mengungkapkan perasaannya dan menjauh.

Tema yang diusung novel ini adalah konflik rumah tangga dan pekerjaan. Sasa yang ambisius dipasangkan dengan Luluk yang welas asih. Meski Sasa gengsi, namun ketiadaan Luluk membuatnya merasa kosong. Sebaliknya, Luluk akhirnya belajar lebih bersabar dan membuka hati istrinya yang angkuh agar membuka hatinya. Memberikan mereka pengalaman berbicara dari hati ke hati setelah tidak dilakukan sekian lamanya. Dalam konflik pekerjaan, selain menghadapi Niko, Sasa juga harus menghadapi Riska yang genit dan ngeselin yang menjadi korban keisengan Sasa pada akhirnya.

Sepanjang membaca novel ini, aku banyak belajar mengenai penanganan konflik rumah tangga. Dari perbedaan karakter yang bagaikan air dan api hingga kebosanan seiring waktu. Menghadapi dunia kerja pun tidak bisa dibilang mudah mengingat beragamnya karakter yang bersaing ingin menunjukkan dirinya yang terbaik. Aku pikir novel ini layak mendapat bintang 4 karena ceritanya yang tidak lebay. Bukan cerita tentang pasangan yang marah-marah melulu, bukan cerita tentang sikut-menyikut di kantor, bukan cerita tentang perselingkuhan tentang rekan kerja. Pembaca hanya dibawa untuk memahami sebuah "keangkuhan".
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
October 17, 2014
"A selfless act. Apa, sih, perbuatan tanpa mementingkan diri sendiri itu? Bukankah semua tindakan yang kita lakukan untuk orang lain itu selalu berujung pada pamrih meskipun orang-orang jarang mengakuinya?"

Luluk dan Sasa adalah sepasang suami-istri yang sifatnya sangat bertolak belakang. Luluk adalah seorang suami yang kalem dan penyabar, sedangkan Sasa sangat ambisius dan memiliki harga diri yang tinggi. Pernikahan mereka melalui kesulitan yang hebat saat Sasa keguguran; terlebih lagi setelah Sasa mendapat promosi dari tempatnya bekerja, ia selalu lebih fokus pada karirnya. Luluk mulai khawatir dengan keadaan pernikahan mereka, namun yang Sasa pikirkan hanyalah kedatangan orang baru di perusahaan yang mungkin dapat mengancam posisinya....

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2014/1...
Profile Image for Naomi Chen.
227 reviews14 followers
September 20, 2014
Well, I keep thinking overnight how much the rating will be.. and finally I decided to gave 3 stars.

The situation described quite real, the story really make sense... but I'm not really satisfied with the ending (although when I think over it, it make sense. It's absolutely.. hmm not... it's quite impossible to change the heroine's bad character in short period). I prefer more extreme climax and anticlimax. But the writer can describe daily lives problem well. Also, she already made strong characterization about the heroine. For plot-seek-reader like me, I can give high rating because I'm not really satisfied with the ending. Even I admitted that this novel has its own good side, so I decided to gave standard rating.

*I want to talk more, but I'm afraid finally I will write about spoiler, hehe*

Good job and congratulations on winning this competition, writer! :)
Profile Image for Victoria.
11 reviews24 followers
December 29, 2014
3 bintang untuk novel pertama dari seri "7 Deadly Sins" yg saya baca dan berhasil bikin saya kesal dari awal hingga akhir.

Sesuai dengan tujuan dari adanya "7 Deadly Sins" ini, itu jugalah yg saya dapat, karakter dari tokoh utama yg dari awal sampe akhir selalu bikin naik darah. Good job, mbak Shita!

Tapi ada satu yg bikin saya kurang puas. Kenapa bahkan sampe akhirpun Sasa ga bisa menyadari bahwa mau tidak mau pernikahan itu adalah dua menjadi satu, bukannya satu dan satu yg lain bersama-sama beriringan.Dan penyelesaian masalah yg mereka lakukan menurut saya pribadi bukanlah sebuah penyelesaian tapi hanya memedam saja.
Profile Image for Hairi.
Author 3 books19 followers
October 24, 2014
pertama, Luki kok dipanggil Luluk? ada dua nama Luluk yg saya kenal di dunia ini dan keduanya wanita. jadi, di awal saya harus beradaptasi dengan nama Luluk. mengingatkan pada diri kalau Luluk itu pria. kok namanya Luluk? *sewot

kedua, ntar aja deh. oh ya ending... berasa ada yg belum tuntas aja abis selesai bacanya. kan masih menyimpan misteri bagaimana akibat perbuatan Sasa di kantor petang itu. trus sy bertanya2 juga, apa di kantornya tidak ada cctv? zaman sekarang gitu loh. sebuah toko di kota kecil aja pakai cctv. apalagi kantor besar di kota besar kan ya?

