Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kokokan Mencari Arumbawangi

Rate this book
Seorang anak dikirim dari langit, dibawa oleh kokokan, dan dijatuhkan ke kebun bawang merah milik Nanamama. Anak itu kotor sekali, tapi sangat lucu. Kakaputu yang melihatnya langsung sayang dan membawanya pulang. Nanamama memberinya nama Arumbawangi. Sejak itu hidup mereka bertiga penuh kegembiraan, sampai suatu ketika datanglah seorang pengusaha hendak mendirikan hotel di tengah sawah. Saat seluruh warga desa sepakat untuk menjual lahan, hanya Nanamama yang bergeming. Tanah adalah denyut nadi bagi Nanamama. Walau keserakahan manusia kadang lebih berkuasa dari akal sehat, Nanamama bersama Kakaputu dan Arumbawangi dengan gagah berani mempertahankan tanah mereka.
***
CYNTHA HARIADI adalah penulis buku puisi Ibu Mendulang Anak Berlari, finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2016, dan kumpulan cerpen Manifesto Flora, finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018. Kokokan Mencari Arumbawangi adalah novel pertamanya. Ia menulisnya dengan membayangkan sedang menuturkannya kepada anaknya setiap malam sebelum tidur.

348 pages, Paperback

Published March 12, 2025

75 people are currently reading
880 people want to read

About the author

Cyntha Hariadi

12 books32 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
349 (60%)
4 stars
196 (33%)
3 stars
30 (5%)
2 stars
4 (<1%)
1 star
2 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 166 reviews
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
January 23, 2025
Saya bolehlah menyebut novel ini sebagai yang terbaik di 2020. Banyak aspek yang menurut saya paripurna dikerjakan dalam novel ini. Tiga metafora atau tiga benda yang turun dari langit adalah lambang soal bagaimana yang asing dan "menginvasi" manusia di tempat di mana Kakaputu, Arumbawangi, dan Nanamama. Ketiga benda itu adalah burung kokokan atau kuntul putih, burung pipit, dan sebuah drone.

Kokokan perlambang bagian dari manusia yang tak pelak akan perbedaan, yaaa Nanamama yang merawat Arumbawangi. Burung pipit yang parasit ke tanaman orang kampung adalah perlambang orang-orang yang justru bersifat parasit pada piatu Kakaputu dan Arumbawangi selepas kepergian Nanamama. Dan drone ibarat mesin yang menggusur dan merusak tanah demi alihfungsi lahan menjadi resort, dll.

Selain itu, bahasa dalam novel ini sudah bisa dipastikan sangat indah. Kemudian meminjam konsep "dongeng", penulis mampu membahasakan konflik besar orang dewasa untuk bacaan anak-anak. KEREN dan WAJIB BACA!

Dibaca 2020, baru dimasukkan ke rak.
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
September 3, 2020
Tidak menyangka sebuah dongeng bisa sesastrawi ini. Bukan dongeng dengan khayalan tingkat tinggi, tapi dongeng yang membumi.

Saya sangat menikmati halaman demi halamannya. Kalimat-kalimatnya puitis. Ceritanya mengandung kritik sosial yang relevan dengan zaman sekarang. Jika mau berhenti sejenak untuk merenungi, kutipan-kutipannya bisa multitafsir, layaknya puisi.

Jangan dikira hanya karena ini cerita anak, semuanya tentang kebaikan versus kejahatan. Yang baik akan terus baik, begitu pula yang jahat. Tidak, novel ini tidak menawarkan hal utopian seperti itu. Seluruh tokohnya manusiawi. Kebaikan dan keburukan berkecamuk dalam satu raga. Saya rasa, seperti itulah seharusnya dongeng bekerja.

Dialog antar tokohnya pun, yang semula saya kira akan menye-menye, ternyata tidak terjadi. Kalimat-kalimatnya lugas dengan pilihan diksi yang efektif.

Ah, sudah seharusnya anak-anak Indonesia menikmati hidangan lezat seperti ini lebih banyak lagi.

"Mereka lupa manusia yang mempunyai sifat-sifat hewani jauh lebih banyak dari binatang yang manusiawi. Tidak bijaksana bila mengharapkan binatang yang tidak memiliki budi, berbudi seperti manusia. Tidak juga setiap manusia berbudi" hal. 318




Profile Image for bookswormie.
134 reviews7 followers
October 15, 2025
Bukunya bagus bangetttt! Dari awal sampai akhir, aku dibuat kagum sama cara penulis membungkus cerita penuh makna dalam balutan magical realisme yang ringan tapi tetap berkesan.

Buku ini gak cuma tentang kisah fiktif aja—di dalamnya ada pesan moral, kritik sosial dan politik sederhana yang sebenarnya dekat banget sama kehidupan kita sehari-hari. Uniknya, semua itu dikemas dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, bahkan cocok untuk pembaca usia 9 tahun ke atas.

Yang paling berkesan buatku adalah bagaimana cerita ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang alam berikan, belajar berempati, dan memahami kembali makna hidup yang sesungguhnya. Gak terasa menggurui, tapi pelan-pelan menampar lewat kisah dan karakter-karakternya.

