Selama ini Sinar merasa menjadi seorang mahasiswa Matematika adalah suatu kesalahan terbesar dalam hidupnya . Prestasinya di semester satu mengenaskan. Tiba di semester dua, gairah belajarnya malah makin merosot. Nilai UTS Kalkulus II yang memilukan mau tak mau membuatnya harus berhadapan dengan Davi, asisten dosen yang idealis dan penuh ketegasan.
Di masa kuliah yang kritis, untungnya Sinar masih mendapatkan titik terang. Berawal dari melihat gambar model jembatan di laptop Davi, sebuah cabang ilmu matematika yang diprakarsai oleh Leonhard Euler akhirnya mulai membangkitkan semangat gadis itu untuk mengubah nasibnya. Bahkan mampu mendekatkan hubungannya dengan Davi yang perlahan ia kagumi.
Namun, setelah usaha dikerahkan, akankah Sinar benar-benar menemui nasib yang lebih baik di masa depan?
❝ ... saya menyadari, ada dua verteks terbaik dalam graf takdir saya... Ibu dan Ayah. Sekarang jadi tiga ... karena saya kenal sama kamu.❞ - p. 173
Pernah nggak sih digombalin dengan matematika? 🫠
Teori graf, verteks, aljabar linear, pemrogaman, cake heMATH, gedung alfa, beta, gama, delta, elipson, probleMATHics, semua world building tentang matematika terhimpun menjadi satu di sini.
❝Hmm... tapi kalau saya, sih, lebih pas nyebut graf takdir saya itu cycle, Mas. Soalnya lebih representatif. Verteks awal dan verteks akhirnya saya anggap sama. Dari Tuhan kembali ke Tuhan.❞ - p. 205
Luar biasa. Matematika sebagai kehidupan, filosofi, cinta, persahabatan, perjuangan, dan menggapai mimpi. Matematika itu menyenangkan, bukan?
#
Sebagai karya debut, ini sangat bagussss sekali. Ditulis dengan rapi. Plot yang mengalun pelan, tapi pasti. Meski ini tergolong kisah romance, tapi slowwwwburnnn parah. Malah lebih banyaknya tentang perjuangan Sinar untuk bisa survive kuliah di jurusan Matematika yang harus berhadapan dengan asdos galak plus kharismatik, Mas Davinchi yang pinterrr tenan Matematikanya.
Penulisnya yang merupakan lulusan matematika bisa banget mengaitkannya dengan segala segi kehidupan di buku ini. Buat aku yang so-so banget sama matematika, justru jadi penasaran dengan matematika. Sampai ku cari tahu lho teori graf itu apa, haha. Buat yang not into math, masih enjoy kok. Dijelasinnya dengan bahasa bayi dan awam. Meskipun beberapa bagian sangat math sekali, ya. Tapi ku masih bisa mengikuti.
#
Selain matematika, aku banyak mendapat sudut pandang dan lesson learned juga di buku ini. Salut kepada penulis yang menggambarkan dunia kampus dengan segala dinamikanya dengan cukup baik. Para karakternya pun sangat manusiawi dan relatable. Yaitu diantaranya:
1. Sinar dan Wia. Di zaman ospek, mereka having a beef banget nih. Tak kira Wia bakal menjelma menjadi kating antagonis sampe akhir, tapi ternyata justru ada character development di sana.
2. Sinar dan Vania. Sinar itu udah sering datang terlambat, kadang ga bisa langsung tune in ke mata kuliah, ngerasa salah jurusan, satu kelompok dengan Vania, si ambisius perfeksionis individualis. Udah kebayang, kan, gimana sengitnya mereka? Namun, ternyata lagi dan lagi ada character development juga, yang bikin aku malah menangkap sisi lain dari seorang Vania [yang mostly dimusuhin satu kelas biasanya karena jadi si pintar yang pick me].
3. Davi dan Ivan. Ini rival academic dan rival segala hal lho. Bahkan ada satu isu yang fundamental banget, tapi anehnya mereka—terutama Davi—bisa cerita gitu di warkop ke Ivan soal kisah asramanya. Tak pernah disangka, bukan? Karena memang di buku ini nggak ada tokoh antagonis yang jahat parah gitu. Semua bisa ngeselin dan ngasih pembelajaran juga pembacanya.
#
Keren sih! Makanya ku kasih 5⭐️ karena ini benar-benar exactly my type!! Suka banget.
Kalau bisa aku kasih 5 alasan kenapa harus baca buku ini, yaitu:
1. Matematika. World building tentang matematikanya cakep banget. Bisa bikin kamu yang ga ngerti matematika pun, bisa ikut terbawa arus~~
2. Bukan cinta menye-menye. Romance-nya slowburn yang membakarmu. Bukan tipe yang gedebag-gedebug, bukan juga yang instant love. Pokoknya Mas Davi 🫠🫠🫠. Pernah ga saling kirim pesan sama crush tapi pakai Enkripsi Caesar Cipher? Luar biasa memang Mas Davi ini, saking maunya dibaca sama Sinar aja suratnya, sampe pake kode segala, haha.
3. Sin-Cos-Tan Jadi, mereka bertiga. Sinar, Coswin, dan Fatan. Disingkat Sin-Cos-Tan. Bahkan nama mereka matematika sekali, ya. Persahabatan mereka pun kadarnya pas. Saling support.
4. Bisa belajar dari semua karakternya. Fokus utamanya di sini adalah Sinar dan Davi. Tapi, kita juga bisa dapat lesson learned dari case-nya Wia, Vania, Ivan, Doni, bahkan Pak Anton, sampai kisah orang tuanya Sinar dan Davi. Nggak ada sih yang cuma pelengkap atau sekadar lewat.
5. Mr. Euler Dibacanya Oiler, ya, bukan Yuler. Seorang ahli matematika yang membawa Sinar berjuang meraih mimpinya. Heartwarming banget baca suratnya Sinar buat Mr. Oiler ini :""
#
!!spoiler alert!! yang agak menjadi perhatianku adalah after case Pak A, Bu S, dan H itu gimana setelahnya. Karena kek yaudah kayak ga diusut lagi sih. Padahal itu lumayan berat case-nya di ranah akademik. Tapi, masih bisa OK-lah, still 5☆ for this book!
#
Wow, panjang sekali. Pokoknya ini must read deh. Favorit banget buatku. Luvv sekebon. Makasih sudah menuliskan dengan baik dan indah~~♡ Kumenantikan karya selanjutnya♡☆