tapiii... ceritanya cukup menarik sih. setidaknya nggak bikin saya bosan dan bikin naruh bukunya kemudian ga dibaca lagi.
Profile Image for Diana Adilah.
13 reviews1 follower
September 23, 2014
hmmm..... aku suka cover nya. hahaha

Secara garis besar, novel ini lumayan enak dibaca. Penulis bisa dengan detail dan kuat menggambarkan karakter tokoh sasa. Namuh untuk sosok Niko agak terlalu klise dan biasa untuk novel novel metropop. KOnflik yang dibangun cukup bagus walau kurang sedikit menguras emosi. Mungkin kalo konfliknya bisa lebih rumit, aku bakal kassi bintang lebih. Tapi aku suka kok akhir kisah 'menggantung' tentang hubungan Sasa dan Riska yang berakhir dengan penggambaran bagaimana kejam dan tega nya tokoh sasa... :D
Profile Image for April Silalahi.
227 reviews213 followers
June 30, 2015
Ini buku kedua dari seri gagas yang gue baca. gak gitu istimewa pertama -_- tokoh ambisius -Sasa- dalam novel ini kurang ngebuat gue menikmati novel nya. Kurang di eksplore aja sama penulisnya. terus gimana tuh kelanjutan hilangnya dokumen Sasa dan Riska? kenapa gak di bahas sampe ketemu jawabannya?
Luki dalam tokoh ini juga asli baik bener. Tapi kenapa panggilannya jadi Luluk???? lalu siapa itu yang Luki kirimin email? konsultan pernikahan? kaga dijelasin sama sekali. -__-
Terus ending nya juga kayak belom tuntas -_______-
Yaaaaa gak ada yang menarik dari novel ini. sorry.
Profile Image for Riz Amelia.
Author 4 books12 followers
September 8, 2014
memutuskan skip sebanyak mungkin setelah halaman 140an.

karakter Sasa bkin kesel setengah mati, dan acungin jempol buat mba Shita yg berhasil bikin senatural mungkin.

not my cup of tea
konfliknya standar metropop
perpindahan pov bikin pusing, apalagi kalo udh dari Niko dan Riska, kurang mulus.

untuk novel ini saya cuma bisa kasih bintang 3.
banyak sih yg mau dibahas kenapa begini kenapa begitu
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
December 14, 2016
Bacaan yang saya nikmati. Cerita rumah tangga yang cukup membuat perasaan saya ikut tercerai-berai. Sayangnya bagian akhir itu anti-klimaks. Saya berharap Sasa dan Luluk mengalami sesuatu yang lebih, entah saling berbicara dari hati ke hati atau momen apalah, bukan sekadar keduanya sadar lalu kembali seperti sedia kala.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Adissti.
28 reviews12 followers
April 7, 2015
one of seven deadly sins.
the pride.
Sasa has it!

Sosok Sasa yang angkuh, meremehkan semua orang termasuk suaminya sendiri yang menerima dia apa adanya, dimusuhi banyak orang tapi gak pernah menjilat dari belakang.

cerita tentang rumah tangga dan pekerjaan.

manusia memang diciptakan untuk saling melengkapi, saling menyempurnakan.

Profile Image for Rizky Aprillia.
13 reviews20 followers
October 18, 2014
awalnya baca ini agak ngga nyambung atau aku yang ngga ngerti ? hehehe
tapi setelah aku mengikuti kemana novel ini membawaku , akhirnyaaaaaaa aku berhasil menyelesaikannya dan membacanya berulang.
ketika menjadi sempurna adalah satu-satunya cara untuk bahagia :3
Profile Image for Lajeng Padma.
53 reviews
March 25, 2015
Masih ada typo. Beberapa e-mail dari Luki seakan cuma mengulang adegan ya? Menurutku nggak pas. Banyak paragraf yang membosankan, bikin aku baca skimming. Ending maksa banget, tiba-tiba langsung baikan :|
Profile Image for Esthy Wika.
6 reviews
September 6, 2014
sebel banget dengan karakter Sasa, the writer made it sooo natural. si Luluk agak mellow, sangat mengimbangi Sasa yang ambisius dan perfect-minded.
Profile Image for Arini Miftahul.
45 reviews5 followers
December 22, 2014
Problem diutarakan dengan hati-hati, detail, dan jelas.
si perfect digambarkan dgn nyata, bener" yg nggk mau ngalah dan seenaknya sndiri.
Alur cerita, hukuman, dan ending juga pas.
Bagus :)
Displaying 1 - 24 of 24 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.