Selain itu, latar ceritanya yang mengambil tempat di Bali terasa sangat hidup—bukan sekadar latar tempelan, tapi benar-benar mengajak kita tinggal di sana. Nuansa adat dan budayanya digambarkan begitu indah, membuat kita makin menghargai keunikan lokal yang sering terlupakan.

Kalau bisa, aku pengen banget membaca buku ini untuk pertama kalinya lagi—buat ngerasain semua emosi yang muncul waktu pertama kali: senang, sedih, marah, haru… semuanya campur jadi satu.
Profile Image for Rido Arbain.
Author 6 books98 followers
March 14, 2025
“Arumbawangi tidak terlahir sedih, orang lain yang membuatnya.”

Hanya karena anak kecil itu dibawa dari langit oleh Kokokan—jenis burung kuntul migran yang berkoloni di Ubud—seketika ia menjadi momok baru bagi warga desa. Sejak berumur dua tahun, ia sudah dituduh bebai, dianggap sebagai sosok yang dirasuki roh jahat dalam jiwanya. Beruntung seorang janda bernama Nanamama mau mengadopsinya sebagai anak, sekaligus menjadikannya adik bagi Kakaputu. Oleh sebab mendarat pertama kali di kebun bawang, ia menyandang nama Arumbawangi.

Melalui pendekatan yang cenderung surealis, Cyntha Hariadi seolah-olah sedang merangkai mitologinya sendiri lewat novel ini. Seorang anak yang dibawa oleh serombongan Kokokan? Terdengar sebagai mitos yang menarik dan sangat Ghibli-esque. Selayaknya dongeng anak yang sarat amanat, banyak pula isu penting yang dibahas di sini. Mulai dari isu lingkungan, hingga ketakutan dan prasangka manusia yang membutakan.

Dengan memilih latar tempat khayali, yakni sebuah desa agraris di Bali, cerita dalam novel ini betul-betul dimanfaatkan sebagai medium untuk menyampaikan kritik terhadap bergesernya paradigma lingkungan yang dulunya dipandang ekosentris menjadi antroposentris.

Masyarakat tani yang bermimpi hidup lebih makmur, meski ironisnya harus menggadaikan tanah yang selama ini mereka pijak untuk dijadikan tempat berdirinya bangunan komersial seperti hotel dan vila-vila—untuk kemudian mempekerjakan mereka sebagai karyawannya. Semakin dibayangkan, semakin saya takut, sebab mungkin itulah cerminan ironi kita hari ini.

Kita mungkin tidak bisa untuk tidak merinding saat membaca kutipan berikut:
“Lihat sekelilingmu. Semua yang hidup, tumbuh dari pori-pori bumi yang juga hidup, seperti kulit kita. Aku bisa mendengar denyut nadiku dan anak-anakku dalam tanah yang kami olah dan sayangi setiap hari. Sebagai balasan, tanah ini memberi kami hidup. Apa jadinya, kalau kemudian mesin-mesin itu datang, mengebor, dan menancapkan beton dan besi menembus kulit ke dalam daging sampai jantungku? Tanah ini akan mati. Kami semua.”

Tak hanya terpikat dengan kompleksitas ceritanya yang menguras emosi, cara bertutur penulisnya pun sering kali mengundang takjub. Bermain-main dengan diksi yang—meskipun kita tak pernah mendalami ilmu sintaksis, tapi kita tahu kalau itu—indah, Cyntha Hariadi seakan menghidupkan kembali kata demi kata dengan pemaknaan yang baru. Tiba-tiba saja, saya merasa beruntung karena sudah dianugerahi bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pertama.

Suka sekali!
Profile Image for Han Yabaca.
13 reviews5 followers
September 5, 2020
Aku bisa mendengar denyut nadiku dan anak-anakku dalam tanah yang kami olah dan sayangi setiap hari. Sebagai balasan, tanah ini memberi kami hidup. Apa jadinya kalau kemudian mesin-mesin itu datang, mengebor, dan menancapkan beton dan besi menembus kulit ke dalam daging sampai jantungku? Tanag ini akan mati. Kami semua. (hlm.152-153)


Novel debut Cyntha Hariadi (Sebab dua buku sebelumnya buku puisi dan kumpulan cerita pendek) ini menawarkan kemolekan sebuah dongeng dan kritik sosial yang sama-sama kuat. Di balik persaudaraan Kakaputu dan Arumbawangi, di balik persabahatan keduanya dengan Jojo, ada selipan-selipan kritik. Penulis yang adalah penyair, jejaknya masih dapat kita temukan dalam metafora dan diksi-diksi yang seru dalam buku ini.

Dongeng sebab ada muncul kejadian-kejadian ajaib yang bisa kita temukan dalam dongeng kebanyakan. Arumbawangi hadir ke Nanamama dan Kakaputu dibawa oleh seekor Kokokan (baca: kuntul putih) yang adalah kawan petani sekaligus burung dengan kesetiaan, jatuh ke ladang bawang, badan kotor namun sungguh menggemaskan. Arumbawangi hadir ketika Nanamama merindukan seorang adik untuk Kakaputu agar dia lebih bertanggung jawab dan berani.

Meski tidak dianggap ada, sebab orang kampung menganggap Arumbawangi sebagai kutukan yang dilemparkan kokokan, bagi Nanamama dan Kakaputu, Arumbawangi tetaplah anak yang disayangi. Hadir menggenapi permintaan Nanamama.

