SINOPSIS BUKU - Surat Cinta yang Tak Pernah Terkirim
Cinta tak harus terucap lewat bibir, namun kadang tertancap di dalam hati, menjadi kata-kata yang tertulis dalam sebuah surat yang sering tak pernah tersampaikan, apalagi terbaca.
Penyesalan selalu jadi ujung sebuah cerita cinta, ketika cinta yang tulus dan sungguh baru terbaca di kemudian hari, setelah semuanya tiada.
Buku ini menampung sekian kisah cinta yang mengharukan, hanya karena selembar surat cinta, tanda sayang yang tak pernah terkirim, meski terbaca setelah si pembuatnya tiada.
Waktu baca buku ini, aku ngerasa gaya penulisannya agak berlebihan dan kurang realistis. Beberapa bagian memang emosional dan alurnya nyambung, tapi penyampaiannya terlalu dramatis, jadi aku pribadi nggak bisa relate.
Aku baca ini pas masih SMP, sekitar tahun 2014. Sebenarnya bukunya nggak susah dipahami, tapi dinamika ceritanya nggak match sama fase hidupku waktu itu. Karena nggak related, feel-nya pun jadi nggak dapet. Ditambah lagi, aku sempat merasa bosan di beberapa bagian karena pacing-nya lumayan repetitif dan kurang menggugah rasa penasaran.
Menurutku, buku ini mungkin lebih cocok buat pembaca yang udah lebih dewasa secara emosional—kayak yang udah matang atau ibu rumah tangga—yang bisa lebih nyambung sama isi dan pesan-pesan di dalamnya.
Dulu pernah liat buku ini di gramed, dan belum kesampaian beli eeeh ga taunya nemu buku ini Dilemarinya bookhive... Isinya lumayan banget menyentuh... Cocok dibaca siapa aja dan ngajarin untuk belajar peka dan mau memahami orang lain, ga semua orang bisa dengan mudah mengungkapkan apa yang dirasa di hati ...