Jump to ratings and reviews
Rate this book

Move On

Rate this book
"Apa yang akan kau lakukan jika melihat orang yang kau percaya dan orang yang kau cintai berselingkuh di depan matamu?"

Pertanyaan itu membuat Ken terdiam.

Daniel adalah sahabat baik Ken dari kecil, mereka selalu hidup berdua. Menjalani hari-hari bersama. Daniel tetap menerima Ken sebagai sahabatnya bahkan setelah lelaki itu tahu kalau Ken seorang gay.

Moses adalah kekasih Ken. Lelaki tampan dengan senyuman sendu yang mencandu. Ken tahu dia tergila-gila pada Moses, mencintai lelaki itu tanpa syarat. Mempercayakan cintanya dijaga lelaki itu.

Tetapi Ken mendapati kenyataan pahit. Daniel dan Moses berselingkuh di belakangnya. Merusak rasa persahabatan, merusak rasa cinta Ken pada Moses. Ken terpuruk, tak tahu harus berbuat apa.

Hanya saja Ken sadar, meninggalkan orang yang menyia-nyiakan hidupnya bukan berarti dia harus terus bersedih. Ini adalah cerita tentang seorang lelaki bernama Ken. Yang tetap maju melangkah dengan kedua kakinya yang goyah untuk mencoba menjadi sosok yang baru.

Ken tahu, satu-satunya cara hanyalah melakukan hal yang sulit.

MOVE ON.
Mencari hati yang baru untuk dia singgahi.
Hati yang akan dia sebut sebagai rumah untuk pulang.

325 pages, Paperback

First published October 12, 2014

2 people are currently reading
168 people want to read

About the author

Rendi Febrian

5 books82 followers
A gaydreamer!

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
14 (56%)
4 stars
6 (24%)
3 stars
4 (16%)
2 stars
0 (0%)
1 star
1 (4%)
Displaying 1 of 1 review
Profile Image for Rendi Febrian.
Author 5 books82 followers
Read
August 18, 2014
Well, sebenernya masih malu banget buat munculin buku ini di Goodreads, padahal terbitnya baru bulan Oktober nanti. Indie lagi. Hehehehe.

Awal cerita ini bisa lahir mungkin karena dari Bos Besar. Yang punya penerbitan WarnaPelangi. Yang dikoordinir sama gue dan Bagus Tito juga. Euh, yah, terus si Bos Besar nanya: "Ren, coba lo buat novel bertema Move On. Gue pengen nerbitin buku dengan tema seperti itu di WarnaPelangi."

Jadi, bulan Juni kemarin gue langsung buat. Dengan jalan cerita yang memang sudah lahir dari bulan Maret kemarin. Akhirnya, dengan berbesar hati dan begadang berhari-hari, cerita inipun hadir. Masih banyak yang salah, perlu direvisi di sana sini. Mana pas nulis cerita ini juga pikiran terbelah-belah karena proyek Omnibus bareng Bagus Tito dan Irfandi Rahman.

Hmm, ini cerita gay, ngomong-ngomong. Gue susah mengekspresikan pikiran gue ke cerita straight, jadi gue memang berada di bidang cerita gay. Untung aja WarnaPelangi, tempat gue jadi editornya, khusus nerbitin buku bertema LGBT. Kami sih memang masih Indie. Namanya belum besar seperti penerbit lain. Dan kami sadar betul penerbitan kami pasti ada aja orang yang nggak suka. But, whatever!

Yah, intinya... gue bangga bisa ngelahirin anak dalam bentuk novel. Proses mengandungnya bener-bener susah. Sampe kerjaan di kantor terbengkalai. Tapi, itu semua terbayar kok. Dan... buat pembaca-pembaca blog gue, yang selama ini setia ngasih gue pujian dan semangat, kalian jangan terlalu banyak berharap ya sama anak gue ini.


Kalian taukan, nggak ada anak yang sempurna, begitu pula dengan anak gue yang satu ini. Sip. Tunggu bulan Oktober ya. Hehehehe... LOL.
Displaying 1 of 1 review

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.