Konflik utama adalah alih fungsi lahan. Nanamama menentang penderian hotel, meski Jojo anak dari pengusaha hotel itu adalah kawan baik dari Kakaputu dan Arumbawangi. Ketika tragedi terjadi di hotel yang sedang dibangun itu, Nanamama menjadi salah satu yang dikambinghitamkan.

Kemudian muncul persoalan baru saat Nanamama wafat dan tanah itu harus dijaga oleh kakak beradik yang masih kecil itu.

Saya rasa novel ini disusun dengan alur yang sungguh rapi. Kita hampir menemukan tindakan-tindakan kecil di depan akan berefek besar pada bagian akhir nanti. Dan saya sungguh takjub dengan ending novel ini.

Dan kalau boleh memuji, keindahan bahasa novel ini adalah nomor 1. Tidak lebay dengan bahasa yang mendayu dan meliuk. Cukup dengan diksi puitis, tetap enak dibaca. Keindahan yang oke punya.
Profile Image for wulan.
242 reviews7 followers
December 23, 2023
pertama tama aku mau bilang kalo aku suka banget sama buku ini 🫶 nggak salah di judulnya diselipkan "sebuah dongeng" karena memang diksinya indah banget 🥹 naksir berat aku tuh. ini juga salah satu buku yang isinya seindah sampulnya.

setipe dengan laut bercerita, peristiwa yang besar sudah dibeberkan di awal cerita. tiap baca buku yang begini, aku mikir, duh aku siap nggak ya menghadapi ini? kayak, antisipasi aku tuh udah besar.

tapi ya emang dasarnya aku udah kepincut sama diksinya, jadi aku tetep lanjut baca, juga karena aku penasaran akan cerita ini.
bercerita tentang arumbawangi, kakaputu, dan nanamama. arumbawangi dan kakaputu adalah anak dari nanamama. kakaputu adalah kakak dari arumbawangi.

kedatangan arumbawangi ke desa banyak dipertanyakan warga. arumbawangi datang dari langit. karenanya ia sering menerima cemoohan warga. meski begitu, kakaputu dan nanamama menyayangi arumbawangi dengan sepenuh hati.

selama membaca buku ini aku seperti ikut merasakan berbagai emosi yang berkecamuk di hati para karakter. mungkin karena karakter yang dibuat penulis sangat realistis.

ada yang menyerukan ketidaksetujuan terhadap modernisasi desa. ada pula pihak pihak yang justru mengharapkan perubahan. pihak pihak itu dibutakan hatinya karena uang. diiming imingi dengan istilah istilah yang belum pernah mereka dengar.

apa jadinya jika pihak pihak tersebut menyudutkan satu orang yang tak peduli pada kepentingan pribadi? tentu saja orang itu akan kalah. perlahan, jiwanya mati, menyisakan raga yang melompong.

aku merasa para karakter di sini ada porsinya masing2. memang bukan yang tipe nihil antagonis, tapi tetep aja aku kesel setengah mati sana tokoh antagonis di buku ini. walaupun aku juga orang dewasa, tapi aku heran, kok bisa ya orang dewasa di buku ini jahat sama anak kecil?

hati kakaputu dan arumbawangi jadi mendung padahal desa begitu asri dan hijau. desa seharusnya menjadi tempat yang mengayomi mereka malah menjadi tempat yang menyesakkan.

buku yang dilengkapi ilustrasi ini berhasil membuatku merasa damai, senang, sedih, sekaligus sesak. kynya aku bakal kepoin karya lain penulis.
Profile Image for Aulia.
9 reviews5 followers
June 5, 2025
sayang banget sama arum, nanamama, kakaputu, dan jojo. cerita yang beautifully written, dibuat nangis berkali-kali karna nanamama dan betapa kakaputu sayang sama arumbawangi. semoga kakaputu dan arum hidup bahagia
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
February 6, 2021
Sungguh suatu hari yang aneh di desa saat sekumpulan kokokan lewat di atasnya. Di paruh kokokan terbesar tergantung sebuah bungkusan, di dalamnya duduk seorang balita perempuan. Si kokokan mendaratkan anak perempuan itu tepat di atas tanaman bawang merah Nanamama, sehingga jadilah nama yang cantik untuknya: Arumbawangi.

Buku ini dibuka dengan adegan yang memilukan; sepasang kakak beradik menguburkan sendiri ibu mereka yang telah meninggal. Bab-bab berikutnya padahal menceritakan kisah yang manis, tentang bagaimana Arumbawangi menjadi kesayangan kakak lelaki dan ibunya, walau penduduk desa menganggapnya pembawa sial. Pertemuan Arumbawangi dan Kakaputu dengan Jojo, anak pemilik hotel, juga menggambarkan indahnya persahabatan anak-anak yang tulus dan tak berprasangka, apalagi menyimpan dendam. Tapi kemudian sebuah hotel hendak dibangun di tepi desa, dan Nanamama menentangnya habis-habisan. Tanah; sawah dan ladangnya; adalah milik mereka dan telah memberi mereka kehidupan tanpa pamrih. Namun keserakahan manusia tak ayal dengan mudah mengubur rasa kemanusiaan itu sendiri, membunuh siapa pun yang menghalangi jalannya tak peduli penghalangnya hanya seorang wanita dan dua anak kecil.

Narasi yang indah namun tetap ditimpali percakapan yang ringan dan jenaka membuat buku ini sangat memikat, dan dengan mudah aku terhanyut dalam emosi tokoh-tokohnya. Aku terutama suka pada penuturan tentang alam, tentang adat dan permainan anak-anak, dan pada prinsip hidup Nanamama yang sederhana, yang selalu bersyukur akan segala pemberian alam. Walau semua itu pada akhirnya dikalahkan oleh kekejaman, kebencian, dan keserakahan manusia.

"Aku bisa mendengar denyut nadiku dan anak-anakku dalam tanah yang kami olah dan sayangi setiap hari. Sebagai balasan, tanah ini memberi kami hidup. Apa jadinya kalau kemudian mesin-mesin itu datang, mengebor, dan menancapkan beton dan besi menembus kulit ke dalam daging sampai jantungku? Tanah ini akan mati. Kami semua." -hal 152.

“Bagi setiap petani, lumpur mengandung segala kebaikan. Kau bilang itu kotor, mereka takkan tersinggung. Paling cuma heran bertanya dalam hati, ‘Memang yang kau makan setiap hari tumbuh di mana?’ Selalu di bawah. Bagian terendah. Nista abadi.” -hal 20.

“Karena kemarahan tidak selalu buruk. Kita tidak mampu harus selalu sabar. Kemarahan bisa jadi kekuatan. Untuk membuktikan bahwa kita ada. Sebagai manusia. Seburuk-buruknya. Sekecil-kecilnya.” -hal 209.

“Terkutuk memang bila kau berbeda atau hanya pendapatmu saja tidak sama.” -hal 219.

“’Pagar itu tak hanya tembok, kawat itu takk hanya terbuat dari logam, beling itu tak hanya pecahan gelas; aku pernah terbentur tembok, tertusuk kawat, dan menginjak beling, tapi tak ada yang sesakit ini; dusta itu ternyata hanya mampu dilakukan oleh manusia, tidak binatang, apalagi tumbuhan.’” -hal 287.

“…para petani langsung membayangkan bilur-bilur padi di masa panen digantikan dengan lembaran-lembaran uang warna merah lebih dalam merunduk saking tebalnya. Betapa tangan mereka tak sabar untuk memetiknya. Tak akan ada lagi hama binatang yang mengganggu – mereka tak bisa makan uang – hanya sesama manusia yang saling bunuh.” -hal 296.
Profile Image for Aksara Raia.
48 reviews13 followers
May 16, 2023
Sebuah karya sastra yang sangat jenius! Meskipun buku ini dilabeli sebagai buku dongeng dan bisa juga diperuntukkan bagi anak-anak usia 9 tahun ke atas, tapi menurutku dalam 300 halaman lebih buku ini menanamkan banyak pesan bagi kita para manusia. Pesan-pesan tersebut di antaranya bagaimana kita sebagai manusia bersikap kepada alam yang telah memberikan kita banyak manfaat. Dari tanahnya yang subur, kita takkan pernah kelaparan. Kita punya padi hingga menjadi beras untuk dapat kita olah sebagai karbohidrat yakni nasi dalam menu makanan kita sehari-hari. Bagaimana menjadi manusia yang beradab bagi sesama manusia; saling mengasihi dan jangan saling mengkhianati hanya demi kepuasan materi sendiri.

Kokokan Mencari Arumbawangi yang ditulis oleh Cyntha Hariadi meskipun digadang-gadang sebagai sebuah dongeng, isi dan jalan ceritanya begitu realistis dan yang menjadi daya tariknya adalah kisah ini berpusat pada dua anak kecil; Kakaputu dan Arumbawangi yang harus mandiri hidup tiada bergantung pada orang lain selepas ibunya yakni Nanamama meninggal.

Kehadiran tokoh-tokoh pendukungnya tak sekadar lewat, tetapi menjadi sosok yang dapat mengembangkan karakter dua kakak beradik tersebut dari anak-anak hingga menuju masa remaja. Penokohan karakter pendukungnya pun bisa aku bilang tidak sembarangan karena begitu nyata rasanya dengan sikap mereka yang begitu realistis dan mungkin pernah kita dapati di kehidupan sehari-hari. Dari sosok Pak Wawatua, Kepala Desa, Si Kembar yang sering menjahili Kakaputu dan Arumbawangi, sampai sosok Pak Rudy yang terbilang hadir hanya sebentar tapi memberi dampak yang luar biasa besar dalam cerita ini.

Dalam membaca buku ini, pada mulanya aku betul-betul mudah sekali ngantuk. Bukan, bukan karena cerita yang membosankan. Tapi karena saking indahnya padanan kata dan narasi yang cantik, rasa-rasanya seperti sedang didongengin. Alhasil, ngantuk. Jujur, bukan karena ceritanya yang membosankan. Jalan ceritanya pun nggak gampang ditebak. Sepanjang membaca bahkan berbagai macam perasaanku dipermainkan di sini. Menit pertama senang, lalu geram hingga marah, kemudian sedih sampai menangis. Baik narasi hingga jalan cerita dalam Kokokan Mencari Arumbawangi ini begitu berdimensi.

Sebuah akhir kisah dari Kakaputu dan Arumbawangi yang juga realistis. Yakni orang kecil yang pada akhirnya kalah pada sosok yang punyai kuasa; investor yang menawarkan untuk membeli persawahan di desa tersebut dan perangkat desa yang begitu serakah enggan memedulikan hidup dua anak yang hidup sendiri tanpa kehadiran ibunya lagi.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Erzsa.
19 reviews5 followers
March 9, 2023
Kokokan Mencari Arumbawangi adalah salah satu novel bahasa Indonesia dengan gaya penulisan tercantik yang saya baca sejauh ini. Novel ini berpusat pada kehidupan Nanamama, seorang ibu tunggal, bersama kedua anaknya, Kakaputu dan Arumbawangi.

Dongeng yang mengambil latar desa imajiner di Bali ini membawa isu-isu yang lekat dengan masyarakat Bali, terutama alih fungsi lahan dan ketergantungan terhadap pariwisata. Kehidupan keluarga petani yang sederhana ini mulai terusik ketika pengusaha dari kota hendak membeli tanah persawahan. Diimingi kalimat “kehidupan yang lebih baik” warga desa tergiur untuk menjual tanah nenek moyang mereka. Tapi Nanamama menolak, tanah adalah denyut nadinya.

Buku yang dikategorikan sebagai novel anak ini rasanya mencoba mengajarkan konsep kehidupan yang tidak selalu indah kepada anak-anak, namun di saat yang bersamaan juga menceritakan harmonisasi kehidupan manusia dengan mahluk hidup lain.

Saya benar-benar suka cara Cyntha mendeskripsikan lingkungan dan perasaan dalam tulisannya, penuh metafora yang indah.
“Gali, gali, gali, supaya air itu tidak keluar melalui mata tapi dari pori-pori kulitnya.” Kondisi ‘menahan tangis’ tidak pernah ditulis seapik ini.

Selama membaca, beberapa kali saya berpikir kalau Kakaputu dan Arumbawangi terlalu dewasa untuk ukuran anak-anak, tapi ini bukan gangguan. Saya tetap menikmati proses membaca ini novel, walaupun kadang harus rehat sebentar karena hati ikut tersayat ketika Nanamama dan keluarganya tersudutkan.

Kemarin buku ini saya baca dari hasil pinjaman di perpusatakan, tidak sabar untuk membeli dan menyimpan satu kopian untuk diri sendiri. Semoga mungkin beberapa belas tahun lalu saya bisa membacakan dongeng ini untuk anak saya.
Profile Image for Lia.
255 reviews1 follower
February 5, 2023
THE MOST BEAUTIFUL STORY I'VE READ!
Dan sekarang aku udah kangen Arumbawangi, Kakakputu, Nanamama dan Jojo padahal baru selesai baca!

Oh! Aku sangat amat suka dengan semua elemen dalam buku ini ❤️❤️❤️

1. Narasinya sangat indah! Kosakata yang digunakan adalah kosakata sehari-hari, tapi disusun dengan sangat ciamik sehingga membuat kalimat-kalimat yang diciptakan begitu indah, khas dongeng tapi mudah dimengerti!

2. Karakter-karakternya bikin sayang! Kecuali Pak Wawatua dan Kepala Desa tentunya 😌.

Nanamama, seorang ibu yang berpendirian teguh dan benar-benar tidak pilih kasih. Salute!

Kakaputu, seorang kakak yang sangat menyanyangi adiknya, pemikirannya sungguh dewasa untuk anak seumurannya, jago memanjat pohon kelapa dan lembut hatinya.

Arumbawangi, seorang anak perempuan yang sangat pemberani, meski di dalam hatinya merasa rendah diri tapi di luar dia sosok yang kuat dan pemberani. Pintar serta cerdik pula!

Jojo-Jojo-Jojo, seorang anak yang penuh emosi :')

3. Seperti naik wahana roller coaster! Seketika kamu merasakan bahagia yang sangat, lalu bab berikutnya akan terpelanting ke bawah sampai menitikkan air mata, lalu bab berikutnya dibawa naik lagi, untuk dijatuhkan kembali. Begitu terus, tapi aku rela :')

4. Semua pesan yang dituliskan dapat dengan mudah dimengerti. Sungguh sebuah realita yang ironis, ya?

Yang terakhir, AYO BACA BUKU INI DAN KALIAN TIDAK AKAN MENYESAL!! BEST READ 2023 ❤️
Profile Image for virly.
81 reviews12 followers
March 30, 2024
another 5 star book! narasi dibuku ini sangat cantik, saat penulis menggambarkan keadaan desa juga aku bisa langsung bayangin ditambah ada ilustrasinya.

aku pengen banget peluk arumbawangi sama kakaputu, ngeliat mereka bawaannya pengen nangis terus. kakak-adik ini kuat banget dan dituntut untuk jadi dewasa terutama disaat penduduk desa menyudutkan mereka padahal mereka baru aja ditinggal ibunya.

angst nya dapet banget diaku, tiap bab energi aku kaya terkuras bacanya. walaupun ada sedikit sentuhan magical realism tapi keseluruhan ceritanya sangat realistis. dan setelah baca bukunya, aku merasa hampa banget.

you must read this book at least once in your life. because this book is a masterpiece. the storyline, the narrative, the characters, everything is beautiful.
Profile Image for M Adi.
174 reviews18 followers
May 12, 2021
Sayang sekali untuk membaca 348 halaman yang berisi cerita dengan setiap tindakan dan runtut cerita perlu dijabarkan selengkap-lengkapnya tapi malah jadinya mubazir. Cukup melelahkan untuk didikte hasil-hasil perbuatan, asal pemikiran, dan konfrontasi para tokoh. Apakah pembaca dianggap tidak bisa menangkap hal-hal tersebut?
Profile Image for nana.
69 reviews9 followers
July 28, 2025
Kokokan Mencari Arumbawangi adalah salah satu buku dengan cover tercantik yang saya punya. Sayangnya, covernya tidak secantik isi dari cerita yang dibawakan dalam buku ini.

Novel ini bercerita mengenai kehidupan Arumbawangi, Kakaputu dan Nanamama yang hidup di desa imajiner di Bali. Sebagai sebuah keluarga, mereka bertiga menentang pembangunan hotel di tanah desa mereka yang hijau dan subur—sebab, bagi Nanamama, tanah merupakan denyut nadi dari hidupnya sebagai seorang petani yang diturunkan turun temurun oleh nenek moyang. Sampai mati, Nanamama tidak akan menjual tanah tersebut, dan hal tersebut diturunkan ke anak-anak mereka yakni Arumbawangi dan Kakaputu. Sebab, tanah bukan hanya sebagai tempat berpijak, tapi tanah telah menghidupi mereka sejak dulu; menumbuhkan padi-padi, sayuran, dan tempat hewan ternak berpijak. Selama tanah masih ada, Nanamama dan keluarga tidak akan kekurangan makan sedikitpun asal mau berusaha dan mengolah.

Sayangnya, hal tersebut tidak sejalan dengan seluruh warga desa yang justru teriming-imingi dan ingin menjual tanah. Sehingga, mereka bertiga hidup dikucilkan. Karena itu pula, satu per satu kesedihan muncul dan membuat hidup mereka tidak nyaman.

Hanya saja, lebih daripada itu, banyak isu-isu yang lekat dengan kehidupan masyarakat yang diangkat melalui novel ini; seperti tentang pembully-an, sengketa tanah, dan juga kurangnya kasih sayang orangtua.

Untuk ukuran novel anak, buku ini cukup berat. Namun, diksi yang digunakan dan bagaimana penulis menuliskan cerita dengan sangat indah dan diksi-diksi cantik, rasanya buku ini malah terasa ringan dan mengalir. Ditambah ada ilustrasi dalam buku ini, semakin membawa pembaca memasuki dunia imajiner yang dibangun oleh penulis. Tidak mungkin tidak terharu dan menangis ketika membaca buku ini. Apalagi sarat akan nilai-nilai moral di dalamnya.

Ini salah buku yang rasanya harus banget untuk dibaca sama semua kalangan.
Profile Image for Nike Andaru.
1,636 reviews111 followers
June 22, 2025
50 - 2025

Aku merasa gak pengen cepet kelar baca kisah Nanamama, Kakaputu dan Arumbawangi ini, sayangnya kisahnya terlalu cepat selesai. Ada haru, seru, hangat dan menyenangkan ketika membaca buku ini. Setting di desa di Bali, dengan budaya Bali dan baru tau memang salah satu desa di sana Kokokan itu benar benar banyak. Jadi pengen ke sana ya.

Tentunya aku pengen kisah ini bisa dilanjutkan.
Profile Image for Rian Hendriana.
39 reviews
July 21, 2025
Dipaksa dewasa oleh keadaan, itulah yg dialami Kakaputu & Arumbawangi dalam cerita Novel ini.
Profile Image for grace.
159 reviews6 followers
August 9, 2025
awalnya agak bikin bosan, tetapi ternyata lumayan seru juga. pesan moralnya mudah sekali ditangkap.
Profile Image for Caca.
181 reviews9 followers
January 15, 2025
aku suka sekali, diksinya benar-benar indah dan menenangkan hati.
cover buku yang indah, diksi yang indah, ilustrasi yang cantik, tetapi ceritanya sangat amat tragis dan menyesakkan.

huhu bagaimana bisa ya, lagi lagi tertipu oleh cover yang cantik. ternyata isi nya, bisa membuat hati tercabik-cabik.

"sebuah dongeng" tetapi ceritanya sangat amat realistis, dan dengan dongeng seindah ini membuatku bisa merasakan apa yang disampaikan oleh penulis. kebaikan dan kejahatan tidak bisa dijauhkan dari sifat manusia, menghargai tanah yang kita pijak. tanah yang memberikan kehidupan kepada kita, sebagai manusia.

arumbawangi seorang anak yang diantarkan oleh kokokan kepada nanamama dan kakaputu, adalah sebuah anugerah. menurutku chapter saat arumbawangi datang, itu adalah cerita yang sangat indah, aku membayangkan momen itu adalah sebagai momen yang sangat amat berharga.

"namun nanamama sangat maklum. kesedihan anaknya dimulai sejak bayi. arumbawangi tidak terlahir sedih, orang lain yang membuatnya."

ya, mungkin bagi warga desa kedatangan arumbawangi sangat amat meresahkan warga desa, karena arumbawangi datang dengan kokokan. tetapi, arumbawangi anak yang baik dan tidak sepantasnya diperlakukan secara berbeda.

kokokan menurunkan arumbawangi di tanah yang subur, dan menyerahkan kepada nanamama dan kakaputu. mereka memang layak mendapatkan kebahagiaan itu, kebahagiaan dengan menerima arumbawangi.

kau adalah anak nanamama. maka kau akan ingat.
"hirup hijau itu, kakaputu. simpan di dalam dadamu dan kau akan selalu hidup."
"arumbawangi, rangkul langit di atasmu. birunya, hitamnya, terangnya, gelapnya, segala rahasianya. jangan takut. kau akan jadi anak paling kuat."

"begitu yang dipercaya nanamama, apabila: kau cukup beruntung dilahirkan sebagai anak petani. anak yang kekuatannya jauh melebihi sihir tangan raja midas, sebab yang ada di tanganmu bukan sihir tak terbatas, tapi kekuatan manusia yang ada batasnya tapi nyata, selalu menghidupkan, tidak mencelakakan."

jojo jojo jojo..... anak baik, sudahkah kau bertemu ibumu, jo?
"di bawah sini, aku seperti layangan yang tak bisa terbang. ayah memegang tali yang mengikatku. tapi percuma, tak ada angin. aku terus jatuh."

sangat puas dengan akhir ceritanya, tidak kuat dengan pengkhianatan yang di alami oleh nanamama, kakaputu dan arumbawangi. rasanya seperti, dihantam oleh beribu-ribu batu.

arumbawangi yang mempercayai jojo reinkarnasi menjadi burung pipit, haha sejujurnya aku juga berpikir seperti itu sih. kedua jenis burung yang berbeda. pipit yang cerewet, kokokan yang pendiam, namun menemukan satu sama lain.
Profile Image for Lesh✨.
277 reviews5 followers
February 23, 2025
Belum akhir tahun, tapi buku ini sudah jadi best book versi aku di tahun 2025!

Cerita dongeng berbalut puitis yang dikemas ringan, namun punya topik berat yang bisa sesuai dengan zaman sekarang.

Latar tempat ini di pedesaan Bali. Ada beberapa POV yang diceritakan secara bergantian. Tetap mudah dicerna dan menggunakan alur maju mundur.

Menceritakan tentang Nanamama seorang petani yang sangat mencintai tanah leluhurnya—karena baginya tanah adalah sumber kehidupan. Hidup bisa dari alam dan hasil dari alam bisa dipergunakan untuk membeli ilmu (re: sekolah).

Nanamama seorang janda beranak satu yang bernama Kakaputu. Suatu hari ia menemukan sebuah anak yang dibawa oleh burung kokokan. Anak itu diturunkan di ladang bawang dalam keadaan masih bayi. Karena Kakakputu senang dengan anak itu dan menginginkan seorang adik, maka diasuhlah anak itu dan dijadikan anak sendiri dengan nama Arumbawangi.

Suatu ketika sawah ingin dibeli untuk dijadikan lahan hotel. Semua penduduk desa setuju, namun tidak dengan Nanamama. Ia tidak ingin menjadi budak atau pindah dari tanah yang sudah memberikannya kehidupan.

Lalu ada tokoh baru, Jojo anak dari Pak Rudy si pemilik hotel yang mrlihat layangan Kakaputu tersangkut. Diambillah layangan itu dan mereka berkenalan. Jojo ini rupanya sakit-sakitan, sering ditinggal papanya kerja, dan diasuh oleh orang kepercayaannya.

Hidup Jojo yang tadinya sepi dan suram, mendadak bahagia setelah berteman dengan Kakaputu dan Arumbawangi. Jojo menyukai Arumbawangi layaknya seorang pria kepada wanita.

Meskipun hubungan Nanamama dan Pak Rudy tidak baik, ia menganggap Jojo adalah anak yang baik. Apalagi anak itu membantunya menancapkan cakram padat di lahan sawahnya.

Sayangnya, aku sedih banget waktu Jojo ternyata *spoiler* meninggal di hotel karena kebakaran saat ulang tahun yang ke-12. Kukira hanya mimpi atau setidaknya Arum akan menolongnya. Tapi ternyata beneran meninggal, dan Pak Rudy sangat terpukul telah kehilangan anak dan istrinya.

Karena pas kejadian ada sisir Nanamama yang terjatuh di hotel, polisi mengira bahwa Nanamama-lah yang membakar hotel itu. Ia ditahan dan meninggalkan Kakaputu dan Arumbawangi sendirian di rumah.

Nah, pas kesempatan itulah warga desa membujuk dan memaksa Kakaputu untuk menandatangani berkas agar pembuatan vila segera terwujud. Ini sih emang penduduk desanya yang jahat, kejam, tamak!

Endingnya mengharukan sekali, ditambah kehadiran Kokokan yang jadi pahlawan untuk Arumbawangi dan Kakaputu.

Ayo, semua baca buku ini. Seru banget. Meskipun awal cerita dikemas berat dengan tulisan puitis, ceritanya tetap mengalir dan enak dibaca!
Profile Image for Venerdi Handoyo.
Author 2 books38 followers
January 3, 2021
Cerita ini sangat menawan dan memikat dari halaman pertama. Cyntha Hariadi melukis dengan kalimat-kalimat puitis yang tidak pernah sia-sia karena selain memberi nuansa yang lembut juga dengan tegas menggerakkan laju cerita. Narasinya dengan berani mengaduk-aduk emosi, menciptakan senyum dan berang bergantian. Sebuah dongeng yang sangat penting bukan hanya untuk dibaca sekarang, tapi juga diteruskan ke generasi-generasi mendatang. Saya hanya berharap pelukisan adegan terakhir bisa dibuat dengan lebih megah, dan menyapu setiap karakter yang hadir di situ, sehingga resolusi tetap terasa lengkap di akhir yang terbuka.
Profile Image for Aurora.
89 reviews3 followers
April 29, 2024
Ga nyangka buku yang ramai dibahas booktwt ternyata sebagus ini.. Plis ini buku anak-anak dengan rangkaian kata dan kalimat yang indah banget..

Tidak sembarang fiksi, tapi membaca buku ini diisi dengan kalimat-kalimat indah dengan makna tersirat. Kisah Nanamama, Kakaputu dan Arumbawangi serta desa yang mereka tinggali benar-benar berisi kejadian yang menurutku naik-turun terlalu tajam.



TUHANKU!! BETAPA JAHATNYA MEREKA!! Mereka mengakali anak kecil dikarenakan keegosian dan ketamakan merekaa!!!!
Profile Image for Haifa Chairania.
158 reviews8 followers
January 31, 2025
Menilik label dongeng pada sampulnya, Kokokan Mencari Arumbawangi adalah kisah surealis bernuansa manis, yang sayangnya, untuk sekali ini, tidak menjanjikan akhir bahagia. Mungkinkah dongeng sekalipun tahu diri untuk tidak berkhayal di dunia nyata? Dunia di mana orang-orang kecil harus berkelahi dengan sekelompok manusia kemaruk, demi merebut kembali apa yang sejatinya jadi milik mereka.

Perihal gaya penceritaan, buku ini begitulah elok. Aku bisa memvisualisasikan desa imajiner Bali tempat tinggal Arumbawangi, Kakaputu, dan Nanamama layaknya goresan ilustrasi berhias pancarona. Kehidupan para tokohnya yang lekat dengan kegiatan bertani, sembahayang khusyuk, dan keintiman relasi mereka dengan alam, membuat buku ini terasa …. membumi dan autentik? Aduh, kosakataku miskin sekali. Sudahlah, mungkin keindahan yang kumaksud seyogyanya diresapi sendiri dengan sanubari kalian.

Pada intinya, aku jatuh sayang pada rengkuhan kehangatan Arumbawangi, Kakaputu, Nanamama, dan Jojo–dan tentunya ikut patah hati mengetahui apa yang kelak terjadi. Rasanya seperti baru saja bermimpi indah tentang para bocah yang bermain layang-layang, bersantap riang menikmati masakan Nanamama, sebelum tiba-tiba saja disentakkan oleh ancaman bahwa tanah yang jadi sumber penghidupan mereka bisa direnggut kapan saja oleh tangan-tangan culas.

Apa yang dialami Nanamama dan anak-anaknya bukanlah cerita asing, melainkan sekelumit kenyataan yang acap kali kubaca di lembar berita. Wacana-wacana modernisasi yang katanya umtuk “keuntungan bersama”, namun justru mencerabut paksa orang dari tanah nenek moyang mereka, sementara manusia kian merasa dirinya superior dengan menganggap alam bak benda mati membisu yang bisa dieksploitasi sesuka hati. Lebih dari sekadar dongeng, kisah ini menjadi cerminan tentang semakin renggangnya hubungan empati manusia–dengan sesamanya, dengan alam yang juga memiliki nadi kehidupan.

Aku jadi membayangkan satu dekade lagi, ketika pengalaman masa kecil seperti melancong ke sawah terasa musykil. Sebab siapa yang tahu? Butuh berapa tahun hingga tanah yang kupijak raib, meninggalkan nisan berwujud gedung menjulang sebagai penanda kematiannya?
Profile Image for rawr.
157 reviews
January 5, 2023
i'm reading this book like i'm studying our life, more sincerely, completely solemn, and wholeheartedly. i rarely read like this, as though reading with the passionate emotions and yellow joy that ignited. and this book.... got me.
Profile Image for Rahma Maulidina.
21 reviews1 follower
April 28, 2025
Taking the background of rural communities in Bali. This book presents the issue of environmental damage through the eyes of children, that is the decline in the area of ​​rice fields due to conversion into non-agricultural land.
Profile Image for Ra..
123 reviews14 followers
May 26, 2023
⭐ 4,5/5!! Dibuat jatuh hati berulang kali karena gaya berceritanya sungguh indah 🥹✨
Profile Image for rizu..
55 reviews34 followers
January 21, 2024
Cantik dan indah cukup menggambarkan keseluruhan cerita ini. Walaupun sampai akhir aku tetap ngerasa sedih keingat Nanamama :")
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
January 31, 2024
4.5/5

review would be up soon
Profile Image for ⚘.
47 reviews3 followers
July 23, 2025
kenapa ya, orang orang bodoh dengan pemikiran sempit dan hati busuk selalu merasa mereka yang paling benar?
Displaying 1 - 30 of 166 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.